10/17/2013. N. Tri Suswanto Saptadi Teknik Informatika Istilah (1 dari 5)

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA

: Yan Ardiansyah NIM : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 1: INTRODUCTION

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Rantai Pasokan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A. Pengertian Supply Chain Management

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ.

KONSEP SISTEM INFORMASI

Bab I : Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing)

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

BAB II LANDASAN TEORI

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT. Rantai Suplai /pasok adalah nama lain untuk menyebutkan seluruh proses bisnis

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Deskripsi Mata Kuliah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Definisi Supply Chain dan Supply Chain Management

Pembahasan Materi #2

PERTANIAN INDUSTRIAL: SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (MANAJEMEN RANTAI PASOKAN) Joni Murti Mulyo Aji

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN OPERASIONAL. BAB VI Supply Chain

ANALISIS BULLWHIP EFFECT DALAM MANAJEMEN RANTAI PASOK

Pembahasan Materi #11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

SI403 Riset Operasi Suryo Widiantoro, MMSI, M.Com(IS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

Dwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 7: MENGELOLA PERSEDIAAN PADA SUPPLY CHAIN. By: Rini Halila Nasution, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2014)

Rantai Suplai /pasok adalah nama lain untuk menyebutkan seluruh proses bisnis. Literatur SCM

DUKUNGAN SISTEM LOGISTIK DALAM MENUNJANG TUMBUH KEMBANG INDUSTRI KREATIF

Supply Chain Management Systems

PERAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DALAM SISTEM PRODUKSI DAN OPERASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER E-BUSINESS. Dosen : M.SUYANTO,Prof,Dr,M.M. Disusun oleh : Rangga Eri Kurniawan S1 TI-6E

Pembahasan Materi #1

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Hakikat Rantai Pasokan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mutu lebih baik, dan lebih cepat untuk memperolehnya (cheaper, better and

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber : [18 Februari 2009]

Pengantar Manajemen Rantai Pasok (Supply Chain Management)

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Supply chain (rantai pasok) merupakan suatu sistem yang

Sekolah Tinggi Manajemen Bandung LOGISTICS MANAGEMENT

Penerapan SCM pada Perusahaan BMW Implementasi SCM Apakah BMW mengutamakan ERP pada system implementasi SCM?

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibilitas dalam supply chain mereka. Pada prinsipnya manajemen supply chain adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) DAN LOGISTIC MANAGEMENT

Bab 3 Faktor Pengendali Supply Chain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Manajemen Rantai Pasokan

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat dan modern, akan memberikan dampak yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne

KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) PADA PROSES PRODUKSI DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ABSTRAK


B. Dasar CRM. C. Arsitektur CRM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Rantai Pasok -Strategi SCM (2) TIP FTP UB 2015

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Logistik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan yang mantap sesuai dengan tujuan dan harapan harapan awal dengan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor

BAB I PENDAHULUAN. umumnya, serta kondisi persaingan yang ketat dalam lingkungan bisnis yang

Peranan Manajemen Logistik dalam Organisasi Publik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pembahasan Materi #5

MAKALAH E BISNIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi saat ini, banyak perusahaan semakin memanfaatkan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, maka kebutuhan atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan inovatif perilaku konsumen menuntut perhatian yang

Transkripsi:

N. Tri Suswanto Saptadi Teknik Informatika http://trisaptadi.uajm.ac.id 1 Istilah (1 dari 5) Supply Chain Manajement (SCM) biasa disebut dalam istilah Bahasa Indonesia yaitu: Manajemen Rantai Pasok. SCM menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir (End User). Konsep SCM memperlihatkan bahwa rangkaian aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat yang besar. 2 1

Istilah (2 dari 5) Supplier (pemasok): seorang yang menjalankan usaha menyalurkan atau memasarkan sesuatu barang (produk) tertentu dalam jangka waktu tertentu. Badan usaha yang melaksanakan fungsi suplai pada umumnya terdiri dari manufaktur (pabrik), toko, penyedia layanan jasa, distributor, dan saluran penjualan (seperti pedagang eceran, e-commerce, dan pelanggan). 3 Istilah (3 dari 5) Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Berarti membuat atau menghasilkan dengan tangan atau mesin. Proses mengubah bahan mentah menjadi barang untuk dapat digunakan atau dikonsumsi oleh manusia. 4 2

Istilah (4 dari 5) Retailer (ritel/pengecer) adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Dalam prakteknya pengecer melakukan pembelian barang ataupun produk dalam jumlah besar dari produsen, ataupun mengimport baik secara langsung ataupun melalui grosir, untuk kemudian dijual kembali dalam jumlah kecil. 5 Istilah (5 dari 5) Konsumen akhir (End User) adalah pemakai barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan dsb.) dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak diperdagangkan. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali (jawa:kulakan), maka disebut sebagai pengecer atau distributor. Bandingkan dengan UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. 6 3

Latar Belakang SCM (1 dari 2) Praktek manajemen logistik tradisional yang bersifat adversarial pada era modern ini sudah tidak relevan lagi, karena tidak dapat menciptakan keunggulan kompetitif. Perubahan lingkungan bisnis yang semakin cepat dengan persaingan yang semakin ketat. Usaha-usaha yang dilakukan pada akhirnya diarahkan untuk memberikan produk terbaik kepada konsumen. 7 Latar Belakang SCM (2 dari 2) Perkembangan lingkungan industri yang dinamis pada era global seperti sekarang ini menjadi pemicu bagi banyak organisasi perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki, serta mengidentifikasi faktor kunci sukses untuk unggul dalam persaingan yang semakin kompetitif. Teknologi yang juga berkembang pesat menjadi sebuah kekuatan untuk diterapkan dalam iklim persaingan. 8 4

Definisi SCM (1 dari 6) Simchi-Levi (2000:1): Is set of approaches utilized to efficiently integrate suppliers, manufacturers, warehouse and stores, so that merchandise is produced and distributed at the right quantities, to the right locations and at the right time, in order to minimize system wide cost while satisfying service level requirements. Chopra (2007): A supply chain is all stages involved, directly or indirectly, in fulfilling a customer request includes manufacturers, suppliers, transporters, warehouses, retailers, and customers 9 Definisi SCM (2 dari 6) Hanfield (2002:8): Is the integration and management of supply chain organization and activities through cooperative organization relationship, effective business process, and high levels of information sharing to create high-performing value systems that provide member organizations a sustainable competitive advantage. 10 5

Definisi SCM (3 dari 6) Van der Vorst et. al. (2007): a Supply Chain as a sequence of (decisionmaking and execution) processes and (material, information and money) flows that aim to meet final customer requirements, that take place within and between different stages along a continuum, from production to final consumption. Pujawan (2005): Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersamasama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. 11 Definisi SCM (4 dari 6) The Council of Logistics Management: Logistic management is the process of planning, implementing and controlling the efficient, cost effective flow and storage of raw materials, inprocess inventory, finished goods, and related information from point of origin to point of consumption for the purpose of conforming to customer requirements. 12 6

Definisi SCM (5 dari 6) Wikipedia In (Juni 2007): Logistics management is that part of the supply chain which plans, implements and controls the efficient, effective forward and reverse flow and storage of goods, services and related information between the point of origin and the point of consumption in order to meet customers' requirements. A professional working in the field of logistics management is called a logistician. 13 Definisi SCM (6 dari 6) Wikipedia Id (2011): Manajemen Rantai Suplai adalah sebuah proses payung dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Kalakota, (2000, h197): Sebuah suplai merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. 14 7

Tujuan SCM Chopra (2001, h5): memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan. Untuk memenuhi permintaan pelanggan melalui penggunaan sumber daya yang paling efisien, termasuk kapasitas distribusi, persediaan, dan sumber daya manusia. Rantai suplai yang mengintegrasikan akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut. 15 Permasalahan SCM (1 dari 2) Distribusi konfigurasi jaringan: jumlah dan lokasi supplier, fasilitas produksi, pusat distribusi, gudang, dan pelanggan. Strategi Distribusi: sentralisasi atau desentralisasi, pengapalan langsung, berlabuh silang, strategi menarik atau mendorong, logistik orang ke tiga. Informasi: sistem terintegrasi dan proses melalui rantai suplai untuk membagi informasi berharga, termasuk permintaan sinyal, perkiraan, inventaris, dan transportasi dsb. 16 8

Permasalahan SCM (2 dari 2) Manajemen Inventaris: kuantitas dan lokasi dari inventaris termasuk barang mentah, proses kerja, dan barang jadi. Aliran dana: mengatur syarat pembayaran dan metodologi untuk menukar dana melewati entitas di dalam rantai pasok. 17 Keterkaitan Mata kuliah Merupakan mata kuliah Studi Manajemen. Mata kuliah ini masuk dalam rumpun mata kuliah Manajemen Operasi. Dalam perkembangannya perusahaan menggunakan Teknologi Informasi dengan konsep SCM. 18 9

Istilah Vs Terjemahan Rantai pasok (a supply chain) Sistem rantai pasok (supply chain systems) Manajemen rantai pasok (supply chain management or SCM) 19 SCM Vs Industri Kegiatan industri tidak akan terlepas dari keterkaitan beberapa perusahaan. Apa perbedaan manajemen logistik vs manajemen rantai pasok? Contoh: Perusahaan produksi semen Pemasok (supplier) kantong. Pemasok spare part pabrik. Pergudangan (spare part, produk, bahan penolong, pengemasan). Jasa transportasi. 20 10

Sistem Rantai Pasok Menurut Velde dan Meijer (2003), Cara pandang terhadap rantai pasok sebagai sebuah siklus menjadikan kategorisasi rantai pasok dalam tiga bentuk dasar yaitu rantai pasok internal, rantai pasok eksternal dan rantai pasok total atau keseluruhan. 21 Pembagian Rantai Pasok Rantai pasok internal adalah aliran bahan dan informasi yang terintegrasi dalam unit bisnis (korporasi) dari pemasok sampai pelanggan dan kadang disebut logistik bisnis. Rantai pasok eksternal adalah aliran bahan dan informasi yang terintegrasi di dalam unit bisnis (korporasi) yang melintasi antara pemasok langsung dan pelanggan. Rantai pasok total adalah aliran bahan dan informasi yang terintegrasi di dalam unit bisnis (korporasi) yang melintasi secara majemuk antara pemasok langsung dan pelanggan. 22 11

Kombinasi Produk Barang dan Jasa Konteks produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen dalam pengertian manajemen produksi dan operasi. Industri manufaktur tidak akan dapat bersaing apabila produk yang ditawarkan murni hanya barang. Industri jasa juga tidak memiliki daya tarik apabila yang ditawarkan kepada konsumen murni berupa layanan. 23 Penyajian Produk Menyajikan produk dalam arti luas tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang bagi sistem produksi operasi yang harus dijalankan perusahaan. Proses penyajian produk: Mengidentifikasi selera konsumen. Mengupayakan seluruh kebutuhan input dari pemasok untuk memproduksi. Mendistribusikan produk tersebut sesuai dengan selera konsumen yang dibidik. 24 12

Kebutuhan Konsumen Konsumen mengharapkan dapat memperoleh produk yang memiliki manfaat pada tingkat harga yang dapat diterima. Perusahaan berusaha secara optimal untuk menggunakan seluruh asset dan kemampuan yang dimiliki untuk memberikan value terhadap harapan konsumen Implementasi upaya ini tentunya menimbulkan konsekuensi biaya yang berbeda di setiap perusahaan termasuk para pesaingnya. 25 Upaya Perusahaan Untuk dapat menawarkan produk yang menarik dengan tingkat harga yang bersaing, setiap perusahaan harus berusaha menekan atau mereduksi seluruh biaya tanpa mengurangi kualitas produk maupun standar yang sudah ditetapkan. Mereduksi biaya tersebut adalah melalui optimalisasi distribusi material dari pemasok, aliran material dalam proses produksi sampai dengan distribusi produk ke tangan konsumen. 26 13

Konsep Supply Chain Management Menurut Jebarus (2001), SCM merupakan pengembangan lebih lanjut dari manajemen distribusi produk untuk memenuhi permintaan konsumen. Menekankan pada pola terpadu yang menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga kepada konsumen. Konsep menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola pendistribusian produk secara optimal. 27 Pola Distribusi Produk Pola distribusi meliputi aktivitas pendistribusian, jadual produksi, dan logistik. Sebuah SC akan memiliki komponenkomponen yang biasanya disebut channel. Semua channel bekerja untuk memenuhi kebutuhan konsumen akhir. 28 14

Penyederhanaan Bagan Supply Chain Supplier Hulu / Upstream Manufacture Distribution Center Whole Salar Retailer Catatan: Product Flow : Hulu ke Hilir Hilir / Downstream End Customer Cast Flow : End Customer sampai Supplier Information 29 Kompleksitas Struktur SC Sebuah pemasok mungkin sekaligus adalah industri manufaktur, dengan kata lain sebuah SC bisa saja melibatkan sejumlah industri manufaktur dalam satu rantai hulu ke hilir. SC tidak selalu merupakan rantai lurus. Sebuah industri manufaktur bisa memiliki ratusan bahkan ribuan pemasok. Produk-produk yang dihasilkan oleh sebuah industri mungkin didistribusikan oleh beberapa pusat distribusi yang melayani ratusan bahkan ribuan distributor, retailer, pedagang kecil, dan sebagainya. 30 15

3 Macam Pengelolaan Supply Chain Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan, Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau hilir ke hulu. 31 Contoh Supply Chain pada Biskuit Kaleng Penghasil gandum Penghasil tebu Penghasil garam Penghasil aluminium Pabrik tepung terigu Pabrik gula Distributor garam Pabrik kaleng Pabrik biskuit Distributor biskuit Supermarket Perusahaan transportasi dan pergudangan. 32 16

Pembentukan Skema Hubungan 33 Supply Chain Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaanperusahaan yang bekerja secara bersamasama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen akhir. Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penambang bahan mentah (di bagian hulu) sampai retailer / toko (pada bagian hilir). 34 17

Aktivitas SC Setiap chanel dalam SC akan memiliki aktivitas-aktivitas yang saling mendukung. Aktivitas meliputi perancangan produk, pengadaan material, produksi, pengendalian persediaan, distribusi/transportasi, penyimpanan/pergudangan, dukungan pelayanan kepada pelanggan, proses pembayaran, dan sebagainya. Pada tingkatan strategis ada aktivitas meliputi pemilihan pemasok, penentuan lokasi pabrik, gudang, pusat distribusi, dan sebagainya. 35 Aktivitas Pada Tradisional (1 dari 2) Semua aktivitas tersebut dilakukan tanpa atau dengan sedikit koordinasi. Istilah cross fungsional team misalnya tidak banyak diaplikasikan dalam manajemen SC tradisional. Pola hubungan manajemen logistik tradisional masih bersifat adversarial, dalam arti pola hubungannya masih mementingkan pihak-pihak secara individual tidak mengacu pada kinerja keseluruhan pihak yang menjadi pembentuk sebuah SC. 36 18

Aktivitas Pada Tradisional (2 dari 2) Hubungan antara pemasok dengan perusahaan yang disuplainya hanya terbatas pada transaksi jual beli. Pola-pola negosiasi hanya mementingkan pihak-pihak secara individual. Pemasok ingin secepatnya memindahkan atau menjual produknya secepat dan sebanyak mungkin dengan harga yang tinggi. Sementara perusahaan yang disuplainya menginginkan harga yang murah dan pengiriman yang cepat dan tepat. 37 Perubahan Lingkungan Bisnis (1 dari 2) Tuntutan konsumen yang semakin kritis. Konsumen menjadi semakin rumit dan terlalu banyak menuntut. Perkembangan infrastruktur. Infrastruktur telekomunikasi, informasi, transportasi, dan perbankan yang semakin canggih memungkinkan berkembangnya model baru dalam aliran material/produk. Daur hidup produk. Daur hidup produk sangat pendek seiring dengan perubahanperubahan yang terjadi dalam lingkungan pasar. 38 19

Perubahan Lingkungan Bisnis (2 dari 2) Konsep ramah lingkungan. Kesadaran konsumen akan pentingnya aspek sosial dan lingkungan dalam kehidupan, menuntut industri manufaktur memasukkan konsep ramah lingkungan mulai dari proses perancangan produk, proses produksi maupun proses distribusinya. Paradigma baru. Globalisasi dan perubahan peta ekonomi dunia ke arah meningkatnya kemampuan ekonomi negara-negara dunia ketiga, telah menciptakan banyak paradigma baru dalam dunia bisnis, dan salah satu paradigma penting adalah meningkatnya persaingan antara produk jasa di pasaran. 39 Sekian, Terima Kasih 40 20