ANCAMAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) DI WILAYAH JAWA TIMUR PADA BULAN AGUSTUS Oleh; Effendi WIbowo, SP dan Fitri Yuniarti, SP

dokumen-dokumen yang mirip
TINGKAT SERANGAN HAMA PBK PADA KAKAO DI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER Oleh : Amini Kanthi Rahayu, SP dan Endang Hidayanti, SP

SERANGAN PENGGEREK BUAH KAKAO Conopomorpha cramerella Snellen. DI SENTRA PERKEBUNAN KAKAO JAWA TIMUR

ANALISIS FLUKTUATIF SERANGAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO DI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR PADA BULAN AGUSTUS 2013

I PENDAHULUAN. Kakao (Theobroma cacao) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Conopomorpha cramerella (Lepidoptera: Gracillariidae)

SERANGAN BUSUK BUAH (Phytophthora palmivora) DI JAWA TIMUR Oleh: Tri Rejeki, SP. dan Yudi Yuliyanto, SP.

KEBUN GELAP OPT SENANG KEBUN TERANG OPT HILANG. Oleh: Erna Zahro in

Asam Klorogenat Alternatif Atraktan Hama PBK

Alternatif pengendalian terhadap si Helopeltis sp. Oleh : Vidiyastuti Ari Y, SP POPT Pertama

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pemberantasan hama,penyakit dan gulma Pemberantasan OPT dilakukan secara terpadu.pengelolaan hama pada prinsipnya dilakukan dengan pendekatan

EFEKTIVITAS KOMPONEN PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) TERHADAP TINGKAT SERANGAN PBK DI KABUPATEN KEPAHIANG PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu tanaman perkebunan penting

Afrizon dan Herlena Bidi Astuti

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perkebunan kakao merupakan kegiatan ekonomi yang dapat dijadikan andalan

RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP) PENGKAJIAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) DI KABUPATEN KEPAHIANG BENGKULU

TINJAUAN PUSTAKA. Biologi Hama Penggerek Buah Kopi (Hypothenemus hampei Ferr.) Menurut Kalshoven (1981) hama Penggerek Buah Kopi ini

Kajian keefektifan agen hayati Beauveria bassiana dan penyarungan buah dalam pengendalian hama PBK di Kalimantan Timur

Teknis Budidaya Tanaman Kakao Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Bio~FOB

REKOMENDASI UMUM PENGENDALIAN HELOPELTIS SPP. PADA TANAMAN KAKAO 1) Oleh: Ir. Syahnen, MS 2) dan Muklasin, SP 3)

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) DI PROVINSI BENGKULU

PENGKAJIAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) DI PROVINSI BENGKULU

I. PENDAHULUAN. luas areal kakao yang cenderung mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari

SERANGAN RHYNCOPHORUS FERRUGENIUS DI WILAYAH JAWA TIMUR

I. PENDAHULUAN. Indonesia di pasaran dunia. Kopi robusta (Coffea robusta) adalah jenis kopi

PERMASALAHAN DAN SOLUSI PENGENDALIAN HAMA PBK PADA PERKEBUNAN KAKAO RAKYAT DI DESA SURO BALI KABUPATEN KEPAHIANG ABSTRAK PENDAHULUAN

Taksasi Benih (Biji) (x 1.000)

Pengelolaan Kakao di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl.PB.Sudirman 90 Jember 68118

Zeuzera coffeae pada Tanaman Kopi di Wilayah Jawa Timur

2. PENGHISAP BUAH HELOPELTIS

]PERKEMBANGAN SERANGAN PENYAKIT BAKTERI PEMBULUH KAYU CENGKEH (BPKC)

Budi Daya Kakao pada Kebun Campur

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

Disusun oleh A. Rahman, A. Purwanti, A. W. Ritonga, B. D. Puspita, R. K. Dewi, R. Ernawan i., Y. Sari BAB 1 PENDAHULUAN

Penemuan Klon Kakao Tahan Hama Penggerek Buah Kakao (PBK) di Indonesia. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981), hama walang sangit dapat di klasifikasikan sebagai

SERANGAN BAKTERI PEMBULUH KAYU CENGKEH (BPKC) DI JAWA TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi

II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kakao menurut Tjitrosoepomo (1988) dalam Bajeng, 2012

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

Christina Oktora Matondang, SP dan Muklasin, SP

Boks 1 PELAKSANAAN PROGRAM REVITALISASI PERKEBUNAN KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

RINGKASAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Pengenalan Hama dan Penyakit Utama pada Kakao. Disampaikan pada kegiatan TOF Sulawesi Tenggara, Desember 2014 Kerjasama antara ICCRI & CABI

MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok

Hercules si Perusak Tanaman Pala dan Cengkeh

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis. Tanah yang

Ringkasan. ) sebesar 8 x spora/ml. Waktu yang diperlukan untuk mematikan separuh dari populasi semut hitam di laboratorium (LT 50

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

PEMBAHASAN Jenis dan Waktu Pemangkasan

Teknik Budidaya Tanaman Durian

Nurjanani, Ramlan, dan Muh. Asaad Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK

Serangan Kutu Hijau Coccus viridis pada Kopi di Jawa Timur

LAPORAN AKHIR TAHUN 2012

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

SERANGAN PENGGEREK BATANG TEBU Chilo sacchariphagus DI SENTRA TEBU JAWA TIMUR. Oleh: Erna Zahro in,sp dan Effendi Wibowo,SP

Efikasi biopestisida ekstrak Andropogon nardus dalam menekan serangan hama dan penyakit utama buah Kakao di Sumatera Barat

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENGARUH TEKNIK PENYELUBUNGAN BUAH KAKAO DENGAN PLASTIK TERHADAP SERANGAN HAMA Helopeltis sp.

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kalshoven (1981) ulat grayak diklasifikasikan sebagai berikut:

Penyebaran Busuk Buah Kakao di Wilayah Kerja BBPPTP Surabaya. Oleh: Feny Ernawati, SP dan Effendi Wibowo, SP POPT Pertama BBPPTP Surabaya

LAMPIRAN. : Desa Candi Rejo, Lorong Sekip Pasar.6, Kec. Biru-biru, Kabupaten Deli Serdang. Umur Tanaman : 12 tahun ( telah melakukan PHT 3 tahun )

PERANAN TEKNIK PEMANGKASAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PRODUKSI BENIH PADA KEBUN SUMBER BENIH KAKAO Oleh : Badrul Munir, S.TP, MP (PBT Ahli Pertama)

PENDAHULUAN. senilai US$ 588,329,553.00, walaupun ada catatan impor juga senilai US$ masyarakat (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2010).

Oleh : Irianto Budi Santosa, SP POPT KABUPATEN JOMBANG

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN SUREN ( Toona sureni ) DAN DAUN TITHONIA ( Tithonia diversifolia ) DALAM PENGENDALIAN HAMA BUAH KAKAO SKRIPSI

EVALUASI DAN ANALISIS KEHILANGAN HASIL AKIBAT SERANGAN PENGGEREK BUAH KAKAO, Conopomorpha cramerella (SNELLEN) DI SUBAK ABIAN TUNAS MEKAR

I. P E N D A H U L U A N. empat bibit kelapa sawit dibawa dari Afrika dan ditanam di Kebun Raya Bogor

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi hama penggerek batang berkilat menurut Soma and Ganeshan

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia seiring dengan

BIOPESTISIDA PENGENDALI HELOPELTIS SPP. PADA TANAMAN KAKAO OLEH : HENDRI YANDRI, SP (WIDYAISWARA PERTAMA)

Teknologi Perbanyakan Benih Mangga melalui Sambung Pucuk

III. BAHAN DAN METODE

PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacg) berasal dari Nigeria, Afrika

Cocoa. Kingdom of the Netherlands. Schweizerische Eidgenossenschaft Confederation suisse Confederazione Svizzera Confederaziun svizra

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

ICASERD WORKING PAPER No.55

PENYEBAB LUBANG HITAM BUAH KOPI. Oleh : Ayu Endah Anugrahini, SP BBPPTP Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. pencernaan dan dapat mencegah kanker. Salah satu jenis sayuran daun yang

INFESTASI PENGGEREK BUAH KAKAO KEDALAM PERKEBUNAN KAKAO DI KAWASAN KERKAP, BENGKULU UTARA DAN PENGENDALIANNYA

FLUKTUATIF SERANGAN Hypothenemus hampei WILAYAH KERJA BALAI BESAR PERBENIHAN DAN PROTEKSI TANAMAN PERKEBUNAN (BBPPTP) SURABAYA PADA TRIWULAN II 2013

HAMA Cricula trifenestrata PADA JAMBU METE DAN TEKNIK PENGENDALIANNYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki iklim tropis sehingga

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

ANALISIS POTENSI EKONOMI SUBSEKTOR PERTANIAN UNGGULAN PADA TINGKAT KECAMATAN DI KABUPATEN MALANG

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

SERANGAN PENYAKIT LANAS Phytopthora nicotianae PADA TEMBAKAU DI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR BULAN AGUSTUS 2013

JURNAL. KERUSAKAN BIJI KAKAO OLEH HAMA PENGGEREK BUAH (Conopomorpha cramerella Snellen) PADA PERTANAMAN KAKAO DI DESA MUNTOI DAN SOLIMANDUNGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51

MODUL BUDIDAYA KAKAO

Status Ulat Grayak (Spodoptera litura F.) Sebagai Hama

PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI (Angka Ramalan II Tahun 2014)

KAJIAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI DALAM MENGENDALIKAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) DI KECAMATAN BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah salah. satu penyakit yang menjadi masalah di negara-negara

Gambar 1. Analisa medan angin (streamlines) (Sumber :

TINJAUAN PUSTAKA. miring. Sycanus betina meletakkan tiga kelompok telur selama masa hidupnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT

PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (Angka Sementara Tahun 2014)

Transkripsi:

ANCAMAN HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) DI WILAYAH JAWA TIMUR PADA BULAN AGUSTUS 2013 Oleh; Effendi WIbowo, SP dan Fitri Yuniarti, SP kakao masih merupakan salah satu komoditas pertanian andalan Indonesia yang mampu bertahan. Pasokan kebutuhan kakao dunia dari Indonesia rata-rata 700.000 ton per tahun dan memberi kontribusi devisa negara mencapai $ US 550,4 juta. Namun akhir-akhir ini produksi kakao Indonesia menurun hingga 0,7 ton per Ha ( total lahan 900.000 Ha). Turunnya produksi ini terutama disebabkan oleh adanya serangan hama penggerek buah kakao (PBK). Serangga hama utama yang paling mengancam produksi kakao di Indonesia, termasuk di beberapa negara Asia Tenggara adalah hama penggerek buah kakao (PBK) Comopomorpha cramerella (Snellen). Serangan hebat hama ini dapat mengakibatkan hilangnya produksi mencapai 80 % (Day, 1980). Penyebaran hama PBK merata di seluruh wilyah Indonesia, Jawa Timur sebagai sentral kakao di Pulau Jawa tidak luput dari ancaman hama tersebut, aktifitas hama yang sulit di deteksi di lapang, yakni sore sampai malam. Mengakibatkan pula hama tersebut sangat sulit di kendalikan. Di bulan agustus ini beberapa wilayah perkebunan kakao, baik milik rakyat ataupun swasta, umumnya pada fase bunga, ataupun pentil, setelah panen raya di bulan Juni-Juli. Fase buah muda berukuran 5-12 cm, adalah fase dimana imago-imago PBK mulai meletakkan telurnya, patut diwaspai keadaan ini.

Gambar: Peta Tingkat serangan C. cramella pada Kakao di wilayah Provinsi Jawatimur periode bulan agustus 2013 Fluktuatif serangan PBK pada bulan Agustus di Jawa Timur, seperti pada peta diatas, beberapa wilayah masih memiliki tingkat serangan tinggi, yakni di kabupaten Banyuwangi, Lumajang, Malang dan Jombang, sedangkan 3 wilayah yang memiliki tingkat serangan sedang di kabupaten Blitar, Kediri dan Jombang.

Gambar Peta tingkat serangan C. cramella jombang periode bulan agustus.2013 pada tanaman kakao di kabupaten Kabupaten Jombang yang memiliki tingkat serangan tinggi yakni di kecamatan Wonosalam, Bareng dan Ngoro, seperti yang tergambar pada peta di atas, wilayah yang berbatasan langsung dengan kabupaten jombang patut mewaspadi ancaman tersebut yakni kabupaten Kediri yang juga pada keadaan tingkat serangan sedang, sebelah timur berbatasan langsung dengan kabupaten mojokerto, khusu kecamatan yang berbatasan langsung dengan kecamatan wonosalam, yakni kecamatan Jatirejo wajib melakukan tidakan antisipasi serangan PBK. Gambar Peta tingkat serangan C. cramella pada tanaman kakao di kabupaten Malang periode bulan agustus.2013 Pada kabupaten malang beberapa wilayah kecamatan yang memiliki intensitas serangan tinggi yakni, pada kecamatan Kasembon, Ngantang, Wonosari, Kalipare, Donomulyo, Wajak, Tirtoyudo, dan Poncokusumo. Hamper merata di keseluruhan wilayah penghasil kakao, sedangkan pada kecamatan Dampit, Sumbermanjing, ampelgading dan Jabung pada tingkat serangan sedang. Daerah yang berbatasan langsung yakni kabupaten Blitar yakni, kecamatan Binangun dan Kesamben yang juga memiliki tingkat serangan sedang di wilayah tersebut.

Gambar Peta tingkat serangan C. cramella Lumajang periode bulan agustus.2013 pada tanaman kakao di kabupaten Wilayah yang tingkat serangannya tinggi di kabupaten Lumajang di dominasi pada kecamatan yang berbatasan langsung dengan kabupaten Malang, yakni pada kecamatan Senduro, Pasrujabe, dan Wonosari, sedangkan kecamatan Pronojiwo dalam tahap tingkat serangan sedang.

Gambar Peta tingkat serangan C. cramella Banyuwangi periode bulan agustus.2013 pada tanaman kakao di kabupaten Wilayah kabupaten banyuwangi yang di kelilingi oleh lautan pada bagian selatan dan timur, memiliki kecenderungan sebagai daerah endemik C cramella, hal tersebut tampak di kecamatan Tegaldimo. Kadar uap air yang tinggi salah satu faktor yang mempengaruhinya. Wilayah lain yang memiliki tingkat serangan tinggi di kecamatan Siliragun, Srono, Glagah dan Sronggon, sedangkan wilayah yang tingkat serangannya sedang berada di wililayah Pesanggrahan, Sempu, dan Rogojampi. Kewaspadaan wilayah yang berbatasan langsung yakni kabupaten Jember sebelah timur dan kabupaten Bondowoso akan ancaman serangan hama PBK, perlu ditingkatkan, mengingat begitu besarnya kerugian yang di timbulkan hama PBK tersebut. Teknik Pengendalian 1. Karantina dan sanitasi kebun Tindakan karanntina bertujuan untuk mencegah masuknya hama PBK dari daerah terserang ke daerah yang bebas PBK baik secara internasional antar Negara maupun domestik antar pulau atau antar provinsi. Monitoring hama di tempat pengumpulan hasil (TPH) bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya serangan baru. Sanitasi kebun dilakukan dengan cara menguburkan kulit, plasenta dan buah busuk. 2. Pemangkasan Bentuk Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membatasi tinggi tajuk tanaman maksimal 5 m yang berguna untuk mempermudah pengendalian dan panen. 3. Cara Panen Buah kakao memerlukan waktu sekitar 20,5 minggu mulai dari pembuahan sampai masak sempurna. Sementara hama PBK meletakkan telur kurang lebih 6-8 minggu sebelum buah masak sempurna. Kondisi ini menunjukkan bila panen dilakukan pada masak awal mengakibatkan sebagian besar larva ikut terpanen sehingga dapat menurunkan populasi hama. Untuk menurunkan populasi hama panen sebaiknya dilakukan pada masak awal yang dikombinasikan dengan frekuensi panen sesering mungkin (7 hari sekali), langkah lain yang dapat dilakukan untuk membunuh stadia hama yang terbawa saat panen secepat mungkin lakukan tindakan berikut: (a) buah dipecah dan

kulit buah dibenam, dibakar atau disemprot dengan insektisida kontak, (b) kulit buah diletakkan dalam karung plastic kemudian diikat rapat dan diamkan minimal 9 hari. 4. Rampasan Buah Rampasan berfungsi untuk memutus daur hidup hama dengan cara meniadakan makanan yang sesuai bagi serangga hama, yaitu dengan merampas semua buah yang berada dipohon selama jangka waktu tertentu selama 2 bulan. Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, rampasan harus dilakukan secara serentak dan tidak ada buah yang tersisa. Sebaiknya rampasan buah dilakukan saat panen rendah. 5. Penyelubungan Buah (Kondomisasi) Penyelubungan buah ata kondomisasi bertujuan untuk menghambat ngengat betina meletakkan telur. Cara pengendalian dengan menggunakan kantong plastik untuk menyelubingi buah yang panjangnya 7-10 cm. Sistem penyelubungan buah muda ini sangat efektif (95-100%) untuk pengendalian hama penggerek buah kakao, hama Helopeltis sp, serangan penyakit Phytoptora palmivora, dan serangan hama tikus. 6. Penggunaan EF Traps Merupakan teknik pengendalian eco friendly Traps, atau pengendalian yang ramah lingkungan dengan menggunakan perangkap, kinerjanya ada 2, yang pertama sebagai sarang semut di mana semut merupakan salah satu predator hama, dan untuk meningkatkan populasi semut hitam perlu membuat sarang yang terbuat dari lipatan daun kelapa atau kakao. Semut-semut tersebut menyerang larva pada buah. Aktivitas semut terjadi baik siang, maupun malam kecuali pada musim hujan. Yang kedua perangkap di olesi lem yang mengandung senyawa atraktan/ penarik hama pbk. 7. Cara Kimiawi Penyemprotan merupakan tindakan terakhir. Adapun insektisida yang digunakan terutama dari golongan sintetik piretroid antara lain: Deltametrin (Decis 2,5 EC), Sihalotrin (Matador 25 EC), Betasiflutrin (Buldok 25 EC), Esvenvalerat (Sumialpha 25 EC), dengan konsentrasi formulasi berturut-turut 0,6%, 0,06%, 0,20%, dan 0,20%. Alat semprot gunakan knapsack sprayer,

volume semprot 250 l/ha, dan frekunsi 10 hari sekali, sasaran utama buah dan cabang horizontal. Daftar Pustaka Day, R., 1980, Effect of cocoa pod borer, Conopomorpha cramerella (Snellen), on cocoa yield and quality in sabah, Malaysia. Crop Prot 8 : 332-339