BAB I PENDAHULUAN. Secara biologis manusia diklasifikasikan sebagai homosapiens yaitu sejenis

dokumen-dokumen yang mirip
SEJARAH MASJID SAKA TUNGGAL CIKAKAK ( Penyebaran Agama Islam di Des. Cikakak, Kec. Wangon, Kab Banyumas)

BAB II KERANGKA TEORI DAN KERANGKA PIKIR. a. Tinjauan tentang Eksistensi. diartikan sebagai hal berada: keberadaan. 1 Dalam penelitian ini, kata

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam suku, ras, agama, dan budaya. Keberagaman tersebut tersebar hampir

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. satu budaya penting bagi masyarakat Islam Jawa, baik yang masih berdomisili di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam

BAB I PENDAHULUAN. Ibid hlm. 43

BAB II KERANGKA TEORI

BAB 2 PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN DEFINISI AGAMA DEFINISI AGAMA. Manusia dan Agama (IDA 102) 1/10/2013. Maruwiah Ahmat 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah seluruh aktivitas atau upaya secara sadar yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

BAB I PENDAHULUAN. animisme dan dinamisme. Masyarakat tersebut masih mempercayai adanya rohroh

Modul 7 PERKEMBANGAN JIWA AGAMA PADA USIA DEWASA

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB I PENDAHULUAN. aspek, termasuk dalam struktur sosial, kultur, sistem pendidikan, dan tidak

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 3. Ibid., hlm. 5.

Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY DAFTAR ISI PRAKATA PENULIS

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari orang Jawa. Keyakinan adanya tuhan, dewa-dewa, utusan, malaikat, setan,

BAB I PENDAHULUAN. Al-qur an adalah firman Allah SWT, sebagai mu jizat Nabi Muhammad. petunjuk bagi ummat manusia. Sebagai firman Allah, Al-qur an

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia yang mempunyai ribuan pulau dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

UNIT 5. Kelas Bimbingan Dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MISTERI TUHAN ANTARA ADA DAN TIADA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang. dimasukkan dalam setiap kurikulum formal dan tingkat dasar hingga

BAB I PENDAHULUAN. Ahmadiyah merupakan suatu gerakan keagamaan yang didirikan oleh

BAB V SIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

TEORISASI DAN STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM Oleh : Fahrudin

BAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Kisbiyanto, Ilmu Pendidikan, Nora Media Enterprise : Kudus, Cet. 1, 2010, hal. 35.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara baik dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran akidah yaitu pelajaran

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS. Nuryani, M. IAIN Palopo

BAB 2 Iman kepada Kitab-Kitab Allah. Standar Kompetensi : 2. Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah

Assalamu alaikum wr. wb.

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

BAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Amzah, 2007), hlm Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Al-Qur an,

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan kegiatan dakwah Islamiyyah yang dilakukan oleh ulama dan

Pendidikan Agama Islam

BAB V PENUTUP. Al-Quran yang ditelaah melalui konsep Pendidikan Islam, penulis menemukan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

KESINAMBUNGAN AGAMA-AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. beragama itu dimungkinkan karena setiap agama-agama memiliki dasar. damai dan rukun dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang ini, pendidikan berbasis religius merupakan sebuah motivasi hidup sebagai

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

KISI KISI SOAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS UTS GENAP KELAS VII (TUJUH) (untuk memperkaya wawasan WAJIB BACA BUKU PAKET)

BAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu

Modul 1 PENGERTIAN DAN MANFAAT PSIKOLOGI AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. Bintang, hlm Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, cet-17; Jakarta, PT Bulan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam ajaran Islam penanaman nilai aqidah akhlak bagi manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2014, Hlm: 28 2

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN. orang yang tidak hadir dalam tempat terjadinya pembicaraan. Dalam hal kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

BAB I PENDAHULUAN. Pada surat lain, surat Al-Rūm ayat 30 Allah SWT berfirman:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keberagamaan, cita-cita, perspektif, orientasi hidup. Tingginya pluralisme bangsa Indonesia membuat potensi konflik bangsa

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan Allah swt. Semata. Al-Qur an juga mengandung nilai-nilai dan. ajaran-ajaran yang harus dilaksanakan oleh manusia.

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum masuknya agama-agama besar dunia ke Indonesia, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kondisi sosial kultural masyarakat. Pendidikan memiliki tugas

BAB IV TANTANGAN DAN RESPON UMAT ISLAM TERHADAP ALIRAN KEROKHANIAN SAPTA DARMA DI DESA BALONGDOWO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. menurut Muhammad Abduh dan Muhammad Quthb serta implikasinya

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB IV ANALISIS KONSEP HUMANISME RELIGIUS SEBAGAI PARADIGMA PENDIDIKAN ISLAM MENURUT ABDURRAHMAN MAS UD

2. Macam-Macam Norma. a. Norma Kesusilaan

SUMBER AJARAN ISLAM. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

BAB 1 PENDAHULUAN. Adanya kemunduran umat Islam tidak lain disebabkan oleh kemiskinan ilmu.

EKSISTENSI KOMUNITAS ISLAM ABOGE DI DESA CIKAKAK KECAMATAN WANGON KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Yogyakarta, 1998, hlm UU. RI. No. 20 Tahun 2003, Tentang sistem Pendidikan Nasional, CV, Mini Jaya

: 2. Meningkatkan keimanan kepada Kitab-kitab Allah. : 2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada Kitab-kitab Allah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk yang dapat diartikan berbeda-beda. Secara biologis manusia diklasifikasikan sebagai homosapiens yaitu sejenis primata dari golongan mamalia yang dilengkapi dengan otak berkemampuan tinggi sehingga mempunyai akal yang membedakan dengan mahluk-mahluk lain di bumi. Menurut konsep kerohanian manusia merupakan mahluk yang mempunyai jiwa yang dapat mengungkapkan perasaan-perasaanya. Pengertian manusia menurut Alquran disebut dengan bani adam, yaitu mahluk ciptaan Tuhan yang memiliki kemampuan untuk beriman, dengan mempergunakan akalnya agar mampu memahami dan mengamalkan wahyu serta mengamati gejala-gejala alam, bertanggungjawab atas segala perbuatannya dan berakhlak. 1 Dalam sejarah perjalanan manusia, ia bergerak ke arah jalan Tuhan. Di sisi lain, manusia juga mengarah ke jalan sebaliknya yaitu jalan setan. Dalam kebimbangan itu, manusia harus menentukan pilihannya agar selamat dalam mengukir sejarah perjalanannya. Dengan akal yang diberikan Tuhan kepadanya, manusia dapat memilih akan masuk kedalam ruang keberhasilan 1 Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010, hlm. 11-12. 1

2 atau kegagalan. Dalam menentukan pilihan itulah, manusia memerlukan petunjuk. Petunjuk yang benar untuk dijadikan pedoman tingkah laku manusia adalah agama. Meskipun di dunia ini terdapat berbagai macam agama, namun pada prinsipnya mereka sama, yaitu sama-sama mengajarkan kebaikan agar manusia tidak terjerumus kedalam jurang kehinaan. Berdasarkan hal itu, agama sangat diperlukan oleh manusia. Menurut sumber ajaran suatu agama, agama-agama di dunia dapat dibagi menjadi agama wahyu atau agama langit dan agama budaya yang kadang-kadang disebut juga agama bumi atau agama alam. 2 Dalam kelompok agama budaya contohnya adalah agama Kong Hu Cu, Hindu, dan Buddha. Sedangkan yang tergolong agama wahyu adalah Yahudi, Nasrani, dan Islam. Agama Islam merupakan salah satu agama wahyu karena Islam berasal dari Tuhan yaitu Allah swt kemudian diturunkan oleh malaikat Jibril kepada rasulnya yaitu Muhammad saw. Agama Islam juga mempunyai kitab suci yaitu Alquran, juga mempunyai Al-sunnah yang menjadi pedoman agar umatnya selamat dunia dan akhirat. Islam sebagai agama memuat pedoman berupa akidah (teologi), syariah (hukum), ahlak/nilai. Sebagai agama wahyu, Islam memperlihatkan ciri-ciri yang sangat kokoh dengan melandaskan pada Alquran yaitu Islam merupakan agama fitrah, artinya Islam adalah agama yang sesuai dengan kodrat manusia yang mempunyai naluri untuk beragama. 2 Ibid, hlm. 68.

3 Islam merupakan agama akal, terbukti dalam Al-quran yang menganjurkan dan mendorong umat manusia supaya berfikir dan menggunakan akal. Islam agama ilmu pengetahuan. Islam agama argumentasi, dalam bertindak manusia harus memperhatikan prinsip dasar agama. Islam agama rasa dan hati nurani, Islam menyuruh manusia agar bisa saling bekerjasama sebagai sesama saudara. Islam agama keadilan. 3 Dari sedikit pengertian di atas sebenarnya sudah jelas bahwa Islam tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, namun Islam juga mengatur hubungan sesama manusia dan alam sekitar. Dalam intern agama Islam sendiri misalnya muncul paham Islam yang bercorak, liberal fundamentalis, normative-teologis, ekslusif, rasional, pluralis-inlkusif, transformativ, actual, kontekstual, cultural, politis, dinamismodernis dan lain sebagianya. 4 Di Indonesia agama Islam terbagi ke dalam beberapa golongan, antara lain NU, Muhammadiyah, Salafi, Ahmadiyah, Islam kejawen dan lain-lain. Agama Islam diibaratkan seperti sebuah pohon yang memiliki banyak cabang. Islam itu batang tubuhnya, sedangkan cabangcabang pohon itu adalah golongan-golongannya. Melihat kenyataan seperti itu, sebagai umat Muslim yang taat seharusnya bisa legawa menerima dan menghargai perbedaan yang ada. Hal itu karena pada dasarnya Tuhan yang 3 Musa Asy arie, et al, Al Quran dan Pembinaan Budaya, Dialog dan Transformasi, Yogyakarta:LESFI, 1993, hlm. 35. 4 Abuddin Nata, Peta Keragaman Pemikiran Islam di Indonesia, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001, hlm. 6.

4 disembah itu satu yaitu Allah swt, hanya saja cara yang digunakan untuk mendekatkan diri kepadanya sedikit lebih bervariasi. Ibarat seperti menuju satu tujuan tapi rute jalan yang ditempuh berbeda-beda. Oleh sebab itu, meskipun Islam terbagi ke dalam beberapa golongan, rasa persaudaraan sebagai sesama Islam harus tetap dijaga. Salah satu paham Islam yang ada di Indonesia adalah Islam kultural. Islam kultural merupakan pemahaman keislaman yang didasarkan atau dipengaruhi oleh pandangan kebudayaan. 5 Salah satu kategori paham Islam kultural di Indonesia adalah Islam Jawa. Islam Jawa merupakan kategori Islam yang menunjuk pada penganut Islam di Jawa dan masih dipengaruhi kebudayaan atau tradisi Jawa. Menurut Koentjaraningrat bentuk Islam orang Jawa ini sebagai agama kejawen. 6 Bentuk agama ini merupakan kompleks keyakinan Jawa asli dengan unsur-unsur Hindu-Buddha yang cenderung ke arah mistik. Para penganutnya tidak mengindahkan ajaran Islam, cara hidupnya lebih dipengaruhi oleh tradisi Jawa pra-islam. Tradisi tersebut menekankan kepada integrasi unsur-unsur Islam, Hindu dan Buddha serta kepercayaan asli sebagai sinkretisme Jawa. 7 5 Ibid, hlm. 174. 6 Abdul Jamil,dkk, Islam dan Kebudayaan Jawa, Yogyakarta: Gama Media, 2000, hlm. 92. 33. 7 Zaini Muchtarom, Santri dan Abangan di Jawa, Jakarta:INIS, 1998, hlm.

5 Salah satu bentuk agama Islam kejawen adalah Islam Aboge. Islam Aboge ini tersebar di beberapa wilayah di Jawa, salah satunya di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. Wong Aboge (orang Aboge) adalah sebutan populer masyarakat Wangon terutama di Desa Cikakak terhadap komunitas Islam yang masih mempertahankan kalender Jawa Hijriyah Aboge sebagai dasar perhitungan tanggal, bulan, dan tahun hijryah. Perhitungan ini mengakibatkan perbedaan dalam menentukan hari dan tanggal jawa hijriyah, termasuk penentuan awal bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Komunitas penganut Islam Aboge masih sangat kental dengan mistik kejawen, karena kebanyakan dari mereka masih menjalankan dan mempertahankan tradisi dan simbolisme Jawa seperti kepungan, slametan upacara sedekah bumi, Suran, dan persembahan sesaji. Komunitas Islam Aboge ketika pada zaman dahulu, terhitung banyak jumlahnya. Kebanyakan dari mereka merupakan penduduk Jawa yang masih sangat kental mengamalkan tradisi-tradisi Jawa. Masjid Saka Tunggal yang masih berdiri kokoh di Desa Cikakak tempat dimana komunitas Aboge berada, merupakan bukti nyata kejayaan Islam Aboge pada masa itu. Kalender Jawa yang digunakan komunitas Aboge dalam menetapkan hari besar Islam, terutama penentuan awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha juga merupakan warisan leluhur mereka yang masih digunakan sampai sekarang. Seiring perkembangan zaman dari tahun ke tahun, komunitas Aboge ini, kebanyakan warga yang tergolong berusia tua, sedangkan untuk kalangan

6 remaja bisa dihitung dengan jari. Persebarannyapun tidak merata artinya dalam suatu desa yang terdiri dari beberapa rukun warga (RW) atau dukuh ini tidak selalu terdapat komunitas Islam Aboge. Komunitas Aboge di Desa Cikakak tersebar di beberapa dukuh dan RW, namun hanya beberapa RW atau dukuh saja yang komunitas Aboge ini terlihat masih eksis, sedangkan di beberapa RW lain sudah semakin berkurang jumlah warga penganut kalender Aboge. Adanya faktor eksternal, seperti pendidikan, sedikit banyak berpengaruh terhadap komunitas Islam Aboge, karena dengan pendidikan akan menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas terhadap anakanak atau remaja yang orang tuanya Aboge. Anak-anak atau remaja yang mengenyam pendidikan akan berfikir lebih rasional dan terbuka, sehingga akan mempengaruhi pola pikir mereka tentang keyakinan yang dijalani. Oleh sebab itu, belum tentu mereka yang terlahir dari komunitas Aboge, akan mengikuti jejak orang tuanya, sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi eksistensi keberadaan komunitas Islam Aboge di Desa Cikakak. Berdasarkan hal itu, fenomena tersebut menjadi unik ketika sedikitnya penganut Islam Aboge sepertinya tidak mempengaruhi komunitas ini untuk melepaskan sistem perhitugan Aboge yang mereka yakini dari dulu sampai sekarang. Dari penjabaran di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang eksistensi komunitas Islam Aboge di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas.

7 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Komunitas Aboge kebanyakan orang-orang yang tergolong berusia tua sedangkan untuk kalangan remaja bisa dihitung dengan jari. 2. Jumlah penganut Islam Aboge di dukuh-dukuh Desa Cikakak disinyalir semakin tahun semakin berkurang. 3. Adanya faktor eskternal yang mempengaruhi eksistensi keberadaan komunitas Aboge. 4. Penggunaan kalender Jawa Aboge, berimplikasi pada perbedaan dalam penetapan hari besar Islam terutama dalam menetapkan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perlu dibatasi dan fokus cakupan yang lebih sempit. Pembahasan dalam penelitian ini akan difokuskan pada eksistensi komunitas Islam Aboge di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. D. Rumusan Masalah Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangan Islam Aboge di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas?

8 2. Bagaimana eksistensi komunitas Islam Aboge di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas? 3. Bagaimana interaksi sosial komunitas Islam Aboge dengan masyarakat pada umumnya? E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan perkembangan Islam Aboge di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. 2. Untuk mengetahui bagaimana eksistensi komunitas Aboge di Desa Cikakak Kecamatan Wangon Kabupaten Banyumas. 3. Untuk mengetahui bagaimana interaksi sosial komunitas Islam Aboge dengan masyarakat pada umumnya. F. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan kontribusi yang positif bagi semua pihak. Adapun manfaat penelitian ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut. 1. Manfaat teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber referensi dalam menambah pengetahuan dan menjadi bahan acuan bagi penelitian sejenis di masa yang akan datang.

9 b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan dan dapat juga meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan terutama perkembangan ilmu sosiologi. c. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperkaya ilmu pengetahuan sosial, terutama bidang sosiologi agama. 2. Manfaat praktis a. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tambahan koleksi sehingga memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang studi kajian sosiologi yang ada dalam kehidupan masyarakat. b. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa dalam memberikan informasi, pengetahuan, serta pemahaman yang lebih besar tentang realitas yang ada dalam masyarakat, sehingga dapat menumbuhkan pemikiran-pemikiran yang kritis agar mampu membuat solusi-solusi atas permasalahan yang timbul. c. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat menjadi bekal pengetahuan dan pengalaman secara nyata bagi peneliti sehingga dapat memberikan

10 pemahaman dan kontribusinya terhadap permasalahan di masyarakat. d. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran nyata dan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat kebijakan yang bersentuhan langsung dengan hal sensitif seperti keyakinan beragama. e. Bagi Masyarakat Umum Hasil Penelitian ini dapat memberikan pemahaman terhadap masyarakat pada umumnya agar lebih peka terhadap masalahmasalah yang timbul, sehingga mampu menelaah lebih dalam atas situasi yang terjadi.