BAB IV METODE PENELITIAN. menjadi 2 kelompok, yaitu 16 orang sebagai kelompok kontrol dan kelompok

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan Randomized control

III. METODOLOGI PENELITIAN. one group design. Desain ini melibatkan satu kelompok dengan

BAB 4 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah eksperimental dengan rancangan pre and post

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu dalam penelitian ini adalah ilmu Biokimia dan Farmakologi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup disiplin Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, dan Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB I PENDAHULUAN. yang menawarkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia dan Geriatri.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki ruang lingkup pada ilmu Farmakologi dan Biokimia.

BAB V HASIL. Penelitian dilakukan pada 12 ekor kelinci jantan New Zealand, secara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian mencakup bidang Fisiologi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

Denpasar, 11 April 2011 Penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan rancangan eksperimental dengan : (Pre-Post Test Only One Group

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinik dengan desain Randomized

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode pre and post

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB IV METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian Posttest Only Control Design ( Gliner,2000 ) dengan kultur in

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Gizi dan Biokimia.

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji klinis experimental, pretest dan posttest design.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode pre and

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di klinik RSUD Gunung Jati Cirebon, dengan populasi

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan rancangan pre-post test with control group design yang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorik dengan rancangan penelitian pretest and posttest with control

BAB III METODE DAN PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik THT-KL RSUD Dr. Moewardi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan one-group

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, dan Geriatri.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hewan penelitian adalah tikus jantan galur wistar (Rattus Norvegicus), umur

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental dengan pendekatan one

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Sentral bagian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN. Ilmu Kesehatan Kulit dan Ilmu Kesehatan Masyarakat

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji eksperimental klinis dengan randomized. + asam askorbat 200 mg intravena/hari selama 7 hari.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dilakukan di klinik alergi Bagian / SMF THT-KL RS Dr. Kariadi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan kedokteran

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Patologi Klinik.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini mencangkup bidang Ilmu Kedokteran Gigi dan Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi Ilmu Penyakit Gigi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperimen, dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu Patologi Klinik.

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan belah lintang (crosssectional)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah eskperimental

BAB 4 MATERI METODE PENELITIAN. Surakarta / Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta. 1. Populasisasaran:Pasien DM tipe 2.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian eksperimental laboratorium

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

BAB 4 METODE PENELITIAN. mulai bulan 1 Februari sampai dengan 5 Mei Skema rancangan penelitian ditampilkan pada gambar 15.

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. hewan coba tikus Wistar menggunakan desain post test only control group

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi khususnya fisiologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Tempat : Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi Universitas. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

III. METODE PENELITIAN. menggunakan pre dan post-test design. Pre-test pada penelitian ini adalah

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Biokimia, Geriatri, Farmakologi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pre test and post test with control group design untuk mengetahui

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui pengaruh lama siklus menstruasi dengan kadar glukosa darah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimental untuk

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu quasi-experimental design dengan rancangan two-group pre test-post

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, yaitu. tertentu (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment, dengan desain pre-post test with control group yaitu melibatkan. Tabel 3.1 Rancangan Desain Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi-experiment dengan rancangan nonrandomized

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV METODE PENELITIAN 4. 1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian Eksperimental dengan metode Prepostest Control Group Design. Pada subyek kelompok penelitian ditentukan pengambilan sampel yang memenuhi persyaratan inklusi secara random sebanyak 32 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 16 orang sebagai kelompok kontrol dan kelompok perlakuan 16 orang. Pada kelompok kontrol diberikan plasebo vitamin neurotropin injeksi 2ml, intramuskular, 3x seminggu selama 14 hari, sedangkan kelompok perlakuan diberikan ekstrak plasenta sebanyak 2ml, intramuskular, 3 kali seminggu selama 14 hari. Semua parameter diukur sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 4. 1 Skema Rancangan Penelitian Keterangan : P S = Populasi = Sampel RA = Random O1 O2 = Kadar E2 dan FSH sebelum perlakuan pada kelompok kontrol = Kadar E2 dan FSH setelah pemberian plasebo vitamin neorotropin injeksi selama 14 hari pada kelompok kontrol O3 = Kadar E2 dan FSH sebelum perlakuan pada kelompok perlakuan O4 = Kadar E2 dan FSH setelah pemberian ekstrak plasenta selama hari pada kelompok perlakuan P1 P0 = Diberi perlakuan ekstrak plasenta selama 14 hari = Diberi plasebo vitamin neurotropin injeksi selama 14 hari 4. 2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Bagian / SMF Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Sanglah Denpasar. Waktu penelitiaan dari tanggal 3-18 Januari 2011, selama 14 hari, berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan selama 2 minggu (14 hari). 4. 3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah wanita menopause usia 45-60 tahun yang bekerja di RS Sanglah Denpasar. 4. 3. 1 Kriteria Sampel

Pemilihan sampel dilakukan secara random, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut : 4. 3. 1. 1 Kriteria Inklusi : 1. Wanita menopause yang bekerja di RS Sanglah dimana tidak mengalami haid dalam 12 bulan terakhir, yang sehat tanpa adanya riwayat penyakit ovarium 2. Umur 45-60 tahun yang telah mengalami menopause 3. Kadar FSH > 30mIU/ml dan kadar Estradiol (E2) < 30 pg/ml 4. Bersedia mengikuti penelitiaan dengan menandatangani pernyataan setelah mendapat penjelasan (inform concent) 4. 3. 1. 2 Kriteria Eksklusi : 1. Wanita dengan prematur menopause karena ooforektomi, kemoterapi, dan terapi radiasi 2. Sedang menggunakan terapi sulih hormon, terapi heparin, obat anti kejang, tiroksin dan kortikosteroid 3. Wanita perokok 4. Wanita vegetarian 5. Tidak bersedia mengikuti penelitiaan 4. 3. 1. 3 Kriteria Drop out : Apabila wanita yang menjadi sampel tidak datang lagi ke klinik 4. 3. 2 Besar Sampel Pada penelitian, perhitungan jumlah sampel dihitung dengan rumus (Pocock, 2008).

Keterangan: n p1 p2 = jumlah sampel = persentase keberhasilan pada kelompok kontrol = persentase keberhasilan pada kelompok perlakuan α = tingkat kesalahan I ( ditetapkan 0,05) tingkat kemaknaan ( 1-α) = 0.95 ß = tingkat kesalahan II ( ditetapkan 0,1 ) f (α,ß ) = nilai pada tabel Dari penelitiaan sebelumnya (Yoshida, 2001), diperoleh p2=77,4%, p1=25% maka besar sampel: 25 x(100 n = 25) + 77,4 x(100 (77,4 25) 77,4) 2 x 10,5 1875 + 1749 n = 2745,76 x10,5 n =13,9 14 Berdasarkan rumus di atas didapatkan sampel tiap kelompok sebesar 14 orang.untuk menghindari droup out maka ditambah 15% sehingga sampel menjadi 16 tiap kelompok, sehingga jumlah sampel menjadi 32 orang.

4. 3. 3 Teknik Penentuan Sampel Teknik penentuan sampel dilakukan dengan cara sebagai berikut : a.dari populasi wanita menopause diadakan pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi: wanita menopause yang bekerja di RS Sanglah dimana dalam 12 bulan terakhir tidak mengalami haid, sehat tanpa adanya riwayat penyakit ovarium, umur 45-60 tahun b.dari jumlah sampel yang telah memenuhi syarat diambil secara random untuk mendapatkan jumlah sampel c.dari sampel yang telah dipilih kemudian dibagi 2 kelompok secara random, yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan, masing - masing kelompok sesuai dengan perhitungan jumlah sampel yaitu16 orang untuk tiap kelompok 4. 4 Variabel Penelitian 4. 4. 1 Klasifikasi Variabel Variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas : dosis ekstrak plasenta dan plasebo (vitamin ne urotropin) 2. Variabel tergantung : kadar Estradiol, FSH dan gejala menopause 3. Variabel kendali : pola hidup

Bagan 4. 2 Skema Hubungan Antara Variabel Penelitian 4. 4. 2 Definisi Operasional Variabel Variabel bebas Dosis ekstrak plasenta dengan nama dagang (Melsmon ) adalah bentuk sediaan berupa cairan jernih, berwarna kuning pucat dalam kemasan ampul 2 ml yang diberikan perinjeksi intramuskular sebesar 2 ml, seminggu 3x, selama 2 minggu. Dosis plasebo adalah bentuk sediaan berwarna merah, dalam kemasan ampul 2 ml yang diberikan perinjeksi intramuskular sebesar 2 ml, seminggu 3x selama 2 minggu. Variabel tergantung Kadar Estradiol (E2) adalah konsentrasi estradiol bebas darah, dimana kadar Estradiol rendah jika < 30 pg/ml dan kadar Estradiol normal > 30 pg/ml (Baziad, 2003). Kadar FSH adalah konsentrasi FSH bebas darah, dimana kadar FSH normal > 30 miu/ml (Baziad, 2003).

Gejala menopause adalah gejala yang terdiri dari psikologik, somatik dan vasomotor yang dapat diukur dengan Menopause Rating Scale dari Greene, yang dikenal dengan istilah Skala Klimakterik Greene, dimana tiap-tiap gejala dinilai derajatnya sesuai dengan berat ringannya gejala dengan memakai 5 tolok ukur skala nilai, yaitu: a. Tidak ada : bila tidak ada keluhan sama sekali (nilai 0). b. Ringan : bila keluhan timbul sekali-kali dan tidak mengganggu aktivitas sehari-hari (nilai 1). c. Menengah : bila keluhan sering timbul tetapi belum mengganggu aktivitas sehari-hari (nilai 2). d. Berat : bila keluhan sering timbul dan sudah mengganggu aktivitas sehari-hari (nilai 3). e. Sangat Berat : bila keluhan sangat mengganggu aktivitas seharir-hari (nilai 4) (Greene, 2003). Variabel kontrol Pola hidup adalah kebiasaan yang dilakukan secara rutin sebagai aktivitas sehari-hari, yaitu makan teratur 3x sehari, berolahraga 3x seminggu dan nutrisi yang sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG).

4. 5 Bahan dan Alat Penelitian 4. 5. 1 Bahan : 1. Wanita menopause yang bekerja di RS Sanglah, dalam 12 bulan terakhit tidak mengalami haid, sehat tanpa menderita penyakit ovarium, umur 45-60 tahun 2. Ekstrak plasenta 3. Vitamin neurotropin injeksi 4. 5. 2 Alat Penelitian : 1. Pemeriksaan kadar Estradiol dan FSH 2. Buku dan data pencatatan 3. Kuesioner 4. 6 Prosedur dan Alur Penelitiaan Wanita menopause berumur 45-60 tahun, setelah memenuhi kriteria sampel diberikan informed consent yang menjelaskan secara rinci, mengenai : 1. Latar belakang dan tujuan penelitian 2. Pemeriksaan-pemeriksaan yang akan dilakukan 3. Manfaat pemeriksaan dan penelitian ini 4. Efek samping pemeriksaan Setelah diberikan penjelasan, jika wanita tersebut tidak bersedia dijadikan sampel, maka dieksklusi dari penelitian. Bila setuju, maka informed consent sebagai sampel penelitian ditandatangani, kemudian dilakukan anamnese, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium untuk Estradiol dan FSH.

Pemeriksaan Estradiol dan FSH dilakukan di laboratorium Patologi Klinik RSUP Sanglah Denpasar. 4. 6. 1 Prosedur Penelitian A. Prosedur Anamnese dan Pemeriksaan Fisik Anamnese sesuai dengan kuisoner dan pemeriksaan fisik mengenai tinggi dan berat badan. B. Prosedur pemeriksaan Estradiol (E2) dan FSH 1. Darah vena cubiti diambil sebanyak 3 cc dengan menggunakan spuit disposibel sekitar pukul 10.00, kemudian dimasukan ke dalam tabung vacutainer tutup warna merah. 2. Semua tabung vacutainer disentrifuge dengan kecepatan 3.000 rpm selama 5 menit. 3. Pipet 200 µl sampel dan dimasukkan pada sumur reagen. 4. Pilih menu utama lalu klik Loading. 5. Masukan data penderita pada kolom yang tersedia. 6. Klik Create lalu data akan masuk dalam Job List atau Predifined Section. 7. Untuk memulai memeriksa, klik Work List hingga berubah menjadi merah. 8. Klik Vidas 1 atau Vidas 2 jika menggunakan 2 modul. Jika hanya 1 modul klik pada Vidas yang aktif.

9. Klik Individual Mode jika pemeriksaan hanya pada section tertentu, dan klik Complete Mode jika ingin pemeriksaan secara serentak. 10. Tunggu ± 40 menit. 11. Hasil dapat dibaca pada layar atau dicetak oleh alat. 12. Ketik hasil pada formulir hasil, ditandatangani oleh pemeriksa. 13. Angka normal Estradiol (menopause) : < 58 pg/ml. FSH (menopause) : 17,0 95,0 miu/ml Gambar 4. 3 Tabung VCT

4. 6. 2 Pemberian Perlakuan Wanita menopause dibagi menjadi 2 kelompok secara random : Kelompok 1 sebagai kontrol (O1) diukur estradiol dan FSH lalu dicatat kemudian diberikan plasebo vitamin neurotropin injeksi, intramuscular, dosis 2ml selama 14 hari, lalu diukur kembali estradiol dan FSH. Kelompok 2 sebagai perlakuan (O3) diukur estradiol dan FSH lalu dicatat, kemudian diberikan ekstrak plasenta dengan dosis 2ml, 3x seminggu, intramuskular selama 14 hari lalu diukur kembali estradiol dan FSH.

4. 6. 3 Alur Penelitian Bagan 4. 4 Skema Alur Penelitian 4.6. 4 Prosedur Pengambilan Data Pada awal penelitian untuk mendapatkan data pre-test,dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan masing-masing diambil 16 orang sampel wanita menopause dengan mengukur kadar Estradiol dan FSH sebelum diberikan perlakuan dengan pemberian ekstrak plasenta dan vitamin injeksi.

Untuk mendapatkan data post-test, pada kelompok kontrol, setelah pemberian vitamin injeksi selama 14 hari, Demikian juga dengan kelompok perlakuan, setelah diberikan perlakuan berupa pemberian ekstrak plasenta selama 14 hari, lalu diukur kadar Estradiol dan FSH. Kemudian dilanjutkan dengan wawancara terstruktur pada sampel dan pengisian kuisoner. 4. 7. Analisis Data Data yang di dapatkan dianalisis sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif 2. Analisis Normalitas dan Homogenitas: a. Uji Normalitas data dengan uji Shapiro- Wilk, didapat data berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas = F test ( Levene s test), didapat data homogen (Archambault, 2008). 3. Analisis Komparatif Karena data berdistribusi normal dan homogen, maka analisis komparatif dipakai independent- t test. Untuk data skor Menopause Rating Scale (MRS) maka digunakan Uji Mann-Whitney ( Nonparametric Test ) (Schoonjans., 2008). 4. Uji Efek Perlakuan Untuk mengetahui peningkatan kadar E2 dan FSH masing-masing kelompok antara pre dengan post digunakan uji paired-test karena data berdistribusi normal.