PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG KEARSIPAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG KEARSIPAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG PERPUSTAKAAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA

I. PENDAHULUAN. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 3, Nomor 1, Januari

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3432

Bab 3 Metodologi Penelitian

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI MONITORING DAN EVALUASI BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

2 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

DAFTAR SINGKATAN EA TOGAF ADM RACI GM BI. xiv

Kata kunci: Enterprise Architetcure, TOGAF ADM, pemerintahan, pengendalian dan evaluasi pembangunan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

BAB I PENDAHULUAN I.1

DESIGN OF APPLICATION ARCHITECTURE FOR ACADEMIC FUNCTIONS AT INSTITUT XYZ USING TOGAF ADM FRAMEWORK CASE STUDY ACADEMIC INFORMATION SYSTEM (SIAKAD)

Enterprise Architecture. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

PERANCANGAN ENTERPERISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI PENGADAAN PERUM BULOG DIVISI REGIONAL JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)

Bab II Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 3. Metode Penelitian

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN I.I

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Kata kunci : Perencanaan Strategis Sistem Informasi, TOGAF (The Open Group Architecture Framework), ADM (Architecture Development Method), ISSP.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #9 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Porter s Value Chain Diagram yang digunakan pada fase Business Architecture.

BAB I PENDAHULUAN I.1

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN)

ABSTRAK. Kata kunci: architecture vision, kearsipan dinamis, teknologi informasi, TOGAF 9.1. vi Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN PAYMENT DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open Group Architecture Framework) (Studi Kasus : RSMB)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1

DESIGN AND ANALYSIS ENTERPRISE ARCHITECTURE OF YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM IN TECHNOLOGY ARCHITECTURE DOMAIN USING TOGAF ADM FRAMEWORK

PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ

Gambar I.1 Jumlah Penduduk Muslim di Dunia

Perencanaan Strategis SI/ TI di Akademi Militer (Akmil) Magelang

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL PERENCANAAN STRATEGIS SI/TI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus STKIP Kie Raha)

ENTERPRISE ARCHITECTURE DESIGN IN FUNCTION OF MARKETING AND CUSTOMER SERVICE USING FRAMEWORK TOGAF ADM PT. HERONA EXPRESS

PERECANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus di Yayasan Al-Musadaddaiyah Garut)

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk mengembangkan sebuah arsitektur enterprise yang mampu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI RAWAT JALAN DAN GIZI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG MENGGUNAKAN TOGAF ADM

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #11 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN SHIPPING DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

ˡMeirizky Anjani Purwati Ningsih, ²Mochamad Teguh Kurniawan, S.T., M.T., ³Rahmat Mulyana, S.T., M.T.

Deris Santika. Teknik Informatika, STMIK Sumedang

Perancangan Enterprise Arsitektur Menggunakan TOGAF ADM 9.1 di PPPPTK TK dan PLB Bandung

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 6614

Perencanaan Strategis Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Menggunakan The Open Group Architecture Framework

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4551

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat (Luftman, 2004).

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Perencanaan Strategis Sistem Informasi Menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) (Studi Kasus : GKI Masaran) Artikel Ilmiah

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha

Arsitektur Enterprise

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan Framework Enterprise Architecture pada perguruan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Nama Direktorat PT.XYZ

Arsitektur Bisnis Biro Administrasi Kemahasiswaan (AK) Pada Perancangan Arsitektur Enterprise Universitas Sebelas Maret Menggunakan Framework TOGAF

PENGEMBANGAN MODEL ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PERGURUAN TINGGI

Kata kunci : Enterprise Architecture, TOGAF ADM, Business Architecture, SIAKAD, Institut XYZ, Sistem Informasi Akademik.

ABSTRAK. Kata Kunci : enterprise architecture, arsitektur sistem informasi, 8-Productions, TOGAF, TOGAF ADM

Transkripsi:

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG KEARSIPAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG DESIGNING ENTERPRISE ARCHITECTURE USING TOGAF ADM FRAMEWORK IN ARCHIVAL SECTOR BAPAPSI BANDUNG DISTRICT Ema Tria Wahyuningtihas 1, Yuli Adam Prasetyo 2, Soni Fajar Surya Gumilang 3 1,2,3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1 ematriaw@gmail.com, 2 y.adam.prasetyo@gmail.com, 3 sonifajar@gmail.com Abstrak Instruksi Presiden Republik Indonesia nomor 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan e-government menjadi tantangan baru bagi pemerintahan di Indonesia. Pemerintahan di Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi instruksi presiden Republik Indonesia tersebut. Persiapan yang harus dilakukan meliputi aspek bisnis dan infrastruktur (sistem informasi dan teknologi). Oleh karena itu, pemerintahan harus mempunyai rancangan strategis baru yang dapat menyeleraskan strategi bisnis dan strategi teknologi informasi sesuai dengan kebutuhan pemerintahan. Metode yang digunakan untuk menyelaraskan strategi bisnis dan teknologi informasi adalah enterprise architecture. Metode enterprise architecture dapat dibantu dengan TOGAF (The Open Group Framework) sebagai panduan untuk merancang. Fase-fase dalam TOGAF yang dilakukan diantaranya preliminary phase, architecture vision, architecture business, information system architecture, dan technology architecture. Dalam Penelitian ini akan dibahas strategi bisnis dan strategi aplikasi BAPAPSI (Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi) kabupaten Bandung khususnya pada bidang kearsipan dalam menghadapi intruksi dari Presiden Republik Indonesia. Dengan TOGAF, dapat dihasilkan business architecture blueprint, information system architecture blueprint, dan technology architecture blueprint sebagai bahan untuk menyusun IT master plan Pemerintah kabupaten Bandung, yang dalam penelitian ini mengambil studi kasus salah satu SKPD di pemerintah kabupaten Bandung yaitu BAPAPSI (Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Sistem Informasi) dan berfokus pada bidang kearsipan Kata kunci : enterprise architecture, e-government, TOGAF ADM, Bidang, BAPAPSI kabupaten Bandung Abstract Instruction of president of the republic Indonesia number 3 of 2003 on national policy and strategy development of the E-Government becomes a new challenge for the government in Indonesia. Government in Indonesia should prepare for such instruction. Preparations to be made covering aspects of business and infrastructure (IT systems). Therefore, the government must have a new strategic plan to align business strategy and information technology strategy in accordance with government requirements. The method used to align business strategy and information technology is enterprise architecture. Enterprise architecture methods can be assisted with TOGAF (The Open Group Framework) as a guide for designing. TOGAF phases of which do include the preliminary phase, architecture vision, business architecture, information system architecture, and technology architecture. With TOGAF, can be generated business architecture blueprint, information system architecture blueprint, and technology architecture blueprint as a material for preparing the IT master plan of the Government of Bandung regency, which in this study took a case study one of the sectors in the government district of Bandung, namely Bapapsi (Badan Perpustakaan, Arsip, dan Pengembangan Informasi) and focuses on the field of archives. Keywords: enterprise architecture, e-government, TOGAF ADM, field of archives, Bapapsi Bandung regency government.

1. Latar Belakang BAPAPSI (Badan perpustakaan, arsip dan pengembangan sistem informasi) merupakan salah satu dari satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang harus meningkatkan pemanfaatan TIK untuk mendukung dan membantu pemerintah kabupaten Bandung. BAPAPSI adalah badan yang memiliki empat bidang yang memberikan layanan untuk internal dan eksternal di bidang perpustakaan, kearsipan, pengelolaan dan pengembangan informasi, dan pemberdayaan masyarakat di lingkungan kabupaten Bandung. Tentunya dalam menerapkan TIK terdapat kendala dan masalah yang dihadapi dimasing-masing bidang di BAPAPSI, salah satunya bidang kearsipan. Bidang kearsipan merupakan salah satu bagian dari BAPAPSI yang berfokus terhadap pengelolaan dan pelayanan arsip dari SKPD lain, kecamatan, kelurahan atau desa, masyarakat dan setiap bidang di BAPAPSI sendiri mempunyai permasalahan. Dilihat dari permasalahan lingkungan bisnis bidang kearsipan baik internal maupun eksternal, untuk permasalahan internal adalah bidang kearsipan mempunyai lebih dari satu perangkat komputer di setiap ruangannya. Namun investasi tersebut dirasa belum mampu menunjang proses bisnis seperti akuisisi arsip, pengolahan arsip, pemeliharaan arsip, dan penilaian dan pemusnahan arsip secara optimal dikarenakan belum adanya suatu sistem informasi yang mengintegrasikan antara satu dengan yang lainnya. Selama ini bidang kearsipan hanya menggunakan microsoft office sebagai aplikasi penunjang, bahkan ada yang masih menggunakan kertas untuk mencatat arsip sehingga data susah dicari dan dapat mengakibatkan data mudah rusak, tidak akurat dan redudansi serta apabila dibutuhkan kembali informasi tersebut akan sulit dipenuhi dalam waktu yang cepat. Berdasarkan pada permasalahan tersebut, bidang kearsipan memerlukan perancangan sistem secara menyeluruh untuk menyelaraskan proses bisnis dengan implementasi teknologi. Perancangan tersebut dapat dilakukan dengan enterprise architecture. Dengan adanya enterprise architecture (EA) ini maka akan memberikan penjelasan dan dokumentasi saat ini dan yang diinginkan antara bisnis, manajemen proses dan teknologi informasi, dimana di dalamnya akan menggambarkan "arsitektur saat ini" dan "arsitektur target" sehingga akan tercipta keselarasan antara strategi bisnis dan TI. 2. Landasan Teori 2.1 Enterprise Enterprise architecture adalah suatu profesi dan praktek manajemen yang didedikasikan untuk meningkatkan kinerja suatu perusahaan dengan cara membuat perusahaan tersebut mampu secara keseluruhan, mengintegrasikan strategi praktek- praktek bisnisnya, alur-alur informasinya dan sumber daya teknologinya (Bernard A, 2005). Enterprise architecture adalah deskripsi misi para stakeholder mencakup parameter informasi, fungsionalitas kegunaan, lokasi, organisasi dan kinerja. Enterprise architecture menjelaskan rencana untuk membangun sistem atau sekumpulan sistem (Osvalds, 2001). 2.2 The Open Group Framework (TOGAF) The Open Group Framework (TOGAF) adalah sebuah framework untuk membangun suatu arsitektur enterprise. TOGAF menyediakan metode-metode dan tools untuk membantu proses serah terima (acceptance), produksi, penggunaan dan maintenance suatu arsitektur enterprise. TOGAF berbasiskan model proses yang iteratif (berulang)yang didukung oleh best practices dan sekumpulan asset arsitektur eksisiting yang dapat digunakan kembali (reusable). TOGAF dapat digunakan secara bebas oleh organisasi manapun yang ingin membangun arsitektur enterprise untuk digunakan di dalam organisasi tersebut. Dengan tujuan untuk membantu organisasi dalam merancang arsitektur perusahaan, sehingga arsitektur perusahaan yang dibagun lebih terstruktur dan sistematis. 2.3 Pendekatan ADM pada TOGAF TOGAF Development Method (ADM) menyediakan proses-proses untuk membangun arsitektur yang mencakup pembangunan framework arsitektur, pengembangan konten arsitektur, transisi, dan pengaturan/pengendalian terhadap realisasi arsitektur. Semua aktivitas tersebut dilakukan dalam sebuah siklus yang berulang dan berkelanjutan, yang memungkinkan organisasi untuk melakukan transformasi enterprise yang terkontrol sebagai respon atas tujuan dan peluang bisnis. Deliverable adalah sebuah work product yang dengan kontrak dispesifikasikan dan dikaji, disetujui, dan diterima oleh stakeholder. Deliverable merepresentasikan output dari proyek dan deliverable yang berbentuk dokumen akan diarsipkan pada akhir proyek, atau dipindahkan ke repositori arsitektur ( Repository) sebagai sebuah referensi di masa mendatang. Artifact adalah sebuah work product arsitektural yang menggambarkan bentuk arsitektur dari sudut pandang yang spesifik. Contohnya diagram jaringan, spesifikasi server, spesifikasi use case, daftar kebutuhan arsitektural, dan matriks interaksi bisnis. Artifacts secara umum dikelompokkan sebagai katalog (daftar benda), matriks (menampilkan keterhubungan antar benda), dan diagram (gambar benda). Sebuah deliverable arsitektural dapat berisikan banyak artifacts dan sekumpulan artifacts akan menjadi konten dari repositori arsitektur ( Repository).

2.4 Domain Arsitektur Pada TOGAF Business architecture merupakan arsitektur yang mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. Pada tahap ini juga digunakan tools dan metode umum untuk pemodelan, seperti Usecase, Activity dan Sequence untuk membangun model yang diperlukan. Data architecture, yang menggambarkan struktur aset data logik dan fisik serta resource manajemen data dari suatu perusahaan. Application architecture merupakan arsitektur untuk mendefinisikan jenis-jenis aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan mendukung fungsi bisnis enterprise. Arsitektur aplikasi berhubungan erat dengan tujuan bisnis dari suatu perusahaan, karena arsitektur aplikasi digunakan sebagai salah satu unsur utama dalam suatu arsitektur enterprise. Selain berhubungan dengan arsitektur tujuan bisnis suatu perusahaan, arsitektur aplikasi berkaitan dengan arsitektur data dari suatu perusahaan (The Open Group, 2009). Technology, yang menggambarkan kemampuan software dan hardware yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan layanan bisnis, data, dan aplikasi. Mencakup juga infrastruktur IT, middleware, komunikasi, pemrosesan, standar, dan lain-lain. 2.4 Komponen TOGAF Komponen TOGAF ADM yaitu: a. Development Method (ADM), merupakan tahapan iteratif untuk mengembangkan arsitektur pada level enterprise-wide. b. ADM Guidelines and Techniques, merupakan panduan dan teknik- teknik untuk mendukung implementasi ADM. c. Content Framework, merupakan model detail produk/keluaran dari arsitektur termasuk deliverables dan artifacts dalam deliverables, dan Building Blocks (ABB) yang akan dibahas lebih lanjut pada subbab berikutnya. d. TOGAF Reference Models, yang terdiri atas: The TOGAF Technical Reference Model (TRM) The Integrated Information Infrastructure Model (III-RM) e. The Enterprise Continuum, merupakan model untuk menstrukturisasi virtual repository dan metode untuk mengklasifikasi arsitektur dan solution artifacts. The Capability Framework, merupakan definisi terstruktur dari organisasi, skill, peran dan tanggung jawab untuk menyusun dan mengoperasikan arsitektur enterprise. 3. Metodologi Penelitian 3.1 Model Konseptual Model konseptual merupakan gambaran yang terstruktur untuk mengetahui kebutuhan data yang diperlukan, kegunaan dari data, dan hasil dari pengolahan data pada penelitian. Selain itu model konseptual digunakan untuk menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan penelitian. Berikut merupakan model konseptual dalam perancangan enterprise architecture pada bidang kearsipan: INPUT Rencana Strategis BAPAPSI SOP Bidang Daftar Aplikasi Bidang Dokumen Kondisi TI Saat Ini PROCESS Information System Preliminary Phase Vision Business Data Application Technology Opportunities and Solutions OUTPUT Artifak Preliminary Phase Principle Catalog Artifak Vision Value Chain Stakeholder Map Solution Concept Artifak Business Business Interaction Actor/Role Business Footprint Functional Artifak Data Data Entity Catalog/ Data Component Catalog Data Entity/ Business Function Application/Data Class Artifak Application Application Application/ Organization Role/Application Application/Function Application Communication Artifak Technology Technology Standard Catalog Technology Application/ Technology Environtments and Locations Platform Artifak Opportunities and Solutions Analisis Gap IT Roadmap Process Flow Data Dissemination Application Use- Case Gambar 1. Model Konseptual

3.2 Sistematika Penelitian Sistematika penelitian merupakan tahapan perancangan enterprise architecture pada BAPAPSI khususnya bidang kearsipan. Sistematika penelitian dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada pada penelitian. Sistematika penelitian dalam perancangan enterprise architecture bidang kearsipan dapat digambarkan seperti dibawah ini: Tahap Identifikasi Studi Pustaka Perumusan dan Pembatasan Masalah Studi Lapangan Identifikasi Kebutuhan Data Deskripsi Objek Penelitian Identifikasi Proses Bisnis Identifikasi Sistem Informasi Identifikasi Teknologi Tahap Perancangan Requirement Management Permasalahan Proses Bisnis Solusi Proses Bisnis Solusi Sistem Informasi Preliminary Phase Identifikasi Prinsipprinsip Membuat Principle Catalog Membuat Value Chain Membuat Visi Arsitektur Vision Membuat Stakeholde Map Membuat Solution Concept Membuat Business Interaction Membuat Business Footprint Business Membuat Actor/Role Membuat Process Flow Membuat Functional Informatin System Data Membuat Data Entity/ Data Component Catalog Membuat Data Entity/ Business Function Data Membuat Class Membuat Data Dissemination Application Membuat Application Membuat Application Communication Organization Membuat Role/ Application Function Membuat Use-Case Technology Membuat Technology Standard Catalog Membuat Technology Technology Membuat Environtment and Locations Membuat Platform Opportunities And Solutions Analisis GAP Membuat Roadmap Tahap Kesimpulan dan Saran Penyusunan Kesimpulan dan Saran Gambar 2. Sistematika Penelitian

4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Business Business adalah fase kedua dalam TOGAF ADM. Arsitektur ini bertujuan untuk mendeskripsikan arsitektur bisnis pada perusahaan yang akan digunakan untuk membuat arsitektur target perusahaan. Business pada bidang kearsipan BAPAPSI kabupaten Bandung dapat digambarkan seperti berikut : Gambar 3. Business Pada gambar diatas terdapat empat proses bisnis inti dari BAPAPSI diantaranya yaitu proses bisnis kearsipan, pengelolaan dan pengembangan informasi, perpustakaan, dan pemberdayaan informasi. Sedangkan untuk aktor yang terlibat yaitu aktor internal dan aktor eksternal. Aktor internal adalah kepala BAPAPSI dan aktor ekternal adalah SKPD lain, organisasi atau sekolah dan masyarakat. Proses bisnis BAPAPSI dimulai ketika kepala BAPAPSI memberikan tugas dan setiap tugas yang dilakukan menghasilkan laporan yang harus diserahkan kepada kepala BAPAPSI. SKPD lain, masyarakat, organisasi, dan sekolah menerima layanan dari proses bisnis kearsipan, pengembangan dan pengelolaan informasi, dan perpustakaan. Sedangkan pada proses bisnis pemberdayaan informasi menerima informasi. Proses bisnis yang berhubungan dengan SKPD lain yaitu proses bisnis kearsipan dan pengelolaan dan pengembangan informasi. Sedangkan proses bisnis yang berhubungan organisasi atau sekolah dan masyarakat yaitu pengembangan dan pengelolaan informasi, perpustakaan, dan pemberdayaan masyarakat. Dari empat proses bisnis inti tersebut yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu proses bisnis kearsipan yang dilakukan oleh bidang kearsipan. 4.2 Information System Perancangan information system architecture ini menggambarkan perancangan target pada bidang kearsipan. Perancangan ini dibagi menjadi dua yaitu data architecture target dan application architecture target di bidang kearsipan. Untuk mendukung kinerja sistem informasi bidang kearsipan, maka kebutuhan-kebutuhan mengenai sistem sangatlah diperlukan.

Bidang <Physical> Website Pengelolaan User Pengelolaan Pelayanan <Physical> SIKD Pelayanan Pengelolaan Profil Pengelolaan Berkas & Pengelolaan Monitoring Item Profil Pengelolaan FAQ Pengelolaan Koleksi Koleksi Monitoring Pengelolaan User FAQ Pengelolaan Registrasi Arsip <Physical> Pengelolaan Laporan e-arsip Pengelolaan Arsip Baru Pengelolaan Monitoring Arsip Statis Arsip Statis Pengelolaan Kotak Masuk Pengelolaan Kirim Naskah Penyimpanan Monitoring Pengelolaan Data Arsip Pengelolaan Laporan Kotak Masuk Pengiriman Arsip Arsip Statis Penyimpanan Gambar 4. Overview Information System Gambar 4 merupakan overview information system architecture diagram yang menggambarakan palikasi target yang sudah dipetakan dengan entitas data sesuai dengan aplikasinya. Pada kondisi target ini, data-data yang dimiliki mempunyai tempat mpenyimpanan sendiri. Dapat dilihat pada diagram dia atas bahwa terdapat tiga aplikasi yaitu e- Arsip, SIKD, SIP, dan website kearsipan yang terdapat entitas data yang sudah dipetakan. Pada aplikasi e-arsip akan terintegrasi dengan aplikasi SIKD. Oleh karena itu aplikasi e-arsip terhubung dengan aplikasi SIKD. 4.3 Technology Technology dibawah ini akan menjelaskan perancangan arsitektur teknologi target pada bidang kearsipan yang bertujuan untuk memetakan komponen aplikasi yang telah didefinisikan kedalam komponen teknologi yang sesuai. Badan Perpustakaan dan Pengembangan Sistem Informasi Bidang PPI ASTINET Primary ASTINET Secondary Modem ADSL Modem ADSL Router MikroTik Cloud Core Bidang UTM Switch DMZ Switch Access Switch Area 2.4 Distribution Switch Area 2 Core Switch Server e-arsip Access Point Laptop Distribution Switch BAPAPSI - Bidang Access Point Laptop Switch Print Queue Gambar 5. Topologi Jaringan pada Bidang

5. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Dari hasil analisis dan perancangan model bisnis dan Enterprise bidang kearsipan yang dilakukan pada penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah : 1. Perancangan model bisnis bidang kearsipan menghasilkan prinsip-prinsip umum dan khusus Bidang kearsipan berupa layanan kearsipan sesuai kebutuhan. Prinsip tersebut menjadi input bagi visi arsitektur. 2. Perancangan arsitektur mulai dari fase Business sampai opportunities and solution untuk bidang kearsipan pada Fase Business menghasilkan artifak-artifak yang memperjelas apa tujuan dari bagian shipping dan warehouse dari sisi bisnis dan teknologi, layanan bisnis yang disediakan dan digunakan bidang kearsipan terkait dengan fungsi bisnis lainnya. b. Saran Setelah melakukan penelitian ini, adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi bidang kearsipan yaitu : a. Mengimplementasi perancangan Enterprise bidang kearsipan sehingga dapat menjadi salah satu bidang yang maju dan lebih baik. 2. Bagi penelitian selanjutnya yaitu : 1. Adanya analisis, testing dan uji kelayakan terhadap model bisnis dan rancangan Enterprise. 2. Melakukan implementasi bisnis dengan tahap Enterprise selanjutnya dengan TOGAF ADM dari fase E sampai H. Daftar Pustaka: [1] Bernard A, S. (2005). An Introduction Enterprise. Second Edition. United States of America, Bloomington, IN: B. [2] CIO Council. 2001. A Practical Guide to Federal Enterprise version 1.0. Boston: Springfield. Group, T. O. (2011). TOGAF Sample Catalogs, Matrices and s. The OpenGroup. [3] Lise. (2006). A Comparison of Enterprise Frameworks, Issues ininformation Systems. Estern Michigan University, Vol. VII, No. 2. [4] Mukrodin. (2013). Model Enterprise E-Commerce Usaha Mikro Kecil dan Menengah Menggunakan Framework Zachman. Semarang. [5] Mutyarini, K., & Sembiring, J. (2006). Arsitektur Sistem Informasi untuk InstitusiPerguruan Tinggi di Indonesia. Prosiding KNTI & K. pp102-107. [6] Osvalds, G. (2001). Definition of Enterprise -Centric Models for The Systems Enginers. TASC Inc. [7] Setiawan, E. B. (2009). Pemilihan EA Framework. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 Universitas Islam Indonesia.