HUKUM KOMERSIAL. Economic Faculty of Petra Christian University

dokumen-dokumen yang mirip
STIE DEWANTARA Subyek Hukum Bisnis

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

BADAN-BADAN USAHA. PT sudah definitif

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

6. PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 2001 (16/2001) TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Jenis-jenis Badan Usaha

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa,

Prof. H.T. Syamsul Bahri, SH H. Syahril Sofyan, SH, MKn

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DI KABUPATEN BANDUNG

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

Bab 2 Badan usaha dalam kegiatan bisnis. MAN 107- Hukum Bisnis Semester Gasal 2017 Universitas Pembangunan Jaya

Kompilasi UU No 28 Tahun 2004 dan UU No16 Tahun 2001

HUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

Pengantar Bisnis. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,


MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bentuk-Bentuk. Badan Usaha. Kuliah ke 9, 12 November 2009 Erry Sukriah, MSE

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N YANG DIRUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2004

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N

BAB I. KETENTUAN UMUM

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) SARANA PENGEMBANGAN USAHA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bertumbuh pesat. Menurut Peneliti terbukti dengan sangat banyaknya

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/22/PBI/2004 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT GUBERNUR BANK INDONESIA,

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR TAHUN TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

ASPEK HUKUM DALAM BISNIS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

COMANDITAIRE VENOOTSCHAP (CV)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dinyatakan setiap orang berhak untuk bekerja serta

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA nomor 1 tahun 1995 tentang PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3

b. bahwa Badan Usaha Milik Negara mempunyai peranan penting dalam penyelenggaraan perekonomian nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat;

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 1992 TENTANG DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN STATUS DAN JANGKA WAKTU MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2001 TENTANG Y A Y A S A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBIAYAAN. menerus atau teratur (regelmatig) terang-terangan (openlijk), dan dengan tujuan

Oleh : Arie.Muhyiddin. SH., MH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II BADAN HUKUM PERSEROAN TERBATAS. pemegang sahamnya untuk mengalihkan perusahaannya kepada setiap orang

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 448/KMK.017/2000 TENTANG PERUSAHAAN PEMBIAYAAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 1 TAHUN 1995 (1/1995) Tanggal: 7 MARET 1995 (JAKARTA)

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengertian Aspek Hukum

Peraturan Perundang-undangan lainnya yang terkait Peraturan Pelaksanaan (PP dst.)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

NOMOR 19 TAHUN 2003 TENTANG BADAN USAHA MILIK NEGARA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

EKONOMI. Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian

II. PIHAK YANG WAJIB MELALUI PROSES PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34 /POJK.05/2015 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERSEROAN TERBATAS

Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun

BAB II TINJAUAN TEORITIS. merupakan hal yang paling penting dalam meningkatkan pembangunan nasional dan

Transkripsi:

HUKUM KOMERSIAL Economic Faculty of Petra Christian University

Kegiatan Bisnis tidak bisa dipisahkan dari aspek hukum. Pelanggaran hukum atau kejahatan dalam dunia bisnis tidak lepas dari cara pandang yang keliru terhadap bisnis itu sendiri. Apa itu bisnis? Untuk apa berbisnis? Bagaimana berbisnis? Taat Hukum dan Etika Melanggar Hukum dan Etika

Business berasal dari kata Busy dan ness, artinya kesibukan. Apa pun kesibukan manusia disebut dengan bisnis. Non Komersial (Non Profit) ============ Hukum Komersial (Profit) ============ = Hukum Prinsip: Manusia tidak bekerja identik dengan MATI /tanpa makna. Siapa yang tidak bekerja tidak patut dihargai, dicintai, dan dihormati

Tujuan Berbisnis untuk memenuhi kebutuhan: Hati dicintai dan mencintai Tuhan dan sesama, dihargai dan menghargai sesama, kebenaran, keadilan, keindahan, dst Penuhi dengan Taat Hukum dan Etika Pikiran ilmu pengetahuan/ wawasan, kebijaksanaan. Fisik sandang, pangan dan papan.

Manusia hidup bukan sekedar makan, nyaman, reproduksi, lalu hidupnya berakhir, melainkan hidup manusia bertujuan mulia di hadapan Sang Pencipta (Tuhan) dan sesama, dan suatu saat akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan. Kebutuhan atas Hukum Komersial merupakan wujud eksistensi spiritual dan moralitas manusia.

Aksiologi atau nilai-nilai utama yang diraih dari tujuan berbisnis yang TAAT HUKUM dan ETIKA ialah: * Kemuliaan * Keagungan * Kesucian * Kebenaran * Keadilan * Dan, bahkan kekekalan

Hukum Komersial dan Paradigma Bisnis Paradigma (world-view) ialah: cara pandang seseorang terhadap realitas atau dunia.

Paradigma yang mengutamakan PRINSIP dalam `bisnis disebut paradigma: Untung/ manfaat akan mengikuti ketaatan pada prinsip dan kewajiban moral Paradigma yang mengabaikan PRINSIP dalam kegiatan bisnis disebut paradigma: Yang penting untung/ manfaat, biarpun tercela atau mengorbankan Hak-hak pihak lain.

PARADIGMA DEONTOLOGIS Kegiatan bisnis dan hukum komersial dipandang benar dan baik apabila sesuai dengan prinsipprinsip atau kewajiban moral, bukan hanya dinilai dari akibatnya (untung/rugi)

Konsekuensi Deontologi Kegiatan bisnis dan hukum komersial berangkat dari nilai-nilai kebenaran atau prinsip-prinsip yang benar, serta kewajiban moral. Prinsip ialah nilai-nilai dasar atau fundamental kehidupan yang diyakini sebagai suatu kebenaran mutlak dan berlaku universal.

Prinsip-prinsip dalam berbisnis: Pondasi/ Landasan HUKUM KOMERSIA L Sesuai dengan kebenaran (jujur dan adil). Tidak mengambil untung dari kerugian orang lain Jujur, taat dan loyal kepada pengusaha/majikan (prinsip bagi pekerja) Jujur dan adil terhadap para pekerjanya (prinsip bagi pengusaha) Bekerja keras serta bertanggungjawab Memperhatikan kelestarian lingkungan. Mengutamakan kualitas produk Mengutamakan keselamatan pekerja, konsumen, masyarakat, dll.

PARADIGMA TELEOLOGIS The commonly accepted rules of justice are rules that always increase utility (aturan yang lazim diterima ialah aturan yang sekedar meningkatkan kemanfaatan). (Jeremy Bentham & John Stuart Mill)

KELEMAHAN TELEOLOGIS Hukum bisnis berfilosofi: The Great Happiness for the Greatest Numbers Bahayanya, kepentingan jumlah terbanyak manusia (masyarakat mayoritas) mengorbankan hak-hak masyarakat yang berjumlah terkecil (minoritas), sehingga melanggar prinsip keadilan. Mengutamakan manfaat meskipun melanggar nilai-nilai kebenaran hukum dan etika. Misalnya; dalam film Robin Hood, mencuri demi manfaat bagi banyak orang. Ini konsep yang berbahaya.

Contoh problem Teleologis Pekerja/buruh sekedar alat produksi untuk meraih untung yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Dunia usaha sekedar alat negara untuk meraih untung guna memenuhi target APBN dari penerimaan pajak & retribusi. PRINSIP & KEWAJIBAN MORAL TERABAIKAN

PENGERTIAN HUKUM KOMERSIAL

Hukum Komersial adalah segala aturan yang berlaku di masyarakat bisnis, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang apabila dilanggar dapat dikenai sanksi (hukuman) atau denda, atau tuntutan ganti rugi.

Tujuan hukum komersial ialah : = Mencapai Keadilan = Mencapai Ketertiban = Kepastian

Fungsi Hukum komersial: 1. Sarana Problem solving 2. Dasar kebijakan dan intervensi negara 3. Dasar perlindungan hak warga negara dan kepentingan negara.

Penggolongan Hukum Komersial: Private law (hukum perdata) Hukum komersial yang mengatur hubungan hukum antara individu dengan individu, badan usaha berbadan hukum dengan individu, dan badan usaha berbadan hukum dengan badan usaha berbadan hukum. bersumber dari para pihak yang bertransaksi. kontrak-kontrak bisnis, peraturan perusahaan

Public law (hukum publik) Hukum komersial yang mengatur hubungan hukum antara negara dengan warganya (individu dan badan hukum). bersumber dari negara. Undang-undang, PP, Perda, dst...

Subjek Hukum Komersial dalam Transaksi Bisnis : 1. Individu (persoon) atau perorangan 2. Badan usaha berbadan hukum (recht persoon): PT, Yayasan, koperasi, BUMN/D, Dana Pensiun. 3. Badan usaha non badan hukum: CV dan Firma 4. Negara (Instansi Pemerintah)

1. PERORANGAN (Naturlijk Persoon) Menurut BW, seorang cakap dalam bertindak secara hukum: 1. Telah dewasa, yaitu mencapai usia 21 tahun atau telah kawin (khusus untuk transaksi yang melibatkan notaris) 2. Tidak dibawah pengampuan dan tidak dibawah perwalian

Tindakan perorangan: = Atas nama sendiri = Atas persetujuan pasangan kawin/nikah

Dokumen perorangan dalam bertransaksi: Jika Belum Kawin/Menikah: KTP, NPWP, Kartu Keluarga. Sudah Kawin/Menikah : KTP, NPWP, dan KTP Pasangan Kawin, Kartu Keluarga, Akta Kawin

2. Firma (FA) Perusahaan dibawah nama bersama, yaitu nama yang dipakai untuk berdagang atau berbisnis barang/jasa secara bersama-sama.

Hak & Tanggung Jawab Anggota: Berhak mengumumkan dan bertindak keluar atas nama Firma. Transaksi/perjanjian dibuat oleh seorang anggota mengikat anggota lainnya. Segala sesuatu yang diperoleh anggota menjadi harta firma. Tiap anggota tanggung renteng bertanggung jawab atas seluruh perikatan Firma.

3. Commanditaire Vennootschap (CV)

Pengurus CV Pesero/Sekutu Aktif Memiliki hak mengelola CV secara pribadi bertanggung jawab untuk seluruh utang CV Persero/Sekutu Pasif Tidak memiliki hak untuk mengelola CV Hanya bertanggung jawab untuk transaksi CV sampai sejumlah kontribusinya

Perseroan Komanditer bersaham. Perusahaan menerbitkan saham untuk memudahkan penarikan kembali modal yang telah disetorkan. Tiap pesero aktif dan pasif memegang saham yang tidak dapat diperjualbelikan ini.

4. PT (Perseroan Terbatas)

PT merupakan badan hukum dan besarnya modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan sendiri.

Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham.

Pemilik saham akan memperoleh bagian keuntungan (dividen) yang besarnya tergantung pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh PT.

Pendirian PT harus dengan akta resmi (Akta Notaris) yang di dalamnya mencantumkan : 1.Nama lain dari PT. Misalnya; PT Sejahtera 2.Modal 3.Bidang Usaha 4.Alamat perusahaan, dan seterusnya. (syarat-syarat tercantum dalam UU No. 40 Tahun 2007)

Akta PT harus disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

5. Yayasan Badan Hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan.

Karakteristik Yayasan * Tidak mempunyai anggota/ persero * Tidak digunakan sebagai wadah usaha/ komersial * Tidak dapat melakukan kegiatan usaha secara langsung tetapi harus melalui badan usaha yang didirikannya atau melalui badan usaha lain di mana yayasan menyertakan kekayaannya.

Yayasan memperoleh status Badan Hukum setelah akta pendirian disahkan Menteri Hukum dan HAM melalui notaris yang membuat akta tersebut (jangka waktu 10 hari sejak akta pendirian ditandatangani).

Transaksi/ tindakan hukum yang dilakukan oleh Pengurus atas nama yayasan sebelum yayasan memperoleh status badan hukum menjadi tanggungjawab pengurus secara tanggung renteng

Kekayaan Yayasan Sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang/barang Sumbangan/ bantuan yang tidak mengikat * Wakaf Hibah Hibah wasiat Dll yang tidak bertentangan dengan AD yayasan/undangundang.

Struktur Organisasi Yayasan Pembina Wewenang: 1. Mengubah Anggaran Dasar 2. Mengangkat/ memberhentikan dewan pengawas dan pengurus 3. Menetapkan kebijakan umum 4. Mengesahkan program kerja 5. Menetapkan penggabungan/pembubaran yayasan

Pengurus Melakukan perbuatan hukum Menjabat dalam jangka waktu 5 (Lima) tahun dan dapat diangkat kembali. Terdiri atas: Ketua, Sekretaris, Bendahara. Pergantian pengurus disampaikan secara tertulis kepada Menteri (dalam jangka waktu 30 hari).

Pengawas Mengawasi dan memberi nasihat kepada pengurus dalam menjalankan kegiatan yayasan (sesuai AD) Minimal seorang pengawas. Jangka waktu jabatan selama 5 tahun

6. KOPERASI Badan Usaha berdasar prinsip koperasi dan merupakan gerakan ekonomi rakyat berasaskan kekeluargaan. Tujuan: mensejahterakan anggotanya

Syarat Pembentukan koperasi: 1.Dibentuk oleh minimal 20 orang. 2.Berdasarkan Akta Pendirian 3. Kedudukan di wilayah Indonesia

Status Badan Hukum Koperasi: 1.Akta pendirian disahkan oleh Dinas Koperasi 2.Mendapat SK pengesahan dari Menteri Koperasi 3.Akta pendirian dan pengesahan diumumkan dalam BNRI & TBNRI 4.Akta pendirian dan perubahannya dibuat secara Notarill

Perangkat Koperasi Rapat Anggota Menetapkan AD/ rencana kerja/ rencana anggaran pendapatan, dan memilih atau memberhentikan pengurus dan pengawas, dll (minimal 1 tahun sekali). Pengurus & Pengawas Dipilih oleh anggota koperasi Masa jabatan 5 tahun.

7. BUMN Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Negara (APBN) yang dipisahkan

BUMN terdiri dari Persero dan Perum BUMN Persero berbentuk PT: modalnya terbagi dalam saham, baik seluruh atau minimal 51 % sahamnya dimiliki oleh Negara.

Tujuan pendirian Persero adalah: Menyediakan barang/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. Mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan Organ Persero: RUPS, Direksi, dan Komisaris

Perusahaan Umum (Perum) adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi atas saham.

Tujuan Perum: Untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan barang/jasa berkualitas dan harga yang terjangkau masyarakat berdasarkan prinsip pengelolaan usaha yang sehat Organ Perum: Menteri, Direksi, dan Dewan Pengawas

8. Dana Pensiun Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun; Dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan karyawan.

Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan: Penyelenggaraan program pensiun dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja. Dana Pensiun Lembaga Keuangan: Dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri.

Manfaat Pensiun adalah pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat dan dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun. Manfaat Pensiun Normal adalah manfaat pensiun bagi peserta, yang mulai dibayarkan pada saat peserta pensiun setelah mencapai usia pensiun normal atau sesudahnya.

Manfaat Pensiun Dipercepat adalah manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta pensiun pada usia tertentu sebelum usia pensiun normal. Manfaat Pensiun Cacat adalah manfaat pensiun bagi peserta, yang dibayarkan bila peserta menjadi cacat. Pensiun Ditunda adalah hak atas manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia pensiun normal, yang ditunda pembayarannya sampai pada saat peserta pensiun sesuai dengan peraturan Dana Pensiun.

Diatur dalam HUKUM KOMERSI AL Objek Transaksi Bisnis : 1. Benda (bergerak, tak bergerak, benda terdaftar, benda tak berwujud, dst) 2. HAKI (Cipta, Merek, Paten, Desain industri, rahasia dagang) 3. Jasa (transportasi, telekomunikasi, penginapan, dst) 4. Tenaga kerja (prestasi pekerja) 5. Modal (capital) 6. Surat berharga (obligasi, saham, dst) 7. Hutang / kredit 8. Piutang (tagihan) 9. Mata uang 10.Dan seterusnya

Diatur dalam HUKUM KOMERSI AL Jenis-jenis transaksi: Jual-beli Sewa-menyewa Sewa Guna Usaha (Leasing) Sewa-Beli Pinjam-meminjam dana Tukar-menukar jasa/ barang Investasi Hubungan kerja Anjak Piutang (Factoring) Perjanjian Jaminan (gadai, hak tanggungan, hipotik, fiducia.) Frinchise & Perjanjian Lisensi Perjanjian Asuransi Perjanjian Pembentukan Badan Usaha Perjanjian Penggabungan Badan Usaha Pemberian Kuasa Hibah dan Pewarisan (sebelum dan sesudah meninggal), dan seterusnya.