maupun buah yang busuk yang berasal dari pasar atau pertanian. Sehingga energi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan

SEMINAR TUGAS AKHIR KAJIAN PEMAKAIAN SAMPAH ORGANIK RUMAH TANGGA UNTUK MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOGAS

I. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih

SCIENTIFIC CONFERENCE OF ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY IX

Produksi gasbio menggunakan Limbah Sayuran

Chrisnanda Anggradiar NRP

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik. Oleh: DWI RAMADHANI D

PENGARUH VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN LIMBAH PABRIK TAHU, LIMBAH KULIT SINGKONG DAN KOTORAN SAPI TERHADAP PRODUKSI BIOGAS

PROSIDING SNTK TOPI 2013 ISSN Pekanbaru, 27 November 2013

ANALISIS PERAN LIMBAH SAYURAN DAN LIMBAH CAIR TAHU PADA PRODUKSI BIOGAS BERBASIS KOTORAN SAPI

SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bahan dasar campuran antara enceng gondok dan kotoran sapi serta air sebagai

LAPORAN PENELITIAN BIOGAS DARI CAMPURAN AMPAS TAHU DAN KOTORAN SAPI : EFEK KOMPOSISI

ANALISIS KINERJA DIGESTER BIOGAS BERDASARKAN PARAMETER OKSIGEN BIOGAS DIGESTER PERFORMANCE ANALYSIS BASED ON OXYGEN PARAMETER

SKRIPSI PERFORMANSI DIGESTER BIOGAS DENGAN CO SUBSTRAT LIMBAH KELAPA MUDA DAN INOKULUM KOTORAN SAPI. Oleh : Kadek Leo Adi Guna

BAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH PERBEDAAN STATER TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DENGAN BAHAN BAKU ECENG GONDOK

PEMANFAATAN LIMBAH SEKAM PADI DAN KOTORAN SAPI DALAM PEMBUATAN BIOGAS MENGGUNAKAN ALAT ANAEROBIC BIODIEGESTER

PENGARUH PERBANDINGAN ECENG GONDOK DAN KOTORAN SAPI TERHADAP PROSES FERMENTASI UNTUK MENDAPATKAN ENERGI BIOGAS

SNTMUT ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Presentasi Tugas Akhir. Hubungan antara Hydraulic Retention Time (HRT) dan Solid Retention Time (SRT) pada Reaktor Anaerob dari Limbah sayuran.

FERMENTASI SAMPAH BUAH MENJADI ETANOL MENGGUNAKAN BAKTERI Zymomonas mobilis. FERMENTATION OF REFUSED FRUITS FOR ETHANOL USING Zymomonas mobilis

Potensi Biogas dari Pemanfaatan Janur dengan Penambahan Inokulum Kotoran Sapi

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TEPUNG IKAN SKRIPSI

Degradasi Substrat Volatile Solid pada Produksi Biogas dari Limbah Pembuatan Tahu dan Kotoran Sapi

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

UJI PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN GAJAH DENGAN VARIASI PENAMBAHAN URINE GAJAH DAN AIR

Uji Pembentukan Biogas dari Sampah Pasar Dengan Penambahan Kotoran Ayam

Ian Hariananda, M. Ramdlan Kirom, Amaliyah Rohsari Indah Utami Prodi S1 Teknik Fisika, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom.

Perancangan Sistem Pengukuran ph dan Temperatur Pada Bioreaktor Anaerob Tipe Semi-Batch

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Disusun Oleh: Diyanti Rizki Rahayu Puspita Ardani Ir. Nuniek Hendriani, M.T. Dr. Ir. Sri Rachmania Juliastuti, M.Eng

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: ( Print) F-396

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TAPIOKA MENGGUNAKAN KOTORAN SAPI PERAH DENGAN SISTEM ANAEROBIK SKRIPSI DIPA ALAM VEGANTARA

STUDI KELAYAKAN PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK DARI RUMAH MAKAN SEBAGAI PRODUKSI ENERGI DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak kaya akan sumber daya alam dan terbatas ilmu. fosil mendapat perhatian lebih banyak dari kalangan ilmuan dan para

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR INDUSTRI BIOETANOL MELALUI PROSES ANAEROB (FERMENTASI)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel akang

BIOGAS ENCENGGONDOK DAN FESSES SAPI SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF

ENCENG GONDOK SEBAGAI BIOGAS YANG RAMAH LINGKUNGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan Limbah Cair Industri Tahu sebagai Energi Terbarukan. Limbah Cair Industri Tahu COD. Digester Anaerobik

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juli 2015 di Laboratorium Daya dan

Bakteri Untuk Biogas ( Bag.2 ) Proses Biogas

JURNAL PENGEMBANGAN BIODIGESTER BERKAPASITAS 200 LITER UNTUK PEMBUATAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN BIOGAS KOTORAN SAPI SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF RAMAH LINGKUNGAN DI KABUPATEN NGAWI (Studi Kelayakan di Kecamatan Ngawi)

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

PRODUKSI BIOGAS DARI CAMPURAN KOTORAN SAPI DENGAN KOTORAN AYAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH PENDAMPING : PARALEL A PENGEMBANGAN PROSES DEGRADASI SAMPAH ORGANIK UNTUK PRODUKSI BIOGAS DAN PUPUK

STUDI AWAL TERHADAP IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BIOGAS DI PETERNAKAN KEBAGUSAN, JAKARTA SELATAN. Oleh : NUR ARIFIYA AR F

Pembuatan Biogas dari Sampah Sayur Kubis dan Kotoran Sapi Making Biogas from Waste Vegetable Cabbage and Cow Manure

PENGARUH WAKTU TINGGAL DAN KOMPOSISI BAHAN BAKU PADA PROSES FERMENTASI LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU TERHADAP PRODUKSI BIOGAS TESIS

EFISIENSI PROSES PEMBENTUKAN BIOGAS TERHADAP PENAMBAHAN EFFECTIVITAS MICROORGANISME

PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAPIOKA UNTUK PENGHASIL BIOGAS SKALA LABORATORIUM. Mhd F Cholis Kurniawan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan

1. Limbah Cair Tahu. Bahan baku (input) Teknologi Energi Hasil/output. Kedelai 60 Kg Air 2700 Kg. Tahu 80 kg. manusia. Proses. Ampas tahu 70 kg Ternak

HASIL DAN PEMBAHASAN. ph 5,12 Total Volatile Solids (TVS) 0,425%

POTENSI BIOGAS SAMPAH SISA MAKANAN DARI RUMAH MAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

SNTMUT ISBN:

PENGARUH SIRKULASI TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI KOTORAN SAPI DENGAN BIOREAKTOR LITER

BAB I PENDAHULUAN. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik -1- Universitas Diponegoro

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Agustus 2015 dan bertempat di

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK DARI PASAR TRADISIONAL DI BANDAR LAMPUNG SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KOMPOS DAN BIOGAS

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi

BIOGAS. Sejarah Biogas. Apa itu Biogas? Bagaimana Biogas Dihasilkan? 5/22/2013

Pengaruh Penambahan Diethylene Glycol

3. METODE PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah perlunya usaha untuk mengendalikan akibat dari peningkatan timbulan

Pengaruh Pengaturan ph dan Pengaturan Operasional Dalam Produksi Biogas dari Sampah

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

UJI PEMBENTUKAN BIOGAS DARI SUBSTRAT SAMPAH SAYUR DAN BUAH DENGAN KO-SUBSTRAT LIMBAH ISI RUMEN SAPI

ANALISA KINETIKA PERTUMBUHAN BAKTERI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PRODUKSI BIOGAS DARI MOLASES PADA CONTINUOUS REACTOR 3000 L

Pemanfaatan Biomassa Enceng Gondok Dari Danau Limboto Sebagai Penghasil Biogas

SKRIPSI PERFORMANSI DIGESTER BIOGAS BERBAHAN BAKU LIMBAH KELAPA MUDA DENGAN VARIASI SELANG WAKTU PENGADUKAN SUBSTRAT

PEMBUATAN BIOGAS dari LIMBAH PETERNAKAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (UU RI No.18 Tentang Pengelolaan Sampah, 2008). Untuk

I. PENDAHULUAN. perantara jamu gendong (Muslimin dkk., 2009).

Natalina 1 dan Hardoyo 2. Surel : ABSTRACT

PRODUKSI BIOGAS DARI ECENG GONDOK BIOGAS PRODUCTION FROM WATER HYACINTH

3 METODOLOGI 3.1 WAKTU DAN TEMPAT 3.2 BAHAN DAN ALAT 3.3 TAHAPAN PENELITIAN Pengambilan Bahan Baku Analisis Bahan Baku

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara produsen minyak dunia. Meskipun

APROKSIMASI PERSAMAAN MAXWELL-BOLZTMANN PADA ENERGI ALTERNATIF

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

PEMBUATAN BIOGAS DARI SAMPAH ORGANIK MENGGUNAKAN STARTER LUMPUR SAWAH

THE EFFECT OF SULPHATE-REDUCTION BACTERIA (SRB) FOR SULPHATE REDUCTION IN THE BIOGAS PRODUCTION FROM BLOTONG

PEMBUATAN INSTALASI UNTUK BIOGAS DARI ENCENG GONDOK (EICHHORNIA CRASSIPES ) YANG EFISIEN UNTUK LAHAN KECIL

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

]BIOFIKSASI CO 2 OLEH MIKROALGA Chlamydomonas sp UNTUK PEMURNIAN BIOGAS

Transkripsi:

CAMPURAN LIMBAH AIR KARET (LATEKS) ECENG GONDOK DAN KULIT NANAS SEBAGAI BAHAN BAKU BIOGAS Yudi Setiawan,Eka Sari wijianti Jurusan Teknik Mesin Universitas Bangka Belitung yudiubb@yahoo.co.id Abstrak Energi alternatif yang dapat dikembangkan dengan teknologi tepat guna dan relatif sederhana adalah biogas. Teknologi biogas tidak hanya pada bahan baku dari kotoran ternak saja, akan tetapi masih ada bahan baku yang memiliki potensi yang tidak kalah bagusnya untuk dijadikan bahan baku biogas, yaitu enceng gondok, kulit nanas dan limbah air karet penelitian ini bertujuan mengetahui nilai kalor dari hasil biogas dengan bahan campuran limbah air karet, enceng gondok dan kulit nanas. Penelitian ini dilakukan selama tiga puluh (0) hari dengan pengambilan data setiap dua (2) hari sekali. Komposisi media perlakuannya yaitu padatan : cairan (:) ; (:2) ; (:) ; (:) dengan bahan padatan yaitu enceng gondok + kulit nanas dan cairan berupa limbah air karet. Faktor fisika-kimia yang diukur adalah: volume gas metana, tekanan biogas, nilai kalori dan ph. Kandungan gas metana (CH ) dan nilai kalori pada komposisi (:) lebih tinggi bila dibandingkan dengan komposisi lainnya sedangkan tekanan biogas mulai terbentuk pada hari ke empat () dan tekanan maksimum terjadi pada hari ke dua puluh enam (26). Meskipun ph awal dan ph saat terbentuknya gas metana serta ph akhir terlihat menurun, bahwa kadar ph dalam reaktor kurang dari dari 7. Kata kunci : biogas, enceng gondok, kulit nanas Abstract Alternative energy that can be developed with the appropriate technology is relatively simple and biogas. technology is not only the raw materials of animal manure alone, but still there are raw materials that have the potential not less good to be used as raw materials of biogas, the water hyacinth, pineapple skin and Wastewater rubber this study aims to determine the calorific value of the results of biogas with a mixture of water waste rubber, water hyacinth and pineapple skin. This research was conducted for thirty (0) days by collecting data every two (2) days. The composition of treatment medium that is solid: liquid (: ); (: 2); (: ); (: ) with a solid material that is water hyacinth + pineapple skin and liquid water in the form of waste rubber. Physico-chemical factors were measured: the volume of methane gas, biogas pressure, calories and ph value. The content of methane (CH) and caloric value of the composition (: ) higher when compared with other compositions while the biogas pressure begins to form on day four () and a maximum pressure occurs on day twenty-six (26). Although the initial ph and the ph when the formation of methane gas, and the final ph look down, that the ph in the reactor is less than 7. Keywords: biogas, water hyacinth, pineapple skin Latar Belakang Energi alternatif yang dapat dikembangkan dengan teknologi tepat guna dan relatif sederhana adalah biogas. Penelitian dan pengembangan teknologi biogas dilakukan terusmenerus. Teknologi biogas tidak hanya pada bahan baku dari kotoran ternak saja akan tetapi energi biogas dapat dihasilkan dengan memanfaatkan limbah sayur-sayuran maupun buah yang busuk yang berasal dari pasar atau pertanian. Sehingga energi

biogas ini sangat tepat dikembangkan di Indonesia, mengingat rata rata penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani. sebagai sumber energi alternatif mempunyai beberapa keunggulan daripada Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berasal dari fosil, yaitu bersifat ramah lingkungan dan dapat diperbaruhi. Selain itu biogas memiliki kandungan energi yang tidak kalah dari kandungan energi yang berasal dari bahan bakar fosil. Oleh karena itu, biogas sangat cocok untuk menggantikan minyak tanah, LPG dan bahan bakar fosil lainnya. Mengingat terbatasnya penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jangka waktu yang panjang, sudah selayaknya masyarakat dan pemerintah memberdayakan energienergi alternatif untuk meminimalisir penggunaan BBM tersebut. Apalagi saat ini, harga gas elpiji yang digunakan masyarakat Bangka, pada bulan Februari 20 untuk gas elpiji ukuran 2 kg dibanderol dengan harga fantastik antara Rp 80.000 hingga Rp 200.000 per tabung (Bangka Pos 20). Permasalahan ini dimungkinkan akan terulang kembali di masa-masa mendatang. Untuk itu, penggunaan energi biogas sudah harus mulai digalakkan di lingkungan masyarakat. Panggih Winarni dkk ( 2008 ) menyatakan perbandingan enceng gondok dengan air : dan perbandingan enceng gondok dibanding kotoran sapi 75% : 25%. Pengoperasian reaktor menggunakan sistem plugflow, biogas terbentuk setelah hari ke- 20 dengan pengumpanan L/hari. Total biogas yang dihasilkan oleh reaktor (00% EG:0% KS) sebesar 7, L. Sedangkan untuk reaktor 2 (75% EG:25% KS) sebesar 0,59 L. Waktu pengoperasian reaktor 0 hari. Penyisihan enceng gondok pada: reaktor batch ( L) penyisihan bahan organik terbesar (25,5%) pada komposisi enceng gondok dibanding kotoran sapi 75% : 25%. Pada reaktor pugflow (0 L) penyisihan bahan organik terbesar (75.79%) pada komposisi enceng gondok dibanding kotoran sapi 75% : 25%. Azay Ragsul Saputri dkk ( 2009 ), penambahan,25 g kotoran sapi pada substrat enceng gondok sebagai biostarter dapat meningkatkan produksi biogas hingga 5 kali lipat. Endang Yulistiawati ( 2008 ), menyatakn bahwa produksi biogas terbaik terjadi pada suhu 5ºC. Arnold Yonathan dkk ( 202 ) Pada varibel ph campuran 7 dihasilkan biogas dengan volume terbesar. Kandungan metana pada biogas sebesar 0,0 mol metana /00gr enceng gondok.

Metodologi Penelitian Variabe l Padatan : Cairan Tabel Variasi campuran biogas 2 : : 2 : : Enceng Gondok (gram) 929,6 269,7 5 96,8 57,85 Kulit Nanas (gram) 576,9 82,6 2868, 7 229,78 Air Karet (liter),25 5 6,875 8 Na 2 CO (gram) 70 70 70 70 Ragi (gram) 56,25 56,25 56,25 56,25 Siapkan empat () variasi campuran antara enceng gondok, kulit nanas, air karet, Na 2 CO dan ragi. Masukkan campuran-campuran tersebut ke dalam masing-masing digester. Simpan digester yang telah berisi campuran bahan tersebut pada tempat yang aman dan terlindungi, lakukan pengguncangan pada digester setiap dua (2) hari sekali. Pengukuran tekanan biogas dilakukan setiap dua (2) hari sekali selama satu bulan, alat yang digunakan untuk mengukur tekanan pada penelitian ini adalah U meter. Pengukuran volume biogas diukur berdasarkan perpindahan zat cair dalam gelas ukur. Cara mengukur volume biogas dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Isi gelas kimia dengan air (tidak sampai penuh). Isi gelas ukur dengan air hingga penuh. Celupkan gelas ukur secara terbalik kedalam gelas kimia. Masukan ujung selang yang ukurannya agak kecil kedalam mulut gelas ukur.. Alirkan udara lewat ujung selang yang berada diluar. Air yang berada didalam gelas ukur akan terdesak kebawah. Volume ruang yang kelihatan kosong dalam gelas ukur merupakan volume udara yang dialirkan 6

Hasil Penelitian Tekanan Berdasarkan pengukuran tekanan biogas yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel Hasil Perhitungan Tekanan Di Dalam Digester 2 No Waktu Tekanan Tekanan Tekanan Tekanan. ( hari ) ( KN/m 2 ) ( KN/m 2 ) ( KN/m 2 ) ( KN/m 2 ) 2 0.2 0.2 0.2 0.2 2 02. 0.2 02.9 0.2 6 0.09 0.2 0.22 0.2 8 02. 0.7 0.6 0.2 5 0 0.68 0. 0.5 02.9 6 2 0.8 0.2 0.8 02.7 7 0.29 0.2 0.2 02.56 8 6 02.99 0.2 02.56 02.59 9 8 02. 0.2 0.95 02.5 0 20 02.26 0.2 0.7 02.2 22 02.59 0.2 0.2 02.0 2 2 0.9 0.2 0.2 0.66 26 0.0 0.2 0.2 0.2 28 0.76 0.2 0.2 0.2 5 0 0.78 0.2 0.2 0.2 Total 5.08 59.97 525,27 527.62 Dari tabel dapat dilihat hasil perhitungan tekanan biogas di dalam digester dari masing-masing campuran. Dengan total tekanan selama tiga puluh (0) hari pada biogas yaitu sebesar 5,08 KN/m 2, biogas 2 dan biogas sebesar 59,97KN/m 2 dan 525,27 KN/m 2 sedangkan biogas menghasilkan total tekanan sebesar 527,62 KN/m 2. Volume Hasil perhitungan total volume gas metana ( CH ) yang terbentuk pada biogas

Volume (liter) 5 2 0 Volume Gas metana ke Gambar Grafik total volume gas metana ( CH ) Dari gambar dapat terlihat bahwa total volume gas metana ( CH ) yang terbentuk selama tiga puluh ( 0 ) hari yaitu pada biogas (campuran : ) mengasilkan total volume gas metana sebesar,56 liter, kemudian biogas 2 (campuran : 2) dan biogas ( campuran : ) tidak menghasilkan gas metana atau gas metan yang dihasilakn sebesar 0 liter, kemudian pada biogas (campuran : ) menghasilkan total volume gas metana sebesar,9 liter. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa biogas menghasilkan total volume gas metana yang paling tinggi. Pengukuran Derajat Keasaman ( ph ) Berdasarkan pengukuran derajat keasaman ( ph ) yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut : 8 7 6 5 2 0 2 ph Awal Terbentuknya gas metana ph Akhir Gambar 2 Grafik pengukuran derajat keasaman ( ph ) Dari gambar 2 terlihat bahwa derajat keasaman ( ph ) pada biogas (campuran : ), biogas 2 ( campuran : 2 ), biogas ( campuran : ) dan biogas ( campuran 8

: ) yaitu ph awal sebesar 7 dan terjadi penurunan ph pada saat terbentuknya gas metana. Kemudian terjadi penurunan ph yang sangat signifikan pada biogas, biogas 2, biogas dan biogas dengan ph akhir adalah. Meskipun ph awal dan ph akhir terlihat menurun, tetapi nilai ph terbaik untuk suatu digester yaitu sekitar 7,0. Bila nilai ph di bawah 6,5 maka aktivitas akan menurun, sedangkan nilai ph di bawah 5,0 fermentasi akan terhenti. ( Yani dan Darwis, 990 ). Nilai Kalor Berdasarkan perhitungan nilai kalor yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 2 Hasil Perhitungan nilai kalor Nilai Kalor (Kkal/l iter) 7.0 2 0 20.0 0 Dari tabel 2 terlihat bahwa nilai kalor yang dihasilkan masing-masing biogas yaitu biogas ( campuran : ) menghasilkan nilai kalor sebesar 7,0 kkal/liter dan biogas ( campuran : ) menghasilakn nilai kalor sebesar 20,0 kkal/liter serta biogas 2 dan biogas menghasilkan nilai kalori sebesar 0 kkal/liter. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa biogas dengan campuran : menghasilkan nilai kalori tertinggi yaitu 20,0 kkal/liter. Dari data tersebut jelas terlihat bahwa adanya berbedaan yang signifikan diantara ke empat biogas, hal tersebut disebabkan oleh perbedaan unsur-unsur yang terkandung pada masing-masing biogas. dapat terbakar apabila mengandung kadar metana minimal 57% yang menghasilkan api biru (Beni dkk, 2007). Melihat nilai kalor yang dihasilkan pada masing-masing campuran menunjukkan bahwa pada masing-masing campuran menghasilkan biogas dengan kandungan unsur CH, CO 2, H 2 S yang berbeda pula, CH merupakan unsur yang dominan pada biogas dalam terbakar. Energi

yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH ). Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada biogas dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana semakin kecil pula nilai kalor. Dengan demikian nilai kalor yang dihasilkan oleh biogas dengan kapasitas yang lebih besar tentunya mempunyai kandungan metana (CH ) yang lebih bayak dibandingkan dengan daya yang kecil. Kesimpulan Nilai kalor tertinggi didapat pada biogas dengan perbandingan campuran : yaitu menghasilkan nilai kalor sebesar 20,0 kkal/liter.volume gas metana ( CH ) mulai terbentuk pada hari ke enam ( 6 ) yang terjadi pada biogas dengan total volume gas metana adalah,9 liter. Tekanan biogas mulai terbentuk pada hari ke empat ( ) yang terjadi pada biogas ( campuran : ) dan biogas ( campuran : ) dengan masing-masing besar tekanan 02,2 KN/m 2 dan 02,9 KN/m 2. Sedangkan tekanan maksimum terjadi pada hari ke dua puluh enam ( 26 ) yang terjadi pada campura : dengan besar tekanan 0,0 KN/m 2. DAFTAR PUSTAKA Arnold Yonathan, Dkk. 202. Produksi Dari Enceng Gondok ( Eicchornia Crassipes ) : Kajian Konsistensi Dan ph Terhadap Dihasilkan. Laboratorium Pengolahan Limbah Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro: Semarang. Azay Ragsul Saputri, Dkk. 2009. Pemanfaatan Biomassa Enceng Gondok Dari Kolam Pengolahan Greywater Sebagai Penghasil. Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya. Bangka Pos. 20. Ditentang Harga Elpiji 2 Kg Naik. http://bangka.tribunnews.com/20/0/05/ditentang-harga-elpiji-2-kg-naik. diakses 5 Maret 20 7:2 WIB Beni Hermawan, Lailatul Qodriyah, dan Candrarini Puspita, 2007, PemanfaatanSampah Organik sebagai Sumber untuk Mengatasi Krisis energi Dalam Negeri. Karya Tulis Ilmiah Universitas Lampung, Bandar Lampung Endang Yulistiawati. 2008. Pengaruh Suhu Dan C/N Rasio Terhadap Produksi Berbahan Baku Sampah Organik Sayuran. Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor: Bogor. 0

Panggih Winarni, Dkk. 2008. Produksi Dari Enceng Gondok. Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP ITS. Yani, M. dan A. A. Darwis. 990. Diktat Teknologi. Pusat Antar Universitas Bioteknologi - IPB. Bogor.