Week 5 C ne n ma ma Hist s o t r o y

dokumen-dokumen yang mirip
Produksi Media PR AVI

Cinema History Wee We k e k 3

FEATURE-DOKUMENTER. RISET OBSERVASI Pertemuan 5

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Proses implementasi karya adalah tahap pembuatan film dokumenter

BAB II LANDASAN TEORI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR ASISTENSI LEMBAR ASITENSI KHUSUS KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH DAFTAR ISI

PAV SUDUT PENGAMBILAN GAMBAR (CAMERA ANGLE) Camera angle adalah sudut dimana kamera mengambil gambar suatu obyek, pemandangan atau adegan.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi dan pasca produksi. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini

Produksi AUDIO VISUAL

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

- Menyusun, memotong dan memadukan kembali (film/rekaman) menjadi sebuah cerita utuh dan lengkap. (kamus besar bahasa indonesia, P&K 1994)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan teknik motion

LAPORAN PRODUKSI TEASER KAMPUNG SENI ISI SURAKARTA

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan video art adalah solusi logis yang lahir dari pensiasatan

SATUAN AKTIVITAS TUTORIAL (SAT)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah


BAB IV TEKNIS PERANCANGAN DAN MEDIA. produksi yaitu media utama yang berupa motion graphic video.

Tahapan Editing & Teknik Dasar Editing


Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

TUGAS PENYUNTINGAN DIGITAL

Wawancara Berikut hasil ringkasan wawancara dengan Gotot Prakosa dan Wahyu Aditya yang dikutip dari wawancara yang dilakukan oleh Raissa Christie:

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 2. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Hasil Wawancara : Apa yang menjadi peran dan tanggung jawabjuru kamera dalam menentukan keberhasilan tayangan programx-factor Indonesia dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di bidang seni, film merupakan suatu fenomena yang muncul secara

JUDUL UNIT : Melakukan Pemilihan Pemain

MCU (Medium Close Up) Shot yang menampilkan separas dada sampai atas kepala.

BASIC VIDEOGRAFI OLEH: R. WISNU WIJAYA DEWOJATI

TEKNIK EDITING II. Pertemuan 5. Yosaphat Danis Murtiharso, S.Sn., M.Sn. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan rigging. Pada Bab

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. pendek) yang berjudul sama, Sepeda Untuk Shania karangan Aditya Rizky

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

MENCIPTA TOKOH DALAM NASKAH DRAMA Transformasi dari Penokohan Menjadi Dialog, Suasana, Spektakel

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu. Film digunakan untuk memenuhi suatu kebutuhan umum yaitu. mengkomunikasikan suatu gagasan, pesan atau kenyataan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI DAN PASCA PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam penyampaian pesan. Salah satu media audio visual yaitu film.

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

EDITOR ORANG YANG TERLATIH DAN TERDIDIK UNTUK MENGEDIT FILM DAN REKAMAN VIDEO

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

Bagaimana Membuat Film Dokumenter

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

REVIEW KARYA AUDIO VISUAL

INDIKATOR ESENSIAL Menjelaskan karakteristik peserta. didik yang berkaitan dengan aspek fisik,

JENIS-JENIS KAMERA & TEKNIK KAMERA DALAM PENGAMBILAN GAMBAR

Teknologi Informasi dan Komunikasi MODUL VIDEO EDITING

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

Pengertian Videografy

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB VII TATA RIAS. STANDAR KOMPETENSI: Mahasiswa dapat memahami hakikat Tata Rias

KELENGKAPAN PENDAFTARAN:

BAB IV ANALISIS PROSES

BAB 4 PRODUKSI KARYA TUGAS AKHIR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Air Minum Dalam Kemasan Ades

Modul Praktikum Dasar Broadcasting

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

Hal tersebut dapat kita lihat dari bentuk daun telinga menyeeupai daun telinga dari binatang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

Editing Video Menggunakan Adobe Premiere Pro

AKTING UNTUK ANIMASI. Materi 5 STORYBOARD. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

PEMBUATAN VIDEO MUSIK SATU CERITA SATU HARAPAN DENGAN TEKNIK STOP MOTION ANIMATION. Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V EVALUASI. 5.1 Editing dan Mixing

JUDUL UNIT : Membaca dan Menafsirkan Naskah

Nama : Aditia.R (03) Kelas : XI tel 4. Broadcast:1. Definisi Kamera Video

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan

Preset Color Grading Buat Premiere dan AE

Finishing Audio Visual dengan Analisa Editing

(Sumber: Film The Raid 2, TC 00:01:49-00:01:50)

Kamera Digital. Petunjuk Singkat PETUNJUK SINGKAT. Kamera Digital 5.5 Mega pixels I. GAMBAR UTAMA & KELENGKAPAN 1. GAMBAR UTAMA

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii

BAB III PERANCANGAN KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. tugas akhir ini akan membuat sebuah film animasi 2D dengan gaya komik strip

BAB 5 EVALUASI. 5.1 Camera Person

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Pada Bab IV ini membahas tentang bagaimana penerapan elemen-elemen. rancangan karya terhadap pengembangan film pendek ini.

LAPORAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA SENI PENCIPTAAN FILM ANIMASI DUA DIMENSI BIMA. Muhamad Maladz Adli NIM

PRAKTIKUM 2. PENGAMBILAN GAMBAR

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

Transkripsi:

Week 5 Cinema History

Mutu Pertunjukan Awalnya film seringkali menampilkan akting aktor secara full body. Demi kepentingan penyajian cerita yang lebih menarik sudut pandang pengambilan gambar dilakukan lebih variatif. Tidak lagi panorama yang selalu menjadi andalan. Mimik wajah aktor mulai di zoom lebih dekat agar lebih bisa membangkitkan emosi menjadi satu bagian yang paling penting dari sebuah akting.

Credit Title Pada masa film bisu credit title adalah halaman bertulisan yang berguna menjadi: Expository Titles yang merupakan kesimpulan dari apa yang akan diliat, mengkondisikan situasi berpikir. Dialogue Titles memfokuskan pada penerangan perasaan psikologis karakter. 1914 menampilkan credit titles seiring dengan penampilan gambar. Menghadirkan nama-nama penting para pemeran beserta sutradara. Kini berkembang menjadi seluruh tim kerja

Angle kamera dan Akting Sebelum 1908 figur selalu berada di tengah layar. Pengambilan gambar dilakukan dari jarak 3.5-5 meter yang bisa menampilkan keseluruhan badan karakter. 1909 angle diambil dari jarak lebih dekat yaitu 3 m. Bertujuan untuk membaca mimik wajah karakter hingga panggul. Pelopor dari angle ini adalah Vitagraph. Griffith adalah seorang sutradara pionir yang memulai pelatihan akting bagi pemeran film. Pelatihan ditekankan pada gestur tubuh dan mimik wajah. Karya pertamanya adalah The Painted Lady. Gestur pada pantomim terus dikembangkan dan masih digunakan hingga sekarang.

Angle kamera dan Akting 1911, adalah masa dikembangkannya sudut pandang tinggi dan rendah (tilts). Mulai dipakai juga tripod kamera dengan bagian atas yang bisa berputar yang memungkinkan pengambilan gambar pan and tilts. Teknik ini menjadikan gambar aksi menjadi lebih terfokus (dalam adegan kejar-kejaran), aksi karakter lebih jelas dan terbaca arah bicaranya atau arah lari dan berjalan. Teknik ini memunculkan juga teknik reframing. Reframing ini menjadikan penonton dapat melihat point of view karakter. (dapat melihat apa yang aktor lirik)

Warna Pathé kembali menjadi pelopor dalam bidang warna ini. Teknik awal yang dikembangkan adalah teknik stencil pada lembar proyeksi (tint color) yang akhirnya ditiru banyak orang. Warna juga menjadi daya tarik utama dalam sebuah film.

Set design dan Pencahayaan 1905 1912 Set shooting dikerjakan didalam ruang kaca yang memudahkan untuk pengambilan gambar outdoor yang baik. Awal Nickelodeon era set berkembang dengan membuat latar yang dilukis secara teatrikal, dan digabung dengan objek set tiga dimensi lainnya. Beberapa tahun setelah itu dikembangkan set 3 dimensi yang menyerupai wujud aslinya baik dari bahan maupun ukuran. Pencahayaan sendiri berkembang yang awalnya hanya menggunakan lampu tunggal yang memusat hingga pada akhir tahun 1910 efek cahaya mulai dipertimbangkan secara estetis.

Munculnya Teknik Editing Ada banyak faktor munculnya teknik Editing dalam produksi film: Awal 1904 silent film memunculkan penjelasan naratif yang tidak efektif dan tidak komprehensif menyampaikan pesan pada penonton. Banyaknya jenis peralatan film yang diciptakan banyak penemu. Banyaknya trial dan error dalam produksi film, yang membuat rol film banyak terbuang percuma. Akhirnya pada 1917 muncullah teknik aditing berdasarkan masalah di atas. Namun editing yang tidak dikerjakan dengan baik akan membuat buruk flowing tampilan gambar, bisa merubah cerita, flow tidak memiliki kontinuitas.

Sistem Kontinuitas dalam Editing Ada 3 jenis dalam teknik editing: 1. Intercutting (parallel editing and crosscutting). Fokus pada akhir tampilan gambar yang mengandalkan kecepatan, seperti halnya dalam adegan kejarkejaran. Pathé dan D.W. Griffith yang menjadi pelopor teknik editing yang diluar kebiasaan. Satu contoh adegan kejar-kejarankejaran yang ada aktor berlari menjadi lebih pendek durasinya tanpa menghilangkan cerita yang ingin disampaikan. Editing difokuskan pada pengamilan gambar yang penting seperti mimik wajah, kaki berlari, arah dan lainnya secara lebih ringkas.

Sistem Kontinuitas dalam Editing 2. Analytical Editing merupakan salah satu eknik editing yang memecahkan masalah jeda antara dua frame pengambilan gambar. Pada masa Nickelodean era dikembangkan teknik ini biasa disebut insert. Bertujuan untuk mempermulus flow, menghindari kebingungan penonton. 3. Contiguity adalah teknik untuk menghindari framing yang selalu sama, juga adegan yang lama agar tidak bosan. Sistem 180 atau teknik potongan gambar yang membentuk point of view shots. Teknik ini dikembangkan oleh Pathé.

Gaya Internasional Gaya atau teknik dalam produksi film pada masa awal perkembangannya (1904 1908) hampir sama di seluruh bagian benua. Hal ini dikarenakan perputaran informasi juga peralatan yang masih dilakukan serempak. Perputaran film antar negara sangat sering dan saling mempengaruhi. Pada tahun 1912 teknik produksi film sudah mulai dieksplorasi. Adanya gangguan Perang Dunia 1, membuat sirkulasi film juga informasinya menjadi terputus antar negara.

Gaya Internasional Kebangkitannya kembali pada tiap negara melalui pendekatan yang berbeda. Sejak itu tiap negara mengembangkan gayanya masing-masing sesuai dengan segala kondisi yang mempengaruhi di negaranya. Sehingga bisa dilihat sekarang gaya asli tiap negara yang masing- masing bias menonjol.

The Jazz Singer Disutradarai oleh Alan Crosland pada tahun 1927 Film hitam putih pertama yang menyajikan secara lengkap musik, dialog dan nyanyian. Setelah lebih dari 100 tahun, teknologi produksi film telah berkambang dengan pesat. Dengan ditemukannya Video, yang dapat menggabungkan antara gambar dan suara dalam satu medium penyimpanan. Dengan adanya perkambangan ini, orang awam mudah dalam membuat video sendiri baik untuk tujuan komersial ataupun untuk koleksi pribadi.