Desriani N. Tarigan Lidia M. Mawikere

dokumen-dokumen yang mirip
B U P A T I K U N I N G A N

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini

I. PENDAHULUAN.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

PERATURAN BUPATI PEMALANG TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Y.S. Watuseke., J.J. Tinangon., S.K. Walamdouw. Analisis Belanja Modal. ANALISIS BELANJA MODAL DAN PELAPORANNYA PADA DINAS KESEHATAN KOTA MANADO

PROVINSI JAWA TENGAH

Struktur HOBO Persamaan Akuntansi Proses Akuntansi Bagan Akun Standar BAS tedi last 01/17

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan lembaga pemerintahan. Akuntansi Pemerintahan memiliki

EVALUASI EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGELUARAN KAS PADA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN DAN KETAHANAN PANGAN KOTA MANADO

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 26 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR SULAWESI BARAT

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2013

BAB XV SISTEM AKUNTANSI LAPORAN KONSOLIDASIAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15B TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2014

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 13 TAHUN 2018

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN,

B E R I T A D A E R A H N US A TENGGARA BARAT

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BUNGO PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Novelson Mansoara, Pencatatan dan Pelaporan.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 057 TAHUN 2014

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN

KONSOLIDASI LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN AKUNTANSI PENDAPATAN PADA PEMERINTAH KOTA MALANG

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan

L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N BAB

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BAB II KEBIJAKAN AKUNTANSI BEBAN DAN BELANJA

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 15 LAPORAN KONSOLIDASIAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 66 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pendahuluan Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD III Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD Laporan Realisasi Anggaran

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH PADA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH. RSUD Dr. MOEWARDI. Jl. Kol. Sutarto 132 Telp Fax Surakarta CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

: : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (3)

GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 1 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 1 TAHUN 2014

GAMBARAN UMUM MODUL AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH BERBASIS AKRUAL DIREKTORAT JENDERAL KEUANGAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 04 Tahun 2016

draft BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 87 TAHUN 2016 TENTANG SISTIM PROSEDUR AKUNTANSI PENDAPATAN DAERAH

BUPATI PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

KONSEP DAN SIKLUS AKUNTANSI

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

STRATEGI PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2015

Manual Sistem dan Prosedur Akuntansi Pelaporan Keuangan Daerah BAB I PENDAHULUAN

PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL SEBAGAI AMANAT UNDANG-UNDANG

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

Daerah dan Undang-Undang No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan. keuangan dalam rangka peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada

BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

DAFTAR ISI Pendahuluan Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD III Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD Laporan Realisasi Anggaran

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 71 TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan single-entry. Sistem double-entry baru diterapkan pada 2005 seiring

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

BUPATI MALUKU TENGGARA

- 3 - Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA. dan WALIKOTA TASIKMALAYA MEMUTUSKAN:

BAB III AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

RMK AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERTEMUAN 10

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan reformasi di bidang akuntansi. Salah

TINJAUAN YURIDIS ATAS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Selama ini pemerintahan di Indonesia menjadi pusat perhatian bagi

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KOTA LANGSA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

LAPORAN KEUANGAN DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN TAHUN 2014

SISTEM AKUNTANSI NOMOR 05 SISTEM AKUNTANSI KAS DAN SETARA KAS

DAFTAR ISI. Halaman I. DAFTAR ISI... i II. DAFTAR TABEL... iii III. DAFTAR LAMPIRAN... iv

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 36 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS

MODUL AKUNTANSI DAN PELAPORAN PENERIMAAN DAN PENGELUARAN DAERAH YANG TIDAK MELALUI REKENING KAS UMUM DAERAH (RKUD)

Transkripsi:

ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 64 TAHUN 2013 DI PEMERINTAH KOTA MANADO Desriani N. Tarigan Lidia M. Mawikere Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado Email: tarigandesriani@ymail.com lidiamawikere76@gmail.com ABSTRACT Local Government financial statements are prepared to provide relevant information about the financial position and all transactions carried out by the Local Government during the reporting period. The purpose of this study was to determine whether SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Manado City has been taking notes and preparing financial reporting by Regulation No. 64 of 2013. The analytical method used is descriptive method with qualitative and quantitative data collection in order to understand the data. The results showed SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Manado City in Fiscal Year 2015 to apply accrual accounting system based on Regulation No. 64 Year 2013. Keywords: Analysis, Recording, Reporting, Finance Latar Belakang PENDAHULUAN Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, ketatanegaraan, dan tuntutan penyelenggaraan pemerintahan daerah sehingga perlu diganti dengan berlakunya Undang-undang terbaru yaitu Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014. Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. Urusan Pemerintahan terdiri atas urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren, dan urusan pemerintahan umum. Dalam hal ini, Urusan Pemerintahan umum adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan. Dalam menyelenggarakan sebagian Urusan Pemerintahan yang diserahkan dan/atau ditugaskan, penyelenggara Pemerintahan Daerah mempunyai kewajiban dalam Pengelolaan Keuangan Daerah. Kewajiban penyelenggara Pemerintahan Daerah dalam pengelolaan keuangan daerah meliputi: mengelola dana secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel; menyinkronkan pencapaian sasaran program daerah dalam APBD dengan program Pemerintah Pusat; dan melaporkan realisasi pendanaan Urusan Pemerintahan yang ditugaskan sebagai pelaksanaan dari Tugas Pembantuan. Laporan keuangan Pemerintah Daerah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah selama satu periode pelaporan. Laporan keuangan Pemerintah Daerah terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi Pemerintah Daerah, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Sebagai pengguna anggaran, SKPD harus menyelenggarakan sistem akuntansi guna menghasilkan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban penggunaan anggaran yang dikelolanya. Di dalam sistem pengelolaan APBD mengharuskan seluruh penerimaan uang oleh SKPD disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah dan pengeluaran dilakukan dari rekening Kas Umum 64

Daerah (sering juga disebut Kas Daerah atau sering disingkat Kasda). Pengelola Kasda adalah PPKD yang secara otomatis adalah BUD. Badan dibentuk untuk melaksanakan fungsi penunjang Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah meliputi: perencanaan; keuangan; kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan; penelitian dan pengembangan; dan fungsi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado adalah sebuah institusi pemerintah dan unsur pelaksanaan otonomi daerah yang berkewajiban dalam menangani Penyuluhan dan Ketahanan Pangan di lingkup Pemerintah Daerah. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado telah melakukan pencatatan dan menyusun pelaporan keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013. TINJAUAN PUSTAKA Akuntansi Menurut Weygandt, Kimmel & Kieso (2011:7), Akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang memiliki kepentingan. Menurut Warren, Reeve, dan Duchac (2012:3), Akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pengguna mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi dari sebuah bisnis. Pengelolaan Keuangan Daerah dan APBD Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah harus dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Proses pengelolaan keuangan daerah dimulai dengan perencanaan/penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). APBD merupakan rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011, fungsi APBD yang wajib diterapkan dalam setiap penyusunan APBD yaitu: 1. Fungsi Otorisasi 2. Fungsi Perencanaan 3. Fungsi Pengawasan 4. Fungsi Alokasi 5. Fungsi Distribusi Sistem Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan unit pemerintahan di lingkungan pemda selaku pengguna anggaran, yang dapat berbentuk dinas, badan, dan kantor ataupun satuan. Sebagai pengguna anggaran, SKPD harus menyelenggarakan sistem akuntansi guna menghasilkan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pengguna anggaran yang dikelolanya. Di dalam sistem pengelolaan APBD mengharuskan seluruh penerimaan uang oleh SKPD disetorkan ke rekening Kas Umum Daerah dan pengeluaran dilakukan dari rekening Kas Umum Daerah (istilah Kas Umum Daerah sering juga disebut Kas Daerah atau sering disingkat Kasda). Pengelola Kasda adalah PPKD yang secara otomatis adalah BUD. 65

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. SAP harus digunakan sebagai acuan dalam menyusun laporan keuangan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan menggunakan basis kas untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 masih bersifat sementara, bahwa selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas. Pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual dilaksanakan paling lambat 5 tahun. Analisis Keuangan Laporan Keuangan Sektor Publik Laporan keuangan sektor publik merupakan representasi posisi keuangan dari transaksitransaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sektor publik. Tujuan umum pelaporan keuangan adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, dan arus kas dari suatu entitas yang berguna bagi sejumlah besar pemakai (wide range users) dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya yang dibutuhkan oleh suatu entitas dalam aktivitasnya untuk mencapai tujuan. Komponen-komponen Laporan Keuangan Sektor Publik: 1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan SAL) 3. Neraca 4. Laporan Operasional (LO) 5. Laporan Arus Kas (LAK) 6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) 7. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual ini memiliki ruang lingkup yaitu: 1. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah yang terdiri atas: a. Kebijakan akuntansi pelaporan keuangan b. Kebijakan akuntansi akun 2. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) memuat pilihan prosedur dan teknik akuntansi dalam melakukan identifikasi transaksi, pencatatan pada jurnal, posting kedalam buku besar, penyusunan neraca saldo serta penyajian laporan keuangan. Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) terdiri atas: a. Sistem Akuntansi PPKD b. Sistem Akuntansi SKPD 3. Bagan Akun Standar (BAS) merupakan pedoman bagi pemerintah daerah dalam melakukan kodefikasi akun yang menggambarkan struktur laporan keuangan secara lengkap. Penelitian Terdahulu Pajouw (2015) dengan judul Analisis Pencatatan Dan Pelaporan Keuangan Pada Unit Pelaksana Teknis Dinas di Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pencatatan dan pelaporan keuangan apakah sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan UPTD Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah melakukan proses pencatatan akuntansi, serta pelaporannya telah sesuai dengan PP Nomor 71 Tahun 2010. Anggraini (2015) dengan judul Analisis Pencatatan dan Pelaporan Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Pariaman (Studi Kasus pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pencatatan dan penyusunan laporan keuangan pada Instansi Pemerintahan, apakah sesuai dengan undang-undang yang berlaku serta kendala apa yang dihadapi dalam pencatatan dan penyusunan laporan keuangan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Pencatatan 66

dan penyusunan Laporan Keuangan pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Daerah. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian deskriptif. Peneliti secara langsung mendatangi objek penelitian yaitu di SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado untuk memperoleh data-data dan informasi yang dibutuhkan. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado dengan alamat Jl. A.A Maramis, Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget. Adapun waktu penelitian dimulai dari bulan November 2015 sampai dengan selesai. Prosedur Penelitian 1. Merumuskan masalah 2. Melakukan studi kepustakaan 3. Mengumpulkan data 4. Mengelolah dan Menyajikan data 5. Menarik kesimpulan dan Memberikan saran Jenis Data Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan dan penyusunan penelitian ini adalah data kualitatif berupa struktur organisasi, tugas dan fungsi dan data kuantitatif berupa laporan keuangan. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa data yang diperoleh melalui wawancara dengan pegawai yang berkaitan dengan bagian keuangan dan data sekunder berupa catatan dan dokumen, sejarah, struktur organisasi dan lain-lain dari objek yang akan diteliti. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode: 1. Wawancara yaitu dengan datang langsung ke SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado kemudian melakukan wawancara mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan keuangan. 2. Dokumentasi yaitu dengan melakukan penelusuran dan pengambilan data-data serta dokumen administrasi yang sesuai dan berhubungan dengan penelitian. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dengan pengambilan data kualitatif dan kuantitatif yang bertujuan untuk memahami data. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado adalah Unit kerja Eselon II yang merupakan salah satu dari 12 (dua belas) Lembaga Teknis yang dibentuk dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Manado Nomor 05 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga Teknis Daerah Kota Manado, serta Peraturan Walikota Manado Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado. Berdasarkan Peraturan Walikota Manado Nomor 39 Tahun 2008 Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPPKP) Kota Manado 67

mempunyai tugas membantu Walikota dalam Penyelenggaraan sebagian urusan Pemerintahan di Bidang Penyuluhan dan Ketahanan Pangan. Hasil Penelitian Sistem Akuntansi pada SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado Pendapatan Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tidak mengelola penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD), maka tidak ada pencatatan terhadap pendapatan, sehingga tidak ada bendahara penerimaan pada SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado. Belanja Belanja adalah semua pengeluaran pada satu periode anggaran. Pengeluaran pada SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado di bagi dalam beberapa kelompok, yaitu sebagai berikut: 1. Belanja Operasi yang terdiri atas: a. Belanja pegawai b. Belanja barang dan jasa 2. Belanja Modal Aset Aset adalah aset tetap yang dikuasai atau digunakan oleh SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado, yaitu berupa tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, jaringan dan instansi, aset tetap lainnya. Jurnal, Posting ke Buku Besar, Neraca Saldo Berikut ini dipaparkan pencatatan/penjurnalan yang disajikan oleh SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado (dapat dilihat pada Lampiran): 1. Jurnal Penerimaan Kas Kas di Bendahara Pengeluaran-Tunai 20.000.000,00 Kas di Bendahara Pengeluaran-Bank 20.000.000,00 (Pencairan Dana Uang Persediaan Pada BPPKP Kota Manado) 2. Jurnal Pengeluaran Kas Uang Muka Operasional 2.440.000,00 Kas di Bendahara Pengeluaran-Tunai 2.440.000,00 (Belanja Makan dan Minum Kegiatan Pelatihan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Modern Bercocok Tanam) Setelah melakukan pencatatan/penjurnalan, maka langkah selanjutnya SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado melakukan posting ke buku besar (dapat dilihat pada Lampiran). Neraca saldo tidak dibuat secara terpisah oleh SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado tetapi hanya dalam kertas kerja (worksheet) dan dari kertas kerja tersebut disusun laporan keuangan. (dapat dilihat pada Lampiran). Laporan Keuangan Laporan Keuangan SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas. Rincian dari masing-masing laporan tersebut adalah sebagai berikut: Laporan Realisasi Anggaran Berdasarkan hasil penelitian, Laporan Realisasi Anggaran SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado Tahun Anggaran 2015 hanya berupa Belanja. Belanja tahun anggaran 2015 dianggarkan sebesar Rp.6.539.051.650,00 dan direalisasikan sebesar 68

Rp.6.221.282.735,00 atau 95.14% dari anggaran. Berikut ini telah dianggarkan dan direalisasikan belanja-belanja pada tahun anggaran 2015: a. Belanja Operasi dianggarkan sebesar Rp.6.461.285.400,00 dan direalisasi sebesar Rp.6.155.260.735,00 atau 95.26% dari anggaran. b. Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp.77.766.250,00 dan direalisasi sebesar Rp.66.022.00,00 atau 84.90% dari anggaran. Sehingga surplus/defisit anggaran tahun 2015 sebesar Rp.6.539.051.650,00 dan realisasi tahun 2015 sebesar Rp.6.221.282.735,00. Realisasi tahun 2015 mengalami surplus, yaitu pendapatan lebih besar dari belanja. Berikut pos-pos belanja: 1. Belanja Pegawai dianggarkan sebesar Rp.5.091.731.650,00 dan direalisasi sebesar Rp.4.900.148.061,00 atau 96.24% dari anggaran. 2. Belanja Barang dan Jasa dianggarkan sebesar Rp.1.369.553.750,00 dan direalisasi sebesar Rp.1.255.112.674,00 atau 91.64% dari anggaran. 3. Belanja Modal dianggarkan sebesar Rp. 77.766.250,00 dan direalisasi sebesar Rp. 66.022.00,00 atau 84.90% dari anggaran. Neraca Berdasarkan hasil penelitian, SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado Tahun Anggaran 2015 menunjukkan bahwa Aset yang dimiliki oleh SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado sebesar Rp.1.663.720.163,00 yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp.494.596.413,00, Aset Tetap sebesar Rp.1.154.123.750,00 dan Aset Lainnya sebesar Rp.15.000.000,00. Kewajiban yang dimiliki SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado berupa Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp.118.982.720,00. Sedangkan Ekuitas yang dimiliki SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado sebesar Rp.1.544.737.443,00. Laporan Operasional Berdasarkan hasil penelitian, Laporan Operasional SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado Tahun Anggaran 2015 menunjukkan bahwa Beban sebesar Rp.5.772.128.062,00 yang terdiri atas Beban Pegawai-LO sebesar Rp.5.005.042.301,00 dan Beban Barang dan Jasa sebesar Rp.767.085.761,00. Penerapan Laporan Operasional pada SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado di mulai pada tahun anggaran 2015, tidak dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya oleh karena itu tidak dapat di ketahui apakah mengalami kenaikan atau penurunan. Laporan Perubahan Ekuitas Berdasarkan hasil penelitian, Laporan Perubahan Ekuitas pada SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado Tahun Anggaran 2015 menunjukkan bahwa Ekuitas Awal sebesar Rp.1.095.582.770,00 dan Surplus/Defisit-LO sebesar Rp.5.772.128.062,00 sehingga Ekuitas Akhir sebesar Rp.4.676.545.292,00. Pembahasan SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado pada Tahun Anggaran 2015 menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual berdasarkan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah. Pada pencatatan, SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado melakukan siklus akuntansi mulai dari penjurnalan, posting ke buku besar, dan neraca saldo. Pada pelaporan keuangan, SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado menyusun format laporan keuangan yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional dan Laporan Perubahan Ekuitas dengan terperinci walaupun komponen-komponen yang ada pada laporan keuangan SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado belum lengkap (tidak ada Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan). Dalam pencapaian target yang telah ditetapkan pada tahun 2015 dan proses pencatatan dan pelaporan keuangan, SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado tidak 69

memiliki hambatan dan kendala yang cukup berarti dalam pengelolaannya. SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado berkoordinasi dengan PEMKOT Manado dalam penerapan sistem akuntansi berbasis akrual pada pencatatan dan pelaporan keuangan SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado. PENUTUP Kesimpulan Kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado pada Tahun Anggaran 2015 sudah menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual berdasarkan Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah. 2. SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado melakukan pencatatan siklus akuntansi mulai dari penjurnalan, posting ke buku besar, dan neraca saldo. 3. SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kota Manado menyusun format laporan keuangan dengan terperinci walaupun komponen-komponen yang ada pada laporan keuangan SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado belum lengkap (tidak ada laporan perubahan saldo anggaran lebih, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan). Saran Hal yang perlu diperhatikan oleh SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado yaitu: 1. Untuk tahun anggaran 2016 dan seterusnya, sebaiknya SKPD Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado telah berpedoman sepenuhnya pada peraturan yang berlaku. 2. Perlu adanya sumber daya manusia/pegawai yang spesialis dalam bidang laporan keuangan dalam pembuatan pelaporan keuangan. DAFTAR PUSTAKA Anggraini, 2015. Analisis Pencatatan dan Pelaporan Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kotapariaman (Studi Kasus pada Dinas Perindustrian, dan Perdagangan). Modul Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah dan Satuan Kerja Perangkat Daerah 2014. Pajouw, 2015. Analisis Pencatatan dan Pelaporan Keuangan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas di Pemerintahan Provinsi Sulawesi Utara. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintahan Daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Profil Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kota Manado Tahun 2013. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Derah. Warren, Carl S, Reeve, James. M, dan Duchac Jonathan E, 2012. Corporate Financial Accounting 11 Edition. Canada: South Western Cengange Learning. Weygandt, Jerry. J, Donald E. Kieso & Paul D. Kimmel, 2011. Pengantar Akuntansi, Edisi 7, Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Koperasi, 70