BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan maju tidaknya suatu bangsa (Rachmawati, 2008: 171). Oleh

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan. Dalam usahanya memperoleh keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai (Sutrisno, 2009). Peningkatan prestasi kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

PENGENDALIAN MUTU (QUALITY CONTROL) BUAH NANAS PADA PROSES PASCA PANEN DI PT PQR

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian kompensasi finansial kepada karyawan, masih dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kegiatan atau operasional sehari-hari dengan kata lain lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) didirikan di

BAB I PENDAHULUAN. konsumen akan kebutuhan mereka. Dalam menjalankan sebuah perusahaan, Perubahan lingkungan yang semakin kompleks dan persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan untuk mencapai profit

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat kompetisi bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

baik, maka diharapkan produktivitas perusahaan secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan mencapai tujuan yang di inginkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan tercapainya sebuah tujuan dari sebuah organisasi, tak dapat. peran aktif sumber daya manusia didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semakin ketat. Hal ini terjadi karena dalam era ini negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

I.PENDAHULUAN. dengan kebutuhan perusahaan. Melalui peranan SDM pada perusahaan turut

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan kota kota lainnya. Rendahnya kualitas tenaga kerja sangat

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. kebutuhan (Trianto, 2010). Perusahaan pada era globalisasi, saat ini memiliki

BAB I PENDAHULUAN. erat dengan motivasi karyawan dalam bekerja. Perusahaan sudah tentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tidak ditunjang dengan tenaga kerja yang cakap maka kemungkinan besar sasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini berkembang semakin pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

I. PENDAHULUAN. mencapai kualitas pendidikan adalah guru. Guru adalah figur yang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan memiliki peran dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan yang semakin ketat, dimana perusahaan harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia merupakan modal dasar dalam menentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai dan pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ini, persaingan yang terjadi di semua industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. memberikan sumbangan yang optimal bagi perusahaan. Dan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi/instansi. Tercapainya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kompensasi merupakan faktor yang memengaruhi produktivitas kerja. Pendapat

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdaya

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini berbagai sektor kehidupan telah mengalami perubahan

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung dikenal sebagai Bumi Agribisnis (Agribusiness Earth).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beroperasi suatu perusahaan mengkombinasikan antara sumber

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

B A B 1 P E N D A H U L U A N 1 BAB I PENDAHULUAN. biaya, meningkatkan produktivitas karyawan, dan melakukan hal-hal dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pihak lembaga atau perusahaan. Perhatian itu diperlukan mengingat dalam

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja sebagai institusi yang. masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan karyawan yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada era globalisasi, saat ini memiliki persaingan yang cukup ketat

BAB I PENDAHULUAN. usaha yang menimbulkan persaingan diantara pelaku-pelaku ekonomi akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era pasar bebas sekarang ini, daya saing industrialisasi semakin ketat dan menentukan maju tidaknya suatu bangsa (Rachmawati, 2008: 171). Oleh karena itu suatu bangsa harus memperhatikan daya saing sektor industrinya melalui perusahaan-perusahaan yang ada. Untuk meningkatkan operasionalnya, perusahaan membutuhkan sumber daya seperti modal, mesin, gedung, dan lainlain. Kebutuhan yang tidak kalah penting yaitu sumber daya manusia, yang memiliki pengaruh besar terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan. Menurut Sumarsono (2003: 4) sumber daya manusia mencerminkan kualitas usaha yang diberikan seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan barang dan jasa. Menurut Malayu (2003: 244) sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Menurut Ardana (2012: 5) sumber daya manusia adalah semua potensi yang dimiliki oleh manusia yang dapat disumbangkan kepada masyarakat untuk menghasilkan barang atau jasa. Menurut Yani (2012: 1) sumber daya manusia disebut juga sebagai personil, tenaga kerja, pekerja, karyawan, potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi.

2 Dalam rangka persaingan bebas sekarang ini perusahaan harus memiliki sumber daya yang kuat yang berperan besar bagi kesuksesan perusahaan, yang dapat dilihat dari tingkat produktivitas pekerjanya. Peningkatan produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia, karena peralatan yang canggih tidak akan berarti tanpa peran aktif manusia. Karena itu memberikan perhatian pada unsur manusia merupakan tuntutan dalam meningkatkan produktivitas kerja. Menurut Sutrisno (2009: 99) Produktivitas diartikan sebagai hubungan antara keluaran (barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang). Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif, suatu perbandingan antara hasil keluaran dan masukan. Menurut Gaspersz (1998: 18) ukuran keberhasilan produksi hanya dipandang dari sisi output, namun produktivitas dipandang dari sisi input dan output yang berkaitan dengan efisiensi penggunaan input dalam memproduksi output. Besar kecilnya produktivitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu knowledge, skills, abilities, attitude, dan behaviors (Teguh, 2009: 49). Kompensasi merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen sumber daya manusia. Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, karyawan perlu didukung oleh penerapan kompensasi dan disiplin kerja yang baik. Karenanya setiap perusahaan harus mengembangkan sistem kebijakan kompensasi agar karyawan dapat bekerja lebih baik. Kasus yang terjadi dalam hubungan kerja mengandung masalah kompensasi dari berbagai segi yang terkait, seperti tunjangan, kenaikan kompensasi, struktur kompensasi, dan skala kompensasi. Sistem kompensasi membantu dalam memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi.

3 Menurut Notoatmodjo (2009: 142) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja dan pengabdian mereka. Menurut Jahrie dan Hariyoto (1999: 109), kompensasi adalah semua balas jasa (reward) yang diterima seorang karyawan atau pekerja dari perusahaannya sebagai akibat dari jasa atau tenaga yang telah diberikannya pada perusahaan tersebut. Pemberian kompensasi yang layak dapat meningkatkan kepuasan dan motivasi para karyawan yang pada akhirnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan. Dibutuhkan peraturan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengatur setiap kegiatan manusia. Demikian juga dalam perusahaan akan sangat membutuhkan ketaatan dari para anggotanya. Dengan kata lain, disiplin kerja sangat dibutuhkan. Sinungan (2003: 148) mengatakan bahwa disiplin mendorong produktivitas atau disiplin merupakan sarana penting untuk mencapai produktivitas. Jahrie dan Hariyoto (1999: 162-163) mengatakan bahwa disiplin adalah sikap kesediaan seseorang untuk mematuhi segala peraturan yang berlaku di sekitarnya. Menurut Hasibuan (2003: 193) kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang untuk menaati semua aturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja dan semangat kerja karyawan. Keberadaan disiplin kerja sangat diperlukan dalam suatu perusahaan, karena dalam suasana disiplin perusahaan dapat melaksanakan program-program kerjanya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

4 Karyawan yang disiplin, tertib dan menataati semua aturan yang berlaku dapat meningkatkan produktivitas kerja. Sedangkan perusahaan yang karyawannya yang tidak disiplin akan sangat sulit melaksanakan program-program untuk meningkatkan produktivitas, sehingga mustahil untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan. Jadi, kompensasi dan disiplin kerja adalah kunci-kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Jika disiplin kerja dan kompensasi diterapkan dengan baik akan meningkatkan kepuasan, motivasi dan prestasi, kemudian akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Ternyata dalam praktiknya tidak semua perusahaan paham benar mengenai sistem kompensasi dan disiplin kerja. Ada yang beranggapan dengan melaksanakan kompensasi dan disiplin kerja minimum sudah merasa memenuhi semua ketentuan kompensasi yang berlaku. Sehingga mereka berharap tidak akan terjadi masalah yang berkaitan dengan kompensasi pekerja. Tidak heran jika terjadi aksi demonstrasi dan mogok kerja yang dilakukan tenaga kerja sebagai bentuk protes kepada perusahaan agar hak-hak mereka terpenuhi. Fenomena inilah yang melatar belakangi penulis untuk meneliti tentang kompensasi dan disiplin kerja. PT Great Giant Pineapple merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri nanas yang terletak di Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Pada awalnya PT Great Giant Pineapple adalah perusahaan yang bergerak dalam industri singkong, namun dalam perkembangannya PT Great Giant Pineapple perlahan mulai mengembangkan industri nanas. Sekarang perusahaan ini merupakan perusahaan pengalengan nanas terbesar ke-tiga di dunia.

5 Terdapat banyak departemen yang terlibat dalam perusahaan ini. Setiap departemen berperan penting dalam perkembangan PT Great Giant Pineapple. Mereka tergabung dalam beberapa bagian yaitu supporting, plantation, factory dan security departement. Supporting departement yaitu departemen yang berperan fital untuk menunjang keberhasilan bagian plantation, factory dan security. Plantation department yaitu departemen yang secara garis besar bertanggung jawab dalam penanaman sampai pemanenan. Factory department yaitu setelah buah dipanen, buah didistribusikan ke bagian ini. Departemen yang tergabung di dalamnya antara lain can making yang berperan dalam bidang pembuatan kaleng yang akan digunakan untuk memasukkan nanas ke dalam kaleng. Kemudian security department, yang merupakan sebuah section dari human resources department. Security adalah suatu kelompok petugas yang dibentuk oleh instansi atau badan usaha untuk melaksanakan pengamanan fisik dalam rangka menyelenggarakan keamanan di lingkungan atau kawasan kerjanya. Pengawasan fisik yaitu segala usaha mencegah atau mengatasi timbulnya ancaman, gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan instansi terkait melalui kegiatan pengaturan, penjagaan, dan kegiatan lainnya. Dalam pelaksanaan kegiatannya dikoordinir langsung oleh chief security yang dibantu oleh komandan regu. Karyawan bagian security PT Great Giant Pineapple berjumlah yang 332 orang yang dibagi menjadi lima wilayah kerja yaitu central, factory, rayon I, rayon II dan rayon III. Terdapat tiga bagian pada karyawan security yaitu security penjagaan, patroli dan reserse kriminal (reskrim).

6 Security penjagaan bertugas menjaga keamanan lingkungan kerjanya dengan berjaga di pos-pos tertentu. Security patroli bertugas melakukan pengawasan keamanan dan ketertiban dengan berkeliling menggunakan kendaraan patroli. Sedangkan tugas security reskrim berkaitan dengan masalah keamanan lingkungan ( kasus). Mereka bertugas untuk menyelidiki, memproses, dan menyelesaikan kasus-kasus yang timbul agar lingkungan tetap aman dan disiplin. Untuk menciptakan kedisiplinan, karyawan bagian security ini juga harus melaksanakan disiplin kerja yang baik. Untuk melihat disiplin kerja, dapat dilihat dari daftar absensi karyawan sebagai berikut: Tabel 1.1 Daftar Absensi Karyawan Bagian Security Tahun 2015 Bulan Januari-September Bulan Jumlah Karyawan yang Absen Total Sakit Izin Cuti Alpha Januari 12 7 15 2 36 Februari 15 10 22 4 51 Maret 11 9 11 1 32 April 16 8 9 0 33 Mei 12 9 13 0 34 Juni 14 7 10 0 31 Juli 12 9 8 1 30 Agustus 11 8 13 0 32 September 13 10 20 3 46 Sumber : PT Great Giant Pineapple, 2015 (Data diolah) Tabel 1.2 Daftar Absensi Karyawan Bagian Security Tahun 2013-2014 Tahun Jumlah Karyawan yang Absen Total Sakit Izin Cuti Alpha 2013 163 94 167 18 442 2014 149 103 156 13 421 Sumber : PT Great Giant Pineapple, 2015 (Data diolah)

7 Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa pada tahun 2015 tingkat absen karyawan dari Januari sampai September mengalami naik turun. Jumlah absen tertinggi terjadi pada Bulan Februari dan absensi terendah pada Bulan Juli. Tahun 2013 absen terbanyak karena cuti yaitu sebanyak 167 karyawan, disusul absen karena sakit, izin, dan alpha. Tahun 2014 terjadi penurunan jumlah absen sebesar 4,7% yaitu 21 angka, hanya absen izin yang mengalami kenaikan sebesar 9,5%. Pada tahun 2015 karyawan yang absen selama 9 bulan adalah 325 orang, berarti rata-rata absen per bulan berjumlah 36 orang. Sedangkan tahun 2013 dan 2014 rata-rata absen per bulan berjumlah 36 dan 35 orang. Jadi tingkat absensi tahun 2013-2015 mengalami naik turun. Selain disiplin kerja, kompensasi yang diberikan pada karyawan bagian security juga harus diperhatikan. Ketika karyawan menerima kompensasi yang layak, mereka akan merasa puas, semangat dalam bekerja dan akan melaksanakan disiplin kerja dengan baik. Salah satu kompensasi yang diberikan PT GGP adalah berupa gaji. Gaji tersebut dapat dilihat dari Surat Keputusan Direksi PT GGP Tentang Upah Minimum Karyawan Tahun 2014. Surat tersebut berisi tentang keputusan menaikkan upah minimum karyawan dari Rp. 1.154.000,- menjadi Rp. 1.400.000,-. Untuk upah harian sebesar Rp. 56.000,- dengan rincian: gaji pokok Rp. 48.000,- per hari dan tunjangan Rp. 8.000,- per hari. Dalam surat ini menyatakan bahwa Surat Keputusan Direksi Tahun 2013 sudah tidak berlaku, dan upah minimum yang baru mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2014. Gambar 1.2 Surat Keputusan Direksi Tentang Upah Minimum Sejak 2014 dapat dilihat di lampiran.

8 Untuk mengetahui produktivitas kerja karyawan bagian security PT GGP dapat dilihat melalui data-data penyelesaian kasus berikut: Tabel 1.3 Jumlah Kasus Tahun 2014 Bulan Tahun 2013 Tahun 2014 Januari 2 2 Februari 4 0 Maret 3 3 April 3 3 Mei 3 1 Juni 3 2 Juli 4 2 Agustus 1 2 September 5 0 Oktober 1 2 November 2 0 Desember 0 4 Total 31 21 Sumber : PT Great Giant Pineapple, 2015 (Data diolah) Tabel 1.4 Jumlah Kasus Tahun 2013-2014 Tahun Jumlah kasus Kasus yang Kasus yang selesai Kasus yang belum timbul selesai 2013 31 24 7 2014 21 17 4 Sumber: PT Great Giant Pineapple, 2015 (Data diolah) Dari Tabel 1.4 terlihat bahwa jumlah kasus tahun 2013 adalah 31 kasus, 77% dari kasus tersebut dapat diselesaikan, sedangkan 23% nya belum selesai. Tahun 2014 jumlah kasus yang timbul menurun 10 angka menjadi 21 kasus. Namun jumlah kasus yang selesai meningkat menjadi 81% dan yang belum selesai menurun menjadi 19%. Jadi produktivitas kerja karyawan tahun 2014 meningkat.

9 Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa kompensasi dan disiplin kerja berkaitan dengan profitabilitas suatu perusahaan. Tepat atau tidaknya penerapan kompensasi dan disiplin kerja, dapat memengaruhi produktivitas kerja karyawan. Hal ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian di PT Great Giant Pineapple khususnya di bagian security dengan judul Implikasi Penerapan Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi pada Karyawan Bagian Security Departement PT Great Giant Pineapple). 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah penerapan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian security PT GGP? 2. Apakah penerapan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan bagian security PT GGP? 3. Apakah implikasi penerapan kompensasi dan disiplin kerja secara simultan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan bagian security PT GGP?

10 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui penerapan kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan. 2. Untuk mengetahui penerapan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 3. Untuk mengetahui implikasi penerapan kompensasi dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. 1.4 Manfaat Penelitian ini memiliki manfaat antara lain: Manfaat teoritis 1. Sebagai pembelajaran bagi penulis dan sebagai referensi bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian di bidang yang sama. 2. Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan baik di lingkungan akademis maupun non akademis. Manfaat praktis 1. Dapat dijadikan masukan bagi PT Great Giant Pineapple dalam membuat kebijakan mengenai kompensasi dan disiplin kerja karyawannya. 2. Penelitian ini dapat dijadikan informasi, masukan dan bahan evaluasi bagi perusahaan agar dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawannya.