KATA PENGANTAR. Kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun dokumen ini disampaikan terima kasih. Pangkalan Balai, November 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Pangkalan Balai, Desember 2013 KEPALA BAPPEDA DAN PM KABUPATEN BANYUASIN

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

IDENTIFIKASI POTENSI DAN PEMETAAN SUMBERDAYA PULAU-PULAU KECIL

BAB I PENDAHULUAN I-1

PENDAHULUAN Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Saefullah NIP

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. UCAPAN TERIMAKASIH... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

PENDAHULUAN. terluas di dunia. Hutan mangrove umumnya terdapat di seluruh pantai Indonesia

DAFTAR ISI. Kata Pengantar..

I. PENDAHULUAN. lainnya. Keunikan tersebut terlihat dari keanekaragaman flora yaitu: (Avicennia,

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem pesisir tersebut dapat berupa ekosistem alami seperti hutan mangrove,

PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. SUKANDAR, IR, MP, IPM

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai

I. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang

KAJIAN BIOFISIK LAHAN HUTAN MANGROVE DI KABUPATEN ACEH TIMUR ISWAHYUDI

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2018

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

Pemanfaatan jenis sumberdaya hayati pesisir dan laut seperti rumput laut dan lain-lain telah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan Kecamatan Kupang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

KAJIAN SUMBERDAYA EKOSISTEM MANGROVE UNTUK PENGELOLAAN EKOWISATA DI ESTUARI PERANCAK, JEMBRANA, BALI MURI MUHAERIN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

viii BAB VIII PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 91

BAB I PENDAHULUAN. Kerusakan hutan mangrove di Indonesia, kini semakin merata ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur. Wilayah

BAB VI ARAHAN DAN STRATEGI

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terluas di dunia sekitar ha (Ditjen INTAG, 1993). Luas hutan mangrove

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN KONSEP PENELITIAN. Mangrove merupakan ekosistem peralihan, antara ekosistem darat dengan

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN Latar Belakang...

Bab 4 Hasil Dan Pembahasan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perembesan air asin. Kearah laut wilayah pesisir, mencakup bagian laut yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. pulau-nya dan memiliki garis pantai sepanjang km, yang merupakan

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari pulau dan

BAB IV ISU-ISU UTAMA Arahan Pengembangan Perikanan di Kabupaten Banyuasin

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan ini berasal dari kemampuan secara mandiri maupun dari luar. mempunyai tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

BAB I PENGANTAR. keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia dengan total

Keterkaitan Aktifitas Ekonomi Nelayan Terhadap Lingkungan Pesisir Dan Laut SKRIPSI

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BEST PRACTICE MARICULTURE OPTIMALISASI PENGELOLAAN DAN PEMANFAAATAN SUMBERDAYA LAUT DAN PESISIR SECARA TERPADU Dengan MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT GUNA

Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Makassar Untuk Keperluan Budidaya

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK ABSTRACTION DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Abstrak Halaman Persembahan Motto

KAWASAN LUMBUNG IKAN NASIONAL MALUKU AKAN DI KEMBANGAKAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

KELURAHAN BAROMBONG KATA PENGANTAR

AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN CILACAP

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Jawa yang rawan terhadap bencana abrasi dan gelombang pasang. Indeks rawan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. bencana didefinisikan sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan pengembangan wilayah merupakan salah satu bentuk usaha

KATA PENGANTAR. Jatinangor, 22 Juli Haris Pramana. iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REKLAMASI PANTAI DI PULAU KARIMUN JAWA

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dalam bentuk negara

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

2015 HUBUNGAN SIFAT LAHAN SAWAH DENGAN PRODUKTIVITAS PADI DI KAWASAN PESISIR KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain, yaitu masing-masing wilayah masih dipengaruhi oleh aktivitas

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia DI ACEH

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

BAB I. PENDAHULUAN. sebagai sebuah pulau yang mungil, cantik dan penuh pesona. Namun demikian, perlu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2012 TENTANG STRATEGI NASIONAL PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhan yang hidup di lingkungan yang khas seperti daerah pesisir.

KERUSAKAN MANGROVE SERTA KORELASINYA TERHADAP TINGKAT INTRUSI AIR LAUT (STUDI KASUS DI DESA PANTAI BAHAGIA KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI)

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH

RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU- PULAU KECIL WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TANJUNG JABUNG TIMUR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendahuluan 1. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

BAB I PENDAHULUAN. antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik mempunyai

ANALISIS DAN STRATEGI PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN CIAMIS, JAWA BARAT SANUDIN

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Menyikapi kegiatan yang dilakukan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) yang diharapkan mampu menjadi penghela kemajuan desa-desa pesisir di Indonesia melalui kegiatan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh, yang bertujuan memberikan andil terhadap tingginya tingkat kerentanan akan terjadinya bencana alam dan perubahan iklim yang cukup tinggi pada desa-desa pesisir, terutama di wilayah pesisir pulau-pulau kecil, maka Kabupaten Banyuasin membuat kegiatan penyusunan Dokumen Profil Desa Pesisir Kabupaten Banyuasin. Di dalam Dokumen Profil Desa Pesisir ini dipaparkan mengenai Pendahuluan, Realitas Biofisik, Sosial Budaya, Ekonomi dan Kelembagaan, Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Banyuasin, Isu Isu Utama Penyusunan Dokumen Profil Desa Pesisir Kabupaten Banyuasin, dan Hasil dan Pembahasan. Diharapkan Dokumen Profil Desa Pesisir ini sebagai acuan di dalam pembangunan desadesa pesisir wilayah Kabupaten Banyuasin, sehingga desa di wilayah pesisir di Kabupaten Banyuasin bisa mencapai hasil yang diinginkan dan terjadi nilai tambah bagi nelayan di berbagai aspek kehidupan. Kepada semua pihak yang telah turut membantu menyusun dokumen ini disampaikan terima kasih. Pangkalan Balai, November 2013 KEPALA BADAN Ir. H. Ali Imron Bamin, M.Si Pembina Utama Muda Nip. 19561128 198303 1 004 ii

DAFTAR ISI Halaman Judul...i Kata Pengantar...ii Daftar Isi...iii Daftar Tabel... vii Daftar Gambar...ix Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Kondisi Umum Kabupaten Banyuasin...2 1.3 Maksud dan Tujuan...3 1.4 Keluaran...3 1.5 Landasan Hukum...4 1.6 Metode Pengumpulan dan Penyajian Data Informasi...5 Bab II REALITAS BIOFISIK, SOSIAL BUDAYA, EKONOMI DAN KELEMBAGAAN 2.1 Keadaan Geografis...7 2.1.1 Letak Geografis... 7 2.1.2 Topografi, Hidrologi, Klimatologi, dan Jenis Tanah... 8 2.1.3 Wilayah Administrasi... 9 2.1.4 Penduduk...10 2.2 Gambaran Umum Kawasan Pesisir Kabupaten Banyuasin...11 2.2.1 Profil Kecamatan Muara Sugihan...12 2.2.1.1 Keadaan Geografis...12 2.2.1.2 Topografi,Iklim, Flora dan Fauna...12 2.2.1.3 Pemerintahan...13 2.2.1.4 Kependudukan...13 2.2.1.5 Pertanian...14 2.2.2 Profil Kecamatan Tanjung Lago... 17 iii

2.2.2.1 Keadaan Geografis... 17 2.2.2.2 Topografi,Iklim, Flora dan Fauna... 18 2.2.2.3 Pemerintahan... 19 2.2.2.4 Kependudukan... 19 2.2.2.5 Pertanian... 19 2.2.3 Profil Kecamatan Banyuasin II... 21 2.2.3.1 Keadaan Geografis... 21 2.2.3.2 Topografi,Iklim, Flora dan Fauna... 21 2.2.3.3 Pemerintahan... 22 2.2.3.4 Kependudukan... 22 2.2.3.5 Pertanian... 23 2.2.4 Profil Kecamatan Makarti Jaya... 24 2.2.4.1 Keadaan Geografis... 24 2.2.4.2 Topografi,Iklim, Flora dan Fauna... 25 2.2.4.3 Pemerintahan... 25 2.2.4.4 Kependudukan... 25 2.2.4.5 Pertanian Tanaman Pangan... 26 2.2.5 Profil Kecamatan Air Saleh... 28 2.2.5.1 Keadaan Geografis... 28 2.2.5.2 Topografi,Iklim, Flora dan Fauna... 29 2.2.5.3 Pemerintahan... 29 2.2.5.4 Kependudukan... 30 2.2.5.5 Pertanian... 31 Bab III GAMBARAN UMUM WILAYAH 3.1 Letak Geografis...34 3.2 Topografi...34 3.3 Hidrologi...35 3.4 Kondisi Oseonografis Wilayah...35 3.4.1 Kedalaman...35 3.4.2 Arus...35 3.4.3 Pasang Surut...35 3.4.4 Suhu...36 iv

3.6.5 Salinitas...36 3.6.6 Derajat Keasaman(pH)...37 3.6.7 Nitrat, Silikat, Fosfat dan Oksigen...37 3.5 Ekosistem Hutan Mangrove...38 3.6 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir Kabupaten Banyuasin...40 3.6.1 Jumlah dan Distribusi Penduduk...40 3.6.2 Kepadatan Penduduk...40 3.6.3 Mata Pencaharian...41 3.6.4 Rumah Tangga Perikanan...41 3.6.5 Jumlah Armada Perikanan...42 3.6.6 Sarana dan Prasarana Perekonomian...43 3.6.7 Perhubungan...44 Bab IV ISU-ISU UTAMA 4.1 Arahan Pengembangan Perikanan di Kabupaten Banyuasin...45 4.2 Metode Finansial...46 4.2.1 Analisis Finansial...46 4.2.2 Analisis Produksi Surplus...46 4.2.3 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats...47 4.3 Perencanaan Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumberdaya Pesisir...50 4.4 Zona Pemanfaatan Perikanan Tangkap...51 4.5 Zona Pemanfaatan Perikanan Budidaya...53 4.6 Metode Pengumpulan Data...54 4.7 Analisis Arahan Pengembangan Perikanan Kabupaten Banyuasin...54 Bab V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Perikanan Tangkap...57 5.2 Zona Penangkapan Potensial...58 5.3 Wilayah Potensi Penangkapan Ikan Berdasarkan Jalur Penangkapan...61 5.4 Kelayakan Usaha Penangkapan Perikanan...63 5.5 Perikanan Budidaya Penutupan/Penggunaan Lahan Kesesuaian...64 v

Bab VI ARAHAN DAN STRATEGI 6.1 Arahan Pengembangan Perikanan Tangkap...69 6.2 Arahan Pengembangan Budidaya Tambak...75 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi