MELINDUNGI SECARA UTUH : Layanan Sinergitas Gama Triono www.pkbi-diy.info
Fakta 2015 Prevalensi HIV & AIDS 2015 Melalui hubungan Seksual : Perempuan Rumah Tangga > dr Pekerja Seks Perempuan positif : akseptor KB non kondom Bayi Balita Remaja Lost of follow up
POTENSI RISIKO HIV & IMS SGBV KTD HAM [P]
WHY? Stigma dan stereotype thd HIV&AIDS Sejarah HIV di Indonesia Kampanye awal HIV&AIDS yang menakutkan HIV&AIDS adalah problem relasi kuasa Relasi Kuasa menentukan kerentanan seseorang untuk terinfeksi HIV HIV&AIDS tidak berdiri sendiri (bukan isu tunggal) Keterputusan gerak antara HIV dan KB Keterputusan Layanan Pengabaian Trend
Tantangan 1. Moral Panic kontrol atas seksualitas 2. Silent majority 3. Ekslusivitas layanan 4. Otonomi Daerah Orientasi pembangunan Desa 5. Perkembangan IT
Pembelajaran PKBI DIY 2015 Pengorganisasian : Pengorganisasian Remaja Sekolah (SMP SMU) Pengorganisasin Komunitas Desa Pengorganisasian PPS, LGBT Menjangkau yang tak terjangkau 12 kanal media Klinik Mobile menjangkau komunitas desa (PUS, IRT) Layanan konseling sinergitas menemukan secara cepat dan mencegah keterlambatan Menjangkau seluruh entitas warga negara Redugsi stigma & stereotype Perjuangan Identitas
Dorongan Revolusi KB dan pencapaian target SDGs
Mengapa Rev-KB? Fakta Risiko Reproduksi / Seksual yang meningkat Fakta AKI yang meningkat Fakta Pemicu Risiko Fakta AFSR yang masih tinggi Fakta HIV&AIDS yang masih tinggi dan berwajah perempuan Perkawinan Dini Tabu Seksualitas Ketimpangan Gender Fakta KTD yang masih tinggi Fakta Perilaku seksual Fakta sikap yang masih belum positif terhadap kesehatan seksual dan reproduksi Fakta pengetahuan yang masih rendah
Gambaran Fakta HIV & AIDS
Semata Nalar Kependudukan Nalar Kualitas Kesehatan dan Hak Reproduksi Nalar Kependudukan : dalam implementasinya KB difungsikan sebagai bagian dari penjarangan kelahira atau kontrol jumlah penduduk. Nalar Neo-Malthusian lebih dominan Nalar Kesehatan dan Hak Reproduksi : KB sebagai salah satu hak warga negara untuk dapat menjadi sehat secara reproduksi.
KB dalam konteks perencanaan keluarga secara komprehensif, bukan semata soal perencaaan kelahiran atau keturunan Mengembalikan logika perencanaa keluarga dari ide dasar tentang seksualitas manusia dengan sekian keragamannya sebagai sesuatu yang positif bagi seluruh manusia tanpa melihat latar belakang perencanaan keluarga berbanding lurus dengan perencanaan seksualitas antar pasangan Meluaskan makna keluarga tidak semata dalam aras keluarga heteroseksual (family), akan tetapi sampai pada makna hubungan ke-orangtua-an (parenthood) yang tidak mengharuskan adanya ikatan darah Sesuai dengan nalar planned-parenthood yang menjadi kepanjangan PKBI dalam bahasa inggrisnya. Titik strategisnya adalah mengakomodasi bentuk-bentuk keluarga yang tidak masuk dalam norma sosial yang selalu heteroseksual, misalnya keluarga yang terbentuk dari pasangan homoseksual atau biseksual
Advokasi Kebijakan Publik Kasus Penganggaran Pengorganisasian Komunitas Desa Komunitas Sekolah Komunitas Yang Dimarjinalkan Partisipasi Bermakna Remaja dan Anak dalam HKSR Perlindungan Komprehensif dan Pemberdayaan Substantif Perempuan dalam HKSR Layanan SRHR HIV&AIDS KB IH IMS SGBV Program Pendukung / Usaha Riset Training Media Pelibatan laki-laki secara bertanggungj awab dalam HKSR Pemberdayaan Kelompok Usia Lanjut Dalam HKSR PENGHARGAAN KERAGAMAN GENDER & SEXUAL SINERGITAS GAGASAN DAN GERAKAN PENDEKATAN HAM
SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)
17 Goals 169 Indicators (disepakati 2 agusus 2015)
6 Prinsip 1. Kedaulatan 2. Manusia 3. Bumi 4. Kemitraan 5. Keadilan 6. Kesejahteraan
Hubungan prinsip & goal
Indikator sdgs PALING relevan dalam upaya perlindungan Goal Keterangan Jumlah Indikator 1 Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuknya di manapun 1 Indikator 3 Memastikan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk semua orang di semua kelompok umur 4 Memastikan kualitas pendidikan inklusif dan adil dan mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup bagi semua 5 Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan 6 Memastikan ketersediaan dan pengelolaan yang berkelanjutan dari air dan sanitasi untuk semua 8 Mempromosikan secara berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja penuh, produktif dan layak untuk semua 11 Membuat kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan 12 Indikator 3 Indikator 9 Indikator 1 Indikator 4 indicator 2 Indikator 13 Mengambil tindakan yang mendesak untuk memerangi perubahan 1 indikator iklim dan dampaknya 16 Mempromosikan masyarakat yang damai dan inklusif untuk 4 Indikator
CATATAN: RELASI SDGs DENGAN REV-KB SDGs lebih inklusif partispatoris kualitatif dan komprehensif dibandingkan MDGs yang terasa kaku dan tidak partisipatoris pada proses penyusunannya Aspek keragaman identitas dan konsep keluarga lebih terakomodasi dalam kerangka SDGs dan aspek-aspek HAM lebih jelas diatur didalamnya. Indikator SDGs mampu mengkerangkai prinsip, strategi dan skema kerja revolusi KB secara lebih utuh dibandingkan MDGs Tantangan / peluang Kompleksitas data dan relasi antar indicator yang dibutuhkan untuk memantau dan mengendalikan upaya pencapaian SDGs
Rekomendasi 1. Perlu terobosan kebijakan yang memberikan pemenuhan hak dan perlindungan secara utuh kepada warga negara sebagai upaya penanggulangan HIV&AIDS (Kebijakan Lokal antar Instansi) 2. Perlunya reorientasi program berbasis fakta, trend dan konteks lokal 3. Pemanfaatan teknologi untuk menjangkau yang tak terjangkau, update layanan dan pendampingan kasus 4. Pengembangan Sistem Informasi (Pengelolaan data yang tersinergis) untuk menunjang pelayanan