BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan alternatif bagi investor untuk menanamkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan investasi. Pasar modal juga berperan sebagai sumber pendanaan

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. dapat memberikan keuntungan serta dapat menjamin kehidupan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam (Jogiyanto, 2013).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Karakteristik Objek Penelitian A. Kriteria Pemilihan Saham Indeks Kompas 100

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tepat informasi baru sebagaimana informasi tersebut menjadi tersedia. Teori

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai jenis instrumen investasi yang berada di pasar modal berbentuk financial

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alternatif sumber pendanaan bagi perusahaan-perusahaan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah return saham perusahaan sektor pertambangan yang

I. PENDAHULUAN. Secara perlahan namun pasti pasar modal Indonesia tumbuh menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. menarik karena bisa memberikan return (pengembalian) yang besar secara cepat,

BAB I PENDAHULUAN. yang memproduksi, mendistribusikan, dan memperdagangkan barang haram.

Bab V SIMPULAN DAN SARAN. diperoleh suatu kesimpulan. Bab ini berisikan kesimpulan dari pembahasan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. website Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dan

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan investasi merupakan pertimbangan untuk harapan. meningkatnya nilai dan perhatian terhadap memperkecil resiko di masa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESAIN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Indonesia periode Penelitian ini menggunakan PBV, ROE, dan PER

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang lebih besar. Hal ini erat kaitannya dengan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. aset-aset finansial dan ada yang melakukan investasi pada aset-aset riil. Investasi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melakukan merger

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

I. PENDAHULUAN. pasti pasar modal telah tumbuh dan berkembang menjadi bagian penting dalam pertumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dari suatu investasi. Return bisa positif dan juga negatif, jika positif berarti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian empiris. Penelitian empiris

BAB III METODE PENELITIAN. sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Subyek pada

BAB I PENDAHULUAN. fungsi ekonomi karena pasar modal adalah tempat penyaluran dana dari (lenders)

PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEKRETARIAT DAERAH

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

PEMERINTAH KOTA SALATIGA SEKRETARIAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pasar modal merupakan sarana untuk menghimpun dana yang tersedia di

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI, DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

B. ANALISIS KOMPONEN WAKTU PELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang (Tandelilin, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dalam investasi. Hubungan antara return yang diharapkan dan risiko dari

I. PENDAHULUAN. industri industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek merupakan sebuah pasar yang terorganisasi dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang semakin bertumbuh dan berkembang di Indonesia. Hal ini ditandai

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian asosiatif kausal.

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode

PEMERINTAH KOTA SALATIGA SEKRETARIAT DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. satunya dari kondisi pasar modalnya apakah efisien atau tidak. Efisiensi

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan melalui internet financial reporting.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB III METODE PENELITIAN. teknik purposive sample. Dengan kriteria kriteria sebagai berikut : melaporkan keuangan di BEI periode

BAB I PENDAHULUAN. umum mempunyai kesamaan yaitu adanya tingkat keuntungan yang disyaratkan

BAB III METODE PENELITIAN. bursa efek indonesia melalui media internet dengan situs dan

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesejahteraan di masa datang

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, likuiditas, grwoth, media

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Bahkan pasar modal juga dapat dipandang sebagai salah satu

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Earning Per Share, Price Earning Ratio

BAB III METODE DAN SAMPEL. 2. Perusahaan yang melakukan dan tidak melakukan restatement laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI AGAMA, MENTERI KETENAGAKERJAAN, DAN MENTERI PENDAYAGUNAANAPARATUR NEGARA, DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Sebagaimana pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Penelitian ini yaitu terkait Monday Effect dan Week Four Effect dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. III.1.1 Gambaran Umum dan Kriteria Perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini mengambil

METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. buku-buku, internet serta laporan yang tercatat melalui website

KEPUTUSAN BERSAMA MENTER! AGAMA, MENTER! KETENAGAKERJAAN, DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. B. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi. manufaktur. Dengan menggunakan teknik purposive sampling, ada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN. hasil yang akurat dan lengkap mengenai pengaruh minyak dunia, inflasi dan kurs,

BAB IV METODA PENELITIAN. manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. Langkah selanjutnya adalah

WALIKOTA MATARAM. SURAT EDARAN Nomor : 850 /469 /Org/VI/2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan bisnisnya agar tetap berjalan, salah satunya dengan

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode purposive sampling, artinya bahwa populasi yang akan dijadikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan alternatif bagi investor untuk menanamkan modalnya. Dalam pasar modal yang efisien, analisis teknikal tidak dapat digunakan untuk mendapat keuntungan karena harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia, baik informasi di masa lalu (misalnya laba perusahaan tahun lalu), informasi saat ini (misalnya rencana kenaikan deviden tahun ini), maupun informasi yang bersifat pendapat yang beredar di pasar yang bisa mempengaruhi harga sekuritas sehingga investor tidak dapat memperoleh imbal hasil tidak normal (abnormal return). Abnormal return adalah selisih antara return aktual dan return yang diharapkan yang dapat terjadi sebelum informasi resmi diterbitkan atau telah terjadi kebocoran informasi. (Samsul 2006:275) Semanjak Fama (1970) mengemukakan hipotesis pasar efisien, muncul berbagai perilaku ketidakteraturan atau penyimpangan dalam pasar modal. Ketidakteraturan terus menerus hadir dan memberikan dampak yang cukup besar disebut sebagai anomali pasar (market anomaly). Dalam anomali pasar, hasil yang ditimbulkan berlawanan dengan hasil yang diharapkan pada posisi pasar modal efisien. Beberapa hal yang dianggap sebagai anomali antara lain bahwa return berhubungan dengan ukuran perusahaan (size effect), rasio nilai buku dan nilai pasar (book value to market value ratio), dan rasio laba terhadap harga (earnings to

price ratio). Anomali jenis lain yang tidak berhubungan dengan faktor fundamental perusahaan melainkan dengan penanggalan dan musim dikenal dengan istilah anomali kalender (calendar anomalies). Secara umum, anomali pada kalender dapat diklasifikasikan menjadi : (1) Penerimaan atau pendapatan yang lebih tinggi di bulan Januari (January Effect); (2) Penerimaan yang lebih rendah di hari Senin dibandingkan hari-hari yang lain (Weekend Effect); (3) Pendapatan yang lebih tinggi di awal dan akhir bulan (Turn Of The Month Effect); (4) Pendapatan yang lebih tinggi menjelang libur (The Holiday Effect). Di negara-negara Barat dikenal beberapa liburan yang mengakibatkan pasar bursa istirahat, yaitu: Hari Buruh (Senin pertama bulan September), Memorial Day (Senin terakhir bulan Mei), Hari Kemerdekaan, Hari Thanksgiving (Kamis ke empat bulan November), Natal, dan Tahun Baru. Di Indonesia, pada Tahun 2009 kalender bursa mencatat beberapa libur antara lain: Januari 1 Tahun Baru Masehi 2 Cuti Bersama Tahun Baru Masehi 26 Tahun Baru Imlek 2560 Maret 9 Maulid Nabi Muhammad SAW 26 Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1931 April 9 Cuti Bersama Pemilu 2009 10 Wafat Yesus Kristus Mei 21 Kenaikan Yesus Kristus Juli 8 Cuti Bersama Pemilu Presiden 2009

20 Isra Mi raj Nabi Muhammad SAW Agustus 17 Hari Kemerdekaan RI September 18 Cuti Bersama Sebelum Hari Raya Idul Fitri 21 23 Idul Fitri 1 Syawal 1430 Hijriyah November 27 Idul Adha 1430 Hijriyah Desember 18 Tahun Baru 1431 Hijriyah 24 Cuti Bersama Sebelum Hari Raya Natal 25 Hari Raya Natal 31 Libur Bursa Fenomena Holiday Effect di Indonesia bertolak belakang dengan fenomena yang terjadi di Wall Street. Jika di Wall Street menjelang masuk libur akhir tahun atau menjelang berakhirnya tutup buku yang bersamaan dengan tutup tahun, fund manager sengaja melakukan pembelian saham agar harga saham naik dan nilai portofolionya menjadi indah. Sebaliknya di Indonesia, selain transaksi perdagangan sepi, juga telah terjadi penurunan kinerja di Bursa Efek Indonesia (BEI). Di awal pekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada posisi 1075,9 dan pada akhir pekan ditutup pada posisi 1058,3 atau turun 1,6%. Penelitian yang dilakukan pada BEI dalam kurun waktu antara 1998 sampai 2003, umumnya menunjukkan sesudah libur hari raya Idul Fitri, kinerja bursa sedikit membaik dibandingkan sebelum libur. (Suara Merdeka Online, Ekonomi, 31 Okt 2005)

Grafik 1.1 Sumber : www.idx.co.id (diolah). Grafik 1.1 menunjukkan pergerakan IHSG Desember 2008. Pada tanggal 17 Desember 2008 IHSG berada sedikit diatas 1350 kemudian semakin mendekati libur Natal IHSG semakin menurun. Fluktuasi harga saham tergantung pada informasi baru (new information) yang akan diterima, tetapi infromasi tersebut tidak diketahui kapan akan diterima sehingga informasi baru dan harga saham itu unpredictable. Perkiraan harga saham esok dapat dilakukan pada hari ini berdasarkan informasi hari ini, tetapi tidak menjamin kebenarannya. Harga saham di pasar saham merupakan harga konsensus di antara para investor dengan rentang lebar antara harga pasar terendah dan harga pasar tertinggi. Rentang harga pasar yang lebar mengindikasikan bahwa harga pasar tidak mencerminkan semua informasi yang diperoleh investor atau dengan kata lain, pasar tidak efisien. Dalam pasar yang efisien, fluktuasi harga sangat tipis. Perbandingan antara harga saham di pasar dan nilai intrinsik saham mencerminkan tingkat efisiensi pasar.

Kecenderungan terjadinya koreksi pasar menjelang liburan disebabkan oleh penyebaran informasi yang tidak merata (asimetris information). Penjelasannya sebagai berikut. Perubahan atau naik turunnya harga saham di pasar selalu dipengaruhi oleh informasi yang penting dan relevan. Di hari libur dimana pasar tidak ada transaksi pelaku pasar khawatir ada perkembangan informasi yang bisa mengakibatkan turunnya harga saham. Karena itu, untuk menghindari ketidakpastian dan mengurangi resiko, pelaku pasar bersikap lebih baik tidak memegang saham saat liburan. Akibatnya mereka melepas saham sehingga harganya di pasar terkoreksi. Telaah teoritis dan beberapa penelitian empiris telah mencoba mengaitkan antara peristiwa hari libur tertentu dengan kinerja pada bursa efek. Dampak dari peristiwa hari libur kalender tertentu tersebut dinamakan Holiday Effect. Ada beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan untuk mengetahui pengaruh dari peristiwa hari libur tertentu terhadap kinerja bursa antara lain perkembangan transaksi (volume) perdagangan, nilai maupun perkembangan harga saham. Perkembangan faktor-faktor itu dibandingkan selama periode pra libur dengan pasca libur. Jika ada perbedaan yang signifikan antarwaktu itu, maka dapat dikatakan hari libur kalender tertentu mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja bursa. Namun, penelitian seperti ini perlu dilakukan lebih intensif sehingga menghasilkan penjelasan yang lebih lugas dan bisa menjadi pegangan bagi pelaku pasar. Berdasarkan uraian sebelumnya maka penulis tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul Pengaruh Hari Libur Kalender (Holiday Effect)

Terhadap Anomali Return Indeks Sektoral Saham Perusahaan Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada pengaruh yang signifikan dari hari libur kalender (holiday effect) terhadap return indeks sektoral saham. C. Kerangka Konseptual Konsep dalam penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar pengaruh holiday terhadap return indeks sektoral. Menentukan apakah return indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia yang dihasilkan mengikuti preferensi hari libur baik pra libur maupun pasca libur akan diuji dengan membandingkan return pada masingmasing hari sebelum libur ataupun sesudah libur terhadap hari perdagangan biasa. Yang dimaksud dengan hari libur adalah hari libur nasional dalam kalender nasional Indonesia, tidak termasuk hari libur kerja Sabtu dan Minggu. Holiday Effect Pre Holiday (x1) Return Indeks Sektoral Post Holiday (x2) Gambar 1.1 : Kerangka konseptual Sumber : Marret dan Worthington (2007)

D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara yang menerangkan fakta atau kondisi yang diamati dan digunakan untuk langkah penelitian selanjutnya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah : H 0 : Tidak ada pengaruh pre holiday dan post holiday terhadap return indeks sektor. H 1 : Pre holiday berpengaruh terhadap return sektor. H 2 : Post holiday berpengaruh terhadap return sektor. H 3 : Pre holiday dan post holiday sama-sama berpengaruh terhadap return sektor. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh hari libur kalender (Holiday Effect) terhadap return indeks sektoral saham. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi praktisi/investor, penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan investasi di sekitar periode liburan (holiday). b. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat dalam memperluas wawasan dalam hal pengaruh event effect terhadap harga saham khususnya event holiday. c. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian lanjutan pada ruang lingkup dan kajian yang lebih luas.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Penetapan batasan operasional penelitian adalah untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan. Batasan operasional penelitian ini dibagi dalam: - Objek dalam penelitian ini adalah indeks sektoral dari perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 Oktober 2009. - Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah return indeks sektoral dan hari-hari libur tahunan dalam hal ini adalah libur Tahun Baru Masehi; Tahun Baru Imlek; Maulid Nabi Muhammad SAW; Hari Raya Nyepi; Wafat Yesus Kristus; Kenaikan Yesus Kristus; Isra Mi raj Nabi Muhammad SAW; Hari Kemerdekaan; Hari Raya Idul Fitri; Idul Adha; Tahun baru Hijriyah; dan hari Raya Natal. 2. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas (X1) : Pre holiday. Dalam penelitian ini pre holiday adalah dua hari kerja sebelum hari libur (t- 2). Variabel ini akan diukur dengan dummy variabel untuk menandakan harihari pre holiday. (Dummy_Pre = 1). b. Variabel bebas (X2) : Post holiday.

Dalam penelitian ini post holiday adalah dua hari kerja setelah hari libur (t+2). Variabel ini akan diukur dengan dummy variabel untuk menandakan hari-hari post holiday. (Dummy_Post = 1). c. Variabel dependen (Y): Return indeks sektoral Return sektor dapat dihitung berdasarkan data historis Rumus Dimana : Rt Pt = return indeks sektor A pada hari ke t = closing index sektor A pada hari ke t Pt-1 = closing index sektor A pada hari ke t-1 3. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui media internet dengan situs www.idx.co.id; http://finance.yahoo.com; www.duniainvestasi.com/bei. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober sampai Maret 2010. 4. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder diperoleh melalui media internet, jurnal, buku-buku referensi, surat kabar, dan literatur ilmiah lainnya yang berkaitan dengan topik bahasan dalam penelitian. 5. Populasi dan Sampel

5.1. Populasi Jumlah emiten yang terdaftar di BEI sampai dengan Desember 2008 adalah sebanyak 396 perusahaan yang dibagi atas 9 sektor yaitu : perkebunan; pertambangan; industri dasar dan kimia; aneka industri; industri barang konsumsi; properti dan real estate; infrastruktur, utilitas dan transportasi; keuangan; perdagangan, jasa, dan investasi. Tetapi yang menjadi populasi dalam penelitian ini bukan jumlah perusahaan melainkan adalah tahun sejak Bursa Efek di Indonesia berdiri yaitu tahun 1977 sampai dengan hari ini. 5.2. Sampel Yang menjadi sampel di penelitian ini adalah periode tahun yaitu Januari 2007 sampai Oktober 2009. 6. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka berupa literatur, jurnal, penelitian terdahulu, dan laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapat gambaran masalah yang akan diteliti serta melalui data sekunder berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh BEI. 7. Teknik Analisis Data 7.1. Analsisi Deskriptif Analisis deskriptif merupakan metode untuk menggambarkan data yang dikumpulkan secara sederhana. Penyajiannya dapat berbentuk tabel atau grafik, termasuk juga perhitungan rata-rata, standar deviasi dan sebagainya. (Nasution

2007: 118). Data yang telah dikumpulkan dianalisis sehingga dapat diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai variabel penelitian berdasarkan data. 7.2. Uji Asumsi Klasik Setelah data dianalisis, model regresi linear berganda harus memenuhi syarat asumsi klasik sebagai berikut : 7.2.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regreasi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data digunakan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. 7.2.2. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk mengetahuinya dapat dilihat melalui Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Uyanto (2006:58) jika nilai VIF tidak lebih dari 5 maka model terbebas dari multikolinearitas. 7.3. Metode Analisis Regresi Linear Berganda Penelitian ini akan menggunakan model regresi linear berganda yang memasukkan variabel dummy untuk menentukan apakah terdapat perbedaan antara return sebelum dan sesudah hari libur terhadap hari perdagangan biasa. Secara umum model regresi berganda dapat dirumuskan seperti persamaan berikut:

Model yang digunakan untuk menganalisis informasi dalam penelitian ini adalah: Y = α + b1 Dummy_Pre + b2 Dummy_Post + ε Keterangan : Y = return indeks sektoral. α = konstanta b1, b2 = koefisien regresi Dummy_Pre = return indeks sebelum hari libur nasional 1 untuk hari libur nasional 0 untuk lainnya Dummy_Post = return indeks setelah hari libur nasional 1 untuk setelah hari libur nasional 0 untuk lainnya ε = error of term (variabel lain yang tidak diteliti) 7.4. Uji Hipotesis Jika model regresi sudah memenuhi syarat asumsi klasik diatas maka dilanjutkan dengan analisis hipotesis sebagai berikut: 7.4.1. Koefisien Determinan (R 2 ) Pengujian ini digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase variabel bebas terhadap varians naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara 0 1 (0 R 2 1). Bila R 2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel dependen, bila R 2 semakin mendekati 1 menunjukkan semakin kuat pengaruh variabel bebas terhadap variabel dependen. 7.4.2. Uji Signifikan Parsial (Uji t) Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya : H0 : b1, b2 = 0, artinya suatu variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

H1 : b1, b2 0, artinya variabel dependen secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : H 0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% H 1 diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% 7.4.3. Uji Signifikan Simultan (Uji F) Uji ini menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Bentuk pengujiannya : H0 : b1 = b2 = 0, artinya variabel bebas secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. H1 : b1, b2 0, artinya semua variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan: H 0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5% H 1 diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%