Pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi Sebagai Upaya Untuk Memelihara Kebudayaan Nasional. Puniatun ( ST) Mahasiswa PPKN IKIP Veteran Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Upacara tradisional merupakan wujud dari suatu kebudayaan. Kebudayaan adalah

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan di lapangan mengenai perkembangan seni

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan mekanisme untuk mensosialisasikan normanorma

Peran Wayang Kulit Dalam Penguatan Kebudayaan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pepatah Jawa dinyatakan bahwa budaya iku dadi kaca benggalaning

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kesatuan yang dibangun di atas keheterogenan

Persepsi Masyarakat terhadap Kirab Budaya dalam Nawu Sendhang Seliran di Mataram Islam Sayangan Jagalan Banguntapan Bantul

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki lingkungan geografis. Dari lingkungan geografis itulah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

ABSTRAK. Kata Kunci : Budaya, Feature, Nusantaraku, Produser, Rasulan. xii + 82 halaman; 17 gambar; 10 tabel Daftar acuan: 14 ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sosial, adat istiadat. Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB III HASIL PENELITIAN

2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sangat kompleks. Didalamnya berisi struktur-struktur yang

I. PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen atau majemuk, terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai merauke, menyebabkan Indonesia memiliki banyak pulau. dijadikan modal bagi pengembang budaya secara keseluruhan.

PERGESERAN MAKNA SENI TARI PRAJURITAN DESA TEGALREJO KECAMATAN ARGOMULYO

I. PENDAHULUAN. maupun dilestarikan. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks yang

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PELAKSANAAN TRADISI MERON (Studi Kasus di desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa ada di dalamnya dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, adat istiadat dan

I. PENDAHULUAN. Kebudayaan terjadi melalui proses belajar dari lingkungan alam maupun

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

Kajian Folklor dalam Tradisi Nyadran di Desa Ketundan Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ratusan suku bangsa,

BAB I PENGANTAR Latar Belakang Masalah. kekayaan budaya yang amat sangat melimpah. Budaya warisan leluhur merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari penilitian skripsi yang berjudul Kesenian Tradisional Mak Yong di

BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TEKS DESKRIPSI BUDAYA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. cerdas, sehat, disiplin, dan betanggung jawab, berketrampilan serta. menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi misi dan visi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

UPACARA ADAT LEGU DOU GAM DJAI DI TIDORE. Pembimbing : Drs. Joni Apriyanto M.Hum*, H. Lukman D. KATILI S.Ag.,M.ThI* Oleh: Sofyan S.A.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prima Suci Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya suku Bugis yang tersebar di seluruh kabupaten yang ada di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Sindangkasih adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa di

BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. Danandjaja (dalam Maryaeni 2005) mengatakan bahwa kebudayaan daerah

ANALISIS SOSIOLOGI BUDAYA DALAM KESENIAN TRADISIONAL JATHILAN TRI TUNGGAL MUDA BUDAYA DUSUN GEJIWAN DESA KRINJING KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

2015 PERKEMBANGAN KESENIAN BRAI DI KOTA CIREBON TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil pembahasan Bab IV terdahulu, maka peneliti rumuskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

GEDUNG WAYANG ORANG DI SOLO

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

KURIKULUM Kompetensi Dasar. Mata Pelajaran PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN. Untuk KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial

BAB II LANDASAN TEORI. tradisi slametan, yang merupakan sebuah upacara adat syukuran terhadap rahmat. dan anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

CERITA RAKYAT GUNUNG SRANDIL DI DESA GLEMPANG PASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP (TINJAUAN FOLKLOR)

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut

BAB II TINJAUAN TEORETIS TENTANG KESENIAN HADRO. Kesenian merupakan salah satu unsur kebudayaan yang terbentuk dari

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. Dengan demikian

BAB V PENUTUP. 1. Proses pelaksanaan upacara adat 1 Sura dalam pelaksanaanya terdapat dua

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman kesenian tradidisional adalah salah satu potensi budaya yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia serta segala masalah kehidupan tidak dapat dipisah-pisah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. budaya sebagai warisan dari nenek moyang. Kehidupan manusia di manapun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dinamakan mampu berbuat hamemayu hayuning bawana (Suwardi Endraswara,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesenian wayang golek merupakan salah satu kesenian khas masyarakat

48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan dan kesenian tradisionalnya.

2015 EKSISTENSI KESENIAN HADRO DI KECAMATAN BUNGBULANG KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berbagai budaya masyarakat, adat istiadat dan kebiasaan yang dilakukan turun

BAB I PENDAHULUAN. daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan dan adat istiadatnya sendiri. Dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. media bagi bangsa Indonesia untuk mempelajari kejayaan masa lalu. Hal ini menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa termasuk agamapun banyak aliran yang berkembang.

STUDI TENTANG IMPLEMENTASI NILAI-NILAI BUDI PEKERTI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 21 PEKANBARU

MUSEUM WAYANG NUSANTARA DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki adat istiadat (kebiasaan hidup) dan kebudayaan masing-masing,

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

DESKRIPSI KARYA TARI KREASI S O M Y A. Dipentaskan pada Festival Nasional Tari Tradisional Indonesia di Jakarta Convention Centre 4-8 Juni 2008

I. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN RELEVAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

IMPLEMENTASI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA. Adiyana Slamet, S.IP,. M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN YANG RELEVAN. Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, ialah

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENGAJIAN AKBAR DALAM RANGKA SEDEKAH DESA KRAJAN WUJIL KECAMATAN BERGAS

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditemui hal-hal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN

MERTI DUSUN DI DUSUN GINTUNGAN

PELESTARIAN BATIK SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KALANGAN SISWA SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. a. Upaya pemertahanan bahasa Bali dalam keluarga. Hal ini tampak dalam situasi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu unsur kebudayaan dan sebagai salah satu perantara sosial

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pelaksanaan upacara perkawinan, setiap suku bangsa di Indonesia memiliki

Transkripsi:

Pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi Sebagai Upaya Untuk Memelihara Kebudayaan Nasional Puniatun (10110081-ST) Mahasiswa PPKN IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang masalah yang diteliti adalah pelaksanaan tradisi sedekah bumi di dusun Pucung kelurahan Pudak Payung yang didalam pelaksanaannya dipentaskan wayang kulit sebagai media ritual ( merti desa ) tetap dilestarikan walaupun bersaing dengan kesenian modern namun tetap diuri-uri dan dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tradisi sedekah bumi dalam masyarakat Pucung kelurahan Pudak Payung. 2) untuk mengetahui peran pelaksanaan tradisi sedekah bumi yang ada hubungannya dengan pendidikan formal. 3) untuk mengetahui peran pelaksanaan tradisional sedekah bumi dalam masyarakat Pucung sebagai upaya untuk memelihara kebudayaan nasional. Hasil penelitian tentang pelaksanaan tradisi sedekah bumi ini sebagai upaya memelihara kebudayaan nasional ini diharapkan menjadi bahan masukan dan menambah wawasanbagi penulis dan bagi pembacanya. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang menggambarkan dimana peneliti berusaha mengungkapkan suatu fenomena / objek yang terjadi secara terus menerus tanpa memberikan suatu pembenahan pada objek yang bersangkutan. Tempat penelitian ini dilaksanakan di wilayah kelurahan Pudak Payung kecamatan Banyumanik Semarang. Adapun waktu penelitian dilakukan pada bulan Juli sampai September 2013. Dari hasil pengumpulan data, peneliti memperoleh data sebaai bukti bahwa pelaksanaan tradisi sedekah bumi sebagai upaya memelihara kebudayaan nasional di dusun Pucung kelurahan Pudak Payung yang cukup bugus / sangat berperan. Hal ini dibuktikan dengan masih dilaksanakan tradisi sedekah bumi di dusun tersebut. Adapun kesimpulan dari skripsi ini yaitu : 1) Perkembangan pelaksanaan tradisi sedekah bumi di dusun Pucung kelurahan Pudak Payung masih dipertahankan kelestariannya walaupun bersaing dengan budaya modern. 2) Pelaksanaan tradisi sedekah bumi cukup berperan terhadap pendidikan moral dalam masyarakat dusun Pucung kelurahan Pudak Payung terbukti disana masih ada gotong royong, musyawarah, kegiatan sosial. 3) Pelaksanaan tradisi sedekah bumi cukup berperan dalam memelihara kebudayaan nasional yaitu dengan adanya modifikasi musik, lagu dan kepandaian dalang dalam menyampaikan cerita menambah antusias masyarakat unuk menyaksikan dan memahami cerita dari wayang tersebut. Saran-saran yang diajukan peneliti yaitu : 1) Dengan berkurangnya peminat pelaksanaan tradisional sedekah bumi, maka perlu memperkenalkan tradisi sedekah bumi di dunia pendidikan baik formal maupun informal mulai jenjang pendidikan paling bawah sampai jenjang paling tinggi sebagai suatu kearifan lokal. 2) Untuk menambah daya tarik pelaksanaan tradisi sedekah bumi maka perlu dimodifikasi dengan menggunakan teknologi modern serta mengalihbahasakan agar penonton dapat memahami isi cerita yang dibawakan oleh dalang. 3) Kemudian pemerintah diharapkan memfasilitasi pelaksanaan tersebut agar lebih bisa masuk ke daerah pelosok maupun luar negeri.dengan demikian pelaksanaan tradisi sedekah bumi sebagai upaya memelihara kebudayaan nasional dapat terus dipertahankan di sepanjang masa. Kata Kunci : sedekah bumi, kebudayaan, tradisi PENDAHULUAN Kota Semarang mempunyai bermacam-macam tradisional yang berada di kecamatan. Tradisional yang masih ada antara lain sedekah bumi. Tradisional merupakan istilah yang berasal dari tradisi, sedangkan tradisi berasal dari kata ttradisio yang artinya mewariskan. Tradisional dapat diartikan sebagai suatu yang sesuai tradisi, sesuai dengan kerangka-kerangka, pola-pola, penerapan JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 101

yang selalu berulang-ulang misalnya kesenian tradisional kerakyatan, apabila dilihat dari gerakannya masih sederhana dan silakukan berulang-ulang, baik bentuk maupun pola penerapannya. Pengertian tradisi mencakup pedoman untuk tetap ada dimasalah yang ditemui oleh angkatan sebelumnya. Didalam tradisi ada tanda-tanda yang kuat, beda dengan keadaan jaman dulu bisa dikatakan salah satu keadaan proses sosial yang kuat, yang unsur-unsurnya diwariskan dari angkatan sebelumnya. Kota Semarang mempunyai bermacam-macam tradisi yang berada di kecamatan. Tradisi yang masih ada diantaranya adalah sedekah bumi. Tradisi sedekah bumi yang ada di Kota Semarang merupakan kebudayaan yang perlu dijaga. Pelaksanaan tradisi sedekah bumi merupakan salah satu kebudayaan masyarakat yang perlu dijaga sebab merupakan identitas masyarakat tertentu misalnya hasil tradisi warak ngendog untuk menandai dimulainya bulan Ramadhan atau bulan puasa. Hal demikian menggambarkan keadaan sosial wilayah, merupakan ciri khas atau tanda daerah tersebut. Sehingga bisa dikatakan hasil dari seni tradisional merupakan identitas suatu masyarakat tertentu. Seni memang selalu menarik untuk dibicarakan, bukan karena keindahannya tetapi terlebih lebih disadari atau tidak, manusia tidak dapat lepas dari keindahan. Tradisi merupakan bagian dari kebutuhan manusia. Kebutuhan yang tidak bisa dianggap mudah, sebab manusia itu memang membutuhkan untuk mengimbangi kebutuhan jasmani dan rohani. Wujud identitas budaya tradisional sedekah bumi perlu dijaga supaya lestari. Maka dari itu kita usahakan untuk mengembangkan aktivitas dankreativitas khususnya generasi muda untuk ikut andil melestarikan budaya tradisi sedekah bumi. Kesenian tradisional yaitu suatu bentuk seni yang berakar dan bersumber yang dirasakan sendiri oleh masyarakat pendukungnya. Pengolahannya didasarkan pada cita-cita masyarakat pendukungnya atau lingkungan. Cita-cita ini mengandung arti yang luas,termasuk nilai kehidupan, tradisi, pandangan hidup, rasa etis dan estetis serta ungkapan budaya lingkungannya. Pelaksanaan tradisi mempunyai kedudukan yang sangat penting ada di masyarakat seperti sedekah bumi di dusun pucung kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Tradisi sedekah bumi mewujudkan salah satu jenis tradisi yang sudah jadi kebiasaan. Sebab masyarakat pucung mempunyai keyakinan bahwa dengan diadakannya sedekah bumi tiap tahun akan membawa berkah dan supaya tidak terjadi wabah penyakit yang menimpa warga dusun pucung. Pelaksanaan sedekah bumi dilaksanakan setiap tahun sekali yaitu bulan ba da mulud dan biasanya dilaksanakan di lapangan RW serta lingkungan sekitar. Semua warga mengikuti prosesi sedekah bumi dimulai dengan nyadran sendang gedhe, tempat yang biasanya digunakan untuk kebutuhan air masyarakat sekitar. Kegiatan nyadran tersebut antara lain membersihkan sendang, kemudian berdoa bersama dan dilanjutkan makan bersama. Prosesi pembersihan sendang gedhe biasanya dilaksanakan pada hari Jum at.kemudian malam harinya dilanjutkan prosesi majemukan yaitu acara do a bersama yang dihadiri semua sesepuh dusun Pucung beserta tamu undangan. Setelah JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 102

itu dilanjutkan dengan acara hiburan rakyat.pada keesokan harinya diadakan pagelaran wayang kulit yang dimulai pukul 11.00-17.00 WIB. Prosesi sedekah bumi yang terakhir yang paling ditunggu-tunggu adalah pagelaran wayang kulit semalam suntuk, dimulai dengan penyerahan wayang oleh pimpinan pemerintahan di tingkat kelurahan kepada dalang, kemudian dimulailah acara pagelaran wayang kulit. Masyarakat di dusun Pucung Kecamatan Banyumanik mempunyai nilai-nilai tradisi, adatistiadat, rasa gotong royong dan kesetiakawanan warga yang tinggi serta memiliki kegiatan sosial dan budaya yang tinggi pula. Umumnya tingkat pendidikan masyarakat Pucung kecamatan Banyumanik Kota Semarang sudah cukup tinggi, rata-rata tingkat pendidikan Sekolah Lanjutan Atas, juga sudah ada yang mencapai Sarjana tetapi ada juga yang masih lulusan SMP. Mata pencaharian masyarakat dusun Pucung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang adalah petani, peternak, pedagang, buruh pabrik dan Pegawai Negeri. Bisa dikatakan tingkat perekonomian sudah cukup mapan. Dasar pengkajian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan sedekah bumi masyarakat dusun Pucung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang jika dilihat dari letak geografisnya, bisa dikatakan letaknya di pinggir kota tetapi masih melaksanakan tradisi sedekah bumi. Maka penelitian ini mengangkat judul Skripsi Pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi Sebagai Upaya Untuk Memelihara Kebudayaan Nasional di dusun Pucung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan merupakan sutu proses diterimanya stimulus oleh individu organisme melalui alat indera. Proses tersebut tidak terhenti disitu saja. Pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf. Dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Dengan demikian stimulus yang diterima tersebut menjadi suatu yang berarti setelah diorganisasikan dan diinterpretasikan. Akhirnya organisme ini memberikan reaksi. Beraneka ragam tingkat pendidikan masyarakat yang terbesar di dusun Pucung Kecamatan Banyumanik Kota Semarang mengakibatkan perbedaan kemampuan dalam mengungkapkan persepsi dan identifikasi suatu objek. Dalam mengungkapkan batasan-batasan persepsi dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya tingkat pendidikan, pandangan, pendapat, penilaian kesan, kesadaran sikap, perhatian, kecenderungan, hati, atau keinginan untuk menerima. Atas dasar uraian di atas dapat kita ketahui bahwa persepsi mempengaruhi tindakan atau tingkah laku seseorang, persepsi seseorang mempunyai persepsi positif terhadap suatu objek, maka individu tersebut cenderung bersifat bertingkah laku positif terhadap objek tertentu. Sebaliknya individu yang mempunyai persepsi negatif terhadap suatu objek, maka individu tersebut cenderung bertingkah laku negatif terhadap objek tertentu. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 103

Pengertian Sedekah Bumi Sedekah bumi adalah semacam upacara atau jenis kegiatan yang intinya untuk mengingat kepada Sang Pencipta Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya kepada manusia di muka bumi ini khususnya kepada keluarga petani yang hidupnya bertopang pada hasil bumi di pedesaan atau pinggiran kota yang masyarakatnya bertani. Biasanya dalam melakukan sedekah bumi, mereka percaya bahwa dengan bersyukur maka Allah SWT akan menambahkan kenikmatan-kenikmatan lagi. Allah akan menambah hasil-hasil panen mereka dan Allah akan menghilangkan paceklik hasil bumi mereka. Maka meskipun dengan cara yang sederhana biasanya mereka melakukan dengan cara pamer hasil bumi yaitu dengan karnaval keliling desa dengan mengarak hasil bumi berupa ketela pohon, mangga, jagung dan sebagainya. Tegantung hasil bumi yang mereka peroleh dari bumi yang mereka tanami. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, lokasi di pinggiran kota Semarang kebanyakan sudah berubah yang tadinya daerah subur banyak lading sekarang berubah menjadi pemukiman, maka yang diharapkan bukan lagi hasil bumi tetapi nasi tumpeng. setelah mengarak keliling desa mereka kemudian makan bersama dilanjutkan dengan menyaksikan pagelaran wayang kulit. Mereka memilih pagelaran wayang kulit sebagai pertunjukan, karena cerita wayang kulit biasanya mengandung banyak petuah, nasehat untuk menjadikan manusia yang utama, kita juga diingatkan untuk tidak berbuat jahat, jangan serakah. Orang yang berbuat baik pasti pada akhirnya akan Berjaya. Itulah kegiatan sedekah bumi yang masih berlangsung di beberapa kelurahan di pinggir kota. Kebudayaan Nasional Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah puncak-puncak dari kebudayaan daerah. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengungkap peran pelaksanaan sedekah bumi sebagai upaya untuk memelihara kebudayaan nasional, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif atau penelitian kualitatif. Mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dihadapi. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 104

Lokasi Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian dilakukan di dusun Pucung Kecamatan Banyumanik kota Semarang 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2013 sampai bulan September 2012. FOKUS PENELITIAN Fokus dalam penelitian ini adalah : 1. Peran pelaksanaan sedekah bumi dalam masyarakat Pucung sebagai upaya untuk memelihara kebudayaan nasional. SUMBER DATA PENELITIAN Sumber data dalam penelitian ini adalah aparat kelurahan, tokoh masyarakat, pelajar, guru, tokoh agama, dalang. Sehubungan dengan penelitian ini adalah kualitatif, maka teknik pemilihan sumber data atau sampel yang digunakan adalah snow all. Snow all artinya dari seluruh sumber data, kemudian dipilih sumber data tertentu yang dianggap mengerti permasalahan dan tujuan penelitian. Sumber data yang terpilih disebut key informan. Informan diharapkan terus bergulir dan berkembang semakin besar, dari key informan / informan yang satu ke yang lainnya sampai permasalahan terungkap. Dengan demikian informan penelitian ini adalah orang yang benar-benar tahu atau pelaku yang terlibat dalam permasalahan penelitian pelaksanaan tradisional sedekah bumi sebagai upaya untuk memelihara kebudayaan nasional di dusun Pucung Kecamatan Banyumanik Semarang. Mereka terpilih sebagai key informan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Key informan yang terpilih No Nama Kompetensi 1 Margono Kepala Kelurahan Pudak Payung 2 Hadi Suyanto Dalang 3 Heri Sutanto Ulama 4 Supigati Guru 5 Novan Mahasiswa UNNES 6 Sunarmin Tokoh Masyarakat Mereka merupakan informan / nara sumber / kunci yang diharapkan dapat memberikan informasi kunci juga digunakan informan biasa yang diharapkan bisa memberi informasi tambahan bila diperlukan. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 105

Alur pemilihan sumber informasi dapat dilihat dalam skema berikut. Informan Kunci Informan Kunci Informan Kunci Informan Kunci Peneliti Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Disini peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, melakukan analisis, menafsirkan data dan akhirnya pelapor penelitian. Peneliti disini menjadi segalanya dalam keseluruhan proses penelitian untuk meningkatkan kemampuan peneliti sebagai instrumen, maka peneliti berusaha selalu pergi kepada situasi yang baru untuk memperoleh pengalaman kemudian mencatat apa yang menjadi pembicaraan. Untuk membantu kelancaran peneliti dalam melakukan keseluruhan proses penelitian utamanya pada saat pengumpulan data, peneliti menggunakan alat bantu berupa tape recorder dan kamera. Melalui alat bantu tersebut peneliti berharap tindakan perilaku dan proses yang terjadi dapat dijadikan bahan kajian untuk diketik dan diperbaiki. Teknik Pengumpulan Data Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam ( in-depth-interview ). Teknik wawancara yang digunakan adalah dengan menggunakan petunjuk umum wawancara hanya berisi petunjuk secara garis besar tentang proses dan isinya, agar terjaga pokok-pokok dan yang direncanakan dapat dicapai. Sebagai pelengkap digunakan teknik pengamatan dan dokumentasi. HASIL PENELITIAN Perkembangan Pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi Pelaksanaan tradisi sedekah bumi sudah berlangsung puluhan tahun. Seiring berjalannya waktu dan jaman yang semakin canggih, pelaksanaan tradisional sedekah bumi masih dilestarikan dan diuriuri kebudayaannya. Dalam pelaksanaan tradisi sedekah bumi dipentaskan pagelaran wayang kulit sehari semalam.seperti yang dikatakan oleh kepala kelurahan Pudak Payung MGN 45 tahun bahwa : pelaksanaan tradisi sedekah bumi di dusun Pucung kelurahan Pudak Payung adalah perwujudan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka merti desa. Pelaksanaan sedekah bumi tetap mementaskan pagelaran wayang kulit sehari semalam walaupun biaya sangat mahal, namun masyarakat tidak menjadikannya sebagai beban. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 106

Hal tersebut di atas sama dengan pendapat dari Kasi Pemerintah Kelurahan Pudak Payung oleh PMH 40 tahun, bahwa : perkembangan pelaksanaan sedekah bumi di dusun Pucung semakin tergeser dengan budaya-budaya modern yang muncul akibat kemajuan teknologi. Perkembangan pelaksanaan tradisi sedekah bumi saat ini mengalami kemunduran dan mulai terkikis dengan adanya kemajuan teknologi modern. Peran Pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi Hubungannya Dengan Pendidikan Moral Hampir seluruh lakon alur cerita wayang kulit yang dipentaskan dalam acara sedekah bumi merupakan tuntunan tingkah laku / moral, hal ini dikatakan oleh HSY 55 tahun seorang dalang, bahwa : dalam cerita wayang banyak mengandung budi pekerti yang bermanfaat bagi masyarakat yang dapat digunakan sebagai media pendidikan yaitu untuk mempengaruhi orang yang melihat pertunjukan wayang tersebut. Hal yang sama juga disampaikan oleh SPT 45 tahun guru TK, beliau mengatakan bahwa : wayang berfungsi sebagai alat pendidikan yang baik karena pendidikan merupakan sarana mengetahui tentang kebudayaan yang menyangkut bahasa, tingkah laku, budi pekerti manusia dalam hidup bermasyarakat. Juga ditegaskan oleh SRM tokoh masyarakat 53 tahun, bahwa : wayang kulit dapat dipakai sebagai alat propaganda yang baik untuk menyampaikan pesan kebaikan maupun keburukan dan tertib dalam kehidupan. Misalnya pendidikan anti korupsi, sifat kesatria yang meliputi jujur, tanggung jawab, disiplin dan kerja keras. Dengan keterangan beberapa orang tersebut di atas dapat dikatakan bahwa pelaksanaan tradisi sedekah bumi di dusun Pucung sangat berperan dalam perkembangan moral karena didalamnya terkandung nilai-nilai kepahlawanan, kesetiaan, kejujuran, kerja keras, rela berkorban dan sebagainya. Peran Pelaksanaan Tradisi Sedekah Bumi Sebagai Upaya Untuk Memelihara Kebudayaan Nasional. Pelaksanaan tradisi sedekah bumi merupakan kebudayaan daerah, terutama di Jawa mempunyai nilai yang adi luhung. Didalam pelaksanaannya dipentaskan wayang kulit yang merupakan kebudayaan daerah Jawa namun keberadaannya kesenian wayang kulit dapat memperkuat kebudayaan bangsa Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pengakuan dari UNESCO yang menetapkan kesenian wayang kulit sebagai pusaka dunia. Berikut beberapa pandangan / pendapat tentang peran sedekah bumi sebagai upaya untuk memelihara kebudayaan nasional. Menurut pendapat tokoh masyarakat dusun Pucung SRM 53 tahun, mengatakan bahwa : pelaksanaan tradis sedekah bumi yang didalamnya dipentaskan wayang kulit merupakan akar dari kebudayaan nasional. Jadi keberadaannya harus dipertahankan dan perlu dilestarikan demi kelangsungan hidup dari budaya bangsa. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 107

Hal senada juga dikatakan oleh NVN 20 tahun mahasiswa UNNES, bahwa: pelaksanaan tradisi sedekah bumi sangat berperan sekali dalam penguatan kebudayaan nasional. Untuk itu perlu dilestarikan dengan cara memperkenalkan kesenian tersebut di pendidikan formal mulai sejak dini, karena jika diperkenalkan sejak dini maka akan lebih mengena dalam ingatan para peserta didik / siswa sehingga siswa akan lebih mencintai budaya daerah dibandingkan budaya negara lain. Juga ditegaskan oleh HRS 47 tahun, seorang ulama bahwa : untuk mempekuat kebudayaan nasional maka pelaksanaan tradisional sedekah bumi harus ditingkatkan karena didalamnya terdapat pagelaran wayang kulit yang merupakan kebudayaan nasional. Jadi dengan demikian, pelaksanaan tradisi sedekah bumi sangat berperan dalam perwujudan melestarikan dan memelihara kebudayaan nasional karena didalamnya terdapat pementasan wayang kulit agar tetap ada walaupun harus bersaing dengan kebudayaan yang serba modern. Pembahasan Data Berdasarkan data hasil penelitian mengenai pelaksanaan tradisi sedekah bumi sebagai upaya untuk memelihara kebudayaan nasional di dusun Pucung kelurahan Pudak Payung Kecamatan Banyumanik melalui wawancara mendalam dan observasi langsung, yaitu : 1. Perkembangan pelaksanaan tradisi sedekah bumi dari tahun ke tahun masih tetap dilestarikan, walaupun dalam pelaksanaannya membutuhkan dana yang besar tetapi bagi masyarakat tidak dijadikan sebagai beban karena dipikul secara bersama-sama sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugrah yang dilimpahkan. Disamping rasa syukur, pelaksanaan tradisi sedekah bumi juga merupakan bentuk usaha masyarakat dalam melestarikan dan memelihara budaya dari warisan nenek moyang yang memiliki nilai sangat tinggi. 2. Hampir semua lakon / isi cerita dari wayang kulit dalam pelaksaan tradisional sedekah bumi merupakan tuntunan tingkah laku sehingga tepat bila pelaksanaan tradisi sedekah bumi sangat berperan dalam perkembangan moral masyarakat kelurahan Pudak Payung. Hal ini terbukti bahwa di dusun Pucung masyarakatnya selalu hidup rukun dan damai walaupun terdapat 5 agama yang berbeda yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Budha. Masyarakat selalu bergotong-royong dalam setiap kegiatan sosial. Dan mereka mempunyai falsafah hidup bahwa kerukunan dan kerja keras adalah modal dasar untuk mencapai cita-cita dan akan membuahkan hasil yang memuaskan. 3. Keberadaan kesenian wayang kulit dalam pelaksanaan tradisi sedekah bumi sekaligus sebagai upaya untuk memelihara kebudayaan nasional untuk itu sangat dipertahankan dan dilestarikan. Bagi masyarakat, wayang kulit merupakan budaya yang mempunyai nilai seni yang tinggi. Untuk itu kesenian tersebut dilestarikan secara turun-temurun agar budaya tersebut tetap ada dan tidak luntur dengan adanya perubahan jaman. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 108

KESIMPULAN Untuk menjawab permasalahan-permasalahan dalam skripsi ini, berdasarkan analisis dan pembahasan hasil penelitian di lapangan sesuai dengan pendekatan kualitatif dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan tradisi sedekah bumi dalam perkembangannya masih dipertahankan kelestariannya dan bagi masyarakat Pucung merupakan sesuatu yang wajib sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun bersaing dengan budaya asing, pagelaran wayang kulit dalam tradisional sedekah bumi tetap dilaksanakan meskipun membutuhkan biaya yang sangat besar namun bagi masyarakat hal tersebut tidak dianggap sebagai beban. 2. Pelaksanaan tradisi sedekah bumi memiliki peran yang cukup dalam hubungannya dengan pendidikan moral karena seluruh lakon yang dibawakan dalam pagelaran wayang kulit merupakan tuntunan tingkah laku manusia. Hal ini dapat dilihat dari cerita wayang yang banyak menyangkut budi pekerti yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Nilai-nilai kehidupan seperti kepahlawanan, kesetiaan, keberanian, gotong-royong dan lain sebagainya. Dengan kata lain budi pekerti yang disampaikan dalam pagelaran wayang kulit dapat mempengaruhi perilaku seseorang. 3. Peran pelaksanaan sedekah bumi sebagai upaya untuk memelihara kebudayaan nasional sangat berpengaruh terhadap kelestarian dan kelangsungan kebudayaan Indonesia. Dengan masih dilestarikannya suatu tradisi di daerah, maka kedudukan budaya bangsa akan semakin kuat. Apalagi jika pemerintah mau dan mampu memfasilitasi pagelaran / pertunjukan yang merupakan kearifan lokal tersebut sehingga keberadaannya akan semakin lestari. DAFTAR PUSTAKA Bambang, Sarwiji. 2006. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta : Ganeca Exact. Depdikbud.1993. Seni Tradisional Jawa Tengah, Semarang : Depdikbud. Iqbal, Hasan. 2008. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta : PT Bumi Aksara. Koentjoroningrat. 1986. Metode-metode Penelitian Dalam Masyarakat. Jakarta : PT Gramedia. Moh, Nasir.1998. Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia. Moleong, Lexy, J. 1989. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Remaja Karya. Nana, Sudjana.1997. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Bandung : Sinar Baru Ager Sindo. Prof. Dr.Surdjana, M.A.M.Sc. 2005. Metode Statistik. Bandung : PT Tarsito. Rahman, Maman. 1993. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian Pendidikan, Semarang : IKIP Semarang Press. Sutopo. 1982. Pengantar Penelitian Kualitatif, Surakarta : Pusat Penelitian UNS Soekanto, Soerjono. 1987. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Press. Suwaji Bastomi.1988. Apresiasi Kesenian Tradisional. Semarang : IKIP Semarang Press. Yoeti, A.Oka. 1993. Komersialisasi Budaya Dalam Pariwisata. Bandung : Angkasa. JURNAL ILMIAH PPKN IKIP VETERAN SEMARANG 109