BAB IV ANALISIS TEKS PUASA. (Interpretasi Perbandingan Teks Manuskrip Islam Al-I<d{a>h{}} Dengan Sullam Al-Taufiq)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGERTIAN TENTANG PUASA

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

SET KEDUA. Jawab semua soalan. Baca dialog, kemudian jawab soalan-soalan

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

BAB I PENDAHULUAN. berikannya sebuah kelebihan tersebut manusia tidak hanya diam. Akan tetapi. wajib melaksanakan segala perintah dan larangan Allah.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI HUTANG PUPUK DENGAN GABAH DI DESA PUCUK KECAMATAN DAWARBLANDONG KABUPATEN MOJOKERTO

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M


ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

KEWAJIBAN PUASA. Publication: 1435 H_2014 M. Tafsir Surat al-baqarah ayat

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Konsisten dalam kebaikan

HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN HUKUM RINGKAS PUASA RAMADHAN

JABATAN PELAJARAN TERENGGANU SUMATIF 2 SIJIL PELAJARAN MALAYSIA 2013 PENDIDIKAN ISLAM

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

Bacaan Tahlil Lengkap

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

AMAL-AMAL PRIORITAS di BULAN RAMADHAN

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan


KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Standar Kompetensi : 7. Memahami tatacara Puasa Wajib dan Puasa Sunat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Bolehkah melaksanakan perkawinan seorang perempuan dengan seorang laki laki yang bapak keduanya saudara sekandung, yaitu seayah dan seibu?

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Bersama H. Ahmad Bisyri Syakur, Lc, MA Direktur Zaid bin Tsabit waris center

Amalan-amalan Khusus KOTA MADINAH. خفظو هللا Ustadz Anas Burhanuddin,Lc,M.A. Publication: 1435 H_2014 M AMALAN-AMALAN KHUSUS KOTA MADINAH

KHUTBAH JUM AT. Kebersihan Jalan Menuju Surga. Khutbah 5

PUASA DI BULAN RAJAB

SULIT 1223/2 BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 2 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

Hadits-hadits Shohih Tentang

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Nilai-nilai Ramadhan dalam Membangun Karakter. Oleh Dr. KH. Tulus Musthofa, MA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

KLONING FATWA MUSYAWARAH NASIONAL VI MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR: 3/MUNAS VI/MUI/2000. Tentang KLONING

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

1223/2 SULIT BAHAGIAN PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN PENDIDIKAN MALAYSIA PENDIDIKAN ISLAM SET 5 KERTAS 2 SATU JAM EMPAT PULUH MINIT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 Tentang PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN ( IRAFAH)

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

NIKAH MUT AH. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, setelah :

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

PAKET FIQIH RAMADHAN (PUASA)

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS TEKS PUASA (Interpretasi Perbandingan Teks Manuskrip Islam Al-I<d{a>h{}} Dengan Sullam Al-Taufiq) A. Konsep Puasa Dalam Manuskrip Al-I<d{a>h{}} Sebelum dikemukakan konsep puasa yang terdapat dalam manuskrip Al- I<d{a>h{}, kiranya lebih dahulu perlu diketahui tentang pengertian puasa. Menurut bahasa puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu, seperti menahan makan, minum, nafsu dan menahan berbicara yang tidak bermanfaat. Menurut istilah Agama Islam, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkannya, satu hari lamanya mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan Niat dan beberapa syarat. 42 Muhammad Idris, mengutip Ibnu Katsir Puasa artinya menahan diri dari makan, minum dan berjima, disertai Niat yang ikhlas karena Allah ta ala, Selain itu puasa mengandung manfa at bagi kesucian, kebersihan, dan kecermelangan diri dari percampuran dengan keburukan dan akhlak yang rendah. 43 Dengan demikian. Puasa bukan sekedar menahan diri dari makan dan minum. Akan tetapi dalam Islam, orang yang berpuasa juga dikehendaki 42 Sulaiman Rasjid, F iqih Islam (Bandung: Sinar Baru Algensinda, 2002), 220. 43 Muh Idris, Ajaran Islam, dalam http:/ Surga-Mu.blogspot.com/2008/09 Prektek Puasa- Rasulullah-Saw.html (16 September 2008) 49

50 meninggalkan perkara-perkara yang membatalkan puasa dan meninggalkan perkara yang bisa menghapus pahala puasa, seperti mengumpat, berbohong, mencaci menipu dan sebagainya. Dalam bahasa Arab puasa disebut sebagai Al-S}iam yang artinya menahan. Begitu juga puasa Ramadhan bermaksud menahan diri dari makan, minum dan perkara-perkara yang membatalkannya, mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan disertai Niat pada malam harinya. Dalam manuskrip Al-I<d{a>h{}, Puasa Ramadhan maupun Sunnah mempunyai aturn-aturan yang harus dilakukan bagi setiap orang yang menjalankannya. Puasa Ramadhan wajib bagi setiap mukallaf. Ukuran dari mukallaf, Islam, sudah dewasa atau baligh, berakal sehat, dan mampu mengerjakan puasa, kecuali dalam keadaan sakit, bepergian jauh, perempuan yang haid dan nifas, boleh tidak berpuasa akan 44 tetapi wajib mengqad}a puasa yang ditinggalkan. Dalam menjalankan puasa Ramadhan diwajibkan menjatuhkan niat pada malam hari setelah terbenamnya matahari dan sebelum terbit fajar. Begitu juga dalam beberapa puasa sunnah diperbolehkan niat sebelum tergelincirnya matahari, karena niat merupakan rukun dari puasa. Apabila dalam menjalankan puasa, pada siang hari bulan Ramadhan makan dan minum dengan cara disengaja maka ia wajib membayar denda. Akan tetapi kalau makan dan minum dilakukan dalam keadaan lupa walaupun sedikit 44 Manuskrip Al-I<d{a>h{}, lembar 53a.

51 atupun banyak maka yang demikian tidak membatalkan puasa. Dan apabila pada siang hari dalam puasa Ramadhan sengaja melakukan persetubuhan, maka mereka wajib mengqad}a. Qad}a ialah mengganti puasa yang ditinggalkan pada hari yang lain selain bulan Ramadan. Untuk laki-laki selain mengqad}a diharuskan membayar denda dengan cara memerdekakan budak mu min. Apabila tidak menemukan budak maka diganti dengan puasa selama dua bulan berturutturut. Bila tidak mampu harus memberi makan kepada enam puluh orang miskin, satu orang mendapat bagian satu mud, yaitu berupa makana pokok yang sudah menjadi kebiasaan dimana ia tinggal. 45 Untuk orang yang sudah tua dan tidak mampu untuk berpuasa dikarenakan tuanya, boleh tidak berpuasa. Akan tetapi, wajib membayar fidyah atau bersedekah kepada fakir miskin, setiap harinya satu mud sebanyak hari yang ditinggalkannya. Sedangkan untuk ibu hamil dan menyusui apabila meninggalkan puasa karena hawatir kondisi fisiknya tidak mampu, maka ia tidak wajib membayar fidyah akan tetapi harus tetap mangqad}a puasanya. Namun apabila ia tidak berpuasa karena hawatir denagan kondisi anaknya maka ia wajib membayar fidyah dan mengqad}a puasanya. 46 Dalam manuskrip Al-I<d{a>h{}, pada teks Puasa terdapat hal-hal yang dapat membatalkan puasa, diantaranya; orang yang haid, nifas, orang yang dalam keadaan gila, ayan, dan muntah yang disengaja. Sedangkan hal-hal yang tidak 45 Ibid., 54a. 46 Ibid., 54b.

52 membatalkan puasa misalnya; tidur sampai ia bangun, melakukan cantuk (mengambil darah) dan membicarakan orang lain. Dan disunnahkan dalam berpuasa untuk menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Selain menjelaskan Puasa Ramadhan, dalam teks ini terdapat keterangan mengenai beberapa puasa sunnah diantaranya; puasa Senin Kamis, puasa mutih artinya puasa pada hari-hari terang bulan tanggal 13,14, dan 15, puasa enam hari dalam bulan Shawal, puasa Tashu a, puasa Ashura, puasa Arafah dan disunnahkan memperbanyak puasa pada bulan rajab dan bulan Sha ban. 47 Ada juga puasa yang dimakruhkan yaitu puasa satu tahun yang dapat mendatangkan kerepotan, berpuasa pada hari jum at tanpa ada sebab tertentu. Dan tentang puasa yang diharamkan, puasa dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), puasa hari tashrik (tanggal 11, 12, 13 Dhulhijjah), dan puasa pada hari Shak (bimbang) dengan tanpa sebab yang sesuai dengan puasanya. 48 Untuk I tikaf dalam manuskrip hukumnya sunnah dan tidak diwajibkan. I tikaf ialah diam di masjid dengan sifat yang sudah ditentukan. Menjadi wajib apabila I tikafnya dilakukan karena nadzar, dan tidak dibolehkan keluar masjid kecuali ada keperluan, makan, minum, dan buang air besar atau kecil. Bila bernadzar I tikaf selama satu bulan dengan ditentukan maka I tikafnya harus dilakukan siang dan malam. Jika bernadzar I tikaf selama sepuluh hari saja maka tidak harus dijalankan berturut-turut, kecuali menyebutnya dengan 47 Ibid., 55a. 48 Ibid., 55b.

53 cara berdzikir dan tidak di malam hari kecuali niat. I tikaf bisa batal apabila dengan sengaja melakukan persetubuhan, akan tetapi bila melakukannya bukan dengan jalan dua (qubul atau dubur) maka tidak membatalkan I tikaf terkecuali sampai mengeluarkan mani. 49 Kesimpulannya adalah manuskrip ini memuat ajaran-ajaran Islam tentang ibadah yang kesemuanya terangkum dalam manuskrip Al-I<d{a>h{}. Manuskrip ini juga menjelaskan bahwa kesempurnaan ibadah adalah menjalankan segala ketentuan-nya. Dengan kata lain sebagai manusia kita tidak boleh berbuat seenaknya sendiri karena hal itu hanya boleh dilakukan oleh Allah, sedangkan manusia hanya bisa berbuat sesuatu dengan izin dan ketentuan Allah. Oleh karena itu setiap perbuatan manusia di dunia selalu ada aturan-aturan yang harus dita ati. Dalam manuskrip ini juga dipaparkan ajaran-ajaran dasar Islam tentang rukun Islam. Ajaran tentang rukun Islam dalam manuskrip tersebut adalah untuk memperkuat atau memperbaiki ibadah kita kepada Allah. Ajaran tentang ibadah yang terdapat dalam manuskrip Al-I<d{a>h{} sesungguhnya memuat tentang ajaran-ajaran dasar Islam, diantaranya; Rukun Islam, misalnya; Shalat, Zakat, Puasa dan pergi Haji bagi yang mampu. 49 Ibid.,56a.

54 B. Perbedaan Antara Teks Dalam Manuskrip Al-I<d{a>h{} Dengan Kitab Sullam Al-Taufiq Pada bab ini penulis akan melakukan perbandingan antara teks bab puasa dalam manuskrip Al-I<d{a>h{} yang ditulis oleh Kyai Wirokuto dari Sumenep Madura, dengan kitab Sullam Al-Taufiq yang dikarang oleh Syeikh Abdillah bin Husain bin Thahir bin Muhammad bin Hasyim. Teks Puasa dalam manuskrip terdapat pada folio 53a sampai folio 56a sedangkan teks Puasa dalam Sullam Al- Taufiq terdapat pada halaman 29 sampai halaman 30. Perbandingan antara kedua teks Puasa bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan teks yang ada pada keduanya. 1. Teks Manuskrip Al-I<d{a>h{} ت ج ب ص و م ر م ض ا ن ع ل ى م ك ل ف آ ل.1 ف ى ب د و لا الف ج ر و ق ب ل ال غ ر و ب ب ع د ل ي ل ة آ ل ال ن ي ة م ن الو اج ب ال صو م.2 ق ب ل ال نو اف ل ف ى و ي ج و ز 50 ا ل زو ا ل. ي و ج ب ع ام د ا ن ه ار ا ف ر ج ف ى و ال و ط ي الك ف ار ة ال رج ل و ع ل ى ع ل ي ه م ا ال ق ض ا ء.3 ر ق ب ة ع ت ق و ه ي م و م ن ة ل م ف ا ن ب ين ا ا خ ر ر ا ب ال ع م ل ي ض ر ع ي ب آ ل م ن س ل م ة 50 Al-I<d{a>h{}, lembar 53a.

55 ي ج د ي س ت ط ع ل م ف ا ن ال ق ض ا ء ي و م غ ي ر م ت ت اب ع ي ن ش ه ر ي ن ف ص يا م س تي ن ف ا ط ع ا م م س ك ي ن م س ك ي ن ال ك ل م د م ن غ ال ب ق و ت 51 ال ب ل د و ت ب ط ل و الن ف ا س ض و ال ح ي ب ال ج ن و ن الص و م ت ب ط ل لا و الن و م ت ب ط ل و الا غ م ا ء.4 ت ب ط ل و ال ق ي ي ال نه ا ر ا ن ع مى 52 ا ذاآ ا ن ع ام د ا 2. Teks Kitab Sullam Al-Taufiq ي ج ب ص و م ش ه ر ر م ض ا ن ع ل ى م ك ل ف. م س ل م آ ل.1 و ي ج ب ا تب يي ت و ال تع ي ي ن ي و م ل ك ل ال ن ي ة ف ى.2 ا ف س د ص و م و م ن و لا ر م ض ا ن م ن ي و م ب ج م ا ع ف ط ر ه ف ي ل ه ر خ ص ة ف ع ل ي ه.3 ف و ر ا و ال ق ض ا ء الا ث م 53 و آ فار ة ظ ه ا ر. 54 ال ج م ا ع و الا م س اك ع ن و الا س ت من ا و الا س ت ق اء ة.4 51 Ibid., lembar 53b 52 Ibid., lembar 54b. 53 Sullam Al-Taufiq, 29. 54 Ibid., 30.

56 C. Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan Isi) Dalam pembahasan Puasa yang terdapat pada manuskrip Al-I<d{a>h{} dan Sullam Al-Taufiq terdapat persamaan dan perbedaan tentang isinya. Adapun persamaan-persamaan tersebut adalah: ) مكلف) 1. Syarat Puasa yaitu Wajib berpuasa bagi setiap orang mukallaf, yaitu orang Islam yang sudah baligh, berakal sehat dan mampu mengerjakannya. Sebagaimana firman Allah SWT. Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa. (Al-baqarah : 183) ) ة الن ي ة آ ل ل ي ل ( Puasa.2 Rukun Niat Puasa wajib dilakukan pada malam hari bagi setiap orang yang menjalankannya karena, setiap perbuatan yang kita lakukan itu tergantung dari niatnya.

57 Rasulullah Saw. Bersabda : ي ج م ع ل م م ن ال ف ج ر ق ب ل ال صي ا م ف لا ص ي ا م ل ه. (رواه الخمسة) Barang siapa yang tidak berniat puasa pada malamnya sebelum fajar terbit, maka tidak ada puasa baginya. (Riwayat lima orang ahli Hadits). 55 ا ل ح اي ض و ال نف ا س و ال و ط ي و ال ج ن وو ن ( Puasa.3 Hal-hal yang membatalkan ) و الا غ م اء وال ق ي ي ا ذ اآ ا ن ع ام د ا Selama berpuasa bagi yang menjalankannya apabila dalam keadaan haid, nifas, melakukan persetubuhan, gila, ayan dan muntah dengan disengaja maka Puasanya batal. Rasulullah Saw. bersabda: ر س و ل ق ا ل ه ر ير ة ا ب ى ع ن ف ل ي س ال ق ي ي ذ ر ع ه م ن و س ل م: ع ل ي ه ا الله ا الله ص لى اس ت ق ا ع م د ا و م ن ق ض ا ع ل ي ه ف ل ق ض. (رواه والترمذى داود ابو وابن حب ان) Dari Abu Hurairah. Rasulullah Saw. telah berkata, Barang siapa terpaksa muntah, tidaklah wajib mengqada puasanya dan barang siapa yang mengusahakan muntah, maka hendaklsh dis mengqada puasanya. (Riwayat Abu Dawud, Tirmizi, dan Ibnu Hibban). 56 و ي ح ر م ص و م ال عي د ي ن و ا يا م ال تش ر ي ق و ي و م ( diharamkan.4 Puasa yang ) ال ش ك Diharamkan berpuasa pada waktu hari raya dua (idul fitri dan idul adha), hari Tasyriq dan hari syak. Isi teks tersebut menyatakan bahwasannya diharamkan berpuasa pada hari raya idul fitri dikarenakan hari itu merupakan saat berbukanya orang Islam dari Puasa Ramadhan selama 30 hari lamanya. 55 Rasjid, F iqih Islam, 229. 56 Ibid., 231.

58 Sedangkan untuk hari raya idul adha, orang Rasulullah diharamkan berpuasa supaya mereka dapat memakan hasil kurban. Dan tidak boleh berpuasa pada hari Tasyriq yaitu tiga hari Rasulullahturut setelah hari raya idul adha karena hari tersebut merupakan hari makan-minum dan mengingat Rasulullah. Para ulama telah ijma' atas haramnya berpuasa pada kedua hari raya, baik puasa itu puasa fardhu atau puasa sunat. Berdasarkan apa yang dikatakan oleh Umar r.a.: ر س و ل إ ن ع ل ي ه ا الله ا الله ص لى ال ي و م ي ن. ه ذ ي ن ع ن ص ي ا م ن ه ى و س ل م أ ماي و م م ن ص و م ك م آ م ف ف ط ر ال ف ط ر و أ ما م ن ف ك لو ا الا ض ح ى ي و م ن س ك ك م. (رواه والا ربعة) احمد Sesungguhnya Rasulullah SAW. melarang berpuasa pada kedua hari ini. Mengenai hari raya Fitri, karena ia merupakan saat berbukamu dari puasamu Ramadhan sedangkan mengenai hari raya Adha, agar kamu dapat memakan hasil korbanmu (HR. Ahmad dan yang empat) 57 57 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, (Bandung: PT. al-ma arif, 1978), 226.

59 Perbedaan diantara keduanya: ) ت ع ج ي ل ال ف ط ر و ت ا خ ي ر ال سحو ر )) Puasa.1 Sunnah Sunnah puasa diantaranya; 1)menyegerakan berbuka puasa apabila telah yakin bahwa matahari sudah terbenam, supaya mereka yang sudah menahan diri dari makan dan minum satu hari lamanya mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari bisa menambah kekuatan badannya kembali dengan berbuka puasa.2) mengahirkan sahur sampai kira-kira 15 menit sebelum fajar, supaya kita kuat menahan lapar karena berpuasa. Rasulullah Saw. bersabda : ر س و ل ق ا ل ذ ر ا ب ى ع ن م اا خر وا ب خ ي ر ا مت ى لا ت ز ا ل و س ل م: ع ل ي ه ا الله ا الله ص لى و ع جل و ال سح و ر الف ط ر. (رواه احمد) Dari Abu Dhar, Rasulullah Saw. telah berkata, Senantiasa ummatku dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa. (Riwayat Ahmad). 58 2. Beberapa Puasa Sunnah Dalam Manuskrip Al-I<d{a>h{} terdapat teks yang menjelaskan macam-macam puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw. sebagai penyempurna ibadah, yang memiliki kelebihan tersendiri pada tiap-tiap puasa sunnah bagi yang menjalankannya. Beberapa puasa sunnah dalam Sullam Al- 58 Rasjid, F iqih Islam, 239-240.

60 Taufiq tidak dijelaskan. Diantara kelebihan dari puasa sunnah seperti puasa enam hari pada bulan Syawal, sebagaimana sabda Rasulullah Saw: ا ت ب ع ه ث م ر م ض ا ن م ن ص ا م و س ل م: ع ل ي ه ا الله ا الله ص لى ر س و ل ق ا ل ا يو ب ا ب ى ع ن آ ا ن م ن ش وا ل س ت آ ص ي ا م ال ده ر. (رواه مسلم) Dari Abu Ayyub. Rasulullah Saw. telah berkata, Barang siapa puasa dalam bulan Ramadhan kemudian ia puasa enam hari dalam bulan Syawal, adalah seperti puasa sepanjang masa. (Riwayat Muslim). 59 D. Analisis Teks Dalam Manuskrip Al-I<d{a>h{} Dengan Kitab Sullam Al- Taufiq 1. Kelebihan Teks Manuskrip Al-I<d{a>h{} Teks Puasa pada manuskrip menurut penulis mempunyai kelebihan antara lain; teksnya mudah dipahami karena penjelasan dari tiap-tiap teks dalam menjabarkan suatu pokok permasalahan dijelaskan secara menyeluruh. و لا ب د ف ى ال صو م الو اج ب م ن ال ن ي ة Seperti halnya teks tentang Niat berpuasa ا ل زو ا ل ق ب ل ال نو اف ل ف ى و ي جو ز الف ج ر و ق ب ل ال غ ر و ب ب ع د ل ي ل ة آ ل, dalam Manuskrip menjelaskan bahwa wajin Niat setiap malam, untuk puasa wajib Niatnya harus dilakukan sebelum terbit fajar. Sedangkan untuk puasa sunnah Niat puasanya boleh dilakukan sebelum tergelincirnya matahari. Penjelasan tersebut pada Sullam Al-Taufiq seperti pada kalimat و ال تع ي ي ن ا تب ي ي ت و ي ج ب 59 Ibid., 240.

61 tidak dijelaskan secara terperinci hanya mewajibkan Niat ف ى ال ن ي ة ل ك ل ي و م dan dilakukan tiap malam dengan menyatakan puasa wajib atau sunnah. Selain teks tentang niat, terdapat pula teks yang menjelaskan secara menyeluruh mengenai denda bagi setiap orang yang merusak puasa karena melakukan persetubuhan pada siang hari selama menjalankan puasa. ي و ج ب ع ام د ا ن ه ار ا ف ر ج ف ى و ال و ط ي الك ف ار ة ال رج ل و ع ل ى ع ل ي ه م ا ال ق ض ا ء ر ق ب ة ع ت ق و ه ي ي ج د ل م ف ا ن ب ين ا ا خ ر ر ا ب ال ع م ل ي ض ر آ ل ع ي ب م ن م و م ن ة س ل م ة غ ي ر م ت ت اب ع ي ن ش ه ر ي ن ف ص ي ا م ي س ت ط ع ل م ف ا ن ال ق ض ا ء ي و م س تي ن ف ا ط ع ا م م س ك ي ن م س ك ي ن ال ك ل م د م ن غ ال ب ق و ت ال ب ل د Teks pada Al-I<d{a>h{} menjelaskan dendanya secara menyeluruh yaitu wajib mengqad}a bagi keduanya namun bagi laki-laki selain mengqad}a ia wajib memerdekakan budak muslim, apabila tidak menemukan maka hrus diganti dengan puasa selam dua bulan berturut-turut. Apabila tidak mampu maka ia harus memberi makan kepada 60 orang miskin setiap orang mendapat bagian satu mud, ¾ liter beras atau makanan yang mengenyangkan. Dalam Sullam Al-Taufiq hanya menjelaskan untuk segera mengqad}a puasanya serta wajib membayar denda Zihar tanpa dijelaskan dengan teks selanjutnya yang menunjukkan ziharnya ditujukan kepada siapa. Seperti teks

62 ا ف س د ص و م و م ن و لا ر م ض ا ن م ن ي و م ب ج م ا ع ف ط ر ه ف ي ل ه ر خ ص ة ف ع ل ي ه الا ث م ف و ر ا و ال ق ض اء و آ فار ة ظ ه ا ر Terdapat pula teks yang menurut penulis lebih mudah dipahami seperti teks yang terdapat dalam manuskrip Al-I<d{a>h{} م دا عا آا ن ا ذا ل ط ت ب ي ا ل ق ي muntah itu membatalkan puasa apabila dengan cara disengaja, sedangkan dalam Sullam Al-Taufiq س ت قا ء ة لا ا " "mengusahakan muntah-muntah. Bagi penulis meskipun dalam arti yang sama, akan tetapi dari bentuk bahasanya lebih mudah mendapatkan arti sepenuhnya dengan melihat teks yang ada pada manuskrip meskipun teksnya terlalu panjang. Dan tentang I tikaf yang merupakan perkara sunnah, apabila dilakukan pada sepuluh malam terahir pada bulan Ramadhan maka kita akan mendapat pahala selain dari pahala berpuasa, hal tersebut tidak terdapat dalam kitab Sullam Al-Taufiq. 2. Kelemahan atau kekurangan Teks Manuskrip Al-I<d{a>h{} Kelemahan yang ada pada manuskrip Al-I<d{a>h{} menurut peneliti terdapat pada penggunaan kaidah bahasanya seperti teks " kesalahannya terdapat pada tasydid yang seharusnya " ال م سا ف ر ", juga pada kata " س و ال " yang seharusnya " ش وال ", sehingga penulis sulit untuk mendapatkan arti karena kesalahan pada tulisan. Dengan adanya kesalahan penulisan teks dalam manuskrip tersebut menurut hemat peneliti dikarenakan ر" سا ف الم

63 budaya bahasa yang digunakan oleh penulis manuskrip yaitu budaya bahasa Madura. Dapat diambil kesimpulan dari keunggulan manuskrip Al-I<d{a>h{} ini adalah pengungkapan bahasa yang mudah dan jelas artinya. Penggunaan bahasa yang gamblang, mudah dipahami dan dipelajari oleh siapapun dan masyarakat awam khususnya. Dibanding dengan kitab fiqih yang sekarang akrab disebut kitab kuning, yang sulit dipahami karena menggunakan bahasa yang rumit dan sulit dalam mengartikannya. Manuskrip Al-I<d{a>h{} dalam menjelaskan Konsep Puasa dirasa sangat lengkap karena selain terdapat hal-hal yang menjadi syarat dan ketentuan berpuasa, perkara yang disunnahkan juga terangkum didalamnya. Dibanding dengan Sullam Al-Taufiq yang hanya menjelaskan tentang syarat dan ketentuan berpuasa saja tanpa mencantumkan sunnah-sunnah Puasa yang menjadi penyempurna ibadah wajib kita kepada Allah SWT. Perbedaan tersebut disebabkan beberapa faktor antara lain adanya perbedaan sumber yang dijadikan rujukan dalam melakukan penulisan karya tulis. 3. Kondisi pada saat menuskrip ditulis Pada waktu penulisan manuskrip tahun 1233 H atau 1816 M, pulau Madura dikembalikan pada Belanda oleh Inggris. Selama dalam penguasaan Inggris yang dipimpin oleh Letnan Gubernur Jenderal Inggris Sir Thomas Stanford Raffles yang dianggap banyak berjasa dalam memajukan ilmu di

64 nusantara, menaruh perhatian penuh terhadap kebudayaan, sejarah, bahasa dan prikehidupan atau tropika serta memperlakukan para penguasa Sumenep dengan memberikan kedudukan yang tinggi yaitu sebagai Adipati sehingga keadaan Sumenep sangat makmur dan sentosa. 60 Setelah dikembalikan ke tangan Belanda kondisi Sumenep berubah, Raden Aria Saleh Natadiningrat yang menjabat sebagai Adipati pada waktu itu oleh Belanda didakwah melakukan praktek-praktek yang tidak senonoh, karena ia tidak menjalankan perintah Belanda untuk ditempatkan sebagai Adipati Probolinggo. 61 Menurut hemat penulis, penulisan manuskrip Al-I<d{a>h{} yang menjelaskan tentang fiqih, selain untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam dan mengamalkan ilmunya, bias juga dikatakan sebagai perlawanan terhadap kebengisan penjajah asing dan keangguhannya pada saat itu. Hal ini telah menyadarkan umat Islam dengan menuntut kemerdekaan di segala bidang. Itulah beberapa faktor yang menurut peneliti dijadikan alasan dalam penulisan manuskrip yang berisi tentang hukum Islam sebagai sumber inspirasi utama dari prikehidupan kita sebagai umat beragama berbangsa dan bernegara. Teks yang terdapat dalam manuskrip Al-I<d{a>h{}, oleh penulis mencoba menampilkan sebuah kajian yang bernilai tentang permasalahan hukum Islam yang sejalan dengan perkembangan sosial budaya setiap umat. 60 Zulkarnain, Sejarah Sumenep, 137. 61 Ibid., 139.

65

66