BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Kurikulum di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejak periode

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam usaha pencapaian tujuan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

BAB I PENDAHULUAN. luar pendidikan formal yang teroganisasi, sistematis, dan berjenjang.

BAB I PENDAHULUAN. yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU SISDIKNAS 2003, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. aset berharga dalam proses pembangunan bangsa dalam berbagai aspek. Idealnya,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah sebuah salah satu upaya dalam mencerdaskan. kehidupan bangsa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional juga

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum merupakan hal penting dalam sistem pendidikan Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Bab I pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai : (A) latar belakang, (B)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran dan pendidikan merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 3 menjelaskan bahwa fungsi

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia memerlukan berbagai macam pengetahuan dan nilai. Terkait

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat dipisahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul. Pengembangan Instrumen Asesmen Otentik pada Pembelajaran Subkonsep Fotosintesis di SMP

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

LATAR BELAKANG MASALAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah pilar kehidupan suatu bangsa. Masa depan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan suatu negara. Tanpa pendidikan suatu negara akan tertinggal jauh

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. latar Belakang Pendidikan di Indonesia semakin hari kualitasnya semakin rendah.

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. antara pendidikan dengan tingkat perkembangan bangsa tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan pembangunan dalam dunia pendidikan. Pembangunan dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam hidup membutuhkan pendidikan, karena kualitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

URGENSI SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum yang dikembangkan pada tataran satuan pendidikan. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. penerus yang akan melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan juga merupakan

I. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pendidikan, setiap siswa difasilitasi, dibimbing dan dibina untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pengembangan dan pembentukan manusia melalui tuntunan dan petunjuk yang tepat disepanjang kehidupan, melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dunia pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam rangka menghasilkan sumberdaya yang mampu menjadi penerus dan pelaksana pembangunan disegala bidang. Oleh karena itu perubahan dan perkembangan pendidikan adalah hal yang memang harus terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 3 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa fungsi Pendidikan Nasional adalah Untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Melalui kurikulum, pemerintah menjabarkan maksud, fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum ini dimaksudkan untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan pendidikan nasional dalam kegiatan pembelajaran secara menyeluruh dengan memperhatikan perkembangan peserta didik, kebutuhan pembangunan nasional, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi. 1

2 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 19 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyebutkan bahwa kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengetahuan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Lama waktu dalam satu kurikulum biasanya disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksanakan. Kurikulum di Indonesia sudah mengalami perkembangan sejak periode tahun 1947 hingga sampai akhir tahun 2012, adapun kurikulum yang dimaksud adalah kurikulum periode 1947, kurikulum periode 1964, kurikulum periode 1968, kurikulum periode 1973, kurikulum periode 1975, kurikulum periode 1984, kurikulum periode 1994, kurikulum berbasis kompetensi (KBK) 2004, dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006. Dalam KTSP dikenal istilah pengembangan program. Pengembangan program dalam ktsp meliputi, program tahunan, program semester, program modul (pokok bahasan), program harian, dan program pengayaan, program remedial serta program bimbingan konseling. Seiring dengan perkembangan kurikulum pemerintah menerapkan kurikulum 2013 sebagai pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah berlaku selama kurang lebih 6 tahun.pergantian kurikulum sebelumnya menjadi kurikulum 2013 dikarenakan tantangan masa depan, kompetensi sumber daya manusia dimasa depan dan fenomena negatif yang mengemuka. Perkembangan kurikulum dianggap sebagai penentu masa depan anak bangsa. Oleh karena itu kurikulum yang baik sangat diharapkan dapat dilaksanakan di Indonesia sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah yang

3 berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara. Dengan demikian, kurikulum perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah karena sistem pendidikan kurikulum merupakan komponen yang sangat penting sebab didalamnya bukan hanya menyangkut arah dan tujuan pendidikan tetapi juga pengalaman belajar yang harus dimiliki setiap peserta didik serta bagaimana mengorganisasikan pengalaman itu sendiri. Perubahan kurikulum dari KTSP menjadi Kurikulum 2013 memiliki tujuan meningkatkan rasa ingin tahu dan keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian kurikulum baru selain menilai keaktifan bertanya, juga menilai proses dan hasil observasi siswa serta kemampuan siswa menalar masalah yang diajukan guru sehingga siswa diajak berpikir logis. Implementasi kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi mengacu kepada delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar sarana dan prasarana,dan standar pembiayaan, namun dalam setiap perubahan atau penyempurnaan kurikulum selalu mengalami beberapa perubahan. Elemen perubahan Kurikulum 2013 meliputi perubahan standar kompetensi lulusan (SKL), standar proses, standar isi, dan standar penilaian (Kemendikbud, 2012). Dalam penerapan kurikulum 2013 proses pembelajaran diarahkan kepada standar kompetensi lulusan (SKL). SKL adalah kualitas minimal lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan yang digunakan sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik khususnya mata pelajaran geografi. SKL mencakup sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skill). Kurikulum 2013 mendorong peserta didik agar mampu berfikir lebih baik dalam

4 melakukan observasi, bertanya, menalar dan mengakomodasikan dengan obyek pembelajaran langsung yakni, fenomena alam, sosial, seni dan budaya. Dengan demikian pada kurikulum 2013 yang mengacu pada standar proses guru geografi harus dapat mengembangkan pendekatan saintifik yang meliputi 5M, mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan pembelajaran geografi agar peserta didik aktif didalam maupun diluar kelas yang terlihat baik dalam perencanaan pembelajaran hingga pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam kurikulum 2013, mata pelajaran geografi dikelompokkan pada rumpun Mata Pelajaran Peminatan Ilmu-ilmu Sosial sehingga kajiannya lebih diarahkan pada sudut pandang keberadaan dan aktivitas manusia yang dipengaruhi oleh dinamika alam fisik. Sebagai kurikulum yang berbasis kompetensi, mata pelajaran Geografi ditetapkan memiliki empat buah Kompetensi Inti (KI) yaitu kompetensi aspek menghayati dan mengamalkan ajaran agama, kompetensi aspek afektif, kompetensi aspek kognitif, dan kompetensi aspek psikomotor. Sebagaimana yang diterapkan di SMA Negeri 2 Lubuk pakam tentang kurikulum 2013 terhadap pembelajaran geografi, guru geografi dituntut untuk membuktikan keprofesionalannya, mereka dituntut untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan kompetensi Inti (KI) yang dapat digali dan dikembangkan oleh peserta didik. Guru geografi tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi juga harus kreatif memberikan layanan dan kemudahan belajar dalam suasana yang menyenangkan, gembira penuh semangat dan berani mengemukakan pendapat, dengan demikian peserta didik di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam tidak saja memiliki jumlah

5 pengetahuan dan kemampuan teknis yang memadai tetapi juga sikap dan karakter sebagai individu, anggota masyarakat, dan warga negara Indonesia yang multikultur. SMA Negeri 2 Lubuk Pakam merupakan salah satu sekolah induk yang menerapkan kurikulum 2013 di Kecamatan Lubuk Pakam. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti disekolah tersebut dan mendapatkan informasi dari wakil kepala sekolah bidang kurikulum, SMA Negeri 2 Lubuk Pakam mulai mengimplementasikan kurikulum 2013 sejak tahun pertama diberlakukan kurikulum 2013 yaitu pada tahun ajaran 2013/2014. Namun seiring dengan pelaksanaannya selama beberapa tahun ini tentu saja masih harus dilakukan perbaikan demi perbaikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) yang diharapkan. Dalam implementasi kurikulum 2013 untuk mencapai standar kompetensi lulusan pada pembelajaran geografi, maka guru geografi harus melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 berdasarkan standar proses mulai dari pemahaman mengenai karakteristik proses pembelajaran yang diarahkan pada pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh, merancang perencanaan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat, hingga melaksanakan penilaian pembelajaran sesuai dengan kompetensi apa yang akan dicapai yang juga tercantum dalam perencanaan pembelajaran. Selain itu, pengimplementasian standar penilaian juga merupakan hal yang dapat dilakukan dalam pembelajaran geografi untuk mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) yang diharapkan sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, karena penilaian

6 dilakukan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis hendak melakukan penelitian lebih lanjut di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam tentang Implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 2 Lubuk pakam TA. 2015/2016 dengan fokus penelitian berdasarkan standar proses dan standar penilaian. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian maka masalah-masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1) SMA Negeri 2 lubuk Pakam merupakan sekolah induk yang mengimplementasikan kurikulum 2013 sejak tahun ajaran 2013/2014, 2) sejak tahun pertama pengimplementasian kurikulum 2013 di SMA Negeri 2 Lubuk pakam masih harus dilakukan perbaikan demi perbaikan dalam pelaksanaan pembelajaran geografi untuk mencapai standar kompetensi lulusan (SKL) yang diharapkan, 2) pengimplementasian kurikulum 2013 pada pembelajaran geografi khusunya pada standar proses dan standar penilaian. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka ruang lingkup masalah yang akan diteliti dibatasi pada Implementasi Kurikulum 2103 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A 2015/2016 berdasarkan standar proses dan standar penilaian.

7 D. Perumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana implementasi Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Geografi di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A 2015/2016 berdasarkan standar proses dan standar penilaian? E. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Implementasi Kurikulum 2013 pada pembelajaran geografi di SMA Negeri 2 Lubuk Pakam T.A 2015/2016 berdasarkan standar proses dan standar penilaian. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Hasil penelitian dijadikan pertimbangan dan pedoman dalam penerapan kurikulum 2013 khusunya dalam pembelajaran geografi 2. Sebagai masukan bagi para guru bidang studi Geografi di sekolah yang menjadi tempat penelitian. 3. Sebagai umpan balik bagi siswa, guru, dan semua pelaksana kurikulum 2013 dalam pembelajaran Geografi. 4. Untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan 5. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang memiliki topik yang relevan dengan penelitian ini dan dapat dijadikan sebagai bahan pedoman bagi penelitianpenelitian selanjutnya