BMKG. Balai Besar. Stasiun. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

dokumen-dokumen yang mirip
: 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139

BAB I BALAI BESAR METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

NAMA DAN LOKASI BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA, STASIUN METEOROLOGI, STASIUN KLIMATOLOGI, DAN STASIUN GEOFISIKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BMKG. Balai Besar. Stasiun. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

Oktober 2016;

RING WILAYAH NAMA STASIUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SEARCH AND RESCUE

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SEARCH AND RESCUE

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan I

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

LOKASI PENDAFTARAN DAN SELEKSI CPNS TAHUN 2008

NOMOR : 36 TAHUN 2015 TANGGAL z 9 SEPTEMBER2OlS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERATURAN NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

S U R A T E D A R A N NOMOR : SE 013 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN RUNWAY SAFETY PROGRAM DAN PEMBENTUKAN RUNWAY SAFETY TEAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG

2015, No Indonesia Tahun 2015 Nomor168); 3. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta. Organisasai. Tata Kerja.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 53/PMK.01/2011 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA. Nomor : SKEP/24/II/2006 TENTANG JAM OPERASI (OPERATING HOURS) BANDAR UDARA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengelolaan ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Le

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 07 /PER/M.KOMINFO/03/2011

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/3/2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 03 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Kehutanan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR : KP 239 TAHUN 2014 TENTANG JAM OPERASI BANDAR UDARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

DAFTAR LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA NOMOR : SK.06/KP.021/KB/BMKG-2015 TANGGAL : 24 Juni 2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT PENERIMAAN DAN PERATURAN KEPABEANAN DAN CUKAI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.23/MEN/2011 TENTANG

KEPALA BADAN PENGAW ASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

ALOKASI ANGGARAN SATKER PER PROVINSI MENURUT SUMBER PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2011 PADA UNIT ESELON I PROGRAM

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Balai Pelestarian Cagar Budaya. Organisasi. Tata Kerja.

Berikut tempat uji kompetensi pelaksanaan seleksi CPNS Tahun 2014 di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

MENTERI HUKUM DAN HAM R.I REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.06-PW TAHUN 1995 TENTANG TEMPAT PEMERIKSAAN IMIGRASI

2011, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan kembali Organisasi dan Tata

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2349/MENKES/PER/XI/2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI ARKEOLOGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.46/MEN/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH USAHA PERIKANAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK IND PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Visa. Kunjungan. Kedatangan. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Buku ini bertujuan untuk memberikan gambaran kinerja Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sepanjang tahun 2016.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG

Pasal II. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.07 TAHUN 2010 TENTANG

2017, No Kebudayaan tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat. Mengingat : 1. Un

2015, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 ten

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun

Kode Cabang. Jam Operasional. Nama Kantor. No. Urut. Regional I/ Medan. Regional II/ Palembang

Lampiran 1. Struktur Organisasi BMKG Wilayah III

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN PARIWISATA DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN PEMASARAN MANCANEGARA

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Triwulan 3 Tahun 2014

Transkripsi:

No.1528, 2014 BMKG. Balai Besar. Stasiun. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOG, KLMATOLOG, DAN GEOFSKA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG ORGANSAS DAN TATA KERJA BALA BESAR METEOROLOG, KLMATOLOG, DAN GEOFSKA, STASUN METEOROLOG, STASUN KLMATOLOG, DAN STASUN GEOFSKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN METEOROLOG, KLMATOLOG, DAN GEOFSKA, Menimbang : bahwa dengan adanya reorganisasi Badan Meteorologi dan Geofisika menjadi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika serta peningkatan kapasitas organisasi unit pelaksana teknis, perlu menyempurnakan organisasi dan tata kerja Balai Besar Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatologi, dan Stasiun Geofisika dengan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 5058); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengamatan dan Pengelolaan Data Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik ndonesia Tahun 2012 Nomor 88,

2 Tambahan Lembaran Negara Republik ndonesia Nomor 5304); 3. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2008 tentang Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; 4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/18/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Organisasi Unit Pelaksana Teknis Kementerian dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian; 5. Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor KEP. 03 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; 6. Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor 14 Tahun 2014 tentang Kriteria Klasifikasi Unit Pelaksana Teknis Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatologi, dan Stasiun Geofisika; Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor B/2881/M.PAN-RB/7/2014 tentang Penataan Organisasi dan Tata Kerja UPT di Lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOG, KLMATOLOG, DAN GEOFSKA TENTANG ORGANSAS DAN TATA KERJA BALA BESAR METEOROLOG, KLMATOLOG DAN GEOFSKA, STASUN METEOROLOG, STASUN KLMATOLOG, DAN STASUN GEOFSKA. BAB BALA BESAR METEOROLOG, KLMATOLOG, DAN GEOFSKA Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pasal 1 (1) Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

3 (2) Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika secara administratif dibina oleh Sekretaris Utama dan secara teknis operasional dibina oleh masing-masing Deputi sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 2 Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mempunyai tugas melaksanakan pengamatan, pengelolaan data, prakiraan, riset, kerjasama, kalibrasi, dan pelayanan meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. Pasal 3 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyelenggarakan fungsi : a. koordinasi pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data, pengolahan, analisis dan prakiraan serta riset dan kerja sama di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika; b. penyusunan rencana dan program kegiatan Balai Besar; c. pelaksanaan riset dan kerja sama, serta pengamatan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika; d. pengumpulan, pengolahan, analisis dan prakiraan wilayah serta penyebaran data dan informasi di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika; e. pemasangan, perawatan, kalibrasi dan perbaikan peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika dan komunikasi stasiun-stasiun di wilayahnya; f. pengelolaan basis data meteorologi, klimatologi, dan geofisika di wilayahnya; g. evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Balai Besar; dan h. pelaksanaan urusan administrasi dan kerumahtanggaan Balai Besar. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 4 Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika terdiri atas : a. Bagian Tata Usaha; b. Bidang Observasi; c. Bidang Data dan nformasi; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional.

4 Pasal 5 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan rencana dan program, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, perlengkapan, rumah tangga, serta kegiatan evaluasi dan pelaporan Balai Besar. Pasal 6 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan rencana dan program; b. pelaksanaan urusan persuratan dan kepegawaian; c. pelaksanaan urusan keuangan; d. pelaksanaan urusan perlengkapan dan urusan kerumahtanggaan; dan e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan. Bagian Tata Usaha terdiri atas : Pasal 7 a. Subbagian Persuratan dan Kepegawaian; dan b. Subbagian Keuangan dan Perlengkapan. Pasal 8 (1) Subbagian Persuratan dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan program, urusan persuratan, keprotokolan serta urusan kepegawaian. (2) Subbagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan, inventarisasi barang milik negara, pengadaan, pengeluaran, penyimpanan, pemeliharaan dan kegiatan kerumahtanggaan serta penyiapan evaluasi dan pelaporan. Pasal 9 Bidang Observasi mempunyai tugas melakukan kegiatan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data serta kalibrasi dan sertifikasi peralatan meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. Pasal 10 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bidang Observasi menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan dan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional pengamatan, pengumpulan dan penyebaran; dan b. pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan peralatan, kalibrasi dan sertifikasi.

5 Pasal 11 Bidang Observasi terdiri atas : a. Subbidang Pengumpulan dan Penyebaran; dan b. Subbidang nstrumentasi dan Kalibrasi. Pasal 12 (1) Subbidang Pengumpulan dan Penyebaran mempunyai tugas melakukan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data. (2) Subbidang nstrumentasi dan Kalibrasi mempunyai tugas melakukan pemeliharaan, perbaikan peralatan dan kalibrasi. Pasal 13 Bidang Data dan nformasi mempunyai tugas melakukan riset, pengolahan, analisis dan prakiraan serta pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13, Bidang Data dan nformasi menyelenggarakan fungsi: a. pengelolaan data meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika; b. prakiraan meteorologi dan klimatologi; dan c. pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. Pasal 15 Bidang Data dan nformasi terdiri atas : a. Subbidang Manajemen Data; dan b. Subbidang Pelayanan Jasa. Pasal 16 (1) Subbidang Manajemen Data mempunyai tugas melakukan pengelolaan data meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika. (2) Subbidang Pelayanan Jasa mempunyai tugas melakukan pengolahan, analisis dan prakiraan serta pelayanan jasa meteorologi, klimatologi, kualitas udara, dan geofisika.

6 BAB STASUN METEOROLOG Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Klasifikasi Pasal 17 (1) Stasiun Meteorologi adalah Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. (2) Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, Stasiun Meteorologi secara administrasif dibina oleh Sekretaris Utama dan secara teknis operasional dibina oleh masing-masing Deputi sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Stasiun Meteorologi dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 18 Stasiun Meteorologi mempunyai tugas melaksanakan pengamatan, pengelolaan data, pelayanan informasi dan jasa meteorologi serta pemeliharaan alat meteorologi. Pasal 19 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Stasiun Meteorologi menyelenggarakan fungsi : a. pengamatan meteorologi; b. pengelolaan data meteorologi; c. pelayanan informasi dan jasa meteorologi; d. pemeliharaan alat meteorologi; e. koordinasi/kerjasama; dan f. pelaksanaan administrasi dan kerumahtanggaan stasiun. Pasal 20 Stasiun Meteorologi diklasifikasikan dalam 4 (empat) kelas yaitu : a. Stasiun Meteorologi Kelas ; b. Stasiun Meteorologi Kelas ; c. Stasiun Meteorologi Kelas ; dan d. Stasiun Meteorologi Kelas V.

7 Bagian Kedua Stasiun Meteorologi Kelas Pasal 21 Stasiun Meteorologi Kelas terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Observasi; c. Seksi Data dan nformasi; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 22 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan penyusunan program kerja serta laporan stasiun. (2) Seksi Observasi mempunyai tugas melakukan kegiatan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data meteorologi. (3) Seksi Data dan nformasi mempunyai tugas melakukan kegiatan pengolahan data, analisa dan prakiraan serta pelayanan informasi dan jasa meteorologi. Bagian Ketiga Stasiun Meteorologi Kelas Pasal 23 Stasiun Meteorologi Kelas terdiri dari : a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Observasi dan nformasi; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 24 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga, penyusunan program kerja dan laporan stasiun. (2) Seksi Observasi dan nformasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi kegiatan pengamatan, pengelolaan data serta pelayanan jasa meteorologi. Bagian Keempat Stasiun Meteorologi Kelas Pasal 25 Stasiun Meteorologi Kelas terdiri atas : a. Petugas Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional.

8 Pasal 26 Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, rumah tangga dan laporan stasiun. Bagian Kelima Stasiun Meteorologi Kelas V Pasal 27 Stasiun Meteorologi Kelas V terdiri atas : a. Petugas Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 28 Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, rumah tangga dan laporan stasiun. BAB STASUN KLMATOLOG Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Klasifikasi Pasal 29 (1) Stasiun Klimatologi adalah Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. (2) Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari Stasiun Klimatologi secara administratif dibina oleh Sekretaris Utama dan secara teknis operasional dibina oleh masing-masing Deputi sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Stasiun Klimatologi dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 30 Stasiun Klimatologi mempunyai tugas melaksanakan pengamatan, pengelolaan data dan pelayanan informasi dan jasa klimatologi serta pemeliharaan alat klimatologi. Pasal 31 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Stasiun Klimatologi menyelenggarakan fungsi : a. pengamatan klimatologi; b. pengelolaan data klimatologi;

9 c. pelayanan informasi dan jasa klimatologi; d. pemeliharaan alat klimatologi; e. koordinasi/kerjasama; dan f. pelaksanaan administrasi dan kerumahtanggaan stasiun. Pasal 32 Stasiun Klimatologi diklasifikasikan dalam 4 (empat) kelas yaitu : a. Stasiun Klimatologi Kelas ; b. Stasiun Klimatologi Kelas ; c. Stasiun Klimatologi Kelas ; dan d. Stasiun Klimatologi Kelas V. Bagian Kedua Stasiun Klimatologi Kelas Pasal 33 Stasiun Klimatologi Kelas terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Observasi; c. Seksi Data dan nformasi; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 34 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan penyusunan program serta laporan stasiun. (2) Seksi Observasi mempunyai tugas melakukan kegiatan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data klimatologi, kualitas udara, meteorologi pertanian dan hidrometeorologi. (3) Seksi Data dan nformasi mempunyai tugas melakukan melakukan kegiatan pengolahan data, analisa dan prakiraan serta pelayanan informasi dan jasa klimatologi, kualitas udara, meteorologi pertanian dan hidrometeorologi serta pengelolaan basis data klimatologi. Bagian Ketiga Stasiun Klimatologi Kelas Pasal 35 Stasiun Klimatologi Kelas terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Observasi dan nformasi; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional.

10 Pasal 36 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan katatausahaan, keuangan, kepegawaian, rumah tangga, penyusunan program kerja dan laporan stasiun. (2) Seksi Observasi dan nformasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi kegiatan pengamatan, pengelolaan data serta pelayanan jasa klimatologi. Bagian Keempat Stasiun Klimatologi Kelas Pasal 37 Stasiun Klimatologi kelas terdiri atas : a. Petugas Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 38 Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan laporan stasiun. Bagian Kelima Stasiun Klimatologi Kelas V Pasal 39 Stasiun Klimatologi Kelas V terdiri atas : a. Petugas Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 40 Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan laporan stasiun. BAB V STASUN GEOFSKA Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Klasifikasi Pasal 41 (1) Stasiun Geofisika adalah Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. (2) Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, Stasiun Geofisika secara administratif dibina oleh Sekretaris Utama dan secara teknis

11 operasional dibina oleh masing-masing Deputi sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Stasiun Geofisika dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 42 Stasiun Geofisika mempunyai tugas melaksanakan pengamatan, pengelolaan data, dan pelayanan informasi dan jasa geofisika serta pemeliharaan alat geofisika. Pasal 43 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Stasiun Geofisika menyelenggarakan fungsi : a. pengamatan geofisika; b. pengelolaan data geofisika; c. pelayanan informasi dan jasa geofisika; d. pemeliharaan alat geofisika; e. koordinasi/kerjasama; dan f. pelaksanaan administrasi dan kerumahtanggaan stasiun. Pasal 44 Stasiun Geofisika diklasifikasikan dalam 4 (empat) kelas yaitu: a. Stasiun Geofisika Kelas ; b. Stasiun Geofisika Kelas ; c. Stasiun Geofisika Kelas ; dan d. Stasiun Geofisika Kelas V. Bagian Kedua Stasiun Geofisika Kelas Pasal 45 Stasiun Geofisika Kelas terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Observasi; c. Seksi Data dan nformasi; dan d. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 46 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan penyusunan program kerja serta laporan stasiun.

12 (2) Seksi Observasi mempunyai tugas melakukan kegiatan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran data geofisika. (3) Seksi Data dan nformasi mempunyai tugas melakukan kegiatan pengolahan data, analisa serta pelayanan informasi dan jasa geofisika. Bagian Ketiga Stasiun Geofisika Kelas Pasal 47 Stasiun Geofisika Kelas terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; b. Seksi Observasi dan nformasi; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 48 (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, rumah tangga, dan laporan stasiun. (2) Seksi Observasi dan nformasi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi kegiatan pengamatan, pengelolaan data serta pelayanan geofisika. Bagian Keempat Stasiun Geofisika Kelas Pasal 49 Stasiun Geofisika Kelas terdiri atas : a. Petugas Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 50 Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, keuangan, kepegawaian, rumah tangga, dan laporan stasiun. Bagian Kelima Stasiun Geofisika Kelas V Pasal 51 Petugas Geofisika Kelas V terdiri atas : a. Subbagian Tata Usaha; dan b. Kelompok Jabatan Fungsional. Pasal 52 Petugas Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, rumah tangga, dan laporan stasiun.

13 BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSONAL Pasal 53 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pasal 54 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang tugas keahliannya berdasarkan peraturan perundang-undangan. (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, atau Kepala Stasiun Meteorologi, atau Kepala Stasiun Klimatologi, atau Kepala Stasiun Geofisika. (3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB V TATA KERJA Pasal 55 Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Kepala Stasiun Meteorologi, Kepala Stasiun Klimatologi, Kepala Stasiun Geofisika, para Kepala Bagian, para Kepala Bidang, para Kepala Subbagian, para Kepala Subbidang, para Kepala Seksi, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan unit organisasi masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Unit Pelaksanaan Teknis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Pasal 56 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masingmasing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkahlangkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pasal 57 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatologi, dan

14 Stasiun Geofisika bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberi bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Pasal 58 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat waktunya. Pasal 59 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut, dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Pasal 60 Dalam menyampaikan laporan kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 61 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan satuan organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi di bawahnya dan dalam rangka bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib mengadakan rapat berkala. BAB V ESELONSAS Pasal 62 (1) Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika merupakan jabatan struktural Eselon.b. (2) Kepala Stasiun Meteorologi Kelas, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas, Kepala Stasiun Geofisika Kelas, merupakan jabatan struktural Eselon.a. (3) Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Bidang pada Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika merupakan jabatan struktural Eselon.b. (4) Kepala Subbagian dan Kepala Subbidang pada Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika merupakan jabatan struktural Eselon V.b. (5) Kepala Stasiun Meteorologi Kelas, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas, Kepala Stasiun Geofisika Kelas merupakan jabatan struktural Eselon.b.

15 (6) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi pada Stasiun Meteorologi Kelas, Stasiun Klimatologi Kelas, Stasiun Geofisika Kelas merupakan jabatan struktural Eselon V.a. (7) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi pada Stasiun Meteorologi Kelas, Stasiun Klimatologi Kelas, Stasiun Geofisika Kelas merupakan jabatan struktural Eselon V.b. (8) Kepala Stasiun Meteorologi Kelas, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas, Kepala Stasiun Geofisika Kelas merupakan jabatan struktural Eselon V.a. (9) Kepala Stasiun Meteorologi Kelas V, Kepala Stasiun Klimatologi Kelas V, Kepala Stasiun Geofisika Kelas V merupakan jabatan struktural Eselon V.b. BAB V LOKAS Pasal 63 (1) Dengan ditetapkannya Peraturan Kepala Badan ini maka di lingkungan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika terdapat 177 (seratus tujuh puluh tujuh) Unit Pelaksana Teknis yaitu : a. 5 (lima) Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika; b. 21 (dua puluh satu) Stasiun Meteorologi Kelas ; c. 8 (delapan) Stasiun Klimatologi Kelas ; d. 10 (sepuluh) Stasiun Geofisika Kelas ; e. 16 (enam belas) Stasiun Meteorologi Kelas ; f. 7 (tujuh) Stasiun Klimatologi Kelas ; g. 4 (empat) Stasiun Geofisika Kelas ; h. 73 (tujuh puluh tiga) Stasiun Meteorologi Kelas ; i. 3 (tiga) Stasiun Klimatologi Kelas ; j. 16 (enam belas) Stasiun Geofisika Kelas ; k. 10 (sepuluh) Stasiun Meteorologi Kelas V; l. 1 (satu) Stasiun Geofisika Kelas V; dan m. 3 (tiga) Stasiun Klimatologi Kelas V. (2) Struktur organisasi dan nama lokasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika serta nama kelas dan lokasi Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatologi, dan Stasiun Geofisika sebagaimana

16 dimaksud pada ayat (1) tercantum pada Lampiran dan Lampiran Peraturan Kepala Badan ini. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 64 Uraian tugas pada masing-masing Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatologi, dan Stasiun Geofisika sesuai dengan kelasnya diatur dengan Peraturan Kepala Badan. Pasal 65 Dalam hal terdapat kebutuhan untuk meningkatkan efektivitas pengamatan, pengelolaan data, prakiraan, dan pelayanan informasi dan jasa meteorologi, klimatologi, dan geofisika, Kepala Badan dapat memberikan penugasan tertentu kepada Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatologi, dan Stasiun Geofisika di luar tugas dan fungsinya yang diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan. Pasal 66 Perubahan atas Organisasi dan Tata Kerja menurut peraturan ini ditetapkan oleh Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari Menteri yang bertanggung jawab di bidang pendayagunaan aparatur negara. Pasal 67 Pada saat Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku, maka Keputusan Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Nomor KEP. 005 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi, Stasiun Klimatologi, dan Stasiun Geofisika sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor KEP. 3 Tahun 2013, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 68 Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

17 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik ndonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 25 September 2014 KEPALA BADAN METEOROLOG, KLMATOLOG, DAN GEOFSKA, AND EKA SAKYA Diundangkan di Jakarta pada tanggal 13 Oktober 2014 MENTER HUKUM DAN HAK ASAS MANUSA REPUBLK NDONESA, AMR SYAMSUDN

18

19

20

21

22

23

24

25

2014 2014,, No.1528 No. 528 26

27 2014 2014,, No.1528 No. 528

2014 2014,, No.1528 No. 528 28

29 2014 2014,, No.1528 No. 528

2014 2014,, No.1528 No. 528 30

31 LAMPRAN PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOG, KLMATOLOG, DAN GEOFSKA NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG ORGANSAS DAN TATA KERJA BALA BESAR METEOROLOG, KLMATOLOG, DAN GEOFSKA, STASUN METEOROLOG, STASUN KLMATOLOG, DAN STASUN GEOFSKA NAMA LOKAS BALA BESAR METEOROLOG, KLMATOLOG, DAN GEOFSKA SERTA NAMA KELAS DAN LOKAS STASUN METEOROLOG, STASUN KLMATOLOG, DAN STASUN GEOFSKA NO (1) 1 2 3 4 5 NAMA UPT (2) Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V WLAYAH Stasiun Meteorologi KLS (3) - 1 Kualanamu 2 Hang Nadim 3 Sultan skandar Muda 4 Sultan Syarif Kasim 5 Minangkabau 6 Maritim Belawan 7 Malikussaleh LOKAS (4) Medan, Sumatera Utara Tangerang, Banten Denpasar, Bali Makassar, Sulawesi Selatan Jayapura, Papua Medan, Sumatera Utara Batam, Kepulauan Riau Banda Aceh, Nangroe Aceh Darussalam Pekanbaru, Riau Padang Pariaman, Sumatera Barat Medan, Sumatera Utara Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam

NO 32 NAMA UPT KLS 8 Tjut Nyak Dien Meulaboh 9 Cut Bau Maimun Saleh 10 11 Japura Tarempa 12 Dabo 13 Ranai 14 Kijang 15 Binaka 16 F.L Tobing 17 Maritim V 18 Aek Godang V 19 Raja Haji Abdullah Tanjung Balai Karimun V LOKAS Nagan Raya, Nangroe Aceh Darussalam Sabang, Nangroe Aceh Darussalam Rengat, Riau Kepulauan Riau Singkep, Kepulauan Riau Natuna, Kepulauan Riau Tanjung Pinang, Kepulauan Riau Gunung Sitoli, Sumatera Utara Sibolga, Sumatera Utara Teluk Bayur, Sumatera Barat Sumatera Utara Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau Stasiun Klimatologi 20 Sampali 21 Sicincin 22 ndrapuri V Medan, Sumatera Utara Padang, Sumatera Barat Banda Aceh, Nangroe Aceh Darussalam Stasiun Geofisika 23 Tuntungan 24 Silaing Bawah 25 Mata ie 26 27 Parapat Gunung Sitoli Medan, Sumatera Utara Padang Panjang, Sumatera Barat Banda Aceh, Nangroe Aceh Darussalam Sumatera Utara Sumatera Utara WLAYAH Stasiun Meteorologi 28 Soekarno Hatta Cengkareng, Banten

33 NO 29 Serang NAMA UPT KLS 30 Maritim Tanjung Priok 31 Radin nten 32 Supadio 33 Depati Amir 34 Sultan Thaha 35 Sultan Mahmud Badaruddin 36 Maritim Tanjung Mas 37 Ahmad Yani 38 39 Fatmawati Soekarno Budiarto 40 H. Asan Hananjoedin 41 42 43 44 45 Depati Parbo Tegal Cilacap Kemayoran Paloh 46 Rahadi Oesman 47 Susilo 48 Nangapinoh 49 Pangsuma 50 51 52 53 Jatiwangi Citeko Maritim Pontianak Maritim Lampung V V LOKAS Banten Jakarta, DK Jakarta Bandar Lampung, Lampung Pontianak, Kalimantan Barat Pangkal Pinang, Bangka Belitung Jambi, Jambi Palembang, Sumatera Selatan Semarang, Jawa Tengah Semarang, Jawa Tengah Bengkulu, Bengkulu Curug, Banten Tanjung Pandan, Bangka Belitung Kerinci, Jambi Jawa Tengah Jawa Tengah Jakarta, DK Jakarta Kalimantan Barat Ketapang, Kalimantan Barat Sintang, Kalimantan Barat Kalimantan Barat Putusibau, Kalimantan Barat Jawa Barat Jawa Barat Kalimantan Barat Lampung Stasiun Klimatologi 54 Darmaga 55 Semarang 56 Kenten 57 Pulau Baai Bogor, Jawa Barat Jawa Tengah Palembang, Sumatera Selatan Bengkulu, Bengkulu

NO 34 NAMA UPT KLS 58 Siantan 59 Pondok Betung 60 Sei Durian V 61 Masgar V 62 63 64 65 66 67 68 69 Tangerang Bandung Yogyakarta Jakarta Banjarnegara Kepahiyang Kota Bumi Tanjung Pandan LOKAS Pontianak, Kalimantan Barat Tangerang, Banten Jambi, Jambi Tanjung Karang, Lampung Stasiun Geofisika Banten Jawa Barat D Yogyakarta DK Jakarta Jawa Tengah Bengkulu Lampung Bangka Belitung WLAYAH Stasiun Meteorologi 70 Juanda Surabaya, Jawa Timur 71 Ngurah Rai Denpasar, Bali 72 Sepinggan 73 Tjilik Riwut 74 Eltari 75 Syamsudin Noor 76 Maritim Perak 77 Bandara nternasional Lombok 78 skandar 79 Beringin 80 Temindung 81 Juwata 82 Kalimarau Balikpapan, Kalimantan Timur Palangkaraya, Kalimantan Tengah Kupang, Nusa Tenggara Timur Banjarmasin, Kalimantan Selatan Surabaya, Jawa Timur Lombok, Nusa Tenggara Barat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah Muarateweh, Kalimantan Tengah Samarinda, Kalimantan Timur Tarakan, Kalimantan Utara Tanjung Redep, Kalimantan Timur

35 NO NAMA UPT KLS 83 Tanjung Harapan 84 Yuvai Semaring 85 Nunukan V 86 Gusti Syamsir Alam 87 Sultan Muhammad Kaharuddin 88 Sultan Muhammad Salahuddin 89 Fransiskus Xaverius Seda 90 Umbu Mehang Kunda 91 David Constantijn Saudale 92 Gewayantana 93 Frans Sales Lega 94 Mali 95 Tardamu 96 Kalianget 97 Sangkapura 98 Perak 99 Banyuwangi 100 Komodo V 101 H. Asan V 102 Sanggu V 103 Banjar Baru 104 Kediri 105 Karang Ploso 106 Negara LOKAS Tanjung Selor, Kalimantan Utara Long Bawan, Kalimantan Utara Kalimantan Utara Kotabaru, Kalimantan Selatan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat Bima, Nusa Tenggara Barat Maumere, Nusa Tenggara Timur Waingapu, Nusa Tenggara Timur Rote, Nusa Tenggara Timur Larantuka, Nusa Tenggara Timur Ruteng, Nusa Tenggara Timur Alor, Nusa Tenggara Timur Sabu, Nusa Tenggara Timur Madura, Jawa Timur Bawean, Jawa Timur Surabaya, Jawa Timur Jawa Timur Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur Sampit, Kalimantan Tengah Buntok, Kalimantan Tengah Stasiun Klimatologi Kalimantan Selatan Mataram, Nusa Tenggara Barat Malang, Jawa Timur Bali

NO 107 36 NAMA UPT Lasiana KLS LOKAS Kupang, Nusa Tenggara Timur Stasiun Geofisika 108 Kampung Baru 109 Tretes 110 Sanglah 111 Sawahan 112 113 Karang Kates Balikpapan 114 Kahang 115 Waingapu Kupang, Nusa Tenggara Timur Jawa Timur Denpasar, Bali Nganjuk, Jawa Timur Jawa Timur Kalimantan Timur Kahang Karang Asem, Bali Nusa Tenggara Timur WLAYAH V Stasiun Meteorologi 116 Hasanuddin 117 Djalaluddin 118 Sultan Baabullah 119 Pattimura 120 Sam Ratulangi 121 Maritim Bitung 122 Mutiara Sis-Al Jufri 123 Maritim Paotere 124 Majene 125 Maritim 126 Dumatubun 127 128 Amahai Geser 129 Oesman Sadik 130 Bandaneira 131 Namlea Makassar, Sulawesi Selatan Gorontalo, Gorontalo Ternate, Maluku Utara Ambon, Maluku Manado, Sulawesi Utara Manado, Sulawesi Utara Palu, Sulawesi Tengah Makassar, Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Kendari, Sulawesi Tenggara Tual, Maluku Maluku Maluku Labuha, Maluku Utara Pulau Banda, Maluku Maluku

37 NO NAMA UPT KLS 132 Mathilda Batlayeri 133 Gamar Malamo 134 Emalamo 135 Kasiguncu 136 Syukuran Aminudin Amir 137 Sultan Bantilan 138 Beto Ambari 139 Sangia Ni Bandera 140 Andi Jemma 141 Naha 142 Pongtiku V 143 Maros 144 Kayuwatu 145 Kairatu LOKAS Saumlaki, Maluku Galela, Maluku Utara Sanana, Maluku Utara Poso, Sulawesi Tengah Luwuk, Sulawesi Tengah Tolitoli, Sulawesi Tengah Bau Bau, Sulawesi Tenggara Kolaka, Sulawesi Tenggara Masamba, Sulawesi Selatan Tahuna, Sulawesi Utara Tanah Toraja, Sulawesi Selatan Stasiun Klimatologi Sulawesi Selatan Manado, Sulawesi Utara Maluku Stasiun Geofisika 146 Karang Panjang 147 Winangun 148 Palu 149 Gowa 150 151 152 153 Tual Saumlaki Ternate Kendari V Ambon, Maluku Manado, Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Makassar, Sulawesi Selatan Maluku Maluku Maluku Utara Sulawesi Tenggara WLAYAH V Stasiun Meteorologi 154 155 Frans Kaisiepo Sentani 156 Seigun Biak, Papua Papua Sorong, Papua Barat

38 NO 157 158 Mopah Mozez Kilangin NAMA UPT KLS 159 Tanah Merah 160 161 162 163 164 165 Wamena Jaya Wijaya Moanamani Sudjarwo Tjondro Negoro Mararena Enarotali Dok Jayapura 166 Rendani 167 Utarom 168 Torea 169 170 Genyem Ransiki 171 172 Angkasapura Sorong LOKAS Merauke, Papua Timika, Papua Boven Digul, Papua Papua Nabire, Papua Serui, Papua Sarmi, Papua Papua Papua Manokwari, Papua Barat Kaimana, Papua Barat Fak Fak, Papua Barat Stasiun Klimatologi Papua Papua Barat Jayapura, Papua Papua Barat Stasiun Geofisika KEPALA BADAN METEOROLOG, KLMATOLOG, DAN GEOFSKA AND EKA SAKYA