PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DOMPU,

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NO. 1 TAHUN 2008 dan PERATURAN PEMERINTAH NO. 49 TAHUN 2011 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KABUPATEN LAHAT TAHUN ANGGARAN 2010

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR TAHUN 2010 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.754,2012

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SUMBAWA BARAT

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT. Nomor 8 Tahun 2010 Seri E Nomor 8 Tahun 2010

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN ILIR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KOTA BLITAR

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KOTA DUMAI PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH

daerah, maka Pemerintah Daerah mengadakan penyertaan modal pada

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA BUMD PT PERDANA MULTIGUNA SARANA BANDUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA

NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH PADA PT. JAMKRIDA NTB BERSAING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NGANJUK NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BUPATI KABUPATEN BIMA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

- 2 - Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KETAPANG,

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0076

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 8 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BOYOLALI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BARRU

BUPATI BANGLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGLI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN JEMBRANA TAHUN ANGGARAN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH TAHUN ANGGARAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAIRI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PT. BANK SUMUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2012

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2014 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 03 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA PIHAK KETIGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KUPANG,

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 05 TAHUN 2010 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN KEPUTUSAN BUPATI SINJAI NOMOR... TAHUN... TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

- 1 - BUPATI SIMEULUE PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2011 NOMOR 2

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 N PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2006 NOMOR 1 SERI A NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH PADA BADAN USAHA MILIK

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DOMPU NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DOMPU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan visi misi pembangunan Daerah Kabupaten Dompu di bidang ekonomi dan sebagai upaya peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah, diperlukan alokasi pembiayaan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Dompu untuk diinvestasikan dalam setiap Tahun Anggaran; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Investasi Pemerintah Daerah; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Repblik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756); 8. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tenang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4812); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5219); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 12 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Paraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Dompu (Lembaran Daerah Kabupaten Dompu Tahun 2011 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Dompu Nomor 12;

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DOMPU dan BUPATI DOMPU MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG INVESTASI PEMERINTAH DAERAH. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Kesatu Pengertian Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Dompu; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah; 3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah; 4. Kepala Daerah adalah Bupati Dompu; 5. Investasi Pemerintah Daerah atau disebut dana investasi adalah penempatan sejumlah dana dan/atau barang oleh Pemerintah Daerah yang dialoksikan dalam APBD Kabupaten Dompu setiap Tahun Anggaran, untuk keperluan investasi langsung, dan pembelian surat berharga. 6. Pemerintah adalah Pemerintah Pusat dan atau kementerian yang diberikan kewenangan mengatur hubungan pemerintah dengan pemerintah daerah; 7. Diinvestasi adalah penjualan atau penarikan kembali surat berharga kepemilikan pemerintah daerah baik sebagian atau keseluruhan kepada pihak lain; 8. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD Kabupaten Dompu adalah sumber keuangan Pemerintah Daerah; 9. Surat Berharga adalah saham dan/atau surat utang. 10. Investasi Langsung adalah penyertaan modal pemerintah daerah berupa dana dan/atau barang yang dipisahkan untuk membiayai kegiatan usaha. 11. Badan Usaha Milik Daerah atau disebut BUMD adalah badan usaha yang didirikan melalui saham pemerintah daerah.

12. Badan Usaha lain adalah badan usaha berbadan hukum yang didirikan sesuai Perundang-undangan dan peraturan, yang memilki hubungan keuangan dengan pemerintah daerah dalam hal investasi pemerintah daerah di bidang jasa pelayanan umum. 13. Dinas Pengelola Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Dompu atau yang selanjutnya disingkat DPPKAD Kabupaten Dompu mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam menyusun dan melaksanakan urusan pemrintah daerah bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. 14. Komite Investasi Pemerintah Daerah adalah komite yang dibentuk oleh bupati, bertugas memberikan kajian, penetapan kriteria, dan evaluasi, serta melakukan pengendalian dan pengelolaan resiko atas pelaksanaan investasi pemerintah daerah di jasa pelayanan umum. 15. Badan Pengawas Investasi adalah organ di luar badan investasi pemerintah pemerintah daerah yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan pengarahan pelaksanaan investasi pemerintah dalam rangka pengembangan jasa pelayanan umum. 16. Rekening Induk Dana Investasi adalah rekening pada Dinas Pengelolaan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Dompu, atau disebut lain sebagai tempat penyimpanan, penyaluran, dan pengembalian investasi pemerintah. 17. Perjanjian Investasi adalah kesepakatan tertulis dalam rangka penyediaan dan penyaluran dana investasi antara DPPKAD Kabupaten Dompu, BUMD dan Badan Usaha Lain. Bagian Kedua Maksud, Tujuan dan Bentuk Pasal 2 (1) Investasi yang dilaksanakan oleh pemerintah Daerah dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya. (2) Investasi pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam rangka memajukan kesejahteraan umum. Pasal 3 (1) Investasi Pemerintah Daerah dilakukan dalam bentuk : a. investasi langsung; dan/atau b. investasi surat berharga; (2) Investasi langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi :

a. investasi langsung jangka pendek dengan cara penyimpanan sejumlah modal investasi dalam waktu kurang dari 12 bulan; b. investasi langsung jangka panjang yang bersifat permanen dengan cara penyertaan modal dan pemberian pinjaman kepada BUMD dalam jangka waktu di atas 12 bulan; c. investasi langsung jangka panjang yang bersifat non permanen dengan cara pola kerja sama pemerintah dengan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur dan non infrastruktur; (3) Investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi: a. investasi dengan cara pembelian saham; dan/atau b. investasi dengan cara pembelian surat utang; BAB II BIDANG INVESTASI PEMERINTAH Pasal 4 (1) Bidang investasi pemerintah yang dapat dibiayai dengan dana investasi meliputi : a. pengembangan bidang usaha BUMD; b. pengembangan jasa pelayanan umum; c. pengembangan bidang usaha lainnya dalam rangka peningkatan manfaat ekonomi bagi pemerintah. (2) Bidang investasi pemerintah yang dapat dibiayai dengan dana investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus menghasilkan manfaat investasi yang terukur bagi Pemerintah Daerah. Pasal 5 Investasi pemerintah dalam rangka pengembangan bidang usaha BUMD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a, dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja BUMD dan Pengembangan akses pelayanan pembiayaan bagi kegiatan usaha masyarakat. Pasal 6 (1) Investasi pemerintah dalam rangka pengembangan jasa pelayanan umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b, dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi kegiatan usaha masyarakat. (2) Investasi pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain meliputi:

a. layanan transportasi; b. layanan pengairan; c. layanan telekomunikasi; d. layanan energi; e. layanan air bersih; f. layanan limbah; dan g. layanan minyak dan gas bumi. BAB III SUMBER MODAL INVESTASI PEMERINTAH Pasal 7 Sumber modal investasi dapat berasal dari: a. APBD Dompu; b. Pinjaman pemerintah daerah pada pemerintah pusat; c. keuntungan investasi terdahulu; dan d. sumber-sumber lainnya yang sah. Pasal 8 (1) Sumber investasi pemerintah daerah, dari APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a, Dana Investasi yang dialokasi setiap tahun anggaran dalam pembiayaan APBD, dialokasikan sesuai kebutuhan setiap tahun anggaran berdasarkan kemampuan APBD Kabupaten Dompu. (2) Alokasi anggaran dalam APBD sebagimana dimaksud pada ayat (1) dihitung dari Total APBD dikurangi Jumlah Dana Alokasi Khusus dan Dana Pendamping. Pasal 9 (1) Sumber investasi dari Pinjaman Pemerintah Daerah Dompu pada Pemerintah Pusat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b, adalah semua transaksi yang mengakibatkan Daerah menerima sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga Pemerintah Daerah dibebani kewajiban untuk membayar kembali. (2) Pinjaman Daerah sebagaiamana dimaksud ayat (1) merupakan alternatif pendanaan APBD yang digunakan untuk menutup: a. defisit APBD; b. pengeluaran pembiayaan; dan/atau c. kekurangan arus kas.

(3) Pinjaman Pemerintah Daerah yang bersumber dari Pemerintah diberikan dalam kerangka hubungan keuangan antara Pemerintah dan Pemerintahan Daerah, diteruskan kepada Badan Usaha Milik Daerah dalam kerangka hubungan keuangan antara Pemerintahan Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah dan Badan Usaha Lainnya. Pasal 10 Sumber Investasi yang bersumber dari keuntungan investasi terdahulu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf c, adalah dana yang diperoleh dari BUMD berupa deviden yang disetor pada kas daerah sebagai PAD yang dapat dialokasikan kembali untuk keperluan Investasi Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu pada BUMD dan Badan Usaha Lainnya. Pasal 11 Sumber Investasi yang bersumber dari sumber lain yang sah sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf d, adalah dana yang diperoleh dari pihak lain yang dipergunakan untuk dukungan kegiatan usaha, yang tidak dibebani kewjiban untuk dikembalikan. Pasal 12 (1) Dana investasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ditempatkan pada Rekening Induk Dana Investasi yang ditentukan Dinas PPKAD Kabupaten Dompu. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyediaan, pencairan, dan pengelolaan dana dalam Rekening Induk Dana Investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati. BAB IV PENGELOLAAN INVESTASI PEMERINTAH Bagian Kesatu Lingkup Pengelolaan Pasal 13 Lingkup pengelolaan investasi Pemerintah Daerah sesuai bidang usaha pemerintah daerah Dompu sebagimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) meliputi: a. perencanaan kebutuhan dan analisis risiko;

b. Pengelolaan dan pelaksanaan investasi; c. penatausahaan dan pertanggungjawaban investasi; dan d. pengawasan. Bagian Kedua Perencanaan Kebutuhan dan Analisis Risiko Pasal 14 (1) Perecanaan Kebutuhan dan Analisa Resiko dana investasi untuk keperluan pengembangan bidang usaha BUMD dan pengembangan akses pelayanan pembiayaan bagi kegiatan usaha masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf a dan huruf b diajukan BUMD kepada Bupati Dompu melalui Kepala Dinas PPKAD Kabupaten Dompu, setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas di masing-masing BUMD. (2) Perencanaan kebutuhan dana investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui Perencanaa strategis yakni dilaksanakan secara sistematis yang berkelanjutan dari pembuatan keputusan, memenej, berisiko, dan memanfaatkan sebanyak-banyaknya pengetahuan antisipatif, mengorganisasi secara sistematis melaksanakan keputusan dan mengukur hasilnya melalui umpan balik yang terorganisasi dan sistematis. Pasal 15 (1) Perecanaan Kebutuhan dan Analisa Resiko dana investasi untuk keperluan pengembangan jasa pelayanan umum sebagaimana dimaksud pasal 4 ayat (1) huruf b diajukan oleh oleh lembaga ekonomi berbadan hukum kepada Bupati Dompu melalui Kepala Dinas PPKAD Kabupaten Dompu, setelah mendapat persetujuan Komite Investasi Daerah Dompu, dengan mempertimbangkan : a. kesesuaian dengan rencana pembangunan jangka menengah Kabupaten Dompu dan rencana strategis sektor terkait; b. kesesuaian lokasi proyek dengan rencana tata ruang wilayah; c. keterkaitan antar sektor dan antar wilayah; dan d. analisis biaya dan manfaat ekonomi, sosial, dan manfaat lainnya. (2) Komite Investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Tim yang dibentuk khusus dengan peraturan Bupati Dompu. Pasal 16 (1) Perecanaan Kebutuhan dan Analisa Resiko dana investasi untuk keperluan Investasi pemerintah dalam rangka pengembangan bidang usaha lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, dilakukan oleh

pemerintah daerah Dompu untuk pembelian surat berharga, setelah mendapat pertimbangan Tim Investasi. (2) Analisis risiko dalam perencanaan kebutuhan investasi disusun berdasarkan prinsip kehati-hatian dan pengelolaan risiko dalam rangka menjamin efisiensi dan efektivitas pelaksanaan investasi pemerintah. Bagian Ketiga Pengelolaan dan Pelaksanaan Investasi Pasal 17 Kewenangan pengelolaan investasi pemerintah dalam bidang jasa pelayanan umum dilaksanakan oleh Kepala Dinas PPKAD Kabupaten Dompu selaku Bendahara Umum Daerah Dompu. Pasal 18 (1) Kewenangan pengelolaan investasi pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 meliputi kewenangan regulasi, supervisi, dan operasional terhadap investasi pemerintah dalam bidang jasa pelayanan umum; (2) Dalam rangka pelaksanaan kewenangan regulasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati Dompu selaku pengelola investasi pemerintah berwenang dan bertanggung jawab: a.merumuskan kebijakan, mengatur, dan menetapkan pedoman pengelolaan investasi pemerintah; b.menetapkan kriteria pemenuhan perjanjian dalam pelaksanaan investasi pemerintah; dan c. menetapkan tata cara pembayaran kewajiban yang timbul dari proyek penyediaan investasi pemerintah dalam hal terdapat penggantian atas hak kekayaan intelektual, pembayaran subsidi, dan kegagalan pemenuhan perjanjian kerjasama. (3) Dalam rangka pelaksanaan kewenangan supervisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Dinas PPKAD Kabupaten Dompu selaku pengelola investasi pemerintah berwenang dan bertanggung jawab : a.melakukan kajian kelayakan dan memberikan rekomendasi atas pelaksanaan investasi pemerintah; b.memonitor secara aktif pelaksanaan investasi pemerintah yang terkait dengan dukungan pemerintah; c. melakukan pengendalian atas pengelolaan risiko terhadap pelaksanaan investasi pemerintah;

d.mengevaluasi secara berkesinambungan mengenai pembiayaan dan keuntungan atas pelaksanaan investasi pemerintah dalam jangka waktu tertentu; dan e. melakukan koordinasi dengan instansi terkait khususnya sehubungan dengan investasi langsung dalam penyediaan infrastruktur dan non infrastruktur termasuk apabila terjadi kegagalan pemenuhan kerjasama. Pasal 19 (1) Kewenangan Pelaksanaa investasi pemerintah dilaksanakan oleh BUMD selaku penanggung jawab atas modal investasi pemerintah yang diserahkan baik dalam bentuk penyertaan maupun pinjaman. (2) Kewenangn sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mendorong laju pertumbuhan ekonomi daerah, dengan menerapkan prinsip kerja : a. Menerapkan prinsip good corporate governance yang meliputi prinsip; 1) Kehati-hatian; 2) Transparansi; 3) Keadilan; 4) Akuntabilitas; dan 5) Responsibilitas. b. Meningkatkan kemampuan, kompetensi dan komitmen sumber daya manusia; c. Meningkatkan kemampuan untuk melakukan strategi bisnis dalam rangka melakukan persaingan usaha yang sehat; d. Meningkatkan kinerja dan produktifitas usaha; dan e. melaporkan neraca keuangan serta perhitungan laba/rugi tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik, kepada Bupati. Pasal 20 (1) Pelaksanaan investasi pemerintah melalui pembelian saham dapat dilaksanakan atas saham yang diterbitkan Pemerintah Daerah; (2) Pelaksanaan investasi Pemerintah Daerah melalui pembelian surat utang dapat dilaksanakan atas surat utang yang diterbitkan Pemerintah Daerah; (3) Investasi pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), dilakukan dalam jangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan; (4) Dalam hal terjadi penurunan harga/nilai surat berharga secara signifikan, Pemerintah Daerah dapat menghentikan investasi dengan menjual surat berharga sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) kurang dari 12 (dua belas) bulan.

(5) Pelaksanaan investasi Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), didasarkan pada penilaian kewajaran harga surat berharga yang dilakukan Badan Pengawas Investasi Kabupaten Dompu. (6) Pelaksanaan investasi berupa pembelian surat utang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan apabila penerbit surat utang memberikan opsi pembelian kembali surat utang. Bagian Keempat Penatausahaan Dokumen dan Pertanggungjawaban Pasal 21 BUMD yang menguasai dokumen berkaitan dengan pelaksanaan investasi pemerintah wajib menatausahakan, memelihara dan merahasiakan dokumen yang berhubungan dengan investasi pemerintah daerah dengan baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 22 BUMD selaku pelaksana investasi pemerintah daerah bertanggung jawab atas pengelolaan dana dan barang yang berada dalam kewenangannya kepada Bupati melalui kepada Dinas PPKAD Kabupaten Dompu. Pasal 23 (1) Kepala Dinas Keuangan dan Pengelolaan Aset Daerah Dompu bertanggung jawab kepada Bupati atas pelaksanaan kebijakan investasi langsung dalam penyediaan infrastruktur dan non infrastruktur yang berada dalam penguasaannya. (2) Kepala Dinas PPKAD Kabupaten Dompu bertanggungjawab kepada Bupati Dompu Atas segala hak dan kewenangan investasi serta ketaatan terhadap peraturan atas pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran yang berkaitan dengan investasi pemerintah. Pasal 24 (1) Pendapatan dan belanja dalam rencana kerja dan anggaran tahunan BUMD dikonsolidasikan dalam rencana kerja dan anggaran Dinas PPKAD Kabupaten Dompu. (2) Pendapatan yang diperoleh BUMD dan pendapatan sehubungan dengan jasa layanan merupakan Pendapatan Asli Daerah.

Pasal 25 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaporan atas pelaksanaan kegiatan investasi pemerintah daerah pada BUMD dan Badan Usaha Lain diatur lebih lanjut dalam peraturan Bupati. Bagian Kelima Pengawasan Pasal 26 (1) Badan Pengawas BUMD melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Investasi Pemerintah pada BUMD, baik terhadap pelaksanaan modal investasi dan menilai kinerja BUMD. (2) Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Bupati. (3) Badan pengawas Investasi Daerah melakukan pengawasan atas pelaksanaan perjanjian kerjasama antara Dinas PPKAD Kabupaten Dompu dengan Badan Usaha Lain; (4) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) meliputi pemantauan / monitoring, evaluasi, dan pengendalian. Bagian Keenam Diivestasi Pasal 27 Apabila BUMD dan Badan Usaha Lainnya tidak memberikan keuntungan atau deviden, maka pemerintah dapat melakukan diinvestasi terhadap saham dan surat berharga kepada pihak lain dengan ketentuan perundang-undangan. BAB VI REMUNERASI Pasal 28 (1) Komite investasi pemerintah dan dewan pengawas diberikan remunerasi berdasarkan tingkat tanggung jawab dan tuntutan profesionalisme yang diperlukan apabila ada keuntungan; (2) Besaran remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB VII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 29 Penunjukan satuan kerja perangkat daerah untuk melaksanakan kewenangan operasional dalam pengelolaan investasi pemerintah daerah dengan mempertimbangkan ketentuan mengenai organisasi perangkat daerah. BAB VIII PENUTUP Pasal 30 Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pengelolaan investasi pemerintah daerah diatur dengan Peraturan Bupati paling lambat 1 (satu) tahun sejak Peraturan Daerah ini diundangkan. Pasal 31 Peraturan Daerah ini berlaku sejak diundangkan, agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Dompu. Ditetapkan di Dompu pada tanggal 20 Desember 2012 BUPATI DOMPU, TTD. H. BAMBANG M. YASIN Diundangkan di Dompu pada tanggal 21 Desember 2012 Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN DOMPU, H. AGUS BUKHARI LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DOMPU TAHUN 2012 NOMOR 07