DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI. b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI. DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 11/DAGLU/KP/IV/2004, Tanggal 13 April 2004

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR KERAMIK

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 40/M-DAG/PER/9/2009 TENTANG VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR KACA LEMBARAN

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 711/MPP/Kep/12/2003

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 751/MPP/Kep/11/2002 TENTANG KETENTUAN IMPOR BESI ATAU BAJA CANAI LANTAIAN

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I. NOMOR 662/MPP/Kep/10/2003, TANGGAL 23 OKTOBER 2003

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 418/MPP/Kep/6/2003 TENTANG KETENTUAN IMPOR NITRO CELLULOSE (NC)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 9/MPP/Kep/1/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR BERAS

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1948 tentang Mencabut Peraturan Dewan Pertahanan Negara Nomor 14 dan Menetapkan Peraturan T

2017, No Importir (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1516); 3. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 85/M-DAG/PER/10/2015 tenta

2 Indonesia Tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lem

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 27/M-IND/PER/5/2008 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 d. bahwa hasil pembahasan Tim Pertimbangan Kepentingan Nasional telah memutuskan untuk mengenakan Tindakan Pengamanan Perdagangan berupa kuota terha

2 diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : /11/M-DAG/PER/3/2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

, No.1551 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perdag

TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR BERAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 15/M-DAG/PER/3/2007 TENTANG

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, perlu mengatur kembali ketentuan impor tekstil dan produk tekst

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN RI NOMOR 417/MPP/Kep/6/2003 TANGGAL 17 JUNI 2003 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 360/MPP/Kep/5/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR GARAM

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI NOMOR : 08/DAGLU/PER/7/2008

Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan No. 231 Tahun 1997 Tentang : Prosedur Impor Limbah

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI NOMOR : 02/DAGLU/PER/2/2007

NOMOR : KEP-03/BC/2003 NOMOR : 01/DAGLU/KP/I/2003 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN TERTIB ADMINISTRASI IMPORTIR

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN R.I NOMOR : 15/M-DAG/PER/3/2007 TANGGAL : 30 Maret 2007 DAFTAR LAMPIRAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perindustrian Dan Perdagangan Republik Indonesia. KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR : 364/MPP/Kep/8/1999 TENTANG

44.04 MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Barang Modal. Bukan Baru.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Barang Modal. Bukan Baru.

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 10/M-DAG/PER/6/2005 TANGGAL 10 JUNI 2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR DAN IMPOR INTAN KASAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1890, 2015 KEMENDAG. Impor. Mesin. Multifungsi. Berwarana. Fotokopi. Berwarana. Printer Berwarna. Pencabutan.

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20/M-DAG/PER/9/2005 TENTANG KETENTUAN IMPOR GARAM MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 732/MPP/Kep/10/2002 TENTANG TATA NIAGA IMPOR TEKSTIL

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pembentukan Or

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 527/MPP/Kep/9/2004 TENTANG KETENTUAN IMPOR GULA

DIREKTORAT JENDERA PERDAGANGAN LUAR NEGERI DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PENGAKUAN SEBAGAI IMPORTIR PRODUSEN CHLOROFLUROCARBON (IP-CFC)

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 58/M-DAG/PER/12/2010 TENTANG KETENTUAN IMPOR BARANG MODAL BUKAN BARU

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76/PMK. 011/2012 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 10

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 29/M-DAG/PER/6/2009??/M-DAG/PER/6/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA 12/M-DAG/PER/6/2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR ROTAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 56,

2016, No turunannya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Me

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI LOGAM MESIN ELEKTRONIKA DAN ANEKA

Menteri Perdagangan Republik Indonesia PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA : 04/M-DAG/PER/1/2007 TENTANG KETENTUAN EKSPOR TIMAH BATANGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia T

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

P - 44/BC/2009 DAFTAR KODE STANDAR INTERNASIONAL YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGISIAN PEMBERITAHUAN PABEAN

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

P E R A T U R A N MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

KETUA DEWAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM/BINTAN/KARIMUN

2016, No Peraturan Menteri Perdagangan tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian; Mengingat: 1. Undang-Undang

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82/M-DAG/PER/12/2012 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 550/MPP/Kep/10/1999 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116, Tamba

2015, No Ketentuan Impor Produk Tertentu, dan mengatur kembali ketentuan impor produk tertentu; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 40/MPP/Kep/1/2003 TENTANG ANGKA PENGENAL IMPORTIR (API)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan Pe

Keputusan Menteri Perindustrian Dan Perdagangan No.137/MPP/Kep/6/1996 Tentang : Prosedur Impor Limbah

2018, No Negara Republik Indonesia Nomor 3564); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tah

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2018 TENTANG KETENTUAN IMPOR SEMEN CLINKER DAN SEMEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 30/BC/2010 TENTANG

Menimbang : Mengingat :

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade Organization (Persetujuan

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/M-DAG/PER/4/2013 TAHUN 2013 TENTANG KETENTUAN IMPOR PRODUK HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 88/PMK.04/2007 TENTANG PEMBONGKARAN DAN PENIMBUNAN BARANG IMPOR MENTERI KEUANGAN,

KETENTUAN DAN TATA CARA UJI PUBLIK KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN ELEKTRONIKA DAN ANEKA,

SOSIALISASI PERMENDAG NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERMENDAG NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN IMPOR PDOUK TERTENTU

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12/M-DAG/PER/6/2005 TANGGAL 30 JUNI 2005 TENTANG KETENTUAN EKSPOR ROTAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN. Impor Barang. Modal. Ketentuan. Tata Cara. Penerbitan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Impor Besi. Baja. Ketentuan Impor.

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 753/MPP/Kep/11/2002 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. NOMOR : 643/MPP/Kep/9/2002 TENTANG TATA NIAGA IMPOR GULA

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KEPUTUSAN NOMOR : 13/DAGLU/KP/V/2003 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 276/MPP/Kep/4/2003 tentang Verifikasi Atau Penelusuran Teknis Impor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 307/MPP/Kep/4/2003 tentang Penunjukan Surveyor Sebagai Pelaksana Verifikasi Atau Penelusuran Teknis Impor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) serta Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 389/MPP/Kep/5/2003 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 276/MPP/Kep/4/2003 tentang Verifikasi Atau Penelusuran Teknis Impor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT), maka dipandang perlu menetapkan petunjuk pelaksanaan verifikasi atau penelusuran teknis impor tekstil dan produk tekstil (TPT); b. bahwa untuk itu perlu dikeluarkan Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri. Mengingat : 1. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 276/MPP/Kep/4/2003 tentang Verifikasi Atau Penelusuran Teknis Impor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT); 2. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 307/MPP/Kep/4/2003 tentang Penunjukan Surveyor Sebagai Pelaksana Verifikasi Atau Penelusuran Teknis Impor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT); 3. Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 389/MPP/Kep/5/2003 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 276/MPP/Kep/4/2003 tentang Verifikasi Atau Penelusuran Teknis Impor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT); 4. Keputusan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka Nomor 011/SK/ILMEA/IV/2003 tentang Tim Monitoring Dan Evaluasi Perkembangan Industri Tekstil dan Produk Tekstil. MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT). Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : Pasal 1 1. Verifikasi atau penelusuran teknis adalah pemeriksaan atas importasi tekstil dan produk tekstil (TPT) 276/MPP/Kep/4/2003 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 389/MPP/Kep/4/2003.

2. Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) adalah seluruh tekstil dan produk tekstil yang termasuk dalam Pos Tarif H.S 276/MPP/Kep/4/2003 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 389/MPP/Kep/4/2003. 3. API adalah Angka Pengenal Importir sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 40/MPP/Kep/1/2003 tentang Angka Pengenal Importir (API). 4. NPIK adalah Nomor Pengenal Importir Khusus sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 141/MPP/Kep/3/2002. 5. IP Tekstil adalah perusahaan yang telah mendapatkan pengakuan sebagai Importir Produsen Tekstil 732/MPP/Kep/10/2002. 6. Surveyor adalah PT. Surveyor Indonesia dan PT. Sucofindo yang ditunjuk untuk melakukan verifikasi atau penelusuran teknis impor TPT sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 307/MPP/Kep/4/2003. 7. KSO adalah kerjasama operasi antara PT. Sucofindo dan PT. Surveyor Indonesia dalam melakukan verifikasi atau penelusuran teknis impor TPT. Pasal 2 (1) Verifikasi atau penelusuran teknis impor TPT meliputi : a. pemeriksaan administratif mengenai identitas importir dan keabsahan perizinan dan atau persyaratan yang harus dipenuhi importir (API, NPIK, IP Tekstil); b. pemeriksaan lanjutan di lapangan mengenai berbagai keterangan dan data negara pembuat barang, spesifikasi barang yang mencakup HS, uraian barang dan komposisi bahan, dan jumlah dan jenis barang, serta waktu pengapalan. (2) Terhadap importasi TPT yang nilainya sampai denga n FOB US$ 2.500,00, prosedur verifikasi atau penelusuran teknis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan cara pemeriksaan secara acak (random). (3) Tanda pemeriksaan diberikan pada barang atau kemasan angkutan impor TPT yang telah dilakukan pemeriksaan verifikasi atau penelusuran teknis dalam bentuk segel atau label. (4) Prosedur dan tatacara teknis pemberian tanda pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) dibuat dan dilaksanakan oleh Surveyor sesuai dengan kelaziman yang berlaku. Pasal 3 (1) Hasil verifikasi atau penelusuran teknis impor TPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dituangkan ke dalam suatu Laporan Surveyor atau LS oleh Surveyor untuk selanjutnya disampaikan kepada : a. Importir yang bersangkutan; dan b. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai di pelabuhan bongkar. (2) LS sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berisi data sebagai berikut : a. Identitas importir;

b. Identitas eksportir; c. Izin dan persyaratan terkait; d. Uraian jenis barang; e. Jumlah barang; f. Kode HS; g. Rencana waktu pengapalan atau BL atau AWB; h. Negara pembuat barang; i. Kemasan barang; j. Nomor LS dan negara penerbitan LS; k. Keterangan lain yang terkait. (3) Format LS dibuat dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. dicetak di atas kertas berpengaman (security paper) dan dibubuhi logo dan tanda-air (watermark) KSO; b. diberi nomor pengaman (security number); c. ditandatangani oleh personil KSO yang berwenang atau yang diberi kuasa. Pasal 4 Prosedur dan tatacara verifikasi atau penelusuran teknis impor TPT atas importasi TPT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2B Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 389/MPP/Kep/5/2003 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 276/MPP/Kep/4/2003 tentang Verifikasi Atau Penelusuran Teknis Impor Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Keputusan ini. Pasal 5 (1) Atas pemeriksaan verifikasi atau penelusuran teknis impor TPT yang dilaksanakannya, Surveyor berhak memperoleh imbalan jasa dari importir bersangkutan yang importasi TPT-nya terkena kewajiban verifikasi atau penelusuran teknis. (2) Besarnya imbalan jasa sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) disesuaikan dengan azas manfaat. (3) Prosedur dan tatacara pembayaran imbalan jasa dari importir TPT bersangkutan kepada Surveyor dilaksanakan sesuai dengan kelaziman yang berlaku. Pasal 6 (1) LS sebagai dokumen impor yang harus dilampirkan dalam setiap penerbitan Pemberitahuan Impor Barang (PIB) atas importasi TPT yang wajib terlebih dahulu dilakukan verifikasi atau penelusuran teknis berlaku setelah tanggal 9 Juni 2003. (2) Terhadap importasi TPT yang tiba di Indonesia setelah tanggal 9 Juni 2003 namun PIB atas importasi TPT tersebut telah diajukan oleh importir TPT dan telah mendapat nomor pendaftaran dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada atau sebelum tanggal 9 Juni 2003, tidak terkena kewajiban untuk melampirkan LS. (3) Apabila dalam importasi TPT yang wajib terlebih dahulu dilakukan verifikasi atau penelusuran teknis tidak memenuhi ketentuan ayat (1) dan (2), maka atas importasi TPT tersebut harus dilakukan ekspor kembali (re-ekspor) atau dikenakan ketentuan kepabeanan lainnya yang berlaku. Pasal 7

Atas keterlambatan atau kesalahan lainnya dalam penerbitan LS yang disebabkan oleh kelalaian Surveyor, baik disengaja ataupun tidak disengaja, menjadi tanggung jawab Surveyor, sesuai ketentuan yang berlaku dalam organisasi surveyor internasional (International Federation of Inspection Agency/IFIA). Pasal 8 (1) Surveyor yang ditunjuk untuk melaksanakan kegiatan verifikasi atau penelusuran teknis impor TPT 276/MPP/Kep/4/2003 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 307/MPP/Kep/4/2003 harus menyampaikan laporan tertulis tentang kegiatan verifikasi atau penelusuran teknis impor TPT secara periodik 1 (satu) kali sebulan pada minggu pertama bulan berikutnya dari bulan pelaksanaan kegiatan tersebut kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri cq. Direktur Impor dengan tembusan Direktur Tekstil dan Produk Tekstil Direktorat Jenderal Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka, Departemen Perindustrian dan Perdagangan. (2) Laporan tertulis oleh Surveyor sebagaiman dimaksud dalam ayat (1) berisi hal-hal sebagai berikut : a. Jumlah LS; b. Jumlah volume impor TPT per importir dan total volume impor; c. Jumlah nilai impor TPT per invoice per importir dan total nilai impor; d. Keterangan terkait lainnya yang diperlukan Pemerintah. Pasal 9 Dalam hal Surveyor lalai menyampaikan laporan tertulis kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri cq. Direktur Impor Departemen Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, baik disengaja atau tidak disengaja, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri melakukan penegoran dan mengusulkan untuk pencabutan penunjukan sebagai Surveyor. Pasal 10 (1) Bilamana terdapat perselisihan atau perbedaan pendapat dalam pelaksanaan verifikasi atau penelusuran teknis impor TPT, maka para pihak terkait dapat berkonsultasi dengan Tim Monitoring dan Evaluasi Perkembangan Industri Tekstil dan Produk Tekstil yang dibentuk berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka Departemen Perindustrian dan Perdagangan Nomor 011/SK/ILMEA/IV/2003. (2) Hasil konsultasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak bersifat mengikat, melainkan menjadi bahan rekomendasi Tim Monitoring Dan Evaluasi Perkembangan Industri Tekstil dan Produk Tekstil untuk disampaikan lebih lanjut kepada instansi/unit kerja pada Departemen terkait yang berwenang untuk mengambil keputusan. Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Pasal 11 Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 29 Mei 2003 SUDAR SA

Salinan keputusan ini disampaikan kepada : 1. Menteri Perindustrian dan Perdagangan; 2. Menteri Keuangan; 3. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; 4. Sekretaris Jenderal Depperindag; 5. Para Eselon I Depperindag; 6. Dirjen Bea dan Cukai, Depkeu; 7. Bank Indonesia/ULN; 8. Para Kepala Dinas Propinsi Bidang Perindag seluruh Indonesia.