BAB I PENDAHULUAN. Firman Allah SWT dalam Surat Ibrahim Ayat 32 yang berbunyi :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang STUDI KELAYAKAN POTENSI WISATA PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KABUPATEN BELITUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewi Fitriyani, 2013

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Rekomendasi Keterbatasan Studi DAFTAR PUSTAKA... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, bidang pariwisata pantai merupakan salah satu kegiatan atau hal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, pembangunan kepariwisataan

BAB V STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANGKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tata Ruang dan Konflik Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pesisir dan Laut

Studi Kelayakan Pengembangan Wisata Kolong Eks Tambang Kabupaten Belitung TA LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Mangrove. kemudian menjadi pelindung daratan dan gelombang laut yang besar. Sungai

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan aktivitasnya. Kebutuhan manusia akan tanah untuk

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN YANG BERKELANJUTAN DI PULAU BUNAKEN MANADO

Pangkalanbalai, Oktober 2011 Pemerintah Kabupaten Banyuasin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

BAB I PENDAHULUAN. yang mencapai pulau dengan panjang pantai sekitar km 2 dan luas

DAFTAR ISI. Halaman PRAKATA... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari pulau dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA PANTAI TANJUNG PAPUMA JEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

BAB I PENDAHULUAN. dari 300 tahun, dengan jumlah cadangan yang cukup besar. Cadangan bijih

Mata Pencaharian Penduduk Indonesia

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2 Pada tahun 2010, Provinsi Bangka Belitung menyelenggarakan Tahun Kunjungan Bangka Belitung yang disebut dengan Visit Babel Archipelago 2010 untuk me

I.PENDAHULUAN. Komoditas minyak dan gas (migas) merupakan penghasil devisa utama bagi

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB I. Indonesia yang memiliki garis pantai sangat panjang mencapai lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

HOME LATAR BELAKANG RUANG LINGKUP TAHAPAN MEKANISME & JADWAL PERSYARATAN DAFTAR. Ruang Lingkup Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BEST PRACTICE MARICULTURE OPTIMALISASI PENGELOLAAN DAN PEMANFAAATAN SUMBERDAYA LAUT DAN PESISIR SECARA TERPADU Dengan MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT GUNA

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

TINJAUAN PULO CANGKIR

BAB I PENDAHULUAN. Terjemahannya:

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan wilayah yang mempunyai potensi obyek wisata. Pembangunan

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

BAB IV ANALISIS. 4.1 ANALISIS FUNGSIONAL a) Organisasi Ruang

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

BAB VI DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai kekayaan alam dan keragaman yang tinggi dalam

V. GAMBARAN UMUM Bujur Timur dan antara Lintang Selatan. Batas wilayah. 19 sampai dengan 162 meter.

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. nusantara maupun wisatawan mancanegara. Hal ini dikarenakan. yang dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan di bidang pariwisata.

DAFTAR ISI... PRAKATA... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,7 persen (Tempo.co,2014). hal

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PROFIL SANITASI SAAT INI

Analisis Kebutuhan Parkir dan Kajian Dampak Lalu Lintas Gedung Pusat Perbelanjaan Ramayana Makassar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah hotel berbintang yang ada di Pantai Sorake sampai saat ini baru berjumlah

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya banyak yang dihuni oleh manusia, salah satunya adalah Pulau Maratua

Master Plan Pengendalian Sumber Daya Alam & Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala. yang harus dikelola dengan baik dan bijaksana. Pemanfaatan sumber

BERWISATA BAHARI MENYUSURI SEGARA ANAKAN

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang paling efisien dan efektif untuk kegiatan-kegiatan produktif sehubungan dengan ketersediaan sarana dan prasarana.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Allah menciptakan langit dan menurunkan hujan dari langit semata-mata untuk kemashalatan manusia. Air yang diturunkan Allah tersebut mengalir dan bermuara di laut. Antara laut dan daratan dihubungkan oleh pantai. Pantai secara harfiah adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan terdapat di daerah pesisir laut. Pantai merupakan salah satu sumber daya alam yang diberikan Allah SWT supaya bisa dimanfaatkan untuk menunjung kehidupan manusia, misalnya sebagai penahan gelombang air laut, tempat tumbuhnya tanaman yang dapat dikonsumsi oleh manusia, tempat kegiatan perikanan dan perdagangan serta dimanfaatkan juga sebagai objek wisata. Dalam Al Qur an dijelaskan tentang manfaat laut dan pantai, salah satunya terdapat dalam Q.S Ibrahim Ayat 32. Firman Allah SWT dalam Surat Ibrahim Ayat 32 yang berbunyi : Artinya : Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. (Q.S Ibrahim : 32) Berdasarkan ayat diatas, sungai-sungai mengalir ke laut melewati pantai. Perpaduan antara daratan, sungai, pantai dan laut sangat berpotensi untuk pengembangan kawasan wisata. Begitu pula yang terdapat di Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka, desa ini memiliki potensi alam khususnya pantai untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata yang lebih menarik. Kondisi wisata saat ini belum berkembang secara maksimal. Oleh karena itu dengan melihat dari potensi dan masalah yang ada di Desa 1

Air Anyir ini, penulis mencoba membuat studi strategi pengembangan kawasan wisata di Desa Air Anyir Kabupaten Bangka, dengan harapan dapat menjadi referensi dalam mengembangkan kawasan wisata di Desa Air Anyir. 1.1 Latar Belakang Desa Air Anyir merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. Desa Air Anyir merupakan kawasan yang potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata utama di Kabupaten Bangka. Terdapat beberapa kawasan wisata pantai di Desa Air Anyir antara lain : Pantai Air Anyir, Pantai Pukan dan Pantai Koala. Jika ditarik garis lurus dari titik pasang tertinggi pantai di Desa Air Anyir ini mempunyai karakteristik kawasan dengan tiga peruntukan eksisting adalah sebagai berikut : 1. Kawasan wisata Pantai Air Anyir Lapisan pertama dengan kondisi eksisting berupa kawasan sempadan pantai Lapisan kedua dengan kondisi eksisting berupa kawasan wisata pantai Lapisan ketiga dengan kondisi eksisting berupa kawasan bekas tambang, perkebunan dan kawasan hutan rakyat Lapisan keempat dengan kondisi eksisting berupa permukiman pedesaan Lapisan kelima dengan kondisi eksisting berupa perkebunan, kawasan hutan rakyat dan kawasan sempadan sungai 2. Kawasan wisata Pantai Pukan Lapisan pertama dengan kondisi eksisiting berupa kawasan sempadan pantai Lapisan kedua dengan kondisi eksisting berupa kawasan wisata pantai Lapisan ketiga dengan kondisi eksisting berupa kawasan perkebunan dan kawasan hutan rakyat Lapisan keempat dengan kondisi eksisting berupa kawasan permukiman pedesaan Lapisan kelima dengan kondisi eksisting berupa perkebunan, kawasan hutan rakyat dan kawasan sempadan sungai 3. Kawasan wisata Pantai Koala Lapisan pertama dengan kondisi eksisiting berupa kawasan sempadan pantai Lapisan kedua dengan kondisi eksisting berupa kawasan wisata pantai 2

Lapisan ketiga dengan kondisi eksisting berupa kawasan perkebunan dan kawasan hutan rakyat Lapisan keempat dengan kondisi eksisting berupa kawasan permukiman pedesaan Lapisan kelima dengan kondisi eksisting berupa perkebunan, kawasan hutan rakyat, kawasan industri dan kawasan sempadan sungai Kawasan pantai di Desa Air Anyir ini memiliki hamparan pasir dari daratan hingga laut ± 2 km (ketika titik surut tertinggi), dan membentang sepanjang ± 300 meter. Beberapa keunikan kawasan pantai di Desa Air Anyir ini antara lain sebagai berikut; keindahan karang dan bebatuan di sebagian pinggir pantai, pasang surut hingga 2 km, sebagian pesisir pantai di dominasi oleh ekosistem hutan pinus, dan terdapatnya ekosistem mangrove di sekitar daerah aliran sungai Baturusa, struktur pantai yang landai dan kontur pasir yang padat karena di bawah pasir pantainya terdapat pasir timah. Sehingga pantai ini nyaman untuk dilalui dengan jalan kaki bahkan dapat dilalui oleh kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat. Selain itu kawasan pantai di Desa Air Anyir merupakan sumber penghidupan bagi sebagian masyarakat yang berpropesi sebagai nelayan. Kondisi pantai ini dapat dilihat pada gambar 1.1 Keindahan Panorama Pesisir Kawasan Pantai di Desa Air Anyir, Gambar 1.2 Jalan Untuk Pejalan Kaki Di Kawasan Pantai Air Anyir, Gambar 1.3 Ekosistem Mangrove di Daerah Aliran Sungai Baturusa, Gambar 1.4 Ekosistem Hutan Pinus Sekitar Pesisir Kawasan Pantai di Desa Air Anyir dibawah ini. Gambar 1.1 Keindahan Panorama Pesisir Kawasan Pantai di Desa Air Anyir (Sumber : Poto Hasil Survei Lapangan, ) Gambar 1.2 Jalan Untuk Pejalan Kaki Di Kawasan Pantai Air Anyir (Sumber : Poto Hasil Survei Lapangan, ) 3

Gambar 1.3 Ekosistem Mangrove Sekitar Daerah Aliran Sungai Baturusa (Sumber : Poto Hasil Survei Lapangan, ) Gambar 1.4 Ekosistem Hutan Pinus Sekitar Pesisir Kawasan Pantai di Desa Air Anyir (Sumber : Poto Hasil Survei Lapangan, ) Kawasan pantai di Desa Air Anyir merupakan tempat rekreasi masyarakat (mass tourism), terutama masyarakat Kabupaten Bangka dan sekitarnya. Bagi keluarga, pantai ini sangat nyaman untuk mandi, berolahraga atau berjemur, karena pantai yang landai dan kehangatan air lautnya serta ketenangan ombaknya. Selain wisatawan dapat menikmati panorama alam pantai yang indah, wisatawan juga bisa berenang, bermain layang-layang, voli pantai, sepakbola, balap motor atau sekedar menikmati kesegaran es kelapa muda di tengah semilir angin pantai. Akses pencapaian ke kawasan wisata pantai di Desa Air Anyir cukup baik, terlihat dengan kondisi jalan yang sudah diperkeras dengan baik berupa jalan lintas timur yang menghubungkan antara Kota Sungailiat dengan Kota Pangkalpinang. Selain itu terdapatnya RSUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang telah di bangun di kawasan Desa Air Anyir ini. Dengan adanya RSUD Provinsi ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah untuk Desa Air Anyir itu sendiri, dari segi kelengkapan fasilitas kesehatan. Desa Air Anyir juga memiliki potensi budaya yang bisa menjadi atraksi wisatanya yaitu pelaksanan upacara adat Rebo Kasan. Upacara ini merupakan tradisi untuk menyambut hari Rabu terakhir dibulan Safar, sekaligus melakukan ritual tolak balak yang mana dipercayai oleh masyarakat Desa Air Anyir pada hari Rabu terakhir bulan Safar tersebut Tuhan menurunkan 320.000 balak kemuka bumi. Tradisi Rebo Kasan pada umumnya merupakan bagian dari aktivitas kehidupan masyarakat Desa Air Anyir yang sudah berurat akar dalam kehidupan sehari-hari. Tradisi Rebo Kasan ini mereka lakukan sebagai suatu kegiatan ritual yang dapat menyelamatkan anggota masyarakat desa tersebut dari berbagai macam balak dan malapetaka dalam jangka waktu satu tahun. Komoditas ekonomi yang ada di Desa Air Anyir antara lain : komoditas mineral (pasir dan 4

timah), komoditas perkebunan (lada, sawit dan karet) dan komoditas kelautan (ikan, udang, dan kepiting). Masyarakat Desa Air Anyir ini memanfaatkan komoditas yang ada di Desa Air Anyir ini dikelola oleh swadaya masyarakat itu sendiri. Untuk atraksi wisata adat di Desa Air Anyir dapat dilihat pada gambar I.4 Upacara Adat Rebo Kasan dibawah ini Gambar 1.5 Upacara Adat Rebo Kasan (Sumber : Google, Search Rebo Kasan) Pengembangan kawasan wisata di Desa Air Anyir menghadapi beberapa masalah, yang antara lain terdapatnya bekas dari kegiatan TI (Tambang Ilegal) yang berupa lubang - lubang (kolong), tercemarnya sungai sekitar area penambangan TI, akses jalan dalam pantai yang masih berupa jalan tanah, sering terjadinya kebakaran hutan sekitar kawasan Pantai Air Anyir, krisis air bersih ketika musim kemarau tiba, dan adanya pabrik karet yang menimbulkan polusi udara serta menimbulkan kebisingan. Semua masalah ini menyebabkan pengembangan kawasan wisata di Desa Air Anyir menjadi terhambat. Oleh karena itu perlu adanya strategi yang mengkaji pengembangan kawasan wisata untuk menunjang kesejahteraan masyarakat dari atraksi wisata yang ada di Desa Air Anyir dengan mengembangkan semua potensi dan peluang serta mengatasi masalah dan ancaman dari kawasan wisata tersebut. 1.2 Rumusan Permasalahan Berdasarkan latar belakang diatas, pantai di Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka terdapat beberapa potensi antara lain : hamparan pasir dari daratan hingga laut ± 2 km (ketika titik surut tertinggi), keindahan karang dan bebatuan di sebagian pinggir pantai, struktur pantai yang landai dan kontur pasir yang padat, terdapatnya ekosistem hutan 5

pinus, daerah aliran sungai baturusa dengan ekosistem mangrovenya serta adanya upacara adat rebo kasan yang diadakan di sekitar kawasan pantai di Desa Air Anyir. Sedangkan masalah yang dihadapi antara lain terdapatnya bekas tambang ilegal, tercemarnya sungai akibat kegiatan tambang ilegal, pabrik karet yang menimbulkan polusi udara, krisis air bersih ketika musim kemarau tiba, jalan akses dalam kawasan wisata pantai masih berupa jalan tanah, dan sering terjadinya kebakaran hutan sekitar kawasan wisata pantai. Belum adanya pengembangan potensi yang ada di Desa Air Anyir, dan penanggulangan terhadap masalah yang ada menyebabkan terhambatnya pengembangan kawasan wisata di Desa Air Anyir. Adapun perumusan masalah yang akan di angkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Bagaimanakah strategi pengembangan kawasan wisata pantai di Desa Air Anyir, dengan melihat faktor internal dan faktor eksternal yang ada di kawasan wisata pantai di Desa Air Anyir tersebut?. 1.3 Tujuan dan Manfaat Berdasarkan latar belakang dan rumusan permasalahan di atas maka tujuan dari studi ini adalah merumuskan strategi pengembangan kawasan wisata di Desa Air Anyir secara kompetitif dan berkesinambungan di masa yang akan datang. Manfaat dari penyusunan studi ini adalah sebagai berikut : Menambah wawasan ilmu tentang strategi pengembangan kawasan wisata dan salah satu syarat kelulusan terhadap penulis Meperkaya khasanah dan referensi penelitian tentang strategi pengembangan kawasan wisata untuk Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Menjadi masukan untuk arahan strategi pengembangan kawasan wisata Desa Air Anyir bagi pemerintah daerah setempat 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam penelitian ini terdiri dari ruang lingkup wilayah, ruang lingkup materi dan ruang lingkup waktu. 6

1.4.1 Ruang Lingkup Wilayah Ruang lingkup wilayah dibagi menjadi 2 yaitu ruang lingkup wilayah makro dan ruang lingkup wilayah mikro. Ruang lingkup wilayah makro adalah Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka dan untuk ruang lingkup wilayah mikro adalah Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. 1.4.1.1 Ruang Lingkup Wilayah Makro Ruang lingkup wilayah makro untuk studi ini adalah Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka terdiri dari 10 desa dengan luas wilayah 207,27 Km 2. Jumlah peduduk Kecamatan Merawang tahun 2013 sebanyak 24.663 jiwa. Mata pencaharian masyarakat didominasi oleh petani, pedagang, buruh bangunan, PNS, peternak, dan lain-lain. Secara geografis Kecamatan Merawang berada 106 0 0 17 BT - 106 0 9 53 BT dan diantara 01 0 55 0 LS - 02 0 5 55 LS. Sedangkan secara administrasi berbatasan dengan : Sebelah Utara : Kota Sungailiat dan Kecamatan Pemali Sebelah Selatan : Kota Pangkalpinang dan Kecamatan Petaling Sebelah Barat : Kecamatan Petaling dan Kecamatan Pemali Sebelah Timur : Laut Cina Selatan Lebih jelasnya ruang lingkup wilayah makro pada studi ini dapat dilihat pada Peta 1.5 Orientasi Kecamatan Merawang dan Peta 1.6 Administrasi Kecamatan Merawang 1.4.1.2 Ruang Lingkup Wilayah Mikro Ruang lingkup wilayah mikro untuk studi di adalah Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. Secara geografis Desa Air Anyir Kecamatan Merawang berada 106 0 08 35 BT 106 0 9 53 BT dan diantara 02 0 2 30 LS 02 0 5 55 LS. Desa Air Anyir memiliki luas 1173 Ha dengan jumlah penduduk tahun 2013 sebanyak 1734 jiwa. Desa Air Anyir terbagi menjadi 3 dusun yaitu Dusun Air Anyir, Dusun Temberan dan Dusun Mudel. Desa Air Anyir juga memiliki 3 kawasan wisata pantai antara lain Pantai Air Anyir, Pantai Pukan dan Pantai Koala. Secara administrasi Desa Air Anyir ini berbatasan dengan : Sebelah Utara : Desa Riding Panjang Sebelah Selatan : Sungai Baturusa dan Kota Pangkalpinang Sebelah Barat : Desa Baturusa dan Desa Pagarawan Sebelah Timur : Laut Cina Selatan 7

Lebih jelasnya ruang lingkup wilayah mikro pada studi ini dapat dilihat pada Peta 1.7 Orientasi Desa Air Anyir dan Peta 1.8 Administrasi Desa Air Anyir di bawah ini : 1.4.2 Ruang Lingkup Materi Adapun ruang lingkup materi Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Di Desa Air Anyir Kabupaten Bangka meliputi : a. Peninjauan kondisi eksisting wilayah studi, b. Mengidentifikasi potensi, masalah, peluang dan ancaman di wilayah studi c. Melakukan kuesioner dan wawancara untuk mendapatkan aspirasi masyarakat dalam pengembangan kawasan wisata d. Mengkaji kebijakan tentang strategi pengembangan kawasan wisata e. Melakukan kajian terhadap teori dan metode analisis proyeksi wisatawan, aksesibilitas, keterkaitan antar wisata, kebutuhan sarana dan prasana f. Melakukan perhitungan analisis SWOT g. Merumuskan arahan strategi pengembangan kawasan wisata di Desa Air Anyir 1.4.3 Ruang Lingkup Waktu Ruang lingkup waktu dari Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Di Desa Air Anyir Kabupaten Bangka, dimulai dari tahun 2008 2013. Sedangkan data objek wisata di ambil dari data terupadate tahun 2014. 1.5 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam studi ini terdiri atas metode pendekatan studi, metode pengumpulan data dan metode analisis. 1.5.1 Metode Pendekatan Pariwisata Metode pendekatan parwisata yang dilakukan dalam studi ini merupakan jenis metode pendekatan advocasy yang dikembangkan oleh James J. Spaillane. Metode pendekatan advocasy adalah pendekatan ini mendukung pariwisata dan menekankan keuntungan ekonomis dari pariwisata. Potensi pariwisata bisa dipakai untuk mendukung macam-macam kegiatan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, memperoleh devisa asing yang dibutuhkan bagi pembangunan dan masih banyak lagi. 8

1.5.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam studi ini dengan melakukan survei data primer dan skunder sebagai berikut : 1. Data primer yang digunakan dalam studi ini meliputi Wawancara Wawancara yaitu sarana untuk mengetahui tanggapan dan pendapat dengan melakukan tanya jawab secara langsung antara surveyor dengan responden. Alat yang digunakan adalah lembar wawancara. Teknik wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dari masyarakat setempat mengenai potensi, masalah dan aspirasi dalam pengembangan kawasan wisata di Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka Observasi Observasi dilakukan dengan cara mengamati karateristik objek wisata dan dokumentasi objek wisata dengan kamera dan mengidentifikasi potensi dan masalah yang dapat menjadi daya tarik wisata di Desa Air Anyir Kecamatan Merawang ini, dalam pengembangan kawasan wisata. Pendigitan Menggunakan GPS GPS digunakan untuk pendigitan titik koordinat sebagai acuan batasan Desa Air Anyir dengan wilayah sekitarnya menggunakan GPS (merk Garmin) sehingga di akurasi dan ketepatan terhadap koordinat dari luasan Desa Air Anyir tersebut. Kuesioner Kuesioner / angket yaitu daftar pertanyaan yang ditujukan kepada masingmasing responden. Disini, responden menjawab secara tertulis pertanyaan yang telah dibuat. Alat yang digunakan adalah lembar kuesioner. Penyebaran kuesioner, dilakukan untuk mencari aspirasi masyarakat tentang pengembangan kawasan wisata di Desa Air Anyir dari sudut pandang masyarakat dan wisatawan. Dengan penggunaan kuesioner dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan ke kawasan wisata Desa Air Anyir ini dibagi menjadi pola kunjungan wisatawan, fasilitas dan infrastruktur wisatawan. 2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, baik dengan cara mengumpulkan data-data dari instansiinstansi yang terkait. Pengumpulan data skunder dilakukan dengan cara : 9

a. Studi Kepustakaan b. Survei data instansional Instansi yang di tuju antara lain : BPS Bappeda Kabupaten Bangka Kecamatan Merawang Kantor Desa Air Anyir 1.5.3 Metode Analisis Metode Analisis yang digunakan untuk penyusunan studi Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka terdiri dari analisis kualitatif dan kuantitatif. 1.5.3.1 Analisis Kualitatif Analisis kualitatif terdiri dari analisis kebijakan, analisis atraksi wisata, dan analisis promosi dan infromasi. a. Analisis kebijakan Mengkaji dan mengupas kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kedudukan, arahan dan strategi pengembangan Kecamatan Merawang dalam konteks struktur ruang dan pola ruang (kajian RTRW Kabupaten Bangka). Berkaitan dengan arah pengembangan pariwisata di Kecamatan Merawang dapat dilihat dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwsata Daerah (RIPPDA). b. Analisis Sosial Budaya Analisis yang mengkaji keanekaragaman budaya dan kebiasaan masyarakat setempat (kearifan lokal) yang berpotensi untuk dikembangkan dan menjadi salah satu daya tarik khas kawasan wisata di Desa Air Anyir Kecamatan Merawang. c. Analisis promosi dan informasi Analisis ini digunakan untuk melihat jenis media informasi yang digunakan untuk mempromosikan kawasan wisata di Desa Air Anyir. Selanjutnya akan dikaji jenis media infomasi yang paling tepat dan strategi promosi yang paling efektif untuk mengembangkan kawasan wisata di Desa Air Anyir. 10

1.5.3.2 Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif terdiri dari analisis proyeksi pengunjung, analisis sarana dan prasarana, analisis aksesibilitas, analisis keterkaitan antar wisata dan analisis SWOT. a. Analisis proyeksi wisatawan untuk menentukan pertumbuhan pengunjung/ wisatawan untuk dua puluh tahun kedepan yang berkunjung ke kawasan wisata di Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka. Proyeksi jumlah wisatawan menggunakan analisis regresi linear dengan basis data jumlah wisatawan dari tahun 2011 2013. b. Analisis sarana dan prasarana untuk menentukan jumlah kebutuhan sarana dan prasana dalam arahan pengembangan kawasan wisata yang ada di Desa Air Anyir c. Analisis aksesibilitas untuk menentukan pencapaian baik dari kawasan wisata di Desa Air Anyir terhadap kawasan wisata sekitarnya yang berada di Kabupaten Bangka. d. Analisis keterkaitan wisata untuk mengidentifikasi dan membandingkan sejauh mana fasilitas yang ditawarkan oleh objek wisata lain di sekitar kawasan wisata di Desa Air Anyir, sehingga diketahui potensi arahan pengembangan yang paling tepat dan memiliki karakteristik yang khas dan menjadi pembeda dengan wisata-wisata lainnya. e. Analsisis SWOT merupakan analisis utama dalam penyusunan studi ini, yang digunakan untuk menggabungkan dari identifikasi potensi dan masalah terhadap harapan dan ancaman menjadi acuan strategi pengembangan kawasan wisata. 1.6 Kerangka Pemikiran Proses kegiatan studi ini mempunyai suatu kerangka pemikiran, yang dimulai dari pembuatan latar belakang studi, gambaran umum wilayah studi, analisis yang digunakan dalam pencapaian strategi pengembangan kawasan wisata di Desa Air Anyir. Semua merupakan satu proses yang berkesinambungan. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.9 Kerangka Pemikiran Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Di Desa Air Anyir Kabupaten Bangka 11

1.7 Sistematika Pembahasan Untuk memudahkan pembahasan dalam studi ini dilakukan penjabaran secara garis besar dalam suatu sistematika pembahasan. Adapun sistematika pembahasan dalam studi ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran studi, ruang lingkup, kerangka pemikiran, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini di bahas mengenai pengertian wilayah pesisir, beberapa contoh strategi pengembangan yang cocok untuk wisata di Desa Air Anyir, seta definisi operasional yang berkaitan dengan studi ini. BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Pada bab ini berisikan tetang karakteristik fisik wilayah studi dan data t etang existing yang ada di Desa Air Anyir tersebut. BAB IV ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN KAWASAN Pada bab ini dibahas mengenai analis-analisis yang akan dipakai dalam studi ini. BAB V STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA Pada bab ini berisikan rangkuman dan arahan strategi pengembangan kawasan wisata di Desa Air Anyir 12

Gambar I.4 Kerangka Pemikiran Strategi Pengembangan Kawasan Wisata Di Desa Air Anyir POTENSI Adanya Atraksi Adat Rebo Kasan Adanya Jalur Jalan Lintas Timur RSUD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Terdapatnya 3 wisata pantai : Pantai Air Anyir, Pantai Pukan dan Pantai Koala MASALAH Adanya bekas kolong akibat dari kegiatan penambangan Sungai yang tercemar Pabrik karet yang menimbulkan polusi dan kebisingan Kebakaran hutan sekitar kawasan wisata pantai Jalan akses dalam wisata pantai masih berupa jalan tanah Krisis air bersih sekitar kawasan wisata pantai Landasan Spiritual Q.S Ibrahim : 32 Rumusan Masalah Bagaimanakah strategi pengembangan Kawasan Wisata Di Desa Air Anyir, dengam melihat dari faktor internal dan faktor yang ada di kawasan wisata di Desa Air Anyir? Kebijakan RTRW Kabupaten Bangka RIPPDA Kabupaten Bangka Aspek Fisik Gambaran Umum Demografi dan Kependudukan Tujuan Merumuskan strategi pengembangan wisata Desa Air Anyir secara kompetitif dan berkesinambungan di masa yang akan datang. Metoda Analisis 1. Analisis Kuantitatif Analisis Kebijakan Analisis Sosial Budaya Analisis Informasi dan Promosi 2. Analisis Kualitatif Analisis Proyeksi Pengunjung Analisis Keterkaitan Antar Wisata Analisis Aksesibilitas Analisis Sarana dan Prasarana FEED BACK Sosial dan Budaya Aspek Ekonomi ANALISIS SWOT Sarana dan Prasarana Kunjungan Wisatawan Arahan Strategi Pengembangan Kawasan Wisata : Pantai Air Anyir Pantai Pukan Pantai Koala