SPEED DIESEL DI SUMBER KURNIA MANDIRI KECAMATAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN STANDARISASI TIMBANGAN DIGITAL TERHADAP JUAL BELI BAHAN POKOK DENGAN TIMBANGAN DIGITAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UU PERLINDUNGAN KONSUMEN NOMOR 8 TAHUN 1999 TERHADAP JUAL BELI BARANG REKONDISI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK TRANSAKSI BISNIS DI PASAR SYARIAH AZ-ZAITUN 1 KUTISARI SELATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar mendapat kedudukan yang penting dalam perekonomian Islam.

BAB IV. A. Mekanisme Penundaan Waktu Penyerahan Barang Dengan Akad Jual Beli. beli pesanan di beberapa toko di DTC Wonokromo Surabaya dikarenakan

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI GETAH KARET DI LINGKUNGAN UJUNG LOMBANG KELURAHAN LANGGA PAYUNG

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi maksud-maksudnya yang kian hari makin bertambah. 1 Jual beli. memindahkan milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Praktik Jual Beli Produk atau Barang Replika di Darmo Trade

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pemenuhan kebutuhan manusia tidak terlepas dari adanya

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI ALAT TERAPI DI PASAR BABAT KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN HADIAH JALAN SEHAT DARI HASIL PENJUALAN KUPON. Kupon Di Desa Made Kecamatan Sambikerep Surabaya

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV\ ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP MEKANISME PENGUPAHAN PEMOLONG CABE DI DESA BENGKAK KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERPANJANGAN SEWA- MENYEWA MOBIL SECARA SEPIHAK DI RETAL SEMUT JALAN STASIUN KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. berupa uang atau barang yang akan dibayarkan diwaktu lain sesuai dengan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERUBAHAN HARGA JUAL BELI SAPI SECARA SEPIHAK DI DESA TLOGOREJO KECAMATAN

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

5 Oktober 2011 AAEI ITB K-07

BAB IV PEMBAHASAN. segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya. dan tidak dapat melihat pasar yang sesungguhnya benar - benar ada.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KLAIM ASURANSI DALAM AKAD WAKALAH BIL UJRAH

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Terhadap Modernisasi Mahar Nikah di KUA Jambangan Surabaya

A. Analisis Praktek Jual Beli Mahar Benda Pusaka di Majelis Ta lim Al-Hidayah

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

MURA<BAH{AH BIL WAKA<LAH DENGAN PENERAPAN KWITANSI

BAB IV ANALISIS APLIKASI PEMBERIAN UPAH TANPA KONTRAK DI UD. SAMUDERA PRATAMA SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENERAPAN SISTEM LOSS / PROFIT SHARING PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA DI KOPERASI SERBA USAHA SEJAHTERA BERSAMA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UPAH SISTEM TANDON DI TOKO RANDU SURABAYA

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB IV ANALISIS PRAKTEK MAKELAR. A. Praktek Makelar Dalam Jual Beli Mobil di Showroom Sultan Haji Motor

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP OPERASIONALISASI DANA DEPOSITO DI BNI SYARI AH CAB. SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kemudharatan dan kerusakan bagi kehidupan mereka, terutama orang yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB II LANDASAN TEORI. orang yang melakukan akad meneruskannya untuk mengambil dan. memberikan sesuatu. Orang yang melakukan penjualan dan pembelian

BAB I PENDAHULUAN. atas dasar suka sama suka atau bisa juga memindahkan hak milik kepada orang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN UPAH DENGAN KULIT HEWAN KURBAN DI DESA JREBENG KIDUL KECAMATAN WONOASIH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA- MENYEWA TANAH FASUM DI PERUMAHAN TNI AL DESA SUGIHWARAS CANDI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang disebut hablum minallah dan yang kedua bersifat horizontal,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari mempunyai keperluan yang bermacam-macam untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

4. Firman Allah SWT QS. al-baqarah [2]: 275: &$!%#*#$ 234 +#,-.,(/01 '() )5'(2%6.789:;<= & #AB7CDE3" Orang yang makan (mengambil) riba ti

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN KOMISI KEPADA AGEN PADA PRULINK SYARIAH DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE NGAGEL SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM PADA JUAL BELI HANDPHONE RUSAK DI PASAR WONOKROMO

Hadits-hadits Shohih Tentang

BAB I PENDAHULUAN. Adapun firman Allah tentang jual beli terdapat dalam QS. An-Nisa ayat 29

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN TABUNGAN PAKET LEBARAN DI KJKS BMT-UGT SIDOGIRI CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KONTRAK OPSI SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TAMBAHAN HARGA DARI HARGA NORMAL YANG DIMINTA TUKANG BANGUNAN DALAM PRAKTEK JUAL BELI BAHAN BANGUNAN

BAB 1V ANALISIS DATA. A. Analisis Sistem Pemberian Komisi Penjualan Kepada SPB (Sales Promotion Boy) Di Sumber Rizky Furniture Bandar Lampung

Hijab Secara Online Menurut Hukum Islam

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAYARAN KODE UNIK DALAM JUAL BELI ONLINE DI TOKOPEDIA. A. Analisis Status Hukum Kode Unik di Tokopedia

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mencapai hajat hidup dengan meningkatkan taraf

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

BAB I PENDAHULUAN. nilai tambah yang dihasilkan melalui beberapa proses di antaranya jasa,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PEMBIAYAAN MUDHARABAH DENGAN SISTEM KELOMPOK DI BMT KUBE SEJAHTERA KRIAN SIDOARJO

4. Firman Allah SWT tentang perintah untuk saling tolong menolong dalam perbuatan positif, antara lain QS. al- Ma idah [5]: 2:./0*+(,-./ #%/.12,- 34 D

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI PERUBAHAN PENGHITUNGAN DARI SISTEM "FLAT" KE "EFEKTIF" PADA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK PEMANFAATAN BARANG TITIPAN. A. Analisis Praktik Pemanfaatan Barang Titipan di Kelurahan Kapasari

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI HANDPHONE (HP) SERVIS YANG TIDAK DIAMBIL OLEH PEMILIKNYA

dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus be

MURA>BAH}AH DALAM PEMBIAYAAN USAHA PERIKANAN DI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI SOLAR HIGH SPEED DIESEL DI SUMBER KURNIA MANDIRI KECAMATAN KARANG PILANG KOTA SURABAYA A. Penerapan Jual Beli Solar High Speed Diesel Di Sumber Kurnia Mandiri Kecamatan Karang Pilang Kota Surabaya Allah SWT menurunkan agama Islam yang sangat dianjurkan untuk saling bertoleransi, menghargai pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendak sendiri. Sebagaimana peraturan-peraturan yang dibuat harus bertujuan untuk kemaslahatan umum, tidak ada tipu daya sehingga tidak merugikan pihak lain. Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, manusia dituntut untuk melakukan tindakan dengan hati-hati. Pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai makhluk sosial. Hal ini menunjukkan bahwa manusia tidak bisa hidup sendiri dalam memenuhi segala kebutuhannya. Oleh karena itu, manusia selalu memerlukan kerjasama dengan manusia lain. Hal ini berarti manusia akan terdorong untuk berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan aktivitas kehidupannya. Dalam dunia dagang dan usaha, semua orang ingin mendapatkan keuntungan yang banyak. Terkadang orang yang berdagang dan berusaha 64

65 tidak mengenal batas halal dan haram. Ada penjual yang mengurangi timbangan pada barang-barang yang biasanya ditimbang. Mengurangi takaran pada barang-barang yang biasanya ditakar. Begitu juga mengurangi ukuran pada barang-barang yang biasanya diukur. Agama Islam memberikan kebebasan kepada umatnya untuk berusaha mencari rezeki, salah satunya adalah melalui jual beli. Allah SWT menjadikan langit, bumi, laut dan apa saja yang ada di dunia ini untuk kepentingan dan manfaat manusia. Dalam proses jual beli, umat manusia tidak di benarkan melakukan kecurangan demi memperoleh keuntungan yang lebih banyak. Dalam melaksanakan transaksi jual beli ini, hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh pihak penjual dan pembeli adalah mencari barang yang halal. Artinya barang yang halal untuk diperjual belikan kepada orang lain atau diperdagangkan dengan cara yang sejujurnya bersih dari segala sifat yang dapat merusak jual beli itu sendiri seperti tadlis, mencuri, riba, gharar, dan lain-lain. 1 Dalam konteks jual beli solar High Speed Diesel yang dilakukan PT. Sumber Kurnia Mandiri Kecamatan Karang Pilang Kota Surabaya Provinsi Jawa Timur sebagai agen transportir Bahan Bakar Minyak resmi PT>. 1 Amir Syarifuddin, Garis-garis Besar Fiqih,( Jakarta: Prenada Media, 2003), 36.

66 Pertamina yang berhak menjual solar High Speed Diesel non-subsidi kepada industri. Ketika pembeli (pihak industri) menghubungi PT>. Sumber Kurnia Mandiri selaku penjual untuk membeli solar High Speed Diesel untuk bahan bakar. Pihak penjual melakukan transaksi dengan pihak Pertamina untuk pembelian bahan bakar minyak solar jenis High Speed Diesel yang takarannya sudah ditentukan dengan standard pengukuran depo Pertamina dan berat jenisnya sesuai batas minimum Pertamina. Setelah mengisi di Depo Pertamina pihak penjual mengirim barang ke industri yang dituju dengan kondisi sudah tersegel dan isinya sudah sesuai dengan standard pengukuran saat ada di Depo Pertamina. Namun suhu udara dan kelembaban disetiap wilayah berbeda beda yang dapat menyebabkan berubahnya takaran jumlah barang dan kadar berat jenisnya. Hal ini mengakibatkan timbulnya unsur gharar dikarenakan takaran dan kualitasnya tidak pasti. Beberapa kali terjadi masalah ketika serah terima barang, karena berkurangnya takaran dari aslinya. Namun setelah dijelaskan oleh pihak penjual mengenai faktor alam yang menyebabkab berkurangnya takaran. masalah bisa terselesaikan dan unsur kerelaan suka sama suka bisa terlaksana dan tidak ada pihak yang dirugikan.

67 B. Analisis Hukum Islam Terhadap Jual Beli Solar High Speed Diesel di Sumber Kurnia Mandiri Jual beli merupakan tindakan atau transaksi yang telah disyari atkan oleh agama Islam. Artinya ada hukum yang jelas dalam lslam yang berkenaan dengan jual beli. Dalam al- Qur an Allah SWT telah menegaskan bahwa jual beli itu dihalalkan, sedangkan riba diharamkan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-baqarah ayat 275. Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila, keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Q.S. al-baqarah: 275) 2 Maksud dari ayat di atas adalah Allah SWT telah menghalalkan jual beli. Pada jual beli ada pertukaran dan penggantian yang seimbang yang dilakukan 2 Depag RI, Al-Qur an Dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Penerbit J-ART, 2004), 106

68 oleh pihak penjual dengan pihak pembeli, ada manfaat dan keuntungan yang diperoleh kedua belah pihak, dan ada pula kemungkinan mendapat keuntungan yang wajar sesuai dengan usaha yang telah dilakukan oleh penjual dan pembeli. Dalam ayat lain Allah SWT berfirman tentang kebolehan jual beli yaitu dalam surat al-baqarah ayat 198. Artinya: Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezki hasil perniagaan) dari tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. (Q.S. al-baqarah: 198) 3 H{adi@s\ yang diriwayatkan oleh Rifa ah ibn Rafi, Rasulullah saw bersabda. الرج ل ب ي د ه وك ل ب ي ع م ب ر و ر )رواه س ئ ل الن ب ص.م اي ال ك س ب أط ي ب ف ق ال : ع مل ابز ارواحلاكم ) Artinya: Rasulullah saw ditanya salah seorang sahabat mengenai pekerjaan (profesi) apa yang paling baik. Rasulullah saw menjawab: Usaha tangan manusia sendiri dan setiap jual beli yang diberkati. (HR. al-bazar dan al-hakim). 4 Dalam h}adi@s\ di atas di jelaskan bahwa jual beli adalah pekerjaan yang sangat mulia. Tentunya jual beli yang dimaksud disini adalah jual beli yang 3 Depag RI, Al-Qur an Dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Penerbit J-ART, 2004), 54. 4 Muhammad bin Ismai@l Al-Amir As-San ani, subulus Sala@m jilid 2, Jakarta: Da@rus Sunnah, 2010), 306.

69 sesuai dengan hukum Islam, bebas dari tipuan. Jual beli yang mabrur adalah setiap jual beli yang tidak ada dusta dan khianat, sedangkan dusta itu adalah penyamaran dalam barang yang dijual, dan penyamaran itu adalah menyembunyikan aib barang dari penglihatan pembeli. 5 Ulama telah sepakat bahwa jual beli diperbolehkan dengan alasan bahwa manusia tidak akan mampu mencukupi kebutuhan dirinya, tanpa bantuan orang lain. Namun demikian, bantuan atau barang milik orang lain yang dibutuhkannya itu, harus diganti dengan barang lainnya yang sesuai. 6 Keberhasilan bisnis bukan hanya bagaimana kita dapat memaksimalkan keuntungan dengan modal yang minimal dalam jangka waktu singkat. Tetapi juga bagaimana bisnis ini menjadi ibadah yang diridhoi Allah SWT dan dapat memberikan kemashlahatan kepada masyarakat banyak. Ketenteraman hidup sesungguhnya hanya dapat diraih melalui penyikapan yang tepat terhadap harta dan dunia, sekecil dan sebesar apapun harta yang dimilikinya. Sikap demikian dikenal dengan sebutan qanaah, yang berarti merasakan kecukupan dan kepuasan atas harta dan dunia miliknya. Mengurangi takaran dan timbangan adalah dosa besar yang sering diabaikan. Dosa ini masih kalah pamor dengan dosa besar lainnya seperti menyekutukan Allah, membunuh, atau dosa riba. Dalam al-qur an, perintah untuk menyempurnakan takaran dan timbangan sekaligus larangan keras 5 Abdul Aziz Muhammad Azzam, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Amzah, 2010), 27. 6 Rachmat Syafe i, Fiqih Mua malah, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2001), 75.

70 untuk mengurangi takaran atau timbangan menjadikan pelanggaran terhadapnya menjadi sebuah dosa besar. Salah satu kaum yang pernah terkena azhab Allah SWT karena sering mengurangi takaran dan timbangan adalah kaum Nabi Syuaib A.S. Dikisahkan dalam al-qur an, setelah Kaum madyan menolak seruan Nabi Syuaib untuk menyempurnakan takaran dan timbangan, mereka malah berolok-olok untuk disegerakan azhab Allah SWT. Maka azhab itu benarbenar datang (kisah ini dapat dilihat di al-qur an surat al-hu@d ayat 84-90). Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-hu@d ayat 84-85. Artinya: Dan kepada (penduduk) Mad-yan (kami utus) saudara mereka, Syu'aib. ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, Sesungguhnya aku melihat kamu dalam Keadaan yang baik (mampu) dan Sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)."dan Syu'aib berkata: "Hai kaumku, cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di muka bumi dengan membuat kerusakan. (Q.S. al- Hu@d: 84-85) 7 7 Depag RI, Al-Qur an Dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Penerbit J-ART, 2004), 199.

71 Melihat praktek jual beli solar High Speed Diesel oleh PT. Sumber Kurnia Mandiri, di duga telah terjadi gharar (penipuan) yang merugikan salah satu pihak. Dalam hal ini pembeli dirugikan akibat penjual solar yaitu pihak Sumber Kurnia Mandiri di duga telah melakukan kecurangan dengan mengurangi takaran. Dan perbuatan mengurangi takaran ini dilarang dengan jelas oleh Allah SWT di dalam al-qur an. Kecurangan dalam menakar dan menimbang mendapat perhatian khusus dalam al-qur an karena praktek seperti ini telah merampas hak orang lain. Selain itu, praktek seperti ini juga menimbulkan dampak yang sangat vital dalam dunia perdagangan yaitu timbulnya ketidakpercayaan pembeli terhadap para pedagang yang curang. Oleh karena itu, pedagang yang curang pada saat menakar dan menimbang mendapat ancaman dari Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-muṭaffifi@n ayat 1-3. Artinya: Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (Q.S. al-muṭaffifi@n: 1-3) 8 8 Depag RI, Al-Qur an Dan Terjemahnya, (Bandung: CV. Penerbit J-ART, 2004), 425.

72 Selain itu Allah SWT juga memberi penegasan dalam al-qur an Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-isra@ ayat 35. Artinya: Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (Q.S. al-isra@ : 35) 9 Ayat di atas memberi penegasan bahwa dalam sistem bisnis, alat timbangan atau takaran memainkan peranan penting sebagai alat bagi keberlangsungan suatu transaksi antara petani dan pembeli getah karet. Penyempurnaan dalam proses transaksi melalui timbangan merupakan salah satu hal mendasar untuk membangun dan mengembangkan perilaku 9 Ibid., 471. bisnis yang baik. Suatu bisnis dalam perkembangannya kapanpun pasti membutuhkan suatu alat ukur atau timbangan. Oleh karena itulah al- Qur an menekankan adanya keadilan, kebajikan dan kejujuran. PT. Sumber Kurnia Mandiri selaku penjual sudah memberikan takaran dan timbangan yang baik, namun pihak industri selaku pembeli merasa mengalami kecurangan sehingga pihak pembeli menganggap transaksi jual beli tidak sesuai dengan akad dan mengurangi asas suka sama suka karena ketika ditimbang saat serah terima tidak sesuai dengan berat yang dipesan dan membandingkan takaran dari Sumber Kurnia Mandiri kalah dengan

73 takaran dari kompetitor lain yang menggunakan solar olahan dari oli yang lebih kental dan tidak mudah susut meskipun terkena suhu yang ekstrim. Namun bedanya adalah ketika Sumber Kurnia Mandiri mengirim barang dari Depo Pertamina ke tempat tujuan barang kondisi tersegel. Sedangkan dari kompetitor lain tidak ada segel karena bukan mengisi dari Depo Pertamina. Dalam bermuamalah asas suka sama suka dan terjadinya kesesuaian jual beli seperti di akad awal sangat ditekankan untuk menjaga agar tidak ada pihak yang dirugikan. Secara umum, pedoman Islam tentang masalah bisnis tidak memperbolehkan pengikut pengikutnya untuk mencari uang dengan jalan sesukanya seperti penipuan, kecurangan, sumpah palsu dan perbuatan batil lainnya. Perdagangan itu harus dilakukan atas dasar saling rela antara kedua belah pihak. Tidak boleh bermanfaat untuk satu pihak dengan merugikan pihak lain; tidak boleh saling merugikan baik untuk diri sendiri maupun pihak lain. Dalam surat al-isra@ : ayat 35 yang sudah ditulis diatas menjelaskan bahwa setiap orang tidak boleh merugikan orang lain untuk kepentingan diri sendiri. Sebab hal ini seolah-olah menghisap darahnya dan membuka jalan kehancuran untuk dirinya sendiri, misalnya; mencuri, menipu, mengaburkan, mengelabui atau cara lain yang diperoleh dengan cara tidak benar. Tetapi apabila sebagia itu diperoleh atas dasar saling suka sama suka, maka syarat yang terpenting adalah jangan membunuh diri sendiri. Dcngan

74 memahami ayat tersebut maka ada beberapa bentuk transaksi yang dapat dikategorikan sebagai perbuatan terlarang, yaitu sebagai berikut: 10 1. Tidak jelasnya takaran dan spesifikasi barang yang dijual. 2. Tidak jelas bentuk barangnya. 3. Informasi yang diterima tidak jelas, sehingga pembentukan harga tidak berjalan dengan mekanisme yang sehat. Model model transaksi diatas hendaknya menjadi perhatian serius dari pelaku pasar muslim. Penegakkan nilai-nilai moral dalam kehidupan perdagangan dipasar harus disadari secara personal oleh tiap pelaku pasar. Artinya, nilai-nilai moralitas merupakan nilai-nilai yang sudah tertanam dalam diri pelaku pasar, karena ini merupakan refleksi keimanan kepada Allah SWT. Keberkahan usaha merupakan kemantapan dari usaha itu dengan memperoleh keuntungan yang wajar dan di ridhloi oleh Allah SWT. Untuk memperoleh keberkahan dalam jual-beli, Islam mengajarkan prinsip moral, sebagai berikut: 1. Jujur dalam menakar dan menimbang 2. Menjual barang yang halal 3. Menjual barang yang baik mutunya 4. Tidak menyembunyikan cacat barang 10 Veithzal Rivai, Islamic Business and Ethics. (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 28

75 5. Tidak melakukan sumpah palsu 6. Longgar dan murah hati 7. Tidak menyaingi penjual lain 8. Tidak melakukan riba 9. Mengeluarkan zakat bila telah sampai nisab dan haulnya Prinsip-prinsip tersebut diajarkan Islam untuk diterapkan dalam dunia perdagangan agar memperoleh keberkahan usaha. Keberkahan usaha berarti memperoleh keuntungan dunia dan akhirat. Keuntungan di dunia berupa relasi yang baik dan menyenangkan, sedangkan keuntungan akhirat bernilai ibadah. Karena perdagangan di lakukan dengan kejujuran dalam Islam, pasar merupakan wahana transaksi yang ekonomi yang ideal, karena secara teoritis maupun praktis, Islam menciptakan suatu keadaan pasar yang di bingkai oleh nilai-nilai syariat, meskipun dalam suasana bersaing. Artinya, konsep pasar dalam Islam adalah pasar yang di tumbuhkan nilai-nilai syariat seperti keadilan, keterbukaan, kejujuran dan persaingan yang sehat yang merupakan nilai-nilai universal, bukan hanya untuk muslim tetapi juga non-muslim. 11 Dari analisa di atas dapat penulis simpulkan bahwa meskipun penjual telah melaksanakan perintah Allah SWT. Dengan berlaku jujur dalam menakar, menjual barang yang halal, menjual barang yang baik mutunya. Namun masih belum terjadi prinsip jual beli yang sah dalam huku Islam, 11 Ibid., 28

76 karena pihak pembeli masih merasa tercurangi dan menganggap apa yang di dapatkan tidak sesuai dengan apa yang di bayarkan oleh pembeli, sehingga masih belum muncul rasa kerelaan dan asas suka sama suka. Pihak penjual memberikan penjelasan bahwa solar murni High Speed Diesel yang di beli dari Depo Pertamina tidak bisa di samakan dengan solar olahan yang di peroleh dari kompetitor lain. solar olahan lebih kental karena perbandingan solarnya 1:4 sehingga tidak mudah susut jika terkena suhu yang ekstrim namun kualitas berat jenisnya dibawah 0,82 kg/l. Sehingga akan merusak mesin industri. Sedangkan solar murni yang sumbernya dari Pertamina, adalah murni bahan bakar solar dan berat jenisnya sesuai standard solar murni, yaitu 0,82 kg/l. Sehingga mesin akan tetap awet. Namun solar murni akan mudah susut jika terkena suhu ekstrim di perjalanan maupun tempat yang di tuju. Solar murni yang di dapat dari Depo Pertamina akan selalu di segel setelah pengisian. Bila segel masih dalam kondisi baik saat sampai di tempat tujuan berarti penjual tidak melakukan kecurangan, tetapi jika segel rusak ketika sampai di tempat tujuan bisa di bilang penjual telah melakukan kecurangan. Pihak pembeli yang tidak percaya di perbolehkan untuk mengikuti proses mulai dari penebusan, isi ulang, hingga proses serah terima barang dan ditakar kembali. Sehingga timbul lah rasa ke relaan dan asas suka sama suka.

77 Analisis hukum Islam terhadap jual beli solar High Speed Diesel di Sumber Kurnia Mandiri kecamatan Karang pilang kota Surabaya sudah sejalan dengan hukum Islam. Karena pada akhirnya tidak ada pihak yang merasa di rugikan dan di curangi dalam transaksi jual beli solar ini. Pihak pembeli akhirnya merasa percaya dan mengerti perbedaan solar murni High Speed Diesel dengan solar olahan limbah oli, beserta dengan kekurangan dan kelebihannya. pihak Sumber Kurnia Mandiri akan tetap mendapat hak sesuai dengan kewajiban yang telah di laksanakan kepada pembeli. Berdasarkan hukum Islam, di perbolehkan menurut Syara