NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya tidak dapat berjalan sempurna. daripada bahasa tulis. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SDN 2 NGALI KECAMATAN BELO KABUPATEN BIMA TAHUN

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PENULISAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS X A SMK BATIK 2 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

NASKAH PUBLIKASI PEMAKAIAN PREPOSISI PADA KOLOM POS PEMBACA DI HARIAN SOLOPOS SKRIPSI

ANALISIS DAN KOREKSI KESALAHAN PENALARAN PADA PENGGUNAAN BAHASA PAPAN PERINGATAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA SKRIPSI

INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN NARASI BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia selalu ditandai dengan proses belajar. Proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup suatu Bangsa dan Negara. Hal ini karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa

PENINGKATAN KETRAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERKATA KUNCI BAGI SISWA KELAS IV B SD IT AS SALAMAH BATURETNO TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu, rangkaian

ANALISIS KALIMAT PERINTAH PADA CERITA ANAK DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2012

I. PENDAHULUAN. tulis (Alwi, 2003:7). Ragam bahasa lisan memiliki beberapa perbedaan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi bisa berbentuk lisan, tulisan, maupun gambar. Semua bentuk

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

KELOGISAN GAGASAN PADA KALIMAT DALAM KARANGAN SISWA KELAS IX A SMP AL-ISLAM KARTASURA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PREPOSISI PADA KARANGAN SEDERHANA SISWA KELAS IV SD NEGERI PENGKOK 4 T KECAMATAN KEDAWUNG, KABUPATEN SRAGEN TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah DIAN TITISARI A

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. bahasa tulis salah satu fungsinya adalah untuk berkomunikasi. Bahasa tulis dapat

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS ANEKDOT DENGAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR PADA SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KONJUNGSI DALAM WACANA DESKRIPSI SISWA KELAS V SD NEGERI 51 BANDA ACEH. RahmiArianti, Adnan, M.Yamin.

PENGGUNAAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA PENYAMPAIAN CERITA PRIBADI ANAK KELAS V DI SD KUNTI ANDONG BOYOLALI

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

Oktorita Kissanti Rahayu

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat SARJANA S-1. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MEDIA TAJUK RENCANA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SAPURANTAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA BIDANG MORFOLOGI PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH MUHAMMADIYAH 1 WELERI TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NUR EL FALAH KUBANG PETIR SERANG

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

Analisis Kesalahan Berbahasa Jawa dalam Karangan Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Ambal Tahun Pelajaran 2014/2015

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA KALIMAT MAHASISWA THAILAND YANG BELAJAR DI UMS (ASPEK EJAAN, KEMUBAZIRAN, KEPADUAN, DAN KELOGISAN)

STRUKTUR FRASA NOMINA DALAM STIKER VULGAR

ANALISIS PENGHEMATAN KATA PADA KOLOM SURAT PEMBACA SURAT KABAR HARIAN SUARA MERDEKA EDISI OKTOBER 2013

Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN EYD PADA MAJALAH DINDING SISWA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA JURNAL ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN HUBUNGAN MAKNA ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AR-RUM

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TATARAN SINTAKSIS PADA PENULISAN TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENGGUNAAN BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA KORAN TEMPO EDISI NOVEMBER 2014

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM KARANGAN SISWA KELAS V SDN SOROPADAN 108 LAWEYAN

BAHASA PERTAMA SISWA SMAN TITIAN TERAS HAS DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

BAB I PENDAHULUAN. pesat pada era globalisasi membawa perubahan yang sangat radikal. Perubahan itu

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak terlepas dengan

ANALISIS BENTUK KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII C SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

PEMETAAN BUTIR SOAL DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH BATURETNO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYUSUN KOSAKATA DASAR MENJADI PARAGRAF DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS I SD NEGERI I KEPOSONG NASKAH PUBLIKASI

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Swie Indarti, 2013

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau amanat yang lengkap (Chaer, 2011:327). Lengkap menurut Chaer

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP PGRI 9 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 OLEH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ASPEK GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINAIF DALAM KARANGAN ARGUMENTATIF SISWA X TKJB SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA RUBRIK FOKUS SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI OKTOBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berbagai hal manusia melahirkan ide-ide kreatif dengan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. sebagian alat komunikasi, baik komunikasi antara individu yang satu dengan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS RETORIKA TEKSTUAL WACANA PADA NASKAH BERITA SEPUTAR PERISTIWA OLAH RAGA TERKINI RRI SURAKARTA SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI PADA KARANGAN SISWA KELAS XI KEPERAWATAN 2 SMK N 1 BANYUDONO BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

PENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan kalimat tersebut juga harus memperhatikan susunan kata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

RAGAM DAN STRUKTUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-LAIL

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

Transkripsi:

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANTARA ANAK USIA 10-12 TAHUN YANG DIDIDIK ORANG TUA DAN ANAK YANG DIDIDIK SAUDARA DI DESA KEDUNGWINONG KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Disusun Oleh: RATNA MANDYA WATI A 310100190 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PERBEDAAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANTARA ANAK USIA 10-12 TAHUN YANG DIDIDIK ORANG TUA DAN ANAK YANG DIDIDIK SAUDARA DI DESA KEDUNGWINONG KECAMATAN SUKOLILO KABUPATEN PATI Ratna Mandya Wati, A310100190, Markhamah, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 99 Halaman. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, (2) mendeskripsikan kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, dan (3) mengkaji perbedaan kemampuan berbahasa antara anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan strategi studi kasus. Penelitian ini dilakukan di Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati dengan objek penelitian kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara. Sumber data dalam penelitian ini yaitu karangan anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan karangan anak yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Metode pengumpulan data dengan metode simak, teknik yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan adalah metode agih dan padan. Hasil penelitian ini ada tiga hal. Pertama, kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dalam menulis karangan terdapat 64 kalimat yang memiliki ketepatan struktur dan 44 kalimat yang memiliki ketepatan kosakata. Kedua, kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dalam menulis karangan terdapat 64 kalimat yang memiliki ketepatan struktur dan 40 kalimat yang memiliki ketepatan kosakata. Ketiga, kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua lebih tinggi daripada kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Struktur kalimat anak yang dididik orang tua lebih sering menggunakan struktur kalimat luas sedangkan anak yang dididik saudara lebih sering menggunkan kalimat sederhana. Kalimat yang ditulis anak yang dididik orang tua lebih tepat kosakatanya daripada kalimat yang ditulis anak yang dididik saudara dengan perbandingan 44:40. Kata Kunci: kemampuan berbahasa, anak usia 10-12 tahun, dididik orang tua, dididik saudara

A. PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang utama dalam kehidupan manusia. Pada umumnya seluruh kegiatan manusia membutuhkan alat komunikasi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya digunakan oleh orang dewasa. Anak-anak bahkan bayi pun juga menggunakan bahasa sebagai alat utama untuk berkomunikasi. Menangis merupakan salah satu cara pertama bayi untuk berkomunikasi dengan dunia sekitarnya (Chaer, 2009:226). Tangisan bayi tersebut dapat diidentifikasi sebagai bahasa, yaitu bahasa yang pertama kalinya dipakai untuk menyampaikan apa yang diinginkannya. Seiring dengan bertambahnya usia anak, bahasa anak pun akan semakin berkembang pula. Perkembangan bahasa anak akan diperoleh melalui proses pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa (language learning) berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seorang kanak-kanak mempelajari bahasa kedua, setelah memperoleh bahasa pertamanya (Chaer, 2009:167). Artinya, proses pembelajaran bahasa didahului dengan proses pemerolehan bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Usia 10-12 tahun merupakan usia transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja, sehingga pada usia ini anak mulai belajar mengomunikasikan apa yang diinginkan. Kemampuan seorang anak mengungkapkan apa yang diinginkan berkaitan dengan kemampuan bahasa yang dimiliki. Anak mengungkapkan perasaan, ide, gagasan, dan pikiran dengan bahasa yang mereka kuasai. Perbedaan kemampuan berbahasa anak dapat dipengaruhi oleh perbedaan sumber bahasa, pendamping belajar bahasa, dan kemampuan anak menerima bahasa. Kemampuan berbahasa terdiri atas empat aspek, yaitu kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai anak adalah kemampuan menulis. Kemampuan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami secara tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa 1

yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung atau tanpa tatap muka dengan orang lain. Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua di Desa kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati? (2) Bagaimana kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati? (3) Bagaimana perbedaan kemampuan berbahasa antara anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara di Desa kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati? Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) mendeskripsikan kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua di Desa kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, (2) mendeskripsikan kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati, dan (3) mengkaji perbedaan kemampuan berbahasa antara anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara di Desa kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. B. KAJIAN TEORI Menurut Arsjad dan Mukti (2005:23-24) kemampuan berbahasa terdiri atas kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu aspek berbahasa yang harus dikuasai anak adalah kemampuan menulis. Kemampuan menulis adalah kemampuan mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami secara tepat seperti yang dimaksudkan oleh penulis. Kalimat dilihat dari segi bentuk dan proses terjadinya membentuk suatu struktur atau pola yang terdiri atas unsur-unsur yang teratur. Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan bentuk, sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Chaer (2009:230-231) membagi struktur kalimat dalam wacana atau karangan 2

menjadi beberapa macam, yaitu kalimat sederhana, kalimat luas, dan kalimat inversi. Kalimat sederhana adalah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap (Sukini, 2010:79). Menurut Parera (2009:30) kalimat luas adalah kalimat atau klausa yang mempunyai potensi untuk diperluas dan dapat dikembalikan lagi ke dalam bentuk dasarnya. Kalimat luas berisi informasi lebih dari satu dan dapat dipisah menjadi lebih dari satu kalimat sederhana. Menurut Chaer (2009:231) kalimat inversi adalah urutan unsur-unsur fungsi yang berbeda. Diksi atau pilihan kata memegang peranan penting dalam menciptakan nuansa makna yang dikehendaki penulis. Pilihan kata yang terbaik memenuhi syarat (1) tepat (mengungkapkan gagasan secara cermat), (2) benar (sesuai dengan kaidah kebahasaan), dan (3) lazim pemakaiannya (Wijayanti dkk., 2013: 74). Anak usia 10-12 tahun adalah usia transisi dari masa kanak-kanak ke masa remaja (pre-remaja), anak mulai berhubungan tidak hanya dengan keluarga, tetapi juga dengan teman, guru, pelatih, pengasuh, dan lain sebagainya (Leiliana, 2008:11-12). Didik adalah memelihara, merawat, dan memberi pelatihan agar seseorang memiliki ilmu pengetahuan seperti yang diharapkan tentang sopan santun, akal budi, akhlak, dan sebagainya (Subarna dan Sunarti, 2012:103). Pengertian saudara mengacu pada orang yang masih dalam kerabat dekat atau bertalian keluarga (Subarna dan Sunarti, 2012:354). Kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian dididik saudara adalah dipelihara dan diberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran oleh orang yang bertalian keluarga. Purwandari (2007) meneliti Perbedaan Kemampuan Menulis Teks Berita Jenis Straight News antara Siswa Putra dan Putri Kelas X SMA Pangundi Luhur Sedayu-Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan menulis teks 3

berita jenis straight news antara siswa putra dan putri. Persamaan penelitian Purwandari dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji kemampuan berbahasa. Perbedaannya, penelitian tersebut menggunakan anak kelas X SMA sebagai subjek kajian, sedangkan penelitian ini menggunakan karangan anak usia 10-12 tahun sebagai subjek kajian. Hanapiah dan Suwadi (2010) meneliti Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Teknik Bermain Peran bagi Siswa Kelas V SDN 2 Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima Tahun 2010-2011. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan teknik bermain peran dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SDN 2 Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Persamaan penelitian Hanapiah dan Suwadi dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji kemampuan berbahasa. Perbedaannya, penelitian tersebut menggunakan anak kelas 5 SD sebagai subjek kajian, sedangkan penelitian ini menggunakan karangan anak usia 10-12 tahun sebagai subjek kajian. Iskandarwassid dan Iis (2010) meneliti Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Melalui Model Pembelajaran Teknik Visual-Auditif-Taktil. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa model pembelajaran menulis narasi dengan teknik visual-auditif-taktil dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa sekolah dasar, pada siswa kelas tipe A meningkat dengan ratarata peningkatan 22,11, pada siswa kelas tipe B meningkat dengan rata-rata peningkatan 28,25, dan pada siswa kelas tipe C meningkat dengan rata-rata peningkatan 26,63. Persamaan penelitian Iskandarwassid dan Iis dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji kemampuan berbahasa. Perbedaannya, penelitian tersebut menggunakan anak kelas 5 SD dengan sebagai subjek kajian, sedangkan penelitian ini menggunakan karangan anak usia 10-12 tahun sebagai subjek kajian. Ferlin dkk. (2012) meneliti Perbedaan Keterampilan Menulis Deskripsi dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual dan Metode Quantum Learning Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Analis Kimia Padang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran yang 4

menggunakan pendekatan kontekstual terbukti lebih efektif daripada metode quantum learning untuk diterapkan pada pembelajaran menulis deskripsi. Persamaan penelitian Ferlin dkk. dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji kemampuan berbahasa. Perbedaannya, penelitian tersebut menggunakan anak kelas XI SMA sebagai subjek kajian, sedangkan penelitian ini menggunakan karangan anak usia 10-12 tahun sebagai subjek kajian. Arwita dkk. (2013) meneliti Keefektifan Penerapan Strategi Pembelajaran Siklus dalam Pembelajaran Menulis Narasi Sugestif Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Godean. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara penguasaan keterampilan menulis narasi sugestif siswa kelas X SMA Negeri 1 Godean menggunakan strategi pembelajaran siklus dengan metode konvensional. Persamaan penelitian Arwita dkk. dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji kemampuan berbahasa. Perbedaannya, penelitian tersebut menggunakan anak kelas X SMA sebagai subjek kajian, sedangkan penelitian ini menggunakan karangan anak usia 10-12 tahun sebagai subjek kajian. C. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati dengan objek penelitian kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dan kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2013. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan strategi studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini yaitu karangan anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan karangan anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak, teknik yang digunakan adalah teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Keabsahan 5

data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih dan padan. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Kemampuan seorang anak mengungkapkan apa yang diinginkan berkaitan dengan kemampuan bahasa yang dimiliki. Aspek pengukuran kemampuan berbahasa anak meliputi (a) ketepatan struktur dan (b) ketepatan kosakata. Aspek pengukuran kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Ketepatan Struktur Struktur kalimat yang tepat dan struktur kalimat yang tidak tepat dalam karangan anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dapat dilihat pada data berikut. a. Struktur Tepat Kalimat dilihat dari segi bentuk dan proses terjadinya membentuk suatu struktur atau pola yang terdiri atas unsur-unsur yang teratur. Struktur yang tepat dalam karangan anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dapat dilihat pada data berikut. 1) Kalimat Sederhana Kalimat sederhana dalam karangan anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dapat dilihat pada data berikut. (1) Diliburan sekolah kali ini saya bersama teman-teman K 1 S pergi ke Rembang. (K1/DOT) P K 2 Kalimat (1) tepat strukturnya, yaitu terdiri atas unsur K 1 -S-P-K 2. Kalimat tersebut memiliki satu informasi, yaitu diliburan sekolah 6

kali ini (K 1 ) saya bersama teman-teman (S) pergi (P) ke Rembang (K 2 ) sehingga termasuk kalimat sederhana. (2) Acara kesukaan saya adalah Spongebob. (K1/DS) S P Kalimat (2) tepat strukturnya, yaitu terdiri atas unsur S-P. Kalimat tersebut memiliki satu informasi, yaitu acara kesukaan saya (S) adalah Spongebob (P) sehingga termasuk kalimat sederhana. 2) Kalimat Luas Kalimat luas dalam karangan anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dapat dilihat pada data berikut. (3) Jika hari menjelang sore saya akan menyapu lantai dan K S P 1 O 1 konj. mencuci piring. (K2/DOT) P 2 O 2 Kalimat (3) tepat strukturnya, yaitu terdiri atas unsur K-S-P 1 -O 1 - konj-p 2 -O 2. Kalimat tersebut memiliki dua informasi, yaitu (a) jika hari menjelang sore (K) saya (S) akan menyapu (P 1 ) lantai (O 1 ) dan (b) saya (S) mencuci (P 2 ) piring (O 2 ) sehingga termasuk kalimat luas. (4) Setelah pekerjaan rumah selesai aku menonton TV dan K 1 S P 1 O konj. bermain dengan adik saya. (K2/DS) P 2 K 2 Kalimat (4) tepat strukturnya, yaitu terdiri atas unsur K 1 -S-P 1 -Okonj-P 2 -K 2. Kalimat tersebut memiliki dua informasi, yaitu (a) setelah pekerjaan rumah selesai (K 1 ) aku (S) menonton (P 1 ) TV (O) dan (b) bermain (P 2 ) dengan adik saya (K 2 ) sehingga termasuk kalimat luas. 3) Kalimat Inversi Kalimat inversi dalam karangan anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dapat dilihat pada data berikut. (5) Pulangnya terjadi kemacetan yang sangat panjang. (K1/DOT) K P S 7

Kalimat (5) tepat strukturnya, yaitu terdiri atas unsur K-P-S. Kalimat tersebut dikonstruksi oleh P di depan S sehingga termasuk kalimat inversi. (6) Menggoreng kelapa adalah kegiatan saya sehari-hari. (K5/DS) P S K Kalimat (6) tepat strukturnya, yaitu terdiri atas unsur P-S-K. Kalimat tersebut dikonstruksi oleh P di depan S sehingga termasuk kalimat inversi. b. Struktur Tidak Tepat Data yang memiliki struktur tidak tepat dalam karangan anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati yang digunakan sebagai pembanding dapat dilihat pada data berikut. (7) Dan setelah itu saya sholat lalu setelah solat saya konj. S P 1 K S menonton TV. (K2/DOT) P 2 O Kalimat (7) tidak tepat strukturnya karena diawali dengan konjungsi. (8) Dan saya suka berjalan-jalan menggunakan motor. (K4/DS) konj. S P K Kalimat (8) tidak tepat strukturnya karena diawali dengan konjungsi. 2. Ketepatan Kosakata Penggunaan kosakata yang tepat dan kosakata yang tidak tepat dalam karangan anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dapat dilihat pada data berikut. a. Kosakata Tepat Penggunaan kosakata yang tepat dalam karangan anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dapat dilihat pada data berikut. (1) Saya menonton bersama adik saya. (K3/DOT) (2) Selama liburan, setiap pagi saya berolahraga. (K5/DOT) (3) Acara kesukaan saya adalah Spongebob. (K1/DS) 8

(4) Nenek saya berjualan getuk. (K5/DS) Kalimat-kalimat di atas merupakan kalimat yang tepat dalam penggunaan kosakata. Penyusunan suatu kalimat harus didasarkan pada pemilihan kata yang tepat sesuai dengan maknanya. Pemilihan kata yang sesuai dengan konteks kalimat sehingga menghasilkan makna yang tepat. b. Kosakata Tidak Tepat Penggunaan kosakata yang tidak tepat dalam karangan anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dapat dilihat pada data berikut. (5) Saya duduk di kelas VI SD Sukolilo 03. (K4/DOT) (6) Selain ke Klambu, biasanya saya main ke rumah nenek. (K6/DOT) (7) Selama liburan saya membantu nenek saya untuk mengambil bunga di belakang rumah. (K3/DS) (8) Dan saya suka berjalan-jalan menggunakan motor. (K4/DS) Kata duduk pada kalimat (5) merupakan pilihan kata yang tidak tepat karena kata duduk dalam kamus bermakna meletakkan tubuh dengan bertumpu pada pantat. Kalimat tersebut lebih tepat jika mengunakan kata pelajar yang bermakna anak sekolah, murid, siswa. Kata main pada kalimat (6) merupakan pilihan kata yang tidak tepat karena kata main dalam kamus bermakna melakukan permainan untuk menyenangkan hati. Kalimat tersebut lebih tepat jika mengunakan kata berkunjung yang bermakna pergi (datang) untuk menengok. Kata mengambil pada kalimat (7) merupakan pilihan kata yang tidak tepat karena kata mengambil dalam kamus bermakna pegang lalu dibawa. Kalimat tersebut lebih tepat jika mengunakan kata memetik yang bermakna mengambil dengan mematahkan tangkainya (bunga, buah, dsb). Kata menggunakan pada kalimat (8) merupakan pilihan kata yang tidak tepat karena kata menggunakan dalam kamus bermakna 9

memakai alat. Kalimat tersebut lebih tepat jika mengunakan kata mengendarai yang bermakna mengemudikan kendaraan. Hasil penelitian tentang perbedaan kemampuan berbahasa antara anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua dan anak yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dalam menulis karangan adalah (1) kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dalam menulis karangan terdapat 64 kalimat yang memiliki ketepatan struktur dan 44 kalimat yang memiliki ketepatan kosakata, (2) kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dalam menulis karangan terdapat 64 kalimat yang memiliki ketepatan struktur dan 40 kalimat yang memiliki ketepatan kosakata, (3) kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua lebih tinggi daripada kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Kaitan hasil penelitian kemampuan berbahasa anak ini dengan penelitian Purwandari (2007) adalah sama-sama mengkaji kemampuan berbahasa anak. Perbedaannya, hasil penelitian Purwandari tidak ada perbedaan kemampuan menulis teks berita jenis straight news antara siswa putra dan putri, sedangkan hasil penelitian ini kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua lebih tinggi daripada kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Kaitan hasil penelitian kemampuan berbahasa anak ini dengan penelitian Hanapiah dan Suwadi (2010) adalah sama-sama mengkaji kemampuan berbahasa anak. Perbedaannya, hasil penelitian Hanapiah dan Suwadi kemampuan berbahasa anak dapat meningkat dengan teknik bermain peran, sedangkan hasil penelitian ini kemampuan berbahasa anak usia 10-12 10

tahun yang dididik orang tua lebih tinggi daripada kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Kaitan hasil penelitian kemampuan berbahasa anak ini dengan penelitian Iskandarwassid dan Iis (2010) adalah sama-sama mengkaji kemampuan berbahasa anak. Perbedaannya, hasil penelitian Iskandarwassid dan Iis model pembelajaran menulis narasi dengan teknik visual-auditif-taktil dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa sekolah dasar, sedangkan hasil penelitian ini kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua lebih tinggi daripada kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Kaitan hasil penelitian kemampuan berbahasa anak ini dengan penelitian Ferlin dkk. (2012) adalah sama-sama mengkaji kemampuan berbahasa anak. Perbedaannya, hasil penelitian Ferlin dkk. pembelajaran yang menggunakan pendekatan kontekstual terbukti lebih efektif daripada metode quantum learning untuk diterapkan pada pembelajaran menulis deskripsi, sedangkan hasil penelitian ini kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua lebih tinggi daripada kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. Kaitan hasil penelitian kemampuan berbahasa anak ini dengan penelitian Arwita dkk. (2013) adalah sama-sama mengkaji kemampuan berbahasa anak. Perbedaannya, hasil penelitian Arwita dkk. ada perbedaan yang signifikan antara penguasaan keterampilan menulis narasi sugestif siswa kelas X SMA Negeri 1 Godean menggunakan strategi pembelajaran siklus dengan metode konvensional, sedangkan hasil penelitian ini kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua lebih tinggi daripada 11

kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati. E. SIMPULAN Kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dalam menulis karangan terdapat 64 kalimat yang memiliki ketepatan struktur dan 44 kalimat yang memiliki ketepatan kosakata. Struktur kalimat paling banyak ditemukan pada karangan anak yang dididik orang tua adalah struktur kalimat luas, yaitu sebanyak 15 struktur dan kesalahan kosakata disebabkan kesalahan penulisan kata depan, penggunaan kata mubadzir, dan tidak tepat pemilihan kata sesuai dengan maknanya. Kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara di Desa Kedungwinong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati dalam menulis karangan terdapat 64 kalimat yang memiliki ketepatan struktur dan 40 kalimat yang memiliki ketepatan kosakata. Struktur kalimat paling banyak ditemukan pada karangan anak yang dididik saudara adalah struktur kalimat sederhana, yaitu sebanyak 16 struktur dan kesalahan kosakata disebabkan kesalahan penulisan kata depan, penggunaan kata mubadzir, tidak tepat pemilihan kata sesuai dengan maknanya, dan kesalahan ejaan. Kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik orang tua lebih tinggi daripada kemampuan berbahasa anak usia 10-12 tahun yang dididik saudara. Perbedaannya terdapat pada aspek penilaian ketepatan struktur dan ketepatan kosakata. Struktur kalimat anak yang dididik orang tua lebih sering menggunakan struktur kalimat luas sedangkan anak yang dididik saudara lebih sering menggunkan kalimat sederhana. Kalimat yang ditulis anak yang dididik orang tua lebih tepat kosakatanya daripada kalimat yang ditulis anak yang dididik saudara dengan perbandingan 44:40. Pada penelitian ini pengusaan bahasa anak yang dididik orang tua lebih baik daripada 12

kemampuan anak yang dididik saudara sehingga frekuensi ketepatannya lebih banyak. Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Terima kasih kepada adik-adik yang telah bersedia menjadi objek penelitian dengan menulis karangan yang berkaitan dengan kegitan liburan sekolah. Terima kasih kepada Sriyatun, S.Pd. selaku kepala desa Kedungwinong yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian. Terima kasih kepada Bapak, Ibu, Adik, serta keluarga yang senantiasa memberikan dukungan. F. DAFTAR PUSTAKA Arsjad, Maidar dan Mukti. 2005. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arwita, Herlin dkk. 2013. Keefektifan Penerapan Strategi Pembelajaran Siklus dalam Pembelajaran Menulis Narasi Sugestif Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Godean. Dalam jurnal Vol. 2 No. 5 September 2013. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. http://journal.student.uny.ac.id/jurnal/artikel/2959/10/352. Diakses tanggal 22 Oktober 2013 pukul 10.35. Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Rineka Cipta.. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia (Pendekatan Proses). Jakarta: Rineka Cipta. Ferlin, Dini dkk. 2012. Perbedaan Keterampilan Menulis Deskripsi dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual dan Metode Quantum Learning Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Analis Kimia Padang. Skripsi. Padang: FBS Universitas Negeri Padang. http://ejournal.unp.ac.id/index.php/pbs/article/viewfile/1376/1202. Diakses tanggal 22 Oktober 2013 pukul 10.05. Hanapiah, Jenep dan Suwadi. 2010. Peningkatan Keterampilan Berbicara dengan Teknik Bermain Peran Bagi Siswa Kelas V SDN 2 Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima. Dalam jurnal Vol. 1 No. 1 November 2010. http://teqip.com/download/jteqip/jurnal-53-60.pdf. Diakses tanggal 15 Oktober 2013 pukul 09.00. 13

Iskandarwassid dan Iis Ristiani. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Melalui Model Pembelajaran Teknik Visual-Auditif-Taktil. Dalam Jurnal Vol. 11 No. 1 April 2010. http://jurnal.upi.edu /file/iskandarwassid-8.pdf. Diakses tanggal 22 Oktober 2013 pukul 11.00. Leiliana, Ito. 2008. Anak Usia Sekolah. Dalam lontar.ui.ac.id/file=digital/ 126593-S-5364.pdf. Diakses tanggal 17 Oktober 2013 pukul 10.30. Parera, J.D. 2009. Dasar-Dasar Analisis Sintaksis. Jakarta: Erlangga. Purwandari, Theodora. 2007. Perbedaan Kemampuan Menulis Teks Berita Jenis Straight News antara Siswa Putra dan Putri Kelas X SMA Pangundi Luhur Sedayu-Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. http://ebookbrowsee.net/031224049-pdf-d394312493. Diakses tanggal 22 Oktober 2013 pukul 09.15. Subarna dan Sunarti. 2012. Kamus Umum Bahasa Indonesia Lengkap. Bandung: Pustaka Grafika. Sukini. 2010. Sintaksis Sebuah Panduan Praktis. Surakarta: Yuma Pustaka. Wijayanti, Sri Hapsari dkk. 2013. Bahasa Indonesia Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 14