Richa Yuswantina, Oni Yulianta, Firkiyan Nursi Burhanudin

dokumen-dokumen yang mirip
: Squeezed potato gel, burn wound, Vitamin C, Fe

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

THE TEST OF THE EFFECTIVENESS OF CANDLENUT OIL (Aleurites moluccana) GEL FORMULATION TOWARD HEALING TIME OF BURNS IN RABBITS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

FORMULASI SEDIAAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN KIRINYUH (Euphatorium odoratum L.) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA TERBUKA PADA KELINCI SKRIPSI

FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata L.) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA BAKAR PADA KELINCI SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

EFFECTS OF Sansevieria trifasciata Prain. TO THE MALE RABBITS HAIR GROWTH. Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Eka Mustika H

Budi Raharjo, Agitya Resti Erwiyani*, Ahmad Muhziddin. ABSTRACT

PENYEMBUHAN LUKA INSISI SECARA MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS-WEBSTER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

FORMULASI KRIM TIPE M/A EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH (Piper betle L) DENGAN VARIASI KONSENTRASI EMULGATOR ASAM STEARAT

ABSTRAK EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG

THE EFFECTIVENESS OF THE FORMULATION OF HAND ANTISEPTIC GEL OF EXTRACT OF TURI

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Oleh: Tias Aditama M

The Effect of Ethanol Leaves Extract of Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) toward the Sedative Effect on BALB/C Mice

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

FORMULASI DAN UJI KRIM EKSTRAK UMBI SINGKONG (Manihot esculenta) TERHADAP LUKA BAKAR PADA KELINCI (Oryctolagus cuniculus)

Jatmiko Susilo, Oni Yulianta W., Elitia ABSTRACT

TUGAS AKHIR. Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Oleh : Prakhas Adhitya J.

The Effect of Ethanol Extract of Leuchaena glauca Benth Leaves Toward the Sedative Effect on Mice BALB/C

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN WARU

Uji aktivitas gel ekstrak daun pohpohan (Pilea trinervia W.) terhadap penyembuhan luka bakar pada kelinci (Oryctolagus cuniculus)

BAB I PENDAHULUAN. Kulit merupakan jaringan pelindung yang lentur dan elastis, yang

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL BIJI SEMANGKA (Citrullus lanatus Thunb.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN DEWASA

FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS GEL EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) SEBAGAI OBAT LUKA BAKAR ARTIKEL. Oleh : RIA RISTA RINA

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

The Effect of Etanol Extract of Ceremai (Phyllantus acidus L.) Leaf Toward The Reduce Blood Sugar Levels on Albino Wistar Rats with Glucose Loading

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penentuan rancangan formula krim antinyamuk akar wangi (Vetivera zizanioidesi

THE EFFECT OF CHLOROFORM, ETHER AND WATER FRACTIONS OF TALI PUTRI (Cassytha fiiformis L.) STEM TO HAIR GROWTH ON MALE RABBIT

DIURETIC EFFECT OF MULBERRY LEAF INFUSION (Morus alba L.) TOWARD POTASSIUM AND SODIUM CONCENTRATION IN URINE ON THE WHITE MALE RATS WISTAR

BAB II METODE PENELITIAN. A. Kategori Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental

THE EFFECTIVITY FORMULATION OF CREAM ANTIFUNGI FROM EXTRACT WARU LEAVES (Hibiscus tiliaceus L) 50% in Malassezia furfur

Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi. Oleh : Trianto Nugroho M

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013.

EFEK PENYEMBUHAN LUKA BAKAR OLEH LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) PADA KULIT PUNGGUNG KELINCI JANTAN SKRIPSI

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Hewan Percobaan 3 ekor Kelinci albino galur New Zealand dengan usia ± 3 bulan, bobot minimal 2,5 kg, dan jenis kelamin jantan.

PENGARUH PROPOLIS SECARA TOPIKAL TERHADAP FIBROBLAS PASCA LUKA BAKAR PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) Oleh : RAUZATUL FITRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Tanaman ini termasuk jenis tumbuhan dari

The results showed that potato was able to stablize blood sugar levels in diabetic rats compared to white rice.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimental dengan

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH. (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING. Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

KARYA TULIS ILMIAH. PERBEDAAN EKSTRAK BUAH DAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP SEL PMN PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA GINGIVA

FORMULASI SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN NANGKA (Artocarpus heterophyllus Lam.) dan UJI EFEKTIVITAS TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA TERBUKA PADA KELINCI ABSTRAK

ABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS WISTAR JANTAN

FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. EFEK PROPOLIS INDONESIA MEREK X DALAM MEMPERCEPAT PENYEMBUHAN LUKA PADA MENCIT JANTAN GALUR Swiss-Webster

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

BAB I PENDAHULUAN. kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi

Kata kunci: waktu perdarahan, pencabutan gigi, ekstrak etanol daun teh (Camellia Sinensis L.Kuntze), mencit Swiss Webster.

ABSTRAK. Pembimbing I : Widura, dr., MS. Pembimbing II : Yenni Limyati, dr., Sp.KFR., S.Sn., M.Kes. Selly Saiya, 2016;

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR. DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah eksperimental

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV PROSEDUR KERJA

PENGUJIAN EFEK DIURETIK SARI WORTEL (Daucus carota L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR (Rattus norvegicus)

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang.

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. suhu yang tinggi, syok listrik, atau bahan kimia ke kulit. 1, 2

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ABSTRAK. PENGARUH BANDOTAN (Ageratum conyzoides L.) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER. Pembimbing II: Hartini Tiono, dr.

THE EFFECTIVITY TEST OF DUDUK LEAVES OINTMENT (Desmodium triqurtrum (L.) DC) AS ANTI-INFLAMMATION IN WHITE MALE RATS OF WISTAR STRAIN

ABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava Linn.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS Wistar JANTAN

ABSTRAK. EFEK ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO

Kata kunci: Infusa Siwak, Staphylococcus aureus, konsentrasi, waktu kontak.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan A. PENENTUAN FORMULA LIPSTIK

EFEK FRAKSI AIR EKSTRAK ETANOL DAUN TEH HIJAU [CAMELLIA SINENSIS (L.)O.K.] PADA PENURUNAN NAFSU MAKAN DAN BERAT BADAN TIKUS PUTIH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

Giving Effect Tomato Fruit Juicer ( Solanum lycopersicum L) To Sedation Effect In Male Mice Strain BALB/C

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK SEDUHAN TEH HITAM, TEH HIJAU DAN TEH PUTIH TERHADAP KADAR LOW DENSITY LIPOPROTEIN

Effect of Ethanol Extract of Pomegranate Leaves (Punica granatum L) to the Sedative Effect on Mice BALB/C

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL LDL PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR

Gel Madam mekstrak Daun Adam Hawa (Rhoe discolor) sebagai Gel Antiinflamasi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) TERHADAP PENGHAMBATAN PENINGKATAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

INTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO

BAB III METODE PENELITIAN

FORMULASI DAN UJI STABILITAS KRIM EKSTRAK ETANOLIK DAUN BAYAM DURI (Amaranthus spinosus L.)

FORMULASI SEDIAAN BALSEM DARI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum SanctumLinn) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL

Kata kunci: Penyembuhan luka, Ulserasi, Mukosa Oral, Sirih Merah

UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN HAND SANITIZER KOMBINASI EKSTRAK DAUN KEMANGI (OCIMUM SANCTUM L) DAN EKSTRAK KULIT JERUK PURUT (Citrus hystrix)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Luka bakar adalah salah satu cedera yang paling luas yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

Transkripsi:

Uji Efektifitas Formulasi Gel Ekstrak Daun Ceremai (Phyllanthus acidus L.) Terhadap Lama Kesembuhan Luka Bakar Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus) Jantan Richa Yuswantina, Oni Yulianta, Firkiyan Nursi Burhanudin ABSTRACT Phyllantus acidus L. is a plant that has been used by the community as a traditional medicine. Ceremai leaves contain saponin compound which believed to be able to heal burn wound. This study aims to find the concentration of extracted ceremai leaves which effective in healing burn wound. This was an experimental study with the post-test only control group design. The samples in this study were 13 male white rabbits were divided into 5 groups which treated by extracted ceremai leaves with concentration of 5%, 10%, 15%, positive control by bioplacenton and negative control just by gel base. The macroscopic observation was done by the parameter of detached necrosis tissue and the growth of collagen tissue. Data were analyzed by using the one way ANOVA and continued by the LSD test. The results of this study indicate that the ethanol of extracted ceremai leaves have healing potency on burn wound with significance of 0.00 (p 0,05). In the concentration of 15%, extracted ceremai leaves has healing potency on burn wound that proportionate with bioplacenton with the significance value of 0.101 (p 0,05). It is concluded that by increased doses, the healing time of burn wound will be shortened. Keywords: Phyllantus acidus L., saponin, burn wound 1

2 The Effectiveness Test of Gel Formulation of Extracted Ceremai (phyllantus acidus L.) Leaves toward Burn Wound Healing Time in Rabbit (Oryctolagus cuniculus) Richa Yuswantina, Oni Yulianta, Firkiyan NUrsi Burhanundin INTISARI Phyllantus acidus L. adalah suatu tanaman yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional. Daun ceremai mengandung senyawa saponin yang diduga mampu menyembuhkan luka bakar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun ceremai yang efektif dalam penyembuhan luka bakar. Penelitian ini bersifat eksperimental dangan post test only control group design. Sampel adalah 13 ekor kelinci jantan dibagi 5 kelompok yaitu kadar ekstrak daun ceremai 5%, 10%, 15%, kontrol positif memakai bioplacenton dan kontrol negatif hanya basis gel. Pengamatan secara makroskopis dengan parameter lepasnya jaringan nekrosis dan tumbuhnya jaringan kolagen. Data dianalisis dengan ANOVA satu jalan dan dialanjutkan uji LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun ceremai memiliki daya penyembuhan luka bakar dengan signifikansi 0,00 (p 0,05). pada konsentrasi 15% ekstrak daun ceremai memiliki kesembuhan luka bakar yang sebanding dengan bioplacenton dengan nilai signifikansi 0,101 (p 0,05). Dapat diketahui bahwa dengan meningkatnya dosis maka akan diikuti dengan cepatnya lama kesembuhan luka bakar. Kata kunci : Phyllantus acidus L., saponin, luka bakar. PENDAHULUAN Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi (Moenadjat, 2003). Prevalensi luka bakar di Jawa Tengah adalah 7,2% dari seluruh kejadian cedera total. Data yang diperoleh dari Unit Luka Bakar RSCM dari tahun 2009-2010 menunjukkan bahwa penyebab luka bakar terbesar adalah ledakan tabung gas LPG 30,4% diikuti kebakaran 16,5% dan tersiram air panas 19,1% dengan mortalitas pasien luka bakar mencapai 34%. Tantangan terbesar penyembuhan luka bakar hingga menyebabkan mortalitas adalah lamanya proses penyembuhan dan terjadinya infeksi (Riskesdas, 2007). Obat yang sering digunakan oleh masyarakat dalam menangani luka bakar adalah bioplacenton. Tiap 15 gram bioplacenton mengandung Ekstrak Plasenta, Neomycin

3 sulfat, dan basis gel. Tetapi bioplacenton menyebabkan iritasi pada kulit ditandai bintikbintik merah pada kulit penggunaan secara topikal. Penanganan luka bakar dengan bahan alam merupakan salah satu cara yang aman untuk mengobati laka bakar. Beberapa penelitian sebelumya uji aktivitas proses penyembuhan luka bakar ekstrak etanol daun rambutan (Nephelium lappaceum L.) dalam bentuk sediaan krim (Arin, 2013). Daun rambutan berpotensi dalam penyembuuhan luka bakar karena kandungan senyawa saponinnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek daya penyembuhan luka bakar formulasi gel ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus) pada kelinci (Oryctolagus cuniculus) dan dengan konsentrasi efektif formulasi gel ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus) dalam lama penyembuhan luka bakar pada kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang sebanding dengan gel bioplacenton. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah blander, ayakan 30 mesh, gelas ukur, batang pengaduk, pot gel, cawan penguap, stamper, mortis, besi penginduksi, kertas perkamen, ph universal, kaca objek, ostwold dan timbangan digital. Bahan yang digunakan adalah bahan penyari etanol 70%, basis gel (carbopol, TEA, metil paraben, gliserol, propilenglikol, aquadest), Bioplacenton (kontrol positif), khloretil, perban dan kelinci putih (hewan uji). Prosedur Penelitian 1. Determinasi Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Taksonomi Tumbuhan Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro (UNDIP). 2. Uji Kandungan Kimia Uji bebas etanol dilakukan dengan menambahkan K 2 Cr 2 O 7 (kalium bikromat) ditandai dengan berubahnya warna kalium bikromat yang pada awalnya berwarna jingga menjadi hijau kebiruan (Sari dan Isadiartuti, 2006). Dan pengujian senyawa saponin menambahkan ekstrak dengan metanol dengan pemanasan kemudian ditambah HCl residu berbuih stabil (Nurjanah, 2011). 3. Pembuatan Gel Luka Bakar Ekstrak Etanol Daun Ceremai Pembuatan formulasi gel ekstrak etanol daun ceremai. Pertama-tama timbang bahan-bahan yang akan dibuat sebagai gel yaitu carbopol 0,18gram; propilenglikol

4 1,5 gram; gliserol 7,5 gram; TEA 0,25 gram; metil paraben 0,05 gram dan ekstrak daun ceremai dengan konsentrasi masing-masing 5% b/b (1,5gram) 10% b/b (3gram) dan 15% b/b (4,5gram). Selanjutnya dispersikan carbopol dalam air panas didiamkan selama 30 menit. Kemudian campurkan antara propilenglikol dan gliserol aduk selanjutnya ditambahkan pada carbopol yang sudah didespersi aduk hingga homogen, kemudian tambahkan aquadest setelah dikurangi dengan bahan yang lain. Setelah itu masukkan TEA sedikit demi sedikit hingga gel berubah menjadi jernih sambil tetap diaduk hingga homogen terakhir dengan penambahan ekstrak etanol daun ceremai dengan masing konsentrasi. Selain pembuatan gel ekstrak etanol daun ceremai dalam penelitian ini juga dibuat gel kontrol negatif yaitu hanya terdiri dari basis gel (Sari dan Isadiartuti, 2006). 4. Uji Efektifitas Formulasi Gel Ekstrak Daun Ceremai Pengujian formulasi gel ekstrak daun ceremai terhadap lama kesembuhan luka bakar menggunakan kelinci dengan berat antara 1,5-2 kg. kelinci dibagi menjadi 5 kelompok dengan 5 pelakuan dengan setiap hewan uji dilakukan 2 perlakuan. Kelinci ditempatkan dalam kandang diaklimitasi selama 5 hari agar hewan uji terbiasa dengan lingkungan dan perlakuan yang akan dilakukan. Pada penelitian ini kelinci diinduksi dengan besi panas dengan diameter 2cm. pengamatan luka bakar dengan parameter lepasnya jaringan nekrosis. HASIL PENELITIAN Hasil determinasi tanaman ceremai sebagai berikut 1b 2b 4b 6b 7b 9b 10b 11b 12b 13 4bb 14b 16b 239a 243b 240b 241a 94 Fam.Euphorbiaceae 1b 3b 4a 6a 7b 8b 10b 13b 15b 25b 26b 27b 28b 29b 30b 31b 32b 33b 34b 8. Phyllantus 1b 6b 8a 9a. Phyllanthus acidus L. Tabel 1. Identifikasi ekstrak etanol daun ceremai Identifikasi Test Hasil Bebas etanol Ekstrak + K 2 Cr 2 O 7 + Saponin Ekstrak + HCl + Tanin Ekstrak + FeCl3 + Falvonoid Ekstrak + H2SO 4 + Keterangan + = menunjukkan identifikasi benar

5 Tabel II. Pemeriksaan Homogen Gel Ekstrak Daun Ceremai Konsentrasi Basis Gel GEDC 5% GEDC 10% GEDC 15% Hasil pengamatan pada hari ke-7 Homogen & tidak menggumpal Homogen & tidak menggumpal Homogen & tidak menggumpal Homogen & tidak menggumpal Tabel III. Pemeriksaan Organoleptis Gel Ekstrak Etanol Daun Ceremai Pada Hari ke-7 Konsentrasi Bentuk Warna Bau gel Basis gel ½ padat Putih Bau khas GEDC 5% ½ padat Coklat kehijauan Bau khas GEDC 10% ½ padat Coklat Bau khas GEDC 15% ½ padat Coklat kehitaman Bau khas Tabel IV. Hasil Uji ph Gel Ekstrak Etanol Daun Ceremai Konentrasi H1 H3 H5 H7 H9 H11 H13 Kontrol Negatif 6 6 6 6 6 6 6 Kadar 5% 6 6 6 6 6 6 6 Kadar 10% 6 6 6 6 6 6 5 Kadar 15% 6 6 6 6 5 5 5 Tabel V. Hasil Uji Daya Sebar Gel Ekstrak Daun Ceremai Sediaan gel Kategori Daya sebar hari ke- 1 (cm) Daya Sebar hari ke-7 (cm) Daya sebar hari ke-13 (cm) Kontrol negatif Tanpa berat 3,6 3 2,5 Beban 1gr 3,6 3,2 2,6 Beban 5gr 3,8 3,5 2,8 Beban 10gr 4 3,8 3 Kadar 5% Tanpa berat 3,3 2,8 2,3 Beban 1gr 3,4 2,9 2,3 Beban 5gr 3,6 3,1 2,5 Beban 10gr 3,8 3 2,8 kadar 10% Tanpa berat 3 2,7 2,3 Beban 1gr 3,1 2,7 2,4 Beban 5gr 3,3 2,9 2,5 Beban 10gr 3,5 3 2,5 Kadar 15% Tanpa berat 2,9 2,5 2,2 Beban 1gr 3 2,5 2,2 Beban 5gr 3,3 2,6 2,3 Beban 10gr 3,4 2,7 2,5

6 Tabel VI. Hasil Uji Post Hoc Test Pasangan Perlakuan p-value Kesimpulan Kontrol Negatif v Kontrol Positif 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Negatif v Kadar 5% 0,044 Berbeda signifikan Kontrol Negatif v Kadar 10% 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Negatif v Kadar 15% 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Positif vs Kadar 5% 0,044 Berbeda signifikan Kontrol Positif vs Kadar 10% 0,000 Berbeda signifikan Kontrol Positif vs Kadar 15% 0,101 Berbeda tidak signifikan Kadar 5% vs Kadar 10% 0,044 Berbeda signifikan Kadar 5% vs Kadar 15% 0,000 Berbeda signifikan Kadar 10% vs Kadar 15% 0,000 Berbeda signifikan Keterangan : Kontrol positif = Bioplacenton Kontrol negatif = Basis gel Kadar 5% = Gel ekstrak daun ceremai konsentrasi 5% b/b Kadar 10% = Gel ekstrak daun ceremai konsentrasi 10% b/b Kadar 15% = Gel ekstrak daun ceremai konsentrasi 15% b/b PEMBAHASAN 1. Determinasi Determinasi dilakukan untuk memastikan tanaman yang digunakan sesuai dengan tanaman yang dimaksud. Dilakukan dengan mencocokan morfologi tanaman dengan kunci determinasi untuk menghindari kesalahan dalam pengumpulan bahan utama dan mencegah tercampurnya tanaman yang digunakan dengan tanaman lain. Berdasarkan hasil determinasi diperoleh kesimpulan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman ceremai (Phyllantus acidus L.). 2. Uji Homogenitas Formulasi Gel Uji homogenitas gel ekstrak daun ceremai dilakukan menggunakan kaca arloji. Tujuan dilakukannya uji homogen sebagai salah satu syarat sediaan gel yaitu susunan yang homogen. Sediaan yang homogen akan memberikan hasil yang baik karena bahan obat terdispersi dalam bahan dasarnya secara merata, sehingga dalam setiap bagian sediaan mengandung bahan obat yang jumlahnya sama. 3. Uji Organoleptis Formulasi Gel Gel ekstrak etanol daun ceremai dilakukan pemeriksaan organoleptis dengan mengamati bentuk, warna dan bau gel. Secara organoleptis terlihat bentuk sediaan setengah padat, dan bau khas ceremai. 4. Uji ph Formulasi Gel Tujuan dilakukan uji ph adalah untuk mengetahui tingkat keamanan sediaan saat digunakan pada kulit, semakin kecil nilai ph atau semakin asam sediaan maka

7 semakin mudah untuk mengiritasi kulit Berdasarkan hasil pengujian diketahui ph sediaan 6, ph tersebut memenuhi persyaratan ph sediaan topikal yaitu antara 4,5 6,5. ph kulit adalah 4,5-6,5 sehingga sediaan topikal harus memiliki ph yang sama dengan ph normal kulit tersebut. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa hasil uji ph gel pada kontrol negatif dan kadar 5% masih sama pada saat awal dan akhir sehingga tidak ada pengaruh ph dari gel tetapi pada uji ph gel kadar 10% dan 15% mengalami perubahan tetapi masih kisaran ph kulit. 5. Uji Daya Sebar Formulasi Gel Tujuan melakukan uji ini untuk mengetahui daya sebar yang baik, menyebabkan kontak antara obat dengan kulit menjadi luas, sehingga absorpsi obat ke kulit berlangsung cepat. Persyaratan daya sebar untuk sediaan topical yaitu sekitar 5-7 cm. Dari tabel di atas dilihat bahwa uji daya sebar tidak termasuk pada persyaratan daya sebar untuk sediaan topical yaitu sekitar 5-7 cm jadi perlu variasi basis sediaan sediaan gel agar viskositas sediaan gel ekstrak duan ceremai memiliki daya sebar yang memenuhi persyaratan sediaan topikal. Viskositas suatu sediaan berpengaruh pada luas penyebarannya. Semakin rendah viskositas suatu sediaan maka penyebarannya akan semakin besar sehingga kontak antara obat dengan kulit semakin luas dan absorbsi obat ke kulit akan semakin cepat sehingga sediaan gel ekstrak daun ceremai memiliki daya sebar yang tidak termasuk persyaratan daya sebar maka akan berpengaruh pada penyebarannya pada kulit (Maulidaniar dkk, 2011). 6. Uji LSD Dari tabel uji post hoc test menunjukkan bahawa ekstrak daun ceremai memiliki efek penyembuhan luka bakar dengan perbandingan kontrol negatife dengan kadar 5%, 10%, dan 15% menunjukkan berbeda signifikan dengan nilai signifikan < 0,05. Sedangkan kontrol positif tidak berbeda signifikan dengan kadar 15% dengan nilai signifikan 0,101 0,05. Hal ini berarti bahwa kadar 15% memiliki efek penyembuhan luka bakar yang sebanding dengan kontrol positif. Berdasarkan hasil yang diperoleh tanaman daun ceremai mempunyai kemampuan sebagai penyembuhan luka bakar karena mengandung senyawa saponin, sehingga hal ini sesuai dengan peneliti sebelumnya bahwa tanaman yang mengandung saponin dapat berfungsi sebagai penyambuh luka bakar.

8 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian lama kesembuhan luka bakar dan dianalisis statistik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Gel ekstrak etanol daun ceremai (Phyllanthus acidus L.) terbukti dapat memberikan efek penyembuhan luka bakar pada kelinci putih jantan. 2. Pada gel ekstrak daun ceremai (Phyllanthus acidus L.) konsentrasi 15% b/b menunjukan efek penyembuhan luka sebanding dengan bioplacenton nilai signifikan (0,101 > 0,05). Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap efek penyembuhan gel luka bakar menggunakan ekstrak daun ceremai dengan variasi basis gel dan uji sensitifitas, uji difusi zat aktif serta uji stabilitas antibakteri. 2. Perlu penelitian yang lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh pemberian gel ekstrak daun ceremai dengan gambaran histopatologis terhadap lama kesembuhan luka. Ucapan Terima Kasih Bapak, Ibu dosen prodi farmasi dan Staf karyawan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran yang telah banyak membantu dalam kelancaran penyusunan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Moenadjat, Yefta., 2003, Luka Bakar, Edisi Kedua, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. 2. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS), 2007, Prevalensi Luka Bakar, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI, Jakarta. 3. Arin, Y., 2013, Uji Aktivitas Proses Penyembuhan Luka Bakar Ekstrak Etanol Daun Rambutan (Nephelium lappaceum L.) dalam Bentuk Sediaan Krim. Skripsi, STIKES Ngudi Waluyo, Ungaran. 4. Sari, R., dan Isadiartuti, D., 2006, Studi Efektifitas Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle Linn.), Majalah Farmasi Indonesia, 17(4), 163-169. 5. Maulidaniar, R., Rahima, S. R., Rita, M., Hamidah, N. dan Yuda, A. W., 2011, Gel Asam Salisilat. Universitas Lambung Mangkurat Banjar Baru, dipublikasikan.