Kayak apa sih, takut akan Tuhan? Ditulis oleh Tema Adiputra Senin, 01 Juni :31

dokumen-dokumen yang mirip
TATA IBADAH HARI MINGGU V SESUDAH EPIFANIA PERSIAPAN

Pertanyaan Alkitab (24-26)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

GPIB Immanuel Depok Minggu, 05 Maret 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 02 April 2017

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

My Journey with Jesus #2 - Perjalananku dengan Yesus #2 THE JOY OF THE LORD SUKACITA DALAM TUHAN

Surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

(prosesi masuk, diringi instrumental)

Surat Yohanes yang pertama

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 24 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) DALAM BADAI TUHAN BERTINDAK

Minggu, 27 Oktober 2013

Tata Ibadah Minggu Paskah IV. Minggu, 07 Mei » Berhimpun «

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 15 APRIL 2018 (MINGGU PASKAH III - PUTIH) KOMUNITAS YANG BERSAKSI

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

AJAKAN BERIBADAH P2 Marilah kita berdiri untuk menyambut Firman Tuhan hadir di tengahtengah persekutuan kita.

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

TATA IBADAH HARI MINGGU

TAHUN AYIN ALEPH. Minggu I. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. (Mazmur 124 : 8) Umat A - MIN

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

TATA IBADAH MINGGU XXIV SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 04 September 2016 NYANYIAN UMAT : GB. 36 DI KAKI SALIB YESUS (1 = Kantoria

MENGUKIR KARAKTER DALAM DIRI ANAK

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG

TATA IBADAH Minggu Adven I

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017

TATA IBADAH HARI MINGGU III PRAPASKAH

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 25 JUNI 2017 Tema: PENGHARAPAN DI TENGAH RATAPAN JEMAAT BERHIMPUN

TATA IBADAH HARI MINGGU ADVENT III

1 Tesalonika 1. 1 Tesalonika 2

SAUDARA BELAJAR BERJALAN

TATA IBADAH MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA

Seri Iman Kristen (10/10)

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

MEREFLEKSIKAN KEHIDUPAN KELUARGA BERSAMA YUSUF DAN MARIA

Janji YESUS KRISTUS. 2. Matius 6:33 Tetapi carilah dahulu Kerajaan TUHAN dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

GPIB Immanuel Depok Minggu, 07 Februari 2016

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu TRINITAS

Tata Ibadah Minggu Adven I Minggu, 27 Nopember 2016 TATA IBADAH. Minggu Adven I

GPIB Immanuel Depok Minggu, 20 Mei 2018

TATA IBADAH MINGGU VI SESUDAH PENTAKOSTA

1 Tesalonika. 1 1 Dari Paulus, Silas, dan Timotius. 2 1 Saudara-saudara, kamu tahu bahwa

MENGAMPUNI ORANG LAIN

The Wonders of Mercy #1 Keajaiban Anugerah #1 BIGGER THAN YOUR MISTAKES LEBIH BESAR DARIPADA KESALAHANMU

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 23 JULI 2017 Tema: ALLAH SANG PENYABAR JEMAAT BERHIMPUN

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 14 JANUARI 2018 (MINGGU SESUDAH EPIFANI II - HIJAU) MERESPON PANGGILAN TUHAN, BERSAKSI BAGI-NYA

Level 1 Pelajaran 6 PERTOBATAN

Mengenai mayat Musa ini iblis sempat berdebat dengan malaikat Tuhan yang bernama Mikhael (Yudas 1 : 9).

GPIB Immanuel Depok Minggu, 06 Maret 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU III PRA PASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH

LITURGI KEBAKTIAN BINA IMAN WARGA GEREJA (BIWG) GKI GUNUNG SAHARI DIPANGGIL UNTUK MEMILIH MINGGU VI SESUDAH EPIFANI, 12 FEBRUARI 2017

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan TATA IBADAH HARI MINGGU

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49)

Mengampuni Orang Tua Anda 1

Minggu, 10 September 2017 Pk , 08.00, & WIB

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Kami datang kepada-mu, kami datang kepadamu Bersyukur sebulat hati, kar na kasihmu besar

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016

SPIRITUAL FRUITS THAT BRING REVIVAL #3 Buah Roh yang Membawa Kebangunan Rohani #3 DAMAI SEJAHTERA

TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH Hari Kenaikan Tuhan Yesus Ke Sorga. Kamis, 10 Mei 2018

Yohanes 3:3; Yohanes 1:12-13; Efesus 2:19-20; I Korintus

MINGGU 9 APRIL 2017 TATA IBADAH

Hari Minggu XI sesudah Pentakosta 20 Agustus Tata Ibadah HIDUP ADIL DAN BENAR

Roh Kudus. Penolong dan Penghibur HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Yoh. 13: Pdt. Andi Halim, S.Th.

1) Hai mari sembah Yang Mahabesar, nyanyikan syukur dengan bergemar. Perisai umat-nya Yang Maha Esa, mulia nama-nya, takhta-nya megah!

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Definisi Keselamatan Permulaan Memasuki Keselamatan Akibat-akibat Keselamatan

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB)

Minggu, 29 Oktober 2017 Pk , 08.00, & WIB

Siapakah Yesus Kristus? (2/6)

Surat Yohanes yang pertama

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

GPIB Immanuel Depok Minggu, 09 April 2017

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN

TATA IBADAH HARI KENAIKAN YESUS KRISTUS KE SURGA

Diberikan Allah dengan senang hati.

GPIB Immanuel Depok Minggu, 23 Juli 2017 TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

Pikirlah tentang Allah Bila. Saudara Berdoa

Gereja untuk Apa? Ef.1:1-14. Pdt. Andi Halim, S.Th.

LITURGI BULAN KELUARGA GMIT JEMAAT BET EL OESAPA TENGAH MINGGU, 01 OKTOBER 2017 TEMA: MENJADI KELUARGA YANG MENGGARAMI DAN MENERANGI

GPIB Immanuel Depok Minggu, 28 Mei 2017

Surat Paulus kepada jemaat Roma

GPIB Immanuel Depok Minggu, 01 Nopember 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXIII SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA Minggu, 22 Oktober

Transkripsi:

Ada satu periode dalam hidup saya mencari-cari jawaban pertanyaan di atas untuk memuaskan hati dan mengerti dengan dalam. Tidak mudah ternyata. Namun akhirnya mulai terbuka juga yakni pada suatu kesempatan saya mewawancarai bapak Jonathan Parapak (waktu itu dia sebagai petinggi di sebuah departemen pemerintah). Saya datang ke rumahnya di kawasan Menteng, malam hari. Banyak hal yang saya tanyakan, dan salah satu pertanyaan saya padanya adalah: apa yang Bapak takutkan dalam hidup ini? Maksud saya mengajukan pertanyaan tersebut kepadanya tentulah ingin mendapatkan jawaban yang manusiawi sebagaimana yang lumrah terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dengan demikian para pendengar (wawancara itu untuk sebuah program acara radio) dapat merasakan dan mengetahui bahwa seorang Jonathan Parapak adalah juga seorang manusia biasa. Tapi apa nyana? Tak disangka dan tak terduga dengan rileksnya dia menjawab: saya takut melanggar Firman Tuhan, saya takut berbuat dosa, saya takut tidak menjadi berkat bagi orang lain! Begitulah, saya terhenyak mendengar jawaban seperti itu. Dan hal tersebut telah merobek sebuah tabir ketidakmengertian saya pada sesuatu hal selama ini. Secara sederhana, dan secara alami, ketakutan muncul karena sebab yang jelas, maupun seba b yang kurang jelas, dan bahkan karena sebab yang tidak jelas dan tidak wajar (yakni, hanya sebuah imajinasi/ilusi/halusinasi belaka). Ya! Namun arah tulisan ini berinti di arena rohani, sehingga bila kita melakukan kesalahan/berbuat dosa, mestinya kita takut. Takut akan dampak dan akibat berbuat salah dan berbuat dosa tadi. Karena pastilah akan ada hukuman -nya, baik itu dari aparat penegak hukum maupun aparat Sorgawi. Jadi sebenarnya sangat wajar bila kita takut pada akibat dari melanggar aturan main hidup di dunia ini. Dan terlebih lagi sangat wajar bila kita takut untuk melanggar aturan main dari Tuhan perihal bagaimana kita hidup di dunia ini, untuk bersiap diri menuju hidup kekal di tempat-nya nanti! Namun he he he jujur sajalah, ternyata tidak sedikit di antara kita yang justru takut pada aturan main dari dunia, ketimbang aturan main dari dari Sorga perihal bagaimana hidup di dunia ini. Seorang ibu yang giat dalam pelayanan, pimpinan sebuah Ministry, dia istri dari seorang yang punya jabatan tinggi di sebuah BUMN, setelah mengalami berbagai hajaran dari Tuhan, akhirnya dia bertobat dari hidup yang berfoya-foya dan sangat mengandalkan kekuatan/kepintaran diri sendiri. Dia berbalik arah 180 derajat 1 / 5

(awas! Jangan 360 derajat, lho!). Lalu dengan sepenuh hati, sepenuh waktu, dia melayani Tuhan. Dan kalau dia sedang kotbah di mimbar, sungguh lantang/berapi-api, dan daya tahan fisiknya luar biasa padahal sekarang usianya sudah kepala 6, serta telah memiliki cucu pula, dan berstatus janda. Dalam berbagai kesaksian hidupnya, dia berkali-kali menyatakan, betapa dia sungguh bersyukur atas kasih anugerah Tuhan yang telah mengubah hidupnya. Dan dia sangat takut untuk jatuh kembali ke jurang hidup lamanya! Oleh sebab itu dia terus melakukan tindakan untuk dekat, melekat, dan menempel pada Firman Tuhan! Manakala dia sudah di dalam kamar untuk berdoa, maka jangan ditanya berapa lama waktu yang diperlukan, sebab Ibu ini akan keluar dari kamar bila sukacita, damai sejahtera dari-nya telah dia peroleh hari itu! Ya, takut akan Tuhan telah mendidiknya seperti itu. Dan yang berikut ini belum lama terjadi. Saya bersahabat dengan seorang bapak, dia seorang Profesor yang telah banyak makan asam garam kehidupan ini. Pada sebuah titik kehidupannya dia pun bertobat dan menjadi hamba Tuhan sampai sekarang. Suatu pagi dia saya ajak untuk hadir dalam sebuah pertemuan sharing hamba-hamba Tuhan dan aktifis-aktifis gereja/ministry maupun tokoh-tokoh kristiani. Bapak ini selalu mengajak istrinya---seorang pendoa yang sangat diberkati Tuhan. Kami pun tiba di tempat pertemuan rutin tersebut. Yang hadir di situ adalah orang-orang yang rindu terjadinya tranformasi di negeri ini, dan secara khusus pada waktu itu sedang dibahas transformasi di Ibukota Jakarta. Maka terjadilah dialog yang sangat membuka wawasan dan memberi kekuatan iman untuk bekerja di ladang transformasi itu. Sang pendeta yang Profesor itu, sekalipun baru pertama kali hadir, juga turut berbicara dengan semangat! Namun saya memperhatikan, istrinya hanya diam saja, cuma sesekali saja meng-aminkan pernyataan-pernyataan dari para perespon. Sampai pada akhirnya selesailah acara tersebut. Dan sebagaimana biasa hadirin pun bersalam-salaman dan berbicara/berdiskusi secara nonformal. Saya perhatikan (sembari saya juga berdiskusi dengan beberapa orang) pak Profesor dan istrinya pun berbincang-bincang dengan orang-orang tertentu. Dan sempat saya lihat istri Profesor itu berbincang agak lama dengan istri pimpinan Pelayanan Transformasi tersebut. Terlihat serius mereka! Nah, ketika kami sudah berada dalam mobil pulang ke rumah, tiba-tiba saja istri Profesor itu mengatakan, Tadi, saat penyembahan dan doa, saya melihat (baca: mendapat penglihatan rohani) sesuatu mengelilingi istrinya pimpinan Pelayanan Transformasi itu, lalu saya ceritakan padanya perihal penglihatan saya itu, karena saya takut akan Tuhan bila tidak menyampaikan penglihatan itu kepadanya. Itulah sebabnya saya tadi terlihat berbicara serius dengannya! Ya, saya hanya mengaminkan saja apa yang diceritakan istri Profesor itu. Dia telah memiliki pemahaman yang kuat bagaimana mengaplikasikan takut akan Tuhan dalam hidupnya. Dia tidak takut menghampiri seseorang bila memang Tuhan memberi penglihatan rohani menyangkut seseorang tadi. Dia akan menceritakannya! 2 / 5

Tapi apa yang saya alami berikut ini, sampai sekarang masih menjadi perenungan yang dalam dan saya bawa-bawa dalam doa. Seorang Ibu muda, saudara jauh saya, pada suatu kesempatan sharing, tiba-tiba mengungkapkan bahwa dia sudah lebih dari setahun memiliki PIL dan rutin bertemu serta rutin melakukan romantisme. Semua itu tanpa sepengetahuan suaminya. Kaget sekali saya! Koq, tiba-tiba dia terbuka seperti itu! Lalu saya tanya apa alasannya melakukan itu. Terungkap bahwa PIL-nya itu dulu (sekian tahun lalu) telah sangat berjasa menolongnya. Dan karena sang PIL itu sekarang berstatus duda, maka sang Ibu muda ini tidak mampu menolak permintaan tolong sang duda, yang berakibat munculnya relasi back street tersebut. Duhhhh! Karena waktu perbincangan dengan saya itu suasananya netral, dan saya tidak menyangka akan keluar informasi itu, maka saya tidak memberi respons apa-apa! Ada sedikit shock di dalam diri saya. Namun beberapa hari kemudian, saya gelisah dan tidak tenang di hati. Ada rasa bersalah atas sikap dan respon s saya terhadap kasus berat yang dihadapi saudara jauh saya itu. Lalu saya berdoa, dan tiba-tiba muncul rasa takut saya pada Tuhan. Saya takut dimarahi-nya bila tidak memberi nasehat kepada si Ibu muda itu! Maka segera saya ambil keputusan penting, dan langsung memberi nasehat dan teguran kasih padanya agar secepat mungkin memutuskan relasi back street tersebut. Selanjutnya apa yang terjadi? Ternyata dia merespon dengan memberi argumentasi, bahwa yang dia lakukan itu baik adanya! Woalaaahhhh!!! Ya, ampun Tuhan!!! Akhirnya sampai sekarang, saya hanya mampu mendoakannya saja! Saya percaya kekuatan doa, seperti halnya kesaksian saya tentang doa pada tulisan-tulisan saya sebelum ini. Hm hm siapa sih di antara kita yang tidak pernah berbuat dosa dan tidak pernah melakukan kesalahan? Saya yakin para pembaca tidak berani mengangkat tangan untuk mengatakan: sayalah orangnya! Dalam kehidupan sehari-hari kita, tekanan hidup, rayuan Iblis, kekosongan jiwa, salah memahami Firman Tuhan, teladan negatif dari orang tua kita, pergaulan yang buruk, kebiasaan buruk dan jahat, dan sebagainya adalah pemicu yang menyebabkan kita jatuh dalam lembah dosa dan area kesalahan. Dengan jujur saya katakan saya pun pernah jatuh. Namun karena kasih anugerah Tuhan sajalah 3 / 5

saya bisa bangkit kembali! Ya! Dapat dibayangkan betapa menderitanya hidup bila kita sudah berada di seberang tanah damai sejahtera-nya. Yang ada adalah ketakutan, kegelisahan, tidak minat lagi pada hal-hal yang beraroma rohani, hidup terasa hampa, dan bahkan bisa jadi ingin mati (bunuh diri) saja deh! Wah wah! Kini saya semakin mengerti mengapa ada orang-orang yang mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan berbagai problema hidupnya denga tindakan/berbuat bodoh. Yakni benar-benar menuntaskan setuntas-tuntasnya persoalan itu dengan cara terjun dari gedung tinggi, gantung diri, membakar diri, dan lain-lain. Mereka telah kalah dalam kehidupan ini! Mereka takut hidup namun berani mati! Syukurlah, Tuhan itu baik, ya? DIA mendengar jerit tangis dan hancurnya hati seseorang yang telah menyadari dosa-dosanya. Yang telah berurai air mata dalam doa-doanya untuk berjanji tidak akan berbuat dosa lagi. Dan bertobat sungguh-sungguh! Bahkan memiliki kerinduan hati untuk melayani-nya lebih sungguh lagi, lebih dalam lagi, lebih dekat lagi dan melekat pada Firman-Nya. Memang benarlah, jangan sekali-sekali meremehkan takut akan Tuhan! Raja Daud, kita tahulah bagaimana jalan hidupnya. Di balik kecemerlangan karier -nya, ternyata dia pernah jatuh ke lembah dosa dan perbuatan jahat yang keji. Kita tahu bagaimana dia ditempelak oleh Nabi Natan. Dan kita pun sangat tahu bagaimana Daud sangat menyesali perbuatannya itu. Dia minta pengampunan pada Tuhan. Dalam pergumulan yang panjang dan tetes air mata yang tak terukur lagi, dia memohon ( saking takutnya pada Tuhan!) ini pada Tuhan: Sembunyikanlah wajah-mu terhadap dosaku, hapuskanlah segala kesalahanku! Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-mu, dan janganlah mengambil roh-mu yang kudus dari padaku! Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela! Maka aku akan mengajarkan jalan-mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-mu. (Mazmur 51:11-15) Jakarta, 2 November 2007 4 / 5

Tema Adiputra 5 / 5