BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi serta

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sektor perdagangan merupakan salah satu sektor industri yang mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Industri yang saat ini disebut sebagai faktor penggerak perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dijaman yang berkembang pesat ini sudah banyak restaurant cepat fastfood

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas sekarang ini, tingkat persaingan usaha di

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat saji yang bermerek asing, seperti McDonald, Kentucky Fried Chicken. banyak membidik target pasarnya kalangan keluarga.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era Abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi dalam setiap aktivitas pemasaran produk dan jasa. Kegiatan pemasaran

Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mempertahankan dan merebut pasar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Kotler, 2009 : 6 ).

BAB I PENDAHULUAN. akan barang-barang konsumsi. Oleh sebab itu produksi barang-barang. yang selanjutnya akan melahirkan persaingan di pihak produsen.

BAB I PENDAHULUAN. Pengusaha dapat melihat hal ini sebagai prospek dalam berbisnis, sesuai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pemasaran berbagi macam produk

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Promosi yang merupakan langkah dari perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada para konsumen, Sehingga perusahaan harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. oleh setiap manusia. Pada umumnya kebutuhan makan dilakukan di rumah,

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai jenis kuliner yang bermacam-macam, berbagai macam jenis

BAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable

BAB I PENDAHULUAN. banyak aspek yang perlu menjadi pusat perhatian setiap perusahaan karena

2016 MODEL KEMITRAAN BISNIS DONAT MADU CIHANJUANG

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada konsep komunikasi. Oleh karena merupakan bentuk. merupakan pencerminan dari keberhasilan komunikasi.

BAB I. PENDAHULUAN. Usaha bakery di Mall, dewasa ini menunjukkan perkembangan yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pengusaha dapat melihat hal ini sebagai prospek dalam berbisnis, sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tempat tujuan wisata yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. dan juga banyak diminati pasaran masyarakat era globalisasi. Gaya hidup

BAB I PENDAHULUAN. tentunya tidak luput akan pentingnya peranan marketing public relations dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara tempat tujuan wisata yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. negara asal merupakan salah satu dampak globalisasi terhadap dunia bisnis. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Sejarah Perusahaan dan Objek Observasi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lokal tetapi juga dengan perusahaan multinasional.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Komunikasi pemasaran yang terus berkembang membuat kebutuhan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya pesat bisnis usaha restoran cepat saji, secara globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. oleh perubahan pola makan masyarakat kota yang gemar makan di luar, dan jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi persaingan usaha yang semakin meningkat membuat perusahaan

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

I. PENDAHULUAN. tetapi juga menjadi ladang bisnis yang menjanjikan. Dengan adanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang dapat menciptakan kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. harus siap menghadapi situasi yang semakin bersaing. Perusahaan-perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis menghadapi era baru persaingan global yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN. Makanan sangat erat kaitannya dengan gaya hidup seseorang. Sementara

BAB I PENDAHULUAN. Selama 1 tahun terakhir terjadi kenaikan dan penurunan jumlah konsumen

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyerahkan fee dari keuntungan yang diperoleh ke pemilik lisensi. Jenis

BAB I PENDAHULUAN. PT. Fastfood Indonesia, Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba Kentucky Fried Chicken (KFC)

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya era globalisasi dan dunia bisnis, mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada kebutuhan akan transportasi. Kebutuhan akan transportasi ini

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB I PENDAHULUAN. persaingan, sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. lebih pintar dalam memilih beberapa makanan. Banyak outlet yang menawarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak dahulu, usaha di bidang industri kuliner banyak diminati oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. yang berorientasi pada kesenangan. Selain itu, kesibukan masyarakat di kota-kota

BAB I PENDAHULUAN. perhatian konsumen. Oleh karena itu, untuk memperkenalkan produk tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Restoran Hatsu Tei Bogor memiliki strategi tersendiri dalam. memperkenalkan produk, mengajak pegunjung untuk datang dan menikmati

STRATEGI UNTUK BERWARALABA

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya industri makanan. (indonesianconsume.blogspot.com)

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pengaruh yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh negara lain mulai dari. ekonomi, globalisasi dapat diketahui dari satu pihak yang akan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial dan budaya, dan juga pengaruh pada pola perilaku pesaing di

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi niat pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Perkembangan Jumlah Restoran di Kota Bogor Tahun Tahun Jumlah Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini di mana perubahan teknologi dan arus informasi

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

I. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. untuk berlomba dengan waktu. Maka dari itu orang-orang pun menyukai segala

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum PT Fastfood Indonesia, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari merek yang tertera pada produk tersebut. penjual dan untuk mendiferensikannya dari barang atau jasa pesaing.

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

ANALISIS PENERAPAN BAURAN PROMOSI DALAM USAHA MENINGKATKAN PELANGGAN RESTORAN FASTFOOD MCDONALD S BEKASI CYBER PARK

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan adalah satu hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. baru bagi setiap perusahaan. Terutama dalam bisnis waralaba (franchise) yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi serta globalisasi yang hampir terjadi di setiap bidang kehidupan mengakibatkan persaingan dunia usaha semakin kompleks. Kebutuhan akan sebuah makanan sangat berperan penting pada era globlaisasi sekarang ini terutama bagi makanan cepat saji karena tuntutan manusia akan kehidupan dan aktifitas yang praktis, sehinga manusia tidak perlu membuang banyak waktu hanya untuk melakukan aktifitas makannya. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk membuat konsumen tertarik pada produk yang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan secara fungsional pada konsumennya tapi juga dapat memenuhi kebutuhan dari segi emosional konsumen. Suatu industri apabila berprospek yang maka akan semakin banyak perusahaan-perusahaan baru muncul dan bergerak dalam industri yang sama dikarenakan adanya permintaan pasar yang menjanjikan. Semakin banyak perusahaan muncul pada industri yang sama maka menimbulkan persaingan yang sangat ketat dalam industri tersebut dikarenakan semakin banyak pula perusahaan yang memperebutkan konsumen pada pasar yang sama. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan yang bersaing melakukan berbagai strategi dalam memasarkan produknya agar dapat merebut pasar sehingga menjadi market leader 1

dalam industri tersebut. Pertumbuhan market size disektor industri di Indonesia diperkirakan akan mengalami peningkatan yang cukup baik. Pola konsumsi masyarakat yang berubah serta prospek industri restoran fastfood yang bagus membuat banyak sekali perusahaan-perusahaan yang muncul dalam Industri fastfood, berikut ini daftar perusahaan-perusahaan fastfood yang ada di Indonesia : Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Fast Food di Indonesia Tahun 2006 No Nama Restoran Nama Perusahaan 1. California Fried Chicken PT Pioneerindo Gounment Sejati 2. Country Chicken PT Sarana Utama Multi Wiasata 3. A & W PT Biru Fastfood Nusantara. Caza Suki Restaurant PT Mahakan Tirta Rasa 5. Papa Rons Pizza PT Setia Mandiri Miratama 6. Fish & Co PT Gading Food 7. Hanamasa PT Adiboga Cipta 8. Hartz Chicken Buffet PT Sierad Pangan 9. Dunkin Donuts PT Dunkindo Lestari 10. Kentucky Fried Chicken PT Fast Food Indonesia 11. Mc. Donald s PT Ramaka Gerbang Mas 12. Pizza Hut PT Sari Melati Kencana 13. Texas Chicken PT Cipta Selera Murni Sumber : PT Cipta Selera Murni Texas Chicken memproduksi berbagai macam jenis produk yang berbeda dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan fastfood lainnya agar dapat bersaing. 2

Karena usaha yang cukup prospektif ini, maka perkembangan bisnis waralaba di Indonesia pun berkembang dengan pesat. Berdasarkan data The Bridge Franchise Consultant, didapatkan gambaran bahwa pangsa pasar bisnis waralaba selama tiga tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dari total waralaba yang ditawarkan di Indonesia, terjadi lonjakan yang tinggi pada tahun 200 sampai dengan tahun 2005. Di tahun 200, jumlah yang ditawarkan ke pasar sebanyak 28 waralaba. Setahun kemudian berkembang menjadi 03 waralaba. Dari jumlah tersebut dapat terlihat ada 119 franchisee baru yang muncul dalam satu tahun (SWA 09/XXIII/26 April-9 Mei 2007) Dilihat dari jumlah perusahaan waralaba lokal yang beroperasi di Indonesia, dapat dikatakan perkembangan pesat terjadi sebelum krisis melanda negeri ini. Pada 1992, waralaba asing yang beroperasi di Indonesia berjumlah 29, sedangkan waralaba lokal baru berjumlah 6. Tiga tahun kemudian, waralaba asing melonjak menjadi 117, terpaut jauh dari waralaba lokal yang hanya berjumlah 15. Hingga tahun 2005, jumlah waralaba asing masih lebih banyak dibanding waralaba lokal, atau 237 banding 129. Memasuki tahun 2006 makin banyak pebisnis lokal yang mewaralabakan usahanya, sehingga jumlah perusahaan waralaba lokal ataupun asing mulai berimbang (SWA 09/XXIII/26 April-9 Mei 2007). Berikut adalah grafik perbandingan antara waralaba lokal dan asing : 3

50 0 Keterangan: : Waralaba Asing : Waralaba Lokal Tahun 2005 19 1 13 2 3 5 2 1 6 3 1 8 Restoran Kursus Salon Laundry Rental Film Percetakan Properti Lain-lain 80 60 3 Tahun 2007 28 2 20 2 1 8 6 9 10 7 Restoran Kursus Salon Laundry Rental Film Percetakan Properti Lain-lain Sumber : Modifikasi SWA 09/XXIII/26 April-9 Mei 2007 Gambar 1.1 Grafik Perbandingan Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Waralaba Lokal dan Asing Di Indonesia (Kurun Waktu 2005-2007) Pertumbuhan angka jumlah perusahaan waralaba lokal menunjukan pengusaha dalam negeri mulai siap bersaing dengan para pengusaha asing. Para pengusaha waralaba lokal ini mulai diperhitungkan para pengusaha asing sebagai kompetitor. Pada akhir tahun 2007, jumlah waralaba diperkirakan tumbuh menjadi 600, dan tahun 2008 mencapai 700 waralaba. Diantara banyak kategori waralaba, bisnis restoran merupakan kategori yang paling banyak ditawarkan ke pasar. Pola konsumsi masyarakat yang berubah serta prospek yang bagus di industri makanan terutama restoran cepat saji membuat industri ini merupakan salah satu bidang usaha yang mengalami pertumbuhan sangat pesat. Pangsa pasar bisnis tersebut juga paling besar, rata-rata tumbuh lebih dari 20% per tahun.

Rental Film 1% Laundry 3% Salon 2% Otomotif Percetakan 1% 3% Kursus 23% Property 7% Ritel 6% Lain-lain 6% Restoran 8% Sumber : Modifikasi SWA 09/XXIII/26 April-9 Mei 2007 Gambar 1.2 Perbandingan Jenis Industri Waralaba Asing Di Indonesia Restoran Texas Chicken merupakan salah satu restoran cepat saji (fast food) yang telah lama ada di Indonesia sejak tahun 1983. Kemapanan dan kematangan Texas Chicken dalam segi usia menjadi suatu keunggulan tersendiri untuk menghadapi tantangan yang serius dari para pesaingnya. Berdiri sejak 1983 tahun di industri ini menjadikan Texas Chicken restoran cepat saji yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Perilaku pembelian atau keputusan menggunakan pada konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya budaya, kelas sosial, kepribadian dan sebagainya, sedangkan suatu keputusan membeli atau menggunakan yang diambil oleh setiap konsumen merupakan suatu rangkaian proses (identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi, dan lainnya), dimana proses tersebut menentukan keputusan yang akan diambil oleh konsumen. Untuk itulah setiap perusahaan harus memfokuskan usaha pemasaran pada faktor-faktor yang dapat dikendalikan. Menurut (Kotler dan Amstrong, 2006:17), Perusahaan yang benar-benar memahami bagaimana konsumen memberikan jawaban terhadap daya tarik 5

promosi penjualan, penetapan harga dan lain-lain akan meraih keuntungan yang lebih banyak dari pesaingnya. Bila dilihat lebih jauh, sesungguhnya persaingan antar makanan cepat saji di Indonesia tidak terjadi pada sisi rasanya. Persaingan lebih terlihat dari sisi pemasaran mereka, khususnya melalui upaya penanaman kepercayaan konsumen. Masing-masing makanan cepat saji gencar memperlihatkan produk dan layanannya diantaranya melalui serangkaian promosi yang gencar. Berbagai strategi dilakukan oleh makanan cepat saji untuk menarik dan menambah jumlah pelanggan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kegiatan promosi. Menanggapi persaingan ketat di antara industri makanan cepat saji maka Texas Chicken menata ulang kegiatan promosi dalam upaya meningkatkan penjualan. Strategi yang dilakukan Texas Chicken yaitu melalui Periklanan (advertising) dan promosi penjualan (sales promotion). Kegiatan promosi tersebut pada dasarnya dilakukan makanan cepat saji texas untuk menarik pelanggan baru dalam jumlah yang besar dan dinilai paling efektif dalam mengkomunikasikan produk Texas Chicken pada pangsa pasar industri makanan cepat saji di Indonesia. Di lihat dari jumlah pengunjung Texas Chicken yang beropaperasi di Bandung Indah Plaza (BIP) dapat dikatakan penurunan terjadi pada bulan september samapai dengan bulan desember. Berikut ini Ini adalah data jumlah pengunjung Texas Chicken BIP 6

Tabel 1.2 Data pengunjung Texas Chicken BIP di Bandung No. Bulan Jumlah Pengunjung 1. September 30.35 2. Oktober 29.218 3. November 2.38. Desember 29.101 Jumlah 113.138 Sumber : Bagian Marketing Texas Chicken BIP di Bandung Data pengunjung Texas Chicken BIP di Bandung membuktikan bahwa terdapat penurun pengunjung pada setiap bulannya. Data volume di atas menunjukkan perbedaan volume pengunjung yang tidak stabil. Dapat dilihat pada bulan September Texas Chicken BIP di Bandung hanya memperoleh pengunjung 30.35. banyaknya konsumen Texas Chicken BIP di Bandung pada bulan September tersebut didasari oleh terjadinya Bulan Suci Ramadhan pada bulan September, sehingga penjualan Texas Chicken BIP di Bandung mengalami kenaikan. Sedangkan pada bulan Oktober November dan desember juga terjadi penurunan dan perbedaan pengunjung yang cukup tinggi. Dari data di atas diketahui bahwa keputusan pembelian konsumen Texas Chicken BIP di Bandung menunjukkan perbedaan yang signifikan, sehingga hal ini dapat mempengaruhi omset perusahaan. Selanjutnya penulis mengajukan pertanyaan mengenai alas an responden membeli makanan cepat saji Texas Chicken di BIP, berikut ini table mengenai alasan responden membeli makanan cepat saji Texas Chicken, yaitu: 7

Tabel 1.3 Alasan Membelin Makanan Cepat Saji Texas Chicken di BIP NO ALASAN FREKUENSI PERSENTASE 1 Periklanan lewat media 9 30 2 Variasi menu 2 7 3 Merek - - Promosi penjualan(diskon, promosi bersama) 13 3 5 Tempat - - 6 Harga 5 17 7 Ukuran 1 3 TOTAL 30 100 Sumber: Hasil Pra Penelitian Febuari 2009 Table menunjukan bahwa 13 responden atau sekitar 3% responden membeli makanan cepat saji Texas Chicken karena promosi penjualan, 9 responden atau 30% responden membeli makanan cepat saji Texas Chicken karena periklanan, 5 responden atau17% responden membeli makanan cepat saji Texas Chicken karena harga yang terjangkau, sedangkan 2 responden membeli makanan cepat saji Texas Chicken karena variasi menu dan 1 responden membeli makanan cepat saji Texas Chicken karena ukurannya. Berdasarkan alasan tersebut di atas alasan tersebut diatas, maka perusahaan sebagai produsen harus teliti dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, dimana salah salah satu caranya menngembangkan periklanan dan promosi penjualannya. Persaingan yang tinggi dalam industri makanan cepat saji ini ditandai dengan munculnya berbagai iklan melalui barbagai media sepeti TV, radio, majalah, surat kabar, billboard). Periklanan (advertising) dilaksanakan oleh texas untuk menanamkan citra produknya dalam benak konsumen. Melalui promosi periklanan, Texas Chicken berusaha meraih pelanggan dan mempertahankan pelanggannya yang telah ada. Salah satu bentuk periklanan dengan 8

mempopulerkan tagline sebagai ciri khas dari produknya dalam setiap Iklan yang ditampilkan, baik iklan di televisi, radio, majalah dan surat kabar, serta billboard. Promosi penjualan dalam industri makanan cepat saji sangat beragam. Promosi penjualan (sales promotion) dari makana cepat saji Texas Chicken yang sering ditawarkan kepada konsumen antara lain adalah diskon dan promosi bersama bagi anda pengguna kartu Telkomsel karena semua pengguna kartu TELKOMSEL dapat menikmati diskon 20% jika anda makan di Texas Chicken promo ini tidak berlaku untuk pembelian paket di Texas Chicke dan berlaku di Outlet - Outlet Texas Chicken Di seluruh Indonesia (paket bundling). Program diskon Promo Voccher Cash Back tarif yang dilakukan oleh Texas Chicken yaitu dengan memberikan Vocher cash back senilai Rp 2500,- setiap pembelanjaan minimal Rp 25.000,-. Ini berarti Texas Chicken memberikan harga murah bagi pelanggannya. Mengingat kesulitan konsumen menentukan keputusan pembelian makanan cepat saji dan pentingnya pemasaran untuk mengetahui pengaruh periklanan dan promosi penjualan terhadap proses keputusan pembelian makanan cepat saji texas, maka perlu diadakan penelitian dengan judul : Pengaruh Periklanan dan Promosi Penjualan terhadap Keputusan pembelian makanan cepat saji Texas Chicken di Bandung Indah Plaza. 9

1.2. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh periklanan terhadap proses keputusan pembelian makanan cepat saji Texas Chicken? 2. Bagaimana pengaruh promosi penjualan terhadap proses keputusan pembelian makanan cepat saji Texas Chicken? 3. Bagaimana pengaruh periklanan dan promosi penjualan terhadap proses keputusan pembelian makanan cepat saji Texas Chicken? 1.3. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh periklanan terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji Texas Chicken. 2 Untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji Texas Chicken. 3 Untuk mengetahui pengaruh periklanan dan promosi penjualan terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji Texas Chicken. 1.3.2 Kegunaan Hasil Penelitian Penulisan penilitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat kegunaan ilmiah dan praktis. 10

1. Kegunaan Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan penulis dan menjadi tambahan masukan bagi pengembangan ilmu manajemen khususnya manajemen pemasaran mengenai periklanan, promosi penjualan dan proses keputusan menggunakan. 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitan ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan pertimbangan bagi konsumen dalam memilih perusahaan makanan cepat saji khususnya Texas Chicken untuk merancang strategi pemasaran produknya dalam bidang periklanan danpromosi penjualan dalam menarik keputusan pembelian konsumen. 11