BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI

A. LATAR BELAKANG MASALAH

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemahaman dan keterampilan menulis, diperlukan suatu perencanaan

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Menulis. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Desi Sukmawati, 2013

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap siswa melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan gambar seri merupakan salah satu standar kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. benar. Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika pembacanya

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN TEKNIK PEMBELAJARAN WORD FLOW PADA SISWA KELAS XI SMK MA ARIF 9 KEBUMEN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern, keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Titik sentral yang harus dicapai oleh setiap kegiatan belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. salah satu dari empat keterampilan berbahasa (skills). Dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENERAPAN METODE FUTURISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF BERDASARKAN GAMBAR SERI

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan temuan di SMA Negeri 8 Bandar lampung kelas XI IPS 4 yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari empat keterampilan berbahasa. Dilihat dari proses pemerolehan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan secara mendasar (Taringan, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan perbaikan di sana sini, mulai dari kurikulum, sarana dan

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

BAB I PENDAHULUAN. memindahkan informasi pengetahuan ke buku catatan yang telah didapat dari

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat jenis keterampilan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengajar menjadi terarah dan mencapai sasaran pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai suatu pandangan hidup untuk mengembangkan karakterkarakter

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain melalui bahasa tulisan. Menulis adalah suatu proses berpikir dan menuangkan hasil pemikiran dalam bentuk wacana sebagaimana dikatakan Semi (2007, hlm. 40), Menulis merupakan suatu proses kreatif, menulis mesti dilakukan dengan sistem kerja yang terprogram di dalam pikiran penulis sebagi seorang yang hendak membangun sebuah rumah, sebelum dimulai sudah ada gambaran umum tentang sosok atau bentuk rumah yang akan dibangun. Tarigan (1986, hlm. 4) mengemukakan bahwa Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Semakin sering kegiatan menulis siswa maka semakin terdorong siswa untuk lebih kreatif dalam berpikir. Kemauan dan kemampuan seorang siswa dalam menulis akan muncul karena seringnya latihan menulis yang diberikan oleh guru. Siswa yang kurang memiliki minat dalam menulis pun akan dapat menulis dengan adanya kesempatan yang cukup untuk berlatih menuangkan pikiran atau gagasan. Melalui latihan yang terarah, siswa akan terampil menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Pembelajaran menulis di kelas tinggi diarahkan pada kegiatan menulis lanjutan. Dalam kegiatan menulis lanjutan siswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan menulisnya dalam bentuk yang lebih beragam. Materi pembelajaran bahasa Indonesia dalam KTSP (2006) memuat beberapa standar kompetensi yang berisi pengembangan kemampuan menulis siswa baik dalam segi kebahasaan maupun nonkebahasaan. Dalam berbagai kegiatan menulis, siswa diharapkan nantinya dapat

2 menulis dengan memperhatikan unsur-unsur kebahasaan dalam kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar, seperti penggunaan ejaan, huruf, dan tanda baca. Hal itu termuat dalam Kompetensi Dasar pelajaran bahasa Indonesia kelas IV semester II yakni Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan, penulisan tanda baca dan huruf besar (Sekolah Dasar, 2011) Dalam realitasnya kemampuan menulis atau mengarang pada siswa belum terlaksana secara optimal. Kemampuan siswa dalam menulis karangan rata-rata masih tergolong rendah. Dalam penelitian yang dilaksanakan, peneliti memfokuskan pada pembelajaran bahasa Indonesia menulis karangan narasi. Berdasarkan dari hasil pretest yang dilakukan di kelas IV SDN X, disimpulkan bahwa pembelajaran menulis karangan narasi belumlah memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya nilai siswa yang berada dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu 70. Dari 21 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan, hasil belajar siswa yang tuntas hanya sekitar 7 siswa, sedangkan keberhasilan belajar siswa harus mencapai 75% yang harus dicapai untuk rata-rata kelas. Siswa belum mampu dalam menyusun kalimat dengan baik, pengembangan topik masih sangat sederhana dan masih banyaknya kesalahan dalam penggunaan ejaan dan tanda baca. Keraf (2010, hlm. 136) mengemukakan bahwa Narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sejelas jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi. Narasi berusaha menjawab pertanyaan, Apa yang telah terjadi?. Untuk memudahkan peserta didik dalam menulis karangan narasi, sebaiknya tema yang diambil berdasarkan dengan kehidupan peserta didik sehari-hari. Dengan demikian, peserta didik akan mudah untuk mengungkapkan kejadian-kejadian yang dialaminya. Kesimpulan yang dapat diambil dari teori di atas, yaitu bahwa menulis narasi adalah suatu bentuk karangan atau wacana yang mengisahkan atau menceritakan suatu peristiwa atau kejadian suatu hal atau kejadian secara nyata maupun imajinasi pada satu rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu. Karangan narasi akan lebih baik

3 jika di dalamnya terdapat suatu dialog atau konflik yang memperkuat atau membuat cerita tersebut menjadi lebih menarik. Rendahnya kemampuan menulis karangan narasi disebabkan oleh pembelajaran yang hanya terpaku pada buku ajar atau buku paket yang dimiliki oleh siswa. Dengan demikian pemahaman siswa masih kurang luas mengenai materi yang dipelajarinya serta penilaian yang di berikan oleh guru kelas masih kurang dalam mengevaluasi hasil belajar atau tulisan siswa. Telah banyak penelitian yang menggunakan Langkah-langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process). Salah satunya terdapat penelitian tentang Langkahlangkah Dalam Menulis (Writting Process) yang dilaporkan telah berhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Dalam penelitian ini menggunakan Langkah-langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) yang lebih menekankan pada proses pembelajaran siswa untuk mencapai hasil yang optimal. Untuk mengoptimalkan pembelajaran menulis di SD X, perlu dilakukan penelitian tindakan dengan menerapkan Langkah-langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) yang meliputi lima tahap, pramenulis, menulis draf, merevisi, menyunting, dan mempublikasikan. Langkah-langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu guru menciptakan pembelajaran dalam bentuk aktivitas menulis yang rasional. Pengertian tersebut sejalan dengan yang diutarakan oleh Chonny (dalam Heriawan, dkk, 2012, hlm. 45) Langkah-langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) merupakan pengembangan sistem belajar yang mengefektifkan siswa (CBSA) dengan cara mengembangkan keterampilan proses perolehan pengetahuan sehingga peserta didik akan menemukan, mengembangkan sendiri fakta dan konsep, serta menumbuhkan sikap dan nilai yang dituntut dalam tujuan pembelajaran khusus. Penggunaan langkah-langkah dalam proses menulis (writting process) melatih peserta didik untuk lebih terampil dalam menulis karangan narasi, berani mengeluarkan ide dan pendapat, lebih aktif dalam pembelajaran dan memiliki rasa

4 percaya diri. Berdasarkan apa yang dikemukakan di atas, maka penulis memilih judul penelitian Penerapan Langkah-langkah Dalam Proses Menulis (Writting Process) Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Di Sekolah Dasar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah penelitian, maka rumusan umum masalah penelitian ini adalah mengetahui Bagaimana bentuk penerapan langkahlangkah dalam proses menulis (writtng process) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pada siswa? Untuk menjawab pertanyaan itu, dibuat beberapa pertanyaan penelitian yang mengarahkan pada jawaban terhadap permasalahan utama penelitian tersebut. 1. Bagaimana perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan langkah-langkah dalam proses menulis (writtng process) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD? 2. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan langkahlangkah dalam proses menulis (writtng process) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD? 3. Bagaimana peningkatan keterampilan menulis karangan narasi siswa SD kelas IV pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang menerapkan langkah-langkah dalam proses menulis (writtng process) pada proses pembelajaranya? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sasaran yang hendak dicapai dalam penelitian. Setelah menguraikan rumusan masalah penelitian maka diperoleh tujuan penelitian, secara umum tujuan penelitian ini adalah mengetahui bentuk penerapan langkahlangkah dalam proses menulis (writtng process) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD. Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

5 1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan langkah-langkah dalam proses menulis (writtng process) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD. 2. Mendeskripsikan proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menerapkan langkah-langkah dalam proses menulis (writtng process) untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD. 3. Mengetahui perkembangan keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SD pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang menerapkan langkah-langkah dalam proses menulis (writtng process) pada proses pembelajarannya. D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfat dalam dua kerangka berikut. 1. Manfaat Teoretik Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai metode alternatif dalam pelajaran bahasa Indonesia yang berkaitan dengan materi menulis karangan narasi dan menambah wawasan baru pengembangan teori menulis narasi dengan penerapan langkah-langkah dalam proses menulis (writtng process). 2. Manfaat Praksis. Hasil penelitian ini dasarnya memiliki dua produk, yaitu: (1) langkahlangkah dalam proses menulis (writting Process) yang dapat digunakan dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa; dan (2) data deskriptif tentang keterampilan menulis karangan narasi siswa pada sekolah yang menjadi tempat penelitian. Diharapkan kedua hal ini dapat bermanfaat pada beberapa konteks kepentingan berikut. a. Bagi Siswa 1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

6 2) Memberikan variasi belajar kepada siswa dalam memahami pelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada materi menulis karangan narasi. 3) Meningkatnya keaktifan dan kekreativitasan siswa dalam proses dan hasil pembelajaran. b. Bagi Guru 1) Meningkatnya pemahaman atau pengetahuan guru mengenai langkah-langkah dalam pembelajaran menulis yaitu penerapan langkah-langkah dalam proses menulis (writtng process) yang dapat diterapkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan proses dan hasil belajar siswa. 2) Meningkatnya kemampuan dalam mengatasi kesulitan dalam pembelajaran khususnya materi menulis karangan narasi dengan menggunakan langkahlangkah dalam proses menulis (writtng process). c. Bagi sekolah Diharapkan bisa menjadi bahan masukan untuk meningkatkan penerapan dan pengembangan penelitian kelas bagi terciptanya pendidik yang bermutu dan professional. d. Bagi peneliti selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu peneliti dalam mengatasi masalah menulis karangan narasi siswa dan sebagai alternative memilih pendekatan belajar yang lebih menarik dan menentukan strategi pembelajaran yang efektif dan kondusif. Menambah referensi dalam laporan penelitian tindakan kelas tentang Penerapan Langkah-Langkah Dalam Proses Menulis (Writtng Process) bagi penulis lainnya yang menggunakan Pendekatan pembelajaran.