I. PENDAHULUAN. Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak

dokumen-dokumen yang mirip
1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

I. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Mulai dari anak-anak,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah passing, dribbling, controlling, dan shooting. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah suatu olahraga yang tidak asing lagi ditelinga kita.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepakbola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh

HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG PADA PEMAIN SSB ANEUK RENCONG BANDA ACEH TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

BAB I PENDAHULUAN. sampai menjadi permainan sepakbola yang modern seperti sekarang ini.

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari masyarakat, terbukti dengan adanya klub-klub

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

I. PENDAHULUAN. telah cukup tumbuh dan berkembang. Hal ini ditandai dengan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. belum menunjukkan prestasi yang membanggakan. Akhir-akhir ini

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus manusia untuk mengulangi masalah-masalah yang di hadapi

HUBUNGAN KEKUATAN TUNGKAI PANJANG TUNGKAI DAN LINGKAR PAHA TERHADAP AKURASI PASSING. Jurnal. Oleh CAHYO PRASETYO

BAB I PENDAHULUAN. penjaga gawang dapat menggunakan tangan. Tujuan permainan ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh seluruh rakyat di dunia. Di Indonesia khususnya di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

I. PENDAHULUAN. regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain yang. dan mempertahankan gawangnya jangan sampai kemasukan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

pemassalan harus dimulai pada usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. lama yang dimainkan dan ditonton oleh jutaan orang. Sepak bola merupakan jenis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia yang tidak dapat di pisahkan dari usaha-usaha pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tentu harus didukung dengan teknik-teknik yang benar.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

TINJAUAN PUSTAKA. pada pemain yang bekerja dalam kombinasi. Untuk menguasai bola dan

1. PENDAHULUAN. pembinaan warga masyarakat dan peserta didik melalui pendidikan jasmani dan. pembangkitan motivasi harus dimulai pada usia dini.

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Moch.Vichi Fadhli Rachman, 2015 PENGARUH LATIHAN UMPAN KOMBINASI TERHADAP DOMINASI BALL POSSESSION DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga rakyat yang telah dikenal di tanah air sejak

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dijelaskan dalam UU RI NO 3 Tahun 2005 tentang Sistim Keolahragaan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. pertandingan tingkat lokal, regional hingga tingkat dunia. Berjuta-juta pasang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Jlegiwinangun, Kutowinanngun, Kebumen. beranggotakan sebelas pemain tiap regu yang bertujuan mencetak gol ke

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknik permainan, peraturan peraturan, pengorganisasian, atau dipandang dari

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

II. TINJAUAN PUSTAKA. mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (Sarumpaet. A.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan olahraga yang menarik. Sepakbola merupakan olahraga permainan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sepak bola adalah olahraga terpopuler di jagad raya ini. Hampir semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

BAB I PENDAHULUAN. digemari oleh sebagian besar manusia yang ada di bumi ini. Sepak bola. akan tetapi dituntut suatu prestasi yang optimal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga di tanah air saat ini semakin kurang baik dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengadakan pembinaan dan pengembangan olahraga, seperti

BAB II KAJIAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. digemari oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh dunia. Eric C.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MODEL PEMBELAJARAN PASSING SEPAK BOLA DI SD

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi telah menembus setiap aspek kehidupan. Olahraga tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruang lingkup Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sepak bola

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

I. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah , 2014 Profil Kondisi Fisik Pemain Tim Persib Bandung U-21

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang banyak digemari masyarakat di Indonesia. Perkembangan prestasi sepakbola di Indonesia nampaknya masih kurang menggembirakan, dapat dilihat dari prestasi tim Nasional di dalam kejuaraan di tingkat Asia maupun Dunia. Pada kejuaraan AFF 2011 tim Nasional hanya berada di posisi ke dua dan pada kejuaraan AFF 2013 tim Nasional tidak lolos grup. Baik masyarakat maupun pemerintah Indonesia sangat mengharapkan agar prestasi persepakbolaan Indonesia berkembang, sehingga dapat menjadi kebanggaan bagi bangsa. Untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah. Pemerintah dan didukung masyarakat perlu mengambil langkah-langkah kongkret untuk menunjang terhadap peningkatan pretasi persepakbolaan. Langkah-langkah yang perlu dilakukan diantaranya yaitu peningkatan pengadaan prasarana dan sarana, permasalahan, pemanduan bakat, peningkatan kualitas pembinaan dan sebagainya. Dalam proses pembinaan prestasi, seorang pelatih sepakbola dituntut untuk dapat membimbing dan melatih pemainnya agar dapat menguasai keterampilan yang diperlukan sehingga dapat mencapai prestasi yang

2 setinggi mungkin. Teknik-teknik dasar bermain yang harus dikuasai dalam permainan sepakbola antara lain adalah menendang bola, mengontrol bola, menyundul, menggiring, melempar bola dan sebagainya. Sejak awal unsur-unsur teknik dasar bermain sepakbola tersebut harus ditanamkan pada tiap pemain sepakbola. Salah satu unsur teknik dasar yang sangat penting dalam sepakbola adalah menendang bola. Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepakbola yang paling banyak digunakan dalam permainan sepakbola. Maka teknik dasar menendang bola merupakan dasar dalam permainan sepakbola. Seorang pemain sepakbola yang tidak mengusai teknik menendang bola dengan sempurna tidak mungkin menjadi pemain yang baik (Sukatamsi, 2001: 2.38). Kemampuan menendang bola akan ikut menentukan suatu tim dalam memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan. Prinsip dasar permainan sepak bola adalah membuat gol ke gawang lawan dan mencegah gol ke gawang sendiri. Masing-masing regu atau kesebelasan berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya kedalam gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri agar tidak kemasukan (A. Sarumpaet, 1992: 5). Selama permainan, segala kemampuan baik fisik, teknik maupun taktik dan strategi dikerahkan dalam usaha untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan, dan mencegah gawangnya sendiri kemasukan gol. Pemain sepakbola harus memiliki kemampuan teknik untuk memasukkan bola dengan baik. Teknik yang

3 biasa digunakan untuk memasukkan bola ke gawang lawan adalah dengan teknik menendang bola. Tendangan bola yang baik, cermat dan tepat pada sasaran akan lebih memudahkan untuk membuat gol ke gawang lawan. Upaya untuk meningkatan prestasi sepakbola perlu dimulai dengan melalui pembinaan secara berkelanjutan yang dimulai sejak usia dini. Perkembangan pembinaan persepakbolaan di Indonesia secara kuantitas, pada saat ini cukup menggembirakan. Hal ini terbukti dengan munculnya klub-klub Sekolah Sepakbola atau Lembaga Pendidikan Sepakbola di daerah-daerah. Salah satu sekolah sepakbola yang muncul di daerah Lampung khususnya kota Bandar Lampung yaitu Sekolah Sepakbola Bintang Utara Pratama. Lembaga pendidikan sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama sudah sering mengikuti kompetisi namun hasilnya belum begitu memuaskan. Masalah-masalah yang dapat mempengaruhi pencapaian prestasi suatu klub sepakbola yang perlu ditinjau diantaranya yaitu, kualitas pelatih, sarana dan prasarana yang dimiliki, dukungan pemerintah dan masyarakat, serta kualitas pemain itu sendiri. Masalah terpenting dalam upaya peningkatan prestasi dalam sepakbola adalah peningkatan kualitas pemain. Dalam upaya peningkatan kualitas pemain, diperlukan peningkatan kualitas pembinaan dan pelatihan. Penguasaan teknik dasar permainan sepakbola perlu diutamakan dalam rangka pencapaian prestasi yang optimal. Salah satu permasalahan yang penting dalam bermain sepakbola adalah tingkat penguasaan keterampilan teknik dasar bermain sepakbola.

4 Mengingat pentingnya keterampilan menendang bola tersebut, maka keterampilan menendang bola ini harus mendapat perhatian yang serius dalam pembinaan prestasi sepakbola. Setiap pemain sepakbola perlu dilatih keterampilan menendang bola. Demikian juga pada para pemain sepakbola di sekolah sepak bola Bintang Utara Pratama, dalam rangka untuk meningkatkan prestasinya ketepatan menendang bola para pemainnya harus ditingkatkan. Pelatih harus memberikan latihan menendang bola secara intensif dengan program latihan yang benar. Latihan yang diberikan harus memperhatikan faktor kondisi fisik yang mempengaruhi kemampuan menendang bola. Kemampuan menendang bola, sangat dipengaruhi oleh unsur kondisi fisik pemain. Unsur kondisi fisik yang mempengaruhi kemampuan menendang bola, diantaranya yaitu panjang tungkai, kekuatan otot tungkai, lingkar paha dan tebal lemak. Panjang tungkai seorang pemain berpengaruh pada kemampuan menendang bola. Kaki yang panjang akan menguntungkan bagi pemain sepakbola. Sebab dengan kaki yang panjang pemain akan memiliki tuas yang lebih panjang dalam menendang bola, sehingga tenaga yang digunakan dalam menendang lebih besar.kekuatan merupakan komponen yang sangat penting untuk meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan karena kekuatan otot merupakan daya penggerak setiap aktifitas fisik. Strength adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan (Harsono,1988:178). Disamping itu kekuatan memegang peranan penting melindungi atlet dari kemungkinan cidera. Dalam

5 melakukan tembakan bebas kekuatan otot tungkai mempunyai peranan yang sangat penting terhadap keberhasilan tumpuan. Lingkar paha juga merupakan unsur yang berpengaruh terhadap keberhasilan tendangan. karena jika seoarang atlet atau siswa sekolah sepakbola mempunyai lingkar paha yang lebih besar, maka kemungkinan atlet atau siswa pada saat melakukan tendangan akan terjadi sentuhan dari kedua paha sehingga menyulitkan pada saat menendang bola ke gawang. Dalam hal ini bisa kita lihat pada pemain top dunia seperti Totti, Messi dan C. Ronaldo. Pemain-pemain tersebut mempunyai postur tubuh yang berbeda dengan demikian keahlian atau skill dalam hal melakukan tendangan pun berbeda-beda pula. Totti mempunyai karakterisitik tubuh gempal atau mempunyai ukuran tebal lemak yang tinggi akan sulit melakukan tendangan dengan akurasi tinggi karena keseimbangan sulit terjaga tetapi akurasi tendangan yang dimiliki Totti cukup tinggi. Atlet pesepakbola yang mempunyai postur tubuh yang tidak ideal akan sulit untuk melakukan tendangan dengan akurasi tinggi tetapi kata-kata itu tidak untuk seorang Lionel Messi. Messi yang mempunyai ukuran tubuh yang tidak ideal namun mampu melakukan tendangan dengan akurasi tinggi sama halnya yang dilakukan oleh C. Ronaldo yang mempunyai ukuran tubuh ideal bagi seorang atlet sepakbola. Begitu juga dengan karakteristik postur tusuh siswa sepakbola Bintang Utara Pratama yang mempunyai keberagaman, sehingga kemampuan atau skil dalam melakukan tendangan berbeda juga. Dari gambaran diatas karakteristik

6 postur tubuh seorang atlet tidak dapat dijadikan acuan baku dalam menilai kemampuan atau skil seorang atlet. Menurut hasil pengamatan dan observasi di sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama Bandar Lampung, didasarkan data-data yang diperoleh atlet atau siswa memliki berbagai bentuk postur tubuh yang berbeda dari atlet satu dengan atlet yang lainya. Dengan demikian kemampuan atau skil yang dimiliki dalam hal tendangan penalty berbeda pula. Maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang Kontribusi panjang tungkai, kekuatan otot tungkai dan lingkar paha dengan hasil tendangan penalty sepakbola pada sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama Bandar Lampung. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Teknik dasar bermain sepakbola merupakan unsur yang sangat fundamental yang harus dimiliki oleh pemain sepakbola. 2. Teknik menendang bola, besar peranannya untuk memasukkan bola ke dalam gawang. 3. Kemampuan teknik menendang bola para pemain di sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama perlu ditingkatkan. 4. Panjang tungkai merupakan unsur yang berpengaruh dengan hasil tendangan penalty. 5. Kekuatan otot tungkai merupakan unsur yang berpengaruh terhadap hasil tendangan penalty.

7 6. Lingkar paha merupakan unsur yang berpengaruh terhadap hasil tendangan penalty. 1.3 Batasan Masalah Dari banyaknya masalah yang muncul, maka perlu diadakan pembatasan masalah, agar penelitian ini lebih mendalam pengkajiannya. Adapun pembatasan masalahnya yaitu: 1. Unsur panjang tungkai yang berpengaruh dengan hasil tendangan penalty pada sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama Bandar Lampung. 2. Kekuatan otot tungkai yang berpengaruh dengan hasil tendangan penalty pada sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama Bandar Lampung. 3. Lingkar paha yang berpengaruh dengan hasil tendangan penalty pada sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama Bandar Lampung. 4. Tendangan penalty dalam permainan sepakbola pada sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama Bandar Lampung. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka dirumuskan suatu masalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar hubungan panjang tungkai dengan hasil ketepatan tendangan penalty pada sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama Bandar Lampung.

8 2. Seberapa besar hubungan kekuatan otot tungkai dengan hasil tendangan penalty pada sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama Bandar Lampung. 3. Seberapa besar hubungan lingkar paha dengan hasil tendangan penalty pada sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama Bandar Lampung. 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Kontribusi panjang tungkai denganhasil tendangan penalty pada sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama Bandar Lampung. 2. Kontribusi kekuatan otottungkai denganhasil tendangan penalty pada sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama Bandar Lampung. 3. Kontribusi lingkar paha dengan hasil tendangan penalty pada siswa sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama Bandar Lampung. 1.6 Manfaat Penelitian Dengan penelitian ini penulis berharap antara lain : 1. Bagi atlet Meningkatkan pengetahuan atlet dalam meningkatkan tendangan penalty. 2. Bagi pelatih Sebagai salah satu metode dalam melatih atlet khususnya dalan hal menendang dalam permainan sepakbola.

9 3. Bagi Klub Bintang Utara a. Salah satu pertimbangan dalam melaksanakan pembinaan dan latihan untuk meningkatkan keterampilan menendang penalty dalam permaiann sepakbola pada sekolah sepakbola Bintang Utara Pratama. b. Untuk memberikan informasi dan memperkaya pengetahuan tentang hubungan panjang tungkai dan kekuatan otot tungkai dengan tendangan penalty dalam permainan sepakbola. 4. Bagi Peneliti Peneliti dapat mengetahui upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil tendangan penalty dalam permainan sepakbola. Dan juga memberikan pengalaman berharga untuk pembelajaran dalam permainan sepakbola. 5. Bagi Program Studi Sebagai informasi dan pengembangan ilmu bagi pihak yang ingin melaksanakan penelitian.