Tripel Vigenere Super Encrypsi

dokumen-dokumen yang mirip
Metode Enkripsi baru : Triple Transposition Vigènere Cipher

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER ASCII BERBASIS JAVA Rizki Septian Adi Pradana 1), Entik Insanudin ST MT 2)

MODIFIKASI VIGENERE CIPHER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SUBSTITUSI BERULANG PADA KUNCINYA

BAB III KOMBINASI VIGÈNERE CIPHER DAN KEYED COLUMNAR TRANSPOSITION. Cipher ini adalah termasuk cipher simetris, yaitu cipher klasik abjad

Penerapan Metode Enkripsi Vigenere Cipher dalam Pengamanan Transaksi Mobile Banking

ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER ASCII JAVA

Streamed Key Vigenere Cipher : Vigenere Cipher Menggunakan Penerapan Metode Pembangkitan Aliran Kunci

ENKRIPSI CITRA BITMAP MELALUI SUBSTITUSI WARNA MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER

STUDI DAN PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA SIMETRI VIGENERE CHIPPER BINNER DAN HILL CHIPPER BINNER Ivan Nugraha NIM :

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi Definisi Kriptografi

Modifikasi Vigenère Cipher dengan Metode Penyisipan Kunci pada Plaintext

KRIPTOGRAFI KLASIK DENGAN METODE MODIFIKASI AFFINE CIPHER YANG DIPERKUATDENGANVIGENERE CIPHER

Aplikasi Pewarnaan pada Vigener Cipher

Vigènere Transposisi. Kata Kunci: enkripsi, dekripsi, vigènere, metode kasiski, known plainteks attack, cipherteks, plainteks 1.

Implementasi Vigenere Chiper Kunci Dinamis dengan Perkalian Matriks

Analisis Kriptografi Klasik Jepang

Analisis Perbandingan Full Vigenère Chiper, Auto-key Vigenère Chiper dan Running-key Vigenère Chiper

Penyamaran Plainteks pada Algoritma Vigenere Chiper StegaVig Makalah IF5054 Kriptografi

Modifikasi Vigenere Cipher dengan Menggunakan Caesar Cipher dan Enkripsi Berlanjut untuk Pembentukan Key-nya

3D Model Vigenere Cipher

TRIPLE VIGENÈRE CIPHER

Blok Cipher JUMT I. PENDAHULUAN

RANCANGAN,IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ZENARC SUPER CIPHER SEBAGAI IMPLEMENTASI ALGORITMA KUNCI SIMETRI

Modifikasi Ceasar Cipher menjadi Cipher Abjad-Majemuk dan Menambahkan Kunci berupa Barisan Bilangan

Integrasi Kriptografi Kunci Publik dan Kriptografi Kunci Simetri

Vigènere Cipher dengan Pembangkitan Kunci Menggunakan Bilangan Euler

Implementasi Algoritma Vigenere Subtitusi dengan Shift Indeks Prima

Vigenere Cipher with Dynamic Key

Pembangkit Kunci Acak pada One-Time Pad Menggunakan Fungsi Hash Satu-Arah

Penanganan Kolisi pada Fungsi hash dengan Algoritma Pengembangan Vigenere Cipher (menggunakan Deret Fibonacci)

Penerapan Vigenere Cipher Untuk Aksara Arab

Modifikasi Pergeseran Bujur Sangkar Vigenere Berdasarkan Susunan Huruf dan Angka pada Keypad Telepon Genggam

PENERAPAN ALGORITMA CAESAR CIPHER DAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER DALAM PENGAMANAN PESAN TEKS

MODIFIKASI VIGÈNERE CIPHER DENGAN MENGGUNAKAN MEKANISME CBC PADA PEMBANGKITAN KUNCI

Modifikasi Playfair Cipher Menggunakan Vigenere Cipher

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan di dalam media tersebut. Kata steganografi (steganography) berasal

Modifikasi Vigenere Cipher dengan Enkripsi-Pembangkit Kunci Bergeser

IMPLEMENTASI ALGORITMA VIGENERE CIPHER DAN RIVEST SHAMMER ADLEMAN (RSA) DALAM KEAMANAN DATA TEKS

Modifikasi Cipher Block Chaining (CBC) MAC dengan Penggunaan Vigenere Cipher, Pengubahan Mode Blok, dan Pembangkitan Kunci Berbeda untuk tiap Blok

Modifikasi Nihilist Chiper

SKK: ENKRIPSI KLASIK - SUBSTITUSI

Vigènere Chiper dengan Modifikasi Fibonacci

BAB III ANALISIS KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM. KriptoSMS akan mengenkripsi pesan yang akan dikirim menjadi ciphertext dan

Kriptografi untuk Huruf Hiragana

Perbandingan Algoritma Kunci Nirsimetris ElGammal dan RSA pada Citra Berwarna

Enkripsi Pesan pada dengan Menggunakan Chaos Theory

Pemanfaatan Vigenere Cipher untuk Pengamanan Foto pada Sistem Operasi Android

Percobaan Perancangan Fungsi Pembangkit Bilangan Acak Semu serta Analisisnya

Latar Belakang Masalah Landasan Teori

PENERAPAN METODA FILE COMPRESSION PADA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI

Pengembangan Vigenere Cipher menggunakan Deret Fibonacci

TRIPLE STEGANOGRAPHY

Penggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan

Penggunaan Fibonacci dan Josephus Problem dalam Algoritma Enkripsi Transposisi + Substitusi

Rancang Bangun Kombinasi Chaisar Cipher dan Vigenere Cipher Dalam Pengembangan Algoritma Kriptografi Klasik

Algoritma Spiral shifting

Modifikasi Bigram dan Penggunaan Tabel Tiga Dimensi pada Vigenere Cipher

MAKALAH KRIPTOGRAFI KLASIK

Studi, Perbandingan Metode Steganografi, dan Metode Steganalisis pada Berkas HTML

Teknik Konversi Berbagai Jenis Arsip ke Dalam bentuk Teks Terenkripsi

Pergeseran Kemiringan pada Vigènere Chiper

Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam bidang kriptografi(arjana, et al. 2012):

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

STUDI ALGORITMA SOLITAIRE CIPHER

Algoritma Kriptografi Klasik Baru

Pengenalan Kriptografi

Implementasi dan Analisis Perbandingan Algoritma MAC Berbasis Fungsi Hash Satu Arah Dengan Algoritma MAC Berbasis Cipher Block

RC4 Stream Cipher. Endang, Vantonny, dan Reza. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132

BAB I PENDAHULUAN. Pada era teknologi informasi yang semakin berkembang, pengiriman data

BAB I PENDAHULUAN. pengiriman data elektronik melalui dan media lainnya yang sering

BAB I PENDAHULUAN. dari isinya, informasi dapat berupa penting atau tidak penting. Bila dilihat dari sifat

Termasuk ke dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher ).

Penggunaan Timing Attack Sebagai Salah Satu Jenis Serangan pada Kriptografi

Cipher Subtitusi Abjad Tunggal dengan Penyamarataan Frekuensi Hasil Enkripsi

Rancangan Algoritma Kriptografi Boink2 Berbasis Subtitusi Karakter

Modifikasi Algoritma Caesar Cipher Menjadi SPICA-XB (Spinning Caesar dengan XOR Binary)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL M O D U L 1 P R A T I K U M CRYPTOGRAPHY PENYUSUN

Vigenere Minimum-Prime Key-Adding Cipher

Cipher yang Tidak Dapat Dipecahkan (Unbreakable Cipher)

Penerapan Metode Vigenere Chiper pada Aplikasi Chat Messenger Sederhana

STUDI DAN MODIFIKASI ALGORITMA BLOCK CHIPER MODE ECB DALAM PENGAMANAN SISTEM BASIS DATA. Arief Latu Suseno NIM:

IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI VIGENERE CIPHER DENGAN PHP

H-Playfair Cipher. Kata Kunci: H-Playfair cipher, playfair cipher, polygram cipher, kriptanalisis, kriptografi.

APLIKASI KRIPTOGRAFI DENGAN METODE VIGENERE CIPHER BERBASIS WEB. Melati Mawardina 1 Entik Insanudin, M.T. 2

Venigmarè Cipher dan Vigenère Cipher

Blox: Algoritma Block Cipher

RandWher: Algoritma Block Chiper dengan Prinsip Random di dalam Jaringan Feistel

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAFI BERBASIS WEB DENGAN ALGORITMA DOUBLE CAESAR CIPHER MENGGUNAKAN TABEL ASCII

General Discussion. Bab 4

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAFI BERLAPIS MENGGUNAKAN ALGORITMA CAESAR, TRANSPOSISI, VIGENERE, DAN BLOK CHIPER BERBASIS MOBILE

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penerapan Matriks dalam Kriptografi

Algoritma Rubik Cipher

KEAMANAN SISTEM INFORMASI DAN JARINGAN IKE HARUM DIANTI ( ) Jurusan Teknik Elektro, Telematika - CIO ITS SURABAYA

PEMANFAATAN KEMBALI KRIPTOGRAFI KLASIK DENGAN MELAKUKAN MODIFIKASI METODE-METODE KRIPTOGRAFI YANG ADA

PENGAMANAN MENGGUNAKAN METODE VIGENERE CIPHER

APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract

ARDES : Sebuah Algortima Block Cipher Modifikasi Data Encryption Standard

Cipher Blok JAFT. Ahmad ( ) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika.

Transkripsi:

Tripel Vigenere Super Encrypsi Edwin Romelta / 13508052 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia edro_ooo@yahoo.co.id Abstract Makalah ini membahas tentang memodifikasi sebuah algoritma kriptografi. Algoritma yang dimodifikasi pada makalah ini adalah algoritma kriptografi Vigenere Chiper. Modifikasi yang dilakukan di sini adalah dengan menambahkan sebuah algoritma transposisi setelah enkripsi oleh algoritma kriptografi Vigenere Chiper. Hal ini mengikuti sebuah metode kriptografu yang disebut Super Enkripsi yaitu pengabungan algoritma subtitusi dan transposisi. Dimana algoritma subtitusinya adalah algoritma Vigenere Chiper dan algoritma transposisinya adalah mengacak secara random yang memiliki nilai seed. Dengan algoritma super enkripsi ini penguna hanya cukup menghafal 1 buah key karena dengan 1 buah key tersebut dapat dibangun 2 buah key, 1 key untuk key Vigenere Chiper dan 1 key lagi untuk seed randomize algoritma transposisi. Namum penulis masih belum merasa cukup aman dengan algoritma super enkripsi ini. Lalu penulis melakukan iterasi looping selama 3 kali yang dilakukan oleh tripel DES sehingga algoritma Super Enkripsi yang dilakukan sebanyak 3 kali. Dengan begitu penulis mengharapkan membentuk suatu algoritma kriptografi yang cukup aman dan mudah digunakan. Penulis menamakan algoritma ini Tripel Vigenere Super Enkripsi karena algoritma yang digunakan adalah algortma vigenere chiper yang di super enkripsikan dengan algoritma transposisi randomize dan semua itu dilakukan 3 kali. Index Terms Vigenere Chiper, algoritma transposisi, Tripel DES. 1.1 LatarBelakang 1. PENDAHULUAN Sejak zaman dahulu banyak dokumen dokumen milik pribadi atau kelompok yang besifat rahasia. Dokumen tersebut bebahaya untuk dibaca oleh pihak yang tidak berwenang. Sehingga dibutuhkan keamanan pada saat mengirimkan dokumen dokumen tersebut. Namun keamanan seperti menjaga kurir yang membawa dokumen tersebut tidak cukup. Untuk itu diperlukan suatu cara agar meskipun dokumen itu berada di pihak yang tidak berwenang dokument tersebut tidak bisa dibaca oleh pihak itu. Namun pihak yang berwenang masih tetap dapat membaca dokumen tersebut. Mulailah kriptografi atau seni menyembunyikan muncul. Pada zaman tersebut muncul sebuah algoritma yang terkenal dalam menyembunyikan informasi dokemen dan sulit di pecahkan. Algoritma tersebut bernama Vigenere Chiper. Namun dengan berkembangnya zaman algoritma ini sudah memiliki banyak kelemahan dan mudah untuk di pecahkan. Karena itu perlu cara untuk mempersulit agar algoritma ini dapat bertahan. Untuk membuat algoritma ini lebih sulit dipecahkan kita dapat menambahkan algoritma transposisi setelah mengenkirpsi dokemen. Dan agar lebih sulit lagi kita melakukan semuanya sebanyak 3 kali seperti algoritma tripel DES. 1.2 Tujuan Mengetahuai apakah dengan merandom posisi setelah enkripsi dengan vigenere dapat mengurangi permasalahan diatas. Menganalisis keamanan dari algoritma super enkripsi Menganalisi kemananan dari algoritma tripel enkripsi Menciptakan algoritma yang sulit untuk dipecahkan tetapi mudah untuk digunakan. 1.3 Rumusan Masalah Pada Makalah ini membahas: 1. Menciptakan algoritma yang tidak mungkin / mempersulit untuk dipecahkan dengan analisi frekuensi 2. Bagaimana menciptakan 1 buah key untuk 2 buah algoritma yang berbeda. 1.4 Batasan Masalah Hal yang dibahas di makalah ini adalah menciptakan tripel super enkripsi dengan algoritma vigenere dan di acak setelah enkripsinya. Pada makalah ini tidak membahas tentang menciptakan key yang memperkecil kemungkinan memecahkan algoritma ini dengan analisis frekuensi. Random yang digunakan adalah random yang

diciptakan dari seed, bukan random yang absolut karena sangat sulit untuk mengimplementasinya. 2.1 Vigenere Chiper 2. DASAR TEORI Vigenere Chiper mengunakan metode enkripsi abjad majemuk. Metode ini dipublikasikan oleh diplomat (sekaligus seorang kriptologis) Perancis, Blaise de Vigènere pada abad 16 (tahun 1586). Tetapi sebenarnya Giovan Batista Belaso telah menggambarkannya pertama kali pada tahun 1553 seperti ditulis di dalam bukunya La Cifra del Sig. Giovan Batista Belaso. Algoritma tersebut baru dikenal luas 200 tahun kemudian yang oleh penemunya cipher tersebut kemudian dinamakan Vigènere Cipher. Cipher ini berhasil dipecahkan oleh Babbage dan Kasiski pada pertengahan Abad 19. Metode ini mengunakan bujursangkar vigenere untuk melakukan enkripsi Gambar 1. Bujursangkar Vigenere Sehingga untuk mendapatkan satu buah chipertext didapat dengan melihat plaintext pada colom dan kuncinya pada baris. Contoh : PlainText = C Key = G Sehingga dengan melihat bujursangkar vigenere didapatkan chipertext I Untuk mendapatkan Plaintext dari chipertext cukum membalikan hal tersebur. Dengan melihat key terlebih dahuli pada baris mana lalu menelusuri sampai menemukan chipertext yang dimaksud. Setelah itu melihat chipertext tersebut berada pada kolom mana. Contoh: Key = G ChiperText = I Sehingga dengan melihat bujursangkar vigenere didapatkan Plaintext C. Selain cara diatas dapat juga dengan mengunakan rumus berikut: Ci = (Pi+Ki) mod 26 sedangkan proses dekripsinya: Pi = (Ci-Ki) mod 26 dalam hal ini, Pi: karakter plainteks; Ci: karakter cipherteks; Ki: karakter kunci. Namun hal diatas hanya dapat digunakan untuk karakter 26 bit. Dengan perkembangan zaman jumlah karakterpun juga sangat beragam. Semua bergantung pada jenis karakter yang digunakan. Karakter yang biasa digunakan adalah karakter ASCII yang memiliki 256 jumlah karakternya. Berarti vigenerepun diubah menjadi 256bit. Sehingga rumus vigenere pun berubah menjadi seperti berikut : Ci = (Pi+Ki) mod 256 sedangkan proses dekripsinya: Pi = (Ci-Ki) mod 256 dalam hal ini, Pi: karakter plainteks; Ci: karakter cipherteks; Ki: karakter kunci. Untuk karakter jenis lainnya cukup menganti pembagian mod dengan jumlah jenis karakter yang digunakan. Dengan begitu kita dapat mengubahnya ke bahasa pemprograman dengan mudah. Karena kita tidak perlu mengunakan bujursangkar vigenere. Berikut adalah source code vigenere chiper dengan mengunakan bahasa pemprograman java dengan karakter ASCII 256 bit: public static String EncriptVigenere (String text,string key){ String temp = ""; int k=0; char c; for(int i =0;i<=text.length()- 1;++i){ c = (char)((text.charat(i)+key.charat(k))%25 6); temp += c; ++k; if(k >= key.length()) k=0;

public static String DecriptVigenere (String text,string key){ String temp = ""; int k=0; char c; int value; for(int i =0;i<=text.length()- 1;++i){ value = ((text.charat(i)- key.charat(k))%256); if(value <0){ value += 256; c = (char)value; temp += c; ++k; if(k >= key.length()) k=0; 2.2 Algoritma Transposisi Algoritma kriptografi Transposisi adalah memindahkan posisi setiap karakter pada plaintextnya sehingga terbentuk sebuah chipertext dari anagram plaintext. Algoritma transposisi yang akan digunakan memiliki ide seperti berikut: Buat sederetan angka mulai dari 1 sampau dengan jumlah karakter pada plaintext yang akan di transposisi Mengacak seluruh deretan angka angka tersebut dengan seed yang didapat dari key yang dimasukan Bentuk sebuah deretan chipertext sebanyak jumlah karakter plaintext Setelah itu pindahkan karakter plaintext pertama ke nomor yang didapat bada baris pertama pada chipertext Berikutnya dilakukan sama dengan diatas sampai pada akhirnya terbentuk chipertext yang merupakan anagram plaintext Untuk mengembalikannya tidak sulit. Cukup membalikan algoritma diatas. Berikut cara mengembalikannya kembali seperti plaintext: Buat sederetan angka mulai dari 1 sampau dengan jumlah karakter pada plaintext yang akan di transposisi Mengacak seluruh deretan angka angka tersebut dengan seed yang didapat dari key yang dimasukan Bentuk sebuah deretan Plaintext sebanyak jumlah karakter Chipertext Letakkan ke plaintext pertama karakter chipertext sesuai nomor yang didapat pada baris random pertama. Lakukan sampai akhir dari baris random yang diciptakan dan akhirnya terbentuk plaintext yang sama seperti awalnya. Berikut adalah souce code transposisi yang digunakan pada makalah ini: public static String EncriptRandomize (String text,int seed){ String temp=""; char[] c = text.tochararray(); char[] val = new char[c.length]; ArrayList<Integer> array = CreateRandomizeArray(text.length(),seed) ; for(int i =0;i<text.length();++i){ val[array.get(i)] = c[i]; for(int i =0;i<text.length();++i){ temp+=val[i]; public static String DecriptRandomize(String text,int seed){ String temp=""; ArrayList<Integer> array = CreateRandomizeArray(text.length(),seed) ; char[] c = text.tochararray(); char[] val = new char[c.length]; for(int i =0;i<text.length();++i){ val[i] = c[array.get(i)]; for(int i =0;i<text.length();++i){ temp += val[i]; public static ArrayList<Integer> CreateRandomizeArray(int size, int seed) { Random rand = new Random(seed); ArrayList<Integer> array = new ArrayList<Integer>(); for (int i = 0; i < size; ++i) { array.add(i); java.util.collections.shuffle(array, rand); return array;

2.3 Algoritma Super Enkripsi Super Enkripsi adalah algoritma kriptografi kombinasi dari algoritma kriptografi subtitusi dan algoritma kriptigrafi transposisi. Algoritma super enkirpsi yang dilakukan adalah melakukan algoritma vigenere chiper yang diberikan pada bagian sebelumnya lalu di transposisi dengan algoritma tranposisi yang diberikan sebelumnya juga. Sementara itu algoritma Super Dekripsinya adalah melakuan dekripsi transposisi baru dekripsi vigenere chiper Berikut adalah bagan dari algoritma Super Enkripsi yang digunakan. P P Key VC VC Gambar 2. Bagan Super Enkripsi Key VC VC Key Key Seed Tran spos Seed Tran spos Gambar 3. Bagan Super Dekripsi C C Keterangan P = PlainText VC = Vigenere Chiper Transpos = Algoritma Transposisi C = ChiperText Key = Key yang dimasukan Pengguna Key VC = Key Vigenere Chiper Seed = Seed untuk random pada transposisi public static String SuperEncript (String text,string Key){ String temp =text; int seed = SeedMaker(Key); temp = EncriptVigenere(temp, Key); temp = EncriptRandomize(temp, seed); public static String SuperDecript (String text,string Key){ String temp =text; int seed = SeedMaker(Key); temp = DecriptRandomize(temp, seed); temp = DecriptVigenere(temp, Key); public static int SeedMaker(String Key){ int val=0; for(int i=0;i<key.length();++i){ val+= Key.charAt(i); return val; Untuk algoritma SeedMaker dapat diganti ganti yang penting hasil seed yang didapat adalah hasil seed yang merupakan hasil dari key yang dibangkitkan menjadi seed. Demikian pula dengan key VC. Pada makalah ini tidak dibahas menciptakan key yang baik juga dari key yang dimasukan user. Key yang akan dimasukan ke vigenere chiper dapat juga di bangkitkan dari key yang dimasukan user sehingga key vigenere dan seed selalu unik dan tidak sama dengan key yang dimasukan user. 2.4 Algoritma Tripel Enkripsi Pada algoritma ini, yang dilakukan adalah 3 kali proses Super Enkripsi. Hal ini didasari oleh algoritma Tripel DES yang melakukan enkripsi 3 kali. Cara mendekripsikannya juga mudah. Cukup melakukan super dekripsi 3 kali. Berikut Adalah bagan dari tripel super enkipsi dan tripel super dekripsi Berikut adalah source code algoritma super enkirpsi

P TSE TSE TSE C Gambar 4. Bagan Tripel Super Enkripsi P TSD TSD TSD C Gambar 5. Bagan Tripel Super Dekripsi Keterangan P = PlainText C = ChiperText TSE = Tripel Super Enkripsi TSD = Tripel Super Dekripsi Berikut adalah source code algoritma tripel enkripsi dan tripel dekripsi public static String TripelSuperEncript(String text,string key){ String temp = ""; temp = Encript(text, key); temp = Encript(temp, key); temp = Encript(temp, key); public static String TripelSuperDecript(String text, String key){ String temp = ""; temp = Decript(text, key); temp = Decript(temp, key); temp = Decript(temp, key); III. ANALISIS 3.1 Uji Coba Plaintext yang dimasukan adalah seluruh page http://www.crystalinks.com/croptheories.html Dan key yang digunakan adalah kripto Sumbu Y adalah jumlah karakter yang keluar dan Sumbu X adalah karakter pada ASCII ke-x Key ke-n adalah posisi karakter yang di enkirpsi dengan key vigenere chiper ke-n 3.1.1 Vigenere Chiper

3.1.2 Super Enkripsi 3.1.3 Tripel Super Enkripsi

Salah Satu Bagian Kunci Dengan Panjang Kunci 31 Yaitu cropcircletheoriesandkriptograpy 3.2 Analisis Dilihat dari key key pada vigenere masih jelas analisis dilakukan karena masih dapat di lihat bahwa ada frekuensi karakter yang menonjol. Yaitu sebanyak 500 kali keluar. Dan posisi karakter berada pada karakter ke 110-120 & 140 235. Setelah dilakukan super enkripsi, frekuensi maksimum menurun sampai dengan 160. Dan karakter yang muncul adalah karakter ke 110 235 Setelah dilakukan tripel super enkripsi frekuensi maksumum berada pada 110 dan karakter ke 70 210 Tripel Super Enkripsi tidak dapat meratakan distribusi karakter, perbedaan karakter terbanyak dan terkecil masih cukup jauh.

Jarak panjang karakter maksumum dapat ditekan dengan memanjangkan kunci. Namun masih tidak dapat meratakan dengan sempurna IV. KESIMPULAN Dengan Super Enkripsi dapat menekan frekuensi maksimum dan menekannya hingga 70% dan mendistribusikan pemerataan karakternya Dengan Tripel Super Enkripsi menekan hingga 80% dan mendistribusikan pemerataan karakternya lebih baik lagi dibanding dengan Super Enkripsi Tripel super enkripsi tidak dapat meratakan distribusi karakter yang muncul. Perbedaan karakter terbanyak dengan tersedikit masih cukup mencolok pada grafik diatas padahal penulis mengira pembagian karakter sudah tidak begitu banyak perubahan. Memecahkan kriptografi ini dengan strategi analisis frekuensi sudah tidak mungkin lagi dipecahkan. Karena adanya transposisi algoritma yang dapat menyalahkan analisisna. Masih dapat menekan kemunculan frekuensi dengan memanjangkan kunci yang digunakan. Namun distribusi karakter masih tidak sempurna REFERENCES [1] Slide Algoritma Kriptografi Klasik [2] http://www.crystalinks.com/croptheories.html PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 19 Maret 2011 Edwin Romelta / 13508052