PERENCANAAN PILE CAP BERDASARKAN METODA SNI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. tiang pancang membutuhkan kepala tiang atau biasa disebut sebagai pile cap.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. maupun bangunan baja, jembatan, menara, dan struktur lainnya.

STUDI KASUS (2) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN ITS SURABAYA

STUDI PERENCANAN PONDASI PADA PEMBANGUNAN RUANG VIP RSUD GAMBIRAN KEDIRI DENGAN ALTERNATIF PEMAKAIAN PONDASI DALAM DAN PONDASI DANGKAL

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah dilakukan analisis dan perancangan pada Struktur Atas Gedung

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

BAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan melakukan identifikasi masalah tentang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Digunakan pelat atap roof tank tebal 150 mm dengan tulangan arah x, tulangan arah y, dan tulangan susut P

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pesat, terutama terjadi di daerah perkotaan. Seiring dengan hal tersebut,

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER


PERENCANAAN ULANG STRUKTUR GEDUNG TUNJUNGAN PLAZA V SURABAYA DENGAN METODE SISTEM GANDA. Huriyan Ahmadus ABSTRAK

PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG UNIVERSAL MEDICAL CENTER DI PANDAAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM GANDA (DUAL SISTEM) Alexander Vedy Christianto ABSTRAK

Disusun Oleh : ZAINUL ARIFIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONTRIBUSI DAYA DUKUNG FRIKSI DAN DAYA DUKUNG LACI PADA PONDASI TIANG TONGKAT

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR FLAT SLAB DENGAN SISTEM STRUKTUR SRPMM DAN SHEAR WALL PADA GEDUNG RSUD KEPANJEN MALANG

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

PERANCANGAN MODIFIKASI STRUKTUR GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KEPANJEN MALANG DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS UNTUK DIBANGUN DI ACEH

PROSENTASE DEVIASI BIAYA PADA PERENCANAAN KONSTRUKSI BALOK BETON KONVENSIONAL TERHADAP BALOK BETON PRATEGANG PADA PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 5 SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. maka kegiatan pemerintahan yang berkaitan dengan hukum dan perundangundangan

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH SERAT BAMBU TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS CAMPURAN BETON

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Tugas akhir ini berjudul Perancangan Struktur Gedung Mall dan Hotel

PENGARUH PERBANDINGAN PANJANG BENTANG GESER DAN TINGGI EFEKTIF PADA BALOK BETON BERTULANG

ANALISIS DAN EKSPERIMEN PELAT BETON BERTULANG BAMBU LAPIS STYROFOAM

Bab V Studi Kasus Studi Kasus Ketahanan Kolom Terhadap Eksentrisitas berdasarkan Kekuatan Beton Gambar 5.3 Gambar 5.4 Gambar 5.1 Gambar 5.

ANALISIS PENGARUH DIMENSI DAN JARAK PELAT KOPEL PADA KOLOM DENGAN PROFIL BAJA TERSUSUN

menggunakan ketebalan 300 mm.

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

ANALISA KAPASITAS KELOMPOK TIANG PANCANG TERHADAP BEBAN LATERAL MENGGUNAKAN METODA FINITE DIFFERENCE

Dalam menentukan jenis pondasi bangunan ada beberapa hal yang harus diperhatiakan dan dipertimbangkan diantaranya :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan yang aman

BAB IV PERALATAN DAN MATERIAL. tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat-alat

DESAIN PONDASI TIANG BORE PILE TANGKI LIQUID NITROGEN PADA LAPISAN LIMESTONE DI TUBAN, JAWA TIMUR

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dan perhitungan elemen struktur gedung Condotel Sahid Jogja Lifestyle City. sudah mampu menahan gaya geser.

DESAIN ULANG STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG PLAZA HOTEL ROCKY PADANG PROYEK AKHIR. Oleh : HAZMAL HERMAN

ANALISIS HUBUNGAN BALOK KOLOM BETON BERTULANG PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD-BALAI KOTA DKI JAKARTA

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Bangunan yang berdiri di atas permukaan tanah terbagi menjadi 2 bagian

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

Perbandingan Analisis Two Way Slab With Beam dengan Flat Slab (Studi Kasus: Coal Yard PLTU Kalimantan Barat)

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG WISMA ATLIT BONTANG KALIMANTAN TIMUR. Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Oleh : LUSIA NILA KUSUMAWATI

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

BAB 3 DATA TANAH DAN DESAIN AWAL

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN SEDERHANA DAN SEWA ( RUSUNAWA ) MAUMERE DENGAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS

PENGARUH BENTUK DAN RASIO KELANGSINGAN PADA TIANG PANCANG YANG DIBEBANI LATERAL

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Balok

PROGRAM PERHITUNGAN TULANGAN GESER JOIN BETON BERTULANG MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah dilakukan perencanaan struktur gedung Jogja Apartel yang

PERENCANAAN ULANG GEDUNG POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN BETON PRACETAK

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA MAHASIWA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Oleh : CAN JULIANTO NPM. :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

BAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR

Minggu 1 : Pengantar pondasi Minggu 2 : Eksplorasi tanah Minggu 3 : Parameter pendukung pondasi Minggu 4 : Tipe keruntuhan Minggu 5 : Daya dukung

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

EVALUASI PENYIMPANGAN PONDASI TIANG DARI RENCANA AWAL

PERANCANGAN MODIFIKASI DENGAN MENGGUNAKAN. Oleh : Sulistiyo NRP Dosen Pembimbing : Ir. Iman Wimbadi, MS

PERHITUNGAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG DI JALAN AHMAD YANI PONTIANAK

MODIFIKASIN PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN THE PAKUBUWONO HOUSE DENGAN BALOK PRATEKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memberikan kenyamanan kepada pengemudi selama masa pelayanan

PERANCANGAN STRUKTUR KANTOR INDOSAT SEMARANG. Oleh : LIDIA CORRY RUMAPEA NPM. :

BAB III LANDASAN TEORI

Bab 6 DESAIN PENULANGAN

PERANCANGAN GEDUNG APARTEMEN DI JALAN LAKSAMANA ADISUCIPTO YOGYAKARTA

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ONE GALAXY DENGAN METODE SISTEM RANGKA MOMEN PEMIKUL KHUSUS

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR BAWAH GEDUNG BERTINGKAT 25 LANTAI + 3 BASEMENT DI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta sebagai salah satu kota besar di Indonesia tidak dapat lepas dari

EVALUASI DAYA DUKUNG TIANG PANCANG BERDASARKAN METODE DINAMIK

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR KONSULTASI MAGANG... iv. PERNYATAAN... v. PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR...

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN PUNCAK PERMAI DENGAN MENGGUNAKAN BALOK BETON PRATEKAN PADA LANTAI 15 SEBAGAI RUANG PERTEMUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Fasilitas rumah atau asrama yang dikhususkan untuk tempat tinggal

JURNAL TUGAS AKHIR PERHITUNGAN STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PERKULIAHAN FAPERTA UNIVERSITAS MULAWARMAN

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pelat Pertemuan - 1

PERENCANAAN APARTEMEN ATLAS SKY GARDEN JALAN PEMUDA NO 33 & 34 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

ANALISA RASIO TULANGAN KOLOM BETON 6.0

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR WILAYAH DIRJEN PAJAK SULAWESI SELATAN, BARAT DAN TENGGARA

TEKNIK PONDASI. Tanah SIVA

Reza Murby Hermawan Dosen Pembimbing Endah Wahyuni, ST. MSc.PhD

MATERIAL BETON PRATEGANG

PENERAPAN DAN PELAKSANAAN APARTEMEN UNTUK MBR DENGAN SISTEM PRACETAK PENUH BERBASIS MANUFACTUR OTOMATIS

PENGARUH PENGGUNAAN SERAT ALAM TERHADAP KEKUATAN GESER BALOK BETON MUTU TINGGI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alternatif ruas jalan dengan melakukan pembukaan jalan lingkar luar (outer ring road).

EKO PRASETYO DARIYO NRP : Dosen Pembimbing : Ir. Djoko Irawan, MS

Transkripsi:

PERENCANAAN PILE CAP BERDASARKAN METODA SNI 03-2847-2002 DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC Heidy Wirawijaya Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Pile cap merupakan salah satu bagian dari pondasi tiang pancang (kepala tiang) yang perencanaannya haruslah baik dan efisien agar tidak mengalami kegagalan seperti patah maupun pergeseran serta desainnya tidak boros atau sesuai dengan kebutuhan. Perencanaan pile cap masih banyak dilakukan dengan cara perhitungan manual dimana perhitungan secara manual memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi serta membutuhkan waktu yang lebih banyak. Oleh sebab itu perlu dibuat aplikasi komputer yang dapat menghitung serta mendesain perencanaan pile cap. Perhitungan kuat geser satu arah pile cap, kuat geser dua arah pile cap, serta aturan-aturan tentang penulangan dihitung berdasarkan metoda SNI 03-2847-2002 ("Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung"). Perhitungan ini meliputi dimensi pile cap, tebal pile cap, serta penulangan dan detail penulangan pile cap. Untuk mempermudah perhitungan, maka dibuat program perencanaan pile cap dengan bahasa pemrograman Visual Basic 2008. Pada penelitian ini dilakukan beberapa analisa, yang pertama adalah analisa pengaruh jumlah tiang pancang/pile rencana terhadap efisiensi perencanaan pile cap. Dari analisa ini didapat hasil bahwa perencanaan pile cap yang paling efisien adalah pile cap dengan tiga pile. Berikutnya adalah analisa pengaruh besarnya diameter pile terhadap tebal pile cap dimana dari analisa ini disimpulkan bahwa semakin besar diameter pile yang digunakan maka semakin kecil tebal pile cap yang diperlukan. Perencanaan pile cap sebaiknya selalu mengikuti SNI yang terbaru dimana untuk selanjutnya, program ini dapat dikembangkan berdasarkan teori atau metoda perhitungan lain serta mengikuti SNI yang terbaru. Selain itu, program dapat dikembangkan dengan cara menambah perhitungan pile cap untuk jumlah pile yang lebih banyak. Kata kunci : pile cap, program, SNI 03-2847-2002, analisa perencanaan pile cap.

1. Latar Belakang Bangunan tingkat tinggi tentunya harus direncanakan dengan baik dan matang. Salah satu bagian terpenting pada bangunan tingkat tinggi adalah pondasi. Pondasi adalah bagian terbawah dari sebuah struktur bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke lapisan tanah dasar. Pondasi harus cukup kuat menahan beban dari struktur atas tanpa terjadinya penurunan. Salah satu jenis pondasi dalam yang umum dipakai di Jakarta adalah pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang membutuhkan kepala tiang atau biasa disebut sebagai pile cap. Perencanaan pile cap haruslah baik dan efisien agar pile cap tidak mengalami kegagalan seperti patah maupun pergeseran (satu arah maupun dua arah) dan desain pile cap tidak boros sesuai dengan kebutuhan. Oleh sebab itu dibutuhkan perhitungan yang teliti untuk perencanaan dimensi pile cap, tebal pile cap, serta penulangan pile cap. Perencanaan pile cap masih banyak dilakukan dengan cara perhitungan manual. Hal ini dikarenakan masih minimnya aplikasi komputer yang dapat digunakan untuk perencanaan pile cap. Perhitungan manual dibutuhkan ketelitian yang tinggi dalam perhitungan serta waktu yang lebih banyak. Oleh sebab itu perlu dibuat suatu aplikasi komputer yang dapat digunakan untuk perhitungan dalam perencanaan pile cap guna mempermudah dan mempercepat perhitungan dalam perencanaan pile cap.

2. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Melakukan studi kasus di salah satu proyek dengan cara merencanakan pile cap menggunakan aplikasi komputer Visual Basic 2008 sesuai dengan data proyek serta melakukan analisa antara hasil perhitungan pile cap dari program dengan hasil perhitungan pile cap pada proyek. b. Melakukan beberapa analisa pile cap dalam beberapa variabel dengan menggunakan aplikasi komputer Visual Basic 2008. Manfaat dari penelitian ini adalah mengetahui hasil dari beberapa analisa yang dilakukan baik dari analisis studi kasus maupun dari analisa perencanaan pile cap dalam beberapa variabel sebagai tambahan pengetahuan dalam perencanaan pile cap. 3. Lingkup Penelitian Batasan-batasan masalah yang akan dibahas adalah: a. Program perencanaan pile cap dikhususkan untuk menghitung dimensi pile cap, kuat geser satu arah pile cap, kuat geser dua arah pile cap pada kolom, kuat geser dua arah pile cap pada pile, momen lentur pile cap, tebal pile cap, penulangan pile cap, serta gambar desain penulangan pile cap. b. Input dari program ini berupa jenis tiang pancang (lingkaran atau persegi), dimensi tiang pancang (mm), jarak antar pile (2D 3D), beban kolom ultimit terfaktor (kn), banyaknya pile dalam 1 pile cap, mutu beton (MPa), mutu

baja (MPa), dimensi kolom (mm), diameter tulangan yang digunakan (mm), dan tipe kolom (kolom dalam, kolom sudut, atau kolom tepi). c. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic 2008. d. Perhitungan kuat geser satu arah pile cap, kuat geser dua arah pile cap pada kolom, kuat geser dua arah pile cap pada pile, dan aturan-aturan tentang penulangan berdasarkan metoda SNI 03-2847-2002 ("Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung"). e. Dalam perhitungan perencanaan pile cap, program hanya menghitung pile cap dengan dua pile, pile cap dengan tiga pile, dan pile cap dengan empat pile. f. Dalam BAB 4 Hasil dan Pembahasan, dilakukan validasi program dengan cara perbandingan perhitungan manual dan perhitungan menggunakan program, studi kasus, serta analisa perencanaan pile cap dalam beberapa variabel. 4. Metodologi Adapun tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasikan permasalahan sebagai acuan dilakukannya penelitian. Identifikasi masalah ini harus terkait dengan topik pembahasan penelitian. b. Mencari tinjauan pustaka atau studi literatur sebagai bahan referensi dari penelitian ini.

c. Tahap berikutnya adalah menentukan parameter-parameter yang akan menjadi input dari pemrograman yang akan dibuat dan memulai perancangan tampilan visual program. d. Selanjutnya adalah membuat program perencanaan pile cap berdasarkan tinjauan pustaka yang digunakan dengan program visual basic. e. Memeriksa validasi program dengan membandingkan hasil perhitungan manual dengan hasil perhitungan menggunakan program. Jika perhitungan menggunakan program memberikan selisih yang jauh dari hasil perhitungan manual, maka dilakukan pengecekan dan perbaikan coding pada program sampai hasil perhitungan yang didapat tepat atau benar. f. Langkah terakhir adalah memberikan kesimpulan dan saran dari penelitian ini. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan melakukan tinjauan pustaka atau studi literatur tentang perencanaan pile cap. Tinjauan pustaka ini mengacu pada SNI 03-2847-2002 ("Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung") dan beberapa literatur buku.

4.1 Gambar Rencana Pile Cap Hasil perhitungan proyek untuk pile cap dengan empat pile dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Proyek Pile Cap dengan Empat Pile Panjang Pile Cap (l w ) 2.100 mm Lebar Pile Cap (b w ) Tebal Pile Cap (H) 2.100 mm 1.200 mm Tulangan Arah X D19 150 + D22 150 Tulangan Arah Y D19 150 + D22 150 4.2 Hasil Perhitungan Program Perhitungan program menggunakan beberapa data asumsi. Hal ini dikarenakan adanya beberapa data yang kurang. Berikut merupakan hasil perhitungan program untuk pile cap dengan empat pile dapat dilihat pada tabel 4.2. Data Asumsi : Jarak antar pile Ukuran kolom Mutu beton : 3D : 600 mm 600 mm : 30 MPa

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Program Pile Cap dengan Empat Pile Panjang Pile Cap (l w ) 2.100 mm Lebar Pile Cap (b w ) Tebal Pile Cap (H) 2.100 mm 1.750 mm Tulangan Arah X D19-75 Tulangan Arah Y D19-75 4.3 Analisa Pengaruh Jumlah Tiang Pancang/Pile Rencana Terhadap Efisiensi Perencanaan Pile Cap Berikut merupakan hasil analisa menggunakan bantuan program. Tabel 4.3 Pengaruh Jumlah Pile Rencana Terhadap Efisiensi Perencanaan Pile Cap Harga Satuan : Beton Readymix K350 : Rp. 650.000,-/m 3 (Harga diambil dari PT. Betamix) Reinforcement : Rp. 7.000,-/kg (Harga diambil dari Jurnal Harga Bahan Bangunan 2012) Σ pile 2Ø500 mm 3Ø400 mm 4Ø300 mm Volume Beton 3,588 m 3 2,6507 m 3 2,475 m 3 Reinforcement D16-50 D16-75 D16-75 (92,65 kg) (42,15 kg) (80,97 kg) Total Harga Rp. 2.980.750,- Rp. 2.018.000,- Rp. 2.175.500,- Dari tabel 4.3 didapatkan kurva perbandingan total harga antara pile cap dengan 2 pile, pile cap dengan 3 pile, pile cap dengan 4 pile yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.1 Perbandingan Total Harga Antara Pile Cap Dengan 2 Pile, Pile Cap Dengan 3 Pile, dan Pile Cap Dengan 4 Pile Dari kurva diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan pile cap yang paling efisien adalah pile cap dengan tiga pile.

4.4 Analisa Pengaruh Besarnya Diameter Pile Terhadap Tebal Pile Cap Berikut merupakan hasil perhitungan menggunakan program. Tabel 4.4 Pengaruh Besarnya Diameter Pile Terhadap Tebal Pile Cap Diameter Pile 2 Pile 3 Pile 4 Pile (D) (mm) Tebal Pile Cap (H) (mm) Tebal Pile Cap (H) (mm) Tebal Pile Cap (H) (mm) 200 1.550 1.000 750 250 1.450 850 650 300 1.350 750 600 350 1.250 700 550 400 1.150 600 500 450 1.100 550 450 500 1.000 550 450 Dari hasil tabel 4.4, didapatkan grafik hubungan antara besarnya diameter pile terhadap tebal pile cap dengan jenis pile cap 2 pile, 3 pile, dan 4 pile yaitu sebagai berikut : Gambar 4.2 Hubungan Antara Besarnya Diameter Pile Terhadap Tebal Pile Cap

Dari grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa semakin besar diameter pile (D) yang digunakan maka semakin kecil tebal pile cap (H) yang diperlukan. Hal ini disebabkan karena semakin besarnya diameter pile (D), maka semakin besar lebar pile cap (b w ) dan panjang pile cap (l w ) yang menyebabkan nilai kuat geser pile cap (V c ) semakin besar sehingga tebal pile cap (H) yang diperlukan akan berkurang. 5. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan : a. Pada hasil perhitungan proyek dan hasil perhitungan program (studi kasus), didapatkan bahwa: Panjang dan lebar pile cap dari hasil perhitungan proyek sama dengan hasil perhitungan program, yaitu 2.100 mm dan 2.100 mm. Tulangan pada perhitungan program didapat D19 75 (Σluas tulangan : 6.615 mm 2 ), sedangkan pada proyek digunakan tulangan D19 150 + D22 150 (Σluas tulangan = 8.150 mm 2 ). Tebal pile cap pada perhitungan program didapat 1.750 mm (V c = 2.394,6 kn ;V u = 2.340,3 kn), sedangkan pada proyek digunakan tebal 1.200 mm + tulangan geser D13 200 (V c + V s = 2.730,7 kn). b. Dari hasil analisa perencanaan pile cap dalam beberapa variabel, didapatkan bahwa:

Pada analisa pengaruh jumlah tiang pancang/pile rencana terhadap efisiensi perencanaan pile cap, disimpulkan bahwa perencanaan pile cap yang paling efisien adalah pile cap dengan tiga pile. Pada analisa pengaruh besarnya diameter pile terhadap tebal pile cap, disimpulkan bahwa semakin besar diameter pile yang digunakan maka semakin kecil tebal pile cap yang diperlukan. 6. Saran Program perencanaan pile cap ini dibuat sebagai alat bantu dalam perhitungan, berikut merupakan beberapa saran untuk pengembangan program. a. Untuk penelitian lebih lanjut, program dapat dikembangkan dengan cara menambah perhitungan pile cap untuk jumlah pile yang lebih banyak. b. Program ini mengacu pada teori dan peraturan berdasarkan SNI 03-2847- 2002 ("Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung") dan beberapa literatur buku. Untuk selanjutnya, program ini dapat dikembangkan berdasarkan teori atau metoda perhitungan lain. c. Desain gambar pada program ini masih sangat kaku sehingga untuk kedepannya tampilan desain dapat dibuat lebih bagus sehingga informasiinformasi yang terkandung didalam gambar dapat tersalurkan dengan baik.

Daftar Pustaka [1] Bowles, J. E. (1991). Analisis dan Desain Pondasi. (Edisi Keempat Jilid 2). Jakarta: Erlangga. [2] Budhu, M. (2007). Soil Mechanics and Foundations. (2 nd Edition). United States of America: John Wiley & Sons, Inc. [3] Charles W. W. Ng, Simons N. & Menzies B. (2004). A Short Course in Soilstructure Engineering of Deep Foundations, Excavations, and Tunnels. London: Thomas Telford Ltd. [4] McCormac, J. C. (2004). Desain Beton Bertulang. (Edisi Kelima Jilid 2). Jakarta: Erlangga. [5] Nawy, E. G. (2005). Reinforced Concrete : Fundamental Approach. (5 th Edition). United States: Prentice Hall. [6] SNI 03-2847-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung. Badan Standardisasi Nasional. [7] Sudarmanto. 2009. Kajian Luas Tulangan Tekan Pada Penampang Beton Dengan Tulangan Tunggal Dan Tulangan Rangkap. Diperoleh (20-01-2012) dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/81095057.pdf. [8] Tomlinson, M. J. (1994). Pile Design and Construction Practice. (Fourth Edition). London: E & FN Spon. [9] Tomlinson, M. & Woodward J. (2008). Pile Design and Construction Practice. (Fifth Edition). London: Taylor & Francis.