BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah dan diluar sekolah,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, budaya serta nilai-nilai yang positif yang ada dari satu generasi ke

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna untuk meningkatkan mutu bangsa secara. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

I. PENDAHULUAN. menghadapi kehidupan nyata sehari-hari di lingkungan keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

D S A A S R A R & & FU F N U G N S G I S PE P N E D N I D DI D KA K N A N NA N S A I S ON O A N L A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

I. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan upaya yang sangat strategis untuk mencerdaskan

PENGARUH KOMUNIKASI GURU-SISWA DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS X DAN XI SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengetahuan dan teknologi serta mampu bersaing pada era global ini.

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia. Oleh karena

Guru mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam pelaksanaan belajar mengajar, dimana tugas guru tidak hanya merencanakan, melaksanakan dan

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa tersebut. UU No. 20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dijalani oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

BAB I PENDAHULUAN. (skill), sikap hidup (attitude) sehingga dapat bergaul dengan baik di masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

PENGELOLAAN SEKOLAH DASAR STANDAR NASIONAL Studi Situs Di SD Negeri Karangtowo 1 Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Demak TESIS

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Lembaga pendidikan salah satu sistem organisasi yang bertujuan membuat

BAB I PENDAHULUAN. penting sebagai bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemakmuran bagi suatu bangsa sangat berhubungan dengan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dalam suatu Bangsa dan Negara. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Purwanti Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk. pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pilar utama dalam pembentukan mental/karakter seorang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah mempunyai tugas penting dalam menyiapkan siswa-siswi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kemajuan suatu

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat. Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung di sekolah maupun diluar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang. Pendidikan adalah juga pengalaman-pengalaman belajar yang terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal dan informal di sekolah dan diluar sekolah, yang berlangsung seumur hidup yang bertujuan optimalisasi pertimbangan kemampuan-kemampuan individu agar kemudian hari dapat memainkan peranan hidup secara tepat. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU No.2o Tahun 2003). Untuk mencapai hal diatas tentu guru yang bermutulah yang memegang peranan yang sangat penting diantara komponen yang lainnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh Dantes (2005), bahwa didalam pendidikan formal guru menempati posisi yang paling strategis dalam pengelolaan proses 1

belajar mengajar, karena guru tugasnya adalah untuk merencanakan program kegiatan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran dan mengevaluasi dalam setiap kegiatan dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan untuk kesejahteraan subjek anak didik. Aqib (2002:82) mengatakan bahwa peran guru sangat besar dalam pengelolaan kelas, karena guru sebagai penanggung jawab kegiatan belajar-mengajar di kelas. Salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh lembaga pendidikan atau sekolah untuk menciptakan kondisi lingkungan sekolah yang efektif adalah dengan mengembangkan iklim organisasi yang kondusif dan kinerja guru yang efektif. Harus diakui bahwa guru merupakan faktor utama dalam proses pendidikan. Meskipun fasilitas pendidikannya lengkap dan canggih, namun bila tidak ditunjang oleh keberadaan guru yang berkualitas, maka mustahil akan menimbulkan proses belajar dan pembelajaran yang maksimal. Kinerja guru yang baik akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Secara umum mutu pendidikan yang baik menjadi tolak ukur bagi keberhasilan kinerja yang ditunjukkan oleh guru. 2

Pada prinsipnya guru memiliki potensi yang cukup tinggi untuk berkreasi guna meningkatkan kinerjanya. Namun potensi yang dimiliki oleh guru untuk berkreasi tidak selalu berkembang secara wajar dan lancar disebabkan adanya pengaruh dari berbagai faktor, baik yang muncul dalam pribadi maupun dari luar pribadiguru. Peningkatan prestasi belajar siswa akan dipengaruhi oleh kualitas proses pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila didukung oleh guru yang mempunyai kompetensi atau kinerja baik. Guru yang mempunyai kinerja baik akan mampu menumbuhkan semangat dan motivasi belajar siswa, yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Kepemimpinan dalam iklim organisasi berarti bagaimana cara pemimpin atau kepala sekolah untuk mempengaruhi guru agar mau bekerja sama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing dan membina dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Kepemimpinan yang ada SMK Muhammadiyah 2 Malang untuk meningkatkan kualitas guru dengan cara merencanakan, menempatkan guru dan tenaga kependidikan, membina guru dan tenaga kependidikan, menata lingkungan fisik sekolah, membentuk suasana dan iklim kerja yang islami, dan menumbuhkan budaya kerja. Seorang guru yang mempunyai motivasi untuk melakukan pekerjaan berarti dalam diri yang bersangkutan sudah ada dorongan untuk bekerja. Dorongan tersebut dapat berasal dari dirinya maupun dari luar dirinya. Dorongan yang berasal dari dalam diantaranya ingin berprestasi dan berkembang. 3

Komunikasi yang tercipta membahas tentang mengenai hal-hal yang berhubungan dengan kemajuan dan tujuan sekolah. Komunikasi tersebut membahas kurikulum dan perkembangan sekolah. Apabila terjadi hubungan timbal balik yang baik antara kepala sekolah dengan guru dan guru dengan guru maka akan dapat menciptakan kinerja dan iklim kerja yang baik pula. Pengambilan keputusan dapat berupa pengambilan keputusan terprogram yang berupa pemberian potongan uang gedung sekolah, penyelenggaraan Ujian Akhir Sekolah. Keputusan yang tidak terprogram dapat berupa siswa transfer jurusan, dan transfer jurusan dapat disetujui apabila siswa yang bersangkutan tersebut telah memenuhi kriteria dari jurusan tersebut. Penetapan tujuan dapat diuraikan melalui visi dan misi yang ada di SMK Muhammadiyah 2 Malang. Pengendalian dapat berupa pengamatan, pemantauan, penyelidikan, dan pengevaluasian. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan pihak sekolah maupun Dikdasmen. Untuk meminimalkan kesalahankesalahan yang dilakukan guru atau karyawan saat bekerja. Kinerja guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidikan. Karena setiap adanya inovasi pendidikan, khususnya dalam peningkatan sumber daya manusia selalu bermuara pada diri guru. Hal ini menunjukkan bahwa betapa eksisnya peran guru dalam dunia pendidikan. Guru yang mempunyai kinerja baik akan sangat berpengaruh terhadap tujuan dari pendidikan, dan sebaliknya guru yang prestasi kerjanya jelek akan menghancurkan lembaga pendidikan itu pada akhirnya. Dengan demikian kinerja guru adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh 4

seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pencapaian Kinerja guru dipengaruhi oleh iklim organisasi sekolah yang kondusif dan kepemimpinan kepala sekolah sebagai motor penggerak. Mangkunegara (2004: 67) mendefinisikan kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Untuk memperoleh hasil kerja tersebut diperlukan kompetensi kerja guru. Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dimiliki dihayati, dikuasai dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas (Sarimaya,2008:17) Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam proses belajar mengajar, antara lain: kompetensi guru, motivasi kerja, kemampuan kerja, kompetensi guru, status sosial guru. Motivasi kerja yang rendah pada sebagian guru dapat menyebabkan menurunnya kinerja guru dalam proses pembelajaran. Guru yang tidak memiliki motivasi yang tinggi adalah guru yang tidak memiliki inisiatif dan kreatif dalam mengadakan dan menulis bahan ajar, kurang produktif karena tenaganya kurang digunakan untuk mengajar di berbagai sekolah. Seorang guru membutuhkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Maka dari itu, guru dalam meningkatkan kinerjanya membutuhkan dukungan dari iklim organisasi sekolah yang mendukung dan kondusif. Iklim organisasi mempengaruhi perilaku anggota organisasi yang 5

kemudian mempengaruhi kinerja mereka dan kemudian mempengaruhi kinerja organisasi. Luthans mengemukakan bahwa iklim organisasi merupakan suatu keseluruhan perasaan yang disampaikan melalui tata ruang phisik, cara peserta saling berhubungan, dan cara anggota organisasi melakukan pendekatan diri dengan pelanggan atau orang lain/luar (Luthans, 1995: 498). Iklim organisasi membicarakan mengenai sifat-sifat atau ciri-ciri yang dirasakan dalam lingkungan kerja yang timbul akibat kegiatan organisasi dan hal ini dianggap dapat mempengaruhi perilaku organiasasi. Keith Davis mengemukakan pengertian iklim organisasi sebagai The human environment within an organization s employees do their work. Pernyataan Davis tersebut mengandung arti bahwa iklim organisasi itu adalah yang menyangkut semua lingkungan yang ada atau yang dihadapi oleh manusia di dalam suatu organisasi tempat mereka melaksanakan pekerjaannya. Iklim organisasi yang ada di SMK Muhammadiyah 2 malang menentukan kinerja guru, karena dilingkungan organisasi itu terdapat beberapa lembaga pendidikan yang lain seperti MTs, SMA, MA dll. Iklim organisasi menentukan kinerja guru SMK Muhammadiyah 2 Malang terbukti dengan kerja keras para guru dan karyawan SMK Muhammadiyah 2 malang telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu (ISO) 9001:2008, tepatnya pada tanggal 10 Oktober 2011 dan dibuktikan dengan keluarnya Sertifikat ISO 9001:2008 pada tanggal 08 Maret 2012 oleh Lembaga Sertifikat DQS. SMK Muhammadiyah 2 Malang berupaya taat pada sistem yang sudah dibuat oleh sekolah yang bersangkutan, hal ini dirasakan 6

oleh semua warga sekolah bahwa setiap kegiatan yang dilakukan harus ada pencatatannya, ada prosedurnya sehingga dengan menerapkn Sistem Manajemen Mutu (ISO) 9001:2008 sangat memudahkan kita untuk mencari data yang sudah didokumentasikan dengan tertib dan terkendali. Audit Eksternal Manajemen Mutu ISO 9001:2008 SMK Muhammadiyah 2 Malang. Dari hasil audit dari lembaga Sertifikat Indonesia PT.DQS, disimpulkan bahwa SMK Muhammadiyah 2 Malang pada proses eksternal audit menunjukkan beberapa hal sebagai berikut: sebuah organisasi yang mempunyai komitmen tinggi dan sangat bagus, team work yang solit, semua yang diperiksa/diaudit tidak dibiarkan duduk sendirian di kursi panas tetapi selalu didampingi oleh tim, penyampaian data pendukung yang dibutuhkan oleh auditor sangat cepat. Tepatnya pada tanggal 24 dan 25 September 2011 SMK Muhammadiyah 2 Malang menoreh sejarah yang sangat luar biasa dalam rangka memajukan di dunia pendidikan, yakni Workshop Sekolah Menuju Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Kegiatan tersebut dilakukan dalam upaya secara terus menerus memberi jaminan kualitas pendidikan sesuai dengan apa yang seharusnya dan apa yang diharapkan oleh masyarakat sebagai stake holder. Mengingat SMK Muhammadiyah 2 Malang telah mampu mencapai standart kuwalitas yang bersifat nasional maka mulai Tahun Pelajaran 2011/2012 SMK Muhammadiyah 2 Malang berupaya mencapai kualitas yang bersifat Internasional untuk menghasilkan siswa berkualitas yang diakui setara dengan lulusan sekolah-sekolah lain di dunia 7

internasional. Hasil tersebut dapat dicapai oleh SMK Muhammadiyah 2 Malang tidak luput dari kinerja guru serta semua tim Civitas Akademika SMK Muhammadiyah 2 Malang. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang: Pengaruh Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Guru Pada SMK Muhammadiyah 2 Malang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana iklim organisasi di SMK Muhammadiyah 2 Malang yang terdiri dari kepemimpinan, motivasi, komunikasi, interaksi, pengambilan keputusan, penetapan tujuan, dan pengendalian? 2. Bagaimana kinerja guru di SMK Muhammadiyah 2 Malang? 3. Apakah iklim organisasi berpengaruh terhadap kinerja guru SMK Muhammadiyah 2 Malang? 4. Diantara variabel iklim organisasi manakah yang paling berpengaruh terhadap kinerja guru SMK Muhammadiyah 2 Malang? C. Pembatasan Masalah Berdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini yaitu tentang iklim organisasi menurut Davis & Newstrom (1985:23) yang didalamnya terdapat variabel kepemimpinan, motivasi, Komunikasi, Interaksi, Pengambilan keputusan, Penetapan tujuan, dan Pengendalian, dan kinerja menurut Rusman (2012:75) 8

yaitu perencanaan guru dalam program kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan evaluasi dalam kegiatan yang terdapat pada SMK Muhammadiyah 2 Malang hal ini agar penelitian tidak menyimpang dari tujuan penelitian. D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang dilaksanakan ini adalah: 1. Untuk mengetahui iklim organisasi SMK Muhammadiyah 2 Malang. 2. Untuk mengetahui kinerja guru SMK Muhammadiyah 2 Malang. 3. Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru SMK Muhammadiyah 2 Malang. 4. Untuk mengetahui variabel iklim organisasi yang paling kuat berpengaruh terhadap kinerja guru SMK Muhammadiyah 2 Malang. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian yang dilaksanakan adalah: 1. Bagi SMK Muhammadiyah 2 Malang Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada pengelola SMK Muhammadiyah 2 Malang. Dan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam pengambilan keputusan untuk pengembangan kinerja guru SMK Muhammadiyah 2 Malang melalui iklim organisasi. 2. Bagi peneliti selanjutnya Sebagai bahan perbandingan dan pertimbangan untuk peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut dengan bidang iklim organisasi dan kinerja karyawan. 9