BAB I PENDAHULUAN. senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisahpisahkan

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, baik dalam kehidupan pendidikan maupun masyarakat. Keterampilan menulis perlu diperhatikan karena merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. selalu diupayakan pemerintah dengan berbagai cara, seperti penataan guru-guru,

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. pun sudah didapat para siswa sejak duduk di sekolah dasar yang dikemas. bahwa Bahasa Indonesia adalah pelajaran yang mudah, namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

BAB I PENDAHULUAN. bahan yang harus diajarkan kepada siswa selain keterampilan berbahasa lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan bahasa yang digunakan dalam kelompok terebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa menyelesaikan soal cerita matematika meningkat. Dalam. dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan prilaku sosial dan penanaman dasar keilmuan. Tentu saja, kemampuan numerik maupun kemampuan-kemampuan sosio-kultural.

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan digunakan sebagai bahasa pengantar saat proses pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah RUSLAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Widi Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang efektif dalam menjalin interaksi

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman yang modern ini kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila

BAB I PENDAHULUAN. dan akibat untuk menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema. Oleh karena itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. didukung oleh keterampilan menyimak, membaca dan berbicara. membuat parafrasa lisan dalam kontek bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran merupakan suatu proses belajar seseorang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan berfungsi untuk menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memprihatinkan. Guru dengan lancarnya menerangkan berbagai macam teori,

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bahasa Indonesia

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menyimak (Listening Skill), Berbicara (Speaking Skill), Membaca (Reading Skill),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi, mengingat bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. Peserta didik memerlukan suatu sistem pendidikan yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan suatu keterampilan dalam berbahasa. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana dalam upaya meningkatkan kualitas sumber

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Banyak pekerjaan yang menuntut seseorang terampil menulis, misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) dikemukakan bahwa kurikulum untuk jenis

BAB I PENDAHULUAN. demikian karena menulis merupakan ketrampilan yang memerlukan latihanlatihan. yang berkelanjutan dan terus-menerus.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di dalam sebuah keluarga maupun di lingkungan formal. Dengan bahasa manusia dapat memberi nama segala sesuatu yang terlihat oleh mata dan melalui bahasa pula kebudayaan bangsa di bentuk, di bina, dikembangkan serta diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Dengan adanya bahasa, manusia dapat memikirkan suatu masalah secara teratur, terus menerus serta berkelanjutan. Sebaliknya, tanpa bahasa peradaban manusia tidak mungkin akan berkembang. Bahkan identitasnya sebagai manusia yang senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat berlangsung dengan baik. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan, perasaan, dan berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, serta menemukan dan menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif yang ada pada dirinya. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa terhadap hasil karya kesusastraan manusia. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Indonesia mencakup komponen-komponen kemampuan berbahasa Indonesia yang meliputi aspekaspek yakni, berbicara, menyimak, menulis, dan membaca. Menulis merupakan wujud kemahiran berbahasa yang memiliki manfaat besar bagi kehidupan manusia, khususnya siswa. Dengan menulis siswa dapat menuangkan segala keinginan hati, sindiran, kritik, dan lain sebagainya. Tulisan 1

2 yang baik dan berkualitas merupakan manifestasi dan keterlibatan aktivitas berpikir atau benalar yang baik. Hal ini dimaksudkan bahwa seorang penulis mampu mengembangkan cara-cara berpikir rasional. Pada saat melakukan aktivitas menulis, siswa dituntut berpikir untuk menuangkan gagasannya berdasarkan skemata, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki secara tertulis. Aktivitas tersebut memerlukan kesungguhan untuk mengolah, menata, mempertimbangkan secara kritis gagasan yang akan dicurahkan dalam bentuk tulisan atau karangan. Selama ini, pembelajaran yang berlangsung di kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, guru dalam menerapkan metode pembelajaran keterampilan menulis deskripsi kurang menarik perhatian bagi siswa, jadi pembelajaran menulis deskripsi hanya dilakukan secara konvensional, dalam arti siswa diberi sebuah teori menulis deskripsi kemudian siswa melihat contoh dan akhirnya siswa ditugasi untuk membuat paragraf atau wacana deskripsi baik secara langsung atau dengan jalan melanjutkan tulisan yang sudah ada. Kesimpulan tersebut diperkuat dengan adanya fakta bahwa media atau sumber belajar yang variatif tidak dimunculkan oleh guru. Sumber belajar diluar guru yang dapat dimanfaatkan siswa yaitu buku teks dan modul bahasa Indonesia, bahkan buku teks tidak pernah dipakai oleh guru pada saat menyampaikan materi, guru hanya mengacu pada modul bahasa Indonesia yang isinya kurang lengkap dibandingkan dengan buku teks. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, guru lebih cenderung ceramah dalam menyampaikan materi pada siswanya. Dalam hal ini, guru kurang memberikan

3 motivasi siswa dalam menulis karangan deskripsi. Sehingga proses pembelajaran yang diterapkan oleg guru di kelas mengakibatkan siswa kurang aktif dan menjadi malas untuk menulis, selain itu siswa juga merasa kesulitan untuk menuangkan ade atau gagasan kedalam sebuah tulisan. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru ini juga bias mengakibatkan siswa merasa jenuh dan bosan dalam mengikuti proses pembelajaran tentang keterampilan menulis. Selain itu siswa juga belum mampu mengidentifikasikan sebuah peristiwa ataupun gambaran yang ada dalam pikiran masing-masing untuk dirangkai ke dalam bentuk tulisan atau dalam kata lain siswa kurang dapat menggali ide dan gagasan. Padahal guru sudah menentukan tema tulisan secara jelas. Fenomena yang saat ini terjadi dalam pembelajaran menulis di sekolah, khususnya SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo berdasarkan hasil survai yang telah dilaksanakan menunjukkan rendahnya kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis siswa kelas X TKR 2. beberapa faktor penghambat yang dialami siswa kelas X TKR 2 dalam kemampuan menulis di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo yaitu: (1) minat dan motivasi siswa dalam menulis sangat rendah, (2) dalam menentukan topik, gagasan utama siswa masih mengalami kebingungan, (3) kurangnya pembiasaan terhadap tradisi menulis, sehingga siswa merasa terbebani ketika mendapat tugas untuk menulis, (4) rendahnya keterampilan bahasa yang dimiliki siswa seperti kosakata, penggunaan tanda baca, struktur kalimat yang benar, (5) waktu yang dibutuhkan siswa cukup lama untuk menuangkan ide atau gagasan, (6) media yang digunakan guru kurang menarik perhatian siswa. Kelemahan-kelemahan siswa dalam menulis karangan deskripsi seperti tampak pada karya siswa (1), (2), dan (3)

4 KEBERSIHAN SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO Disini saya akan menceritakan tentang keadaan sekolah saya yaitu SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. SMK ini terletak di daerah Sukoharjo kota/pusat berdekatan dengan alun-alun Satya Negara. SMK ini memiliki fasilitas yang cukup memadai dengan sekolah lain. SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo mempunyai sistem pembelajaran berbasis ITC dan moving class.memiliki ruang praktik dan alat-alat praktik yang cukup lengkap. SMK ini memiliki kerja sama dengan perusahaan-perusahaan seperti Pama, Buma, Nasmoco, dan lain-lain di dalam bursa kerja khusus (BKK). SMK ini memiliki tempat parkir yang kurang, akibatnya halamanpun jadi tempat parkir juga. SMK ini memiliki organisasi pelajar yang beragam misalnya IPM, Kokam, Tonsus, dan lain-lain. Di dalam IPM terdiri dari beberapa bidang yaitu SDI, PIP, H dan A, dan lain-lain. Di dalam SDI berprinsip Menegakkan islam. SMK ini memiliki kebersihan yang kurang mengenai kamar kecil. Di kamar kecil bau dan aromanya kurang menyenangkan. SMK ini mempunyai kantin (cafeteria) yang kurang terjaga kebersihannya dan kesopanannya. SMK ini mungkin kurang atau kekurangan kelas sehingga untuk kelas XI (dua) di SMA Muhammadiyah 1 Sukoharjo dan untuk SMK muhammadiyah 1 Sukoharjo untuk bangunannya akan di bongkar dan dibuat lantai bertingkat agar untuk anak kelas dua tidak di SMA Muhammadiyah 1 Sukoharjo. M/20/X/3-1-2011 Pada data (1) paragraf terakhir kalimat pertama siswa hanya menjelaskan kebersihan kamar mandinya saja. Siswa tidak mendiskripsikan jumlah kamar mandi di SMK dan letak kamar mandi tersebut disebelah mana. Di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo memiliki dua belas kamar mandi. Dua diantaranya adalah kamar mandi untuk guru dan karyawan yang berada di lantai dasar sebelah timur. Sedangkan sisanya kamar mandi untuk siswa. Disetiap gedung ada empat kamar mandi, dua disebelah timur dan dua disebelah barat. Kamar mandi untuk murid laki-laki dan murid perempuan terpisah.

5 SEKOLAHKU IDAMANKU SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo terletak di Jl. Anggrek no 2 Sukoharjo. Sekolah in terdiri dari 25 kelas, yang dibagi menjadi beberapa jurusan. Sekolah ini sangat besar, meskipun besar tetapi sekolah ini mempunyai kebersihan lapangan ka yang sempit. Apabila ada kegiatan upacara, biasanya dilaksanakan di alun-alun Sukoharjo yang letaknya tidak jauh dari sekolah ini. Di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo lahan parkirnya juga tidak begitu luas. Kantin di sekolah ini cukup memadai. Fasilitas yang digunakan untuk mengajar di kelas cukup memadai. Contohnya di setiap kelas terdapat proyektor yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran. Sistem pembelajaran yang digunakan di sekolah ini menggunakan moving class yang artinya setiap guru mata pelajaran mempunyai kelas masing-masing. Jadi siswa yang harus berpindah kelas mencari guru mata pelajaran yang bersangkutan. Sebagian besar lulusan dari SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo mudah mendapatkan lapangan pekerjaan, karena SMK ini bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar. M/12/X/3-1-2011 Pada data (2) paragraf pertama baris ke enam siswa hanya menjelaskan lahan parkir yang tidak begitu luas. Siswa tidak menjelaskan bagaimana kondisi parkir dan dimana letak parkir sepeda untuk siswa maupun guru dan karyawan. SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo memiliki lahan parkir yang sempit. Parkir untuk sepeda motor siswa berada di belakang gedung sekolah dan di depan gedung lebih tepatnya disebelah kanan dan kiri gerbang sekolah, sedangkan tempat parkir untuk kendaraan guru dan karyawan berada di sebelah timur halaman sekolah. Lahan parkir untuk kendaraan siswa sangat kurang karena siswa yang membaewa kendaraan sendiri terlalu banyak sedangkan lahan parkirnya sempit, sehingga untuk memarkir kendaraan siswa harus meminjam lahan milik warga sekitar yang berada di belakang sekolah untuk parkir kendaraan siswa. Pada paragraf pertama baris terakhir siswa hanya menjelaskan kantin di sekolah cukup memadai siswa juga tidak menjelaskan berapa jumlah kantin yang

6 ada di sekolah dan dimana letaknya. SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo memiliki dua kantin. Letak kantin tersebut berdampingan kantin Denok berada di sebelah timur sedangkan kantin Pak Mul berada di sebelah barat. Kedua kantin tersebut berada di belakang bengkel sepeda motor yang biasa digunakan oleh siswa untuk praktik. SMK FAVORIT Di kabupaten Sukoharjo terdapat banyak sekolah menengah kejuruan baik swasta maupun negeri. Sekolah menengah kejuruan yang berkompeten salah satunya adalah SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Meskipun sekolah ini swasta tetapi banyak diminati masyarakat untuk menyekolahkan di sekolah ini. Setelah lulus dari SMK Muhammadiyah sebagian besar murid cepat mendapatkan pekerjaan. Hal tersebut dikarenakan sarana dan prasarana sekolah yang digunakan pada saat pembelajaran sangat memadai. Sehingga tidak hanya mendapatkan teori-teori saja tetapi bisa praktik secara langsung. Lingkungan SMK Muhammadiyah juga sangat nyaman. Tetapi pada siang hari udaranya panas karena penghijauan di sekolah ini sangat kurang. Sanitasi di sekolah ini juga masih perlu diperbaiki karena kamar mandi yang bersih hanya kamar mandi khusus guru dan karyawan saja. Sedangkan kamar mandi untuk siswa sangat tidak terawat. Kebersihan kamar mandi yang kurang diperhatikan ini mengakibatkan siswa mudah terserang penyakit. Tidak hanya kebersihan dan penghijauan saja yang kurang disekolah ini, tetapi juga lahan parkir. Lahan parkir di sekolah ini begitu sempit, untuk memarkirkan kendaraan siswa, sekolah harus meminjam lahan warga sekitar. Inilah profil SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. M/7/X/3-1-2011 Pada paragraf pertama siswa hanya menjelaskan SMK yang berkompeten di kabupaten Sukoharjo salah satunya SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Siswa tidak menjelaskan letak atau lokasi sekolah tersebut. SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo terletak di tengah-tengah kota Sukoharjo. SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo berada di jalan Anggrek nomor dua. SMK Muhammadiyah 1 sukoharjo letaknya cukup strategis, mudah dijangkau karena semua angkutan umum melewati SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo.

7 Melihat kondisi yang demikian akhirnya peneliti berusaha memberikan alternatif dalam pembelajaran menulis agar segala permasalahan serta kendala yang dihadapi siswa maupun guru dapat teratasi. Setelah adanya diskusi antara pihak peneliti dengan guru bahasa Indonesia sepakat penelitian tentang permasalahan dalam menulis deskripsi perlu dilakukan. Penggunaan media yang sesuai dapat memperbaiki siswa dalam menulis khususnya menulis deskripsi. Untuk itu cara mengajar guru harus kreatif dan variatif. Merujuk permasalahan di atas guru dan peneliti membuat solusi dalam pembelajaran menulis salah satunya dengan penggunaan media. Penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis deskripsi dengan menggunakan media gambar ilustrasi perlu dilakukan karena melihat kondisi siswa dalam menerima materi tentang menulis belum sesuai dengan harapan, di samping itu peneliti beranggapan metode pengajaran dan media yang digunakan oleh guru belum mengalami perubahan terhadap hasil pekerjaan siswa dalam menulis. Hal ini yang membuat siswa berasumsi negatif terhadap pembelajaran menulis, karena metode dan media yang digunakan terkesan membosankan dan membingungkan. Menurut Danim (1995: 7) media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Dengan demikian, diharapkan dengan menggunakan media gambar ilustrasi dapat mengatasi

8 masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa dan guru dalam hal menulis deskripsi, karena pada dasarnya gambar ilustrasi mempunyai nilai tertentu yaitu bersifat konkret, tidak terbatas pada ruang dan waktu, membantu memperjelas masalah, mudah didapat, relatif lebih murah. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi dengan Menggunakan Media Gambar Ilustrasi pada Siswa Kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo. Penulis mencoba memanfaatkan gambar ilustrasi sebagai media untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi. 2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Apakah media gambar Ilustrasi dapat bermanfaat meningkatkan proses pembelajaran kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo? b. Adakah peningkatan kualitas dan hasil kemampuan menulis karangan deskripsi dengan media gambar ilustrasi pada siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo? c. Bagaimanakah persepsi dan tanggapan siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo? 3. TUJUAN PENELITIAN Sesuai dengan perumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

9 a. Untuk mengetahui apakah media gambar ilustrasi dapat bermanfaat meningkatkan proses pembelajaran kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. b. Untuk mengetahui apakah ada peningkatan kualitas dan hasil kemampuan menulis karangan deskripsi dengan media gambar ilustrasi pada siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. c. Untuk mengetahui persepsi dan tanggapan siswa kelas X TKR 2 SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. 4. MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai: 1. Mengetahui secara nyata kemampuan mengembangkan karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar ilustrasi. 2. Sumbangan inovasi pembelajaran mengembangkan karangan deskripsi dengan menggunakan media gambar ilustrasi sebagai bagian dari aktivitas keterampilan menulis. b. Manfaat Praktis 1. Bagi siswa a) Memberi kemudahan bagi siswa dalam menemukan ide tulisan. b) Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. c) Meningkatkan kemampuan menulis diskripsi siswa.

10 2. Bagi guru a) Sebagai sumber informasi bagi guru untuk memantau sejauh mana kemampuan yang dimiliki siswa dalam pelajaran menulis karangan diskripsi. b) Menjadi acuan bagi guru untuk menbuat pembelajaran menulis diskripsi lebih kreatif dan inovatif. c) Sebagai bahan acuan masukan dalam mengajarkan pokok bahasan kemampuan menulis karangan diskripsi. 3. Bagi peneliti a) Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian yang terkait dengan pembelajaran menulis. b) Sebagai dasar penelitian lebih lanjut terhadap penelitian tentang kemampuan menulis karangan diskripsi. c) Sebagai informasi tambahan lebih lanjut untuk memperluas wawasan tentang kemampuan menulis karangan diskripsi.