BADAN PERTANAHAN NASIONAL KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR : 9 TAHUN 1989 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PENERIMAAN MAHASISWA IKATAN DINAS DAN TUGAS BELAJAR PADA AKADEMI PERTANAHAN NASIONAL KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mempersiapkan dan menjamin kesinambungan tersedianya kader-kader Pemimpin dilingkungan Badan Pertanahan Nasional, perlu dilakukan upaya pembentukan dan pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan kepribadian para pegawai melalui pendidikan kedinasan pada Akademi Pertanahan Nasional (selanjutnya disingkat APN); b. bahwa untuk mencapai hal tersebut di atas, perlu diatur tata cara dan persyaratan penerimaan mahasiswa Tugas Belajar dan mahasiswa Ikatan Dinas pada Akademi Pertanahan Nasional; c. bahwa untuk memperoleh mahasiswa yang berkualitas, perlu tata cara dan persyaratan penerimaan mahasiswa Tugas belajar dan mahasiswa Ikatan Dinas pada Akademi Pertanahan Nasional; d. bahwa tata cara dan persyaratan penerimaan mahasiswa Ikatan dinas pada Akademi Agraria yang telah ditetapkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 1988, perlu ditinjau kembali untuk ditetapkan dengan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1961 tentang Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Tahun 1961 Nomor 302); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Pemerintahan di Daerah (Lembaran Negara Nomor 3037); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041); 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1976 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Nomor 3069); 5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1972 tentang Tanggungjawab Fungsional Pendidikan dan Latihan; 6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1984 tentang Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara; 7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1974 tentang Pelaksanaan Keputusan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 1972; 8. Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1988 tentang Badan Pertanahan Nasional; 9. Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara tanggal 22 Mei 1989 Nomor B-477/I/MENPAN/5/89 tentang Akademi Pertanahan Nasional; 10. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor Tahun 1989 tentang Organisasi dan Tata Kerja Akademi Pertanahan Nasional; 11. Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 6 Tahun 1989 tentang Kedudukan dan Perubahan Nama Akademi Agraria menjadi Akademi Pertanahan Nasional; MEMUTUSKAN Menetapkan : TATA CARA DAN PERSYARATAN PENERIMAAN MAHASISWA IKATAN DINAS DAN TUGAS BELAJAR PADA AKADEMI PERTANAHAN NASIONAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : (1) Mahasiswa Tugas Belajar adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Pusat dan Daerah yang ditunjuk oleh pejabat yang berwenang untuk mengikuti pendidikan pada Akademi Pertanahan Nasional dan dibebaskan dari segala tugas dinas sehari-hari selama mengikuti pendidikan. (2) Mahasiswa Ikatan Dinas adalah mahasiswa yang belum berstatus Pegawai Negeri Sipil yang di pandang cakap dan memenuhi syarat untuk mengikuti pendidikan pada Akademi Pertanahan Nasional dengan biaya anggaran Pendapatan Belanja Negara, mengadakan Ikatan Dinas dengan Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnya akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Badan Pertanahan Nasional sesuai dengan ketentuan Kepegawaian yang berlaku. (3) Ikatan Dinas dan Penugasan Belajar bagi mahasiswa Akademi Pertanahan Nasional ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional. BAB II TATA CARA PENERIMAAN MAHASISWA IKATAN DINAS DAN TUGAS BELAJAR PADA AKADEMI PERTANAHAN NASIONAL Pasal 2 (1) Setiap tahun ajaran baru, Badan Pertanahan Nasional memberitahukan kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi mengenai program penerimaan mahasiswa Ikatan Dinas dan atau Tugas Belajar pada Akademi Pertanahan Nasional.
(2) Untuk penerimaan mahasiswa baru dibentuk Panitia Penerimaan Calon mahasiswa di tingkat Pusat berkedudukan di Jakarta yang terdiri dari unsur-unsur dilingkungan Badan Pertanahan Nasional dan Akademi Pertanahan Nasional. Pasal 3 (1) Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi mengumumkan secara luas tentang penerimaan mahasiswa Akademi Petanahan Nasional sampai ke daerah-daerah kabupaten dan melalui mass media setempat. (2) Pendaftaran calon mahasiswa dilaksanakan oleh suatu Panitia Penerimaan Calon Mahasiswa yang dibentuk oleh Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Propinsi masing-masing dengan susunan sebagai berikut : a. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi sebagai Ketua. b. Kepala Bagian Administrasi Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi sebagai wakil Ketua I merangkap anggota. c. Kepala Sub Kepegawain Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi sebagai Sekretaris merangkap anggota. d. Anggota-anggota terdiri dari Kepala-kepala Bidang pada Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan lain-lain yang dipandang perlu. Khusus untuk propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Direktur Akademi Pertanahan Nasional bertindak sebagai Ketua. Pasal 4 (1) Panitia Penerimaan Calon Mahasiswa di Daerah disamping melaksanakan pendaftaran calon, juga mengadakan seleksi penerimaan baik Tugas Belajar maupun Ikatan Dinas. (2) Calon Mahasiswa didaftar oleh Panitia Penerimaan Calon Mahasiswa sesuai dengan persyaratan yang ditentukan. Pasal 5 Seleksi Penerimaan dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap yaitu : Tahap Pertama : a. Seleksi persyaratan administratip secara umum, untuk mengetahui yang dapat diterima atau tidak diterima misalnya : ijazah, nilai rata-rata, usia, dan lain-lain. b. Tes Kesehatan, untuk mengetahui bahwa calon mahasiswa benar-benar sehat fisik dan mental. c. Clearance dan Mental Tes (Khusus untuk calon mahasiswa Ikatan Dinas), meliputi : 1. Bersih Lingkungan 2. Mental Ideologi 3. Penampilan 4. Sikap 5. Dan lain-lain Tahap Kedua : a. Tes Psikologi b. Tes Potensi Akademik Pasal 6 (1) Seleksi tahap pertama dilaksanakan dan ditetapkan hasilnya oleh Panitia Penerima calon mahasiswa di Daerah. (2) Tes Psikologi dilaksanakan oleh Panitia di Daerah dengan bantuan tenagatenaga psikologi dari lembaga Psikolog di propinsi yang bersangkutan atau tenaga psikolog dari Propinsi lain atau dari Pusat.
(3) Tes Potensi Akademis diselenggarakan di Daerah yang materi dan pemeriksaannya disediakan dan dilakukan oleh Pusat. Pasal 7 (1) Para calon mahasiswa yang dinyatakan lulus atau memenuhi syarat setelah melalui seleksi tahap pertama dapat mengikuti seleksi masuk tahap kedua yaitu tes Psikologi dan tes potensi akademik. (2) Hasil seleksi tahap pertama, hasil pekerjaan tes potensi akademi dan hasil pemeriksaan tes psikologi dengan surat pengantar Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi dikirim kepada Kepala Badan Pertanahan Nasional. Pasal 8 (1) Calon yang dinyatakan diterima ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional. (2) Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional tersebut ayat (1) disampaikan kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi di seluruh Indonesia dan Pimpinan Komponen Kantor Pusat Badan Pertanahan Nasional. (3) Kepala Badan Pertanahan Nasional menerbitkan Surat Keputusan Tugas Belajar, bagi pegawai-pegawai Badan Pertanahan Nasional untuk mengikuti pendidikan pada Akademi Pertanahan Nasional, serta menerbitkan Surat Keputusan Ikatan Dinas bagi mahasiswa Akademi Pertanahan Nasional yang berasal dari umum sesuai yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional dimaksud pada ayat (1). (4) Kesempatan mengikuti pendidikan tersebut bagi setiap calon, hanya berlaku untuk tahun ajaran yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional tersebut pada ayat (1). Pasal 9 Setiap calon mahasiswa Tugas Belajar maupun Ikatan Dinas diwajibkan menyerahkan bukti persyaratan yang telah ditentukan pada saat mendaftarkan diri di Akademi Pertanahan Nasional. BAB III PERSYARATAN PENERIMAAN MAHASISWA IKATAN DINAS DAN TUGAS BELAJAR PADA AKADEMI PERTANAHAN NASIONAL Pasal 10 Persyaratan calon mahasiswa : a. Mahasiswa Ikatan Dinas 1) Warga Negara Republik Indonesia. 2) Berijazah SMA (Sekolah Menengah Atas) yang dibuktikan dengan STTB yang fotokopinya disahkan oleh pejabat berwenang. 3) Nilai rata-rata STTB minimal 6,5 (enam koma lima). 4) Berusia setinggi-tingginya 21 tahun terhitung sampai dengan saat pendaftaran. 5) Berbadan sehat (jasmani dan rokhani), tidak cacat tubuh, tinggi badan minimal 158 Cm untuk pria dan 153 Cm untuk wanita, yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Tim Penguji Kesehatan. 6) Berkelakuan baik yang dinyatakan dengan Surat Keterangan dari Kepolisian setempat. 7) Belum kawin yang dinyatakan dengan Surat Keterangan dari Kepala Desa yang diketahui oleh camat setempat.
8) Sanggup tidak kawin selama mengikuti pendidikan yang dinyatakan dengan surat pernyataan di atas kertas segel/bermaterai yang diketahui oleh orangtua yang bersangkutan. 9) Bersedia ditempatkan di seluruh Wilayah Indonesia yang dinyatakan secara tertulis oleh calon mahasiswa yang bersangkutan. 10) Bersedia mengikuti Latihan Dasar Kemiliteran sesuai peraturan yang berlaku. b. Mahasiswa Tugas Belajar 1) Untuk yang belum mengikuti Kursus Pengatur Pertanahan/Agraria : Masa kerja sekurang-kurangnya 3 tahun setelah PNS. Pangkat minimal Pengatur Muda (II/a). Berijazah SMA (Sekolah Menengah Atas) yang dibuktikan dengan STTB yang fotokopinya disahkan oelh pejabat yang berwenang. Nilai rata-rata STTB SMA minimal 6,2 (enam koma dua). Berusia setinggi-tingginya 25 tahun sampai dengan saat pendaftaran. 2) Untuk pegawai yang telah mengikuti Kursus Pengatur Pertanahan Agraria : Masa kerja minimal 2 tahun setelah PNS. Pangkat minimal Pengatur Muda (II/a). Telah aktif bekerja sekurang-kurangnya 2 tahun setelah lulus Kursus Pengatur Pertanahan/Agraria (KPA). Berijazah SMTA (Sekolah Menengah Tingkat Atas) yang dibuktikan dengan STTB yang fotokopinya disahkan oleh pejabat yang berwenang. Nilai rata-rata STTB minimal 6 (enam). Berusia setinggi-tingginya 28 tahun pada saat pendaftaran. 3) Lulus Kursus Pengatur Pertanahan/Agraria yang menduduki rangking I sampai dengan III dapat langsung diusulkan untuk mengikuti seleksi calon mahasiswa Akademi Pertanahan Nasional. 4) Berbadan sehat yang dinyatakan dengan Surat Keterangan Dokter Pemerintah yang menerangkan : Tidak cacat jasmani dan rohani Tidak buta warna Tinggi badan sekurang-kurangnya 158 Cm untuk pria dan 153 Cm untuk wanita. 5) Mendapat persetujuan dari Pimpinan Unit Organisasi calon mahasiswa yang bersangkutan. 6) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP 3) untuk 2 tahun terakhir bernilai baik untuk setiap unsurnya. 7) Mempunyai sikap dan tingkah laku yang baik, yang dinyatakan dengan surat keterangan yang ditandatangani sendiri oleh Kepala Kantor Pertanahan/Kantor Wilayah. 8) Bagi Pegawai Negeri Sipil yang telah menikah bersedia untuk tidak membawa isteri/suami selama pendidikan. 9) Bersedia mengikuti Latihan Dasar Kemiliteran sesuai dengan peraturan yang berlaku. BAB IV PEMBIAYAAN Pasal 11 (1) Segala biaya penyelenggaraan seleksi penerimaan mahasiswa di Daerah dan Pusat dibebankan pada Anggaran Badan Pertanahan Nasional Pusat.
(2) Biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan termasuk biaya pakaian seragam dan lain-lain serta biaya Latsarmil bagi mahasiswa ditanggung oleh Badan Pertanahan Nasional. BAB V LAIN-LAIN Pasal 12 Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Badan Pertanahan Nasional. BAB VI PENUTUP Pasal 13 Dengan berlakunya Keputusan ini, maka segala ketentuan mengenai Tata Cara dan Persyaratan Penerimaan Mahasiswa Ikatan Dinas dan Tugas Belajar pada Akademi Pertanahan Nasional dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 14 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 22 Juni 1989 KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL Ir. SONI HARSONO Tembusan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Yth. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta. 2. Yth. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara di Jakarta. 3. Yth. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta. 4. Yth. Menteri Keuangan di Jakarta. 5. Yth. Ketua Lembaga Administrasi Negara di Jakarta. 6. Yth. Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara di Jakarta. 7. Yth. Para Deputi di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional di Jakarta. 8. Yth. Para Kepala Biro dan Direktur di Lingkungan Badan Pertanahan Nasional di Jakarta. 9. Yth. Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Badan Pertanahan Nasional di Jakarta. 10. Yth. Direktur Akademi Pertanahan Nasional di Yogyakarta.