BAB III PROSES HADOVER DA PEEBAB TERJADIA HADOVER FAILURE 3.1 Proses Handover Mobile Station (MS) bergerak menjauhi suatu BTS maka daya yang diterima oleh MS akan berkurang. Jika MS bergerak semakin menjauhi Base Station maka daya pancar akan semakin berkurang. Menjauhnya MS pada BTS asal menjadikan MS mendekati BTS lainya. BTS lainnya dikatakan sebagai BTS kandidat yaitu BTS yang akan menerima pelimpahan MS dari BTS sebelumnya. MSC melalui BTS kandidat akan memonitor pergerakan MS dan menangkap daya pancar MS. Diantara BTS kandidat yang menerima daya pancar MS terbesar maka pelimpahan MS akan berada pada BTS tersebut. BTS kandidat yang menerima pelimpahan MS akan melakukan monitoring. Proses monitoring dilakukan oleh MSC dan menginstruksikan pada BTS kandidat tersebut. Pada saat Handover, supervisi dipersingkat. MSC melakukan prioritas pendudukan kanal pada MS yang akan mengalami Handover. BTS kandidat dibuat urutan prioritas. Pada bab ini akan difokuskan pada handover antar BTS dalam satu BSC ( Inter cell - Intra BSC handover ), dimana proses handovernya dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
MSC 2 BSC 3 7 1 5 8 4 5 6 1 1 BTS LAMA BTS BARU MS Gambar 3.1 Tahapan proses Handover antar BTS dalam satu BSC Keterangan gambar : 1. MS menerima sinyal dari BTS lama dan BTS baru, serta melaporkan besar ukuran kuat sinyal yang diterima dari kedua BTS tersebut ke BTS lama dan selanjutnya ke BSC. 2. Di MSC terjadi proses perhitungan untuk menentukan apakah akan dilakukan handover ( HO ) atau tidak. Bila hasilnya memutuskan bahwa perlu dilakukan handover, maka BSC akan mengirimkan sinyal permintaan handover ke MSC, dimana dalam sinyal ini terdapat informasi tentang BTS tujuan handover, yaitu BTS baru yang nantinya akan melayani MS tersebut.
3. MSC akan mengetahui BSC mana yg mengontrol BTS tujuan (BTS baru) dan MSC akan mengirim sinyal permintaan handover ke BSC tersebut. 4. BSC memerintahkan BTS yang baru untuk mengaktifkan trafik channel ( TCH ) yang nantinya akan digunakan oleh MS. 5. BSC akan mengirimkan sinyal perintah melakukan handover ke MS melalui MSC dan BSC. Sinyal ini mengandung informasi radio resource ( frekuensi dan timeslot yang akan digunakan oleh MS di BTS baru ). 6. MS akan berusaha melakukan pendudukan ke trafik channel ( TCH ) di BTS yang baru berdasarkan informasi yang diterimanya pada point 5. Pada saat ini BSC akan memberitahu MSC bahwa permintaan handover telah terdeteksi. 7. MSC akan memerintah BSC untuk me-release trafik channel ( TCH ) yang digunakan oleh MS. 8. BSC memerintahkan BTS lama untuk membubarkan TCH lama. Dan selanjutnya MS akan dilayani oleh BTS yang baru. 3.2 Handover Failure Pada saat mobile station ( MS ) bergerak dari satu BTS ke BTS lainnya, trafik pada BTS sebelumnya harus diubah ke kanal dengan trafik dan kanal kontrol BTS yang baru. Apabila terjadi kegagalan handover akan berakibat dropcall yaitu terputusnya hubungan saat percakapan sedang berlangsung. Ada beberapa faktor penyebab gagalnya handover antara lain : 1. Interferensi yang tinggi ( BCCH ) 2. Setting parameter yang tidak baik 3. Kerusakan Hardware 4. eighbouring cell relation yang tidak perlu
3.2.1 Interferensi BCCH Interferensi dapat timbul dari dua belah pihak, yakni yang berasal dari luar maupun yang berasal dari dalam. Interferensi yang berasal dari luar dapat terjadi karena adjacent interference maupun co-channel interference pada frekuensi BCCH maupun pada frekuensi hopping MA list (co-mal), umumnya pada arah downlink. Sedangkan interferensi yang berasal dari dalam, umumnya terjadi karena MS saling menginterferesi MS satu sama lain pada arah uplink karena pemakaian daya berlebih atau pemakaian daya yang kurang untuk kebutuhan BTS menerima sinyal MS dengan baik. BCCH ( Broadcast Control Channel ) merupakan kanal yang terdapat hanya pada arah downlink (dari BTS menuju MS). BCCH berisi informasi-informasi mengenai keadaan jaringan yang dikirimkan ke MS, seperti informasi cell yang sedang serving dan cell-cell sekeliling, yang dikirimkan secara kontinyu oleh BTS pada MS-MS disekeliling cell yang sedang serving. Adapun ranges frekuensi BCCH untuk operator Telkomsel adalah : - Untuk band GSM : 51 68 - Untuk band DCS : 687-710 3.2.2 eighbouring Cell eighbor cell merupakan bagian yang terpenting dalam proses inter-cell handover, dimana MS dapat melakukan handover dari satu cell ke cell yang lain untuk menghindari kemungkinan terburuk yang dapat menyebabkan drop call, yaitu interferensi, kualitas dan level sinyal baik arah uplink maupun downlink. Suatu serving cell harus mempunyai satu atau lebih neighbor cell dimana daftar dari neighbor cell tersebut dapat ditambahkan atau dikurangi tergantung keperluannya. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Melakukan audit dari daftar neighbor cell yang diperlukan, BTS mana yang paling dekat jaraknya dengan BTS sumber yang dimasukkan
dalam daftar both-way neighbor cell (dapat melakukan handover dua arah, baik keluar maupun masuk). Hal ini dilakukan untuk meminimalkan jumlah neighbor cell. 2. Menambah daftar neighbor cell sebanyak mungkin yang dibutuhkan untuk handover. 3. Setelah menambah daftar neighbor cell, maka perlu dilakukan audit ulang berdasarkan jumlah handover attempt yang terjadi antara BTS sumber dan neighbor cell yang telah ditambah dalam daftar. Penghapusan neighbor cell dalam daftar dilakukan sebagai hasil audit. Bilamana terdapat neighbor cell dengan jumlah handover attempt sedikit, atau bahkan tidak ada attempt sama sekali akan dihapus dari daftar neighbor cell. 3.2.3 Parameter Parameter Handover Di dalam proses handover terdapat beberapa parameter-parameter penting, dimana bila parameter - parameter itu tidak sesuai standar ( yang telah ditentukan oleh vendor dan operator ) dapat mengakibatkan terjadinya Handover Failuer. Adapun beberapa parameter yang berpengaruh didalam proses Handover adalah : 1. HO MARGI PBGT : Parameter ini untuk menentukan batas dalam proses power budget. Margin handover mencegah handover diulang antara sel-sel yang berdekatan. 2. HO MARGI LEV : Parameter ini untuk menentukan ambang batas terjadinya handover yang disebabkan oleh level sinyal. 3. HO MARGI QUAL : Parameter ini untuk menentukan ambang batas terjadinya handover yang disebabkan oleh kualitas sinyal. 4. HO LEVEL UMBRELLA : Parameter ini untuk menentukan level sinyal minimum dari sel yang berdekatan, ketika handover diperbolehkan ke sel umbrella yang bersebelahan ( berbeda band ). 5. FAST MOVIG THRESHOLD : Parameter ini untuk mendefinisikan batas
batas yang di komparasikan dengan counter identifikasi ( MS bergerak cepat ) dalam sel yang berdekatan. Jika batas tersebut telah terpenuhi maka penggilan akan handover dari makro sel ke mikro sel ( dalam kasus ini GSM ke DCS ). 6. HO PRIORIT LEVEL : Parameter ini untuk menentukan tingkat prioritas untuk sel yang berdekatan. Tingkat prioritas digunakan untuk evaluasi target sel dengan proses pengendalian handover. Dengan menggunakan tingkat prioritas untuk algoritma handover, hal ini memungkinkan untuk memperhitungkan lokasi sel yang berdekatan. 7. RX LEV MI CELL : Parameter ini untuk menentukan level sinyal minimum dari sebuah sel yang berdekatan, ketika handover diperkenankan ke salah satu dari mereka. 8. HO LOAD FACTOR : Parameter ini untuk menentukan seberapa besar prioritas dari BTS target akan berkurang jika BTS kelebihan beban. Parameter ini hanya digunakan untuk BTS-BTS dalam satu BSC karena BSC tidak dapat memperoleh informasi tentang BTS-BTS yang lain. Tabel 3.1 Parameter Parameter value Handover
HADOVER AALSIS Handover Analysis Check succesfull handovers per Cel External? Start inter BSC/ MSC analysis Is success < x%? Check Handover Activity Change frequency Does co-channel exist? More than y handovers performed? Correct parameter settings Does default parameter settings? Check site location, site to site distance, co-sited? Check Handover Flow Fix faulty hardware Does cell have HW problem? Uneven flow? Difference in performance in out & incoming? Add eighbour Is Target Cell Missing? Focus on bad direction ED Select worst relation Gambar 3.2 Flowchat Handover analisis
Keterangan flowchart : 1. Memeriksa keberhasilan handover per sel 2. Memeriksa tingkat keberhasilan handover misalnya X%. 3. Memeriksa kegiatan handover dari jumlah handover yang dilakukan. Jika jumlahnya di atas nilai tertentu misalnya, kemudian diambil sebagai pertimbangan. 4. Memeriksa lokasi site, apakah jaraknya site ke site atau berada dalam site yang sama. 5. Memeriksa aliran handover, apakah seimbang antara yang masuk dan keluar 6. Memeriksa perbedaan kinerja handover yang masuk dan keluar 7. Memfokuskan pada arah yang buruk 8. Memeriksa hubungan terburuk dan memilih salah satu sel 9. Memeriksa sel apakah itu masalah eksternal atau internal. Jika eksternal, mulai menganalisa antar BSC / MSC 10. Memeriksa rencana frekuensi. kemungkinan ada masalah dengan co-channel atau adjacent channel 11. Memeriksa apakah pengaturan parameternya sudah benar. Jika ditemukan masalah, diubah sesuai dengan parameter standar 12. Memeriksa apakah sel memiliki masalah HW ( hardware ). Jika masalah ditemukan, memperbaiki perangkat keras 13. Adakah target sel yang hilang. Jika masalah ditemukan, menambahkan tetangga yang ada disekitarnya.