DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang. Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing, perlu

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN (INPASSING) JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

2017, No Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun

- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BPKP. Auditor. Jabatan fungsional. Perpindahan Jabatan. Perlakukan Khusus. Pengangkatan.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

2017, No Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 77, Tamba

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

2017, No Republik Indonesia Nomor 3676); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 22/MEN/2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

2014, No

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Indonesia Nomor 5949); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Re

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

PEDOMAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS

2018, No Nomor 1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Per

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia N

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

iv. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BERSAMA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 06/PKS/M/2007 NOMOR 44 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG UJIAN PENYESUAIAN IJAZAH BAGI PEGAWAI NON TUGAS BELAJAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

2017, No Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keterampilan melalui Penyesuaian/Inpassing di Lingkungan Badan Pengawas Obat dan Ma

BADAN PUSAT STATISTIK

2015, No.75 2 Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2017, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS JENDERAL,

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 38 TAHUN 2010 TENTANG PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

2017, No Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Repu

Transkripsi:

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir sebagaimana diatur dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3676); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

- 2 - Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4332); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4019); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263), sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 164); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121,

- 3 - Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5258); 9. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2012; 10. Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2013 tentang Badan Tenaga Nuklir Nasional; 11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/75/M.PAN/7/2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka Penyusunan Formasi Pegawai Negeri Sipil; 12. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; 13. Peraturan Bersama Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2014 dan Nomor 33 Tahun 2014 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka kreditnya; 14. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 15 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; 15. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 14 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Tenaga Nuklir Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 16 Tahun 2014; dan 16. Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Pranata Nuklir;

- 4 - MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/ INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR. Pasal 1 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi Pejabat Pembina Kepegawaian dalam melaksanakan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir di lingkungan masing-masing. Pasal 2 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 3 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

- 5 - Ditetapkan di Jakarta pada tanggal KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, DJAROT SULISTIO WISNUBROTO Diundangkan di Jakarta pada tanggal MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, YASONNA H. LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR Salinan sesuai dengan aslinya, KEPALA BIRO HUKUM, HUMAS, DAN KERJA SAMA, TOTTI TJIPTOSUMIRAT

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR BAB I PENDAHULUAN A. UMUM 1. Berdasarkan Pasal 40 ayat (1) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya menyatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang pada saat ditetapkan Peraturan Menteri tersebut, telah dan masih melaksanakan tugas di bidang Kepranatanukliran berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang, dapat dilaksanakan penyesuaian/inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir. 2. Berdasarkan Pasal 40 ayat (4) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya menyatakan bahwa pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir sebagaimana dimaksud pada angka 1 hanya berlaku bagi Instansi yang belum pernah mengangkat Pranata Nuklir melalui penyesuaian/inpassing.

- 2-3. Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Nuklir perlu melakukan pembinaan dan pengembangan karier PNS yang menjalankan tugas Kepranatanukliran sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 4. Dalam rangka pembinaan, pengembangan karier, dan peningkatan profesionalitas PNS yang menjalankan tugas Kepranatanukliran sesuai peraturan perundang-undangan perlu menetapkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya. 5. Untuk menjamin adanya kesamaan persepsi dan keseragaman pemahaman dalam pelaksanaan penyesuaian/inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir, maka perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional tentang Petunjuk Teknis Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir. B. TUJUAN Peraturan ini digunakan sebagai pedoman bagi pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengangkatan melalui penyesuaian/inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan mempermudah serta menyeragamkan pemahaman dalam mekanisme pelaksanaan penyesuaian/inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir kepada PNS yang telah dan masih menjalankan tugas di bidang Kepranatanukliran berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang.

- 3 - C. PENGERTIAN Dalam Petunjuk Teknis ini, yang dimaksud dengan: 1. Jabatan Fungsional Pranata Nuklir adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melaksanakan kegiatan Kepranatanukliran. 2. Pranata Nuklir adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh untuk melaksanakan kegiatan Kepranatanukliran. 3. Kepranatanukliran adalah kegiatan ilmiah dan profesional yang berkaitan dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) nuklir dan pengelolaan perangkat nuklir. 4. Pranata Nuklir Keterampilan adalah Pranata Nuklir yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mempergunakan prosedur dan teknik kerja tertentu. 5. Pranata Nuklir Keahlian adalah Pranata Nuklir yang dalam pelaksanaan pekerjaannya didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan, metodologi, dan teknik analisis tertentu. 6. Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Nuklir adalah BATAN. 7. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan Manajemen ASN di instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 8. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Pusat adalah Menteri, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Kepresidenan, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara dan Pimpinan Kesekretariatan Lembaga lain yang dipimpin oleh Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan bukan merupakan bagian dari Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian. 9. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Daerah Provinsi adalah Gubernur.

- 4-10. Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) Daerah Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota. 11. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

- 5 - BAB II PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING A. Tata Cara Pelaksanaan Penyesuaian/Inpassing 1. PNS yang dapat melaksanakan penyesuaian/inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir yaitu PNS yang pada saat ditetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya, telah dan masih menjalankan tugas di bidang Kepranatanukliran berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang. 2. PNS yang akan melaksanakan penyesuaian/inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir Keterampilan harus memenuhi syarat: a. berijazah paling rendah Diploma III Fisika/Kimia atau ilmu eksakta lainnya; b. menduduki pangkat paling rendah Pengatur golongan ruang II/c; c. telah memiliki pengalaman kerja di bidang Kepranatanukliran paling singkat 5 (lima) tahun; d. berusia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun; e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; f. mengikuti dan lulus uji kompetensi; g. memperhatikan formasi jabatan; h. mendapat rekomendasi dari Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Nuklir; i. tidak sedang menjalani/dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat pada masa penyesuaian/inpassing; dan j. tidak sedang menjalani pembebasan sementara dari jabatan fungsional tertentu lainnya.

- 6-3. PNS yang akan melaksanakan penyesuaian/inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir Keahlian harus memenuhi syarat: a. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV Fisika/Kimia atau ilmu eksakta lainnya; b. menduduki pangkat paling rendah Penata Muda golongan ruang III/a; c. telah memiliki pengalaman kerja di bidang Kepranatanukliran paling singkat 5 (lima) tahun; d. berusia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun; e. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; f. mengikuti dan lulus uji kompetensi; g. memperhatikan formasi jabatan; h. mendapat rekomendasi dari Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Nuklir; i. tidak sedang menjalani/dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat pada masa penyesuaian/inpassing; dan j. tidak sedang menjalani pembebasan sementara dari jabatan fungsional tertentu lainnya. 4. Persyaratan uji kompetensi akan dilaksanakan dengan cara verifikasi dan penilaian terhadap data pada pengalaman kerja di bidang Kepranatanukliran, yang terdapat dalam Daftar Riwayat Hidup. 5. Pejabat Pembina Kepegawaian menyampaikan usul kepada Kepala BATAN selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Nuklir untuk mendapatkan rekomendasi dengan melampirkan: a. surat pernyataan dari atasan langsung dan/atau pimpinan unit kerja/instansi yang menyatakan bahwa yang bersangkutan masih dan telah menjalankan tugas di bidang Kepranatanukliran berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran A yang merupakan bagian tidak

- 7 - terpisahkan dari Peraturan ini; b. fotokopi Ijazah paling rendah Diploma III untuk Pranata Nuklir Keterampilan atau Sarjana (S1)/Diploma IV untuk Pranata Nuklir Keahlian yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; c. fotokopi surat keputusan kenaikan pangkat terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; d. fotokopi penilaian prestasi kerja 1 (satu) tahun terakhir yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; e. fotokopi surat keputusan pengangkatan dalam jabatan struktural atau jabatan fungsional yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang; f. Daftar Riwayat Hidup sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran B yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini; dan g. Surat pernyataan bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir, tidak rangkap jabatan, dan bertanggung jawab dalam menjalankan tugas Kepranatanukliran sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran C yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. 6. Kepala BATAN dalam memberikan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada angka 5 sesuai dengan formasi yang lowong dengan melakukan penilaian: a. administrasi; dan b. kompetensi bidang Kepranatanukliran. 7. Penilaian administrasi sebagaimana dimaksud pada angka 6 huruf a dituangkan dalam formulir sebagaimana tersebut dalam Anak Lampiran D yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. 8. Usul Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir disampaikan oleh PPK kepada Kepala BATAN u.p. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan dengan alamat Jl. Lebak Bulus Raya No. 9, Pasar Jumat, Jakarta Selatan 12440.

- 8-9. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BATAN memverifikasi kelengkapan dan kesesuaian terhadap: a. kelengkapan berkas dan lampiran usulan yang diterima sesuai dengan yang disyaratkan; b. kesesuaian antara PNS yang diusulkan dengan formasi Jabatan Fungsional Pranata Nuklir; dan c. kesesuaian pendidikan, pangkat dan golongan ruang, masa kerja kepangkatan terakhir untuk menentukan jenjang jabatan dan jumlah angka kredit dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir. 10. Kepala BATAN akan menyampaikan rekomendasi bagi PNS yang dapat melaksanakan penyesuaian/inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dengan menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran E yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. 11. Berdasarkan rekomendasi Kepala BATAN sebagaimana dimaksud pada angka 10, selanjutnya PPK instansi yang bersangkutan menetapkan surat keputusan penyesuaian/inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir. 12. Angka kredit kumulatif untuk penyesuaian/inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir Keterampilan dan Pranata Nuklir Keahlian tercantum dalam Anak Lampiran F dan Anak Lampiran G yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini. 13. Jenjang jabatan dalam masa penyesuaian/inpassing ditetapkan berdasarkan pangkat terakhir yang dimilikinya. 14. Masa kerja dalam pangkat terakhir untuk penyesuaian/inpassing dihitung dengan pembulatan ke bawah, yaitu: a. Kurang dari 1(satu) tahun, dihitung kurang dari 1 (satu) tahun; b. 1 (satu) tahun sampai dengan kurang dari 2 (dua) tahun, dihitung 1 (satu) tahun; c. 2 (dua) tahun sampai dengan kurang dari 3 (tiga) tahun, dihitung 2 (dua) tahun; d. 3 (tiga) tahun sampai dengan kurang dari 4 (empat) tahun, dihitung 3 (tiga) tahun; dan

- 9 - e. 4 (empat) tahun atau lebih, dihitung 4 (empat) tahun; 15. PNS yang dalam masa penyesuaian/inpassing telah dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya, maka sebelum dilakukan penyesuaian/inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir terlebih dahulu dinaikkan pangkatnya agar dalam penyesuaian/inpassing telah mempergunakan pangkat terakhir. 16. PNS yang telah mendapatkan penyesuaian/inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir, untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi harus memenuhi angka kredit dan syarat lain yang ditentukan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. B. Jangka Waktu Penyesuaian/Inpassing Batas waktu Penyesuaian/Inpassing dilakukan paling lambat pada tanggal 30 November 2015. Batas waktu Penyesuaian/Inpassing merupakan batas waktu terakhir masuknya berkas usulan dari unit kerja/instansi ke BATAN dengan tanda terima dari BATAN bahwa berkas usulan telah diterima BATAN sebagaimana tercantum dalam Anak Lampiran H yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.

- 10 - BAB III PENUTUP 1. Apabila dalam pelaksanaan Peraturan ini dijumpai kesulitan, agar ditanyakan kepada BATAN untuk mendapatkan penyelesaian. 2. Demikian untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, DJAROT SULISTIO WISNUBROTO

- 11 - ANAK LAMPIRAN A SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NIP : Instansi : Jabatan : (paling rendah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama) menyatakan bahwa, Nama : NIP : Pangkat/Gol. Ruang/ T.M.T. : Unit Kerja : telah dan masih menjalankan tugas di bidang Kepranatanukliran dengan pengalaman selama.. tahun untuk dilaksanakan penyesuaian/inpassing ke dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir..., Yang membuat rekomendasi, (.) NIP...

- 12 - ANAK LAMPIRAN B DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. KETERANGAN PERORANGAN 1. Nama lengkap 2. NIP 3. Pangkat/Golongan 4. Tempat dan tanggal lahir 5. Unit Kerja Instansi Kedeputian Pusat/Balai Besar/UPT/Biro Bidang/Bagian/Balai II. PENDIDIKAN NO. STRATA D.III/S0 NAMA PERGURUAN TINGGI JURUSAN TAHUN LULUS 2. S1 3. S2 4. S3 III. DIKLAT DI DALAM DAN LUAR NEGERI NO. NAMA DIKLAT LAMANYA TEMPAT

- 13 - IV. RIWAYAT JABATAN STRUKTURAL NO. JABATAN STRUKTURAL ESELON TMT JABATAN V. RIWAYAT JABATAN FUNGSIONAL NO. JENJANG JABATAN FUNGSIONAL TMT JABATAN VI. TANDA JASA/PENGHARGAAN NO. NAMA TANDA JASA/PENGHARGAAN TAHUN PEROLEHAN NAMA NEGARA/ INSTANSI YANG MEMBERIKAN

- 14 - VII. DAFTAR KARYA TULIS ILMIAH NO. JUDUL PUBLIKASI TAHUN VIII. PENGALAMAN KERJA DI BIDANG KEPRANATANUKLIRAN NO. PEKERJAAN/KEGIATAN KEPRANATANUKLIRAN JABATAN TAHUN Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhnya sebagaimana bukti pendukung terlampir. Apabila di kemudian hari terdapat keterangan yang tidak benar, saya bersedia dituntut di muka pengadilan dan bersedia menerima segala tindakan yang diambil oleh Instansi Pembina Jabatan Fungsional Pranata Nuklir., Yang membuat

- 15 - (..) ANAK LAMPIRAN C SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : NIP : Unit Kerja : Instansi : Pangkat/Gol. Ruang/ T.M.T. : Dengan ini menyatakan bahwa sesungguhnya, saya: 1. Bersedia diangkat dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir. 2. Tidak rangkap jabatan, baik jabatan struktural maupun jabatan fungsional lainnya. 3. Bertanggung jawab dalam menjalankan tugas Kepranatanukliran. Demikian Surat Pernyataan ini saya buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..., Yang membuat pernyataan, (.) NIP...

- 16 - ANAK LAMPIRAN D PENILAIAN ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR 1. Nama : 2. NIP : 3. Pangkat/Gol. Ruang : 4. Jabatan : 5. Umur : 6. T.M.T. CPNS : 7. Masa Kerja : 8. Pendidikan Terakhir : 9. Pengalaman Kerja : Lampiran: o Foto kopi ijazah o Foto kopi SK Kenaikan Pangkat terakhir o Foto kopi SK Pengangkatan Dalam Jabatan Struktural atau Fungsional o Foto kopi Penilaian Prestasi Kerja dalam 1 (satu) tahun terakhir o Daftar Riwayat Hidup Mengetahui,. (PTP/Es. II) Nama NIP..., (Ybs.).

- 17 - ANAK LAMPIRAN E REKOMENDASI KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR NOMOR :. Berdasarkan surat usulan dari.. nomor...... tanggal... hal...., maka nama-nama dengan data sebagai berikut: NO. NAMA PANGKAT/ JENJANG ANGKA GOL. RUANG JABATAN KREDIT 1. 2. dst. dapat dilaksanakan penyesuaian/inpassing dalam Jabatan Fungsional Pranata Nuklir. Demikian surat rekomendasi ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..., KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL...... Tembusan: 1. Kepala BKN/Kantor Regional BKN yang bersangkutan 2. Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota atau Biro/Bagian Kepegawaian Instansi yang bersangkutan;*) 3. Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit;

- 18-4. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Bagian Keuangan daerah yang bersangkutan;*) 5. Pejabat instansi lain yang berkepentingan. *) Coret yang tidak perlu atau disesuaikan. ANAK LAMPIRAN F ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR KETERAMPILAN NO. GOL/ RUANG 1. II / c 2. II / d 3. III / a 4. III / b 5. III / c 6. III / d IJAZAH/STTB YANG SETINGKAT Diploma III/ Sarjana Muda Diploma III/ Sarjana Muda Diploma III/ Sarjana Muda Diploma III/ Sarjana Muda Diploma III/ Sarjana Muda Diploma III/ Sarjana Muda ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN <1 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN 4 TAHUN/ LEBIH 60 65 70 75 79 80 85 89 94 99 100 112 123 134 146 150 163 174 185 197 200 223 246 270 292 300 300 300 300 300

- 19 - ANAK LAMPIRAN G ANGKA KREDIT KUMULATIF UNTUK PENYESUAIAN/INPASSING DALAM JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR KEAHLIAN ANGKA KREDIT DAN MASA KEPANGKATAN NO. GOL/ IJAZAH/STTB 4 TAHUN/ RUANG YANG SETINGKAT < 1 TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3 TAHUN LEBIH 1. III / a Sarjana/ D IV 100 112 124 136 148 2. III / b Sarjana/ D IV 150 162 174 186 197 Magister (S2) 150 166 177 188 199 Sarjana/ D IV 200 225 247 271 294 3. III / c Magister (S2) 200 226 249 273 296 Doktor (S3) 200 227 251 275 298 Sarjana/ D IV 300 325 345 368 391 4. III / d Magister (S2) 300 326 347 370 393 Doktor (S3) 300 327 351 372 395 Sarjana/ D IV 400 437 468 502 536 5. IV / a Magister (S2) 400 438 471 503 539 Doktor (S3) 400 440 474 505 542 Sarjana/ D IV 550 587 618 652 686 6. IV / b Magister (S2) 550 588 621 655 689 Doktor (S3) 550 590 624 658 692 Sarjana/ D IV 700 737 768 702 736 7. IV / c Magister (S2) 700 738 771 705 739 Doktor (S3) 700 740 774 798 742 Sarjana/ D IV 850 897 938 960 994 8. IV / d Magister (S2) 850 898 941 963 997 Doktor (S3) 850 900 944 966 1000 9. IV / e Sarjana/ D IV 1050 1050 1050 1050 1050

- 20 - Magister (S2) 1050 1050 1050 1050 1050 Doktor (S3) 1050 1050 1050 1050 1050 ANAK LAMPIRAN H TANDA TERIMA BERKAS USULAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR Bersama ini dinyatakan bahwa pada hari.. tanggal telah diterima dengan baik berkas usulan penyesuaian/inpassing Jabatan Fungsional Pranata Nuklir atas nama : 1. Nama : 2. NIP : 3. Pangkat/Gol. Ruang :. 4. Jabatan : 5. Instansi : 6. T.M.T. CPNS : 7. Pendidikan Terakhir : Demikian dinyatakan untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya..., Yang menyatakan,..

- 21 -