BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
2016 IMPLEMENTASI SEKOLAH BERBUD AYA LINGKUNGAN D AN PED ULI LINGKUNGAN WARGA SEKOLAH D I SMA NEGERI 9 BAND UNG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Wini Oktaviani, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses dimana terdapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Septi Rotari, 2016

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Moh Dendy FB,2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berakhlak mulia dan mampu menempatkan dirinya dalam situasi apapun. Karakter

Kuesioner Penelitian

kabel perusahaan telekomunikasi dan segala macam (Setiawan, 2014).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran, kerusakan lingkungan serta sumber daya dan konservasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tasya Fildzah Shabrina, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, untuk mencapai proses pembelajaran yang bermutu baik. pendidikan yang berkualitas. Sampai detik ini komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter di sekolah memiliki peran yang sangat penting

2015 PENERAPAN JAJANAN SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Menanamkan kesadaran dan. keluarga, sekolah, dan masyarakat (Sumaatmadja, 2001:56).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mempelajari geografi sebagai ilmu pengetahuan tidak lepas dari fenomenafenomena

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan lingkungan hidup. Afandi (2013) mengatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. oleh tiap-tiap individu sebagai warga negara. Karena itu, apakah negara tersebut

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya. Peningkatan pendapatan di negara ini ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan jenjang Pendidikan wajib. DIKTI/ Kep/ 2000 : Perubahan-perubahan yang dihadapi dalam

APLIKASI PEMBELAJARAN BERBASIS LEARNSCAPE

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Peran Sekolah dalam Mengembangkan Good Habits di SDN Panyileukan 3 Bandung

PEMBINAAN KARAKTER KEWARGANEGARAAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap warga negara Indonesia hendaknya memiliki sikap dan perilaku untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sampah adalah kumpulan berbagai material buangan (limbah) berbentuk cair,

I. PENDAHULUAN. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi dan hak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. satu usaha pembangunan watak bangsa. Pendidikan ialah suatu usaha dari setiap diri

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Jenjang Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Pasal 1 Ayat (2) Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013.

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa erat hubungannya dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena ketidak-konsistenan antara pendidikan dan keberhasilan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dilaksanakan secara tertib dan terencana yang bertujuan untuk

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

Oleh: DWI HARYATI K

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asep Sutiawan, 2013

sekolah dengan upaya promotif dan preventif (Simon, 2007).

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

BAB I PENDAHULUAN. untuk mampu berkarya, menciptakan karya yang berguna baik untuk dirinya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena sampah merupakan awal dari penyebab berbagai penyakit

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan seumur hidup ( long life education) akan terwujut jika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. penelitian yang dirumuskan dari gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fitri Rahmawati, 2013

PARTISIPASI GURU DALAM MENUMBUHKAN RASA PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP DI SMP NEGERI 2 PAPAR KABUPATEN KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

I. PENDAHULUAN. membentuk kehidupan secara bersama-sama dan saling melengkapi antar

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. longsor, dan kekeringan semakin tidak terkendali. Fenomena kembar yaitu el-nino

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan (Nuraida dkk, 2014). Sedangkan pada kenyataannya masih banyak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan hidup manusia di zaman modernisasi, namun pendidikan terasa

STUDI TENTANG KESADARAN HUKUM SISWA DALAM BERLALU LINTAS:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementrian Negara

BAB I PENDAHULUAN. Dara Sopyan, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Semua kegiatan manusia pada awalnya adalah untuk memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harus menerapkan sistem jemput bola, dan bukan hanya menunggu bola. Dalam

I. PENDAHULUAN. Masalah sampah memang tidak ada habisnya. Permasalahan sampah sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ADIWIYATA MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG BERBUDAYA LINGKUNGAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iwan Sholahudin, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan besar yang dihadapi oleh. umumnya dan dunia pendidikan khususnya adalah merosotnya moral peserta

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan, firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 117:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lingkungan hidup sebagai sumber kehidupan saat ini mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat menimbulkan banyak masalah bila manusia tidak mampu mengambil

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini bersentuhan dengan Undang - undang Nomor 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enok Yanti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. PBB tentang lingkungan hidup pada bulan Juni Pemerintah Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Rakhman Firdaus, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

PENANAMAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DAN DISIPLIN MELALUI PROGRAM BERJUMPA (BERSIH JUM AT PAGI)

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku buruk tentang sampah. Masyarakat membuang sampah sembarangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan lembaga pendidikan dasar dan menengah dijajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. sejumlah tahapan belajar yang didesain untuk siswa dengan petunjuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fitri Rahmawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan teknis (skill) sampai pada pembentukan kepribadian yang kokoh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kepedulian masyarakat Indonesia terhadap lingkungan masih bisa terhitung rendah, hal ini bisa dilihat dari hasil perhitungan Kementrian Lingkungan Hidup (KemenLH) 2013 yang dilansir dalam http://www.portalkbr.com/berita/nasional/ 2537314_4202.html, menyebutkan bahwa: Tingkat kepedulian masyarakat terhadap lingkungan hanya 57 persen. Deputi Mentri Lingkungan Hidup bidang pemberdayaan masyarakat, Ilyas Asaad mengatakan angka tersebut mengindikasikan masyarakat belum berprilaku peduli lingkungan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat peduli lingkungan itu 0,57 persen atau 57 persen, artinya ada pemahaman di masyarakat tentang lingkungan hidup tetapi tidak seperti yang diharapkan, tetapi problem lainnya adalah paham tetapi belum melaksanakannya. Jadi sekarang paham ini bagaimanan dia ikut terlibat pola lingkungan hidup, karena lingkungan hidup itu tidak hanya pemerintah, swasta dan masyarakat, tetapi tiga pilar itu perlu bersama-sama. Tingkat kepedulian yang masih rendah hanya 57 persen menyisakan banyak permasalahan yang ditimbulkan dari masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan, ketidak pedulian masyarakat terhadap lingkugannya mengakibatkan berbagai kerusakan terhadap lingkungan. Masalah lingkungan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja tetapi harus adanya kerja sama dari semua pihak dalam menangani masalah lingkungan ini. Sebagai warga negara yang baik, setiap orang harus mengetahui apa yang menjadi hak, kewajiban dan larangan terhadap lingkungan seperti yang terdapat dalam undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengolahan lingkungan hidup, dengan masyarakat mengetahui hak, kewjiban dan larangan terhadap lingkungan diharapkan dapat menjaga lingkungan yang ada di sekitarnya.

2 Masalah kerusakan lingkungan menjadi isu-isu strategis dalam hal pendidikan karakter yang belakangan ini sering dibahas oleh pemerintah, pendidikan karakter wajib diterapkan disekolah-sekolah untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa supaya memiliki karakter yang baik, salah satunya karakter peduli lingkungan. Pembentukan karakter dibutuhkan dalam upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi negara ini salah satunya masalah kerusakan lingkungan, salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia menurut Mu in (2011: 326), adalah sebagai berikut: Kerusakan lingkungan alam akibat gejala alam maupun akibat ulah manusia yang belakangan menjadi masalah serius di Indonesia. Kerusakan alam adalah fenomena yang membutuhkan perhatian dalam kaitannya pembangunan karakter manusia karena kerusakan alam disebabkan karakter yang serakah, yang tak menghormati lingkungan, dan mungkin juga dibiasakan oleh karakter manusia yang terbentuk. Berdasarkan pendapat di atas, karakter manusia dalam hal ini karakter peduli lingkungan sangat diperlukan oleh bangsa ini untuk mencegah kerusakan lingkungan yang belakangan menjadi permasalahan bangsa Indonesia, dengan manusia peduli terhadap lingkungan maka kerusakan terhadap lingkungan akan berkurang. Kepedulian terhadap lingkungan bisa dilakukan dari lingkup yang terkecil yaitu lingkungan keluarga, dengan banyak menanam pohon di sekitar rumah dan mengolah sampah organik dan anorganik. Selain melalui keluarga, sikap peduli lingkungan bisa dilakukan di sekolah, dimana siswa diajarkan supaya peduli terhadap lingkungan yang ada disekitarnya. Pencegahan dan memperbaiki lingkungan salah satunya dilakukan oleh SMP Negeri 7 Bandung dengan mengembangkan sekolah berbudaya lingkungan hidup yang mulai dirintis pada tahun 2007 sampai sekarang. Fasilitas pendukung dalam mengembangakan sekolah berbudaya lingkungan hidup sudah lengkap, mulai dari tempat sampah yang membedakan anatara sampah organik dan anorganik, tempat cuci tangan bagi siswa setelah melakukan aktifitas, lingkungan sekolah bebas asap rokok, sekolah yang banyak membudidayakan berbagai

3 tanaman dalam lingkungan sekolah, bahkan sekolah pertama yang mempunyai kantin tanaman yang hasilnya diperdagankan dan dibeli oleh warga sekolah ataupun pihak lain yang sedang berkunjung kesekolah tersebut. Adanya berbagai fasilitas yang sudah lengkap di atas, peduli sebagian siswa terhadap lingkungan masih kurang, hal ini peneliti dapatkan dari hasil pra penelitian yang dilakukan dengan melakukan wawancara kepada salah seorang guru, dari hasil wawancara tersebut guru menyatakan bahwa masih ada siswa yang harus disuruh ketika ada sampah bekas orang lain yang tergeletak di dekatnya, selain itu ketika ada kotoran dalam tanaman dan melakukan penyemprotan terhadap tanaman yang sudah layu yang membersihkan bukan siswa tetapi masih guru, selain itu ketika akan memulai pelajaran siswa masih harus diingatkan oleh guru dalam hal kebersihan di ruang kelas mereka. Seharusnya siswa tidak lagi disuruh oleh guru ketika ada sampah dan tanaman yang terlihat layu, siswa seharusnya bisa dengan sadar membuang sampah walaupun sampah tersebut bukan bekas makanan miliknya. Ketika siswa masih disuruh dan belum sadar dalam membuang sampah maka kesadaran siswa akan terlihat ketika ada yang mengingatkan saja, ketika tidak ada yang mengingatkan maka dikhawatirkan akan membuang sampah sembarangan atau melakukan tindakan-tindakan lain yang bisa merusak lingkungan. Peduli lingkungan menurut Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitain dan Pengembangan Pusat Kurikulum (2010: 10) yaitu Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Berdasarkan pengertian di atas, sebagai manusia setiap orang harus menjaga lingkungan dan berupaya memperbaiki kerusakan lingkungan yang sudah terjadi. Dengan masyarakat peduli terhadap lingkungan maka permasalahan-

4 permasalahan lingkungan yang saat ini sudah terjadi tidak akan semakin besar, peduli terhadap lingkungan bisa dilakukan dengan memulai dari diri sendiri. Adapun cara yang bisa dilakukan dalam mengungkap dan menilai karakter peduli lingkungan pada siswa, berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya, menurut penelitiannya adalah sebagai berikut: Basri (2012: 89) temuan yang didapatkan dari hasil Dapat disusun sebuah model atau perangkat asesmen alternatif dalam mengungkap dan menilai karakter peduli lingkungan siswa. Perangkat asesmen yang digunakan yaitu lembar jurnal harian yang dianggap dapat mengungkap pencapaian karakter peduli lingkungan siswa. Selain itu, angket dapat digunakan sebagai sumber informasi mengenai tanggapan siswa terhadap penguasaan jurnal harian dalam menilai karakter peduli lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian di atas yang menyatakan bahwa dalam mengungkap dan menilai karakter peduli lingkungan dapat digunakan perangkat asesmen alternatif melalui jurnal harian. Apabila dalam melakukan penilaian karakter peduli lingkungan siswa melakukan cara seperti itu, menurut saya kurang efektif karena hanya dilakukan pada saat mata pelajaran tertentu saja dan membutuhkan waktu yang lama. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai sejauh mana meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup. Dengan demikian, judul skripsi ini adalah Meningkatkan karakter peduli lingkungan melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup (Studi Deskriptif di SMP N 7 Bandung). B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka secara umum penulis merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana karakter peduli lingkungan siswa pada sekolah berbudaya lingkungan hidup?

5 Sedangkan secara khusus penelitian ini dibatasi pada masalah-masalah sebagai berikut: 1. Apa saja program yang dikembangakan sekolah dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan pada siswa? 2. Apa saja pendekatan dan metode yang digunakan dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup? 3. Apa saja hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan pada siswa? 4. Bagaimana upaya-upaya mengatasi hambatan yang dilakukan dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini secara umum adalah mengetahui karakter peduli lingkungan siswa pada sekolah berbudaya lingkungan hidup. Sedangkan secara khusus penelitian ini mempunyai tujuan untuk: 1. Mengetahui program yang dikembangakan sekolah dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan pada siswa. 2. Mengetahui pendekatan dan metode yang digunakan dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup. 3. Mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan pada siswa. 4. Mengidentifikasi upaya-upaya mengatasi hambatan yang dilakukan dalam meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa. D. Manfaat Penelitian

6 Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengharapkan penelitian ini bermanfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Dari Segi Teoritis Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini yaitu dapat memberikan sumbangsih teori dalam hal pengembangan karakter peduli lingkungan siswa yang dapat dikembangkan dalam pelajaran PKn. 2. Manfaat Dari Segi Kebijakan Manfaat kebijakan dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan penelitian bagi pemerintah mengenai pentingnya peduli lingkungan ditanamkan kepada siswa-siswa di sekolah, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menegah Atas (SMA) karena permasalahan lingkungan hidup yang ditimbulkan dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab mengakibatkan dampak terhadap lingkungan. 3. Manfaat Dari Segi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis bagi pihakpihak sebagai berikut: a. Bagi guru PKn; meningkatnya pengetahuan terhadap guru dalam mengetahui cara-cara untuk mengembangkan karakter peduli lingkungan terhadap siswa-siswanya. b. Bagi siswa; meningkatnya karakter peduli lingkungan siswa sehinnga dapat menjaga lingkungan sekolah maupun lingkungan yang ada disekitarnya. c. Bagi warga sekolah lainnya; dapat meningkatnya karakter peduli lingkungan terhadap siswa melalui berbagai metode yang diterapkan.

7 d. Bagi penulis; meningkatkan wawasan, memperoleh pengalaman langsung dan mengetahui karakter peduli lingkungan pada siswa di sekolah berbudaya lingkungan hidup. 4. Manfaat Dari Segi Isu Penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan kepada semua pihak tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup dan mengembangkan karakter peduli lingkungan pada siswa-siswa di sekolah. E. Struktur Organisasi Skripsi Sistematika penulisan dari penelitian yang berjudul meningkatkan karakter peduli lingkungan melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup (Studi Deskriptif di SMP N 7 Bandung) adalah sebagai berikut: 1. BAB I pendahuluan yang berisikan mengenai latar belakang penelitian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lokasi dan subjek penelitian dan struktur organisasi skripsi. 2. BAB II kajian pustaka membahas mengenai meningkatkan karakter peduli lingkungan siswa melalui sekolah berbudaya lingkungan hidup yang meliputi, pengertian karakter, dasar pembentukan karakter, fungsi karakter, karakter peduli lingkungan, dan sekolah berbudaya lingkungan hidup. 3. BAB III metode penelitian yang meliputi pendekatan dan metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, persiapan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan dan analisis data. 4. BAB IV hasil penelitian dan pembahasan yang berisi mengenai gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. 5. BAB V kesimpulan dan rekomendasi, kesimpulan merupakan hasil dari penelitian yang didalamnya menjawab dari perumusan masalah,

8 sedangkan rekomendasi berisi masukan tertulis kepada pihak sekolah, guru, siswa, orang tua dan peneliti selanjutnya.