BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas. 21

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian adalah suatu cara yang dilakukan dalam penyelidikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. sering disebut Classroom Action Research dalam bahasa inggris. Yaitu

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian merupakan cara atau prosedur yang sistematis dan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Penelitian tindakan kelas berasal dari bahasa Inggris Classroom Action

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. istilah Inggrisnya Classroom Action Research (CAR). Nama CAR atau PTK

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. inggris disebut dengan istilah classroom action reseach. Dari nama tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Menurut Arief Furchan (2007:39), metode penelitian merupakan strategi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu kegiatan ilmiah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan subyek/obyek penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran di kelas. Dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Peredaran Darah Manusia Menggunakan Media Botol Blood Stream Mata

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. Mamba ul Ulum Corogo Jogoroto Jombang ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas

BAB III POSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. prestasi belajar, kelas dan sekolahan.

BAB III TEKNIK DAN RENCANA PENELITIAN. penelitian tindakan kelas. Dengan teknik penelitian tindakan kelas peneliti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. terjun ke lapangan secara langsung pada saat guru dan peserta didik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. melakukan penelitian pembelajaran di kelas dalam rangka perbaikan mutu

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN. Practice-Rehearsal Pairs, yang merupakan suatu inovasi yang akan diterapkan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. pembelajaran. Dalam penelitian ini, peneliti langsung terjun kelapangan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa inggris disebut

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diartikan sebagai prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah model pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN. diterapkan pada suatu subyek penelitian di kelas tersebut. 1 Penelitian

BAB III METODE DAN RENCANA TINDAKAN. pada saat terjadinya interaksi antara guru dengan siswa. 1 Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dalam

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. PTK dalam istilah bahasa inggris adalah Classroom Actions Research

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan- tindakan

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. digunakan untuk penelitian di atas adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas. Istilah dalam Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research, dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang a) praktik-praktik kependidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. PTK ini dilaksanakan untuk memperbaiki kinerja guru.

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan ini dilakukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN. sebagai metode utama, dilakukan oleh orang yang terlibat didalamnya serta bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research). Adapun penelitian tindakan kelas

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. biasanya disebut PTK. PTK yang dilakukan oleh peneliti, dilaksanakan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam rangka

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. kelas (classroom action research) menurut Basrowi Penelitian Tindakan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Roudlotul Ihsan Sukodono. Penelitian ini didesain untuk membantu guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian yang berjudul; Peningkatan Perilaku Birrul Walidain pada

PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian

BAB III PROSEDUR PTK. Inggris Classroom Action Research (CAR). Penelitian ini juga termasuk

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK), yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kelas (PTK) sebenarnya diawali dari istilah action research atau penelitian

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti di kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kualitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus. 32 Penelitian tindakan kelas termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, dimana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata, peneliti merupakan instrument pertama dalam pengumpulan data, proses sama pentingnya dengan produk. 33 Penelitian yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas ini, menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Dengan begitu perhatian peneliti 32 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembang Profesi Guru, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), 44-45 33 Kunandar, Langkah Mudah, 46 31

32 diarahkan kepada pemahaman bagaimana berlangsungnya suatu kejadian atau efek dari suatu tindakan. Tindakan yang diambil dalam penelitian ini berupa penggunaan media scrabble yang diterapkan pada pembelajaran kemampuan vocabulary (kosakata) Bahasa Inggris. Pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan prosedur Kurt Lewin. Kurt Lewin adalah penemu PTK pertama kali yang menyatakan bahwa dalam setiap siklusnya terdiri dari langkah langkah sebagai berikut : 34 1. Perencanaan (planning) 2. Aksi atau tindakan (Acting). 3. Observasi (observing) 4. Refleksi (Reflecting) Tahapan pertama dalam model Kurt Lewin adalah menyusun perencanaan (planning). Pada tahap ini kegiatan yang harus dilakukan adalah: (1) membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajran (RPP). (2) mempersiapkan fasilitas dari sarana pendukung yang diperlukan di kelas. (3) mempersiapkan instrument untuk merekam dan menganalisis data mengenai proses dan hasil tindakan. Model Kurt Lewin pada tahap kedua adalah melaksanakan tindakan (acting), pada tahap kedua adalah melaksanakan tindakan yang telah 34 Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. (Bandung : Yrama Widya) hal. 21

33 dirumuskan dalam RPP dalam situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup. Selanjutnya untuk tahap ketiga yakni melaksanakan pengamatan (observing). Pada tahap ini, yang harus dilakukan peneliti adalah: (1). Mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. (2)memantau kegiatan diskusi atau kerjasama antar siswa-siswi dalam kelompok. (3) mengamati pemahaman tiap-tiap anak dalam penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK. Pada tahap keempat yaitu melakukan refleksi (Reflecting). Pada tahap ini yang harus dilakukan penulis adalah: (1) mencatat hasil observasi (2) mengevaluasi hasil observasi (3) menganalisis hasil pembelajaran. (4) mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusun rancangan siklus berikutnya sampai tujuan PTK dapat dicapai. Secara keseluruhan, empat tahapan dalam PTK tersebut membentuk suatu siklus PTK yang digambarkan dalam bentuk spiral. Untuk mengatasi suatu masalah, mungkin diperlukan lebih dari satu siklus. Siklus-siklus tersebut saling berkaitan dan berkelanjutan. B. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada bulan 15 april 2014. 2. Tempat penelitian.

34 Lokasi penelitian tindakan kelas yang dilakukan di MI Salafiyah Bahauddin Ngelom Taman Sidoarjo. 3. Subjek penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas III MI Salafiyah Bahauddin dengan jumlah murid 24 (dua puluh empat) anak. C. Variabel yang Diselidiki. Variabel-variabel penelitian yang dijadikan titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi yaitu: 1. Variabel input : Siswa Kelas III MI Salafiyah Bahauddin. 2. Variabel proses : Penerapan pembelajaran media scrabble. 3. Variabel output : Kemampuan siswa tentang vocabulary. D. Rencana Tindakan Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah model Kurt Lewin yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri atas empat langkah pokok yaitu: (1) Perencanaan (Planning), (2) tindakan (acting), (3) observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Sebelum melakukan PTK, terlebih dahulu melakukan observasi awal untuk (1) menemukan masalah; (2) melakukan identifikasi masalah; (3) menentukan batasan masalah, (4) menganalisis masalah dengan menentukan faktor-faktor yang diduga sebagai penyebab utama terjadinya masalah; (5) merumuskan gagasan-gagasan pemecahan masalah dengan merumuskan Identifikasi Masalah

35 hipotesis-hipotesis tindakan sebagai pemecahan, (6) menentukan hipotesis tindakan pemecahan masalah, (7) merumuskan judul perencanaan kegiatan pembelajaran berbasis PTK. 35 Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Pada setiap siklus akan diukur hasil karya siswa dan dianalisis setiap kekurangan dari pelaksanaan pembelajaran. Kemudian merencanakan kembali kegiatan pembelajaran untuk menghilangkan kekurangan yang ada pada siklus sebelumnya. Tahap-tahap yang ditempuh dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan Pada tahap ini peneliti merencanakan serangkaian kegiatan yang akan diterapkan di kelas pada saat penelitian berlangsung. Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan yaitu membuat rancangan pembelajaran (RPP), membuat format observasi, menyiapkan perangkat pembelajaran berupa materi pembelajaran bahasa Inggris, menyiapkan lembar kerja yang akan digunakan oleh siswa pada proses pembelajaran, menyiapkan media. 2. Pelaksanaan Tindakan Langkah selanjutnya bagi peneliti adalah pelaksanaan. Pada tahap ini perencanaan yang sudah dibuat peneliti akan dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran. Tahap pengamatan atau observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti di bantu oleh guru mata 35 TIM LAPIS, Penelitian Tindakan Kelas, (Surabaya: IAIN Press, 2007), hlm 5.12

36 pelajaran atau guru kelas untuk mencatat semua hal yang diperlukan dalam penelitian berupa pengumpulan data-data. 3. Observasi Dalam tahap pengamatan ini ada tiga data yang dibutuhkan dalam penelitian untuk mengetahui apakah kriteria keberhasilan sudah tercapai atau belum tercapai. Ketiga data tersebut adalah : 1) Hasil tes belajar siswa tentang kosa kata bahasa Inggris materi hobi. Data ini diperoleh dengan cara peneliti melakukan evaluasi menggunakan tes tulis yang dikembangkan dalam tahap rencana dan diselesaikan oleh siswa setelah akhir tindakan. Berdasarkan tes peneliti dapat engetahui kriteria keberhasilan. 2) Data aktivitas guru selama pembelajaran perbaikan. Data ini diperoleh dari hasil pengamatan, pengamat menggunakan lembar pengamatan aktivitas guru. Data ini digunakan untuk mengetahui ketercapaian kriteria keberhasilan 3) Data aktivitas siswa selama pembelajaran perbaikan. Data ini diperoleh dari hasil pengamatan, pengamat menggunakan lembar pengamatan aktivitas siswa. Data ini digunakan untuk mengetahui ketercapaian kriteria keberhasilan.

37 4. Refleksi Pada kegiatan refleksi dilakukan analisis terhadap hasil tes, observasi, dokumentasi dan wawancara untuk mengetahui kegagalan atau masalah yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung dan kemudian dicarikan solusi yang efektif (replanning) yang sesuai untuk mengatasi kegagalan tersebut untuk diimplementasikan pada siklus selanjutan yaitu siklus II. E. Sumber data Sumber data dalam PTK ini adalad : a. Siswa Sumber data dari siswa berasal dari siswa kelas III MI Salafiyah Bahauddin Ngelom Taman Sidoarjo. Jumlah siswanya 24 anak. b. Guru Sumber data dari aktivitas guru berasal dari guru mata pelajaran Bahasa Inggris kelas III MI Salafiyah Bahauddin Ngelom Taman Sidoarj F. Teknik dan alat pengumpulan data Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti, yakni : Data kuantitatif (nilai hasil belajar siswa) dan Data kualitatif yaitu berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa dalam pembelajaran. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain : 1) Wawancara

38 Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Adapun yang akan diwawancarai pada penelitian ini adalah semua yang ada di MI Salafiyah Bahauddin baik guru, maupun siswanya. Dalam wawancara ini diharapkan dapat diketahui secara jelas adanya Peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran vocabularry bahasa Inggris dengan menggunakan media scrabble. 2) Observasi. Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. 36 Metode observasi yang digunakan yaitu jenis observasi partisipasi aktif. Dimana dalam observasi ini peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber. 37 Observasi ini digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang proses pembelajaran baik aktivitas guru maupun siswa dengan menggunakan lembar observasi yang memuat beberapa kriteria pengukuran yang telah ditetapkan. 36 Kunandar, Langkah Mudah., 143 37 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, (Bandung: alfabeta, 2008)

39 Dalam hal ini, peneliti banyak menggunakan jenis observasi langsung, upaya yang peneliti gunakan adalah untuk menggali data tentang keadaan guru dan anak dalam kelas, sarana dan prasarana. Observasi dilakukan dengan beberapa alat, yakni lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan SAVI yang diisi oleh guru kelas, serta lembar validasi RPP dan lembar validasi butir soal yang akan diisi oleh dosen. 3) Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapat, agenda, dan sebagainya. 38 Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data-data yang ada pada lembaga sekolah sebagai penunjang data. Data-data tersebut meliputi aktivitas siswa dalam proses balajar mengajar dan penerapan media Scrabble yang dilaksanakan oleh guru dan peneliti. 4) Tes Salah satu yang diukur dalam penelitian ini adalah peningkatan kemampuan vocabulary bahasa Inggris siswa yang diperoleh dengan menggunakan instrument tes. Pengambilan data dengan cara tes prestasi belajar yaitu menghendaki jawaban atas hasil belajar siswa pada saat 38 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya,2006), 231

40 penerapan media Scrabble. Dalam menggunakan tes, peneliti menggunakan instrumen berupa soal-soa tes. G. Analisis data Pada penelitian tindakan kelas ini, digunakan analisis deskripsi kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil belajar yang dicapai siswa juga untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 39 Tujuan dari analisis ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan siswa selama proses belajar mengajar. Analisis deskriptif yang dilakukan sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis deskriptif kualitatif adalah memberikan produksi kepada variabel yang disebutkan sesuai dengan kombinasi yang sebenarnya. 40 Teknik ini digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif. Analisis deskriptif kualitatif ini diperoleh dari data kualitatif yang dikumpulkan dalam penelitian yang meliputi: a. Lembar observasi guru b. Lembar observasi siswa c. Hasil wawancara guru dan siswa 39 Zainal Aqib dkk, Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, SD, SLB, TK, (Bandung: CV.Yrama Widya, 2009), 40 40 Arikunto, Managemen Penelitian, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), 269

41 2. Analisis Deskriptif Kuantitatif Kuantitatif yaitu statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagai adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. 41 Teknik ini digunakan untuk menganalisis data yang bersifat kuantitatif. Yang termasuk data kuantitatif adalah hasil belajar siswa. Untuk menganalisa hasil belajar siswa setelah proses pembelajaran setiap siklus dilakukan dengan memberikan evaluasi yang berupa soal uji kompetensi. Analisis dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu : a. Nilai Tes Formatif Untuk memperoleh nilai tes formatif dirumuskan dengan : Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Skor Maximum b. Data Ketuntasan Siswa Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar, bahwa tingkat pencapaian untuk tes formatif adalah 85%, maka peneliti menganggap bahwa peenggunaan media scrabble dikatakan berhasil dalam meningkatkan kemampuan vocabulary jika siswa mampu menyelesaikan 41 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: CV Al-Fabeta,2007), 29.

42 dan memenuhi ketuntasan belajar yaitu minimal 85% atau standar nilai sekitar 75 dengan kriteria tingkat keberhasilan belajar. 42 Sudjana mengemukakan bahwa untuk mengetahui presentase ketuntasan belajar menggunakan rumus sebagai berikut: 43 P = x 100 % Keterangan : P : Presentase ketuntasan belajar yang akan dicari F : Frekuensi (banyak siswa yang tuntas) N : Jumlah siswa keseluruhan c. Rata-rata kelas Sedangkan rata-rata kelas dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: X = Σx ΣN Keterangan : X : Rata-rata (mean) Σx : Jumlah semua nilai siswa ΣN : Jumlah siswa 42 Zainal Aqib dkk, Penelitian, 42 43 Sudjana, Evaluasi Hasil Belajar, (Bandung: Pustaka Martiana,1998), 131.

43 Dari hasil rata-rata nilai yang diperoleh siswa, pencapaian indikator pembelajaran dapat dikategorikan berdasarkan ketentuan berikut. Setelah ini dinyatakan dengan kriteria yang sifatnya kuantitatif yaitu: 90-100 : sangat baik 70-89 : baik 50-69 : cukup baik 0-49 : tidak baik H. Indikator kinerja Dalam PTK ini yangakan dilihat indikator kinerjanya selain siswa adalah guru, karena guru merupakan fasilitator yang sangat berpengaruh terhadap kinerja siswa. 1. Siswa a. Tes : rata-rata nilai ulangan harian b. Observasi: keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris. 2. Guru a. Dokumentasi : kehadiran dan kegiatan belajar mengajar siswa dalam bentuk data. b. Observasi : aktivitas guru dalam proses pembelajaran

44 I. Tim Peneliti Dan Tugasnya Penelitian Tindakan kelas ini menggunakan bentuk kolaborasi. Seorang guru mata pelajaran Bahasa Inggris Di MI Salafiyah Bahauddin Ngelom Taman Sidoarjo dalam hal ini yaitu guru mata pelajaran Bahasa Inggris beliau menjadi pihak kolaborator yang melaksanakan pembelajaran bersama peneliti di kelas sekaligus bersama-sama sebagai observator. Peneliti dan kolaborator bertanggung jawab penuh dalam penelitian tindakan kelas ini. Mereka terlibat dalam perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi pada tiap-tiap siklusnya. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yang sudah dianggap mampu memenuhi hasil yang diinginkan dan mengatasi persoalan yang ada.