BAB I PENDAHULUAN. (2010:38) menyatakan bahwa ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu

dokumen-dokumen yang mirip
NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan belajar mempunyai komponen pokok yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Pembaharuan

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Hal ini berhungan

BAB I PENDAHULUAN. dan terampil untuk melaksanakan proses belajar mengajar di dalam kelas.

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melahirkan lulusan yang cakap dalam fisika dan dapat menumbuhkan kemampuan logis,

BAB I PENDAHULUAN. seorang guru, dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengalamannya kepada siswa pada setiap mata pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar merupakan proses yang dapat ditandai dengan perubahan perilaku

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik apa yang akan dilakukan dalam kelas selama pertemuan berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara. (Depdiknas:2003:5) Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahkluk belajar (learning human). Sejak lahir manusia. mengenal lingkungannya, memahami dirinya sendiri, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Indonesia adalah pendidikan yang berakar pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu yang berkaitan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini masih kurang efektif, dimana proses

I. PENDAHULUAN. pelajaran geografi di SMA merupakan indikasi bahwa selama ini proses

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Mata pelajaran yang masuk dalam kurikulum sekolah dasar salah

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

BAB I PENDAHULUAN. yang diterapkan supaya hasil belajar siswa semakin meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang akan disampaikan oleh guru. Jika materi yang disampaikan oleh guru

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal tersebut tercantum pada Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan proses Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) di kelas,

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. tidak maksimal dimana pada tahun 2013 pembelajaran yang dilakukan dikelas XI

BAB 1 PENDAHULUAN. dan teknologi (IPTEK), dunia pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu dan

BAB I PENDAHULUAN. seorang guru mengetahui cara melakukan identifikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana melakukan pembelajaran tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Eksperimentasi metode pembelajaran TGT (Teams Games

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting pola pikirnya dalam membentuk siswa menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. mengajar yaitu terdapatnya interaksi antara siswa dan guru. Belajar menunjuk. dan evaluasi pembelajaran (Hamalik, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan pelajaran pokok tiap jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran banyak sekali permasalahan-permasalahan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pendidikan di lingkungan formal dilakukan oleh

balik antara guru dan siswa dalam suatu situasi pendidikan. Oleh karena itu, guru dalam menyampaikan pembelajaran dituntut untuk mampu menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengajar merupakan kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bakat yang dimiliki, berpikir kritis dan memecahkan permasalahan yang. mengarah pada peningkatan hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. paradigma yang lama atau cara-cara berpikir tradisional. Dalam dunia pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. aktif yaitu ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kebudayaan telah berusaha untuk memperbaiki kemampuan siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang mampu bersaing dan memiliki kompetensi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. komponen terpenuhi sesuai dengan fungsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat baik negara maupun bangsa. Pendidikan merupakan wahana untuk

BAB 1. pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari kualitas guru dalam mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, karena kualitas pendidikan merupakan. tingkat kesejahteraan masyarakat pada suatu negara. Melalui pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. beragam situasi dan kondisi. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah menengah kejuruan atau disingkat SMK merupakan salah satu upaya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang dialami langsung oleh siswa. Nana Sudjana. (2008:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk. kehidupan Bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fiqih merupakan sebuah cabang ilmu, yang tentunya bersifat ilmiyah,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selain sebagai pengajar, guru dituntut berlaku sebagai pembimbing dan pendidik siswa.

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fungsi pendidikan menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20

BAB I PENDAHULUAN. menggerakkan, dan dari tidak terampil menjadi terampil.

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang sangat urgen dan harus

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sekolah juga sangat penting karena kualitas kerja sangat berpengaruh terhadap

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa adalah hasil belajar. Bloom dalam Abdurrahman (2010:38) menyatakan bahwa ada tiga ranah (domain) hasil belajar, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga aspek penilaian hasil belajar tersebut cukup penting untuk diketahui, karena dapat dijadikan bahan evaluasi bagi guru, siswa dan orang tua. Dengan mengetahui hasil belajar yang dicapai, siswa dapat mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran akuntansi didapatkan bahwa hasil belajar siswa masih belum memuaskan. Di SMK Negeri 1 Banyudono, batas ketuntasan minimal yaitu 7,5. Dari hasil wawancara dengan murid didapatkan bahwa dengan metode konvensional murid menjadi cepat mengantuk, sulit memahami dan cepat bosan. Murid juga menganggap bahwa akuntansi merupakan pelajaran yang cukup sulit untuk dipahami. Hasil belajar siswa tidak lepas dari pengaruh sistem pemrosesan berbagai masukan yang berupa informasi. Berbagai masukan tersebut dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu kelompok masukan pribadi (personal input) dan masukan yang berasal dari lingkungan (environmental inputs). Masukan pribadi terdiri dari motivasi, harapan untuk berhassil, 1

2 intelegensi, dan evaluasi kognitif terhadap kewajaran, sedangkan untuk masukan yang berasal dari lingkungan terdiri dari rancangan dan pengelolaan motivasional, pengelolaan danrancangan kegiatan belajar dan rancangan dan pengelolaan ulangan penguatan (Keller dalam Abdurrahman 2010:38). Belajar merupakan suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengkokohkan keperibadian (Suyono, 2012:9). Proses pembelajaran idealnya dilakukan dengan menyenangkan, supaya siswa termotivasi untuk terus belajar. Proses belajar yang menggunakan metode konvensional menyebabkan murid cepat bosan sehingga materi yang disampaikan tidak mudah dipahami oleh murid. Dalam metode konvensional murid menjadi pasif, dikarenakan guru menjadi satu-satunya sumber belajar bagi siswa. Didalam pembelajaran seharus guru belajar dari murid dan murid belajar dari guru, sehingga guru dan murid sama-sama belajar. Di SMK N 1 Banyudono guru mata pelajaran akuntansi masih menggunakan metode konvensional, sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran Metode pembelajaran yang relevan dengan problematika diatas yaitu dengan menerapkan metode Team Game Tournament (TGT). Metode pembelajaran TGT bertujuan untuk meciptakan suasan pembelajaran yang menyenangkan dan menantang. Bermain diyakini oleh banyak ahli sebagai bentuk awal belajar, anak-anak bermain bereksperimen di dunia nyata, mempelajari aturannya dan belajar untuk saling berinteraksi (Suyono, 2012:129). Perkembangan

3 teknologi yang semakin cepat berdampak pada kebiasaan anak. Saat ini anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain Play Station atau game online. Anak-anak lebih tertarik bermain game di karenakan lebih menarik dan membuat rasa ingin tahu yang tinggi. Dari hal tersebut maka permainanpun bisa diterapkan dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran Team Game tournament merupakan salah satu metode yang tepat untuk memasukkan permainan dalam proses pembelajaran. Tetapi tidak semua permainan bisa diterapkan, karena harus mempertimbangkan kemampuan dan budaya lingkungan anak. Permainan tradisional saat ini mulai terkikis dikarenakan oleh arus teknologi yang semakin cepat. Padahal didalam permainan tradisional tersimpan makna yang sesuai dengan permasalahan sehari-hari dalam kehidupan. Permaianan macan-macanan merupakan salah satu permainan tradisional pulau jawa yang memiliki ciri khas tersendiri jika dimainkan. Permaianan macan-macanan bertujuan untuk mengasah kemampuan dalam dalam hal menyusun strategi dan membuat keputusan. Permainan tradisional ini membutuhkan kemampuan tim yang kuat. sehingga jika dimainkan membutuhkan kerja sama tim yang kuat untuk meraih kemenangan. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat faktorfaktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, metode pembelajaran merupakan faktor yang paling kuat dalam mempengaruhi hasil belajar siswa.. Maka alasan-alasan logis yang kuat tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk

4 melakukan kajian lebih mendalam mengenai hubungan-hubungan yang terjadi didalamnya. B. Identifikasi Masalah Dari pemaparan latar belakang masalah diatas, maka terdapat masalah yang teridentifikasi yaitu : 1. Dalam proses belajar mengajar, guru masih menggunakan metode konvensional atau ceramah. 2. Hasil belajar siswa rendah. 3. Murid cepat bosan dalam kegiatan pembelajaran 4. Kurang efektifnya metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam menyampaikan topik materi tertentu. C. Pembatasan Masalah Agar masalah penelitian tidak meluas dan terfokus maka perlu pematasan masalah dalam penelitian sehingga menghasilkan analisis yang baik, batasan masalah yang diambil penulis adalah: 1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Team Games Tournament dilengkapi media permainan macan-macanan untuk kelas eksperimen dan Metode Konvensional untuk kelas kontrol. 2. Hasil belajar akuntansi siswa dalam penelitian ini dibatasi pada hasil belajar pada materi utang.

5 D. Rumusan Masalah Berdasarkan Masalah yang telah teridentifikasi, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Adakah perbedaan hasil belajar akuntansi antara pembelajaran yang menggunaan metode Team Game Tournament dilengkapi media permainan macan-macanan dengan metode pembelajaran konvensional? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Perbedaan hasil belajar akuntansi antara pembelajaran yang menggunaan metode Team Game Tournament dilengkapi media permainan macanmacanan dengan metode pembelajaran konvensional. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pembelajaran akuntansi khususnya dalam menerapkan metode Team Games Tournament dengan media permainan macan-macanan dan metode Konvensional sebagai upaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa. 2. Manfaat Praktis a. Untuk guru akuntansi dan calon guru akuntansi

6 Sebagai salah satu sumbangan pemikiran dalam memilih alternatif dalam penerapan metode pembelajaran akuntansi.