BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. perhitungan data presensi siswa yang dilakukan oleh wali kelas. Dalam

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. penjualan peralatan komputer. CV. Delta Computindo saat ini memiliki barang

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI.

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Dalam penyelesaian proyek kerja praktek ini baik di dalam memperoleh. a. Observasi - Studi Lapangan (Field Research)

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja,

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. dan pencatatan kasus Perselisihan Hubungan Industrial (PHI).

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mendapatkan tugas dan di tempatkan pada bagian Bagian Bagian Tata Usaha dalam

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. harus menyerahkan data kompetensi siswa kepada pihak staff PSG untuk

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. pelaporan dalam struktur organisasi PT. PLN (Persero) JMK UMK II

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. akan diperbaiki dalam hal ini perancangan aplikasi mencakup system flow, hirarki

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. UMKM Fredshoes. Dalam pengumpulan data yang digunakan untuk bahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. permasalahan yang ada di PT. Barata Indonesia (Persero). Untuk memperoleh

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. 4.1 Proses Bisnis Peminjaman dan Pengembalian Perpustakaan. terkait dengan siswa, guru dan petugas perpustakaan.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV ANALISA DAN DESAIN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Kerja praktik ini dilaksanakan selama satu bulan di Klinik Pendidikan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. bagian administrasi umum STIKOM Surabaya. yang dilakukan dalam desain sistem ini adalah:

3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sakit Petrokimia Gresik Menggunakan Metode Trend Exponential.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Rukina Sukses Abadi, dengan objek wawancara bagian admin kapal dan officer

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. terdapat pegawai atau karyawan. Dalam pelaksanaannya sering timbul masalah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pengumpulan data, identifikasi masalah, dan rancangan penelitian. keuangan, dan penyimpanan data transaksi.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. diberikan dari kerja praktek ini adalah proses entry data alat tulis kantor yang

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. COLLECTION III, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dengan tahapan SDLC, maka tahapan-tahapan yang dilakukan adalah :

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diambil pada bagian administrasi PT TAMBANGAN RAYA PERMAI. Selain

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. workflow dari hasil analisa yang telah dilakukan sebelumnya. Pada workflow

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM. permasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. disposisi surat masuk ke sub sub bagian dalam pengadilan tinggi. Pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah yang terjadi maka diperlukan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana.

BAB IV 4. METODE DAN RANCANGAN SISTEM

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. 4. Melakukan pembahasan terhadap hasil implementasi sistem.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berkaitan langsung dengan proses yaitu bagian Information Communication

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Proses perhitungan tunjangan kinerja, uang makan, dan lembur pada Kantor

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. ditemukan kesalahan dalam proses penggajian. 1. Masih sering ditemukan kesalahan dalam pencatatan absensi.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. sistem informasi penggajian pada PT. KARYA MANDIRI BERSAMA.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. saya mendapatkan tugas dan ditempatkan pada Bagian Tata Usaha dalam hal ini

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003), perangkat atau teknik

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat.

BAB IV SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Indonesia Tbk. diperoleh data secara langsung dari manager operasional yang

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pengamatan secara langsung, dalam hal ini proses sertifikasi guru Agama Kristen

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. ditemukan sebuah solusi untuk aplikasi yang akan dibuat.

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun.

Transkripsi:

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. Sumatraco Langgeng Makmur, ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi. Salah satunya adalah Perusahaan garam PT. Sumatraco Langgeng Makmur melakukan perhitungan harga pokok produksinya dengan menggunakan sistem biaya tradisional, yang dimana sistem biaya tradisional didasarkan pada biaya material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya dialokasikan ke semua unit produk/jasa menyebabkan terjadi adanya ketidakakuratan dalam pembebanan biayanya sehingga mengakibatkan kesalahan penentuan biaya dan pembuatan keputusan yang mengakibatkan munculnya biaya undercost atau overcost terhadap produk. Undercost terjadi bila biaya overhead pabrik dibebankan ke produk terlalu rendah dari biaya yang sebenarnya dikonsumsi untuk menghasilkan produk sehingga laba perusahaan menurun apabila harga jual terlalu rendah. Sedangkan overcost terjadi bila biaya overhead pabrik dibebankan ke produk terlalu tinggi dari biaya yang sebenarnya dikonsumsi untuk menghasilkan produk sehingga harga jual produk tinggi dan menyebabkan perusahaan tidak dapat bersaing. Mengacu pada permasalahan yang ada, PT. Sumatraco Langgeng Makmur membutuhkan sebuah aplikasi yang dapat melakukan perhitungan harga pokok produksi yang sesuai dengan sebuah metode yang paling umum digunakan dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi. Metode tersebut adalah full costing 22

23 (Harga Pokok Penuh), kekhasan dari metode ini terletak pada dibedakannya antara biaya produksi atau biaya pabrik dengan biaya periodic atau biaya nonpabrik. Diharapkan dengan adanya metode perhitungan ini, perusahaan akan terbantu dalam menghitung harga pokok produksinya. Beberapa dokumen flow hasil analisis yang dilakukan di PT. Sumatraco Langgeng Makmur memiliki beberapa proses yang berhubungan dengan proses penentuan harga pokok produksi. Diantaranya aliran dokumen flow untuk proses pembelian bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.1, proses perhitungan biaya tenaga kerja langsung pada gambar 4.2, dokumen flow proses perhitungan biaya overhead pabrik pada gambar 4.3 dan dokumen flow proses produksi pada gambar 4.4. A. Dokumen Flow Pembelian Bahan Baku Dokumen flow pembelian bahan baku melibatkan enam entitas, antara lain yaitu bag. Gudang, bag. Pembelian, supplier, bag. Penerimaan, bag. Keuangan, pimpinan. Deskripsi dokumen flow pembelian bahan baku ini dimulai dengan bag. Gudang yang melakukan pengecekan dan rekapitulasi data, dan membuat file permintaan bahan baku apabila terdapat bahan baku yang kurang. File tersebut kemudian masuk pada bagian pembelian yang akan membuat file order pembelian (rangkap 3), dimana salah satunya dijadikan arsip, dokumen kedua order pembelian diberikan kepada supplier untuk langsung dibuatkan faktur dan menyiapkan barang pembelian. Faktur dan barang pembelian akan masuk kepada bagian penerimaan, yang akan melakukan pengecekan bahan baku, apabila sesuai akan langsung dibuatkan laporan penerimaan barang (rangkap 3) dan apabila tidak

24 sesuai maka akan dibuatkan retur pembelian yang diserahkan kembali kepada supplier. Laporan penerimaan barang (rankap 3) salah satunya dijadikan sebagai arsip, dokumen kedua diserahkan kepada bagian keuangan beserta file order pembelian dari bagian pembelian untuk dibuatkan laporan pembelian yang dimana akan diserahkan langsung kepaa pimpinan, dokumen ketiga diserahkan kepada bagian gudang beserta barang untuk dilakukan update kartu gudang. Hasil rancangan dokumen flow dapat dilihat pada gambar 4.1 Dokumen flow pembelian bahan baku.

AY A AB R SU M O IK ST Gambar 4.1 Dokumen Flow Pembelian Bahan Baku 2225

26 B. Dokumen Flow Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Perhitungan biaya tenaga kerja langsung dimulai dari pihak karyawan yang melakukan absensi harian, rekap absensi harian akan diberikan kepada pihak kepala produksi untuk dilakukan perhitungan jam kerja (per karyawan) yang kemudian akan dikalikan dengan tarif kerja per jam, setelah itu dilakukan perhitungan biaya tenaga kerja langsung (per semua karyawan yang terlibat dalam proses produksi). Hasil rancangan dokumen flow dapat dilihat pada gambar 4.2 Dokumen flow biaya tenaga kerja langsung. Gambar 4.2 dokumen flow biaya tenaga kerja langsung. 22

27 C. Dokumen Flow Perhitungan Biaya Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik melibatkan 2 entitas yaitu bagian kepala produksi dan pimpinan. Dimana proses dimulai dari bagian kepala produksi yang mencatat aktivitas overhead yang kemudian menghasilkan dokumen aktivitas overhead yang kemudian digabungkan bersama dokumen biaya tenaga kerja tidak langsung, yang kemudian akan dilakukan perhitungan overhead yang dibebankan dan menghasilkan dokumen biaya overhead pabrik (BOP). Setelah itu dilakukan pencatatan biaya overhead pabrik yang dokumennya diserahkan langsung kepada bagian pimpinan. Hasil rancangan dokumen flow dapat dilihat pada gambar 4.3 Dokumen flow biaya overhead pabrik.

28 Gambar 4.3 dokumen flow biaya overhead pabrik. D. Dokumen Flow Produksi Proses produksi melibatkan 5 entitas, dimana terdapat kepala produksi, bagian produksi sendiri, bag. Gudang, bag. Keuangan, dan pimpinan. Proses dimulai dari kepala produksi yang membuat daftar barang yang akan diproduksi. Kemudian membuat surat permintaan barang di gudang untuk proses produksi.

29 Dari surat permintaan barang gudang pihak kepala produksi dapat membuat daftar bahan baku utama dan bahan baku penolong yang akan digunakan serta membuat biaya overhead pabrik yang dibebankan. Sementara dari surat permintaan barang gudang, gudang akan mengeluarkan bukti permintaan barang di gudang dengan menyerahkan barang kepada bagian kepala produksi. Biaya tenaga kerja langsung, bukti permintaan barang gudang, daftar bahan baku utama, daftar bahan baku penolong dan biaya overhead pabrik akan masuk kepada bagian produksi dan akan dilakukan proses produksi. Barang hasil produksi di cek apakah sudah sesuai atau belum, jika belum maka akan dilakukan penelusuran ulang kesalahan dan apabila sudah maka dilakukan pencatatan hasil produksi. Dokumen hasil produksi akan diberikan kepada bagian keuangan untuk dilakukan perhitungan harga pokok produksi. Dimana laporan harga pokok produksi akan masuk kepada pimpinan. flow produksi Hasil rancangan dokumen flow dapat dilihat pada gambar 4.4 Dokumen

AY A AB R SU M O ST IK Gambar 4.4 Dokumen flow produksi 22 30

31 4.2. Perancangan Sistem Dalam merancang sistem informasi ini, berpegang pada data-data yang telah diterima dia atas maka, data-data yang diharapkan dapat memberikan masukan kepada sistem antara lain tampak seperti gambar di bawah ini : Gambar 4.5 Blok Diagram Sistem Informasi Harga Pokok Produksi. Pada gambar di atas, data inputan berupa bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel atau inputan berupa biaya-biaya produksi dan aktivitas yang berhubungan pada masa produksi diolah dalam proses yang bertahap. Proses tersebut antara lain, proses identifikasi biaya overhead pabrik variabel, proses identifikasi biaya overhead pabrik tetap, proses perhitungan pemakaian bahan baku, proses perhitungan tenaga kerja langsung dan yang terakhir yaitu proses perhitungan harga pokok produksi. Dari proses tersebut akan dihasilkan output yang berupa harga pokok produksi dan laporan harga pokok produksi. Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menjadi lebih 22

32 baik dengan adanya sistem terkomputerisasi. Dalam merancang sistem yang baik, harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem adalah meliputi: 1. Pembuatan alur sistem aplikasi (Sistem Flow) 2. Diagram berjenjang (HIPO) 3. DFD (contex diagram, level 0 dan level 1), 4. ERD (Entity Relasionship Diagram) yaitu CDM (Conceptual Data Model) dan PDM (Physical Data Model). 4.2.1. Sistem Flow Sistem flow merupakan proses lanjutan dari dokumen flow dimana proses yang masih manual dihilangkan dan basis data sudah dimunculkan. Aliran sistem flow untuk proses pembelian bahan baku dapat dilihat pada gambar 4.6, perhitungan biaya tenaga kerja langsung dapat dilihat pada gambar 4.7, perhitungan biaya overhead pabrik dapat dilihat pada gambar 4.8 dan proses produksi pada gambar 4.9. A. Sistem Flow Maintenance Pembelian Bahan Baku Sistem flow pembelian bahan baku melibatkan 2 entitas yaitu kepala produksi dan pimpinan. Proses ini dimulai dari pemasukan data bahan baku dan bahan penolong yang didasarkan kepada laporan penerimaan bahan baud an bahan penolong. Yang kemudian hasil inputan bahan baku dan bahan penolong tersebut akan disimpan dalam tabel data masing-masing yaitu bahan baku dan bahan penolong.

33 Sistem flow pembelian bahan baku diuraikan seperti gambar 4.6 dibawah ini. Gambar 4.6 Sistem flow maintenance pembelian bahan baku

34 B. Sistem Flow Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Perhitungan biaya tenaga kerja langsung dimulai dari pihak karyawan yang melakukan absensi harian, rekap absensi harian akan diberikan kepada pihak kepala produksi untuk dilakukan perhitungan jam kerja (per karyawan) yang kemudian akan dikalikan dengan tarif kerja per jam, setelah itu dilakukan perhitungan biaya tenaga kerja langsung (per semua karyawan yang terlibat dalam proses produksi) kemudian hasil dari biaya tenaga kerja langsung akan dimasukkan kepada sistem oleh kepala produksi dan akan menghasilkan datatabel yaitu tabel biaya tenaga kerja langsung. Hasil rancangan sistem flow dapat dilihat pada gambar 4.7 Sistem flow biaya tenaga kerja langsung. Gambar 4.7 Sistem flow biaya tenaga kerja langsung. 22

35 C. Sistem Flow Perhitungan Biaya Overhead Parik Sistem flow perhitungan biaya overhead pabrik melibatkan 2 entitas yaitu kepala produksi dan pimpinan. Dimana biaya overhead pabrik diinputkan oleh bagian kepala produksi yang akan dihitung bersama dengan biaya tenaga kerja tidak langsung untuk mendapatkan tabel biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variabel. Hasil rancangan sistem flow dapat dilihat pada gambar 4.8 Sistem flow biaya overhead pabrik. Gambar 4.8 Sistem flow biaya overhead pabrik.

36 D. Sistem Flow Produksi Sistem flow produksi dimulai dari kepala produksi yang menginputkan nama barang yang akan diproduksi. Hasil inputan tersebut kemudian disimpan pada tabel produksi. Setelah itu pihak kepala produksi akan memilih bahan baku utama dan bahan baku penolong apa saja yang termasuk dalam proses produksi barang yang baru saja diinputkannya. Setelah itu data produksi, bersama dengan biaya overhead tetap dan biaya overhead variabel kemudian biaya tenaga kerja langsung akan langsung dihitung dan menghasilkan tabel harga pokok produksi. Dimana datanya akan diambil untuk dilakukan pembuatan laporan pada pimpinan. produksi. Hasil rancangan sistem flow dapat dilihat pada gambar 4.9 Sistem flow

37 Gambar 4.9 Sistem flow produk. 22

38 4.2.2. Desain Sistem Desain sistem pada proyek ini menggunakan data flow diagram (DFD) dan akan digambarkan pada pembahasan di bawah ini sekaligus juga diagram berjenjang dari sistem ini. A. Diagram Berjenjang Gambar 4.10 Diagram Berjenjang Pada diagram berjenjang 4.10 tersebut, terdapat proses utama yaitu sistem informasi harga pokok produksi. Kemudian dilakukan breakdown selanjutnya menghasilkan tiga sub proses, dimana diantara lain yaitu proses maintenance, produksi, dan laporan. 22

39 4.2.3. Contex Diagram Contex diagram dari sistem aplikasi perhitungan harga pokok produksi ini seperti digambarkan pada gambar 4.11 berikut ini Kepala Produksi Data Bahan Penolong Rekap Absensi Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Data Aktifitas Overhead Variable Laporan Perhitungan Harga Pokok Produksi Data Bahan Baku Data Aktivitas Overhead Tetap 0 Sistem Aplikasi Perhitungan Harga Pokok Produksi Daftar Produksi Gambar 4.11 Contex Diagram Sistem Aplikasi Harga Pokok Produksi + Pimpinan Tenaga Kerja Rekap Absensi Contex diagram menggambarkan asal data dan menunjukkan aliran data tersebut. Contex diagram aplikasi perhitungan harga pokok produksi pada PT. Sumatraco Langgeng Makmur terdapat 3 entity, diantaranya kepala produksi, pimpinan dan tenaga kerja yang mana masing-masing mengalirkan data dan serta ada yang menerima aliran data tersebut. Aliran data yang keluar dari masingmasing external entity mempunyai arti bahwa data tersebut berasal dari external entity tersebut, sedangkan aliran data yang masuk mempunyai arti informasi data ditujukan untuk external entity tersebut. 22

4.2.4. DFD Level 0 Sistem Informasi Harga Pokok Produksi Data Bahan Penolong Rekap Absensi Kepala Produksi Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Data Aktifitas Overhead Variable Data Aktivitas Overhead Tetap Daftar Produksi Harga Pokok Produksi 3 Proses Pembuatan Laporan Data Bahan Baku Data Produksi Perhitungan Harga Pokok Produksi 7 Harga Pokok Produksi 22 40 Data BOP Variabel Laporan Perhitungan Harga Pokok Produksi 1 Proses Maintenance Data Data BOP Tetap Data Bahan Penolong Data BTKL 5 + 6 Produksi Data Harga Pokok Produksi Gambar 4.12 DFD Level 0 Harga Pokok Produksi 4 3 Biaya Overhead Pabrik Variabel Pimpinan Tenaga Kerja Rekap Absensi Data bahan Baku Data Bahan Baku 1 Bahan Baku Data Bahan Penolong 2 Bahan Penolong Biaya Tenaga Data BTKL Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Tetap Data Produksi Data BOP Tetap Data BOP Variabel 2 Proses Perhitungan HPP

41 4.2.5. DFD Level 1 Proses Maintenance Data [Data Bahan Baku] [Data Bahan Penolong] Kepala Produksi [Daftar Produksi] [Data Biaya Tenaga Kerja Langsung] Proses Maintenance Biaya Tenaga Kerja Langsung [Rekap Absensi] Proses Maintenance 4 [Data Aktifitas Overhead Variable] Biaya Overhead [Data BOP Tetap] [Data Aktivitas Overhead Tetap] 6 Produksi [Data Produksi] [Data BTKL] [Data BOP Variabel] [Perhitungan Harga Pokok Produksi] Gambar 4.13 DFD Level 1 Proses Maintenance Data 4.2.6. DFD Level 1 Proses Maintenance Bahan Data Bahan Baku] Kepala Produksi Data Bahan Penolong] 1.1 1 Bahan Baku [Data bahan Baku] Proses Maintenance 2 Bahan Penolong Bahan [Data Bahan Penolong] 1.2 1.3 1.4 [Rekap Absensi] BOP Variabel Tenaga Kerja Gambar 4.14 DFD Level 1 Proses Maintenance Bahan + + Proses Produksi 1.1.1 5 3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Overhead Pabrik Tetap Biaya Overhead Pabrik Variabel Proses Perhitungan HPP BOP Tetap Biaya Tenaga Kerja Langsung Data Bahan Penolong Proses Maintenance 1 Bahan Baku [Data bahan Baku] Bahan Baku 1.1.2 Data Bahan Baku Proses Maintenance 2 Bahan Penolong [Data Bahan Penolong] Bahan Penolong 22

42 4.2.7. DFD Level 1 Proses Maintenance Biaya Overhead 1.3.2 [Data Aktifitas Overhead Variable] Proses Mintenance Data Overhead Data Biaya Tenaga Kerja tidak Langsung] Variabel Gambar 4.15 DFD Level 1 Proses Maintenance Biaya Overhead 4.2.8. Conceptual Data Model Sebuah conceptual data model (CDM), merupakan gambaran dari struktur logistic dari sebuah basis data. Pada CDM terdapat relasi antara tabel yang satu dan tabel yang lain. Relasi tersebut antara lain one to one, one to many, dan many to many. Jika CDM di generate maka akan menghasilkan Physical Data Model (PDM). Kepala Produksi 1.3.1 Proses Mintenance Data Overhead Tetap [Data Aktivitas Overhead Tetap] [Data BOP Tetap] 4 Biaya Overhead Pabrik Tetap [Data BOP Variabel] 5 Biaya Overhead Pabrik Variabel

ID BTKL Status BTKL Jumlah BTKL Identifier_1 <pi> Tabel Bahan Baku Jenis Bahan <pi> Variable characters (10) <M> Nama Bahan Variable characters (100) Harga Persatuan Bahan Integer Satuan Bahan Variable characters (10) Identifier_1 <pi> Biaya Tenaga Kerja Langsung <pi> Variable characters (10) <M> Variable characters (50) Integer Bahan Baku Produk BTKL Kode Produk <pi> Variable characters (10) <M> Nama Produk Variable characters (50) Identifier_1 <pi> Produk Harga Pokok Produksi Bahan Penolong ID Harga Pokok Produksi <pi> Variable characters (10) <M> Biaya Bahan Integer Biaya Tenaga Kerja Langsung Integer Biaya Overhead Tetap Integer Biaya Overhead Variabel Integer Harga Pokok Produksi Integer Tanggal Penentuan Date Waktu Penentuan Time Identifier_1 <pi> Gambar 4.16 Conseptual Data Model Sistem Aplikasi Perhitungan Harga Pokok Produksi 22 43 Tabel Bahan Penolong Jenis Bahan Penolong <pi> Variable characters (10) <M> Nama Bahan Penolong Variable characters (100) Harga Persatuan Bahan Penolong Integer Satuan Bahan Penolong Variable characters (10) Identifier_1 <pi> BOP Tetap BOP Variabel Biaya Overhead Tetap ID Overhead Tetap <pi> Variable characters (10) <M> Nama Overhead Tetap Variable characters (100) Tanggal Overhead Tetap Date Jumlah Biaya Overhead Tetap Integer Identifier_1 <pi> ID Overhead Variable Nama Overhead Variable Tanggal Overhead Variable Jumlah Biaya Overhead Variable Identifier_1 <pi> Biaya Overhead Variable <pi> Variable characters (10) <M> Variable characters (100) Date Integer

4.2.9. Physical Data Model (PDM) Biaya Tenaga Kerja Langsung ID BTKL Kode Produk Status BTKL Jumlah BTKL varchar(10) <pk> varchar(10) <fk> varchar(50) int Tabel Bahan Baku Jenis Bahan varchar(10) <pk> Nama Bahan varchar(100) Harga Persatuan Bahan int Satuan Bahan varchar(10) Bahan Baku Jenis Bahan varchar(10) <pk,fk1> Kode Produk varchar(10) <pk,fk2> Stok Bahan Terpakai int Produk Kode Produk varchar(10) <pk> Nama Produk varchar(50) Produk2 Kode Produk varchar(10) <pk,fk1> ID Harga Pokok Produksi varchar(10) <pk,fk2> Harga Pokok Produksi ID Harga Pokok Produksi varchar(10) <pk> Biaya Bahan int Biaya Tenaga Kerja Langsung int Biaya Overhead Tetap int Biaya Overhead Variabel int Harga Pokok Produksi int Tanggal Penentuan datetime Waktu Penentuan datetime Gambar 4.17 Physical Data Model Sistem Aplikasi Perhitungan Harga Pokok Produksi 22 44 Tabel Bahan Penolong Jenis Bahan Penolong varchar(10) <pk> Nama Bahan Penolong varchar(100) Harga Persatuan Bahan Penolong int Satuan Bahan Penolong varchar(10) Bahan Penolong Jenis Bahan Penolong varchar(10) <pk,fk1> Kode Produk varchar(10) <pk,fk2> Stok Bahan Penolong Terpakai int Biaya Overhead Tetap ID Overhead Tetap varchar(10) <pk> Nama Overhead Tetap varchar(100) Tanggal Overhead Tetap datetime Jumlah Biaya Overhead Tetap int BOP Tetap ID Overhead Tetap varchar(10) <pk,fk1> ID Harga Pokok Produksi varchar(10) <pk,fk2> BOP Variabel Biaya Overhead Variable ID Overhead Variable Nama Overhead Variable Tanggal Overhead Variable Jumlah Biaya Overhead Variable ID Overhead Variable varchar(10) <pk,fk1> ID Harga Pokok Produksi varchar(10) <pk,fk2> varchar(10) varchar(100) datetime int <pk>

45 4.2.10. Struktur Tabel Dalam pengembangan sistem aplikasi perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing ini, digunakan beberapa tabel untuk menyimpan berbagai data yang penting. Tabel tersebut adalah Tabel Bahan Baku, Tabel Bahan Penolong, Tabel Biaya Tenaga Kerja Langsung, Tabel Biaya Overhead Tetap, Tabel Biaya Overhead Variable, Tabel Produk dan Tabel Harga Pokok Produksi beserta beberapa table detail hasil many to many yang dimana table tersebut adalah Table Bahan Baku, Table Bahan Penolong, Table BOP Tetap, Table BOP Variabel dan table Produk2. Berikut akan dijelaskan tentang table-tabel yang digunakan. A. Tabel Bahan Baku Primary key Foreign key : - Fungsi : Jenis Bahan : Untuk menyimpan data bahan baku yang diperlukan untuk menghitung harga pokok produksi. Tabel Error! No text of specified style in document..1 Stuktur Tabel Bahan Baku Foreign Key Data No. Field Name Length Constraint Type On On Field Table 1 Jenis Bahan varchar 10 PK 2 Nama Bahan varchar 100 Not Null

46 3 Harga int Not Null Persatuan Bahan 4 Satuan Bahan B. Tabel Bahan Penolong Primary key Foreign key : - Fungsi varchar 10 : Jenis Bahan Penolong Not Null : Untuk menyimpan data bahan penolong yang diperlukan untuk menghitung harga pokok produksi. Tabel Error! No text of specified style in document..2 Stuktur Tabel Bahan No. Field Name 1 Jenis Bahan Penolong 2 Nama Bahan Penolong 3 Harga Data Type Penolong varchar 10 Length Constraint PK varchar 100 Not Null Int Not Null Persatuan Bahan Penolong 4 Satuan varchar 10 Not Null Bahan Foreign Key On Field On Table

47 Penolong C. Tabel Biaya Tenaga Kerja Langsung Primary key Foreign key Fungsi : ID BTKL : Kode Produk : Untuk menyimpan data biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk menghitung harga pokok produksi. Tabel Error! No text of specified style in document..3 Stuktur Tabel No. Field Name Biaya Tenaga Kerja Langsung Data Type Length Constraint 1 ID BTKL varchar 10 PK Foreign Key On Field 2 Kode Produk varchar 10 FK Kode 2 Status BTKL varchar 50 Not Null 3 Jumlah BTKL Int D. Tabel Biaya Overhead Tetap Primary key : ID Overhead Tetap Not Null Produk On Table Produk Foreign key : - Fungsi : Untuk menyimpan data biaya overhead tetap yang diperlukan untuk menghitung harga pokok produksi.

48 Tabel Error! No text of specified style in document..4 Stuktur Tabel Biaya Overhead Tetap No. Field Name 1 ID Overhead Tetap 2 Nama Overhead Tetap 3 Tanggal Overhead Tetap 4 Jumlah Biaya Overhead Tetap Data Type varchar 10 varchar 50 datetime Int E. Tabel Biaya Overhead Variable Primary key Foreign key : - Fungsi Length Constraint PK : ID Overhead Variable Not Null Not Null Not Null Foreign Key On Field On Table : Untuk menyimpan data biaya overhead variabel yang diperlukan untuk menghitung harga pokok produksi. Tabel Error! No text of specified style in document..5 Stuktur Tabel Biaya Overhead Variabel

49 No. Field Name 1 ID Overhead Variable 2 Nama Overhead Variable 3 Tanggal Overhead Variable 4 Jumlah Biaya Overhead Variable F. Tabel Produk Primary key Foreign Key Data Length Constraint Type On On Field Table varchar 10 varchar 50 datetime Int Foreign key : - Fungsi : Kode Produk PK Not Null Not Null Not Null : Untuk menyimpan data produk. Tabel Error! No text of specified style in document..6 Stuktur Tabel Produk Foreign Key Data No. Field Name Length Constraint Type On On Field Table 1 Kode Produk Varchar 10 PK

50 2 Nama Produk Varchar 50 Not Null G. Tabel Harga Pokok Produksi Primary key Foreign key : - Fungsi : ID Harga Pokok Produksi : Untuk menyimpan data harga pokok produksi yang akan dihitung. Tabel Error! No text of specified style in document..7 Stuktur Tabel Harga No. Field Name 1 ID Harga Pokok Produksi Data Type Pokok Produksi varchar 10 Length Constraint PK 2 Biaya Bahan int Not Null 3 Biaya Tenaga Kerja Langsung 4 Biaya int int Not Null Not Null Overhead Tetap 5 Biaya int Not Null Foreign Key On Field On Table

51 Overhead Variabel 6 Harga Pokok int Not Null Produksi 7 Tanggal Penentuan 8 Waktu Penentuan H. Tabel Bahan Baku Primary key : - Foreign key : - Fungsi datetime datetime Not Null Not Null : Untuk menyimpan detail bahan baku, serta untuk menyimpan stok bahan baku yang digunakan untuk melakukan produksi. Tabel Error! No text of specified style in document..8 Stuktur Tabel Detail No. Field Name Data Type Bahan Baku Length Constraint Foreign Key On Field 1 Jenis Bahan varchar 10 PK,FK1 Jenis Bahan 2 ID Harga varchar 10 PK,FK2 ID Pokok Harga Produksi Pokok Produksi On Table Tabel bahan Harga Pokok Produksi

52 3 Stok Bahan Terpakai int Not Null I. Tabel Bahan Penolong Primary key : - Foreign key : - Fungsi : Untuk menyimpan detail bahan penolong, serta untuk menyimpan stok bahan penolong yang digunakan untuk melakukan produksi. Tabel Error! No text of specified style in document..9 Stuktur Tabel Detail No. Field Name Data Type Bahan Penolong Length Constraint Foreign Key On Field 1 Jenis Bahan varchar 10 PK,FK1 Jenis 2 ID Harga Pokok Produksi 3 Stok Bahan Penolong Terpakai varchar 10 int J. Tabel BOP Tetap Primary key : - PK,FK2 ID Not Null Bahan Harga Pokok Produksi On Table Tabel bahan Harga Pokok Produksi

53 Foreign key : - Fungsi : Untuk menyimpan detail biaya overhead tetap. Tabel Error! No text of specified style in document..10 Stuktur Tabel Detail No. 1 ID Field Name Overhead Tetap 2 ID Harga Pokok Produksi K. Tabel BOP Variabel Data Type Biaya Overhead Tetap varchar 10 varchar 10 Primary key : - Foreign key : - Fungsi Length Constraint PK,FK1 ID Foreign Key On Field Overhead Tetap PK,FK2 ID Harga Pokok Produksi On Table Biaya Overhead Tetap Harga Pokok Produksi : Untuk menyimpan detail biaya overhead variabel. Tabel Error! No text of specified style in document..11 Stuktur Tabel Detail No. Field Name 1 ID Overhead Biaya Overhead Variabel Foreign Key Data Length Constraint Type On On Field Table varchar 10 PK,FK1 ID Biaya Overhead Overhead

54 Variable Variable Variable 2 ID Harga varchar 10 Pokok Produksi L. Tabel Produk2 Primary key : - Foreign key : - Fungsi PK,FK2 ID Harga Pokok Produksi : Untuk menyimpan detail produk. Harga Pokok Produksi Tabel Error! No text of specified style in document..12 Stuktur Tabel Detail No. Field Name 1 Kode Produk 2 ID Harga Pokok Produksi 4.3. Kebutuhan Sistem Data Type Produk varchar 10 varchar 10 Length Constraint Foreign Key On Field PK,FK1 Kode PK,FK2 ID Produk Harga Pokok Produksi On Table Produk Harga Pokok Produksi 4.3.1. Hardware Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi adalah computer dengan spesifikasi sebagai berikut :

55 1. Prosessor Intel Core 2 Duo minimal 2.00 Ghz 2. Memory minimal 1.00 Gb 3. Harddisk minimal 40 Gb 4.3.2. Software sebagai berikut : Perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi adalah 1. Microsoft.Net Framework 2.0 / 3.5 2. Microsoft SQL Server 2008 3. Windows 7 Professional 4.4. Implementasi Input dan Output 4.4.1. Form Halaman Utama Form halaman utama, form ini akan muncul ketika program pertama kali dijalankan. Didalam terdapat beberapa sub menu seperti, Memasukkan data master, Proses Perhitungan yang dilengkapi serta dengan laporan. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

56 4.4.2. Form Masukkan Data Master Gambar 4.18 Form Halaman Utama Form masukkan data master ini akan tampil ketika user melakukan klik pada botton Masukkan data Master. Dalam form ini terdapat 6 (enam) sub link yang masing-masing merupakan Bahan Baku, Bahan Penolong, Nama Produk, Biaya Tenaga Kerja Langsung, Biaya Overhead Tetap dan Biaya Overhead Variabel. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

57 4.4.3. Form Bahan Baku Gambar 4.19 Form Masukkan Data Master Form bahan baku merupakan sub link dari button masukkan data master. Fungsi form bahan baku ini tersebut adalah menyimpan serta mengupdate data bahan baku termasuk bahan penolong pula yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan harga pokok produksi. Dimana form ini akan menampung data yang berupa jenis bahan baku, nama bahan baku, harga persatuan bahan baku serta satuan bahan baku. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

58 4.4.4. Form Bahan Penolong Gambar 4.20 Form Masukkan Data Bahan Baku Form bahan Penolong merupakan sub link dari button masukkan data master. Fungsi form bahan baku ini tersebut adalah menyimpan serta mengupdate data bahan baku termasuk bahan penolong pula yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan harga pokok produksi. Dimana form ini akan menampung data yang berupa jenis bahan, nama bahan, harga persatuan bahan serta satuan bahan itu sendiri. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

59 4.4.5. Form Nama Produk Gambar 4.21 Form Masukkan Data Bahan Penolong Form nama produk ini berfungsi sebagai penyimpanan BOM (Bill Of Material) merupakan sub link dari button masukkan data master. Fungsi form nama produk ini tersebut adalah menyimpan serta mengupdate data nama produk yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan bahan baku serta menyimpan pula data bahan baku dan bahan penolong yang akan dibebankan untuk membuat suatu produk. Dimana form ini akan menampung data yang berupa kode produk serta nama produk. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

60 Gambar 4.22 Form Masukkan Data Produk 4.4.6. Form Biaya Tenaga Kerja Langsung Form biaya tenaga kerja langsung merupakan sub link dari button masukkan data master. Fungsi form biaya tenaga kerja langsung ini tersebut adalah menyimpan serta mengupdate data biaya tenaga kerja langsung yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan harga pokok produksi. Dimana form ini akan menampung data yang berupa ID BTKL, status BTKL serta menampung data tenaga kerja langsung tersebut untuk melakukan produksi apa serta jumlah biaya yang dibutuhkan. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

61 Gambar 4.23 Form Masukkan Data Biaya Tenaga Kerja Langsung 4.4.7. Form Biaya Overhead Tetap Form biaya overhead tetap merupakan sub link dari button masukkan data master. Fungsi form biaya overhead tetap ini tersebut adalah menyimpan serta mengupdate data biaya overhead tetap yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan harga pokok produksi. Dimana form ini akan menampung data yang berupa ID, nama biaya overhead tanggal dilakukannya overhead serta jumlah biaya yang dibutuhkan. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

62 Gambar 4.24 Form Masukkan Data Biaya Overhead Tetap 4.4.8. Form Biaya Overhead Variabel Form biaya overhead variabel merupakan sub link dari button masukkan data master. Fungsi form biaya overhead variabel ini tersebut adalah menyimpan serta mengupdate data biaya overhead variabel yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan harga pokok produksi. Dimana form ini akan menampung data yang berupa ID, nama biaya overhead tanggal dilakukannya overhead serta jumlah biaya yang dibutuhkan. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

63 Gambar 4.25 Form Masukkan Data Biaya Overhead Variabel 4.4.9. Form Proses Perhitungan Harga Pokok Produksi Form proses perhitungan harga pokok produksi merupaan bagian yang paling penting dalam melakukan perhitungan harga pokok produksi. Dalam form ini user akan dimintai beberapa data yang termasuk dalam proses penentuan harga pokok produksi. Tanggal dari form ini akan ditampilkan pada tanggal sekarang. User dapat memilih produk yang ingin dilakukan perhitungan (berdasarkan data produk yang telah diinputkan) dalam produk, serta memasukkan berapa jumlah produksinya. Dalam grup control biaya tenaga kerja langsung, ketika produk telah dipilih, maka status pada biaya tenaga kerja lagsung akan diambil bedasarkan data biaya tenaga kerja langsung untuk produk yang bersangkutan. Lalu dapat dimasukkan jumlah orang yang dibutuhkan. Kemudian dapat klik masukkan.

64 Setelah semua tenaga kerja langsung dimasukkan, maka user dapat mengklik tombol proses perhitungan untuk melakukan perhitungan. Dari form ini akan dihasilkan laporan harga pokok produksi. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut: 4.4.10. Form Laporan Gambar 4.26 Form Peritungan harga Pokok Produksi Form laporan harga pokok produksi akan muncul apabila botton laporan di klik. Dari fungsi ini user/pengguna dapat melihat laporan tentang harga pokok untuk produksinya. Laporan ini dapat dicetak ataupun tidak dicetak. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

65 Gambar 4.27 Form Laporan harga Pokok Produksi