PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH DI SEKTOR LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN

dokumen-dokumen yang mirip
PERLINDUNGAN dan PEMBERDAYAAN NASABAH BANK DALAM ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA 1

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/5/PBI/2006 TENTANG MEDIASI PERBANKAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DAN NASABAH BANK DI INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 1 /PBI/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/5/PBI/2006 TENTANG MEDIASI PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. dana dari masyarakat dan menyalurkannya secara efektif dan efisien pada

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

(Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

Lex et Societatis, Vol. IV/No. 9/Okt-Des/2016

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01 TAHUN Tentang PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, yang telah memiliki beberapa Undang-undang yang mengatur tentang

FREQUENTLY ASK QUESTIONS

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 1 /PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH BANK MELALUI MEDIASI Oleh Ni Made Dewi Juliantini G. Ni Putu Purwanti

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA DI SEKTOR JASA KEUANGAN

Mediasi Perbankan Dalam Penyelesaian Sengketa Perbankan Secara Sederhana, Cepat, dan Biaya Ringan

A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. 1. Dalam Pelaksanaan Transparansi informasi produk bank berdasarkan PBI. No.7/6/PBI/2005 belum dapat dilaksanakan secara menyeluruh dan

3 Lihat UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa. Keuangan (Bab VI). 4 Lihat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

Lex Crimen Vol. VI/No. 3/Mei/2017

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PROGRAM INVESTASI MELALUI INTERNET YANG MENGATASNAMAKAN LEMBAGA KEUANGAN BANK

Program implementasi API dilaksanakan secara bertahap

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. rakyat banyak membutuhkan dana yang besar. 1 Salah satu sumber dananya yaitu

Yth. Direksi/Pengurus Pelaku Usaha Jasa Keuangan, baik yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional maupun secara syariah,

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia pada saat ini. Undang-Undang perbankan mulai disahkan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/28/PBI/2006 TENTANG KEGIATAN USAHA PENGIRIMAN UANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. efektif hanya dalam kondisi jika Pelaku Usaha dan Konsumen mempunyai

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB VI ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API)

Sosialisasi UU No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. SAMARINDA, 2 juli 2015

Peraturan Perlindungan Data Pribadi Nasabah Bank

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, tujuan Negara Kesatuan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/1/PBI/2004 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 16/16/DKSP Jakarta, 30 September 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PENYELENGGARA DAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA

Rencana Aksi. Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan. Departemen Perlindungan Konsumen OJK Jakarta, 18 September 2017

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Bank adalah salah

MEDIASI PERBANKAN SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA BANK DAN NASABAH MELALUI OTORITAS JASA KEUANGAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/6/PBI/2005 TENTANG TRANSPARANSI INFORMASI PRODUK BANK DAN PENGGUNAAN DATA PRIBADI NASABAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

Guna mewujudkan visi API dan sasaran yang ditetapkan,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan (agent of development), karena bank merupakan lembaga

BANK INDONESIA SEBAGAI MEDIATOR DALAM PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA BANK DENGAN NASABAH MELALUI MEDIASI PERBANKAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 12/ 1 /PBI/ 2010 TENTANG PINJAMAN LUAR NEGERI PERUSAHAAN BUKAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU

Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017. penyunan dan penandatanganan akta kesepakatan. Kata kunci: Penyelesaian sengketa, perbankan, mediasi

MEDIASI PERBANKAN, SATU LAGI PROTEKSI TERHADAP NASABAH BANK Oleh: Djoko Retnadi 1

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bab 6 MATERI SIP-6 1 LATAR BELAKANG ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) VISI API TUJUAN SASARAN API SISTEMATIKA API

GUBERNUR BANK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI BANK DAN NASABAH

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 1 / 9 /PBI/1999 TENTANG PEMANTAUAN KEGIATAN LALU LINTAS DEVISA BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, badan-badan usaha swasta, badan-badan usaha milik negara,

FAQ ATAS PERATURAN OJK TENTANG LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA (LAPS) DI SEKTOR JASA KEUANGAN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/23/PBI/2004 TENTANG PENILAIAN KEMAMPUAN DAN KEPATUTAN (FIT AND PROPER TEST) BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - UMUM. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Lembaga Perbankan dan Sistem Lembaga Keuangan Non-Bank. keuangan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dapat

No. 13/ 29 /DPNP Jakarta, 9 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 14/ 24 /PBI/2012 TENTANG KEPEMILIKAN TUNGGAL PADA PERBANKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Jadual 7. 5 Permasalahan perundangan dan cadangan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Nomor 10 Tahun Menurut Pasal 1 ayat 2

BAB III TANGGUNG GUGAT BANK SYARIAH ATAS PELANGGARAN KEPATUHAN BANK PADA PRINSIP SYARIAH

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH ATAS DATA PRIBADI NASABAH DALAM LAYANAN INTERNET BANKING YANG DIBERIKAN OLEH PIHAK PERBANKAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sudah berlangsung kurang lebih 45 tahun sejak dilahirkannya Undang-Undang

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/24/PBI/2012 TAHUN 2012 TENTANG KEPEMILIKAN TUNGGAL PADA PERBANKAN INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEJARAH BANK INDONESIA : PERBANKAN Periode

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/ 22 /PBI/2012 TENTANG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/14/PBI/2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/10/PBI/2009 TENTANG UNIT USAHA SYARIAH

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH PERBANKAN SYARI AH

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. intermediary institution yakni badan usaha yang melakukan kegiatan

TINJAUAN YURIDIS PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH DALAM TRANSAKSI GIRO PERBANKAN DI INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Tata Cara Pengaduan Permasalahan Transaksi Keuangan

(Disampaikan oleh Direktorat Hukum Bank Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan permasalahan dalam pengambilan setiap keputusan. Hukum. akan mendapatkan sanksi dari eksternal power.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/15/PBI/2016 TENTANG PENYELENGGARA JASA PENGOLAHAN UANG RUPIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SISTEM DAN KEBIJAKAN PERBANKAN DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

No pengaturan dalam Pasal 70 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal beserta penjelasannya. Dalam Pasal 70 tersebut diatur bahwa

Sosialisasi PBI Perlindungan Konsumen Sistem Pembayaran Bank Indonesia

PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA BANK DAN NASABAH OLEH LEMBAGA MEDIASI PERBANKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1997 TENTANG PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. BANK UMUM. Nasabah. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4824)

Transkripsi:

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH DI SEKTOR LEMBAGA KEUANGAN PERBANKAN Oleh: Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. Universitas Sebelas Maret (Dosen S1, S2, dan S3 Fakultas Hukum UNS Pembantu Rektor II UNS) Disampaikan dalam rangka : The 1st International Islamic Financial Inclusion Summit 2012 dengan tema: Optimalisasi, Penguatan dan Modernisasi Kelembagaan Keuangan Mikro Syariah Dalam Mewujudkan Financial Inclusion Menuju Kesejahteraan Masyarakat diselenggarakan Oleh DPP GP ANSOR di Diamond Convention Centre (Ball Room) Surakarta pada tanggal 18 Juli 2012 1

PENDAHULUAN Perbankan adalah sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya 2

LEMBAGA PERBANKAN salah satu lembaga keuangan mempunyai nilai strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara. perantara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (lack of funds) lembaga intermediasi keuangan (finacial intermediary institution) 3

PRINSIP-PRINSIP OPERASIONAL BANK Prinsip Kepercayaan (fiduciary principle) prinsip kehati-hatian (prudential principle) prinsip kerahasiaan (confidential principle) prinsip mengenal nasabah (know your costumer principle). 4

Timbulnya friksi disebabkan 1. Informasi yang kurang memadai mengenai karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan bank 2. Pemahaman nasabah terhadap aktivitas dan produk atau jasa perbankan yang masih kurang 3. Ketimpangan hubungan antara nasabah dengan bank, khususnya bagi nasabah peminjam dana 4. Tidak adanya saluran yang memadai untuk memfasilitasi penyelesaian awal friksi yang terjadi antara nasabah dengan bank. 5

BANK INDONESIA PENGAWAS PERBANKAN PERLINDUNGAN NASABAH API 6

Enam pilar dalam API Struktur perbankan yang sehat Sistem pengaturan yang efektif Sistem pengawasan yang independen dan efektif Industri perbankan yang kuat Infrastruktur yang mencukupi Perlindungan nasabah. 7

Perlindungan Hukum adalah upaya untuk menciptakan rasa aman dan terlindungi bagi para nasabah. Nasabah Bank adalah konsumen jasa perbankan yang bertransaksi di jasa keuangan Perbankan. perlindungan secara legal atau payung hukum adalah menciptakan kenyamanan dan kedamaian kepada para pihak yang terkait. 8

Nasabah dengan lembaga keuangan perbankan, sangat erat hubungannya Banyak pelaku usaha/pihak perbankan memiliki kecenderungan untuk mengesampingkan hak-hak konsumen serta memanfaatkan kelemahan konsumennya (nasabah) tanpa harus mendapatkan sanksi hukum 9

Penyebab Lemahnya Posisi Konsumen Perangkat hukum yang ada belum bisa memberikan rasa aman Peraturan perundang-undangan yang ada kurang memadai untuk secara langsung melindungi kepentingan Hak-hak konsumen yang semestinya terlibat penegakan hukum (law enforcement) itu sendiri dirasakan kurang tegas 10

Perlindungan bagi nasabah/konsumen dalam percaturan bisnis dewasa ini adalah hal-hal yang sangat urgen 11

LANDASAN HUKUM PERLINDUNGAN BAGI NASABAH BANK (Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen) 1. Sebagai Landasan dan payung hukum bagi Konsume dalam melindungi segala kepentingan-kepentingan dunia usaha dan tidak terkecuali terhadap nasabah bank syariah, 2. Semakin memudahkan pemerintah dan berbagai lembaga terkait untuk melakukan penataan, pembinaan, serta pendidikan kepada konsumen akan dapat memaksimalkan perannya dalam dunia perdagangan, bisnis, perbankan dan lain sebagainya 12

PAKET KEBIJAKAN PERBANKAN Upaya Bank Indonesia untuk menyelaraskan kegiatan usaha perbankan dengan amanat UU Perlindungan Konsumen yang mewajibkan adanya kesetaraan hubungan antara pelaku usaha (bank) dengan konsumen (nasabah) TAHUN 2005 PBI No. 7/6/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Transparansi Informasi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah dan PBI No. 7/7/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah TAHUN 2006 PBI No.8/5/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Mediasi Perbankan 13

PBI No. 7/6/PBI/2005 TRANSPARANSI INFORMASI PRODUK BANK DAN PENGGUNAAN DATA PRIBADI NASABAH 1. Bank wajib memberikan informasi yang cukup kepada nasabah maupun calon nasabah mengenai produk-produk yang ditawarkan bank, baik produk yang diterbitkan oleh bank itu sendiri maupun produk lembaga keuangan lain yang dipasarkan melalui bank 2. Informasi yang disediakan untuk nasabah haruslah memenuhi kriteria-kriteria yang ditetapkan antara lain mengungkapkan secara berimbang manfaat, risiko, dan biaya-biaya yang melekat pada suatu produk 3. Penyampaian informasi harus dilakukan dengan memenuhi standar tertentu, antara lain harus dapat dibaca secara jelas, tidak menyesatkan, dan mudah dimengerti 4. pembatasan penggunaan data pribadi nasabah hanya untuk kepentingan internal bank 14

PERSPEKTIF REGULATOR Tujuan Penerbitan PBI No. 7/6/PBI/2005 MELINDUNGI DAN MEMBERDAYAKAN NASABAH MENINGKATKAN ASPEK GOOD GOVERNANCE PADA BANK 15

A. MELINDUNGI DAN MEMBERDAYAKAN NASABAH Dapat meningkatkan pemahaman nasabah mengenai suatu produk sehingga nasabah akan memiliki bekal yang cukup untuk memutuskan apakah produk bank yang akan dimanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan keuangannya 16

B. MENINGKATKAN ASPEK GOOD GOVERNANCE PADA BANK 1. Mekanisme dan tatacara penggunaan produk, termasuk hak dan kewajiban nasabah dan bank,wajib diungkapkan secara transparan dalam pemberian informasi produk bank kepada nasabah sehingga secara tidak langsung akan dapat mengurangi penyimpangan-penyimpangan dalam kegiatan operasional bank. 2. Selain itu, pembatasan penggunaan data pribadi nasabah hanya untuk keperluan internal bank juga akan memberikan perlindungan kepada bank dari tuntutan hukum karena hak-hak pribadi nasabah terlindungi dengan baik 17

PBI No. 7/7/PBI/2005 PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH 1. Bank Indonesia mewajibkan seluruh bank untuk menyelesaikan setiap pengaduan nasabah yang terkait dengan adanya potensi kerugian finansial pada sisi nasabah 2. Diatur mengenai tatacara penerimaan, penanganan, dan juga pemantauan penyelesaian pengaduan 3. Bank diwajibkan untuk memberikan laporan triwulanan kepada Bank Indonesia mengenai pelaksanaan penyelesaian pengaduan nasabah tersebut 18

PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH PENGADUAN LISAN Bank wajib menyelesaikannya dalam waktu 2 HARI KERJA PENGADUAN TERTULIS Bank wajib menyelesaikannya dalam waktu 20 HARI KERJA dan DAPAT DIPERPANJANG HINGGA 20 HARI KERJA BERIKUTNYA apabila terdapat kondisi-kondisi tertentu 19

PERSPEKTIF REGULATOR Tujuan Penerbitan PBI No. 7/7/PBI/2005 MEMELIHARA DAN MENINGKATKAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT PADA LEMBAGA PERBANKAN MENURUNKAN PUBLIKASI NEGATIF TERHADAP BANK YANG DAPAT MEMPENGARUHI REPUTASI BANK 20

KEBERADAAN PBI NO. 7/7/PBI/2005 AKAN SANGAT MEMBANTU BANK DALAM 1. Mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada produk-produk yang ditawarkannya kepada masyarakat; 2. Mengidentifikasi penyimpangan kegiatan operasional pada kantor-kantor bank tertentu yang mengakibatkan kerugian pada nasabah; 3. Memperoleh masukan secara langsung dari nasabah mengenai aspek-aspek yang harus dibenahi untuk mengurangi risiko operasional; dan 4. Memperbaiki karakteristik produk untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan nasabah 21

MEDIASI PERBANKAN UU Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, UPAYA PENYELESAIAN SENGKETA ANTARA NASABAH DAN BANK DAPAT DILAKUKAN MELALUI NEGOSIASI, KONSILIASI, MEDIASI, ARBITRASE, MAUPUN MELALUI JALUR PERADILAN Upaya penyelesaian sengketa melalui arbitrase atau jalur peradilan tidak mudah dilakukan bagi nasabah kecil dan usaha mikro kecil (UMK) mengingat hal tersebut memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Penyelesaian sengketa nasabah dengan bank bagi nasabah kecil dan UMK perlu diupayakan secara sederhana, murah, dan cepat melalui penyelenggaraan mediasi perbankan agar hakhak mereka sebagai nasabah dapat terjaga dan terpenuhi dengan baik dan reputasi bank dapat tetap terjaga. 22

PBI No.8/5/PBI/2006 MEDIASI PERBANKAN Pengaturan mengenai penyelenggaraan mediasi perbankan oleh Bank Indonesia pada intinya mencakup : 1. Nasabah dapat mengajukan upaya penyelesaian sengketa melalui mediasi kepada Bank Indonesia. 2. Proses mediasi yang dilakukan Bank Indonesia hanya sengketa dengan nilai klaim maksimum sebesar Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). 3. Proses mediasi dapat dilaksanakan apabila kasus yang diajukan memenuhi persyaratan. 4. Pelaksanaan proses mediasi sejak ditandatanganinya perjanjian mediasi (agreement to mediate) sampai dengan penandatanganan Akta Kesepakatan dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kerja dan dapat diperpanjang sampai dengan 30 (tiga puluh) hari kerja berikutnya berdasarkan kesepakatan nasabah dan bank. 5. Akta Kesepakatan dapat memuat kesepakatan menyeluruh, kesepakatan sebagian, atau tidak tercapainya kesepakatan atas kasus yang disengketakan. 23

Edukasi Masyarakat Dilakukan Bank Indonesia yang pada dasarnya diarahkan untuk memberdayakan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan keuangan (financial literacy) untuk mendukung terwujudnya masyarakat yang kritis dan mampu merencanakan keuangannya secara bijaksana. diharapkan tidak hanya memberikan peningkatan pemahaman mengenai produk keuangan dan perbankan namun juga diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada peningkatan taraf hidup masyarakat melalui perencanaan keuangan yang tepat. 24

Saat ini Bank Indonesia sedang melakukan survey untuk melakukan pemetaan kebutuhan edukasi berdasarkan tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, faktor geografis, dan faktor domisili (desa & kota). Hasil pemetaan ini akan digunakan sebagai dasar untuk penetapan strategi dan implementasi edukasi jangka pendek, menengah dan panjang, serta dimanfaatkan pula untuk sebagai dasar pembentukan kerangka kerja Forum Edukasi Masyarakat. Forum Edukasi Masyarakat yang keanggotaannya direncanakan dapat merangkul berbagai lembaga dan instansi pemerintah diharapkan dapat menjadi forum koordinasi pelaksanaan edukasi sekaligus penggerak implementasi strategi edukasi di masing-masing bidang yang menjadi kewenangannya. 25

KESIMPULAN 1. PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK SYARIAH ADALAH HAL YANG SANGAT URGEN UNTUK KEPENTINGAN-KEPENTINGAN BAGI NASABAHNYA, DALAM RANGKA MENCIPTAKAN KENYAMANAN DAN KEDAMAIAN. HAL TERSEBUT UNTUK MENINGKATKAN POSISI TAWAR NASABAH, KARENA SECARA EKSPLISIT SULIT DITEMUKAN KETENTUAN MENGENAI PERLINDUNGAN NASABAH DALAM UNDANG-UNDANG PERBANKAN, SEBAGAIAN BESAR PASAL-PASAL HANYA BERKONSENTRASI PADA ASPEK KEPENTINGAN PERLINDUNGAN BANK SEHINGGA KEDUDUKAN NASABAH SANGATLAH LEMAH BAIK DITINJAU DARI KONTRAKTUAL DENGAN BANK. 26

KESIMPULAN 2. SECARA NORMATIF PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH BANK TERDAPAT DALAM DUA PRODUK PERATURAN, YAKNI : a. PBI YANG TELAH MENETAPKAN UPAYA PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH SEBAGAI SALAH SATU DARI ENAM PILAR ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA (API) SEJAK JANUARI 2004. b. UU NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JUGA MEMBERIKAN PERLINDUNGAN KEPADA NASABAH BANK, KARENA KEDUDUKAN ANTARA PELAKU USAHA (BANK) DENGAN KONSUMEN (NASABAH BANK) ADALAH SEDERAJAT/SEIMBANG, DENGAN MENJADIKAN NASABAH BANK SEBAGAI BAGIAN YANG HARUS MENDAPATKAN PERLINDUNGAN HUKUM. 27

Company LOGO 28