BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu

dokumen-dokumen yang mirip
pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

I. PENDAHULUAN. baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Oleh karena itu setiap warga negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Suatu bangsa bisa dikatakan telah maju apabila seluruh warga negaranya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat terutama setelah terjadi krisis ekonomi tahun Nilai

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

faktor eksternal. Berjalannya suatu pendidikan harus didukung oleh unsur-unsur pendidikan itu sendiri. Unsur-unsur pendidikan tersebut adalah siswa,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

Pendidikan Dasar Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

BAB I PENDAHULUAN. dari kebodohan dan kemiskinan. Hal ini Sesuai dengan fungsi pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan tidak dapat dipisahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Panti Sosial Bina Remaja sebagai salah satu Panti Sosial dari Unit Pelaksana

I. PENDAHULUAN. proses pembelajaran. Keberadaan pendidikan yang sangat penting tersebut telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB 1 PENDAHULUAN. menjalani hidup dan kehidupan, sebab pendidikan bertujuan untuk memberikan

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai usaha telah dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan hal yang paling penting bagi semua anak. Sebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu topik yang menarik untuk dibahas, karena

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Oleh : Sri Admawati K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya. Pengetahuan ini dapat juga disebut sebagai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Amellya Nisfiatin Barroroh, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan. kepribadian manusia melalui pemberian pengetahuan, pengajaran

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan global mengharuskan Indonesia harus mampu bersaing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan sebagaimana yang telah tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Maka dibutuhklan kesadaran dalam diri kita masing-masing untuk bertekat

BAB 1 PENDAHULUAN. Nasional yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. negeri ini menghadapi persaingan global, khususnya dalam bidang. pendidikan nonformal. Pendidikan formal diperoleh melalui lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wadah yang didalamnya terdapat suatu

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dan bernegara demi terwujudnya kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses menyiapkan individu untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. Pendidikan mempunyai peran penting dalam pembangunan nasional karena pendidikan merupakan salah satu cara untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas untuk mencapai tujuan pembangunan nasional. Generasi muda merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan kemajuan bangsa sedikit banyak berada di tangan generasi muda. Pendidikan pada generasi muda diharapkan mampu mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional. Generasi muda yang berpendidikan dan berprestasi diharapkan mampu membawa negeri ini menghadapi persaingan global khususnya dalam bidang pendidikan. Jalur pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu pendidikan formal dan pendidikan nonformal. Pendidikan formal diperoleh melalui lembaga pendidikan yaitu sekolah dan merupakan pendidikan yang berjenjang dari pendidikan paling rendah sampai dengan pendidikan yang tinggi. Sedangkan jalur pendidikan nonformal adalah suatu bentuk pelatihan yang mempunyai organisasi di luar pendidikan formal, misalnya kursus. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, 1

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 1 Pendidikan dasar adalah pendidikan yang lamanya sembilan tahun, diselenggarakan enam tahun di Sekolah Dasar dan tiga tahun di Sekolah Menengah Pertama. Pendidikan dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuanya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengembangkan pendidikan menengah. Pendidikan menengah adalah pendidikan yang diselenggarankan selama tiga tahun yang bertujuan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam memasuki dunia kerja maupun pendidikan selanjutnya yaitu pendidikan tinggi. Pendidikan menengah ini terdiri atas pendidikan menengah umum (SMA). Sedangkan pendidikan selanjutnya adalah pendidikan tinggi atau perguruan tinggi dengan segala bentuk penyelenggaraanya. Pendidikan tinggi atau perguruan tinggi bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis maupun kemampuan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga dari pendidikan tinggi akan lahir ahli-ahli ayat 1. 1 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB 1, pasal 1, 2

yang dapat berperan sebagai pelaku, pelaksaan sekaligus penemu hal-hal yang dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Setiap anak mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran. Namun dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran yang di berikan kepada anak selalu dipengaruhi kondisi atau sosial ekonomi orang tua baik dari segi pendidikan dan pendapatan orang tua. Pendidikan orang tua akan mempengaruhi pandangan tentang pendidikan anak yaitu perlu atau tidak anak melanjutkan sekolah yang lebih tinggi. Sedangkan pendapatan orang tua yang dibebani dengan biaya pendidikan anak-anaknya yang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang sangat besar pada semua jenjang pendidikan baik TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Terutama di pendidikan perguruan tinggi biayanya mahal. Sehingga banyak anak tamatan SMA tidak dapat melanjutkan pendidikan sekolahnya disebabkan terbatasnya kemampuan orang tua untuk membiayai pendidikan anaknya. Apabila siswa hendak mengambil keputusan terhadap studi lanjutannya ke jenjang yang lebih tinggi mereka harus mempertimbangkan beberapa hal : 2 Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB II, pasal 3. 3

Dengan tingginya biaya pendidikan, maka timbullah suatu pandangan orang tua tentang pendidikan anak. Pendidikan orang tua yang berpendidikan formal dan berpendapatan tinggi akan berusaha untuk dapat menyekolahkan anaknya agar merasakan dunia pendidikan. Namun bukan berarti orang tua yang akan peduli terhadap pendidikan anaknya melainkan dengan banyak informasi yang dapat dilihat dari berbagai media informasi maka akan terus berusaha untuk menyekolahkan anaknya dengan harapan kelak anak-anaknya memiliki kehidupan yang baik dari orang tuanya. Kondisi ekonomi yang beragam dilihat dari mata pencaharian, pendidikan dan pendapatan. Kondisi sosial ekonomi tersebut kaitanya dengan anak tidak melanjutkan pedidikan ke perguruan tinggi adalah sangat erat dimana dengan adanya mata pencaharian dengan profesi yang baik, maka akan mempengaruhi pendapatan orang tua sehingga dapat menghargai anak akan tidak melanjutkan pendidikan perguruan begitu juga dengan tingkat pendidikan yang tinggi, maka orang tua untuk menyekolahkan anaknya sampai ke perguruan tinggi, tetapi sebaliknya karena pendidikan orang tua rendah, maka untuk menyekolahkan anaknya akan rendah karena pengetahuan orang tua tentang perguruan tinggi rendah. Pada umumya semua orang itu berharap mampu untuk menyekolahkan anaknya mulai dari tingkat dasar sampai pada perguruan tinggi, karena melakukan hal ini berarti membekali anak dengan ilmu pengetahuan (pendidikan). Selanjutnya harapan orang tua akan lebih sepesifik tergantung dari 4

tujuan orang tua akan diarahkan kemana pendidikan untuk anak dan itu juga terlepas dari tingkat pendidikan anaknya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi anak melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dapat diklasifikasikan dalam dua kategori yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri. Faktor ini meliputi: (1) Kemampuan belajar anak yang kurang sehingga anak malas untuk studi ke perguruan tinggi. (2) Kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan kurang, akhinya anak merasa bahwa belajar tidak berarti. (3) Kemampuan mengaktualisasi diri kurang, sehingga anak tidak memiliki percaya diri, karena rasa percaya diri dapat membunuh potensi dan kreatifitas anak termasuk untuk belajar. Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar anak. Faktor ini meliputi sebagai berikut; (1) Ekonomi keluarga yang kurang mendukung anak untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, sehingga anak tidak dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. (2) Kemampuan keluarga yang kurang dirasakan oleh anak, misalnya keluarga kurang memperhatikan anak tentang pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. (3) Lingkungan yang kurang mendukung, artinya lingkungan pergaulan tempat tinggal merupakan faktor yang sangat mempengaruhi anak untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Jenis pekerjaan orang tua dan keadaan ekonomi orang tua merupakan faktor yang berperan penting yang dapat mempengaruhi orang tua untuk melanjutkan studi anaknya ke perguruan tinggi. Orang tua yang mempunyai pekerjaan yang layak dan penghasilan yang tinggi akan rela berkorban materi demi pendidikan anaknya, sementara orang tua dengan pekerjaan yang belum mapan dan 5

penghasilan sedang, sebagian dari mereka mengesampingkan pendidikan anaknya, bahkan tidak sedikit yang mengarahkan anaknya untuk bekerja mencari uang. Desa Lanjan adalah desa yang terletak di Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah yang dijumpai sawah-sawah dan kebun. Mayoritas penduduk desa Lanjan bermata pencaharian sebagai buruh tani baik yang mengolah lahanya sendiri maupun yang mengolah lahan orang lain (buruh), buruh bangunan, pegawai swasta dan petani. Akan tetapi, selain masyarakatnya yang bermata percaharian sebagai petani ada juga yang bekerja sebagai POLISI, TNI, PNS, dan Wirausaha. Walaupun sebagian besar orang tuanya menjadi buruh bangunan, buruh tani, pegawai swasta dan petani mereka tidak ingin anaknya seperti mereka. Berbagai macam latarbelakang atau kondisi sosial ekonomi yang berbeda menyatakan bahwa, pada umumnya anak yang berasal dari keluarga menengah keatas lebih banyak mendapatkan pengarahan mengenai pengetahuan pendidikan di perguruan tinggi dan bimbingan yang baik dari orang tua mereka. Anak-anak yang berlatarbelakang ekonomi rendah, kurang dapat mendapat bimbingan dan pengarahan mengenai pengetahuan pendidikan di perguruan tinggi yang cukup dari orang tua mereka, karena orang tua lebih memusatkan perhatiannya pada bagaimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 6

1.2. Fokus Penelitian Perguruan tinggi di era modernisasi sekarang ini merupakan unsur penting yang sangat menentukan kemajuan suatu bangsa sebab melalui perguruan tinggi tenaga-tenaga terampil dapat terwujud. Namun sangat disayangkan arti pentingnya pendidikan tinggi tampaknya belum sepenuhnya disadari oleh sebagian masyarakat Indonesia. Bagi masyarakat umumnya pendidikan SMA dianggap sudah cukup dijadikan bekal untuk mencari pekerjaan, sehingga tidak ada antusias untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah menamatkan pendidikan sekolah lanjutan tingkat atas. Keberhasilan pembangunan nasional ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia pendidik memegang peranan penting. Dalam arti luas, pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi siapa saja dan dimana saja, karena menjadi dewasa, cerdas, dan matang adalah hak asasi manusia pada umumnya. 3 Masyarakat desa Lanjan kecamatan Sumowono sudah mempunyai kesadaran akan pentingnya pendidikan sudah mulai tumbuh tetapi hanya sebatas pendidikan dasar dan pendidikan menengah sedangkan untuk pendidikan tinggi masih sangat minim. Semangat penduduk desa Lanjan untuk menyekolahkan anak mereka ke perguruan tinggi masih tergolong rendah. Masyarakat kurang gereget untuk malanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi begitupun anak-anak yang sudah lulus dari SMA, ini terlihat banyak anak-anak yang sudah lulus SMA tidak melanjutkan pendidikanya ke perguruan tinggi. Dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 3 Suhartono, Suparlan, Filsafat Pendidikan, Jogyakarta, Ar-Ruzz, 2009, hal. 80. 7

Tabel 1.1. Data Jumlah Anak Lulusan SMA dari 32 Orang di desa Lanjan Kecamatan Sumowono Tahun 2012-2014 Tahun Jumlah Lulusan SMA Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Tidak Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi 2012 8 anak 3 anak 5 anak 2013 19 anak 5 anak 14 anak 2014 5 anak 1 anak 4 anak Jumlah 32 anak 9 anak 23 anak Sumber : Data Primer Berdasarkan data tabel 1.1. dapat dilihat bahwa anak lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi menunjukkan jumlah terbanyak pada tahun 2013 yaitu jumlah 5 anak, pada tahun 2012 ada 3 anak dan tahun 2014 ada 1 anak. Sedangkan pada anak lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi jumlah terbanyak pada tahun 2013 yaitu berjumlah 14 anak, tahun 2012 ada 5 anak dan tahun 2014 berjumlah 4 anak. Kenyataannya, ketika anak lulusan SMA untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, anak masih enggan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Dari 32 anak lulusan SMA di desa Lanjan kecamatan Sumowono kabupaten Semarang yang melanjutkan ke perguruan tinggi ada 9 anak. Dari wawancara yang penulis lakukan di desa Lanjan kecamatan Sumowono kabupaten Semarang masih banyak anak yang belum melajutkan ke perguruan tinggi dengan berbagai alasan yang mereka kemukakan. Alasan kondisi ekonomi orang tua adalah salah satu 8

yang menjadi alasan mereka tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Pendidikan orang tua juga menjadi alasan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi karena anak menganggap bila pendidikan orang rendah orang tua cederung kurang mendukung anak untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Ada juga anak menganggap tidak perlu melanjutkan ke perguruan tinggi dan mereka menganggap sudah cukup sampai lulusan SMA saja. Banyak anak kurang memahami arti pentingnya pendidikan melanjutkan ke perguruan tinggi. Adanya persepsi anak terhadap manfaat melanjutkan ke perguruan tinggi yaitu pola pikir anak yang berasumsi bahwa pendidikan itu penting namun mereka belum melanjutkan ke perguruan tinggi Alasan yang lain timbul adalah keadaan ekonomi masyarakat yang berada di garis kemiskinan dengan pekerjaan sebagai petani dan penghasilan yang tidak menentu menjadikan masyarakat enggan untuk berperan aktif dalam pendidikan anak-anaknya. Setelah lulus SMA ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi tetapi ada yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Ada pula anak yang setelah lulus SMA yang langsung bekerja membantu orang tua dalam mencari nafkah karena beban orang tua yang banyak untuk menghidupi keluarga. Ada pula anak yang kurang mendapat dukungan dari orang tua untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Dengan melanjutkan ke perguruan tinggi maka seharusnya anak akan tambah pengetahuan dan akan menjadi orang dengan kualitas sumber daya manusia yang baik. 9

Untuk dapat memenuhi kualitas sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam persaingan global, pendidikan adalah kunci utamanya. Pendidikan tidak hanya terbatas pada pendidikan dasar dan menengah tapi lebih daripada itu adalah pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi sangat diperlukan bagi seluruh penduduk Indonesia termasuk desa Lanjan yang ada di kecamatan Sumowono. Selama ini masyarakat tidak mementingkan pendidikan, terutama pendidikan tinggi. Masih sangat sedikit anak lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Selama ini partisipasi masyarakat masih tergolong rendah terhadap pentingnya pendidikan tinggi. Padahal pendidikan tinggi sangat penting untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat lulusan SMA dari tahun 2012-2014 yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi berjumlah 23(dua puluh tiga) orang. Yang menjadi fokus penelitian penulis adalah faktor penyebab ketidaklanjutan studi ke perguruan tinggi dikalangan anak lulusan SMA di desa Lanjan kecamatan Sumowono kabupaten Semarang? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penyebab ketidaklanjutan studi ke perguruan tinggi dikalangan anak lulusan SMA di desa Lanjan kecamatan Sumowono kabupaten semarang. 10

1.4 Signifikansi Penelitian 1.4.1. Signifikansi Teoritis Hasil penelitian ini mendukung pendapat Baharudin mengatakan bahwa Minat adalah seseorang yang minat terhadap suatu objek yang timbul dari dirinya sendiri. Minat bisa dinyatakan karena menyukai suatu hal dalam bentuk aktivitas yang diminatinya. Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang besar terhadap sesuatu. 4 1.4.2. Signifikansi praktis a. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis dan dapat menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapat dari bangku kuliah serta dapat digunakan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi pada Universitas Kristen Satya Wacana. b. Bagi Fakultas Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan bacaan dan perbandingan bagi pembaca yang sedang mengadakan penelitian. a. Bagi Orang Tua Penelitian diharapkan dapat memberikan masukan kepada orang tua murid dan masyarakat desa Lanjan kecamatan Sumowono kabupaten Semarang tentang pentingnya pandidikan tinggi untuk anak-anak mereka serta untuk mengiatkan masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka ke perguruan tinggi. 4 Baharudin, 2007, Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta, Ar-ruzz Media, hal.24. 11

b. Bagi Siswa Diharapkan penelitian ini akan memberikan gambaran kepada anak-anak desa Lanjan tentang pendidikan sehingga dapat menjadi motivasi untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. 1.5 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui faktor penyebab ketidaklanjutan studi ke perguruan tinggi dikalangan anak lulusan SMA di desa Lanjan kecamatan Sumowono kabupaten Semarang. Mengingat biaya dan waktu yang terbatas, penelitian ini hanya menfokuskan pada penyebab ketidaklanjutan studi ke perguruan tinggi dikalangan anak lulusan SMA di desa Lanjan kecamatan Sumowono kabupaten Semarang. 12