Oleh: Made Andri Rismayani I Gusti Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama. Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

dokumen-dokumen yang mirip
PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN DI BPR KARYA SARI SEDANA DENPASAR

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA KSU.TUMBUH KEMBANG, PEMOGAN, DENPASAR SELATAN Oleh: Gde Dianta Yudi Pratama I Ketut Westra Ni Putu Purwanti

EKSISTENSI AGUNAN DALAM PEMBIAYAAN BANK UMUM SYARIAH DI DENPASAR

IMPLEMENTASI KREDIT TANPA AGUNAN DALAM HAL DEBITUR WANPRESTASI PADA PT BANK OVERSEAS CHINEESE BANKING CORPORATION (OCBC) NISP TBK CABANG DENPASAR

ASPEK HUKUM PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN OBLIGASI NEGARA RITEL

DEPOSITO SEBAGAI JAMINAN PADA KREDIT DI BANK MANDIRI CABANG SANUR

KENDALA DALAM PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG DENPASAR.

AGUNAN YANG DIAMBIL ALIH (AYDA) ATAS KREDIT MACET PADA PT. BPR TATA ANJUNG SARI

BAB I PENDAHULUAN. adalah antara lain, bertambah atau berkurangnya penduduk, dan penemuanpenemuan

ASPEK-ASPEK HUKUM PERKREDITAN PADA BANK EKA AYU ARTHA BHUWANA KABUPATEN GIANYAR. Oleh: I Gede Sakih Sastrawan Ida Bagus Putra Atmadja Dewa Gede Rudy

PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT ULATIDANA RAHAYU DI KABUPATEN GIANYAR

Penyelesaian Kredit Macet bagi Debitur Di Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Desa Pakraman Kaba Kaba Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

GUBERNUR BANK INDONESIA,

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA BANK RAKYAT INDONESIA (PT PERSERO)Tbk CABANG DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. atau dikenal dengan kebutuhan primer, juga kebutuhan sekunder maupun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan mempunyai peranan penting dalam menjalankan. Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan diatur bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peranan penting bagi perekonomian suatu negara, karena

AKIBAT HUKUM BAGI DEBITUR YANG TELAH MENANDATANGANI PERJANJIAN STANDAR KREDIT PADA BPR TATA ANJUNG SARI DENPASAR

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH PADA PT (PERSERO) BANK TABUNGAN NEGARA, Tbk. DI KOTA DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. usahanya mengingat modal yang dimiliki perusahaan atau perorangan biasanya tidak

UPAYA BANK DALAM PENYELAMATAN DAN PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDTI TANPA AGUNAN PADA KOPERASI SERBA USAHA SURYA MAKMUR DI DENPASAR

PERSYARATAN JAMINAN DAN PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PRAKTEKNYA PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DESA ADAT KUTA

Perjanjian Kredit Pada Bank BTPN Ditinjau. Dari Asas Kebebasan Berkontrak. Dian Saputra Sinaga, Budi Santoso, Ery Agus Priyono*) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. sangat fundamental dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian di

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA

PERALIHAN KREDIT MODAL KERJA PERMANEN MENJADI KREDIT UMUM PADA LEMBAGA PEMBIAYAAN BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG NEGARA KABUPATEN JEMBRANA

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar. Sektor sektor ekonomi yang menopang perekonomian di Indonesia

PEMBERIAN KREDIT DENGAN JAMINAN FIDUSIA SEBAGAI UPAYA PENGAMANAN PIHAK BANK PADA BANK PEMBANGUNAN DAERAH CABANG KLUNGKUNG

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 4/ 11 /PBI/2002 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT BANK UMUM PASCATRAGEDI BALI GUBERNUR BANK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu

ANALISIS PERJANJIAN KREDIT DENGAN OBJEK JAMINAN BERUPA SURAT KEPUTUSAN PENSIUN JANDA/DUDA PADA BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL DENPASAR

AKIBAT HUKUM PERJANJIAN KERJASAMA KOPERASI DENGAN BANK DI DENPASAR DALAM PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR)

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA PADA DESA PAKRAMAN PADANGSAMBIAN DENPASAR

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

PENANGGULANGAN KREDIT MACET MELALUI PROSES RESTRUKTURISASI PADA BANK RAKYAT INDONESIA CABANG NEGARA, KABUPATEN JEMBRANA.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kredit

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari peranan bank selaku pemberi layanan perbankan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PENDAFTARAN FIDUSIA DALAM PRAKTEK PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT RAGA JAYATAMA DI BATUBULAN GIANYAR

POLA PENYELESAIAN CESSIE DALAM KEGIATAN PERBANKAN PADA BANK RAKYAT INDONESIA (BRI) CABANG UBUD

KREDIT MACET PADA KOPERASI SENIMAN SANGGAR KEMBANG BANG BANJAR KEDISAN TEGALLALANG GIANYAR

UPAYA PENYELESAIAN HUKUM TERHADAP PINJAMAN BERMASALAH DI UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI SERBA USAHA SATYA DHARMA DENPASAR

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI SECARA ANGSURAN MOBIL BEKAS MELALUI LEMBAGA PEMBIAYAAN KONSUMEN DI PT. ADIRA FINANCE DENPASAR

PELAKSANAAN PERJANJIAN PINJAM-MEMINJAM DENGAN JAMINAN BENDA TIDAK BERGERAK PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) SRINADI DI KABUPATEN KLUNGKUNG

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Perbankan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang

PENYELESAIAN KREDIT BERMASALAH DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BTN (PERSERO) CABANG SURAKARTA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sampailah pada hasil kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini dengan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP NASABAH PENGGUNA KARTU KREDIT SEBAGAI KONSUMEN DI KABUPATEN GIANYAR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dari penjualan asset perusahaan maupun pinjaman kredit ke bank.rata-rata

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/ 19 /PBI/2003 TENTANG PERLAKUAN KHUSUS TERHADAP KREDIT ATAU PEMBIAYAAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PASCA TRAGEDI BALI

RINGKASAN SKRIPSI ABSTRAK

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Yaniar Wineta Pratiwi Dwiatmanto Maria Goretti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENYELESAIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN FIDUSIA AKIBAT DEBITUR WANPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. nasional, kearah peningkatan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan di Indonesia termasuk Hukum Perbankan Indonesia.

PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT PADA BANK MANDIRI CABANG UBUD

STRATEGI PENYELAMATAN KREDIT BERMASALAH DI BANK JATIM CABANG BOJONEGORO RANGKUMAN TUGAS AKHIR

II. LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang Undang RI No 10 tahun 1998 tentang perbankan, jenisjenis

BAB I PENDAHULUAN. dari pelepasan kredit dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Lambatnya

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERTUMBUHAN KREDIT DAN DANA PIHAK KETIGA TERHADAP PENINGKATAN KINERJA OPERASIONAL PADA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD)

BAB III TELAAH PUSTAKA. diharapkan dan dikaitkan dengan kedudukan seseorang 28. Seseorang dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan. strategis dalam kehidupan perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non bank (Fifke:2013).

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA

PELAKSANAAN NOVASI SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KREDIT MACET OLEH BANK

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan, UU Nomor 10 Tahun 1998, LN No. 182 Tahun 1998, TLN No. 3790, Psl. 1 angka 11.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. tugas yang diemban perbankan nasional tidaklah ringan. 1. perbankan menyatakan bahwa bank adalah : badan usaha yang menghimpun

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (BNI) KANTOR CABANG UNIT (KCU) SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin maju,

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

Oleh: I Wayan Suatmaja Mimba Dewa Gede Rudy Suatra Putrawan Program Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentan

BAB I PENDAHULUAN bagian Menimbang huruf (a). Guna mencapai tujuan tersebut, pelaksanaan

GUBERNUR BANK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Kolektibilitas adalah tingkat atau ukuran kualitas suatu kredit. Penggolongan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya

ANALISIS PENYELESAIAN KUR MIKRO KREDIT BERMASALAH PADA PT. BRI (PERSERO) TBK. CABANG SAMARINDA UNIT SURYANATA

Lex Administratum, Vol. IV/No. 3/Mar/2016

I. PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dalam rangka memelihara

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak pemberi pinjaman dan pihak peminjam. Dalam kesehariannya

III. KERANGKA PEMIKIRAN

UPAYA PENYELESAIAN PERJANJIAN KREDIT MACET DENGAN JAMINAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH. (Bank Tabungan Negara Cabang Gorontalo) JURUSAN ILMU HUKUM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. (Mulyadi, 2010:5). Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan klerikal

Transkripsi:

RESTRUKTURISASI KREDIT SEBAGAI UPAYA BANK UNTUK MEMBANTU DEBITUR DALAM MENYELESAIKAN TUNGGAKAN KREDIT DI PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK DENPASAR Oleh: Made Andri Rismayani I Gusti Ayu Puspawati Ida Bagus Putu Sutama Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Perbankan merupakan salah satu sumber dana diantaranya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perorangan atau badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya atau untuk meningkatkan produksinya. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Denpasar adalah Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memfasilitasi pembiayaan perumahan bagi masyarakat di Indonesia yang dikenal dengan Kredit Pemilikan Rumah Bank Tabungan Negara. Kredit yang telah diberikan tidak selamanya berkualitas lancar karena banyak kredit yang diberikan menjadi bermasalah yang disebabkan berbagai alasan. Penyelesaian kredit melalui tahap penyelamatan kredit ini dinamakan penyelesaian melalui restrukturisasi kredit. Jurnal ini menggunakan metode penelitian yuridis empiris yang bertujuan untuk mengetahui apa faktor penyebab kredit bermasalah dan bagaimana upaya penyelesaian tunggakan kredit melalui restrukturisasi kredit di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Denpasar. Faktor penyebab kredit bermasalah yaitu faktor internal dan eksternal yang diselesaikan dengan upaya melakukan restrukturisasi kredit yaitu dengan pembinaan melalui surat permohonan dan penerbitan addendum perjanjian Kata kunci : Perbankan, Kredit, Restrukturisasi Kredit ABSTRACT Banking is one source of such funds in the form of credit for the public individual or business entity to fulfill the needs of its consumption or to increase its production. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Denpasar is the State Owned Enterprises (SOEs), which facilitate the financing of housing for communities in Indonesia known as the Home Loan Savings Bank. Credit quality has been given is not always smoothly because many loans become problematic due to various reasons. Completion of credit through credit rescue phase is called resolution through debt restructuring. This journal uses methods of empirical juridical research aims to find out what the causes of non-performing loans and how efforts to settle arrears through debt restructuring credit in PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Denpasar. The causes of non performing loans is internal and external factors that can be solved by efforts to restructure with guidance through the application and addendum agreement. Keywords: Banking, Credit, Restructuring Credit 1

I. PENDAHULUAN Dalam rangka pembangunan ekonomi suatu negara dibutuhkan dana yang besar. Kebutuhan dana yang besar itu hanya dapat terpenuhi dengan memberdayakan secara maksimal sumber-sumber dana yang tersedia. Sumber dana yang terpenting dan utama adalah lembaga perbankan dan lembaga keuangan lain 1. Salah satu Bank Milik Negara yang secara luas telah menyediakan pendanaan bagi masyarakat untuk membeli rumah dengan berbagai tipe dan harga adalah Bank Tabungan Negara 2. Menurut Peraturan Bank Indonesia nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Apabila kredit yang telah disalurkan Bank kepada masyarakat dalam jumlah besar tidak dibayar kembali kepada Bank tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit maka kualitas kredit dapat digolongkan menjadi non performing loan (NPL). Bank sebagai kreditur memiliki kewajiban untuk membina dan memberikan bantuan manajemen serta memberikan keringanan kepada para debitur dalam menyelesaikan hutangnya. Penyelesaian kredit melalui tahap penyelamatan kredit ini dinamakan penyelesaian melalui restrukturisasi kredit. Langkah penyelesaian melalui restrukturisasi kredit ini diperlukan syarat paling utama yaitu adanya kemauan dan etikad baik dari debitur serta bersedia mengikuti syarat- syarat yang ditentukan bank karena dalam penyelesaian kredit melalui restrukturisasi lebih banyak negosiasi dan solusi yang ditawarkan bank untuk menentukan syarat dan ketentuan restrukturisasi. Menurut Kasmir, restrukturisasi adalah tindakan bank kepada nasabah dengan cara menambah modal nasabah dengan mempertimbangkan nasabah memang membutuhkan tambahan dana dan usaha yang dibiayai memang masih layak. Tindakan ini meliputi penambahan jumlah kredit dan penambahan equity (dengan menyetor uang tunai dan tambahan dari pemilik) 3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa faktor penyebab kredit bermasalah dan bagaimana upaya penyelesaian tunggakan kredit 1 Abdul R. Saliman, 2011, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus, cet ke-6, Kencana, Jakarta, h. 17 2 Sutarno, 2003, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Pada Bank,CV Alfabeta, Bandung, h. 1 3 Kasmir, 2002, Dasar-dasar Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, h.131 2

melalui restrukturisasi kredit di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Denpasar. II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Dalam membahas tentang Restrukturisasi Kredit Sebagai Upaya Bank Untuk Membantu Debitur Dalam Menyelesaikan Tunggakan Kredit Di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Denpasar, penelitian ini menggunaka n jenis penelitian hukum empiris karena melakukan observasi atau penelitian secara langsung ke lapangan guna mendapatkan kebenaran yang akurat dalam proses penyempurnaan penulisan jurnal. 2.2 Hasil dan Pembahasan 2.2.1 Faktor penyebab dari kredit bermasalah di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Denpasar Terjadinya kredit bermasalah di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Denpasar sering terjadi dalam penyaluran kredit yang didasari oleh dua faktor penyebab yaitu faktor internal (kreditur) dan faktor eksternal (debitur). Faktor internal penyebab kredit bermasalah adalah penyimpangan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan, lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit. Sedangkan faktor eksternal penyebab kredit bermasalah adalah faktor personal/karakter seperti karakter debitur yang memang sengaja tidak ingin melunasi kredit, usaha yang dimiliki oleh debitur menurun yang disebabkan kegagalan usaha debitur, penyalahgunaan dalam penggunaan kredit, debitur yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja ( PHK) sehingga tidak memiliki sumber penghasilan untuk melunasi kredit yang tersisa, kemudian faktor situasi ekonomi seperti adanya kebijakan pemerintah seperti suku bunga naik sehingga angsuran kredit debitur pun naik, faktor bencana alam yakni seperti banjir dan gempa bumi yang mengakibatkan rumah debitur rusak sehingga pemasukan yang dimiliki digunakan untuk membenahi rumah debitur dan mengakibatkan debitur tidak bisa melunasi kredit sesuai dengan jangka waktu yang diberikan. 3

2.2.2 Upaya Penyelesaian Tunggakan Kredit Melalui Restrukturisasi Kredit di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Denpasar Program restrukturisasi kredit bagi Bank Umum sudah jelas dan dapat dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan yang telah digariskan oleh Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia nomor 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, maupun Peraturan Bank Indonesia nomor 9/6/PBI/2007 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia nomor 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Berdasarkan Surat Edaran Direksi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk n omor 61/DIR/CCRD/2014 tentang Restrukturisasi Kredit Konsumer, terdapat kebijakan-kebijakan untuk melakukan restrukturisasi kredit. Upaya yang dilakukan pihak Bank dalam menyelesaikan tunggakan kredit melalui restrukturisasi adalah dengan melakukan pembinaan terhadap debitur yang menunggak untuk mengetahui penyebab dan kendala yang dihadapi debitur, setelah mengetahuinya pihak Bank memberikan solusi untuk melakukan restrukturisasi kredit. Apabila debitur menyetujui maka debitur harus membuat surat permohonan melakukan restrukturisasi dengan mengisi kendala yang dihadapi serta kemampuan membayar tiap bulannya dan jenis restrukturisasi apa yang diinginkan debitur. Setelah itu pihak Bank akan menganalisa dan apabila surat permohonan disetujui maka akan diterbitkan addendum perjanjian restrukturisasi kredit. Sehingga bulan berikut setelah addendum diterbitkan pihak kreditur bisa membayar sesuai kemampuannya dan tidak ada tunggakan kredit lagi. Pada data diatas diperoleh dari dua orang informan yaitu Bapak Ketut Suyasa dan Bapak Andi Arya Prawira. III. KESIMPULAN Dari uraian yang telah disampaikan dalam pembahasan diatas maka dapat disimpulakn sebagai berikut: 1. Terjadinya kredit bermasalah di PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Denpasar sering terjadi dalam penyaluran kredit yang didasari oleh dua faktor penyebab yaitu faktor internal (kreditur) dan faktor eksternal (debitur). 2. Upaya yang dilakukan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Denpasar dalam menyelesaikan tunggakan kredit melalui restrukturisasi 4

adalah dengan melakukan pembinaan terhadap debitur yang menunggak, apabila debitur menyetujui restrukturisasi maka debitur harus membuat surat permohonan mengisi kendala yang dihadapi serta kemampuan membayar tiap bulannya dan jenis restrukturisasi apa yang diinginkan debitur. Pihak Bank menerbitkan addendum perjanjian restrukturisasi kredit sehingga bulan berikut setelah addendum diterbitkan pihak kreditur bisa membayar sesuai kemampuannya dan tidak ada tunggakan kredit lagi. DAFTAR PUSTAKA Buku: Abdul R. Saliman, 2011, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus, cet ke-6 Kencana, Jakarta Kasmir, 2002, Dasar-dasar Perbankan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta Sutarno, 2003, Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Pada Bank, CV Alfabeta, Bandung Perundang-undangan Peraturan Bank Indonesia nomor 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum Peraturan Bank Indonesia nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Surat Edaran Direksi PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk n omor 61/DIR/CCRD/2014 tentang Restrukturisasi Kredit Konsumer 5