I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

I. PENDAHULUAN. dunia saat ini, potensi negara indonesia sebenaranya tergolong sangat baik,

I. PENDAHULUAN. yang diharapkan. Oleh karena itu, pemerintah senantiasa menaruh perhatian yang

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan hal-hal. tersebut secara rinci dikemukakan berikut ini.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

I. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan untuk membangun sumber daya

I. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs

I. PENDAHULUAN. pembelajaran. Dalam perkembangan selama ini SMP Negeri 1 Way Bungur

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

I. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa

I. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu negara sangatlah ditentukan oleh kualitas

I. PENDAHULUAN. Secara umum pada Bab I ini akan di bahas mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

I. PENDAHULUAN. penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

I. PENDAHULUAN. karena kemajuan suatu negara akan sangat dipengaruhi oleh kualitas

I. PENDAHULUAN. yang sangat besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. pendidikan sangatlah penting untuk memajukan kesejahteraan bangsa.

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini, dihadapkan pada berbagai sumber masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS. seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan komponen yang sangat penting dalam mencetak

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi

PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

I. PENDAHULUAN. dan berpartipasi secara aktif dalam pembangunan. Pendidikan memegang. agar mutu pendidikan dapat terus ditingkatkan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh orangorang

I. PENDAHULUAN. tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan (Achmad Munib, 2004:34). Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan masyarakat ke arah yang lebih kompleks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. kerangka pikir yang merupakan perpaduan antara variabel satu dengan variabel

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Pada

BAB I PENDAHULUAN. maksimal, hendaknya guru mempunyai kompetensi yang memadai.

I. PENDAHULUAN. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No.

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Belajar menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, baik lembaga

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan berupa seperangkat hasil pendidikan yang tercapai oleh peserta

I. PENDAHULUAN. individu yang belajar, maka tidak dapat dikatakan bahwa pada diri individu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses, di mana pendidikan

2016 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN LATAR BELAKANG PENDIDIKAN GURU SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yoga Sidik Permana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembentukan sumber daya manusia yang baik sangatlah penting dilakukan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai usaha atau keinginan yang dilakukan dengan sengaja dan teratur

A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. pendidik, tujuan pendidikan, sarana dan prasarana pembelajaran. Pembelajaran tidak. pembangunan untuk masa depan bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti halnya

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber penghasil tenaga-tenaga terampil di berbagai jenis

1. PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang merupakan salah satu jalan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan walaupun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya.

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

BAB I PENDAHULUAN. Proses pendidikan berlangsung dalam suatu lingkungan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan akan dapat dihasilkan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatan sumber daya

I. PENDAHULUAN. usaha di negara lain. Untuk menghadapi era globalisasi ini diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) paripurna, manusia yang cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia,

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

I. PENDAHULUAN. Secara keseluruhan pada bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. dengan Kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara. Hal demikian dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari kompetensi guru sebagai pendidik. Sesuai dengan Undang-undang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting di era globalisasi ini, yakni bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran adalah merupakan suatu sistem. Pencapaian standar

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan dalam setiap bangsa, karena semakin maju tingkat pendidikannya maka semakin maju pula bangsa itu. Tanpa adanya pendidikan negara tersebut tidak akan pernah maju dan berkembang. Bagi indonesia peran pendidikan sangatlah penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan negara. Melihat pentingnya pendidikan di Indonesia, maka perlu adanya peningkatan mutu pendidikan yang merupakan masalah nasional dan perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dalam pendidikan nasional kita. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, pemerintah telah banyak mengambil langkahlangkah diantaranya peningkatan kemampuan tenaga pengajar melalui berbagai latihan dan pendidikan, perbaikan kurikulum yang diharapkan dapat memberikan peluang yang lebih besar bagi anak didik untuk memperoleh pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuanya. Serta adanya perubahan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan.

2 Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang mempunyai tugas untuk membentuk manusia berkualitas dalam pengetahuan, sikap maupun keterampilan yang pencapaiannya dilakukan secara terencana, terarah dan sistematis. Upaya peningkatan mutu lulusan pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, tidak terlepas dari masalah prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari peserta didik maupun guru sebagai pendidik. Hasil belajar siswa merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dalam dunia pendidikan. Hasil belajar dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas yang telah dilakukan, hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, hasil belajar yang dicapai oleh siswa memiliki tingkatan yang berbeda-beda dan untuk mencapai hasil belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor yang terdapat dari luar diri siswa (faktor ekstern). Menurut Slameto (2003:54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah : 1. faktor-faktor internal a. jasmaniah (kesehatan, cacat tubuh) b. psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, mkematangan, kesiapan) c. kelelahan 2. faktor-faktor Eksternal a. keluarga (cara orangtua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latarbelakang kebudayaan) b. sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disipin sekolah, alat pelajaran waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah) c. masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, massa media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat).

3 Faktor faktor yang berasal dari diri siswa (faktor intern) yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya adanya, motivasi belajar. Dalam proses belajar dan untuk mencapai hasil belajar yang baik motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk melakukan belajar.persoalan mengenai motivasi belajar adalah bagaimana mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan karena dalam kegiatan belajar setiap siswa memiliki motivasi belajar dengan tingkatan yang berbeda. Perbedaan motivasi belajar yang dimiliki siswa dapat dilihat berdasarkan tingkat kehadiran siswa dalam kegiatan belajar mengajar, keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan adanya motivasi belajar yang kuat dalam diri siswa dapat mendorong siswa untuk lebih semangat dalam belajar sehingga siswa dapat lebih mudah menguasai materi pembelajaran.untuk meningkatkan motivasi dalam diri siswa perlu dilakukan dorongan dari luar yaitu dengan cara memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi seperti pemberian beasiswa, piagam, hadiah atau diadakan pemilihan siswa teladan dan berprestasi, dengan adanya hal-hal seperti ini maka siswa dapat terdorong untuk belajar lebih aktif sehingga memilki prestasi yang baik. Faktor yang berasal dari luar diri siswa (faktor eksternal) yang mempengaruhi hasil belajar siswa salah satunya adalah sarana belajar disekolah, namun jika di sekolah hanya menyediakan sarana yang baik tidak diikuti dengan pemanfaatn yang baik pula oleh siswanya, ini juga tidak akan mempengaruhi hasil belajar yang baik bagi siswanya, dengan pemanfaatan sarana belajar yang tepat dapat

4 memberikan hasil yang optimal bagi siswa dalam menyerap materi yang disampaikan dan akan mampengaruhi hasil belajar siswa. Sarana belajar disekolah sebagai penunjang proses pembelajaran terdiri dari ruang belajar yang mendukung kegiatan pembelajaran, didalam ruang belajar tersebut terdapat juga sarana belajar lainnya seperti papan tulis, alat peraga, meja, kursi dan perlengkapan belajar lainnya serta dilengkapi dengan penerangan yang baik. Sarana penunjang yang lain dapat berupa buku cetak, modul, lembar kerja siswa, buku tulis, buku latihan, serta saran dan prasarna yang tersedia disekolah seperti perpustakaan, ruang komputer, koperasi dan lain-lain. Dengan adanya sarana belajar yang lengkap dan pemanfaatan yang maksimal dapat memudahkan siswa dalam memahami konsep yang diajarkan,siswa lebih mudah mengerti dengan materi yang disampaikan dan kegiatan belajar pun akan lebih menarik sehingga dapat mendorong siswa untuk lebih semangat belajar dan mendapatkan hasil belajar yang di harapkan. Hal ini dapat dilihat pada siswa kelas XI Akuntansi semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011, Salah satu hal yang mendasari motivasi siswa adalah dapat dilihat dari tingkat kehadiran siswa dalam kegiatan belajar mengajar, keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, sesuai dengan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Kenyataannya, di SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan masih kurangnya siswa yang tidak memiliki motivasi belajar. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya tingkat kehadiran siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat terlihat ketika siswa mengikuti proses pembelajaran di SMK Wiyata Karya natar yaitu masih kurangnya keinginana siswa mengerjakan soal-soal Akuntansi Keuangan yang sulit ketika berada di dalam kelas,dan juga masih kurangnya dorongan dari luar (pihak sekolah) yaitu dengan cara memberikan penghargaan

5 kepada siswa yang berprestasi seperti pemberian beasiswa, hadiah atau diadakan pemilihan siswa teladan dan berprestasi, hal inilah yang menyebabkan siswa kurang terdorong untuk lebih aktif berprestasi. Begitu pula pemanfaatan sarana belajar di sekolah memberikan kontribusi besar terhadap pencapaian prestasi belajar siswa. Siswa akan selalu berhubungan dengan guru dalam kegiatan belajar mengajar, menggunakan fasilitas fasilitas belajar yang disediakan sekolah, serta membutuhkan sarana dan prasarana sekolah yang memadai. Berdasarkan penelitian pendahulan yang di lakukan di SMK Wiyata Karya Natar terlihat guru masih kurang memiliki kreativtas dalam menyampaikan pelajaran mereka cenderung menggunakan metode pembelajaran yang sama yaitu ceramah sehingga anak-anak kurang termotivasi, banyak sarana sekolah yang tidak dimanfaatkan dengan optimal seperti halnya media pembelajaran seperti OHP tidak dipergunakan, dan juga ruang komputer yang kurang memadai terlihat hanya ada 10 unit komputer, sedangkan dalam 1 kelas terdapat lebih dari 30 anak. Beberapa dari mereka banyak mengabaikan tanggung jawabnya sebagai pelajar yang ditunjukkan dalam sikap dan tindakannya seperti : tidak masuk kelas sebelum guru datang walaupun bel sudah berbunyi, ramai di kelas saat guru menjelaskan, melalaikan tugas yang diberikan guru, masih banyaknya siswa yang membolos saat memasuki laboratorium komputer, yang kesemuanya itu mencerminkan kurangnya motivasi dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah mereka. Berdasarkan uraian diatas jelaslah bahwa motivasi belajar siswa, pemanfaatan sarana belajar di sekolah mempunyai peranan dalam pencapaian prestasi belajar.

6 Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan di SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan pada mata pelajaran akuntansi keuangan kelas XI Akuntansi semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011, maka prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel : Tabel 1. Hasil Ujian Semester Ganjil Pelajaran Akuntansi Keuangan kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 No Kelas Nilai Jumlah siswa Keterangan 70 70 Nilai kelulusan 1 XI Ak1 23 8 31 2 XI Ak2 22 10 32 ditentukan bila, nilai yang Jum Lah Siswa 45 18 63 % 71,43% 28,57% 100% diperoleh 70 Sumber: SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil belajar siswa bervariasi dari nilai yang tinggi sampai nilai yang rendah. Prestasi belajar yang diperoleh siswa kelas XI IPS siswa SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan dari 63 siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 sebanyak 45 siswa atau sebesar 71,43 %. Hal ini berartti sebagian besar siswa memiliki hasil belajar yang masih tergolong rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (200 6:128), apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 65% dikuasai siswa maka persentase keberhasilan siswa pada mata pelajaran tersebut tergolong rendah SMK Wiyata Karya terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa. Dari penelitian

7 pendahuluan yang dilakukan diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa di SMK Wiyata Karya adalah 70. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka tidak perlu diadakan remedial, sebaliknya jika siswa belum mencapai kriteria nilai yang diharapkan maka siswa tersebut harus mengadakan remedial. Rendahnya hasil belajar ini diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya kurangnya motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar disekolah. Berdasarkan hasil diatas perlu dioptimalkan lagi bagaimana tindak lanjut dalam meningkatkan hasil belajar melalui pelaksanaan motivasi belajar siswa, pemanfaatan sarana belajar di sekolah yang sangat berpengaruh dan diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan Pihak sekolah juga harus menumbuhkan motivasi belajar sisiwa pada seluruh murid. Sekolah juga harus menyediakan sarana belajar yang lengkap serta memadai. Sehingga siswa dapat memanfaatkan sarana belajar tersebut dengan baik. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Motivasi Belajar dan Pemanfaatan Sarana Belajar di Sekolah Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Keuangan Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Wiyata Karya Natar Tahun Pelajaran 2010/2011.

8 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitiian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Hasil pembelajaran akuntansi keuangan masih tergolong rendah, hal ini tampak dari masih banyaknya siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar. 2. Motivasi belajar siswa masih rendah terlihat dari banyaknya siswa yang tidak mencapai ketuntasan belajar. 3. Motivasi belajar siswa kelas XI akuntansi terhadap mata pelajaran akuntansi keuangan rendah, sebagian mereka menganggap pelajaran akuntansi keuangan sulit dimengerti terlihat dari hasil ujian semester nilai siswa dibawah rata-rata. 4. Guru masih kurang memiliki kreativitas untuk merencanakan kegiatan belajar mengajar yang bervariasi sehingga anak kurang termotivasi untuk belajar. 5. Pemanfaatan sarana belajar belum optimal sehingga tidak menunjang upaya peningkatan mutu. 6. Ruang komputer yang kurang memadai menyebabkan kurang efektif dan efisien dalam kegiatan belajar praktek akuntansi. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka dalam penelitian ini akan dibatas pada aspek yaitu motivasi belajar (X 1 ), pemanfaatan sarana belajar disekolah (X 2 ),dan dan hasil belajar akuntansi keuangan (Y)

9 D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011? 2. Apakah ada pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011? 3. Apakah ada pengaruh motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011? E. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan: 1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011 2. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011

10 3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa dan pemanfaatan sarana belajar di sekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun pelajaran 2010/2011 F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah 1. Manfaat teoritis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang motivasi belajar. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah konsep-konsep atas teoriteori tentang hubungan motivasi, pemanfaatan sarana belajar disekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa. c. Sebagai bahan masukan bagi kalangan yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan hubungan motivasi belajar siswa, pemanfaatan sarana belajar disekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa 2. Manfaat praktis a. Sebagai masukan bagi para guru SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan khususnya dan masyarakat pada umumnya tentang pembinaan motivasi belajar siswa, pemanfaatan sarana belajar disekolah terhadap hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa.

11 b. Untuk menumbuhkan kesadaran bagi guru agar membina dan membimbing motivasi belajar siswanya agar berkembang semaksimal mungkin. c. Untuk menumbuhkan kesadaran pihak sekolah dalam memperhatikan masalah fasilitas belajar di sekolah dan sarana prasarana sekolah untuk menunjang peningkatan mutu pendidikan. G. Ruang Lingkup Penelitian 1. Subyek penelitian Ruang lingkup subyek penelitan ini adalah siswa kelas XI Akuntansi semester ganjil SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2010/2011 2. Objek penelitan Ruang Lingkup Objek penelitan ini adalah motivasi belajar (X 1 ), pemanfaatan sarana belajar disekolah (X 2 ),dan dan hasil belajar Akuntansi Keuangan siswa (Y) 3. Tempat Penelitian Ruang lingkup tempat penelitian adalah SMK Wiyata Karya Natar Lampung Selatan

12 4. Waktu Penelitian Ruang Lingkup waktu penelitan adalah pelaksanaan penelitian pada tahun 2011 5. Ilmu Penelitian Ruang lingkup ilmu dalam penelitian adalah ilmu kependidikan, khususnya bidang Akuntansi Keuangan