Pola Mikroba Pasien yang Dirawat di Intensive Care Unit RSUP Sanglah Denpasar serta Kepekaannya Terhadap Antibiotik pada Agustus Oktober 2013 Rachmy Hamdiyati 1, Komang Januartha Putra Pinatih 2, Ni Nengah Dwi Fatmawati 3 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2 Bagian/SMF Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/ RSUP Sanglah ABSTRAK Latar belakang : Rumah sakit adalah tempat orang yang sedang sakit untuk mencari perawatan, namun juga menjadi sarang bagi berbagai macam bakteri penyebab utama infeksi. Infeksi terutama terjadi di ruang rawat intensif atau Intensive Care Unit (ICU), karena ICU terkontaminasi oleh bakteri dan mikroba lain, dan pasien di ICU seringdalam keadaan imunocompromise, tindakan dan monitoring secara invasive, dan kontak staf rumah sakit dan pasien menyebabkan munculnya infeksi nosokomial. Tingginya penggunaan antibiotik juga menyebabkan resistensi, yang akan menyulitkan terapi dan mempermudah penyebaran infeksi. Pola mikroba dan kepekaannya berbeda di setiap rumah sakit. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan mengenai pola mikroba dan kepekaannya pada ICU RSUP Sanglah. Metode : Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional. Sampel penelitian menggunakan spesimen klinis yang diterima Laboratorium Bagian/SMF Mikrobiologi RSUP Sanglah yang kemudian diidentifikasi. Uji kepekaan dilakukan terhadap 50 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil dan kesimpulan : Mikroorganisme yang banyak ditemui adalah Pseudomonas aeruginosa (18%), Acinetobacter baumanii (18%), Staphylococcus koagulase negatif (12%), Candida spp. (10%), dan Staphylococcus aureus (8%). Kemudian diketahui bakteri gram positif memiliki resistensi terhadap tetracycline dan erythromycin. Bakteri gram negatif memiliki resistensi terhadap cefotaxime, amikacin, cefuroxime, cephalothin dan chloramphenicol. Saran : Penelitian seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan sampel dan metode yang lebih baik. Kata kunci : ICU, pola kepekaan, pola mikroba, pola kuman, antibiotik 1
Bab I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang selama ini kita ketahui, rumah sakit adalah tempat orang yang sedang sakit untuk mencari perawatan. Namun rumah sakit selain tempat untuk mencari perawatan, juga menjadi sarang bagi berbagai macam bakteri penyebab utama infeksi. Infeksi terutama terjadi di ruang rawat intensif atau Intensive Care Unit (ICU). Ini terjadi karena ICU terkontaminasi oleh bakteri dan mikroba lain, sementara pasien di ICU seringkali dalam keadaan imunocompromise, tindakan dan monitoring secara invasive, dan seringnya kontak antara staf rumah sakit dan pasien menyebabkan munculnya infeksi nosokomial. Tingginya penggunaan antibiotik juga menyebabkan resistensi, yang akan menyulitkan terapi dan mempermudah penyebaran infeksi 1,2 10% pasien rawat inap di seluruh dunia mengalami infeksi baru selama dirawat, kurang lebih sekitar 1,4 juta infeksi per tahun. 1 Kejadian infeksi di ICU dilaporkan paling tinggi di antara semua infeksi yang didapatkan di rumah sakit di Amerika Serikat dan Eropa. 3 Di Amerika Serikat sendiri, dilaporkan sekitar 20.000 pasien meninggal setiap tahun karena infeksi nosokomial. Sebuah penelitian di 11 rumah sakit di Jakarta melaporkan bahwa 9,8% pasien rawat inap mengalami infeksi baru selama dirawat di tahun 2004. 1 Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2009-2010 di ICU RS Fatmawati Jakarta menunjukkan bahwa bakteri gram negatif terbanyak yang menyebabkan infeksi di ICU rumah sakit tersebut adalah Pseudomonas sp, Klebsiella sp, Escherichia coli. Sedangkan yang termasuk gram positif adalah Streptococcus β haemoliticus, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus. Bakteri-bakteri tersebut resisten terhadap ampicillin, amoxicillin, penicillin G, tetracycline dan chloramphenicol. 4 Sementara pada sebuah penelitian di ICU RS Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada tahun 2009, ditemukan bahwa Klebsiella pneumonia adalah bakteri terbanyak (28,3%), dan yang lebih jarang ditemukan adalah Pseudomonas aeroginosa dan Alkaligenes faecalis masing-masing sebanyak (3,3%). 1 2
Tersedianya pola mikroba dan pola resistensi akan sangat membantu untuk dijadikan pedoman pencegahan dan pengobatan infeksi nosokomial. Oleh karena itu tulisan ini akan mengangkat bagaimana pola mikroba dan pola resistensi kuman pasien ICU RSUP Sanglah Denpasar 1.2 Rumusan Masalah Dengan memperhatikan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini adalah : 1. Bagaimanakah pola mikroba yang ditemukan pada pasien yang dirawat di ICU RSUP Sanglah Denpasar. 2. Bagaimanakah pola resistensi mikroba yang ditemukan pada pasien yang dirawat di ICU RSUP Sanglah Denpasar terhadap antibiotik 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui tulisan ini adalah : 1. Mengetahui pola mikroba yang ditemukan pada pasien yang dirawat di ICU RSUP Sanglah Denpasar. 2. Mengetahui pola resistensi mikroba yang ditemukan pada pasien yang dirawat di ICU RSUP Sanglah Denpasar terhadap antibiotik 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari tulisan ini adalah : 1. Meningkatkan pengetahuan mengenai pola mikroba dan pola resistensi pada ICU RSUP Sanglah Denpasar, sehingga dapat memberikan kontribusi untuk panduan pencegahan dan pengobatan infeksi di rumah sakit tersebut. 3
Bab II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi ICU Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan ICU di Rumah sakit, ICU (Intensive Care Unit) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang mandiri dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang di tujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit akut, cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia. ICU menyediakan perawatan yang menunjang fungsi-fungsi vital pasien-pasien tersebut. 6 2.2 Mikroba yang Sering Ditemukan di ICU 2.2.1 Pseudomonas aeruginosa P. aeruginosa adalah bakteri gram negatif, berbentuk batang dengan panjang 1.5-3 µm dan lebar 0.5-0.8 µm serta metabolismenya aerob. Bakteri yang termasuk ke famili Pseudomonadaceae ini banyak ditemukan di tanah, air dan permukaan tanaman. Merupakan pathogen oportunistik, sehingga sering menimbulkan infeksi pada pasien imunocompromise. Menurut CDC, P. aeruginosa merupakan salah satu pathogen utama dalam infeksi nosokomial. Di Amerika Serikat, terjadi 4 infeksi P. aeruginosa dalam setiap 1000 pasien rawat inap. Sedangkan CFR nya sekitar 50%. Manifestasi klinis infeksi P. aeruginosa biasanya dalam bentuk infeksi saluran kemih, dermatitis, infeksi saluran nafas, bakteremia, infeksi tulang dan sendi, infeksi saluran cerna dan berbagai infeksi lain. 5 2.2.2 Klebsiella spp. Adalah bakteri gram negatif, nonmotil, berbentuk batang dengan panjang 0.6-6 µm dan lebar 0.3-1 µm serta memiliki kapsul. Anggota famili Enterobacteriaceae ini melakukan metabolisme secara anaerob fakultatif dan merupakan flora normal pada mulut, kulit dan saluran cerna manusia. Klebsiella spp. merupakan salah satu pathogen 4
utama pneumonia nosokomial, septicemia, infeksi saluran kemih, dan infeksi lain. Infeksi ini sering terjadi pada pasien imunocompromise. 7,8 2.2.3 Eschericia coli Merupakan anggota famili Enterobacteriaceae dan termasuk bakteri gram negatif. Berbentuk batang dengan panjang 2 µm dan berdiameter 0.25-1 µm. Metabolismenya anaerob fakultatif. Merupakan flora normal pada usus besar manusia dan hewan berdarah panas. 7,8 2.2.4 Streptococcus β haemolitikus Bakteri ini adalah bakteri gram positif, berbentuk bulat dan membentuk susunan rantai panjang jika dilihat di bawah mikroskop. Diameternya sekitar 0.5-1 µm. Merupakan bakteri anaerob fakultatif. Bakteri ini dapat menimbulkan bakteremia dan infeksi lain. 7,8 2.2.5 Staphylococcus epidermidis Merupakan bakteri anggota famili Staphylococcaceae, termasuk Staphylococcus koagulase negatif dan merupakan bakteri gram negatif. Berbentuk bulat dalam klaster berbentuk seperti anggur, berdiameter sekitar 0.5-1.5 µm, merupakan bakteri anaerob fakultatif, walaupun tumbuh paling baik di lingkungan aerob. S. epidermidis adalah flora normal yg ditemui pada kulit manusia, namun bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada pemasangan katup jantung, infeksi saluran kemih, infeksi luka bedah, infeksi dari pemasangan alat alat monitor invasif, dan lain-lain. Resistensi obat obatan terhadap S. epidermidis sering terjadi. Vancomycin masih sensitif terhadap S. epidermidis, tetapi adanya resistensi terhadap isolat pernah dilaporkan. 7,8 2.2.6 Staphylococcus aureus S. aureus dapat ditemukan pada kulit manusia, ditemukan juga pada permukaan mukosa anterior nares dan mukosa vagina. Dalam keadaan- keadaan tertentu, S. aureus dapat menyebabkan infeksi kulit yang ringan, sampai dengan community 5
acquired Staphylococcus bronchopneumonia. Toxin yang diproduksi oleh S. aureus merupakan penyebab pada Staphylococcal scalded skin syndrome dan toxic shock syndrome. Penicillin merupakan drug of choice untuk pengobatan infeksi S. aureus. Resisitensi penicillin disebabkan adanya elemen elemen genetik plasmidborne yang mengkode produksi β lactamase. Sekarang ini, lebih dari 80% isolat S. aureus resisten terhadap penisilin oleh karena adanya enzim β lactamase hydrolitic atau penicillinase. 7 2.2.7 Alkaligenes faecalis A. faecalis merupakan bakteri gram negatif, aerobik obligat, dan berbentuk batang. Bakteri saprofit ini mudah ditemukan di air, tanah dan produk susu. Endotoksin dari A. faecalis dapat menyebabkan infeksi saluran nafas, bacteremia, meningitis, dan infeksi lain. 7 2.2.8 Enterobacter aerogenes Merupakan anggota famili Enterobactericeae dan termasuk bakteri gram negatif dengan bentuk batang dan metabolisme anaerob fakultatif. Merupakan flora normal dalam saluran pencernaan dan dapat juga ditemuan di air, tanah dan produk susu. Bakteri ini merupakan patogen oportunis, sehingga sering menyerang pasien immunocompromise dan pasien yang menggunakan ventilasi mekanis. Manifestasi infeksi E. aerogenes biasanya berupa infeksi saluran nafas dan saluran kemih. 7 2.2.9 Candida spp. Candida spp. terkenal sebagai fungi yang paling sering menimbulkan infeksi. Jenis fungi ini dapat ditemukan di berbagai lingkungan. Walaupun banyak dari mereka sebenarnya adalah organism komensal, mereka dapat menjadi pathogen oportunis ketika host nya mengalami defisiensi sistem imun. C. albicans merupakan penyebab infeksi candida paling sering, walaupun kini Candida non-c.albicans mulai banyak terjadi (seperti C.glabrata dan C.krusei). Candida spp. dapat menimbulkan oral candidiasis, namun juga sering ditemukan di dalam sampel darah. 7 6
2.2.10 Acinetobacter sp. Merupakan bakteri berbentuk coccobacillary dengan diameter 1-1.5 µm dan panjang 1.5-2.5 µm, gram negatif, nonmotile, anggota famili Moraxellaceae. Merupakan bakteri aerobic. Biasa ditemukan di tanah,air dan makanan, dan dapat bertahan hidup di permukaan lembab maupun kering. Seringkali menjadi penyebab infeksi nosokomial, seperti pneumonia nosokomial, infeksi saluran kemih, meningitis, dan bakteremia. 7,8 7
Bab. III METODOLOGI 3.1 Desain Laporan ini menggunakan desain cross-sectional deskriptif untuk mengetahui pola mikroba dan pola resistensinya dengan menggunakan data hasil kultur dan uji sensitifitas mikroba dari ruang ICU yang masuk ke Bagian/SMF Mikrobiologi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar pada bulan September dan Oktober 2013. 3.2 Tempat dan Waktu Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 18-28 November 2013, dengan tempat di Bagian/SMF Mikrobiologi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar. 3.3. Data Data yang digunakan dalam tulisan ini adalah hasil isolasi dan uji kepekaan bakteri yg diisolasi dari spesimen darah, sputum, urine, pus dan spesimen lainnya yang diambil dari pasien ICU RSUP Sanglah, dan diperiksa di Bagian/SMF Mikrobiologi RSUP Denpasar. Identifikasi mikroorganisme dilakukan berdasarkan metode standar. Uji kepekaan dilakukan dengan metode disk diffusion dan hasil diinterpretasikan berdasarkan guideline Clinical and Laboratory Standards Institute (CLSI) 9. Jumlah data hasil isolasi yang didapatkan berjumlah 92 buah kemudian disimpan dan diolah dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2007. 3.4 Populasi dan Sampel Populasi target dari laporan ini adalah jumlah isolat yang diambil dari pasien ICU dan kepekannya terhadap antibiotik dari pasien ICU. Populasi terjangkau laporan ini adalah jumlah isolat yang diambil dari pasien ICU RSUP Sanglah dan kepekannya terhadap antibiotik. Dan sampel laporan ini adalah jumlah isolat yang diambil dari pasien ICU RSUP Sanglah pada bulan September dan Oktober 2013 dan kepekannya terhadap antibiotik. 8
3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Variabel dari tulisan ini adalah : 1. Isolat mikroba dari pasien ICU 2. Uji kepekaan 3.5.2. Definisi Operasional 1. Isolat mikroba dari pasien ICU adalah isolat yang diambil dari material berupa darah, urine, sputum, pus, dan material lain milik pasien yang sedang dirawat di ruang ICU dan diidentifikasi dengan metode standar mikrobiologi. 2. Uji kepekaan adalah uji kepekaan isolat mikroba terhadap berbagai macam antibiotik, yang hasilnya diinterpretasikan berdasarkan CLSI 2012. 9 3.6 Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.5.1 Kriteria Inklusi 1. Isolat berasal dari pasien ICU RSUP Sanglah pada bulan Agustus dan September 2013. 3.5.2 Kriteria Eksklusi 1. Sampel akan dieksklusi apabila data sampel kurang lengkap. 9
Pseudomonas aeruginosa Acinetobacter baumanii Staphylococcus koagulase Candida spp. Staphylococcus aureus Eschericia coli Klebsiella pneumoniae Streptococcus sp. Grup D Enterobacter gergoviae Enterobacter aerogenes Corynebacterium spp. Citrobacter diversus Proteus mirabilis Kocuria spp. Serratia marcescens Citrobacter freudii Bab IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Selama bulan September dan Oktober 2013, dari 92 sampel yang didapatkan, 42 (45,65%) kasus menunjukkan kultur negatif dan 50 (54,34%) menunjukkan hasil kultur positif. Spesimen yang menunjukkan hasil positif diambil dari sputum (44%), darah (28%), urine (12%), pus dan lainlain (18%). Mikroorganisme yang banyak ditemui adalah Pseudomonas aeruginosa (18%) dan Acinetobacter baumanii (18%), diikuti oleh Staphylococcus koagulase negatif (12%), Candida spp. (10%), dan Staphylococcus aureus (8%). Rincian lebih lengkap dapat dilihat di grafik di bawah. 18.00% 16.00% 14.00% 12.00% 10.00% 8.00% 6.00% 4.00% 2.00% 0.00% Acinetobacter Bakteri Gram baumanii Negatif Staphylococcus Bakteri Gram koagulase Positif negatif Gambar 1. Isolat Mikroba Pasien ICU 10
Berikut ini juga ditampilkan pola resistensi antibiotik dari beberapa bakteri predominan dari isolat yang diambil dari ICU RSUP Sanglah. Antibiotik P. aeruginosa A. baumanii S. koagulase negatif E. coli K. pneumoniae Streptococcus grup D (n=8) (n=8) (n=6) (n=3) (n=3) (n=3) ampicillin/sulbactam 100% 100% (-) 0% 33% (-) Chloramphenicol 88% 100% (-) 33% 33% 0% Ciprofloxacin 63% 100% 83% 67% 33% (-) Gentamycin 75% 100% 83% 0% 0% (-) Tetracycline 100% (-) 67% 67% 33% 67% Ceftazidime 50% 100% (-) 33% 33% (-) Trimethoprim 75% (-) (-) 67% 33% (-) amoxicillin/clavulanic acid 100% 100% (-) 0% 0% 33% Cefotaxime 100% 100% 83% 33% 33% 33% Amikacin 100% 100% 33% 33% 100% (-) Cefuroxime 100% 100% (-) 33% 33% 67% Cephalothin 100% 100% 33% 33% 33% 67% Aztreonam 50% 100% (-) 33% 33% (-) cefoperazone/sulbactam 38% 100% (-) 0% 0% (-) piperacillin-tazobactam 50% 100% (-) 0% 0% (-) Meropenem 25% 100% (-) 33% 0% (-) Levofloxacin 88% 100% (-) 33% 0% (-) Cefepime 28% 100% (-) 0% 33% 67% Erythromycin (-) (-) 67% (-) (-) 67% Linezolid (-) (-) 0% (-) (-) 0% Vancomycin (-) (-) 0% (-) (-) 0% Keterangan : (-) tidak diuji atau data tidak lengkap Tabel 1. Pola resistensi beberapa bakteri predominan dari isolat ICU Untuk mengetahui lebih jelas distribusi mikroba, material tempat isolasi dan pola resistensi, dapat dilihat pada Lampiran 1. 11
4.2 Pembahasan Dari hasil di atas, diketahui bahwa Pseudomonas aeruginosa, Acinetobacter baumanii, dan Staphylococcus koagulase negatif merupakan isolat dominan yang ditemukan pada pasien ICU RSUP Sanglah. Candida spp. sebagai jamur yang seringkali menginfeksi manusia juga menjadi salah satu isolat dominan. Pola yang hampir sama juga dialami oleh rumah sakit lain di Indonesia, di mana bakteri-bakteri di atas juga masuk ke dalam urutan teratas isolat predominan, walaupun dengan urutan frekuensi yang berbeda-beda. Dari sampel yang di ambil dari pasien ICU, sputum, darah, dan urin merupakan material dominan yang dapat ditemukan mikroba di dalamnya. Hal ini disebabkan oleh transmisi infeksi yang sering terjadi di ICU antara lain adalah alat bantu pernapasan, kateter, alat terapi parenteral seperti cairan infus, serta tindakan-tindakan invasif lainnya. Dari data hasil uji kepekaan antibiotik secara umum didapatkan bahwa bakteri gram positif memiliki resistensi terhadap tetracycline dan erythromycin. Bakteri gram negatif memiliki resistensi terhadap cefotaxime, amikacin, cefuroxime, cephalothin dan chloramphenicol. Isolat Acinetobacter baumanii memiliki resistensi tinggi terhadap semua antibiotik yang diuji. Sementara isolate Pseudomonas aeruginosa memiliki resistensi tinggi terhadap ampiciliin/sulbactam, tetracycline, amoxicillin/clavulanic acid, cefotaxime, amikacin, cefuroxime, dan cephalothin, serta sensitif terhadap meropenem, cefepime dan cefoperazone/sulbactam. Antibiotik tersebut dapat menjadi pilihan untuk mengobati infeksi Pseudomonas aeruginosa. Isolat Staphylococcus koagulase negative memiliki resistensi tinggi terhadap ciprofloxacin, gentamycin, dan cefotaxime, namun sensitive terhadap linezolid dan vancomycin. Isolat E. coli memiliki resistensi terhadap ciprofloxacin, tetracycline dan trimethoprim, namun sensitif terhadap antibiotik lain. Isolat Klebsiella pneumonia memiliki resistensi tinggi terhadap amikacin, dan masih cenderung sensitif dengan antibiotik lain. Streptococcus grup D memiliki resistensi terhadap tetracycline, cefuroxime, cephalothin, cefepime dan erythromycin, serta sensitive terhadap chloramphenicol, linezolid, dan vancomycin. 12
Dari data di atas juga dapat diketahui bahwa vancomycin dan linezolid merupakan antibiotik yang sensitif untuk melawan infeksi bakteri gram positif. Untuk mengobati infeksi bakteri gram negatif, cefoperazone/sulbactam, piperacillin/tazobactam, meropenem, dan cefepime dapat menjadi pilihan. 13
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan tulisan ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Mikroorganisme yang banyak ditemui pada pasien yang dirawat di ICU RSUP Sanglah Denpasar adalah Pseudomonas aeruginosa (18%), Acinetobacter baumanii (18%), Staphylococcus koagulase negatif (12%), Candida spp. (10%), dan Staphylococcus aureus (8%). 2. Pada isolat bakteri yang ditemui pada pasien yang dirawat di ICU RSUP Sanglah Denpasar, didapatkan bahwa bahwa vancomycin dan linezolid merupakan antibiotik yang sensitif untuk melawan infeksi bakteri gram positif. Untuk mengobati infeksi bakteri gram negatif, cefoperazone/sulbactam, piperacillin/tazobactam, meropenem, dan cefepime dapat menjadi pilihan. 3. 5.2. Saran 1. Dilaksanakan penelitian dengan jumlah sampel lebih besar dan rentang waktu yang lebih lama agar dapat mewakili populasi sesungguhnya. 2. Dilakukan penelitian yang lebih terperinci dan lebih baik lagi mengenai pemantauan penggunaan antibiotik dan pemantauan resistensi bakteri sehingga dapat mencegah berkembangnya resistensi bakteri-bakteri tersebut. 14
DAFTAR PUSTAKA 1. Noer SN. Pola Bakteri Dan Resistensinya Terhadap Antibiotik Yang Ditemukan Pada Air Dan Udara Ruang Instalasi Rawat Khusus Rsup Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Majalah Farmasi dan Farmakologi 2012;16(2):73 78 2. Adisasmito AW, Hadinegoro SRS. Infeksi Bakteri Gram Negatif di ICU Anak: epidemiologi, manajemen antibiotik dan pencegahan. Sari Pediatri 2004; 6(1):32-39 3. Tennati I, Harding H, Nelson M, Roye-Green K. Microbial Isolates from Patients in an Intensive Care Unit, and Associated Risk Factors. West Indian Med J 2005; 54 (4): 225 4. Radji M, Fauziah S, Aribinuko N. Antibiotic sensitivity pattern of bacterial pathogens in the intensive care unit of Fatmawati Hospital, Indonesia.Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine (2011)39-42 5. Kenneth T. Todar's Online Textbook of Bacteriology [online] [cited 2013 Nov 20]. Available from URL: http://textbookofbacteriology.net/staph.html 6. Indonesian Society of Intensive Care Unit. [cited 2013 Nov 20]. Available from : http://www.perdici.org/?page_id=3 7. Dennis L, Anthony S. Harrison s Infectious Disease. United States: McGraw-Hill; 2010 8. Martinko JM, Madigan MT. Brock Biology of Microorganisms (ed.11 th ed.) Englewood Cliffs, N.J: Prentice Hall; 2005 9. Franklin R, Matthew A, Jeff A, et al. Performance Standards for Antimicrobial Susceptibility Testing; Twenty-Second Informational Supplement. CLSI Guideline 2012. 15
Lampiran 1 No ID Isolat Material Asal Antibiotik ampicillin/ chloramphenicol ciprofloxacin sulbactam 1 13012106 scn blood (-) I R 2 13017476 scn blood (-) R S 3 1594687 scn blood (-) R R 4 13016086 scn blood (-) (-) R 5 o13006780 scn sputum (-) R R 6 13012632 scn c. pleura (lain) (-) R R 7 13012634 pae blood R (-) (-) 8 13022616 pae blood R (-) (-) 9 13011439 pae sputum R (-) (-) 10 13016086 pae sputum R (-) (-) 11 13021243 pae sputum R (-) (-) 12 13021513 pae sputum R (-) (-) 13 13019991 pae ujung cvc (lain) R (-) (-) 14 13012634 pae sputum R (-) (-) 15 13016090 eco urine S (-) (-) 16 13016086 eco urine S (-) (-) 17 13016973 eco blood S (-) (-) 18 13016973 c. freundii blood S (-) (-) 19 13005977 aba sputum R (-) (-) 20 o1634749 aba sputum R (-) (-) 21 13019991 aba sputum R (-) (-) 22 13020816 aba sputum R (-) (-) 23 13023510 aba sputum R (-) (-) 24 13019806 aba sputum R R R 25 13019991 aba kateter (lain) R (-) (-) 26 13019806 aba blood R (-) (-) 27 13019806 egg blood R (-) (-) 28 13020816 egg kateter (lain) R (-) (-) 29 13017818 kpn urine R (-) (-) 30 13021524 kpn sputum S S I 31 13019806 kpn sputum S S I 32 13024595 33 13012634 34 13016560 urine (-) (-) (-) 16
c.albicans 35 13017476 36 13011439 c.albicans u kateter (lain) (-) (-) (-) 37 13011439 strep (d) urine (-) S (-) 38 13016090 strep (d) sputum (-) S (-) 39 13011439 strep (d) kateter (lain) (-) S (-) 40 13021555 corinebacterium sp. blood S R R 41 13617676 e. aerogenes blood R S S 42 13018403 e. aerogenes pus I R R 43 13021045 c. diversus urine S R I 44 13019806 pmi sputum R R R 45 13019991 kocuria sputum S R R 46 13021045 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 47 13020551 mrsa sputum (-) (-) (-) 48 13019991 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 49 13016560 SAU blood (-) S S 50 13012634 sma sputum R I R No ID Isolat Material Asal Antibiotik gentamycin tetracycline ceftazidime 1 13012106 scn blood R R (-) 2 13017476 scn blood S S (-) 3 1594687 scn blood R S (-) 4 13016086 scn blood R R (-) 5 o13006780 scn sputum R R (-) 6 13012632 scn c. pleura (lain) R R (-) 7 13012634 pae blood (-) (-) R 8 13022616 pae blood (-) (-) R 9 13011439 pae sputum (-) (-) R 10 13016086 pae sputum (-) (-) S 11 13021243 pae sputum (-) (-) S 12 13021513 pae sputum (-) (-) R 13 13019991 pae ujung cvc (lain) (-) (-) S 14 13012634 pae sputum (-) (-) S 17
15 13016090 eco urine (-) (-) S 16 13016086 eco urine (-) (-) R 17 13016973 eco blood (-) (-) S 18 13016973 c. freundii blood (-) (-) S 19 13005977 aba sputum (-) (-) R 20 o1634749 aba sputum (-) (-) R 21 13019991 aba sputum (-) (-) R 22 13020816 aba sputum (-) (-) R 23 13023510 aba sputum (-) (-) R 24 13019806 aba sputum R R R 25 13019991 aba kateter (lain) (-) (-) R 26 13019806 aba blood (-) (-) R 27 13019806 egg blood (-) (-) R 28 13020816 egg kateter (lain) (-) (-) R 29 13017818 kpn urine (-) (-) R 30 13021524 kpn sputum S S S 31 13019806 kpn sputum S S S 32 13024595 33 13012634 34 13016560 c.albicans urine (-) (-) (-) 35 13017476 36 13011439 c.albicans u kateter (lain) (-) (-) (-) 37 13011439 strep (d) urine (-) R (-) 38 13016090 strep (d) sputum (-) S (-) 39 13011439 strep (d) kateter (lain) (-) R (-) 40 13021555 corinebacterium sp. blood S S R 41 13617676 e. aerogenes blood S I S 42 13018403 e. aerogenes pus S R R 43 13021045 c. diversus urine S S S 44 13019806 pmi sputum R R R 45 13019991 kocuria sputum R R R 46 13021045 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 47 13020551 mrsa sputum (-) (-) (-) 48 13019991 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 49 13016560 SAU blood R R (-) 50 13012634 sma sputum S R S 18
No ID Isolat Material Asal Antibiotik trimethoprim amoxicillin/ cefotaxime clavulanic acid 1 13012106 scn blood (-) (-) R 2 13017476 scn blood R (-) S 3 1594687 scn blood S (-) R 4 13016086 scn blood R (-) R 5 o13006780 scn sputum S (-) R 6 13012632 scn c. pleura (lain) R (-) R 7 13012634 pae blood (-) (-) (-) 8 13022616 pae blood (-) (-) (-) 9 13011439 pae sputum (-) (-) (-) 10 13016086 pae sputum (-) (-) (-) 11 13021243 pae sputum (-) (-) (-) 12 13021513 pae sputum (-) (-) (-) 13 13019991 pae ujung cvc (lain) (-) (-) (-) 14 13012634 pae sputum (-) (-) (-) 15 13016090 eco urine (-) (-) (-) 16 13016086 eco urine (-) (-) (-) 17 13016973 eco blood (-) (-) (-) 18 13016973 c. freundii blood (-) (-) (-) 19 13005977 aba sputum (-) (-) (-) 20 o1634749 aba sputum (-) (-) (-) 21 13019991 aba sputum (-) (-) (-) 22 13020816 aba sputum (-) (-) (-) 23 13023510 aba sputum (-) (-) (-) 24 13019806 aba sputum I R R 25 13019991 aba kateter (lain) (-) (-) (-) 26 13019806 aba blood (-) (-) (-) 27 13019806 egg blood (-) (-) (-) 28 13020816 egg kateter (lain) (-) (-) (-) 29 13017818 kpn urine (-) (-) (-) 30 13021524 kpn sputum S S S 31 13019806 kpn sputum S S S 32 13024595 33 13012634 34 13016560 c.albicans urine (-) (-) (-) 19
35 13017476 36 13011439 c.albicans u kateter (lain) (-) (-) (-) 37 13011439 strep (d) urine (-) S S 38 13016090 strep (d) sputum S S I 39 13011439 strep (d) kateter (lain) R R R 40 13021555 corinebacterium sp. blood R I R 41 13617676 e. aerogenes blood R R S 42 13018403 e. aerogenes pus R S I 43 13021045 c. diversus urine S S I 44 13019806 pmi sputum I R R 45 13019991 kocuria sputum R S R 46 13021045 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 47 13020551 mrsa sputum (-) (-) (-) 48 13019991 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 49 13016560 SAU blood S (-) R 50 13012634 sma sputum R R R No ID Isolat Material Asal Antibiotik amikacin cefuroxime cephalothin 1 13012106 scn blood (-) (-) S 2 13017476 scn blood S (-) S 3 1594687 scn blood R (-) R 4 13016086 scn blood I (-) I 5 o13006780 scn sputum R (-) R 6 13012632 scn c. pleura (lain) S (-) S 7 13012634 pae blood (-) (-) (-) 8 13022616 pae blood (-) (-) (-) 9 13011439 pae sputum (-) (-) (-) 10 13016086 pae sputum (-) (-) (-) 11 13021243 pae sputum (-) (-) (-) 12 13021513 pae sputum (-) (-) (-) 13 13019991 pae ujung cvc (lain) (-) (-) (-) 14 13012634 pae sputum (-) (-) (-) 15 13016090 eco urine (-) (-) (-) 16 13016086 eco urine (-) (-) (-) 20
17 13016973 eco blood (-) (-) (-) 18 13016973 c. freundii blood (-) (-) (-) 19 13005977 aba sputum (-) (-) (-) 20 o1634749 aba sputum (-) (-) (-) 21 13019991 aba sputum (-) (-) (-) 22 13020816 aba sputum (-) (-) (-) 23 13023510 aba sputum (-) (-) (-) 24 13019806 aba sputum R R R 25 13019991 aba kateter (lain) (-) (-) (-) 26 13019806 aba blood (-) (-) (-) 27 13019806 egg blood (-) (-) (-) 28 13020816 egg kateter (lain) (-) (-) (-) 29 13017818 kpn urine (-) (-) (-) 30 13021524 kpn sputum R S S 31 13019806 kpn sputum R S S 32 13024595 33 13012634 34 13016560 c.albicans urine (-) (-) (-) 35 13017476 36 13011439 c.albicans u kateter (lain) (-) (-) (-) 37 13011439 strep (d) urine (-) R R 38 13016090 strep (d) sputum S S S 39 13011439 strep (d) kateter (lain) R R R 40 13021555 corinebacterium sp. blood I R R 41 13617676 e. aerogenes blood R S R 42 13018403 e. aerogenes pus R S I 43 13021045 c. diversus urine R S S 44 13019806 pmi sputum R R R 45 13019991 kocuria sputum I R R 46 13021045 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 47 13020551 mrsa sputum (-) (-) (-) 48 13019991 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 49 13016560 SAU blood S (-) S 50 13012634 sma sputum S 0 R 21
No ID Isolat Material Asal Antibiotik aztreonam fosfomycin cefoperazone/ sulbactam 1 13012106 scn blood (-) (-) (-) 2 13017476 scn blood (-) (-) (-) 3 1594687 scn blood (-) (-) (-) 4 13016086 scn blood (-) (-) (-) 5 o13006780 scn sputum (-) (-) (-) 6 13012632 scn c. pleura (lain) (-) (-) (-) 7 13012634 pae blood R (-) R 8 13022616 pae blood R (-) S 9 13011439 pae sputum R (-) S 10 13016086 pae sputum S (-) S 11 13021243 pae sputum I (-) I 12 13021513 pae sputum R (-) R 13 13019991 pae ujung cvc (lain) S (-) S 14 13012634 pae sputum I (-) R 15 13016090 eco urine S S S 16 13016086 eco urine R S I 17 13016973 eco blood S (-) S 18 13016973 c. freundii blood S (-) S 19 13005977 aba sputum R (-) R 20 o1634749 aba sputum R (-) R 21 13019991 aba sputum R (-) R 22 13020816 aba sputum (-) (-) R 23 13023510 aba sputum R (-) R 24 13019806 aba sputum R (-) R 25 13019991 aba kateter (lain) R (-) R 26 13019806 aba blood R (-) R 27 13019806 egg blood R (-) R 28 13020816 egg kateter (lain) R R I 29 13017818 kpn urine R S I 30 13021524 kpn sputum S S S 31 13019806 kpn sputum S (-) S 32 13024595 33 13012634 34 13016560 c.albicans urine (-) (-) (-) 35 13017476 sputum (-) (-) (-) 22
c.albicans 36 13011439 c.albicans u kateter (lain) (-) (-) (-) 37 13011439 strep (d) urine (-) (-) (-) 38 13016090 strep (d) sputum (-) (-) (-) 39 13011439 strep (d) kateter (lain) (-) (-) (-) 40 13021555 corinebacterium sp. blood R (-) R 41 13617676 e. aerogenes blood S (-) S 42 13018403 e. aerogenes pus R (-) S 43 13021045 c. diversus urine S I S 44 13019806 pmi sputum R (-) R 45 13019991 kocuria sputum R (-) R 46 13021045 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 47 13020551 mrsa sputum (-) (-) (-) 48 13019991 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 49 13016560 SAU blood (-) (-) (-) 50 13012634 sma sputum R R (-) No ID Isolat Material Asal Antibiotik piperacillin/ tigecycline imipenem tazobactam 1 13012106 scn blood (-) (-) I 2 13017476 scn blood (-) (-) S 3 1594687 scn blood (-) (-) R 4 13016086 scn blood (-) (-) S 5 o13006780 scn sputum (-) S R 6 13012632 scn c. pleura (lain) (-) (-) S 7 13012634 pae blood R (-) (-) 8 13022616 pae blood S (-) (-) 9 13011439 pae sputum R (-) (-) 10 13016086 pae sputum S (-) (-) 11 13021243 pae sputum S (-) (-) 12 13021513 pae sputum R (-) (-) 13 13019991 pae ujung cvc (lain) S (-) (-) 14 13012634 pae sputum R (-) (-) 15 13016090 eco urine S (-) (-) 16 13016086 eco urine S (-) (-) 17 13016973 eco blood S (-) (-) 23
18 13016973 c. freundii blood I (-) (-) 19 13005977 aba sputum R (-) (-) 20 o1634749 aba sputum R R (-) 21 13019991 aba sputum R R (-) 22 13020816 aba sputum R R (-) 23 13023510 aba sputum R R (-) 24 13019806 aba sputum R (-) R 25 13019991 aba kateter (lain) R (-) (-) 26 13019806 aba blood R (-) (-) 27 13019806 egg blood R I (-) 28 13020816 egg kateter (lain) I (-) (-) 29 13017818 kpn urine I (-) (-) 30 13021524 kpn sputum S S S 31 13019806 kpn sputum I (-) S 32 13024595 33 13012634 34 13016560 c.albicans urine (-) (-) (-) 35 13017476 36 13011439 c.albicans u kateter (lain) (-) (-) (-) 37 13011439 strep (d) urine (-) (-) S 38 13016090 strep (d) sputum (-) (-) S 39 13011439 strep (d) kateter (lain) (-) (-) R 40 13021555 corinebacterium sp. blood R S S 41 13617676 e. aerogenes blood I (-) S 42 13018403 e. aerogenes pus S (-) S 43 13021045 c. diversus urine S (-) S 44 13019806 pmi sputum R (-) R 45 13019991 kocuria sputum R (-) S 46 13021045 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 47 13020551 mrsa sputum (-) (-) (-) 48 13019991 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 49 13016560 SAU blood (-) (-) S 50 13012634 sma sputum (-) I R 24
No ID Isolat Material Asal Antibiotik ertapenem meropenem levofloxacin 1 13012106 scn blood (-) (-) S 2 13017476 scn blood (-) S S 3 1594687 scn blood (-) R R 4 13016086 scn blood (-) I R 5 o13006780 scn sputum (-) S R 6 13012632 scn c. pleura (lain) (-) R R 7 13012634 pae blood (-) (-) (-) 8 13022616 pae blood R (-) (-) 9 13011439 pae sputum (-) (-) (-) 10 13016086 pae sputum (-) (-) (-) 11 13021243 pae sputum (-) (-) (-) 12 13021513 pae sputum (-) (-) (-) 13 13019991 pae ujung cvc (lain) (-) (-) (-) 14 13012634 pae sputum (-) (-) (-) 15 13016090 eco urine (-) (-) (-) 16 13016086 eco urine (-) (-) (-) 17 13016973 eco blood (-) (-) (-) 18 13016973 c. freundii blood (-) (-) (-) 19 13005977 aba sputum (-) (-) (-) 20 o1634749 aba sputum (-) (-) (-) 21 13019991 aba sputum (-) (-) (-) 22 13020816 aba sputum (-) (-) (-) 23 13023510 aba sputum (-) (-) (-) 24 13019806 aba sputum (-) R R 25 13019991 aba kateter (lain) (-) (-) (-) 26 13019806 aba blood (-) (-) (-) 27 13019806 egg blood (-) (-) (-) 28 13020816 egg kateter (lain) (-) (-) (-) 29 13017818 kpn urine (-) (-) (-) 30 13021524 kpn sputum S (-) (-) 31 13019806 kpn sputum (-) S S 32 13024595 33 13012634 34 13016560 c.albicans urine (-) (-) (-) 35 13017476 sputum (-) (-) (-) 25
c.albicans 36 13011439 c.albicans u kateter (lain) (-) (-) (-) 37 13011439 strep (d) urine (-) R R 38 13016090 strep (d) sputum (-) I S 39 13011439 strep (d) kateter (lain) (-) R R 40 13021555 corinebacterium sp. blood (-) S (-) 41 13617676 e. aerogenes blood (-) S S 42 13018403 e. aerogenes pus (-) S R 43 13021045 c. diversus urine (-) S S 44 13019806 pmi sputum (-) R R 45 13019991 kocuria sputum (-) R R 46 13021045 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 47 13020551 mrsa sputum (-) (-) (-) 48 13019991 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 49 13016560 SAU blood (-) S S 50 13012634 sma sputum (-) S (-) No ID Isolat Material Asal Antibiotik cefepime erythromycin clindamycin 1 13012106 scn blood (-) R (-) 2 13017476 scn blood (-) S S 3 1594687 scn blood (-) R R 4 13016086 scn blood (-) R R 5 o13006780 scn sputum (-) S S 6 13012632 scn c. pleura (lain) (-) R S 7 13012634 pae blood (-) (-) (-) 8 13022616 pae blood (-) (-) (-) 9 13011439 pae sputum (-) (-) (-) 10 13016086 pae sputum (-) (-) (-) 11 13021243 pae sputum (-) (-) (-) 12 13021513 pae sputum (-) (-) (-) 13 13019991 pae ujung cvc (lain) (-) (-) (-) 14 13012634 pae sputum (-) (-) (-) 15 13016090 eco urine (-) (-) (-) 16 13016086 eco urine (-) (-) (-) 17 13016973 eco blood (-) (-) (-) 26
18 13016973 c. freundii blood (-) (-) (-) 19 13005977 aba sputum (-) (-) (-) 20 o1634749 aba sputum (-) (-) (-) 21 13019991 aba sputum (-) (-) (-) 22 13020816 aba sputum (-) (-) (-) 23 13023510 aba sputum (-) (-) (-) 24 13019806 aba sputum R (-) (-) 25 13019991 aba kateter (lain) (-) (-) (-) 26 13019806 aba blood (-) (-) (-) 27 13019806 egg blood (-) (-) (-) 28 13020816 egg kateter (lain) (-) (-) (-) 29 13017818 kpn urine (-) (-) (-) 30 13021524 kpn sputum (-) (-) (-) 31 13019806 kpn sputum S (-) (-) 32 13024595 33 13012634 34 13016560 c.albicans urine (-) (-) (-) 35 13017476 36 13011439 c.albicans u kateter (lain) (-) (-) (-) 37 13011439 strep (d) urine R R R 38 13016090 strep (d) sputum S S S 39 13011439 strep (d) kateter (lain) R R R 40 13021555 corinebacterium sp. blood S (-) (-) 41 13617676 e. aerogenes blood S (-) (-) 42 13018403 e. aerogenes pus S (-) (-) 43 13021045 c. diversus urine S (-) (-) 44 13019806 pmi sputum R (-) (-) 45 13019991 kocuria sputum R (-) (-) 46 13021045 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 47 13020551 mrsa sputum (-) (-) (-) 48 13019991 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 49 13016560 SAU blood (-) (-) S 50 13012634 sma sputum I R R 27
No ID Isolat Material Asal Antibiotik linezolid vancomycin cefoxitin 1 13012106 scn blood S S S 2 13017476 scn blood S S S 3 1594687 scn blood S S R 4 13016086 scn blood S S R 5 o13006780 scn sputum S S R 6 13012632 scn c. pleura (lain) S S I 7 13012634 pae blood (-) (-) (-) 8 13022616 pae blood (-) (-) (-) 9 13011439 pae sputum (-) (-) (-) 10 13016086 pae sputum (-) (-) (-) 11 13021243 pae sputum (-) (-) (-) 12 13021513 pae sputum (-) (-) (-) 13 13019991 pae ujung cvc (lain) (-) (-) (-) 14 13012634 pae sputum (-) (-) (-) 15 13016090 eco urine (-) (-) (-) 16 13016086 eco urine (-) (-) (-) 17 13016973 eco blood (-) (-) (-) 18 13016973 c. freundii blood (-) (-) (-) 19 13005977 aba sputum (-) (-) (-) 20 o1634749 aba sputum (-) (-) (-) 21 13019991 aba sputum (-) (-) (-) 22 13020816 aba sputum (-) (-) (-) 23 13023510 aba sputum (-) (-) (-) 24 13019806 aba sputum (-) (-) (-) 25 13019991 aba kateter (lain) (-) (-) (-) 26 13019806 aba blood (-) (-) (-) 27 13019806 egg blood (-) (-) (-) 28 13020816 egg kateter (lain) (-) (-) (-) 29 13017818 kpn urine (-) (-) (-) 30 13021524 kpn sputum (-) (-) (-) 31 13019806 kpn sputum (-) (-) (-) 32 13024595 33 13012634 34 13016560 c.albicans urine (-) (-) (-) 35 13017476 sputum (-) (-) (-) 28
c.albicans 36 13011439 c.albicans u kateter (lain) (-) (-) (-) 37 13011439 strep (d) urine S S (-) 38 13016090 strep (d) sputum S S (-) 39 13011439 strep (d) kateter (lain) S S (-) 40 13021555 corinebacterium sp. blood (-) (-) (-) 41 13617676 e. aerogenes blood (-) (-) (-) 42 13018403 e. aerogenes pus (-) (-) (-) 43 13021045 c. diversus urine (-) (-) (-) 44 13019806 pmi sputum (-) (-) (-) 45 13019991 kocuria sputum (-) (-) (-) 46 13021045 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 47 13020551 mrsa sputum (-) (-) (-) 48 13019991 mrsa kerokan (lain) (-) (-) (-) 49 13016560 SAU blood S S S 50 13012634 sma sputum (-) (-) (-) 29