BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
2015 PENERAPAN TEKNIK THINK-TALK-WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan cara untuk memenuhi dan meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bermutu perlu mendapatkan penanganan yang lebih baik. wujud dari pangakuan bahwa matematika sangat dibutuhkan dalam pengembangan

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. mudah dari berbagai tempat di dunia, di sisi lain kita tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting yang menjadi salah satu prioritas utama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tidak hanya menekankan pada pemberian rumus-rumus melainkan juga

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, dan mampu mengkomunikasikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran matematika dalam kurikulum pendidikan nasional selalu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan. Auliya

BAB I PENDAHULUAN. tentang objek tertentu tetapi juga menuntut cara berpikir untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin maju mengakibatkan perubahan pola pikir dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN. dari para ahli yang berbeda-beda. itulah matematika sering disebut ilmu deduktif.

BAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan

LEMBAR KERJA SISWA. Semester Ganjil STANDAR ISI KTSP. Nama :... Kelas :... Sekolah :...

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelajaran matematika dimata siswa kelas I MI Ittihadil Ikhwan

BAB I PENDAHULUAN. wadah kegiatan yang dapat dipandang sebagai pencetak Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai

I. PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. perubahan hampir pada semua aspek kehidupan manusia. Perubahan tersebut

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN REPRESENTASI MATEMATIS MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir. Karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional adalah menjamin mutu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai siswa yaitu menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, mengapa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Matematika merupakan cabang ilmu pengetahuan eksak yang digunakan hampir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan satu dari empat keterampilan berbahasa Indonesia

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak dapat berjalan baik, tanpa adanya kerja sama dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa, sehingga diperlukan suatu pendidikan yang berkualitas. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh guru matematika, kesulitan siswa dalam menalar dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Upaya peningkatan mutu pendidikan perlu dilakukan secara menyeluruh meliputi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya

MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED PADA MATERI PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan. Usaha tersebut

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peserta didik merupakan generasi penerus bangsa yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dalam mengajarkan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE DALAM UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATERI HIMPUNAN MATEMATIKA

I. PENDAHULUAN. didiknya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dimana materi matematika diperlukan disemua jurusan yang di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan sehari- hari maupun dalam ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3. 1 Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang menuntut setiap manusia untuk bersaing dan berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dapat menuju ke arah hidup yang lebih baik dengan menempuh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sejak peradaban manusia bermula, memainkan peranan yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk yang diberikan kelebihan oleh Allah swt dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan memerlukan kecakapan hidup.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah matematika. Bekembangnya ilmu matematika harus diikuti oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. lemah menjadi kuat, dari tidak bisa menjadi bisa. Seperti diakatakan oleh Slameto

I. PENDAHULUAN. pemerintah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. SDM yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

RENCANA PELAKSANAN PEMBELAJARAN ( R P P ke - 1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

STRATEGI MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu membentuk individu-individu yang berkompetensi di

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di

Silabus. Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Tugas individu.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata matematika berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu, yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi "pengkajian matematika", bahkan demikian juga pada zaman kuno. Kata sifatnya berkaitan dengan pengkajian, atau tekun belajar, yang lebih jauhnya berarti matematis. Secara khusus di dalam bahasa Latin ars mathematica, berarti seni matematika (http://id.wikipedia.org/wiki/matematika). Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat sifat atau teori teori dibuat secara dekduktif berdasarkan unsur yang tidak didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenaranya (Jonson dan Rising, dalam Jihad, 2008). Secara sederhana matematika diartikan sebagai telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola pikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat ( Reys, dalam Jihad, 2008). Setelah mengetahui arti matematika, kita dapat mengidentifikasi dengan jelas bahwa matematika berbeda dengan pelajaran lain dalam hal : 1) Objek pembicaraan abstrak, sekalipun disekolah anak diajarkan benda kongkrit, siswa tetap didorong untuk melakukan abstraksi, 2) pembahasan mengandalkan tata nalar, artinya info awal berupa pengertian dibuat seefisien mungkin, pengertian lain harus di jelaskan kebenarannya dengan tata nalar logis, 3) pengertian atau konsep sangat jelas berjenjang sehingga terjaga kekonsistensinya, 4) melibatkan perhitungan (operasi hitung), 5) dapat dipakai dalam ilmu yang lain serta dalam kehidupan sehari hari. Matematika memiliki ciri khusus sehingga pendidikan dan pengajaran matematika perlu ditangani secara khusus pula. Ciri yang pertama adalah sifatnya yang menekankan pada proses deduktif yang memerlukan penalaran logis dan aksiomatik. Ciri kedua adalah matematika juga dikenal sebagai ilmu yang terstruktur dalam arti antara bagian yang satu dengan bagian yang yang lain terjalin dalam hubungan fungsional yang erat (Jihad, 2008). 1

Sebagian besar siswa menganggap matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan membosankan, sehingga tidak heran jika banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika. Hal ini di sebabkan oleh pembelajan matematika yang digunakan di sekolah selama ini hanya menggunakan perencanaan pembelajaran yang sudah umum digunakan. Misalnya metode yang dipilih adalah metode ceramah, metode tanya jawab, dan lain lain. Sehingga siswa merasa bosan dan tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Oleh karena kegiatan pembelajaran tersebut banyak siswa yang keliru dalam memahami konsep ketika belajar matematika. Siswa juga menganggap dalam menyelesaikan soal matematika identik dengan penyelesaian soal yang membutuhkan langkah langkah yang rumit, panjang, juga membutuhkan waktu yang lama. Khususnya dalam mempelajari materi aljabar yang ada disekolah menengah pertama pada kelas VIII. Ada beberapa sub-materi yang dipelajari pada operasi aljabar adalah suku pada bentuk aljabar, operasi hitung aljabar, faktorisasi bentuk aljabar, operasi pecahan bentuk aljabar. Dari hasil observasi awal pada materi operasi hitung aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pemangkatan, dan pembagian) tersebut siswa banyak mendapat kendala dalam memahami konsep dan menyelesaikan soal soalnya. Ketika siswa mengerjakan soal operasi bentuk aljabar seperti berikut ini, Hitunglah nilai dari 1. 3x 2y + 2x 10 = 3xy 10 2. a + 2 3 + 4a = a + 2 3 + 4a = 5a 5 3. 2ab a + b 2 3 = 2ab + 2ab 6ab = 10ab Berdasarkan hasil observasi siswa kesalahan yang terjadi soal pada nomor 1 yaitu 3x 2y + 2x 10 = 3xy 10 jawaban tersebut salah dan seharusnya 3x 2y + 2x 10 = x 2y 10. Dari soal tersebut kesalahan yang terjadi adalah siswa belum faham konsep penjumlahan aljabar. Siswa juga belum bisa membedakan tiga unsur penting yang terdapat pada operasi hitung bentuk aljabar yaitu variabel, koefisien dan konstanta. Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas, koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk aljabar, dan konstanta adalah suku dari 2

suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel. Sehingga variabel apapun mereka operasikan, padahal untuk memperoleh hasil akhir hanya variabel sejenis yang dapat dioperasikan. Siswa mengangap variabel x dan y dapat dijumlahkan menjadi xy. Anggapan siswa tersebut tidak benar yang benar adalah x dan y jika dijumlahkan menjadi x + y. Untuk soal nomor 2 kesalahan yang terjadi karena siswa tidak faham konsep operasi pengurangan pada bilangan bulat. Pada soal tersebut a + 2 3 + 4a = a + 2 3 + 4a, pada langkah ini siswa sulit untuk mengoperasikan (3 + 4a). Siswa menggap (3 + 4a) adalah 3 + 4a, pada langkah ini siswa hanya membuka kurung saja. Tanpa memperhatikan hasil kali dua bilngan negatif dan positif yang hasilnya adalah bilngan negatif. Kesalahan yang terjadi pada soal no 3 adalah siswa belum faham akan perkalian antar variable, sehingga 2 b a + b 2 3 = 2ab + 2ab 6ab, jawaban tersebut tidak benar. Seharusnya variable 2ab a = 2a b a = 2a 2 b, dan 2ab a = 2a b b = 2ab 2 b siswa hanya mengalikan koefisien tanpa mengkalikan variabelnya. Kesalahan lainnya terjadi karena siswa kurang teliti dalam menghitung, ketika guru menerangkan mereka cenderung berbicara sendiri dengan teman sebangkunya ataupun sibuk dengan aktivitasnya sendiri sehingga mereka tidak berkonsentrasi, siswa juga tidak mau bertanya tentang materi yang belum dimengerti. Dari hasil wawancara dengan guru matematika diperoleh hasil bahwa kesalahan siswa terjadi karena siswa sulit melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan bilngan bulat, siswa sulit membedakan variabel, koefisien, konstanta, dan suku-suku yang sejenis, serta siswa sulit melakukan operasi hitung bentuk aljabar. Oleh karena itu untuk mengurangi kesalahan, menarik minat belajar siswa, serta untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mempelajari matematika dibutuhkan kekreatifan guru. Ketika proses pembelajaran matematika berlangsung guru harus kreatif dalam memilih metode pembelajaran, strategi pembelajaran, model pembelajaran, dan lain lain. Terutama guru harus kreatif dalam memilih strategi pembelajaran yang tepat, agar tujuan proses belajar 3

mengajar dapat berjalan dengan sukses serta agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa. Di lihat dari pendidikan yang ada selama ini yaitu : 1) guru mengajar, murid belajar, 2) guru tahu segalanya, murid tidak tahu apa apa, 3) guru berfikir, murid tidak berfikir, 4) guru bicara, murid mendengarkan, 5) guru mengatur, murid diatur, 6) guru memilih dan memaksakan pilihannya, murid menuruti, 7) guru bertindak, murid membayangkan bagaimana tidakan sesuai dengan tindakan guru, 8) guru memilih apa yang diajarkan, murid menyesuaikan, 9) guru mengacu wewenang wawasan yang dimiliki dengan wewenang profesionalismenya dan murid mempertentangkannya dengan kebebasan murid, 10) guru adalah subjek belajar dan murid adalah objenya (Depdiknas, 2004). Strategi pembelajaran seharusnya bisa mengembangkan pengetahuan siswa untuk mengetahui, memahami, berfikir kritis, melakukan sesuatu, hidup dalam kebersamaan, dan mengaktualisasikan diri (Suyitno, 2010). Strategi merupakan rencana tentang seluruh kegiatan guru dan siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Melihat permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan, salah satu strategi yang tepat adalah strategi think-talk-write (TTW). Strategi think-talkwrite ini mengharuskan siswa untuk terlibat dalam tiga hal yang penting yaitu berpikir, berbicara, dan menulis ketika proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Dengan tahapan tahapan yang ada pada strategi tersebut, dapat membuat siswa untuk aktif dalam proses kegiatan pembelajaran dan dapat mengembangkan pengetahuannya untuk berfikir lebih maju. Peneliti memandang perlu melakukan penelitian tentang prestasi siswa setelah menggunakan strategi think-talk-write. Dengan demikian penulis mengambil judul Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII Menggunakan Strategi Think-Talk-Write Pada Materi Operasi Aljabar di SMP Muhammadiyah 1 Malang. 4

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji permasalahan yaitu : 1) Bagaimana penerapan strategi think-talk-write untuk meningkatakan prestasi belajar siswa kelas VIII pada materi operasi hitung bentuk aljabar? 2) Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui strategi think-talk-write pada materi operasi hitung bentuk aljabar? 3) Apakah penggunaan strategi think-talk-write pada materi operasi hitung bentuk aljabar dapat meningkatkan prestasi siswa? 1.3 Batasan Masalah Dalam proses pembelajaran, pemilihan strategi yang tepat dengan kondisi siswa dan kondisi kelas saat belangsungnya proses pembelajaran harus mengacu pada tujuan yang akan dicapai. Oleh karena itu masalah yang akan dibahas nanti hanya terbatas pada : 1) Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Malang. 2) Meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan strategi thinktalk- write. 3) Materi yang diajarkan adalah operasi hitung bentuk aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan). 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui penerapan pembelajaran melalui strategi think-talkwrite. 2) Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui strategi think-talk-write pada materi operasi hitung bentuk aljabar. 3) Untuk meningkatakan prestasi belajar sisiwa kelas VIII melalui strategi think-talk-write pada pokok bahasan operasi hitung bentuk aljabar. 5

1.5 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Bagi sekolah Dapat menyempurnakan sistem pembelajaran yang ada. Sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan matematika, khususnya dapat memperbaiki hasil belajar matematika. 2) Bagi guru Dapat dijadikan salah satu alternatif bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa. 3) Bagi siswa Dapat menumbuhkan semangat dan tanggung jawab dalam belajar matematika belajar. 4) Bagi peniliti Untuk menambah pengalaman dan wawasan peneliti sebagai langkah awal memasuki dunia kerja. Serta dapat menambah wawasan tentang peranan guru matematika dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. 5) Bagi pembaca Referensi untuk mendapatkan pengetahuan dalam melakukan kualitas pembelajaran yang lebih baik. 1.6 Definisi operasional Untuk menghindari kesalahan penafsiran mengenai judul skripsi, maka diperlukan definisi operasional sebagai berikut : 1) Materi operasi aljabar yang dimaksud adalah materi aljabar khususnya sub bab operasi hitung aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan pemangkatan) yang akan diajarkan pada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Malang. 2) Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai atau 6

angka yang diberikan oleh guru untuk mengetahui tingkat ketercapaiannya. 3) Strategi think talk write adalah strategi yang mendorong siswa untuk berfikir. Aktivitas berfikir siswa tidak hanya berfikir begitu saja, namun siswa membangun ide ide yang ada dalam pikiran mereka. Setelah siswa memiliki ide ide siswa di tuntut untuk berbicara. Berbicara yang dimaksudkan adalah siswa berdiskusi dengan teman sekelompok, dengan tujuan sesudah diskusi ide ide mereka akan lebih baik dan bertambah. Kemudian mereka menuliskan hasil dari diskusi tersebut, hasil ini bisa ditulis dalam bentuk diagram, tabel, grafik, dan lain lain. 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Malang pada siswa kelas VIII-A semester ganjil dengan jumlah keseluruhan 27 siswa pada materi operasi hitung aljabar. 7