Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

Karakterisasi Baja Karbon Rendah Setelah Perlakuan Bending

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Disusun Oleh : WIDI SURYANA

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

PENGARUH TEMPERING PADA BAJA St 37 YANG MENGALAMI KARBURASI DENGAN BAHAN PADAT TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

ANALISA PROSES SPRAY QUENCHING PADA PLAT BAJA KARBON SEDANG

ANALISIS SIMULASI UJI IMPAK BAJA KARBON SEDANG (AISI 1045) dan BAJA KARBON TINGGI (AISI D2) HASIL PERLAKUAN PANAS. R. Bagus Suryasa Majanasastra 1)

PENGARUH MEDIA PENDINGIN MINYAK PELUMAS SAE 40 PADA PROSES QUENCHING DAN TEMPERING TERHADAP KETANGGUHAN BAJA KARBON RENDAH

Laporan Awal Praktikum Karakterisasi Material 1 PENGUJIAN TARIK. Rahmawan Setiaji Kelompok 9

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010 TUGAS AKHIR TM091486

Analisa Temperatur Nitridisasi Gas Setelah Perlakuan Annealing pada Baja Perkakas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

SIFAT FISIS DAN MEKANIS BAJA KARBONISASI DENGAN BAHAN ARANG KAYU BK

TEGANGAN (YIELD) Gambar 1: Gambaran singkat uji tarik dan datanya. rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan

ANALISA SIFAT MEKANIK PERMUKAAN BAJA ST 37 DENGAN PROSES PACK CARBURIZING, MENGGUNAKAN ARANG KELAPA SAWIT SEBAGAI MEDIA KARBON PADAT

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO BAJA AISI 4340

PENGARUH TEMPERATUR CARBURIZING PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP SIFAT SIFAT MEKANIS BAJA S 21 C

PENGARUH PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 1029 DENGAN METODA QUENCHING DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MAKRO STRUKTUR

BAB I PENDAHULUAN. pisau egrek masalah yang sering dijumpai yaitu umur yang singkat yang. mengakibatkan cepat patah dan mata pisau yang cepat habis.

STUDI PENGARUH PERLAKUAN PANAS PADA HASIL PENGELASAN BAJA ST 37 DITINJAU DARI KEKUATAN TARIK BAHAN

PENINGKATAN KEKERASAN DENGAN METODA KARBURISASI PADA BAJA KARBON RENDAH (MEDAN) DENGAN MEDIA KOKAS

BAB II TEORI DASAR. Gage length

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. untuk diperkirakan kapan terjadinya, dan tidak dapat dilihat secara kasat mata

KEKUATAN MATERIAL. Hal kedua Penyebab Kegagalan Elemen Mesin adalah KEKUATAN MATERIAL

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGERASAN PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH DENGAN METODE FLAME HARDENING WAKTU TAHAN 30 MENIT 1 JAM DAN 1 ½ JAM

Sifat Sifat Material

KONSEP TEGANGAN DAN REGANGAN NORMAL

Simposium Nasional RAPI XII FT UMS ISSN

Jurnal Teknik Mesin, Volume 6, Nomor 1, Tahun

bermanfaat. sifat. berubah juga pembebanan siklis,

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

KARAKTERISASI BAJA CHASIS MOBlL SMK (SANG SURYA) SEBELUM DAN SESUDAH PROSES QUENCHING

KETANGGUHAN BEBAN IMPAK DAN BEBAN TARIK MAKSIMUM PADA PELAT BAJA BERLAPIS AKIBAT QUENCHING DAN NORMALIZING

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

PENGARUH VISKOSITAS OLI SEBAGAI CAIRAN PENDINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIS PADA PROSES QUENCHING BAJA ST 60

PENGARUH PERBANDINGAN GAS NITROGEN DAN LPG PADA PROSES NITROKARBURISING DALAM REAKTOR FLUIDIZED BED TERHADAP SIFAT MEKANIS BAJA KARBON RENDAH

BAB 1. PENGUJIAN MEKANIS

PENGARUH MEDIA PENDINGIN TERHADAP HASIL PENGELASAN TIG PADA BAJA KARBON RENDAH

Pengaruh Temperatur Pemanasan dan Holding Time pada Proses Tempering terhadap Sifat Mekanik dan Laju Korosi Baja Pegas SUP 9A

PENGARUH KADAR DROMUS OIL DALAM MEDIA PENDINGIN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO BAJA ST 60 YANG MENGALAMI PROSES HARDENING TEMPERING

PENGARUH TYPE PENGERASAN TERHADAP DISTRIBUSI KEKERASAN, KEDALAMAN DIFUSI DAN STRUKTUR MIKRO BAJA KARBON RENDAH (MILD STEEL) YANG TELAH DIKARBURISASI

PENGARUH PRESTRAIN BERTINGKAT TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK BAJA KARBON SEDANG

ANALISA PENGARUH MANIPULASI PROSES TEMPERING TERHADAP PENINGKATAN SIFAT MEKANIS POROS POMPA AIR AISI 1045

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

ANALISA PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO BESI COR NODULAR (FCD 60)

Pengaruh Penambahan Barium Karbonat Pada Media Karburasi Terhadap Karakteristik Kekerasan Lapisan Karburasi Baja Karbon Rendah

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA BAJA KARBON RENDAH (ST41) DENGAN METODE PACK CARBIRIZING

ANALISIS PENINGKATKAN KUALITAS SPROKET SEPEDA MOTOR BUATAN LOKAL DENGAN METODE KARBURASI

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

Pengaruh Variasi Media Karburasi Terhadap Kekerasan Dan Kedalaman Difusi Karbon Pada Baja ST 42

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

ANALISA SIFAT MEKANIS BAJA ASSAB 760 YANG MENGALAMI PROSES TEMPERING DENGAN VARIASI SUHU PEMANASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Komponen mesin yang terbuat dari baja ini contohnnya poros, roda gigi dan

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

I. PENDAHULUAN. Baja karbon AISI 1045 adalah jenis baja yang tergolong dalam baja paduan

Kunci: camshaft, patahan, operasional, pengujian, kegagalan.

PENGARUH KECEPATAN DAN TEMPERATUR UJI TARIK TERHADAP SIFAT MEKANIK BAJA S48C

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kegagalan pada Shaft Gearbox Mesin Palletizer di PT Holcim Tbk Tuban

I. PENDAHULUAN. mengalami pembebanan yang terus berulang. Akibatnya suatu poros sering

Sidang Tugas Akhir (TM091486)

PENGARUH BAHAN ENERGIZER PADA PROSES PACK CARBURIZING TERHADAP KEKERASAN CANGKUL PRODUKSI PENGRAJIN PANDE BESI

EFFECT OF HEAT TREATMENT TEMPERATURE ON THE FORMATION OF DUAL PHASE STEEL AISI 1005 HARDNESS AND FLEXURE STRENGTH CHARACTERISTICS OF MATERIALS

Pengaruh Variasi Temperatur Anneling Terhadap Kekerasan Sambungan Baja ST 37

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor:0-100(pan) b. Tugas : Jelaskan cara membuat diagram teganganregangan

Bab II STUDI PUSTAKA

BAB 2. PENGUJIAN TARIK

ANALISA QUENCHING PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN MEDIA SOLAR

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan 1

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Program Studi Teknik Mesin UN PGRI Kediri OLEH :

KUAT TARIK BAJA 2/4/2015. Assalamualaikum Wr. Wb.

PENGARUH VARIASI SUHU POST WELD HEAT TREATMENT ANNEALING

UNIVERSITAS MERCU BUANA

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO BAJA JIS S45C

STUDI KOMPARASI HEAT TREATMENT TERHADAP SIFAT-SIFAT MEKANIS MATERIAL RING PISTON BARU DAN BEKAS

I. PENDAHULUAN. Baja adalah sebuah senyawa antara besi (Fe) dan karbon (C), dimana sering

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

I. PENDAHULUAN. rotating bending. Dalam penggunaannya pengaruh suhu terhadap material

Studi Komparasi Pengaruh Holding Time. Pada Proses Carburizing Steering Gear

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

TUGAS SARJANA ANALISIS KEKUATAN LULUH MINIMUM DITINJAU DARI STRUKTUR BUTIRAN LOGAM DASAR-HAZ-LOGAM LAS SAMBUNGAN PIPA GAS

BAB I PENDAHULUAN. Poros adalah bagian terpenting dari setiap mesin. Peran poros yaitu

PENGARUH PROSES LAKU PANAS QUENCHING AND PARTITIONING TERHADAP UMUR LELAH BAJA PEGAS DAUN JIS SUP 9A DENGAN METODE REVERSED BENDING

ANALISA PENGGUNAAN TEMPURUNG KELAPA UNTUK MENINGKATKAN KEKERASAN BAHAN PISAU TIMBANGAN MEJA DENGAN PROSES PACK CARBURIZING

Keywords: Carburizing, Hardness, Toughness, Steel AISI 1045

Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya

Karakterisasi Material Sprocket

BAB IV PEMBAHASAN Data Pengujian Pengujian Kekerasan.

ANALISA KEKERASAN PADA PISAU BERBAHAN BAJA KARBON MENENGAH HASIL PROSES HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN YANG BERBEDA

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV Pembahasan 69

PENGARUH SUHU NORMALIZING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PENGELASAN BAJA PLAT KAPAL. Sutrisna*)

III. METODOLOGI PENELITIAN. waktu pada bulan Oktober hingga bulan Maret Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini :

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah

Transkripsi:

Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: 366 375 ISSN 2086-3403 OPTIMASI SIFAT MEKANIS KEKUATAN TARIK BAJA ST 50 DENGAN PERLAKUAN GAS CARBURIZING VARIASI HOLDING TIME UNTUK PENINGKATAN MUTU BAJA STANDAR UJI ASTM A370 (1) Unung Lesmanah, (2) Eko Marsyahyo, (3) Prima Vitasari (1) Jurusan Teknik Mesin, Univ. Islam Malang, Mahasiswi Program Pascasarjana ITN Malang (2) Dosen dan Peneliti Jurusan Teknik Mesin ITN Malang (3) Dosen Pascasarjana ITN Malang (1) Email : ununglesmanah@yahoo.com (2) marsyahyo@yahoo.co.uk Abstract ST 50 steel as a common engineering material, it can be optimized using gas carburizing treatment in Fluidized Bed Furnaces. Gas as carburizing media in the fluidied bed with vaned by holding time variation such as 1 hour, 2 hours, 3 hours, 4 hours, and 5 hours. The holding time variation is to be intern of mechanical properties of the steel. Optimized value of mechanical properties ST 50 was actived in 3 hours of the treatment, it found average of tensile strength 651,7 MPa. The results above were based on A370 ASTM standar. From SEM (Scanning Electron Microscope), fracture model also showed from SEM that the steel has hard and brittle fracture. It can be concluded that optimized steel using gas carburizing treatment shows significant improve of mechanical properties from steels. Keyword : Tensile Strength, Gas Carburizing, Holding Time, ASTM standards. PENDAHULUAN Seiring pesatnya perkembangan teknologi menyebabkan kebutuhan bahan sangat meningkat, serta ditingkatannya pengembangan perindustrian otomotif dan perindustrian salah satunya adalah pembuatan poros engkol, roda gigi otomotif dan lain-lain yang sangat banyak menggunakan logam ferrous maka mendorong untuk mengkaji banyak tentang keberadaan logam, khususnya baja. Faktor yang sangat diperlukan dalam pemakaian baja adalah kondisi kerja dari komponen permesinan tersebut, yang dalam operasinya akan mengalami pembebanan statis ataupun pembebanan dinamis serta sering mengalami beban gesekan (friction), seperti impack dan keausan. Mengingat hal tersebut dibutuhkan sifat-sifat mekanik yang memadai, sehingga umur pakai dari komponen permesinan dapat ditingkatkan (Malau dan Khasani, 2008). Seringkali dalam pemakaian komponen mesin atau perkakas diperlukan permukaan yang keras dan ketahanan aus yang tinggi. Untuk mendapatkan sifat yang demikian itu, maka komponen-komponen permesinan perlu diberikan perlakuan panas (heat treatment). Pada dasarnya heat treatment adalah proses perubahan struktur mikro atau transformasi fase suatu logam dengan memanaskan hingga temperatur tertentu dan waktu penahanan tertentu (holding time) tertentu pula, yang selanjutnya didinginkan dengan media pendingin tertentu, dengan harapan proses perlakuan panas tersebut dapat memperbaiki sifat-sifat mekanis baja (Hamzah dan Iqbal, 2008). 366

Optimasi Sifat Mekanis Kekuatan Tarik Baja ST 50 dengan Perlakuan Gas Carburizing Variasi Holding Time Untuk Peningkatan Mutu Baja Standar Uji ASTM A370 (Unung Lesmanah, Eko Marsyahyo, Prima Vitasari) Berbagai metoda peningkatan sifat mekanis dapat diaplikasikan dan salah satunya dengan carburizing. Proses carburizing merupakan salah satu heat treatment yang didefinisikan sebagai suatu proses penambahan kandungan unsur karbon (C) pada permukaan baja. Proses carburizing yang tepat akan menambah kekerasan permukaan sedang pada bagian inti tetap liat. Proses carburizing atau pengerasan permukaan dapat dilakukan dengan metode padat, cair dan gas (Amstead, 1979). Adapun tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengukur perubahan nilai kekuatan tarik baja karbon ST 50 dengan perlakuan gas carburizing variasi holding time : 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam dan 5 jam sehingga diketahui nilai kekuatan tarik yang optimum. b. Untuk mengamati perubahan foto makro dan mikro berdasarkan hasil SEM (Scanning Electron Microscope) pada baja karbon ST 50 tanpa dan dengan perlakuan gas carburizing. c. Menghasilkan kajian tentang proses pengoptimalan yang dapat dilakukan pada perlakuan gas carburizing terhadap material teknik pada bidang proses produksi yang digunakan pada dunia industri. d. Memberikan kontribusi secara teoritis dan praktis pada dunia industri terkait dengan kajian proses heat treatment dengan proses gas carburizing. Karburasi atau Carburizing adalah proses perlakuan thermokimia, umumnya diterapkan pada jenis baja yang mudah dikeraskan. Agar baja tersebut dapat dikeraskan permukaannya, komposisi karbon pada baja harus berkisar antara 0,3 sampai 0,9% karbon. Bila lebih dari 0,9% harus dihindarkan karena dapat menimbulkan pengelupasan dan bahkan keretakan (Kuswanto, 2010). Proses karburasi ini biasanya dilakukan pada baja karbon rendah yang mempunyai sifat lunak dan keuletan tinggi. Tujuan dari proses karburasi adalah untuk meningkatkan ketahanan aus dengan jalan mempertinggi kekerasan permukaan baja karbon dan meningkatkan karakteristik fatik dari baja karbon tersebut. Manfaat yang patut dipertimbangkan dalam penerapan proses karburasi adalah bahwa proses karburasi akan menghasilkan deformasi yang sangat kecil dibandingkan pada proses pengerasan yang diperoleh melalui pendinginan (quenching) (Malau dan Khasani, 2008). Uji kekuatan tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Tegangan yang digunakan pada kurva adalah tegangan membujur rata-rata dari pengujian tarik. Tegangan tersebut diperoleh dengan cara membagi beban dengan luas awal penampang lintang benda uji. P A O dengan : = Tegangan tarik (kg/mm 2 ) P = Beban yang diterapkan (kg) A 0 = Luas penampang spesimen (mm 2 ) Regangan yang digunakan untuk kurva tegangan regangan rekayasa adalah regangan linear rata-rata, yang diperoleh dengan cara membagi perpanjangan panjang ukur benda uji dengan panjang awal spesimen. L L L e L L L O dengan : = Regangan (%) ΔL = Perubahan panjang (mm) O O 367

Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: 366 375 ISSN 2086-3403 L 0 = Panjang mula-mula (mm) Karena tegangan dan regangan diperoleh dengan cara membagi beban dengan faktor yang konstan, kurva beban perpanjangan akan mempunyai bentuk yang sama seperti kurva tegangan regangan di bawah ini. (Dieter, 1993). Gambar 1. Diagram Tegangan-Regangan Beberapa yang diperoleh dari uji tarik ditunjukkan pada Diagram Tegangan-Regangan yaitu (Vlack, 2004): a. Batas Proporsional (Proportionality Limit) ( ), bagian dari diagram ini pl disebut deformasi elastik (Elastic Behavior) terjadi bila material atau bahan dibebani gaya tarik atau beban, material atau bahan akan bertambah panjang setelah gaya ditiadakan, maka material akan kembali ke bentuk semula. Pada saat ini regangan akan sebanding dengan tegangan. Perbandingan antara tegangan dan regangan disebut modulus elastisitas (Modulus Young). b. Kekuatan Luluh (yield stress) ( ), y adalah batas kekuatan bahan untuk menghasilkan deformasi dimana saat beban dihilangkan bahan masih dapat kembali kebentuk semula namun terjadi deformasi permanen yang kecil. c. Kekuatan Tarik (ultimate strength) ( ), adalah tegangan maksimum u yang bekerja pada bahan. Harga maksimum ini dicapai karena deformasi plastis bertambah besar dan terjadi pengerasan regang (strain hardening) sehingga beban yang diperlukan untuk berdeformasi lagi bertambah besar. d. Setelah terjadi tegangan maksimum kemudian tegangan menurun bersamaan dengan bertambahnya 368

Optimasi Sifat Mekanis Kekuatan Tarik Baja ST 50 dengan Perlakuan Gas Carburizing Variasi Holding Time Untuk Peningkatan Mutu Baja Standar Uji ASTM A370 (Unung Lesmanah, Eko Marsyahyo, Prima Vitasari) regangan sampai terjadi Fracture Stress ( ) ketika bahan tersebut putus. f METODE PENELITIAN Untuk meningkatkan sifat mekanis dari baja dapat dilakukan carburizing dengan menggunakan fluidized bed furnace atau dapur lainnya yang berfungsi sama, dimana baja dipanaskan sampai temperatur 900 0 C dengan waktu proses untuk carburizing bervariasi sebagai berikut: 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam. Pada penelitian ini, ada beberapa masalah yang akan dibahas, yaitu : a. Holding time yang dibutuhkan untuk mencapai nilai kekuatan tarik yang optimum pada baja karbon ST 50. b. Terjadi perubahan foto makro pada baja karbon ST 50 tanpa dan dengan perlakuan gas carburizing. c. Terjadi perubahan foto struktur pada baja karbon ST 50 tanpa dan dengan perlakuan gas carburizing berdasarkan hasil SEM (Scanning Electron Microscope). Gambar 2 menunjukkan tentang diagram alir penelitian yang dilakukan dalam proses penelitian ini. Gambar 2. Diagram Alir Penelitian 369

Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: 366 375 ISSN 2086-3403 HASIL DAN DISKUSI Untuk mengetahui nilai kekuatan tarik baja carbon ST 50 dengan perlakuan gas carburizing yaitu spesimen dipanaskan di dalam dapur 900 0 C kemudian di holding time selama 1 jam, 2 jam, 3 jam dan 4 jam dan 5 jam masing-masing variasi sebanyak 3 spesimen (Tabel 1). Tabel 1. Hasil Penelitian Nilai Kekuatan Tarik Baja Carbon ST 50 dengan Perlakuan Carburizing Spesimen Tanpa Perlakuan Variasi Holding Time 1 Jam 2 Jam 3 Jam 4 Jam 5 Jam 1 479,906 560,081 679,855 625,837 587,615 407,09 2 540,515 646,157 514,817 672,849 657,461 576,113 3 520,751 560,081 584,158 656,28 594,279 412,89 Jumlah 1541,172 1766,319 1778,83 1954,966 1839,36 1396,093 Rata- Rata 513,724 588,773 592,943 651,655 613,118 465,364 Untuk mengetahui perbedaan nilai kekuatan tarik pada baja karbon ST 50 setelah perlakuan gas carburizing dengan variasi holding time, maka dari data hasil pengujian kemudian dianalisis dengan anova satu arah sebagai berikut (Tabel 2 dan 3): Tabel 2. Nilai Rata-Rata Kekuatan Tarik Baja Carbon ST 50 Setelah Perlakuan Gas Carburizing X Variasi Holding Time Spesimen 1 Jam 2 Jam 3 Jam 4 Jam 5 Jam 1 560,1 679,9 625,8 587,6 407,1 2 646,2 514,8 672,9 657,5 576,1 3 560,1 584,2 656,3 594,5 412,9 Σ 1766,3 1778,8 1954,9 1839,4 1396,1 X j 588,8 592,9 651,7 613,2 465,4 X 582,4 Tabel 3. Hasil Analisis Varian Nilai Kekuatan Tarik dengan Menggunakan SPSS 18 Sum of Mean Df Squares Square F Sig. Between 58235,3 4 14558,8 3,5,05 Groups Within Groups 41710,5 10 4171,1 Total 99945,7 14 370

Optimasi Sifat Mekanis Kekuatan Tarik Baja ST 50 dengan Perlakuan Gas Carburizing Variasi Holding Time Untuk Peningkatan Mutu Baja Standar Uji ASTM A370 (Unung Lesmanah, Eko Marsyahyo, Prima Vitasari) Gambar 3. Grafik Nilai Kekuatan Tarik (MPa) Pada hasil pengujian kekuatan tarik data yang diperoleh dianalisis dengan Anova diperoleh kesimpulan bahwa terdapat perbedaan pada nilai kekuatan tarik pada baja carbon ST 50 dengan perlakuan gas carburizing variasi holding time yaitu: tanpa perlakuan gas carburizing nilai rata-rata nilai kekuatan tarik 513,7 MPa naik 14,6% setelah perlakuan gas carburizing holding time 1 jam menjadi 588 MPa, naik 0,71% di holding time 2 jam menjadi 592,9 MPa, naik 9,9%, 3 jam 651,7 MPa, 4 jam turun 5,9% menjadi 613,2 MPa dan holding time 5 jam turun 24,09% nilai kekuatan tariknya menjadi 465,4 MPa. Sehingga kekuatan tarik yang optimum pada holding time 3 jam sesuai dengan hasil analisis uji t dan ditunjukkan pula pada grafik nilai kekuatan tarik maksimum 651,7 MPa, serta diperoleh persamaan garis polinomial y = -22,94x 2 + 157,4x + 367,7 dan koefisien korelasi R² = 0,84 yang menunjukkan hubungan antara variabel y (nilai kekuatan tarik) dan variabel x (holding time) sangat kuat sekali (Gambar 3). Dari foto-foto makro struktur yang diperoleh dari pengujian ketangguhan impack seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. 371

Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: 366 375 ISSN 2086-3403 No Holding Time Foto Makro Patahan Spesimen 1 Spesimen 2 Spesimen 3 1 Tanpa Perlakuan 2 1 Jam 3 2 Jam 4 3 Jam 372

Optimasi Sifat Mekanis Kekuatan Tarik Baja ST 50 dengan Perlakuan Gas Carburizing Variasi Holding Time Untuk Peningkatan Mutu Baja Standar Uji ASTM A370 (Unung Lesmanah, Eko Marsyahyo, Prima Vitasari) 5 4 Jam 6 5 Jam Gambar 4. Foto Makro Struktur patahan sisi luar dan dalam spesimen uji tarik Pada Gambar 4 terlihat permukaan yang mengalami peningkatan nilai kekerasan. Foto tampak menunjukkan model patahan getas. Sedangkan foto yang tampak pada spesimen yang tidak mengalami perlakuan carburizing menunjukkan patahan ulet (ductile). Model patahan getas menandakan peningkatan unsur carbon (C) yang bersifat menambah kekerasan pada bahan baja yang dikenai perlakuan. Foto Hasil SEM Tanpa Perlakuan Dengan Perlakuan 373

Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: 366 375 ISSN 2086-3403 Ferrit Perlit Gambar 5. Foto SEM permukaan patahan sisi luar spesimen uji tarik Dari foto SEM (Scanning Electron Microscope) pada Gambar 5 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara baja carbon ST 50 tanpa perlakuan gas carburizing dan dengan perlakuan gas carburizing yaitu: tanpa perlakuan gas carburizing menunjukkan struktur ferit (putih) lebih banyak, akan tetapi dengan perlakuan gas carburizing justru struktur perlitnya (hitam) yang lebih banyak daripada feritnya, yang berarti bahwa kandungan carbonnya lebih banyak setelah proses gas carburizing yang mengindikasikan model patahan getas dengan distribusi butiran didaerah permukaan patahan yang lebih merata dan seragam dibandingkan permukaan patahan spesimen yang tidak mengalami perlakuan gas carburizing. KESIMPULAN Berdasarkan hasil data penelitian dan hasil analisa serta pembahasan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil pengujian kekuatan tarik pada baja karbon ST 50 dengan perlakuan gas carburizing variasi holding time, terdapat perubahan dan perbedaan pada nilai kekuatan tarik, sedangkan kekuatan tarik optimum terjadi saat di holding time 3 jam dengan nilai kekuatan tarik 651,655 MPa, serta diperoleh persamaan garis polinomial y = -22,94x 2 + 157,4x + 367,7 dan koefisien korelasi R² = 0,843 yang menunjukkan hubungan antara variabel y (nilai kekuatan tarik) dan variabel x (holding time) korelasi tinggi. 2. Pada hasil foto SEM (Scanning Electron Microscope) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bahwa baja carbon ST 50 tanpa perlakuan gas carburizing menunjukkan struktur ferit (putih) lebih banyak, akan tetapi dengan perlakuan gas carburizing justru struktur perlitnya (hitam) yang lebih banyak daripada feritnya, yang berarti bahwa kandungan carbonnya lebih banyak setelah proses gas carburizing, dan mengindikasikan model patahan getas dengan distribusi butiran didaerah permukaan patahan yang 374

Optimasi Sifat Mekanis Kekuatan Tarik Baja ST 50 dengan Perlakuan Gas Carburizing Variasi Holding Time Untuk Peningkatan Mutu Baja Standar Uji ASTM A370 (Unung Lesmanah, Eko Marsyahyo, Prima Vitasari) lebih merata dan seragam dibandingkan permukaan patahan speciment yang tidak mengalami perlakuan gas carburizing. Material, 2001, Anual Book Of ASTM Standards. DAFTAR PUSTAKA Amstead B. H., 1979, Manufacturing Process, in Canada, Published Simultaneously, Seven Edition. Asfarizal, 2008, Peningkatan Kekerasan Dengan Metoda Karburisasi Pada Baja Karbon Rendah (Medan) dengan Media Kokas, Journal TeknikA No. 30 Vol.1 Thn. XV November 2008, ISSN : 0854-8471 Dieter, G. E, 1993. Metalurgi Mekanik (Alih Bahasa, Sriati Djaprie), Jakarta, Erlangga, Jilid I, Edisi keempat. Hamzah, M.S., dan Iqbal, M., 2008. Peningkatan Ketahanan Aus Baja Karbon Rendah dengan Metode Carburizing, Jurnal SMARTEK, Vol. 6, No. 3, Agustus 2008: 169 175. Kuswanto, B, 2010. Peningkatan Kekuatan Tarik Maksimum Material Baja Karbon Rendah Menggunakan Proses Penambahan Karbon Padat, Journal TEKNIS Vol. 5 No.3 Desember 2010: 117 120 Malau,V, M. Khasani, 2008. Karakterisasi Laju Keausan Dan Kekerasan dari Pack Carburizing Pada Baja Karbon AISI 1020, MEDIA TEKNIK No. 3 Tahun XXX, ISSN 0216-3012. Vlack, L. H. Van, 2004. Elemen-elemen Ilmu dan Rekayasa Material (Alih bahasa, Sriati Djaprie), Jakarta, Erlangga, Edisi keenam., ASTM Standards: A370, The American Socecty For Testing And 375