SKEMA SERTIFIKASI BAJA LEMBARAN DAN GULUNGAN LAPIS PADUAN ALUMINIUM SENG (BJL.AS) (SNI 4096:2007) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung ke Ketua LSPro BBLM melalui surat atau facsimile dengan alamat : Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. 022 2503171, 2504107; Fax. 022 2503978 Website:www.bblm.go.id; E-mail: lspro_midc@yahoo.co.id Permohon diharuskan mengisi formulir Permohonan Sertifikasi Produk (F-06-01/20) yang telah disediakan pada lembar pertama. 2. Tipe Sertifikasi Tipe 5 3. Sistem Manajemen Mutu yang SNI ISO 9001: 2008 diterapkan 4 Waktu Asesmen sudah termasuk jika organisasi memiliki lebih dari 1 lokasi pabrik. Sesuai kesepakatan antara LSPro BBLM dan pemohon setelah biaya disetujui. 5 Pengambil Contoh Produk Pengambil Contoh Produk menguasai cara pengambilan contoh sesuai yang tercantum dalam SNI 4096:2007 dan PerDirjen No. 09/ILMTA/PER/4/2009 Bab IV Tata cara pengambilan contoh poin 4.2.1a serta memahami cara pengemasan Baja Lembaran dan Gulungan Lapis Paduan Aluminium Seng (BjL.AS). 6. Cara pengambilan contoh Sesuai SNI 4096:2007, butir 5 ; PerDirjen No. 09/ILMTA/PER/4/2009 Bab IV Tata cara pengambilan contoh poin 4.3.1 dan 4.4 ; IK-09-03, butir 4.42 7. Jumlah contoh Contoh diambil sesuai dengan SNI 4096:2007, butir 5 dan PerDirjen No. 09/ILMTA/PER/4/2009 Bab IV Tata cara pengambilan contoh poin 4.3.1b s/d 4.3.1d. Contoh diambil 2 paket. Setiap paket dikemas, diberi Label Contoh. Masing-masing contoh, 1(satu) paket di kirim ke laboratorium untuk diuji dan 1 (satu) paket ditinggal diperusahaan sebagai arsip. 8. Cara pengujian Sesuai SNI 4096:2007, butir 7 9. Laboratorium Uji yang digunakan Laboratorium Uji BBLM Laboratorium Uji yang telah terakreditasi KAN 1 dari 5
II. DETERMINASI 1. Audit Kecukupan: Jika telah memilliki Sertifikat SMM Jika belum memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Dokumen legal Dokumen sistem mutu dengan ruang lingkup mencakup semua parameter yang tercantum dalam SNI 4096:2007. Tidak perlu dilakukan Audit Kecukupan Harus dilakukan Audit Kecukupan, sesuai Prosedur LSPro. Harus diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah dan ditetapkan oleh LSPro untuk komoditi import. Harus diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah dan ditetapkan oleh LSPro untuk komoditi import. Peralatan Lab QC yang harus ada minimal : 2. Audit Lapangan: Uji dimensi (sesuai ketentuan regulasi, jika ditetapkan). Jika tidak dapat melakukan pengujian lengkap sesuai SNI 4096:2007 maka wajib melakukan pengujian untuk seluruh parameter, di lab uji independen yang terakreditasi. Sesuai IK-09-01, Audit Sistem Manajemen Mutu, pada saat audit lapangan di luar negeri harus didampingi penerjemah yang tersumpah dan ditetapkan oleh LSPro untuk komoditi import. Tim Evaluator Salah seorang dari Tim Evaluator harus mempunyai pengetahuan Teknologi Manufaktur Baja Lembaran dan Gulungan Lapis Paduan Aluminium Seng (BjL.AS). Jika tidak ada Evaluator yang memiliki pengetahuan Teknologi Manufaktur Baja Lembaran dan Gulungan Lapis Paduan Aluminium Seng (BjL.AS), maka harus menggunakan Tenaga Ahli Teknologi Manufaktur Baja Lembaran dan Gulungan Lapis Paduan Aluminium Seng (BjL.AS). Area yang diaudit: Jika telah memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Semua elemen yang antara lain terdiri dari: Pengendalian Proses danproduk, Tinjauan Manajemen, Keluhandan KepuasanPelanggan, Internal Audit Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Evaluasi Data dan Tindakan Perbaikan. Sedangkan elemen lainnya dilakukan bergantian sehingga semua elemen terwakili selama periode sertifikasi. Serta mempertimbangkan hasil asesmen sebelumnya. 2 dari 5
Jika belum memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu. Semua elemen yang antara lain terdiri dari: Pengendalian Proses dan Produk, Tinjauan Manajemen, Keluhandan Kepuasan Pelanggan, Internal Audit Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Evaluasi Data dan Tindakan Perbaikan. Sedangkan elemen lainnya dilakukan bergantian sehingga semua elemen terwakili selama periode sertifikasi. Pengendalian kritis yang harus diperhatikan Evaluator Pada proses produksi: Bahan Baku, Bahan Pelapis, Temperatur kerja pada saat pencanaian, instrumen tungku pemanas, dimensi setiap proses pencanaian. QA/QC: Kalibrasi, Produksi, Gudang, Keluhan dan Kepuasan pelanggan, Penandaan, Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Tindakan Korektif dan Pencegahan, Analisa Data. Pelaporan Hasil Pemantauan dan pengukuran Pengendalian infrastruktur dan fasilitas 3. Laporan asesmen SesuaiIK-09-01, Audit Sistem Manajemen Mutu dengan form pendukung : F-09-04 Laporan Audit F-09-05 Laporan Ketidaksesuaian 4. Pelaksanaan pengambilan contoh Dilakukan sesuai IK-09-03 butir 4.42 ; sesuai SNI 4096:2007 dan PerDirjen No. 09/ILMTA/PER/4/2009 Bab IV Tata cara pengambilan contoh butir 4.3.1 dan 4.4.1 Contoh diambil di jalur produksi dan di Gudang. 5. Pengujian Contoh Uji Metoda uji, jumlah benda uji dan syarat lulus uji sesuai SNI 4096:2007.Jika ada satu parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dilakukan uji ulang. Uji ulang dilakukan terhadap: - Arsip contoh apabila terjadi kerusakan terhadap sampel pertama pada saat pengiriman dan atau terjadi kegagalan/kesalahan dalam pelaksanaan proses uji di laboratorium. Pengambilan contoh disesuaikan dengan posisi (gudang atau jalur produksi). - Dilakukan pengambilan contoh ulang (utama dan arsip) apabila hasil uji pertama tidak memenuhi syarat, pengambilan contoh disesuaikan dengan posisi (gudang atau jalur produksi). 6. Sertifikat Hasil Uji Sertifikat Hasil Uji berdasarkan SNI 4096:2007. Toleransi dimensi akan mengacu pada SNI 4096:2007 dan apabila tidak ada maka LSPro akan membuat 3 dari 5
III. REVIEW DAN KEPUTUSAN 1. Review terhadap Laporan/ Berita Acara Pengambilan Contoh, Laporan Asesmen dan Sertifikat Hasil Uji dilakukan oleh Tim Reviewer dengan kebijakan dan pengesahan pemangku kepentingan. Tim Reviewer terdiri dari personel yang menguasai SNI ISO 9001:2008 dan menguasai SNI 4096:2007. Tim Reviewer dalam mengambil keputusan mengacu pada PO 10 (Review) dan PO 13 (Pemberian dan Penghentian Sertifikasi) 2. Keputusan Sertifikasi Keputusan Sertifikasi berlaku 4 tahun semenjak IV. LISENSI tanggal ditetapkan, dengan catatan surveilen dilakukan setiap tahun sesuai peraturan, dapat dilihat pada PO 11 Keputusan Sertifikasi. Lisensi Sertifikasi berlaku 4 tahun semenjak tanggal ditetapkan, dengan catatan surveilen dilakukan setiap tahun sesuai peraturan, dapat dilihat pada PO 12 Dokumentasi Sertifikasi dan Direktori Produk Bersertifikat. V. SURVEILEN Surveilen ke-1 dapat dilakukan 1 (satu) tahun sejak 1. Asesmen Area yang diaudit: keluar Sertifikat SPPT SNI dengan komoditi terkait. Surveilen ke-2 dapat dilakukan 1 (satu) tahun sejak surveilen ke-1 dilakukan. Surveilen ke-3 dapat dilakukan 1 (satu) tahun sejak surveilen ke-2 dilakukan. Re-Asesmen dapat dilakukan 1 (satu) tahun sejak surveilen ke-3 dilakukan. Lebih ditekankan pada pengendalian proses produksi, quality control proses dan produk, serta sistem manajemen mutu seperti: Tinjauan Manajemen, Keluhan dan Kepuasan Pelanggan, Internal Audit, Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Analisa Data dan Perbaikan. Serta mempertimbangkan hasil asesmen sebelumnya. 2. Pengambilan Contoh Sesuai dengan IK-09-03 ; SNI 4096:2007 butir 5 dan PerDirjen No. 09/ILMTA/PER/4/2009 Bab IV Tata cara pengambilan contoh butir 4.4.2, di jalur produksi dan di Gudang. Jika industri memiliki lebih dari 1 jalur (line) produksi maka, pengambilan di jalur produksi dilakukan bergantian sehingga semua jalur akan terwakili selama periode sertifikasi. 3. Pengujian Contoh Metoda uji, jumlah benda uji dan syarat lulus uji sesuai SNI 4096:2007. Jika ada satu parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dilakukan uji ulang. Uji 4 dari 5
ulang dilakukan terhadap : - Arsip contoh apabila terjadi kerusakan terhadap sampel pertama pada saat pengiriman dan atau terjadi kegagalan/kesalahan dalam pelaksanaan proses uji di laboratorium. Pengambilan contoh disesuaikan dengan posisi (gudang atau jalur produksi). - Dilakukan pengambilan contoh ulang (utama dan arsip) apabila hasil uji pertama tidak memenuhi syarat, pengambilan contoh disesuaikan dengan posisi (gudang atau jalur produksi). 4. Sertifikat Hasil Uji Sertifikat Hasil Uji berdasarkan SNI 4096:2007. Toleransi dimensi akan mengacu pada SNI 4096:2007 dan apabila tidak ada maka LSPro akan membuat dengan kebijakan dan pengesahan pemangku kepentingan. VI. REVIEW DAN KEPUTUSAN SURVEILEN 1. Review terhadap Laporan/ Berita Acara Pengambilan Contoh, Laporan Asesmen dan Sertifikat Hasil Uji dilakukan oleh Tim Reviewer Tim Reviewer terdiri dari personel yang menguasai ISO 9001-2008 dan menguasai SNI 4096:2007. Tim Reviewer dalam mengambil keputusan mengacu pada PO 10 (Review), PO 13 (Pemberian dan Penghentian Sertifikasi) dan PO 16 (Surveilen) 2. Keputusan Surveilen Keputusan Surveilen dapat dikeluarkan setelah rapat reviewer, dengan catatan surveilen dilakukan setiap tahun sesuai peraturan, dapat dilihat pada PO 16 Surveilen. 5 dari 5