NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menuntun manusia dalam menjalankan perannya. Dalam hidup di dunia, manusia

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DALAM KEHIDUPAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan ISSN Vol. 1, No. 1, Juni 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara optimal dalam pendidikan. Menurut Setiawan (2011:356), pendidikan

PENANAMAN NILAI-NILAI KREATIF DAN CINTA TANAH AIR PADA SENI TARI. Polokarto Kabupaten Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Apakah pancasila sebagai pembangunan sudah diterapkan di Indonesia atau belum?

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian Persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK MELALUI PENDIDIKAN MORAL. Oleh Sukiniarti FKIP UT

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

PANCASILA. Implementasi Sila Kedua. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan masyarakat tergantung kepada bagaimana akhlaqnya. Apabila. akhlaqnya buruk, rusaklah lahir dan batinnya.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

Pendidikan Pancasila. Berisi tentang Pancasila dan Implementasinya (Bag. 1) Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom. Modul ke:

5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DAN DISIPLIN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap

PENDIDIKAN PANCASILA

Tugas Akhir. Penerapan Pancasila Sila Pertama Sampai Sila Keempat di Daerah Gang Waringin 1. Disusun oleh: Nama : Achwan Yusuf NIM :

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

HILANGNYA KEDUDUKAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BERPERILAKU PANCASILA

BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK

PANCASILA DALAM IMPLEMENTASI SILA DUA DAN TIGA

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjan S-1. Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaaraan

13TEKNIK. Pendidikan Pancasila. Pancasila dan implementasinya dalam sila kedua dan ketiga. Yayah Salamah, SPd. MSi. Modul ke: Fakultas

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat. Modul ke: 06Fakultas Ekonomi. Program Studi Manajemen

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

KESENJANGAN ANTARA TEORI DAN PRAKTEK TENTANG BERTOLERANSI ANTARUMAT BERAGAMA

IMPLEMENTASI NILAI PERSATUAN DALAM BERGOTONG ROYONG DI MASYARAKAT DESA

EKSISTENSI PANCASILA DALAM KONTEKS GLOBAL DAN MODERN PASCA REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. maka akan goncanglah keadaan masyarakat itu. diantara sifat beliau adalah benar, jujur, adil, dan dipercaya.

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. masyarakat, bangsa, dan negara sesuai dengan pasal 1 UU Nomor 20 Tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

PENANGANAN KASUS PENCABULAN PADA ANAK (Studi Kasus di Wilayah Hukum Polresta Surakarta Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan nasional. Menurut Samani dan Harianto (2011:1) paling tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses yang ditempuh oleh peserta didik

Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab 12MKCU. Fakultas. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DALAM KEHIDUPAN BERKELUARGA

PELAYANAN HAK MENDAPATKAN PENDIDIKAN PADA SISWA KURANG MAMPU (Studi Kasus Pelaksanaan Program Sintawati di SMA Negeri 1 Gondang Kabupaten Sragen

ANALISIS KASUS OKNUM DEWAN MALAK DI TPR. Disusun oleh SRI SISKA WIRDANIYATI

PESAN NILAI KESETIAKAWANAN SOSIAL PADA FILM RUMAH TANPA JENDELA NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PEMILIH PEMULA. (Studi Kasus Pada Pemilih Pemula di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kebak

I. PENDAHULUAN. berkawan sehingga dia disebut social animal. Hal terpenting di dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Popy Rusmawaty, 2014 Studi Pengembangan Pendidikan Karakter Berbasis Agama Islam Dalam Pembelajaran PKN

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai

BAB I. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 2 pasal 3. 2

IMPLEMENTASI KARAKTER GOTONG ROYONG DAN PEDULI SOSIAL DALAM KERJA BAKTI MINGGUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. asusila, kekerasan, penyimpangan moral, pelanggaran hukum sepertinya sudah

Inisiasi 2 LANDASAN MORAL, SOSIO-KULTURAL, RELIGI HAK AZASI MANUSIA

Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan

KODE ETIK PEGAWAI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

I. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.

I. PENDAHULUAN. hidup sebagai makhluk sosial, melakukan relasi dengan manusia lain karena

I. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari hari, tanpa disadari individu sering kali bertemu

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang serius jika tidak segera dicarikan jalan keluar.

MUATAN NILAI KARAKTER NASIONALISME PADA LAGU-LAGU SLANK (Analisis Isi untuk Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan menjawab rumusan masalah tentang pemahaman nilai

PROFIL NASIONALISME DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus di Desa Geneng Kecamatan Bulukerto Kabupaten Wonogiri Tahun 2012)

PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO

CERITA RAKYAT GUNUNG SRANDIL DI DESA GLEMPANG PASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP (TINJAUAN FOLKLOR)

I. PENDAHULUAN. tujuan pendidikan nasional antara lain menjadi manusia yang bertakwa,

I. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

IMPLEMENTASI BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT. (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Berdasarkan. Perda No. 11-A Tahun 2012 Tentang BPMKS)

PENGAMALAN SILA KE LIMA PANCASILA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Masyarakat Jawa sudah sejak lama mengenal adanya ungkapan-ungkapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kecerdasan, kepribadian, pengendalian diri serta keterampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. (aspek keterampilan motorik). Hal ini sejalan dengan UU No.20 tahun 2003

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012)

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA KABUPATEN KENDAL

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

PANCASILA SEBAGAI LANDASAN ETIKA (I)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. agama. Hal tersebut sangat berkaitan dengan jiwa Nasionalisme bangsa Indonesia.

Transkripsi:

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB DALAM KEHIDUPAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN (Studi Kasus Pondok Pesantren Muhammadiyah Desa Lemah Gunung Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Disusun oleh: FANI PRADANA A 220 090 146 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

PENDAHULUAN Kehadiran manusia tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Manusia hakihatnya adalah makhluk ciptaan Allah SWT. Pada diri manusia terdapat perpaduan antara sifat ketuhanan dan sifat kemakhlukan. Untuk menjalankan tugasnya manusia dikaruniakan akal dan pikiran oleh Allah SWT. Akal dan pikiran tersebut yang akan menuntun manusia dalam menjalankan perannya. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat dengan tingkat keanekaragaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan istilah mayarakat multikultural. Multikultural dapat diartikan sebagai keragaman atau perbedaan terhadap suatu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Sehingga masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap di suatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Setiap masyarakat akan menghasilkan kebudayaannya masing-masing yang akan menjadi ciri khas bagi masyarakat tersebut (Putra, 2011:12). Melihat kondisi masyarakat Indonesia saat ini faktanya telah jauh dari makhluk Tuhan yang di katakanan adil, beradab dan berbuat sesuai kodrat hakikat manusia yang sopan dan susila nilai. Masyarakat Indonesia saat ini cenderung bersifat individu, acuh tak acuh atau masa bodoh dengan keadaan di sekitarnya. Masyarakat Indonesia saat ini telah melupakan kodratnya sebagai manusia sosial. Sekarang ini tidak heran bahwa banyak sekali terjadi kesenjangan sosial dan melencengnya moral dalam masyarakat. Apalagi para remaja saat ini yang dapat dikatakan masih labil mereka masih mencari jati diri yang sesungguhnya. Hal ini seharusnya menjadi pertimbangan bagi para dewasa untuk lebih mengawasi remaja yang sedang labil dalam mencari jati diri. Apabila mereka keluar dalam pengawasan maka lunturlah nilai-nilai pancasila. Hal ini akan

menjadi ironi karena generasi muda bangsa yang seharusnya akan menjadi penerus bangsa kelak, telah tercemar. Perlu usaha-usaha untuk menyelamatkan para remaja dari lunturnya nilainilai kemanusiaan yang adil dan beradab. Faktor-faktor lunturnya nilai kemanusiaan yang adil dan beradab tentunya berasal dari diri manusia itu pribadi, namun akan lebih parah apabila mereka tidak mendapatkan faktor dukungan dari luar untuk tetap mempertahankannya. Pesantren adalah lembaga pendidikan yang melakukan pembelajaran Islam sejak awal masuknya agama Islam di Indonesia. Diketahui bahwa banyak pesantren di Jawa dan Madura semula didirikan di wilayah pedesaan. Selanjutnya di wilayah-wilayah Indonesia yang lain juga banyak didirikan pesantren seperti di Sumatra Barat yang dikenal dengan surau dan di Aceh disebut dayah. (Hamidi,1983:45). Dengan adanya presepsi diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti mengenai pelaksanaan nilai-nilai pancasila sila kemanusiaan yang adil dan beradab dalam kehidupan santri di Pondok Pesantren. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mendiskripsikan implementasi nilai-nilai pancasila sila kedua dalam kehidupan santri di Pondok Pesantren Muhammadiyah Desa Lemah Gunung Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Tahun 2014. 2. Untuk mendiskripsikan hambatan pelaksanaan nilai-nilai pancasila sila kedua dalam kehidupan santri di Pondok Pesantren Muhammadiyah Desa Lemah Gunung Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Tahun 2014. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini, yaitu menggunakan teknik analisis interaktif. Tempat penelitian ini adalah di Pondok Pesantren Muhammadiyah Desa Lemah Gunung Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Tahun 2014. Tahap-tahap pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan laporan penelitian secara keseluruhan dilakukan selama kurang lebih empat bulan yaitu sejak bulan September 2014 sampai Deseber 2014. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitik.

HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pondok pesantren telah melaksanakan nilai-nilai pancasila sila kemanusiaan yang adil dan beradab dalam setiap program kegiatan, seperti: 1) Tidak membedakan santri kaya dan miskin, 2) Adanya pengakuan terhadap harkat dan martabat manusia bahwa dalam menentukan kamar dibedakan santri putra dan putri, 3) Adanya pemberian hukuman bagi santri yang melanggar dan pemberian hadiah pada santri yang taat/berprestasi, 4) Adanya kegiatan untuk meningkatkan Toleransi, Gotong royong, Hormat-menghormati, Nasionalisme, Keadilan, dan Demokrasi. KESIMPULAN Dalam Implementasi nilai-nilai pancasila sila kedua dalam kehidupan santri di Pondok Pesantren Muhammadiyah Desa Lemah Gunung Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Tahun 2014, pondok pesantren telah melakukan: a. Pengakuan dengan adanya harkat dan martabat manusia. Pondok pesantren tidak membedakan santri yang kaya dan miskin dalam bentuk pemberian jatah makan dan dalam hal pemberian sanksi. Pondok pesantren telah melakukan pengakuan dengan adanya harhat dan martabat sesuai dengan jatah pemberian kamar di simakan bagi semua santri yang membedakan hanya pada santri itu laki-laki atau perempuan. b. Memperlakukan orang adil sesuai dengan haknya. Pondok pesantren memberikan hadiah bagi siswa berprestasi dan sanksi bagi siswa yang melanggar peraturan secara adil sesuai dengan apa yang dilakukannya. Missal: pulang kerumah tidak ijin, maen PS, atau pulang pondok tidak tepat waktu maka sanksinya di beri denda bayar uang sebesar Rp. 35.000-,00 atau di gundul.

c. Manusia beradap dengan cipta, rasa, karsa dan keyakinan sebagai landasan untuk bertindak sesuai nilai hidup manusiawi. pondok pesantren telah membuat program tentang peningkatan cipta dengan adanya tausiah dan fikih. Pondok pesantren berusaha meningkatkan rasa dengan bakti social mendidik moralitas yang baik dan akan timbul rasa kekerabatan antar santri. Karsa pondok pesantren menyelenggarakan ekstra kurikuler Pencak silat, Badminton, dan Sepak Bola. d. Nilai kemanusiaan diliputi dan dijiwai Ketuhakan serta meliputi dan menjiwai persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Untuk meningkatkan nilai kemanusiaan yang diliputi ketuhanan dengan cara bakti social keluar pondok maupun masyarakat nahdiyin. Untuk meningkatkan gotong royong diadakan kerja sama membagikan makanan menata kursi bersama-sama dalam setiap acara. Dalam meningkatkan hormat menghormati pondok pesantren menanamkan perilaku baik dengan berjabat tangan maupun bertegur sapa ketika bertemu dan membaca Kitab/ta lim. Untuk meningkatkannasionalisme pondok pesantren mengadakan reboisasi, pelatihan kokam, dan dakwah keluar pondok. Keadilan, setiap agenda kegiatan pondok pesantren wajib didatangi semua penghuni pondok pesantren tanpa ada perbedaan. Demokrasi bentuk kegiatannya adalah santri berhak memilih ekstrakurikuler yang di inginkan, adanya pemilikan ISTM dan IPM. DAFTAR PUSTAKA Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press. Putra, Aldy. 2011. Manusia Sebagai Makhluk Sosial. (http://putraaldy.blogspot. com/2011/12/makalahmanusiasebagimakhluksosial.html.)