PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DALAM BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam perkembangannya memiliki suatu tugas berupa tugas. perkembangan yang harus dilalui sesuai dengan tahap perkembangannya.

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM BELAJAR GROUP COUNSELING FOR IMPROVING CONFIDENCE IN STUDENT LEARNING

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMP

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

PENINGKATAN SELF ESTEEM SISWA KELAS X MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGURANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA DI SEKOLAH

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK. Tika Febriyani 1 Syaifuddin Latief 2 Diah Utaminingsih 3

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI MENGGUNAKAN TEKNIK REINFORCEMENT POSITIF SISWA KELAS 1 SD

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Putria Maharani 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

Citra Passa Hartadi 1 Syarifuddin Dahlan 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KEPATUHAN SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII SMP WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK ABSTRACT

PENGGUNAAN TEHNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN SOSIAL SISWA DI SEKOLAH

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENGURANGI PERILAKU AGRESIF PADA SISWA

ABSTRACT. Keywords: Group Counseling Services, Learning Mathematics Motivation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII

PEMBERIAN INFORMASI KARIR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN PROGRAM JURUSAN

BAYU ADHY TAMA K

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN BERLALU LINTAS DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

MENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR POSITIF MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XII

UPAYA MENGURANGI PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK

MENINGKATKAN EMPATI MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA SISWA KELAS X.2 SMA NEGERI 1 BRINGIN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN LAYANAN INFORMASI DALAM BIMBINGANDAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR

ABSTRACT. Keywords: Positive self-concept in learning, Role playing techniques

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN COPING ADAPTIF PADA SISWA KELAS VIII SMP

Yondariwati 1 Dibawah bimbingan Yusmansyah 2 dan Ratna Widiastuti 3

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah yang berlokasi di Jalan SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011). Penggunaan metode

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

ULUL AZAM BK FKIP UNISRI ABSTRAK. Kata kunci: layanan penguasaan konten seting kelompok dengan media film, konsep diri positif, mahasiswa

JURNAL Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Teknik Diskusi Kelompok Terhadap Regulasi Diri Siswa Dalam Belajar Di SMP N 1 Semen Tahun Ajaran

III. METODE PENELITIAN. dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat dipertanggung

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGURANGI KECEMASAN BERKOMUNIKASI PADA SISWA

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 LIWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN DISIPLIN SISWA MENGGUNAKAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN BEHAVIOR SISWA SMP KELAS VIII

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN PENDAPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING

METODE PENELITIAN. ini adalah pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. eksperimental atau eksperimen semu. Penelitian quasi eksperimental dapat

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Labuhan Ratu Kecamatan Labuhan

III. METODE PENELITIAN. mengumpulkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015.

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA

THE EFFECT OF GROUP COUNSELING SERVICE TOWARD THE ENHANCEMENT OF STUDENTS PHYSICAL SELF-CONCEPT AT X MIA GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL 2 PEKANBARU

PENINGKATAN SIKAP SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN BAHASA LAMPUNG DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VIII SMPN 3 GROGOL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK PENINGKATAN PERILAKU ASERTIF SISWA. Novita Wella Sari 1. Yusmansyah 2 Diah Utaminingsih 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono yang berlokasi

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF. Rury Muslifar

KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENGUBAH SIKAP TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

: ZAFIRAH FARIS NIM K

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BELAJAR MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP

I. PENDAHULUAN. Peserta didik Sekolah Menengah Pertama (SMP ) berada dalam masa

Peningkatkan Penyesuaian Diri Siswa Dengan Menggunakan Bimbingan Kelompok Pada Siswa Kelas VIII

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF DENGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Nurhalimah 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3 ABSTRACT

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan alur penelitian penyusunan tesis. Adapun

HUBUNGAN ANTARA PENERIMAAN SOSIAL KELOMPOK KELAS DENGAN KEPERCAYAAN DIRI PADA SISWA KELAS I SLTP XXX JAKARTA OLEH: RITA SINTHIA ABSTRACT

GROUP COUNSELING SERVICES EFFECTIVENESS IN REDUCING STUDENT BEHAVIOR AGGRESSIVE SMA 6 PADANGSIDIMPUAN STATE ACADEMIC YEAR

III. METODE PENELITIAN

PENINGKATAN PERCAYA DIRI SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI PENDEKATAN PERSON CENTERED

: RARAS PUTRI PRAMESWARI K

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU

III. METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH:

III. METODE PENELITIAN. pelaksanaan penelitiannya pada tahun pelajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai pembanding hasil perlakuan (Masyuri & Zainudin, 2008).

Keefektifan Teknik Diskusi Model Jigsaw untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Peserta Didik SMP

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Kata kunci : layanan bimbingan kelompok, penyesuaian diri.

III. METODOLOGI PENELITIAN. memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Oleh karena itu dalam bab tiga ini

PENGGUNAAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK USIA DINI. Irma Daniati 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu Sugiyono(2014:2). Penggunaan metode dimaksudkan

I. PENDAHULUAN. kepribadian dan dalam konteks sosial (Santrock, 2003). Menurut Mappiare ( Ali, 2012) mengatakan bahwa masa remaja

METODOLOGI PENELITIAN. data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugi yono, 2012). dimaksudkan agar kebenaran yang diungkap benar-benar dapat

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian

PENINGKATAN PERILAKU SELF ESTEEM DENGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII

Transkripsi:

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH Dyah Rahayu Armanto (dyahrahayuarmanto15@gmail.com) 1 Yusmansyah 2 Diah Utaminingsih 3 ABSTRACT The objective of this research was to find out the increase of the student s socialization ability at school through group guidance service. The problem in this research was the students socialization ability at school. This study is quasiexperimental research, with non equivalent control group design. The subject in this research were 24 students. The researcher collected the data by using socialization ability scale at school. The result showed that the students socialization ability at school could be increased through group guidance service based on the result of data analysis using t-test. The result of posttest between experiment group and control group showed t ratio >t table (3,215> 1,717). Therefore Ha was accepted, it mean that the students socializing ability could be increased through group guidance service. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah melalui layanan bimbingan kelompok. Masalah dalam penelitian ini kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah. Penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan jenis nonequievalent control group design. Subjek penelitian sebanyak 24 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan skala kemampuan penyesuaian diri di sekolah. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok, terbukti dari hasil analisis data menggunakan uji-t. Hasil analisis data post-test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan t hitung > t tabel (3,215> 1,717). Maka Ha diterima, artinya kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa. Kata kunci : bimbingan dan konseling, bimbingan kelompok, kemampuan penyesuaian diri di sekolah 1 Mahasiswa Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung 2 Dosen Pembimbing Utama Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung 3 Dosen Pembimbing Pembantu Bimbingan dan Konseling FKIP Universitas Lampung

PENDAHULUAN Tugas perkembangan remaja adalah mencapai tingkah laku yang bertanggung jawab secara sosial, mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya, serta mencapai peran sosial pria dan wanita. Untuk memenuhi tugas perkembangannya, remaja harus menyesuaikan dirinya dan bergaul secara harmonis baik dengan teman sebaya, orang dewasa, maupun peraturan yang ada dalam berbagai situasi dimana remaja berada, dengan begitu remaja mampu mencapai hubungan yang matang dengan teman sebaya, mempunyai tingkah laku yang bertanggung jawab dan peran sosial yang baik di dalam lingkungannya. Untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di sekolah pada siswa diperlukan upaya-upaya penanggulangan dengan memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling, sesuai dengan fungsi bimbingan dan konseling, yaitu pemahaman, pencegahan, pengentasan, pemeliharaan dan pengembangan. Dalam layanan bimbingan dan konseling terdapat salah satu layanan yaitu bimbingan kelompok. Dunsmoor & Miller (Prayitno dan Amti, 1999:93-94) merumuskan bahwa :. Bimbingan membantu individu untuk memahami dan menggunakan secara luas kesempatan kesempatan pendidikan, jabatan dan pribadi yang mereka miliki atau dapat mereka kembangkan, dan sebagai satu bentuk bantuan sistematik dimana siswa dibantu untuk dapat memperoleh penyesuaian diri yang baik terhadap sekolah dan kehidupan. Selain itu, dalam bimbingan dan konseling terdapat empat bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier. Dalam bimbingan pribadi, konselor membantu siswa untuk memiliki kesadaran diri, rasa bertanggung jawab, dapat mengembangkan sikap positif, mampu menghargai orang lain, mengembangkan keterampilan hubungan pribadi, meningkatkan kepercayaan diri, dapat membuat keputusan secara efektif, serta mandiri dalam mengambil keputusan sehingga siswa dapat melakukan penyesuaian diri secara baik dengan lingkungannya. Hal ini senada dengan

pendapat dari Santrock (2003:260) yang menyatakan bahwa kemandirian remaja dalam mengambil keputusan dan rasa kepercayaan diri yang tinggi akan menunjukkan penyesuaian diri yang lebih baik. Prayitno (1995) menjelaskan bahwa bimbingan kelompok merupakan suatu upaya bimbingan kepada individu melalui kelompok dengan memanfaatkan dinamika kelompok dalam mencapai tujuan bimbingan kelompok. Bimbingan kelompok diperkirakan tepat digunakan sebagai salah satu bentuk layanan bimbingan dan konseling untuk dapat diberikan kepada siswa yang kurang mampu menyesuaikan diri di sekolah Melihat dari manfaat bimbingan kelompok di atas, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di sekolah. Masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah maka yang menjadi rumusan masalah ini adalah apakah kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah dapat ditingkatkan dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan kemampuan penyesuaian diri di sekolah melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kotagajah Tahun Pelajaran 2013/2014. Penyesuaian Diri di Sekolah Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personal adjustment. Schneider mengemukakan pengertian mengenai penyesuaian diri, yaitu bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri sesuai dengan keinginan yang berasal dari dalam diri sendiri, yang dapat diterima oleh lingkungannya. Hurlock (1999:95) merumuskan penyesuaian diri sebagai suatu

kemampuan individu untuk diterima dalam kelompok atau lingkungannya, karena ia memperlihatkan sikap serta tingkah laku yang menyenangkan. Selain itu menurut Gerungan (1987:51) penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan atau keinginan diri atau sebaliknya. Dari beberapa pengertian yang dikemukakan di atas, disimpulkan bahwa penyesuaian diri adalah usaha individu untuk mengubah diri sesuai dengan keadaan diri, keinginan diri dan masyarakat, sehingga dapat menjalin hubungan dengan lingkungannya karena ia dapat diterima oleh lingkungannya. Dalam penyesuaian diri sehari-hari terhadap suatu pola dasar penyesuaian diri. Sesuai dengan konsep dan prinsip-prinsip penyesuaian diri yang ditujukan kepada diri sendiri, orang lain maupun lingkungannya maka proses maka proses penyesuaian diri menurut Sunarto (Ali & Asrori, 2012:178) dapat ditujukan ke dalam sepuluh hal, yaitu: a. Individu di satu sisi merupakan dorongan keinginan untuk memperoleh makna dan eksistensi dalam kehidupannya dan di sisi lain mendapat peluang atau tuntutan dari luar dirinya sendiri. b. Kemampuan menerima dan menilai kenyataan lingkungan di luar dirinya secara objektif sesuai dengan pertimbangan yang rasional. c. Mampu bertindak sesuai dengan potensi yang ada dan kenyataan objektif di luar dirinya. d. Mampu bertindak secara dinamis, luwes dan tidak kaku. e. Bertindak sesuai dengan potensi-potensi positif sehingga dapat menerima dan diterima lingkungan. f. Hormat kepada sesama manusia dan mampu bertindak toleran, serta dapat mengerti dan menerima keadaan orang lain meskipun sebenarnya kurang serius dengan keadaan dirinya. g. Sanggup merespon frustasi, konflik, dan stres secara wajar, sehat, dan professional. h. Sanggup bertindak secara terbuka dan menerima kritik dan tindakannya. i. Dapat bertindak sesuai dengan norma yang dianut oleh lingkungannya serta selaras dengan hak dan kewajibannya. j. Secara positif ditandai oleh kepercayaan terhadap diri sendiri, orang lain, dan segala sesuatu di luar dirinya sehingga tidak pernah merasa tersisih dan kesepian.

Apabila seseorang mampu melakukan hal-hal seperti di atas, artinya orang tersebut mampu menghadapi tuntutan-tuntutan, baik dari dalam diri maupun dari lingkungan sehingga terdapat keseimbangan pemenuhan kebutuhan dengan tuntutan lingkungan, kemudian tercipta keselarasan antara individu dengan realitas. Bimbingan Kelompok Smith dalam McDaniel (prayitno dan Amti, 1999:94) mengartikan bahwa bimbingan sebagai proses layanan yang diberikan kepada individu-individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam membuat pilihan-pilihan, rencana-rencana, dan interpretasiinterpretasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri yang baik. Adapun tujuan bimbingan kelompok, yaitu: mampu berbicara di depan orang banyak; mampu mengeluarkan pendapat, ide, saran, tanggapan, perasaan, dan lain sebagainya kepada orang lain; belajar menghargai pendapat orang lain; bertanggung jawab atas pendapat yang dikemukakan; mampu mengendalikan diri dan menahan emosi (gejolak kejiwaan yang bersifat negatif); dapat bertenggang rasa; dan menjadi akrab satu sama lain (Prayitno, 1995:178-179). Layanan bimbingan kelompok mengikutkan sejumlah peserta yaitu siswa sebagai anggota kelompok dalam bentuk kelompok dengan konselor sebagai pemimpin kegiatan kelompok. Layanan bimbingan kelompok mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi anggota kelompok. Dalam bimbingan kelompok dibahas topik kemampuan penyesuaian diri di sekolah yang dialami masing-masing anggota kelompok melalui suasana dinamika kelompok, yang merupakan suatu wadah yang membuat individu selalu aktif dalam membantu individu-individu lain untuk dapat secara mandiri maupun bersama-sama dalam mengembangkan kemampuan pribadinya. Dengan terlibatnya individu secara aktif terhadap individu lain, maka mereka akan memperoleh berbagai bentuk pengalaman yang berhubungan dengan masalah yang dihadapinya.

Kerangka pemikiran penelitian ini dapat di gambarkan seperti berikut: Kemampuan penyesuaian diri siswa rendah Layanan bimbingan kelompok Kemampuan penyesuaian diri siswa meningkat Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian. Gambar 1 tersebut memperlihatkan bahwa pada awalnya kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah rendah kemudian peneliti memberikan layanan bimbingan kelompok yang memiliki tujuan agar kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah meningkat. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Sedangkan untuk desain penelitian, peneliti menggunakan quasi experimental Designs dengan jenis yang digunakan adalah nonequivalent control group design. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut: Sebelum perlakuan Treatment Setelah perlakuan E O 1 X O 2 K O 3 O 4 K O O Gambar 2 Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono,2010) Keterangan : O 1 : Pengukuran pertama berupa pretest untuk mengukur tingkat kemampuan penyesuaian diri di sekolah pada siswa sebelum diberi perlakuan yang diukur dengan menggunakan instrumen skala penyesuaian diri di sekolah terhadap kelompok eksperimen.

X : Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok terhadap siswa kelas X SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah. O 2 : Pengukuran kedua berupa posttest untuk mengukur tingkat kemampuan penyesuaian diri di sekolah pada siswa sesudah diberi perlakuan terhadap kelompok eksperimen, dalam posttest akan didapatkan data hasil dari pemberian perlakuan dimana kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah menjadi meningkat atau tidak meningkat sama sekali. O 3 :Pengukuran pertama berupa pretest untuk mengukur tingkat kemampuan penyesuaian diri di sekolah pada siswa yang diukur melalui skala kemampuan penyesuaian diri di sekolah terhadap kelompok kontrol. O 4 : Pengukuran kedua berupa posttest untuk mengukur tingkat kemampuan penyesuaian diri di sekolah pada siswa yang diukur melalui skala kemampuan penyesuaian diri di sekolah terhadap kelompok kontrol. Subjek Penelitian Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Kotagajah yang memiliki kemampuan penyesuaian diri rendah, sedang, dan tinggi. Subyek dalam penelitian ini didapatkan dengan cara penyebaran skala kemampuan penyesuaian diri di sekolah kepada seluruh siswa kelas X kemudian di dapatkan 24 siswa yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang masing-masing terdiri dari 12 siswa Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian a Variabel bebas (independen) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah layanan bimbingan kelompok.

b Variabel terikat (dependen) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah. Definisi Operasional Kemampuan penyesuaian diri di sekolah adalah kemampuan siswa untuk membuat hubungan yang serasi antara diri dan lingkungan yang dicerminkan dengan siswa yang dapat beradaptasi dengan lingkungannya, memiliki kepeduliaan terhadap orang disekitarnya, memiliki hubungan interpersonal yang baik dengan warga di sekolah, mampu menghargai kekurangan dan kelebihan yang dimiliki orang lain, aktif dalam kegiatan kelompok, serta memiliki perasaan yang nyaman terhadap lingkungannya. Sedangkan Layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok, dimana bimbingan kelompok dalam hal ini merupakan perlakuan yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di sekolah terhadap subyek penelitian yang telah ditentukan. Kegiatan yang dilakukan dalam bimbingan kelompok yaitu pembahasan materi dengan diskusi, tanya jawab serta permainan-permainan yang bertujuan untuk peningkatan kemampuan penyesuaian diri subyek di sekolah. Metode Pengumpulan Data Skala Metode pokok yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala kemampuan penyesuaian diri di sekolah, yang digunakan untuk mengetahui nilai pre-test dan post-test. Skala ini terdiri dari 43 pernyataan dengan lima alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat tidak

setuju. Dengan indikator skala: mampu beradaptasi dengan lingkungan, memiliki kepedulian terhadap orang lain, memiliki hubungan interpersonal yang baik, aktif dalam kegiatan kelompok, mampu menghargai orang lain, dan memiliki perasaan nyaman. Pengujian Instrumen Penelitian Validitas Instrumen Validitas dalam penelitian ini adalah validitas isi (Content Validity). Azwar (2012) berpendapat bahwa untuk menguji validitas isi dapat digunakan pendapat para ahli (judgment experts). Ahli yang dimintai pendapatnya adalah 3 orang dosen Bimbingan dan Konseling FKIP Unila. Realibilitas Instrumen Untuk menguji reliabilitas instrumen dan mengetahui tingkat reliabilitas isntrumen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus alpha menggunakan program SPSS 17.0. Hasil analisis reliabilitas skala yang dibuat memiliki tingkat realibilitas tinggi yakni 0,93. Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji-t menggunakan penghitungan komputerisasi program SPSS.17.0 yang hasilnya menunjukkan t hitung = 3,215 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum peneliti melaksanakan layanan bimbingan kelompok, peneliti melakukan penjaringan subjek dengan melakukan penyebaran skala kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah yang kemudian didapatkan 24 siswa yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok, yaitu 12 siswa kelompok eksperimen dan 12 siswa kelompok kontrol. Selanjutnya peneliti memberikan layanan bimbingan kelompok kepada 12 siswa pada kelompok eksperimen.

Tabel 1. Data pre-test dan post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Pre-test Post-test Kelompok eksperimen Kelompok kontrol Kelompok eksperimen Kelompok kontrol 92 98 121 101 88 100 139 99 99 91 145 93 74 84 129 85 83 98 133 99 91 95 154 89 100 84 157 92 139 138 178 140 148 145 189 149 152 154 184 154 170 98 198 162 167 100 205 177 Peneliti melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t melalui bantuan program SPSS 17. Berikut hasil perhitungan uji-t: Tabel 2 Analisis data hasil penelitian menggunakan uji t-test pada data pre-test terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. t df.sig.(2-tailed) -0.107 22 0.915 Dari tabel 2 diatas di dapat harga t hitung = 0.107. Kemudian t hitung dibandingkan dengan t tabel 0,05 = 1.717. Karena t hitung > t tabel artinya tidak terdapat perbedaan kemampuan peyesuaian diri siswa di sekolah sebelum diberikan perlakuan antara kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. s Tabel 3 Analisis data hasil penelitian menggunakan uji t pada data posttest terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. t df.sig.(2-tailed) 3.215 22 0.004

Dari tabel 3 diatas di dapat harga t hitung = 3.215. Kemudian t hitung dibandingkan dengan t tabel 0,5 = 1.717. Karena t hitung > t tabel, terdapat perbedaan kemampuan penyesuaian diri siswa disekolah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, setelah kelompok eksperimen diberikan perlakuan melalui layanan bimbingan kelompok. Artinya layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah. Berdasarkan tabel 3 diatas hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah dapat ditingkatkan menggunakan layanan bimbingan kelompok, hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data dengan menggunakan uji-t pada tabel 4. Hasil analisi data post-test antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diperoleh t hitung > t tabel (3, 215> 1,171) maka, Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya artinya kemampuan penyesuaian diri di sekolah dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kotagajah tahun pelajaran 2013/2014. Berdasarkan analisis data diatas, menujukkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan penyeusian diri siswa disekolah. Hasil analisis data penelitian, diketahui bahwa pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak ada perbedaan kemampuan peyesuaian diri siswa di sekolah sebelum diberikan perlakuan antara kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Kemudian setelah diberikan layanan bimbingan kelompok terhadap kelompok eksperimen, diketahui bahwa postest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol perbedaan kemampuan penyesuaian diri siswa disekolah antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam membuat pilihan-pilihan dan penyesuaian-penyesuaian yang bijaksana. Sedangkan layanan bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegiatan informasi kepada

sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat. (Gazda dalam Prayitno dan Amti, 1999:309) Kemampuan yang dikembangkan melalui bimbingan kelompok yaitu pemahaman tentang diri sendiri yang mendorong penerimaan diri dan perasaan diri berharga, interaksi sosial, khususnya interaksi antarpribadi serta menjadi efektif untuk situasi-situasi sosial, pengambilan keputusan dan pengarahan diri, sensitivitas terhadap kebutuhan orang lain dan empati, serta perumusan komitmen dan upaya mewujudkannya. (Mahler, Dinkmeyer & Munro dalam Wibowo, 2005) Dalam bimbingan kelompok menjadi akrab satu sama lain merupakan salah satu tujuan dari bimbingan kelompok, sehingga bimbingan kelompok dapat dijadikan sebagai media untuk mengembangkan diri dan melatih siswa untuk memliki kontak serta hubungan yang berkualitas sehingga dapat melakukan penyesuaian diri dengan anggota kelompok lainnya, karena menurut Santrock (2003:260) pola persahabatan juga mempengaruhi penyesuaian diri siswa, siswa yang memiliki lebih banyak kontak dengan teman-temannya dan lebih banyak hubungan persahabatan yang berkualitas memiliki persepsi positif terhadap diri mereka sendiri dan terhadap sekolahnya dibandingkan dengan siswa yang memiliki persahabatan yang hanya sedikit dan kurang berkualitas. Dalam penelitian ini bimbingan kelompok dapat digunakan sebagai media untuk melatih siswa untuk memahami dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya sehingga kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah meningkat. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian di SMA Negeri 1 Kotagajah, maka dapat diambil kesimpulan, yaitu: hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah. Hal ini terbukti dari hasil analisis data posttest antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol t hitung = 3,215dan t tabel

0,05 = 1.717. Karena t hitung > t tabel maka Ha diterima dan H 0 di tolak, artinya kemampuan penyesuaian diri siswa di sekolah dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah tahun pelajaran 2013/2014 B. Saran Saran yang dapat dikemukakan dari penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah adalah: 1. Kepada siswa Siswa SMA Negeri 1 Kotagajah hendaknya mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di sekolah. 2. Kepada guru Bimbingan dan Konseling Guru bimbingan dan konseling hendaknya mengadakan kegiatan layanan bimbingan kelompok secara rutin untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri di sekolah pada khususnya, dan untuk memecahkan berbagai permasalahan lain pada umumnya. 3. Kepada para peneliti Para peneliti hendaknya mampu mempersiapkan diri dengan baik dan semaksimal mungkin untuk melakukan berbagai bentuk layanan bimbingan dan konseling khususnya layanan bimbingan kelompok agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan baik dan mampu mencapai tujuan yang diharapkan. DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad. dan Mohammad Asrori. 2012. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hurlock, B Elizabeth. 2003. Psikologi Perkembangan Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga. Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Padang: Ghalia Indonesia.

Prayitno. dan Amti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Santrock, John W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.