MESIN PENGERING KAYU SEDERHANA UNTUK HOME INDUSTRI. Murni *)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGAWETAN KAYU. Eko Sri Haryanto, M.Sn

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

1. Bagian Utama Boiler

DIKTAT PENGERINGAN KAYU. Oleh: Efrida Basri

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 4: Cara uji kadar uap air dengan metoda gravimetri

PENGARUH PENGERINGAN ALAMI DAN BUATAN TERHADAP KUALITAS KAYU GALAM UNTUK BAHAN MEBEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung dalam 2 (dua) tahap pelaksanaan. Tahap pertama

TINJAUAN PUSTAKA. Df adalah driving force (kg/kg udara kering), Y s adalah kelembaban

PENDAHULUAN Latar Belakang

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 15 Nomor ISSN INOVASI MESIN PENGERING PAKAIAN YANG PRAKTIS, AMAN DAN RAMAH LINGKUNGAN

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Oktober 2012

PENGEMBANGAN SISTEM PENGERING KELOM GEULIS BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN DUA SISI BERPEMANAS PIPA

KARAKTERISTIK PENGERINGAN BIJI KOPI BERDASARKAN VARIASI KECEPATAN ALIRAN UDARA PADA SOLAR DRYER

Bunga. Sayuran. Cold Storage. Hortikultura

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

Rancang Bangun Alat Pengering Pakan Ikan Dengan Sistem Pemanas Konveksi Paksa

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan SNI no. 03 tahun 2002 untuk masing-masing pengujian. Kayu tersebut diambil

MEKANISME PENGERINGAN By : Dewi Maya Maharani. Prinsip Dasar Pengeringan. Mekanisme Pengeringan : 12/17/2012. Pengeringan

I. PENDAHULUAN. ditingkatkan dengan penerapan teknik pasca panen mulai dari saat jagung dipanen

Analisis Performa Kolektor Surya Pelat Bersirip Dengan Variasi Luasan Permukaan Sirip

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

UJI KINERJA ALAT PENGERING LORONG BERBANTUAN POMPA KALOR UNTUK MENGERINGKAN BIJI KAKAO

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

MESIN PENGERING PAKAIAN ENERGI LISTRIK DENGAN MEMPERGUNAKAN SIKLUS KOMPRESI UAP

PRODUKTIVITAS DAN ANALISIS BIAYA PROSES PENGERINGAN KAYU GERGAJIAN DI PT SUMALINDO LESTARI JAYA DAN PT KALINDO PACIFIC

PENCEGAHAN KERAK DAN KOROSI PADA AIR ISIAN KETEL UAP. Rusnoto. Abstrak

BAB III PROSES PERPINDAHAN KALOR DESTILASI DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. dan di Ruang Gudang Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Nama : Nur Arifin NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : DR. C. Prapti Mahandari, ST.

Uji kesetimbangan kalor proses sterilisasi kumbung jamur merang kapasitas 1.2 ton media tanam menggunakan tungku gasifikasi

Gbr. 2.1 Pusat Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

ANALISIS PERFORMANSI MODEL PENGERING GABAH POMPA KALOR

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

Spesifikasi Pipa Beton untuk Air Buangan, Saluran Peluapan dari Gorong-Gorong

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA KARAKTERISTIK ALAT PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNG PARABOLA

PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI MINYAK CENGKEH PADA SISTEM PENYULINGAN KONVENSIONAL

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA EKONOMIS PERBANDINGAN KAPAL KAYU SISTEM LAMINASI DENGAN SISTEM KONVENSIONAL

PENGOLAHAN BATU BARA MENJADI TENAGA LISTIRK

PENGOPERASIAN BOILER SEBAGAI PENYEDIA ENERGI PENGUAPAN PADA PENGOLAHAN LIMBAH RADIOAKTIF CAIR DALAM EVAPORATOR TAHUN 2012

3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

PERANCANGAN KETEL UAP KAPASITAS UAP 216 KG / 3 JAM

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

Sambungan pada pengering. Daftar Isi. Catatan saat pemasangan

BAB II DASAR TEORI. Pengujian alat pendingin..., Khalif Imami, FT UI, 2008

PERENCANAAN KETEL UAP PIPA AIR SEBAGAI PENGGERAK TURBIN DENGAN KAPASITAS UAP HASIL. 40 TON/JAM, TEKANAN KERJA 17 ATM DAN SUHU UAP 350 o C

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH VARIASI SUHU PADA PERAWATAN ELEVATED TEMPERATURE TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

PERENCANAAN KETEL UAP TEKANAN 6 ATM DENGAN BAHAN BAKAR KAYU UNTUK INDUSTRI SEDERHANA RUSNOTO

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN November 2008

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengeringan tetap dapat dilakukan menggunakan udara panas dari radiator. Pada

SKRIPSI PENGARUH WAKTU PENDINGINAN TERHADAP SIFAT FISIK KAYU PADA OVEN PENGERING KAYU BERBAHAN BAKAR LIMBAH KAYU PRODUKSI. Oleh :

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

Pengaruh Karakteristik Logam Dalam Elemen Pemanas Terhadap Waktu Pengeringan Kayu

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU JATI TERHADAP KUAT TEKAN KUAT LEKAT DAN ABSORFSI PADA MORTAR SEMEN. Oleh : Dedi Sutrisna, M.Si.

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA. Gambar 4.1. Fenomena case hardening yang terjadi pada sampel.

Viscocrete Kadar 0 %

TESTPERFORMANCE OF MINIATUR BOILER FOR DRYING KERUPUK WITH VARIOUS PRESSURE AND VARIOUS DIRECTION OF AIR CIRCUITS

PEMBUATAN ALAT PENGERING BENIH KEDELAI DENGAN KONTROL SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA8535 TUGAS AKHIR

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 12: Penentuan total partikel secara isokinetik

ANALISA TERMODINAMIKA LAJU PERPINDAHAN PANAS DAN PENGERINGAN PADA MESIN PENGERING BERBAHAN BAKAR GAS DENGAN VARIABEL TEMPERATUR LINGKUNGAN

TINJAUAN PUSTAKA. perabot rumah tangga, rak, lemari, penyekat dinding, laci, lantai dasar, plafon, dan

ANALISIS PERPINDAHAN KALOR PEMBAKARAN GENTENG

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PENINGKATAN KUALITAS PENGERINGAN IKAN DENGAN SISTEM TRAY DRYING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TEORI DASAR KONDENSOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMANASAN BAHAN BAKAR DENGAN RADIATOR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KINERJA MESIN BENSIN

PETUNJUK PENGOPERASIAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. penjemuran. Tujuan dari penjemuran adalah untuk mengurangi kadar air.

MENAIKKAN EFISIENSI BOILER DENGAN MEMANFAATKAN GAS BUANG UNTUK PEMANAS EKONOMISER

MESIN PENGERING HANDUK DENGAN ENERGI LISTRIK

BAB I PENDAHULUAN. uap dengan kapasitas dan tekanan tertentu dan terjadi pembakaran di

METODE PENELITIAN. Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Batch Dryer, timbangan, stopwatch, moisturemeter,dan thermometer.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 9. PENGKONDISIAN UDARA

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air pada tubuh ikan sebanyak mungkin. Tubuh ikan mengandung 56-80% air, jika

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

PENGUJIAN KARAKTERISTIK MEKANIK GENTENG

4.1 FENOMENA DAN PENYEBAB KERUSAKAN KUALITAS PADA PRODUK PENGERINGAN

Konstruksi Atap. Pengertian, fungsi dan komponen konstruksi atap

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI. menguji kadar air nilam dengan metode Bindwell-Sterling

METODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar Lampung Selatan

Transkripsi:

MESIN PENGERING KAYU SEDERHANA UNTUK HOME INDUSTRI Murni *) Abstract Dryer machine of wood is made to fulfill need of wood in order to produce raw of drying wood is not depended weather. Making of dryer of wood usually requiree investment cost more expensive. it is heavy for home industry.inovation of simple dryer machine is done with flowing steam naturally and base on analyzing it shows that drying can achieve moistur content 12 persen. Key words : Dryer machine of wood, home industry Pendahuluan Untuk membuat mebel, bangunan, kerajinan biasanya menggunakan kayu kering, yang dimaksud kayu kering yaitu kayu yang kadar airnya sudah stabil, sama dengan kadar air lingkungan sehingga penyusutan relatif kecil dan hampir dapat diabaikan. Untuk memenuhi target akan kayu tersebut dibuatlah pengering buatan, karena pengering buatan ini memiliki kelebihan-kelebihan diantaranya proses pengering tidak tergantung cuaca dan sinar matahari sehingga target produksi dapat direncanakan. Adapun pengering buatan ada beberapa sistim antara lain sistim pengering kondensasi, pengering konvensional, pengering sistim vakum, namun demikian pengering-pengering ini kurang cocok untuk home industri karena dibutuhkan biaya investasi mahal dan membutuhkan tenaga ahli untuk operasional dan pe-rawatannya sehingga dirasakan sangat berat untuk membuatnya. Untuk itu perlu adanya alternatif lain untuk membuat pengering kayu sederhana dengan biaya investasi murah, mudah pengoperasionnya dan hasil baik, yaitu kadar air kayu dapat mencapai 12 persen. Jenis-jenis Pengering Buatan a. Sistem Kondensasi Prinsip sistim ini adalah udara dipanaskan oleh elemen pemanas kemudian dimasukan ke dalam ruang oven, setelah udara lembab oleh uap air dari kayu dihisap masuk kedalam mesin pendingin udara. Air kondensasi dibuang keluar sedangkan udara keringnya disalurkan masuk kembali ke ruang oven melalui elemen pemanas. b. Sistem Vakum Sistem pengering vakum menggunakan dasar hisapan dan penekanan udara untuk mengevaporasikan kandungan air dalam kayu, sekali proses hanya memerlukan 2 3 hari, hanya kapasitasnya terbatas karena ukuran tangki maksimum 20 m 3 dan biaya investasinya mahal. *) Staf Pengajar Jurusan D III T. Mesin Fakultas Teknik Undip c. Sistem Konvensional Sistem ini menggunakan elemen pemanas dalam ruang oven yang menyebabkan udara dalam ruang terinduksi panas, kemudian udara panas disirkulasikan oleh kipas sirkulasi dan diarahkan dengan menggunakan plafon. Bila udara panas ini sudah jenuh dengan uap air yang dievaporasi dari kayu, maka udara itu akan dibuang melalui cerobong pembuang damper dan pada saat yang sama dimasukkan udara bersih kedalam ruang kembali. Mesin Pengering Kayu Sederhana Mesin pengering ini termasuk jenis konvensional sedangkan media pemanasnya menggunakan uap tekanan rendah yaitu dengan jalan memanaskan air sampai menguap dan uap ini disalurkan kedalam pipa panas yang berada didalam oven sedangkan uap air yang terkondensasi akan mengalir ke tangki penampung ke-mudian akan masuk kembali ke tangki pemanas karena berat jenis air itu sendiri. 1. Kelebihan dan kelemahan mesin pengering kayu sederhana dibanding mesin pengering buatan jenis lain a. Kelebihan : Tidak membutuhkan pompa sirkulasi karena uap akan masuk ke pipa dengan sendirinya Tidak berbahaya, karena tangki bertekanan rendah, air dalam tangki selalu berhubungan dengan udara luar Tidak membutuhkan pompa tekanan tinggi karena air dari tangki kondensasi mengalir dengan sendirinya Bentuk sederhana dan mudah perawatannya Harga investasi murah Tidak membutuhkan tenaga ahli untuk mengoperasikannya b. Kelemahan : Tidak dapat menghasilkan temperatur tinggi Kapasitasnya terbatas / kecil TEKNIK Vol. 28 No. 1 Tahun 2007, ISSN 0852-1697 71

Kurang efesien untuk disalurkan ke tempat yang relatif jauh dari tangki pemanasnya Pengoperasiannya secara manual karena peralatannya sederhana 2. Skema Prinsip Kerja Mesin Pengering Kayu Sederhana Pipa pemanas memanaskan udara dalam ruang oven Udara bersih dari luar Udara panas disirkulasikan ke arah tumpukan kayu Udara jenuh dan berkelembaban tinggi dibuang keluar ruang oven Air terevaporasi dari kayu dan menjadi uap air Uap air terserap oleh udara panas sampai kelembaban nya menjadi penuh TEKNIK Vol. 28 No. 1 Tahun 2007, ISSN 0852-1697 72

3. Bagian-Bagian Mesin Pengering Kayu Sederhana adalah : a. Bangunan / Ruangan Pengering Bangunan dapat berupa pasangan batu merah kemudian diplester, cor beton atau dari bahan lain misalnya : asbes, seng, triplek atau aluminium. Bangunan ini berfungsi untuk tempat kayu yang akan dikeringkan dengan perkiraan kapasitas pengering kayu kurang lebih volume ruangan. b. Pipa Pemanas Ruangan Fungsi pipa pemanas ini adalah memasok e- nergi thermol panas ke dalam ruang oven sehingga udara dalam ruang akan menjadi panas. Bahan pipa karena tekanan yang dipakai sangat rendah dapat menggunakan pipa ada yang diberi sirip-sirip untuk memperluas permukaannya. c. Kipas Sirkulasi Kipas ini berfungsi untuk mensirkulasikan udara dalam ruang oven agar udara panas dapat merata ke seluruh ruangan dan dapat masuk diantara celah-celah kayu tumpukan kayu. 2 3 Gambar 2. Kipas Sirkulasi d. Plafon Antara Plafon antara digunakan mengarahkan sirkulasi udara dalam ruangan sehingga dapat terbentuk suatu tekanan gerak udara yang kuat, merata, dan tidak menyebar. Kecepatan udara yang baik 2 s/d 3 m/dt Gambar 3. Kurva tekanan dan subcelling (Sumber : Pengeringan kayu, Departemen Perindustrian dan Perdagangan) TEKNIK Vol. 28 No. 1 Tahun 2007, ISSN 0852-1697 73

e. Cerobong Buang (Damper) Cerobong ini berfungsi untuk membuat udara lembab dalam ruang oven dan menghisap udara luar ke dalam ruang oven Tangki ini dibuat sedemikian rupa untuk menjaga agar uap tidak keluar ke udara atau kembali ke tangki pemanas namun dapat meng hubungkan langsung instalasi pipa ke udara luar (udara bebas) h. Tangki Pemanas Tangki ini berfungsi untuk memanaskan air agar menjadi uap kemudian disalurkan ke pipa pemanas dalam ruangan. 4. Bahan Baku (Kayu Yang Dikeringkan) Bahan baku yang akan dimasukkan kedalam oven harus satu jenis dengan ketebalan potongan kayu sebaiknya sama. Untuk menjaga agar sirkulasi udara panas dapat masuk dan merata dalam tumpukan kayu usahakan tebal ganjal disesuaikan dengan tabel potongan kayu, serta penyusunan kayu harus sejajar dengan arah gerakan udara. Gambar 4. Prinsip kerja damper f. Pipa Supply dan Pipa Pengembalian Pipa supply ini berfungsi untuk menyalurkan uap dari tangki pemanas ke pipa pemanas dalam ruang oven, sedangkan pipa pengem-balian ini untuk menyalurkan air kondensasi dari pipa pemanas dalam ruangan kembali ke tangki pemanas. Untuk memperlancar aliran uap maka pipa supply dibuat lebih besar kurang lebih tiga kali dari pipa pengembalian, dan untuk menghindari pengembunan pipa harus dibungkus dengan isolator. g. Tangki Kondensasi / Tangki Keamanan Gambar 5. Tangki Kondensasi Tabel 1. Tebal ganjal Tebal Kayu (mm) Tebal Ganjal (mm) 25 16 38 20 50 25 63 32 75 38 (Sumber : Pengeringan kayu, Departemen Perindustrian dan Perdagangan) Jarak Ganjal (cm) 40 80 60 80 60 100 80 100 80 120 5. Cara Pengoperasian Pengering 1. Isi tangki pemanas dengan air sampai batas yang ditentukan (kran kontrol mengalir), lalu tutup kran kontrol ini. 2. Pastikan semua peralatan berjalan normal seperti : pompa air, kipas sirkulasi, thermometer dsb. 3. Hidupkan api pemanas 4. Bila uap sudah mulai mengalir ke pipa pemanas jalankan kipas sirkulasi 5. Amati temperatur dan kelembaban ruangan / kayu 6. Matikan bila kelembaban kayu sudah memenuhi syarat 6. Waktu pengeringan Waktu pengeringan tergantung dari jenis kayu dan struktur pori-pori kayu, ketebalan kayu serta kadar air kayu TEKNIK Vol. 28 No. 1 Tahun 2007, ISSN 0852-1697 74

Kayu makin tebal waktu pengeringan makin lama, begitu pula kadar air kayu makin besar waktunya juga makin lama. Gambar 6. Skema Kurva Pengering Kayu dengan Oven Kayu (Sumber : Sistem Pengeringan kayu, Dodong, 1996) Tahapan Proses Pengeringan : a. Tahap Pemanas awal Temperatur yang digunakan + 30 0 C Tujuannya untuk menghilangkan tegangan dalam kayu b. Tahap pengeringan sampai titik jenuh Temperatur yang digunakan + 40 55 0 C Tujuannya : Mengeluarkan kandungan air bebas dalam kayu mencapai titik jenuh serat Menghindarkan keluarnya zat ekstraktif yang dapat mengubah warna kayu Waktu sampai kadar air mencapai 21 % - 30 % bergantung pada jenis kayu dan kadar awal kayu yang dikeringkan. c. Tahap pengeringan sampai kadar air akhir Temperatur yang digunakan 55 0 C 60 0 C untuk kayu yang mempunyai kandungan zat ekslusif, 55 0 C 70 0 C untuk kayu normal Tujuannanya : Mengeluarkan kandungan air terikat dalam dinding sel kayu sehingga dapat dikeringkan sesuai dengan kebutuhan Menghindarkan cacat-cacat akibat perubahan bentuk atau pecah-pecah Mengindarkan keluarnya zat ekstraktif yang akan merusak warna kayu Waktu sampai kadar yang dikehendaki biasanya + 12 % d. Tahap Pendinginan Tahap ini adalah penurunan temperatur per-lahanlahan dan penjagaan ketetapan sirkulasi udara dalam ruang oven. Kemudian pintu oven dibuka sedikit semen-tara kipas sirkulasi tetap dijalankan, kayu yang panas dapat pecah atau retak bila perubahan udara disekelilingnya terlalu mendadak. Setelah proses pendinginan sebaiknya kayu didiamkan + 1 minggu sebelum proses pro-duksi berikutnya. Kesimpulan Mesin pengering kayu sederhana mudah pengoperasiannya, kadar air kayu yang dikeringkan dapat mencapai 12 persen, sederhana bentuknya sehingga biaya investasi yang dikeluarkan murah, maka pengering ini dapat digunakan sebagai pengganti alternatif pengering buatan untuk home industri. Daftar Pustaka 1. Basuki Pratama Engineering 1999, Klin Drying Sistem, Jakarta 2. Dodong Budianto, 1996, Sistem Pengeringan Kayu, Kanisius, Jakarta 3. Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Pengeringan kayu untuk memenuhi Persyaratan ekspor, Semarang 4. Djokostyardjo 1989, Ketel Uap, PT Pradnya Paramita, Jakarta 5. Hodge, Analysis and Design of Energy systems, Prentice Hall Inc, New Jersey 6. Syamsir A Muin 1986, Pesawat-pesawar Konversi Energi I, Rajawali Pers, Jakarta 7. Willian H. Mc. Adam 1985, Heat Transmission Mc. Graw Hill, Sidney TEKNIK Vol. 28 No. 1 Tahun 2007, ISSN 0852-1697 75