BAB I PENDAHULUAN. Pada Era Globalisasi pada saat ini semakin banyak industri-industri yang

dokumen-dokumen yang mirip
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

INDIKATOR KINERJA UTAMA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN Struktur Organisasi pada Direktorat Operasi Sumber Daya terdiri atas:

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 130 TAHUN 2003

2016, No Peraturan Presiden Nomor 103 Tahun 2015 tentang Badan Pengelola Transportasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Lembaran

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan tentang Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kementerian Ketenagakerjaan; Mengingat :

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bentuk, Bidang, dan perkembangan Instansi. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA. 2.1 Kedudukan Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya

Bagian Kelima Belas DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Pasal 446

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

KATA PENGANTAR. Bandung, KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

2017, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 299/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERTANIAN

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

WALIKOTA TASIKMALAYA,

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 86 / HUK / 2010 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Instansi Bentuk Instansi. Sejak jatuhnya Pemerintahan Orde Baru pada Bulan Maret

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 57 Tahun : 2016

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pelaksanaan magang ini, penulis mendapat kesempatan untuk menganalisa

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2016

Bab 2 Profil Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. Sejarah singkat Kementerian Perdagangan, Visi, Misi, Logo, dan Struktur Organisasi

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 004/PER-M/PDT/III/2005

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Komunikasi Informatika

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi :

ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada bulan Mei 1998 dan

KATA PENGANTAR. Subulussalam, 10 Februari 2017 KEPALA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA SUBULUSSALAM

3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KOMINFO

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 11 /PER/M.KOMINFO/03/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI INFORMASI PUSAT

TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT JENDERAL OTONOMI DAERAH. Bagian perencanaan Sekretariat Ditjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Jakarta, 2015

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Operator Radio. Sertifikasi. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 21/PRT/M/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB X BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI BAGIAN PERTAMA TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

PETA BISNIS PROSES KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

DAFTAR INFORMASI PUBLIK INFORMASI YANG WAJIB TERSEDIA SETIAP SAAT PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2011

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 133/PMK.01/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMITE PENGAWAS PERPAJAKAN

MEMUTUSKAN: BAB II SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2

BAB IV PROFIL ORGANISASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BAB III PROFIL DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI Profil Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI PAPUA

PRESENTASI KETUA KELOMPOK KERJA SEKRETARIAT JENDERAL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1.Bentuk Usaha Pada Era Globalisasi pada saat ini semakin banyak industri-industri yang memunculkan sehingga menyebabkan terjadinya persaingan antar industri. Industriindustri telekomunikasi merupakan industri yang sekarang sedang bersaingan ketat dengan perusahaan lain. Dengan adanya persaingan tersebut menyebabkan setiap industri di tuntut untuk meningkatkan daya mutu dalam persaingan yang sportif dengan menggunakan Sumber Daya Manusia ( SDM) yang berkualitas. Oleh karena itu, industri harus mampu menyiapkan SDM yang berkualitas, kompeten, dan berpengalaman dalam meningkatkan kualitas Perusahaan.Dalam meningkatkan Kinerja SDM, industri memerlukan pengadaan pengembangan SDM.. Dengan Pengembangan SDM, karyawan akan menghasilkan kerja yang secara berkualitas dan kuantitas yang harus dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Selain itu, pengembanggan SDM memungkinkan dapat membantu suatu perusahaan menjadi perusahaan yang maju dan mampu bersaing dengan lebih berani melalui pendidikan dan pelatihan. Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos Dan Informatika adalah unit kerja eselon 1 yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika sesuai dengan yang tercantum dalam Peraturan Menteri(Kominfo) Nomor 17/PER/M. KOMINFO/2010. Direktorat Jenderal SDPPI ini pada peraturan, pengelolaan dan pengendalian sumber daya dan perangka pos dan 1

informatika yang terkait dengan penggunaan oleh internal ( Pemerintahan) maupun public luas/ masyarakat. Secara Formal tahun 2012 menjadi tahun ke dua keberadaan dari Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika ( SDPPI ) sebagai Bagian dari Kementerian Komunikasi dan informatika. Sebelumnya tugas dan fugsi dari Direktorat Jenderal SDPPI ini berada dibawah Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang di mekarkan menjadi dua Direktorat Jenderal yaitu Direktorat Jenderal sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika dan Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika. Pembentukan Direktorat Jenderal SDPPI ini secara khusus merupakan tuntutan perkembangan dan beban kerja di bidag sumber daya dan perangkat pos dan informatika. Sumber daya frekuensi dan perangkatnya adalah Bagian yang terpisah dari penyelenggaraan bidang pos dan informatika. Sehingga terdapat tuntutan khusus tentang kinerja dari Direktorat Jenderal SumberDaya dan Perangkat Pos dan Infomatika dalam penngelolaan dan peraturan pemanfaatan Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika ini, yang terpisah dari penyelenggaraan bidang tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu unit kerja yang khusus menangani peraturan dan pengelolaan bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika serta perlu adanya indikator kinerja yang jelas atas pencapaian-pencapain yang telah dilakukan oleh unit kerja tersebut. 1.1.2. Bidang Usaha Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika merupakan bagian dari bidang kementrian milik pemerintah, yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. 2

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika; b. Pelaksanaan kebijakan di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika; c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika; d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika; dan e. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika. Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika juga memiliki bidang fungsi kebijakan, pengaturan dan pembinaan, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika juga memiliki bidang fungsi pelayanan publik. Bidang fungsi layanan publik ini dilakukan melalui penerbitan izin spektrum frekuensi radio, termasuk pengaduan gangguan spektrum frekuensi radio, pengujian kompetensi dan sertifikasi operator radio, sertifikasi dan pengujian alat dan perangkat telekomunikasi. 1.1.3. Perkembangan Usaha Memasuki tahun 2010, struktur organisasi dan tata kerja di Kementerian Komunikasi dan Informatika mengalami perubahan dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (Permenkominfo). No. 17/PER/M.KOMINFO/10/2010.Struktur semula yang ditetapkan dalam Permenkominfo No. 25/PER/M.KOMINFO/07/2008 terdiri dari tiga Direktorat Jenderal dan dua Badan. Direktorat Jenderal yang ada di Kementerian Komunikasi 3

dan Informatika adalah Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, Direktorat Jenderal Aplikasi dan Telematika dan Direktorat Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi. Sementara dua badan yang ada adalah Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Badan Informasi Publik. Pada struktur yang baru, terdapat pemekaran pada salah satu Direktorat Jenderal yaitu Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi yang dimekarkan menjadi dua Direktorat Jenderal dan satu Badan yang dilebur ke unit kerja lain. Dengan struktur yang baru Kementerian Komunikasi dan Informatika terdiri dari empat Direktorat Jenderal yaitu Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik dan satu badan yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Direktorat Jenderal SDPPI ini berfokus pada pengaturan, pengelolaan dan pengendalian Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika yang terkait dengan penggunaan oleh internal (pemerintahan) maupun publik luas/masyarakat. Dengan demikian wilayah pengelolaan, fasilitas dan pengaturannya juga hanya berfokus pada sumber daya dan perangkat pos dan informatika. Direktorat Jenderal lain yang dihasilkan dari pemekaran Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi adalah Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika. Kedua Ditjen inilah yang banyak mengambil alih tugas pokok dan fungsi dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi dalam struktur Kementerian Komunikasi dan Informatika. 4

1.2. Tujuan dan Ruang Lingkup Unit Kerja Tata Usaha Kepegawaian 1.2.1. Visi dan Misi Visi dan Misi dari Direktorat Sumber dan Perangkat Pos dan Informatika Visi : Terwujudnya Indonesia informative menuju masyarakat sejahtera melalui pembangunan kominfo berkelanjutan, yang merakyat dan rama lingkungan, dalam kerangka NKRI Misi :Dari 5 misi kementerian komunikasi dan informatika, misi yang diemban oleh Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan informatika adalah: 1. Misi 2: Mewujudkan Birokrasi layanan pos, komunikasi dan informatika yang professional dan memiliki intergritas motal yang tinggi 2. Misi 4: Mengembangkan sistem Komunikasi dan informatika yang berbasis kemampuan lokal yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan. 1.2.2. Tujuan Unit Kerja Tata Usaha Kepegawaian Pada pelaksanaan magang di Direktorat Jendral Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika adapun tujuan-tujuan seorang tata usaha adalah melakukan penyusunan data statistic. Yakni merangkum, menyusun dan menganalisis data dalam lingkup Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Pengkat Pos dan Informatika. Dengan demikin khusunya Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika ini dapat menggunakannya sebagai bahan acuan dalam menentukan kebijakan dan umumnya stakeholder dapat melihat, menganalisis dan menggunakan data-data statistik yang tersedia tersebut. Penyusunan data statistic ini juga menjadi yang pertama kali di lakukan untuk bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika dan diharapkan menjadi acuan dalam penyusunan data dan informasi di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. 5

1.2.3. Ruang Lingkup Unit Kerja Tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika. Direktorat Jenderal sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknik di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Infomatika menyelenggarakan fungsi : (1) Perumusan kebijakan di bidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika; (2) Pelaksanan kebijakan di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika; (3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika; (4) Pemberian bimbingan teknik dan evaluasi di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika; (5) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika. 1.3 Hubungan Kerja Tata Usaha Kepegawaian dengan Unit Kerja Lain Hubungan tata usaha kepegawaian dengan unit kerja lain karena mempunyai tugas melaksanakan pelayanan teknik dan adminstratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika dengan unit kerja lain terdiri atas: 1. Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan; 2. Bagian Hukum dan Kerja Sama; 3. Bagian Keuangan; dan 6

4. Bagian Umum dan Organisasi. Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, administrasi bantuan teknik luar negeri, pengolahan data, dan pengembangan sistem informasi, serta evaluasi dan pelaporan di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. Bagian Penyusunan Program dan Laporan terdiri atas: a. Sub bagian Pengolahan Data; mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi, serta pengembangan sistem informasi manajemen di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. b. Sub bagian Penyusunan Program dan Anggaran; mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, rencana kerja, rencana kerja anggaran, serta administrasi bantuan teknik luar negeri di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. c. Sub bagian Evaluasi dan Pelaporan; mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan tahunan, berkala, dan akuntabilitas di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. Bagian Hukum dan Kerja Sama Bagian Hukum dan Kerja Sama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, telaahan hukum dan penyusunan rancangan peraturan perundangundangan, dan pemberian bantuan dan advokasi hukum, serta administrasi kerja sama di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. Bagian Hukum dan Kerja Sama menyelenggarakan fungsi: 7

1. Penyiapan bahan koordinasi, telaahan hukum dan pemberian bantuan dan advokasi hukum, dokumentasi hukum, serta analisis dan evaluasi peraturan perundang- undangan di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika; 2. Penyiapan bahan koordinasi, telaahan, dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika; dan 3. Penyiapan bahan koordinasi administrasi, pengelolaan, dan tata laksana kerja sama dalam dan luar negeri di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. Bagian Hukum dan Kerja Sama terdiri atas: 1. Sub bagian Penelaahan dan Bantuan Hukum; mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, telaahan hukum, pemberian bantuan dan advokasi hukum, dokumentasi hukum, serta analisis dan evaluasi peraturan perundangundangan di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. 2. Sub bagian Penyusunan Rancangan Peraturan; mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi, telaahan dan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. 3. Sub bagian Kerja Sama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan koordinasi administrasi, pengelolaan, dan tata laksana kerja sama dalam dan luar negeri di bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. Bagian Keuangan Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan keuangan di lingkungan direktorat jenderal. Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: 8

1. Pengelolaan pelaksanaan anggaran; 2. Pelaksanaan urusan pembukuan, verifikasi, dan perhitungan anggaran; dan 3. Pelaksanaan urusan tata usaha keuangan, perbendaharaan, serta penyiapan bahan penyusunan laporan keuangan. Bagian Keuangan terdiri atas: 1. Sub bagian Pelaksanaan Anggaran; mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelaksanaan dan pemantauan anggaran di lingkungan direktorat jenderal. 2. Sub bagian Verifikasi; mempunyai tugas melakukan urusan pembukuan, verifikasi, dan perhitungan anggaran di lingkungan direktorat jenderal. 3. Sub bagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha keuangan, perbendaharaan serta penyiapan bahan laporan keuangan di lingkungan direktorat jenderal. Bagian Umum dan Organisasi Bagian Umum dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, organisasi, tata laksana, perlengkapan, rumah tangga, dan tata usaha di lingkungan direktorat jenderal. Bagian Umum menyelenggarakan fungsi: 1. Pelaksanaan urusan administrasi kepegawaian, evaluasi kinerja, penataan organisasi, dan ketatalaksanaan di lingkungan direktorat jenderal; 2. Pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumah tangga lingkungan direktorat jenderal; dan 3. Pelaksanaan urusan tata usaha, kesekretariatan, dan keprotokolan di lingkungan direktorat jenderal. 9

Bagian Umum dan Organisasi terdiri atas: 1. Sub bagian Kepegawaian dan Organisasi; mempunyai tugas melakukan urusan administrasi kepegawaian, evaluasi kinerja, penataan organisasi dan ketatalaksanaan di lingkungan direktorat jenderal. 2. Sub bagian Perlengkapan dan Rumah Tangga; mempunyai tugas melakukan urusan administrasi pengadaan, penyimpanan, dan distribusi perlengkapan dan rumah tangga di lingkungan direktorat jenderal. 3. Sub bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, kesekretariatan, keprotokolan, persuratan, arsip, dan penggandaan di lingkungan direktorat jenderal. 1.4 Tujuan Magang dan Tujuan Penulisan Laporan 1.4.1. Tujuan Magang Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam pelaksanaan magang adalah : a. Melatih dan mendidik mahasiswa agar dapat beradaptasi, bersosialisasi dan mendisplinkan diri menghadapi dunia kerja yang menuntut legalitas, tim kerja, integritas juga produktivitas yang tinggi. b. Untuk mempraktekkan secara langsung teori-teori yang didapat mahasiswa/i dibangku kuliah. c. Membina hubungan kerja sama yang baik antar institusi akademis dan dunia kerja, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Diploma III Manajemen Perusahaan. 10

1.4.2. Tujuan Penulisan Laporan Tujuan dalam Penulisan Laporan ini adalah : a. Sebagai salah satu syarat kelulusan pada program Diploma III Manajemen Perusahaan. b. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A. Md) di Universitas Mercu Buana. c. Menyeimbangkan antara kemampuan berkomunikasi secara lisan dengan keterampilan berkomunikasi melalui tulisan. 11